Pemberitaan American Zionism (amzi) pada permulaan Perang Teluk Jilid II, bahwa 3 helikopter yang jatuh itu karena kecelakaan, itu adalah manipulasi berita. Janji state terrorist Amrik untuk hanya menghantam sasaran-sasaran militer dan instalasi penting Iraq, dengan tidak mengenai penduduk sipil utamanya anak-anak dan perempuan, adalah omong-kosong belaka seperti yang telah terjadi di Afghanistan sebelumnya. Bahkan jet tempur Inggris rontok kena "tembakan sahabat" rudal Amrik, dan pesawat tankbuster A10 Amrik hancurkan 2 tank Inggris dekat Basrah. (AlhamduliLlah dimana-mana Amerika Inggris [amgi] dicap sebagai state terrorists. Seperti diketahui di kolom ini cap itu telah termaktub dalam Seri 527 berjudul "Potret Thaliban di Afghanistan Menjelang Serangan State Terrorists USA + UK", bertanggal 9 Juni 2002).
Laporan media elektronik mengenai perang yang dikobarkan oleh state terrorists amgi dalam Perang Teluk Jilid II ini sangatlah berbeda keadaannya dengan peliputan Perang Teluk Jilid I 1991 antara pasukan multinasional pimpinan AS melawan Iraq. Pada Perang Teluk Jilid I, semua pemberitaan dikuasai oleh Departemen Pertahanan AS (Pentagon). Berita yang keluar harus sesuai dengan keinginan Pentagon dan media massa Barat terutama CNN sebagai nara sumber utama.
Namun sekarang ini CNN yang gemar memanipulasi berita itu tidak dapat lagi menjadi "raja". Ini dimulai dalam peliputan perang Afghanistan, muncul televisi swasta Arab, Al-Jazirah. Ia menjadi salah satu nara sumber utama yang jauh-jauh hari telah menempatkan reporternya di ibu kota Afghanistan Kabul, Kandahar dan kota utama wilayah utara yang dikuasai oleh Thaliban yaitu kota Mazar-i-Sharif. Apa yang bisa dibanggakan dan disembunyikan oleh state terrorists amgi dari apa yang telah diperbuatnya atas Afghanistan ternyata alat-alat mesin propagandanya yang dianggap ampuh seperti CNN, BBC, NBC; ABC dan lainnya dibuat mati kutu. Stasiun televisi Al-Jazirah resmi diluncurkan pada tahun 1996, dan langsung direlai di Kesultanan Qatar. Baru-baru ini Al-Jazirah menandatangani kesepakatan kerjasama penyiaran dengan Sky Digital untuk perluasan penyiaran ke Inggris dan Eropa. Bahwa kesepakatan penyiaran antara Al Jazirah dengan Sky Digital telah berbuah, itu dapat dilihat di Situs http://www.n-tv.de. Dikutip sekadarnya: Ein irakischer Militaersprecher sagte nach Angaben des arabischen TV-Senders Al Dschasira (maksudnya Al Jazirah-HMNA-), eines der Ziele sei eine Residenz des Praesidenten gewesen. Laut Al Dschasira wurden vier Menschen getoetet.
Firman Allah SWT:
-- YAYHA ALDZYN AMNWA AN JA^KM FASQ BNBA FTBYNWA AN TSHYBWA QWMA BJHALT FTSHBHWA 'ALY MA F'ALTM NADMYN (S. ALHJRAT, 6), dibaca: ya-ayyuhal ladzi-na a-manu- in ja-kum fa-siqum binabain fatabayyanu- an tushi-bu qawman bijaha-latin fatushbihu- 'ala- ma- fa'altum na-dimi-n (s. al hujura-t), artinya: Hai orang-orang beriman, jika datang kepadamu orang-orang fasiq dengan berita, maka lakukanlah klarifikasi, jangan sampai kamu tanpa pengetahuan menimpakan musibah kepada suatu kaum, lalu kamu menyesal atas perbuatanmu (49:6). Maka dalam hal berita dari orang-orang fasiq utamanya dari CNN, tempat rujuk untuk klarifikasi adalah Al-Jazirah.
Stasiun asal Qatar itu, yang dujuluki sebagai "CNN Arab", dalam siaran Ahad malam, 7 Oktober 2001 -- saat penayangan serangan state terrorists amgi atas Afghanistan -- berjanji akan menayangkan segala sesuatunya seobyektif mungkin. Keberadaan televisi swasta terkemuka Arab di garis depan peperangan menjadikan pemirsa Arab dan dunia Islam umumnya telah mampu menilai laporan dari media massa American Zionism (amzi) yang disesuaikan dengan kepentingan state terrorist amgi.
