11 Desember 2005

706. Sepuluh Ribu dari Faran

Berdasar atas Perjanjian Gencetan Senjata Hudaibiyah selama sepuluh tahun di antara Madinah dengan Makkah, maka qabilah Banu Bakr bergabung ke dalam aliansi kaum kafir Quraisy Makkah, sementara Banu Khuza'ah ke dalam aliansi kaum Muslimin Madinah. Ternyata dua tahun kemudian Banu Bakr dengan dukungan pihak Makkah menyerang Banu Khuza'ah. Dalam penyerangan itu banyak penduduk Banu Khuza'ah yang terbunuh. Utusanpun dikirim ke Madinah melaporkan pihak Makkah telah melanggar Perjanjian Hudaibiyah. RasuluLlah SAW segera mengumpulkan pasukan, lalu bergerak menuju Makkah, dan dalam perjalanan beberapa qabilah lain datang bergabung dengan RasuluLlah SAW. Tatkala pasukan itu tiba di FARAN jumlahnya telah mencapai SEPULUH RIBU orang. RasuluLlah SAW yang memimpin pasukan SEPULUH RIBU orang dari FARAN ini dinubuwatkan jauh sebelumnya oleh Nabi Musa AS. Kita kutip dari The Holy Bible, King James (authorize) Version:

"And this is the blessing, where-with Moses the man of God blessed the Children of Israel before his death. And he said the LORD came from Sinai, and rose up from Seir unto them; he shined forth from mount PARAN and he came with TEN THOUSANDS of saints; from his right hand sent a fiery law for them" (Deuteronomy 33:1-2). Dan inilah berkat atas Bani Israil yang diberikan oleh Musa orang kepercayaan Tuhan sebelum wafatnya. Dan ia berkata: Tuhan datang dari Thursina dan terbit dari Seir atas mereka; ia terus bersinar gemerlapan dari bukit FARAN dan ia datang dengan SEPULUH RIBU pasukan syuhada; dari tangan kanannya datang syari'at yang cemerlang untuk mereka.

Bunyi nubuwat tersebut bersinergi dengan nubuwat Habakkuk dan Isaiah. Tidak seorangpun bangsa Israel termasuk Yesus, yang ada hubungannya dengan Paran. Bukit Faran berlokasi di pegunungan Siraat yang mengelilingi Makkah. Hajar, dengan anaknya Ismail AS, berkelana di padang gurun Birsheba, yang kemudian menetap di padang gurun Paran (Genesis, 21:14,21). Ismail AS mengawini perempuan Mesir dan dari kelahiran anak sulungnya, Haidar (Kedar), memberikan keturunan kepada bangsa Arab, yang juga merupakan garis lurus silsilah: Haidar - Jamal - Sahail - Binta - Salaman - Hamyasa - 'Adad - 'Addi - Adnan - Ma'ad - Nizar - Mudhar - Ilyas - Mudrikah - Khuzaimah - Kinanah - Nadhar - Malik - Fihir - Ghalib - Luaiy - Ka'ab - Murrah - Kilab - Qushay - 'Abdul Manaf - Hasyim - 'Abd.Muththalib - 'Abdullah - NABI MUHAMMAD SAW.

Inilah nubuwat dalam (Habakkuk 3:3):
-- The Holy One from Mount Paran. His glory covered the heavens and the earth was full of his praise. Esa yang Suci dari gunung Paran. Kemuliaannya meliputi langit dan bumipun penuh dengan pujiannya.

Dan inilah nubuwat dalam Isaiah mengenai Kedar, para penghuni padang gurun FARAN.
-- The oracle concerning Arabia. In the thickest in Arabia you will lodge, O caravans of De'danites . For they have fled from the swords, .... from the bent bow, ... For thus the Lord said to me, "Within a year, according to the years of a hireling, all the glory of Kedar will come to an end . And the remainders of the archers of the mighty men of Kedar will be few (Isaiah 21:13,15-17). Ucapan ilahi terhadap Arabia. Di belukar Arabia engkau akan bermalam, wahai kafilah-kafilah orang Dedan . Karena mereka melarikan diri dari pedang ... dan dari busur yang dilentur, .... Karena beginilah Tuhan berfirman kepadaku: "Dalam setahun lagi, menurut masa kerja prajurit upahan, maka semua kemuliaan Kedar akan habis. Dan dari pemanah-pemanah yang gagah perkasa dari bani Kedar, akan tersisa sejumlah kecil saja.
-- "For behold darkness shall cover the earth, .... but the LORD will arise upon you, and the glory will be seen upon you .... All the flocks of Kedar shall be gathered to you, .... and I will glorify My Glorious House" (Isaiah, 60:2,7). Karena sesungguhnya kegelapan akan meliputi bumi, .... namun (terang) Tuhan akan terbit atas kamu, .... Semua kawanan domba Kedar akan berhimpun kepadamu, .... dan Aku akan menyemarakkan Rumah KeagunganKu."

Kaitkanlah nubuwat-nubuwat dalam Isaiah itu dengan nubuwat dalam Deuteronomy dan Habakkuk. Kedar runtuh dan jumlah pemanah, orang-orang kuat dari anak-anak Kedar, lenyap dalam setahun setelah mereka itu melarikan diri dari pedang-pedang dan dari busur-busur yang dibentang (Isaiah). Maka "sinar gemerlapan dari bukit FARAN" (Deuteronomy) adalah Muhammad SAW. Dalam Habakkuk, praise from Mount Paran adalah Muhammad SAW, karena secara harfiah Muhammad berarti praise. Terang Tuhan yang terbit atas bani Kedar yang dalam kegelapan adalah Muhammad SAW, karena beliau adalah satu-satunya Nabi melalui siapa bangsa Arab menerima wahyu di masa kegelapan jahiliyah.

Dan tak lebih dari setahun setelah hijrah, anak cucu keturunan Kedar yaitu pasukan dari Makkah berjumpa dengan pasukan mujahidin Muhajirin dan Anshar dari Madinah dalam Perang Badar. Maka tumbanglah kemuliaan Bani Kedar, yaitu kafir Quraisy penduduk Makkah, kalah telak dalam Perang Badar. Muhammad SAW mensucikan kembali itu "Glorious House, Rumah Keagungan Tuhan, BaituLlah" di Makkah dengan membersihkannya dari patung-patung berhala. Setiap sekeping berhala tumbang, RasuluLlah SAW mengucapkan ayat:
-- WQL JAa ALhQ WZHQ ALBAThL AN ALBARhL KAN ZHWQA (S ISRAa, 17:81), dibaca: waqul ja-al haqqu wazahaqal ba-thilu innal ba-thila ka-na zahu-qan. Katakanlah telah datang kebenaran dan telah lenyap yang batil, sesungguhnya kebatilan itu niscaya lenyap. WaLlahu a'lamu bisshawab.

*** Makassar, 11 Desember 2005