22 April 2007

775. Perlunya Mazhalim dalam Sistem Organisasi Matrix

Ada dua istilah yang tidak begitu lazim didengar dalam khalayak ramai, yaitu mazhalim dan matrix.
-- Mazhalim adalah sebuah lembaga dalam struktur Negara Islam Madinah pada zaman RasuluLlah SAW. Mazhalim ini mempunyai wewenang untuk mengawasi, mencegah dan menghukum aparatur negara yang menzhalimi penduduk.
-- Matrix adalah apa saja yang terdiri atas baris dan kolom. Dalam turnamen olah raga, matrix ini tidak asing pagi panitia penyelenggara. Dalam turnamen sepak bola misalnya kesebelasan A, B, C, D dst dalam pool N disusun menurut baris dan kolom. Pertandingan A lawan B misalnya hasilnya seri, sehingga kedua kesebelasan itu masing-masing dapat nilai 1. Maka ditelusuri arah baris dari A yang berpotongan dengan arah kolom dari B dan pada kotak perpotongan itu dibubuhkan angka 1. Demikian pula ditelusuri arah baris dari B yang berpotongan dengan arah kolom dari A dan pada kotak perpotongan itu juga dibubuhkan angka 1.
-- Organisasi Matrix adalah organisasi yang terdiri dari dua aliran yang masing-masing dituliskan dalam baris dan kolom. Dahulu, pada wakti Prof. Ahmad Amiruddin masih menjabat Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas), berdasar atas keputusan Musyawarah di Watampone, Unhas diubah struktur organisasinya menjadi Struktur Matrix dalam aliran Program Pendidikan pada baris dan Sumberdaya pada kolom. Setiap dosen punya dua bos, yaitu bertanggung jawab dalam aliran Program kepada Ketua Program Pendidikan dan juga bertanggungjawab dalam aliran Sumberdaya kepada Ketua Jurusan. Para Ketua Program dikepalai Dekan Kajian dan para Ketua Jurusan dikepalai oleh Dekan Fakultas.

(Bertanggugnjawab kepada dua bos adalah unik, sebab dalam perahu hanya ada seorang Nakoda. Namun dalam sejarah pernah terjadi kasus "Rua KaraEng se're ata", dua Raja satu rakyat, yaitu Kerajaan Kembar Gowa-Tallo, yang dikenal sebagai Kerajaan Makassar).

Kembali pada sistem organisasi Matrix dari Unhas itu. Aliran Program Pendidikan mengurusi kurikulum yang relevan dengan pembangunan, memonitor dan mengevaluasi perkuliahan, yang dilakukan oleh Ketua Program Pendidikan. Ketua-Ketua Program Pendidikan dikepalai oleh Dekan Kajian. Aliran sumberdaya dikepalai oleh Dekan Fakultas yang membawahkan (mengatasi, bukan membawahi) Ketua-Ketua Jurusan yang bertanggung-jawab atas Sumberdaya. Kalau Program Pendidikan membina mahasiswa, maka Sumberdaya membina Dosen dan membina Ilmu. Kegiatan penelitian dalam aliran Program Pendidikan dalam rangka membina mahasiswa, sedangkan kegiatan penelitian dalam aliran Sumberdaya ialah membina ilmu. Seperti dikatakan di atas setiap dosen mempunyai dua bos, yaitu bertanggung-jawab kepada Ketua Program Pendidikan tentang lancarnya perkuliahan yang bahannya sesuai dengan SAP, sedangkan kepada Ketua Jurusan bertanggungjawab dalam hal ilmu yang dibinanya.

Dengan Organisasi Matrix ini hilanglah sekat atau kapling jurusan-jurusan dalam intern fakultas dan kapling fakultas dalam intern universitas. Mahasiswa program pendidikan Teknik Mesin misalnya jika mau kuliah Hukum Milik Perindustrian harus
mendatangi Fakultas Hukum pada jurusan yang membina mata ajaran yang bersangkutan. Mahasiswa Program Pendidikan Teknik Mesin menganggap Fakultas Hukum adalah fakutasnya pula, menganggap Fakultas Ekonomi fakultasnya pula karena di Fakultas Ekonomi ia shopping mata ajaran Manajemen Industri.

Dalam Organisasi Matrix di samping lancarnya proses komunikasi saling berkenalan, berlangsung pula prinsip mahasiswa mendatangi ilmu. Dalam organisasi yang bukan Organisasi Matrix mahasiswa tersekat dalam jurusan dan fakultasnya, ilmu mendatangi mahasiswa, karena ilmu itu dibawa oleh dosen dari luar kapling. Sayang sekali Oganisasi Matrix ini tidak dikenal dalam organisasi rutin yang baku tetapi kaku. Organisasi Matrix di Unhas setelah berlangsung beberapa tahun dibubarkan karena bertentangan dengan Peraturan Pemerintah, perihal pembentukan dan Peraturan Pemerintah, mengenai organisasi universitas. Maka Pemerintah dan DPR perlu menelurkan undang-undang yang pada pokoknya sistem organisasi Perguruan Tinggi itu dalam semangat otonomi daerah memberikan kebebasan pada Lembaga Perguruan Tinggi untuk memilih sistem organisasi yang disukainya. Kalau di Makassar ini dengan maraknya tawuran mahasiswa antar fakultas, sudah sangat mendesak Organisasi Matrix ini diterapkan.

***

Adapun perkara pembantaian mahasiwa di IPDN perlu diterapkan organisasi matrix dalam aliran Sumberdaya + Program dalam satu aliran dan Mazhalim pada aliran lain. Para dosen juga mempunyai dua bos, yaitu dalam aliran Sumberdaya + Program kepada Ketua Jurusan dalam hal pembinaan ilmu dan pembinaan perkuliahan dan dalam aliran Mazhalim kepada Ketua Mazhalim berupa perpanjangan tangan mazhalim dalam hal melapor jika terjadi tindak kekerasan yang sudah "mem-tak-budaya" dalam IPDN. Itu kalau tim yang diketuai oleh Riyas Rasyid memutuskan untuk merekomendasikan tetap mempertahankan IPDN. Tetapi kalau mereka itu menempuh GTM, ya dibubarkan saja. Kalau Gus Dur bilang begitu saja kok repot, maka pengasuh kolom ini bilang, "bikin repot saja".

Dalam bahasa Al-Quran, sikap menutup-nutupi itu dinyatakan dalam kata yang dibentuk oleh 3 huruf: [Kef-Fa-Ra] kafara = tutup dan dari sini diturunkan kata kafir, yaitu menutup-nutupi kebenaran, ingkar kepada kebenaran. Allah berfiorman:

-- AN ALDzYN KFRWA SWAa ‘ALYHM aANDzRTHM AMLM TNDZRHM LA YWaMNWN (S. ALBQRt,) 2:6) dibaca:
-- innal ladzi-na kafaru- sawaaun ‘alaihim aandzartahum amlam tundzirhum la- yu’minu-n (tanda – dipanjangkan membacanya), artinya:
-- Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman.
WaLlahu a'lamu bisshawab.

*** Makassar, 22 April 2007