Al-Jazirah, yang mendapat tempat di hati pemerintah Thaliban dan Afghanistan, serta ummat Islam sedunia yang tidak ingin ditipu/dikelabui oleh pemberitaan kaum fasiq yaitu pers amzi pada malam pertama serangan telah membuktikan janjinya kepada pemirsa dengan menayangkan pidato pemimpin kelompok Al-Qaidah, Usamah bin Ladin, dan Ketua Gerakan Jihad, Aiman Az-Zawaheri. Al-Jazirah inilah satu-satunya stasiun televisi yang berhasil menyiarkan mula-pertama pemunculan tokoh Usamah bin Ladin, yang paling diincar amzi tersebut. Kerusakan-kerusakan akibat dari ledakan misil-misil amzi yang ditembakkan melalui pesawat-pesawat tempurnya, dan kapal-kapal laut induknya ke arah Kabul, Kandahar, Jalalabad, Kunduz, Mazar-i-Sharif ternyata pers amzi tidak mampu berbohong, karena faktanya berhasil dilambungkan dan didengungkan keseluruh dunia melalui pancaran satelit al-Jazirah di Qatar. Amzi dalam perang teknologi informasi ini telah mati kutu karena disapu bersih oleh al-Jazirah, dari Qatar. Memang betul-betul amzi dibuat bodoh oleh karena mereka hanya menjadi pengecer berita yang dipungut di perbatasan Afghanistan, yang harus berdiri diluar pagar memungut berita-berita yang keluar dari negara Islam Afghanistan di perbatasan Pakistan.
Manipulasi yang mula pertama mengenai berita serangan amzi (7/10-'01) versi CNN yang menyebutkan serangan AS sukses karena mencapai target instalasi-instalasi militer Thaliban, ternyata disapu bersih oleh Al-Jazirah yang melaporkan, mayoritas korban adalah warga sipil dan fasilitas- fasilitas umum. Korban tewas dilaporkan tak kurang dari 80 orang warga sipil. Sementara itu kantor perwakilan PBB di Kabul hancur total, hingga menewaskan 4 orang pekerjanya yang warga Afghanistan.
Dalam Perang Teluk Jilid II: Televisi Iraq hari Ahad, 23/03-03, yang direlay dari televisi Al-Jazirah menayangkan puluhan mayat tentara AS bergelimpangan dengan kepala rata-rata berlubang (Ini Mogadisu Jilid II). Dalam pada itu, pers amzi CNN dan BBC, memanipulasi berita dengan tayangan tentara Iraq yang tertembak oleh tentera Amrik, setelah diteliti, ternyata rekaman Perang Teluk Jilid I. WaLla-hu a'lamu bishshawab.
*** Makassar, 30 Maret 2003
30 Maret 2003
[+/-] |
568. Perang Komunikasi Al Jazirah versus CNN, BBC, NBC, ABC |
23 Maret 2003
[+/-] |
567. Thaliban Dikeroyok, Dijatuhi Sanksi Ekonomi, Siapa-Siapa di Belakang Layar? |
Pertanyaan-pertanyaan secara langsung dan tidak langsung ditujukan kepada saya, mengapa berturut-turut Thaliban yang diperbincangkan. Betapa tidak. Setelah Pemerintahan Thaliban dikeroyok dan ditumbangkan, maka pers amzi melancarkan penyerangan citra (image) berupa pembunuhan karakter (character assassination) atas Thaliban. Dalam benak orang yang telah terbius oleh suntikan narkoba pers amzi, Thaliban itu identik dengan terrorist yang berkonotasi negatif / jahat. Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda:
-- ALMWaMNYN FY TRAHMHM WTWADHM WT'AATHFHM KMTSL ALJSD ADZA ASYTKY 'ADHWA TDA'AY LH SA^R JSDH BALSHR WALHMY, dibaca: Almu'mini-na fi- tara-humihim watawa-dihim wata'a-thifihim kamatsalil jasadi idzasy taka- 'udhwan tada-'a- lahu sa-iru jasadihi bissahri walhumma, artinya: Para mu'min dalam kasih mengasihi, cinta mencintai, tolong menolong, ibarat tubuh, jika ada salah satu anggota yang terkena luka, seluruh tubuh ikut menderita tidak dapat tidur dan ditimpa demam. [Bukhari, Muslim]. Pemerintahan Thaliban telah dengan ikhlas mendirikan ke-Amiran (Emirate) di negeri Afghanistan, dikeroyok, disingkirkan kemudian ditimpakan pula character assassination. Maka suatu keniscayaan para Mu'minin ikut merasakan pula mushibah pembunuhan karakter itu, dan harus membela Thaliban dari citra sebagai terrorist yang berkonotasi negatif / jahat.
Ketika menggali mencari tahu tentang serangan terhadap Thaliban, tanpa sengaja ditemukan informasi dalam laporan indiareacts.com di New Delhi, bertanggal 26 Juni 2001. Tiga bulan, ulangi: tiga bulan, sebelum peristiwa serangan terhadap gedung kembar WTC dan markas Pentagon terjadi.
Menurut berita yang diturunkan oleh indiareacts.com tersebut, Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri India, Chokila Iyer, menghadiri pertemuan kelompok kerja gabungan Indo-Rusia tentang Afganistan di Moskwa pada waktu Thaliban telah mengontrol 95% wilayah Afghanistan. Para pejabat India mengatakan India akan memainkan peran sebagai "fasilitator", sementara AS dan Rusia akan menyerbu Thaliban dari utara dengan dukungan dua negara Asia Tengah, Tajikistan dan Uzbekistan. Tujuannya memukul mundur Thaliban kembali ke garis tahun 1998, 50 kilometer dari Mazar-i-Sharief, sebuah kota di utara Afganistan. Ketika itu AS dan Rusia bersepakat akan melancarkan "serangan terbatas" terhadap Thaliban bila rumusan sanksi keras di bidang ekonomi yang disarankan kepada Thaliban tidak berhasil menekannya.
Menurut laporan edisi Juni 2001 indiareacts.com itu, langkah-langkah diplomatik menghadapi Thaliban dilakukan "menyusul pertemuan antara Menlu AS Collin Powell dengan Menlu Rusia Igor Ivanov, dan kemudian antara Powell dengan Menlu India Jaswant Singh di Washington DC. Rusia dan India juga telah bertemu dalam serangkaian diskusi dan setelah itu kegiatan diplomatik kian meningkat. Para perencana militer menegaskan jika Thaliban tidak mendapatkan pukulan yang telak sekarang juga, maka mereka dipastikan akan bisa menerobos lembah Panjsher. Jatuhnya lembah Panjsher akan memungkinkan Thaliban menguasai sisa wilayah Afganistan yang 5 persen yang kini masih dikuasai oleh Aliansi Utara.
Thaliban yang menguasai Afganistan, ditengarai oleh Rusia dan India akan membahayakan kepentingan ekonomi India dan Rusia, yang tengah mengembangkan suatu rencana berlingkup luas untuk menyuplai minyak dan gas ke Asia Selatan dan Asia Tenggara melalui India. PBB telah mengirimkan delegasi 12 orang ke India pada minggu pertama bulan Mei 2001 untuk memmbicarakan kelaikan sanksi ekonomi yang cukup keras terhadap Thaliban. Sehubungan dengan hal itu kabinet India memutuskan untuk mengangkat isu itu ke pertemuan tingkat tinggi G-8 di Geneva Juli 2001, dua bulan sebelum kampanye "America at War" oleh Pentagon.
Laporan indireacts.com itu ternyata dikukuhkan oleh news.bbc.co.uk milik kantor berita Inggris BBC, yang melaporkan bahwa seorang mantan diplomat Pakistan jauh sebelum peristiwa "Selasa Kelabu" 11 September 2001 terjadi telah memberi tahu BBC, bahwa AS tengah merencanakan untuk melancarkan "tindakan militer" terhadap Usamah bin Ladin dan Thaliban. Niaz Naik, mantan sekretaris luar-negeri Pakistan, katanya, diberi bocoran oleh seorang pejabat senior Amerika pada pertengahan bulan Juli 2001, dua bulan sebelum September kelabu. Informasi itu menyatakan bahwa suatu tindakan militer terhadap Afganistan akan dilancarkan kira-kira pada "pertengahan bulan Oktober 2001". Naik mengatakan bahwa pejabat-pejabat AS memberikan bocoran itu pada kesempatan pertemuan suatu kelompok kontak yang disponsori oleh PBB untuk masalah Afganistan di Berlin. Naik juga menambahkan kepada BBC bahwa dalam pertemuan itu utusan AS memberitahukannya, sekiranya Usamah bin Ladin tidak diserahkan dengan segera, AS akan menempuh tindakan militer untuk menangkap Usamah bin Ladin dan pemimpin Thaliban Mullah Muhammad 'Umar, "hidup atau mati".
Namun menurut Naik dari sebuah sumber, operasi militer itu tetap akan dilaksanakan, walaupun permintaan AS terpenuhi, yaitu diserahkannya Usamah bin Ladin oleh Thaliban kepada AS. Sebab sasaran yang lebih luas, ialah menumbangkan pemerintahan Thaliban dan menggantikannya dengan suatu pemerintahan peralihan. Jadi rencana memasang pemerintahan boneka bukanlah suatu rencana yang mendadak. WaLlahu a'lamu bishshawab.
*** Makassar, 23 Maret 2003
16 Maret 2003
[+/-] |
566. Bush Menyebar Maut dari Afghanistan ke Iraq |
Besok, 17 Maret 2003, tanggal penentuan di DK, akankah Amerika jadi menyerang Iraq lagi dengan atau tanpa DK? Mari kita tunggu !
Sementara menunggu itu, tengoklah Afghanistan. Mujahidin, pejuang Thaliban dari Kunduz yang tertawan pada hari Ahad, 25 November 2001, melakukan "Operasi Syahid" di benteng Kala Janghi Mazar-i-Sharif. Para Mujahidin itu telah berjihad di Jalan Allah dengan jiwa mereka, seperti Firman Allah:
-- ALDZYN AMNWA WHAJRWA WJAHDWA FY SBYL ALLH BAMWALHM WANFSHM A'AZHM DRJT 'AND ALLH WAQLaK HM ALFAaZWN (S. ALTWBt, 20), dibaca: alladzi-na a-manu- waha-jaru- waja-hadu- fi- sabi-liLla-hi biamwa-lihim wa anfusihim a'zhamu darajatan 'indaLla-hi waula-ika humul fa-izu-n (s. attawbah), artinya: orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di Jalan Allah dengan harta mereka dan jiwa mereka lebih tinggi derajatnya di sisi Allah dan mereka itulah orang-orang yang menang (9:20).
Thaliban "Operator Syahid" itu terdiri atas 210 Pakistan, 90 Uzbek, 13 Arab, 1 Amerika dan sisanya Afghan.(*) Dalam "Operasi Syahid" itu mereka berhasil membunuh sekitar 500 tentara Aliansi Utara, termasuk 5 orang jenderal, 35 personel tentara Amerika dan pasukan khusus Inggris (SAS), termasuk satu orang anggota CIA, yaitu John Mike Spann (korban pertama AS dalam perang Afghanistan), yang ditemukan mayatnya pada hari Rabu (28/11-01). Amerika dan sekutunya yang jumlahnya jauh lebih banyak, namun tak mampu melawan Mujahidin, lalu membom membabi-buta dari udara tanpa pandang bulu, yang menghancurkan bangunan benteng Kala Janghi itu berikut tewasnya tentara Dustum. Menurut azzam.com, setelah pemboman masih tersisa sekitar 60 orang Mujahidin yang terus mengobarkan perlawanan. Para serdadu AS, menurut laporan azzam.com, begitu terguncang dan ciut menyaksikan semangat jihad luar biasa yang diperlihatkan para Mujahidin itu. Semoga Allah menerima syahid mereka dan membalasnya dengan jannatun na'im di akhirat kelak.
Dengan dilepasnya Afghanistan kepada pemerintahan boneka Hamid Karzai, maka barisan Thaliban dapat beristirahat dan hanya sekali-sekali menyengat pasukan pendudukan musuh dengan taktik gerilya. Beberapa sengatan gerilya Thaliban disajikan yang bersumber dari: www.jihadunspun.net
01 February 2003:
Mujahideen shot down an Apache helicopter on Thursday midnight by anti aircraft gun fire when it was trying to transport US commandos from Kandahar airbase to a Spin Boldak mountainous region. Eye witnesses confirmed that the helicopter was totally destroyed and there were no survivors. They also account that US and Afghan troops were seen collecting the debris of the helicopter until early morning. (Mujahidin merontokkan sebuah helikopter Apache pada Kamis tengah malam dengan tembakan senjata anti pesawat udara tatkala helikopter itu mengangkut pasukan komando AS dari pangkalan udara Kandahar ke daerah pegunungan Spin Boldak. Saksi-saksi mata menegaskan bahwa helikopter itu dibinasakan hancur lebur dan sama sekali tidak ada dari pasukan komando AS itu yang luput. Para saksi mata itu juga menyampaikan bahwa tentara AS dan Afghan (dari aliansi utara) nampak memungut puing heli itu hingga pagi buta keesokan harinya -HMNA-).
Mujahideen Hail Rockets On Khost Airport
On Monday, February 12th, 2003 at 11:30 am, Mujahideen attacked the newly built Khost airport, which also houses the largest American military base in the area. The airport and base came under intense rocket fire from Mujahideen who were positioned in various locations to attack from different directions. Several minutes after the shelling, fire spread throughout the American base and tough blasts were heard relentlessly until the night. Shortly after the attack, the Americans emptied the base and moved away their planes for fear of being damaged by the intense fire. (Mujahidin menyerang pangkalan udara Khost yang baru dibangun dan juga perumahan, pangkalan militer yang terbesar di daerah ini. Lapangan udara dan pangkalan itu dihujani tembakan roket oleh Mujahidin yang mengambil posisi dari berbagai jurusan. Beberapa menit setelah tembakan itu, api menjilat seluruh pangkalan Amerika itu dan ledakan keras kedengaran seakan tak berbelas kasihan hingga kelam hari. Tidak lama setelah serangan itu Amrik mengosongkan pangkalan itu dan memindahkan pesawat mereka, karena dikuatirkan akan dilahap api yang mengamuk itu -HMNA-).
***
Amerika akan menyerang Iraq? Urusannya di Afghanistan masih terbengkalai. Amerika akan setengah mati mendanai perang itu, setelah menghabiskan dananya melumatkan Afghanistan. Mampukah ekonomi Amerika terus-menerus menunjang perang dari Afghan ke Iraq tersebut? Tak pelak lagi, insya-Allah Amerika akan bangkrut (sorokawu-puppusuq). Lagi pula publik Amerika akan sampai hatikah menjadikan anak-anak bangsa mereka itu menjadi umpan peluru Iraq dan umpan peluru gerilyawan Thaliban yang sampai sekarang masih berlanjut di Afghan dengan semangat jihad yang telah diperlihatkannya dalam "Operasi Syahid" di benteng Kala Janghi itu?
Yang jelas publik Amerika telah pernah (tahun 1993) memperlihatkan tidak dapat menerima kenyataan jatuhnya korban di pihak Amerika. Media elektronik menayangkan mayat-mayat serdadu AS itu diseret-seret di jalan-jalan Mogadisu, oleh rakyat Somalia yang kurus-kurus karena penderitaan perang. Adegan itu jelas mencabik-cabik perasaan publik Amerika, sehingga mereka tidak ingin jatuhnya korban di pihak AS lebih banyak lagi. Mereka berdemonstrasi menentang keterlibatan AS di Somalia. Akhirnya tentara AS ditarik dari Somalia kurang dari 24 jam setelah tayangan adegan yang mempermalukan Amerika itu. WaLla-hu a'alamu bishshawab.
*** Makassar, 16 Maret 2003
---------------------------
(*) Menurut azzam.com yang dipublikasikan pada 29 November 2001, Pejuang Thaliban di Kunduz telah memulai evakuasi dari Kunduz sejak 23 November 2001. Mereka membentuk dua kelompok.
Kelompok pertama, yang memiliki fisik bagus, menjadi pelindung bagi Mujahidin yang mengundurkan diri dari Kunduz. Kelompok pertama inilah yang pelaku "Operasi Syahid" tsb. Mereka melakukan gerakan ke arah Khanabad dan bertempur selama dua hari untuk memberikan kesempatan kelompok kedua keluar dari Kunduz. Mereka terus bertempur sampai kehabisan amunisi. Kemudian mereka melakukan negosiasi dengan musuh. Tapi sebelumnya merencanakan "Operasi Syahid" jika situasinya tepat. Kelompok inilah yang "ditawan" di benteng Kala Janghi Mazar-i-Sharif.
Kelompok kedua terdiri dari 1640 mujahidin yang terdiri 400 pejuang Thaliban dari luar seperti Pakistan, Uzbek, Arab dan juga dari Afghan. Mereka menempuh rute yang berbeda untuk keluar dari Kunduz, karena sebenarnya Kunduz tidak terkepung secara penuh sebagaimana diberitakan. Aliansi Utara hanya menguasai jalur-jalur utama untuk masuk dan keluar Kunduz. Mujahidin menggunakan jalur pegunungan yang sudah dirintis sebelumnya. Kelompok kedua ini terus melakukan perjalanan sampai menemukan tempat yang relatif aman di bawah pimpinan Mullah Dadullah, seorang komandan Thaliban, yang sebelumnya bertahan di Kunduz, setelah Thaliban menarik diri dari Mazar-i-Sharif.
9 Maret 2003
[+/-] |
565. Tabayyun, Apakah Syaikh Muhammad 'Umar itu Terrorist? |
Seri 565 ini masih lanjutan dari Seri 564. Namun kalau Seri 565 sebagai respons dari umpatan pertanyaan yang bersifat protes maupun sinis, baik secara lisan maupun tulisan, mana itu contoh kekinian negeri yang menerapkan Syari'at Islam; maka Seri 565 ini adalah dalam konteks perlawanan terhadap upaya Bush-administration, yang rupanya masih belum puas dengan menggulingkan Pemerintahan Thaliban. Karena melalui pers amzinya masih saja state terrorist Bush-administration melanjutkannya dengan upaya character assassination atas Thaliban.
Tabayyun adalah bahasa Al Quran yang dibentuk oleh akar kata yang terdiri dari 3 huruf: BA, YA, NUN, artinya "jelas". Tabayyun bermakna mengusut, mencari kejelasan tentang ALNBA (dibaca: annaba' = informasi)
Firman Allah:
-- YAYHA ALDZYN AMNWA AN JA^KM FASQ BNBA FTBYNWA AN TSHYBWA QWMA BJHALT FTSHBHWA 'ALY MA F'ALTM NADMYN (S. ALHJRAT, 6), dibaca: ya-ayyuhal ladzi-na a-manu- in ja-kum fa-siqum binabain fatabayyanu- an tushi-bu qawman bijaha-latin fatushbihu- 'ala- ma- fa'altum na-dimi-n (s. al hujura-t), artinya: Hai orang-orang beriman, jika datang kepadamu orang-orang fasiq dengan annaba', maka lakukanlah tabayyun, jangan sampai kamu tanpa pengetahuan menimpakan musibah kepada suatu kaum, lalu kamu menyesal atas perbuatanmu (49:6).
Ini sebuah contoh tentang tabayyun: Menurut pers amzi: "Taliban di Afghanistan melarang perempuan bersekolah.
Perbualan pers amzi ini saya perhadapkan kepada pihak ketiga, seorang tokoh yang kharismatik dalam kalangan ummat Islam sedunia, yaitu Dr. Yusuf Qardhawi yang melakukan dialog interaktif dalam saluran TV Al Jazirah. Tokoh Islam yang kini tinggal di Qatar itu, beberapa bulan sebelum AS menyerang Afghan, sempat berkunjung ke sana. Menurut Qardhawi, "Mereka tidak memberi pendidikan yang layak kepada anak anak, karena mereka memang tidak memiliki apa yang dapat mereka lakukan untuk anak-anak. Mereka tidak mempunyai gedung sekolah, mereka tidak mempunyai sarana dan pra sarana pendidikan, mereka juga tidak memiliki tempat yang kondusif untuk belajar, kecuali di Mazar-i Sharif. Karena itu, mereka mengatakan akan memulai pengajaran pada kaum laki-laki dewasa dahulu. Setelah itu baru mereka akan ajarkan kaum wanita." Selanjutnya Qaradhawi juga menyatakan "Saya mendapatkan tempat belajar kaum wanita Thaliban di sebuah Fakultas kedokteran yang diikuti oleh lebih dari 1000 orang wanita di Mazar-i Sharif." Maka secara obyektif, menurut pertimbangan yang sehat, tentu saja keterangan Dr. Yusuf Qardhawi lebih tepercaya, ketimbang perbualan pers amzi.
Perbualan amzi mengenai: "Thaliban dianggap layak digulingkan karena keberadaannya tidak didukung oleh mayoritas rakyat Afghan", saya perhadapkan lagi kepada keterangan pihak ketiga yang lain, yaitu Tetsu Nakamura, seorang dokter Jepang yang non-Muslim, yang diwawancarai oleh Mutsuko Murakami [Thursday, October 18, 2001 www.asiaweek.com] antara lain seperti berikut: "he says that from what he has seen, the Taliban are being wrongly portrayed internationally. There's something wrong with the media reports, the Taliban has wide support from the population, particularly in rural areas. Otherwise, how can they rule 95% of the country with only 15,000 soldiers?" Inilah yang ditutup-tutupi oleh media amzi. Mana mungkin Thaliban dapat bertahan memerintah seluas wilayah Afghan yang 95% dengan Mujahidin yang hanya sejemput 15,000 orang, apabila bila cara-cara pemerintahan Thaliban tidak berkenan di hati rakyatnya. Ini juga, menurut pertimbangan yang sehat, tentu saja informasi yang diberikan Tetsu Nakamura yang diwawancarai oleh Mutsuko Murakami di Tokyo, lebih tepercaya, ketimbang perbualan pers amzi.
***
Bersumber dari www.azzam.com www.tanahjihad.net awal 2001 [Azzam Publications - Information about Jihad and the Mujahideen Everywhere] dapatlah diperoleh informasi tentang Mullah 'Umar: Bahwa Pemimpin Pergerakan Islam Thaliban dan Amir alMu'miniyn Afghanistan adalah Sheikh Muhammad 'Umar (sering juga dipanggil dengan Mullah Muhammad 'Umar atau Mullah 'Umar). Mullah 'Umar lahir sekitar tahun 1959 dan beliau belajar ilmu agama sejak masih anak-anak. Beliau ikut serta berjihad melawan Uni Soviet dan terluka beberapa kali termasuk kehilangan mata kanannya. Dalam sebuah pertempuran melawan Soviet, bola mata kanannya terkena pecahan peluru dan keluar menggantung dari tempatnya. Dengan tangannya sendiri ia menarik bola mata tersebut hingga lepas dari mangkuk mata, dan menyeka darah yang mengucur pada dinding sebuah masjid dan terus bertempur.
Dalam Seri 564 termaktub bahwa Amir dalam Amirat Islam Afghanistan adalah seorang yang diharuskan mampu memberikan contoh serta teladan yang paling baik. Pengetahuan Mullah 'Umar, kesalehannya dan kebijakannya tidak dipertentangkan lagi dalam kalangan orang yang mengenalnya. Mereka yang pernah bertemu dengannya merasakan kesejukan tutur bahasanya. Meskipun ia adalah pemimpin negeri yang berjumlah jutaan jiwa, ia tetap hidup sederhana, makan minum seadanya dan tidur di lantai. Dia menolak untuk hidup bermewah-mewah dan mengambil teladan yang diajarkan Nabi Muhammad SAW bagaimana caranya hidup sehari-hari dan juga mengikuti cara hidup para alKhalifah arRasyidun, Abu Bakar ashShiddiq, 'Umar Ibnu Khattab, Utsman Bin Affan dan Ali Bin Abi Thalib RadhiyaLlahu 'anhum, 14 abad yang lalu.
Siapa yang memilih Mullah 'Umar sebagai Pemimpin Thaliban? Di dalam Islam, kekuasaan dan kepemimpinan bukanlah anugerah kedudukan, melainkan adalah sebuah beban tanggung jawab. Seorang pemimpin dipilih karena ia adalah orang yang paling baik dalam hal ketaatan, keadilan, pengetahuan, kemampuan, kebijakan, keberanian dan dapat memahami orang lain. Dengan kriteria itu Mullah 'Umar dipilih sebagai pemimpin oleh para pemuka dan ulama di Afghanistan. Dia tidak berkeliling mencari dukungan untuk posisi ini.
Para pemuka dan ulama di Afghanistan memberikan gelar Amir alMu'miniyn (Pengurus Orang-Orang Mukmin) kepada Mullah 'Umar. Ia pernah didekati dan diminta oleh Hizb atTahrir agar bersedia menjadi Khalifah, tetapi Mullah 'Umar menolak. Gelar Amir alMukminiyn yang disandang Mullah 'Umar hanya terbatas di Afghanistan saja. Jadi gelar itu disandangnya sebagai pengganti gelar Sultan, Presiden, Perdana Menteri atau Raja seperti yang umum berlaku.
Itulah dia hasil tabayyun mengenai Mullah 'Umar yang dikejar-kejar oleh Bush, yang berbual bahwa Mullah 'Umar adalah terrorist. Siapa sebenarnya yang terrorist, samada Bush, yang pedagang minyak, atau Mullah 'Umar ? WaLlahu a'lamu bishshawab.
*** Makassar, 9 Maret 2003
2 Maret 2003
[+/-] |
564. Thaliban yang Menerapkan Syari'at Islam |
Sebagai Wakil Ketua Majelis Syura KPPSI, saya tidak kurang dicecar pertanyaan yang bersifat protes maupun sinis, baik secara lisan maupun tulisan, mana itu contoh kekinian negeri yang menerapkan Syari'at Islam. Maka saya timbalah contoh tersebut bersumberkan:
www.azzam.com www.tanahjihad.net awal 2001
[Azzam Publications - Information about Jihad and the Mujahideen Everywhere]
***
Sejak masuknya Islam di kedua sisi Pegunungan Hindukush lebih dari 1300 tahun yang lalu, Afghanistan hingga kini adalah sebuah negeri Islam. Kecuali pada masa rejim pemerintah yang komunis di abad 20 lalu, kehidupan politik di wilayah ini selalu berlandaskan pada Syari'at Islam, yang menjadi acuan dasar kehidupan politik, ekonomi dan yuridis sejak awal negeri ini telah mewujud. Namun sepanjang abad 20, terjadi dua kali perubahan pada kehidupan negeri ini, pertama pada masa pemerintahan Raja Amanullah di tahun 1921 dan pada masa pemerintahan Raja Mohammad Zaher tahun 1964.
Setiap negeri mengembangkan dan memiliki sistem hukumnya sendiri-sendiri. Sistem hukum dan peradilan ini berkembang di masyarakat sejak waktu yang lama dan berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat itu sendiri. Sistem hukum dan peradilan tidak dapat masuk dan berlaku di sebuah negeri seperti mengimpor benda atau sesuatu lainnya dari luar negeri. Sistem hukum dan peradilan yang berlaku dan berkembang di Afghanistan adalah sistem hukum yang berlandaskan Syari'at Islam, kecuali pada masa pemerintahan komunis selama 14 tahun lalu. Syari'at Islam telah mendarah daging pada masyarakat Afghanistan. Aturan-aturan dan prinsip-prinsip yang ada di dalamnya dipahami oleh Umat Muslim Afghanistan yaitu berasal dari Al-Quran dan Sunnah Nabi Muhammad RasuluLlah SAW.
Ketika mengambil-alih pemerintahan di Kabul pada bulan September 1996, Pergerakan Islam Thaliban menyatakan bahwa seluruh sistem dan perundang-undangan non-Islam yang berlaku saat itu tidak berlaku lagi serta diganti dan menempatkan Syari'at Islam kepada posisinya semula. Thaliban menyatakan Afghanistan sebagai sebuah Amirat Islam (Islamic Emirate of Afghanistan) dan Syari'at Islam sebagai sistem yang berlaku di seluruh negeri. Pengembalian Syari'at sebagai sistem negara adalah berdasarkan pada keinginan rakyat Afghanistan sendiri, yang selama 14 tahun berjuang untuk mengembalikan sendi-sendi kehidupan mereka kembali. Dalam menerapkan kembali hukum-hukum Islam, Pemerintah Thaliban tidak memasukkan hal-hal baru atau aneh di dalamnya. Bagaimanapun sistem ini telah berkembang selama 1300 tahun, telah menjadi darah daging bagi rakyat Afghanistan dan telah berintegrasi dalam kehidupan pribadi dan sosial rakyat.
Dengan penerapan kembali hukum Islam, Thaliban dengan hanya sekitar 150 000 Mujahidin telah berhasil menguasai 95% wilayah Afghanistan dan telah mendapat simpati dan dukungan rakyat dan berhasil menciptakan kedamaian dan keamanan di seluruh wilayah yang berada di bawah kekuasaan mereka. Jumlah yang hanya sekitar 150 000 Mujahidin itu tidak mungkin berhasil menciptakan keamanan dan kedamaian, jika Thaliban mengontrol wilayah yang luas itu dengan tekanan dan kekerasan, sebagaimana dibombastiskan oleh pers amzi. Dengan pemberlakuan kembali Syari'at Islam, Thaliban telah berhasil mengembalikan dan menegakkan serta menjaga martabat manusia, termasuk hak-hak perempuan dan martabat mereka. Pada masa pemerintahan komunis dan antek-antek nasionalis mereka, hak-hak ini dirampas dan diinjak-injak. Syari'at Islam tidak hanya membuat mereka berhasil mengembalikan keamanan dan perdamaian bagi seluruh lapisan masyarakat, tetapi juga menciptakan atmosfir yang sehat dan aman bagi para wisatawan dan pekerja-pekerja sosial asing.
Sistem dan hukum peradilan Islam diberlakukan di wilayah yang menjadi kekuasaan Thaliban, yang hingga Desember 2000 meliputi 95% dari seluruh wilayah Afghanistan seperti termaktub di atas. Hak-hak milik perorangan dan status hukum dijamin sepenuhnya oleh sistem peradilan Islam. Harta benda yang pada masa sebelumnya diambil alih secara tidak jujur atau secara paksa oleh penguasa atau orang pribadi dikembalikan kepada pemiliknya yang sah. Pos-pos penjagaan dan pemeriksaan yang didirikan oleh penguasa sebelumnya yang sering dipakai untuk merampas hak milik perorangan dimusnahkan dari jalan-jalan di berbagai wilayah. Jalan-jalan yang merupakan prasarana transportasi umum menjadi aman dan terbuka bagi siapa saja. Lahan dan tanaman opium dimusnahkan sama sekali.
Pemimpin Amirat Islam Afghanistan adalah seorang yang diharuskan mampu memberikan contoh serta teladan yang paling baik, dipilih berdasarkan sifat kebajikan yang mereka miliki, sifat kebaikan yang ada dalam dirinya, bermanfaat bagi rakyatnya, seorang yang alim dan sungguh-sungguh beriman. Para birokrat dipilih oleh para ulama di seluruh wilayah negeri. Beliau yang terpilih itu adalah Sheikh Muhammad 'Umar. Para birokrat ini mewakili berbagai etnis, ras dan suku bangsa, kelompok-kelompok jihad, dimana mereka semua selama ini telah berjuang untuk membebaskan Afghanistan dari cengkeraman tirani atheisme dan fasisme.
***
Maka demikianlah Thaliban telah pernah memantapkan Syari'at Islam dalam sebuah Amirat Islam yang representatif.
-- AWLaK HM MWaMNYN Hqa LHM DRJT 'AND RBHM WMGHFRt WRZQ KRYM (S. ALANFAL, 4), dibaca: ula-ika humul mu'minu-na haqqan, lahum daraja-tun 'inda rabbihim wamaghfiratuw warizqung kari-m (s. al.anfa-l), artinya: mereka itulah orang-orang beriman yang benar, untuk mereka derajat (yang tinggi) di sisi Maha Pemelihara mereka dan ampunan serta rezeki yang mulia (8:4). Lahum daraja-tun 'inda rabbihim, tidak terkontaminasi oleh terrorist bush-amzi admnistration yang memaklumkan Thaliban adalah "terrorist". Mind you. WaLlahu a'lamu bishshawab.
*** Makassar, 2 Maret 2003