Dalam kedua rangkaian lontaran kampanye yang baru lalu, samada kampanye untuk Lembaga Legislatif atau kampanye untuk Pilpres-capres, ungkapan seperti dinyatakan dalam judul di atas, sangatlah intensif dikemukakan: "Tanyalah hati nurani masing-masing." Orang biasanya mengidentikkan hati nurani itu dengan suara hati (human conscience). Apakah memang pemahaman tersebut seperti demikian itu? Selain dari pada itu ada seorang dokter yang mengeluh: "Saya pusing juga, dalam pelajaran anatomi tidak ada itu organ hati nurani. Ada juga organ hati, yaitu liver (bhs Inggris)."
Menurut al 'Ilm al Nafs (ilmu nafsani), manusia terdiri atas tiga tataran, yaitu: jasmani, nafsani dan ruhani. Dalam bahasa daerah Makassar jasmani disebut rupa tau (wajah zhahir manusia), nafsani disebut ilalanganna tauwa (bagian dalam manusia) dan ruhani disebut rahasia, dan biasa pula disebut maqnassa tau (manusia sesungguhnya). Berhubungan dengan itu ada ilmu jasmani, yaitu ilmu tubuh manusia, ilmu nafsani, yaitu ilmu kedirian (jiwa), disebut pula psikologi. Tidak ada ilmu ruhani, karena Allah berfirman:
-- WYSaLWNK 'AN ALRWh QL ALRWh MN AMR RBY WMA AWTYTM MN AL'ALM ALA QLYLA (S. BNY ASrAayl, 17:85), dibaca: wayas.alu-naka 'anir ru-hi qulir ru-hu min amri rabbi- wama- u-ti-tum minal 'ilmi illa- qali-lan (s. bani-isra-i-l), artinya: Mereka bertanya kepadamu (hai Muhammad) tentang ruh, katakanlah: ruh itu sebagian dari urusan Maha Pengaturku, kamu tiada diberi ilmu melainkan sedikit. Itulah sebabnya dalam bahasa Makassar seperti termaktub di atas tataran ruhani selain disebut maqnassa tau, disebut pula rahasia.
Dalam tataran jasmani ada qalb, dari Qaf-Lam-Ba arinya bolak balik, dalam bahasa Indonesia disebut jantung, dalam bahasa Inggris disebut heart. Dalam tataran nafsani juga ada qalb, juga sifatnya bolak-balik, baik-buruk, senang-susah, iman-kafir, inilah yang disabdakan Nabi Muhammad SAW, apabila qalb itu rusak, maka rusaklah manusia itu secara keseluruhan, baik qalb dalam tataran jasmani, maupun dalam tataran nafsani. Dalam bahasa Indonesia istilah qalb ini diadopsi menjadi kalbu, tetapi ada yang "segan" memakai ejaan "k", tetap memakai "q", karena dalam bahasa Arab kalb artinya anjing. Dalam bahasa Melayu asli qalb disebut hati, dalam bahasa Inggris heart. Padahal dalam tataran jasmani hati = liver (bhs Inggris).
Nurani diadopsi dari bahasa Al Quran "nurain", bentuk mutsanna (dual) dari nur. Jadi jangan dirancukan dengan nur'ain = cahaya mata, maksudnya kekasih. Dalam bahsa Arab ada tiga tingkat: nur, mufrad (tunggal=singular), nurain, mutsanna (ganda=dual) dan anwar, jama' (jamak=plural, tiga ke atas). Nurain adalah:
-- NWR 'ALY NWR, (S. ALNWR, 24:35), dibaca: Nu-run 'ala- Nu-rin" (s. annu-r), artinya cahaya di atas cahaya.
Cahaya yang satu ialah Nur Muhammad, cahaya berupa Risalah yang dibawa Nabi Muhammad SAW:
-- LA SYRQYt WLA GHRBYt, (S. ALNWR, 24:35), dibaca: la- syarqiyyah wa la- gharbiyyah, artinya tidak di timur, tidak di barat.
Sedangkan nur yang satu lagi ialah Nur Allah, Hidayah dari Allah. Hidayah Allah dipancarkan oleh Allah tak putus-putusnya, ibarat matahari yang memancarkan sinarnya ke sekelilingnya. Pada pihak yang lain manusia harus aktif berikhtiar untuk mendapatkan Hidayah Allah yang dipancarkan Allah itu. Ibarat seorang manusia yang ada di dalam ruang yang gelap gulita tidak membuka pintu ruang itu, mana mungkin akan mendapatkan sinar matahari. Demikian pula apabila orang itu tidak membuka pintu qalbunya, mana mungkin akan mendapatkan Hidayah Allah.
Alhasil, hati nurani itu lebih dalam maknanya ketimbang hanya sekadar suara hati, karena suara itu hanya sekadar gerak hati, sedangkan hati nurani adalah suara hati ataupun gerak hati yang disinari oleh kedua cahaya itu. Risalah Nabi Muhammad SAW, yaitu Islam, tidaklah mungkin dapat diterima oleh manusia, bagaimanapum pintarnya, jika ia tidak ikhtiarkan membuka qalbunya untuk disinari Hidayah Allah. Itulah makna Firman Allah:
-- AD'A ALY SBYL RBK BALhMt WALMW'AZHt ALhSNt WJADLHM BALTY HY AhSN AN RBK HW A'ALM BMN DHL 'AN SBYLH WHW A'ALM BALMHTDYN (S. ALNhL, 16:125), dibaca: ud'u ila- sabi-l rabbika bil hikamti walmaw'izhatil hasanati waja-diluhum billati- hiya ahsanu inna rabbaka huwa a'lamu biman dhalla 'an sabi-lihi- wahuwa a'lamu bilmuhtadi-na (s. annahlu), artinya: Ajaklah (manusia) ke jalan (menurut Petunjuk) Allah dengan bijak dan informasi yang baik dan bertukar pikiranlah dengan mereka itu dengan sebaik-baiknya, sesungguhnya Maha Pengaturmu Dia lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan (menurut Petunjuk)-Nya dan Dia mengetahui siapa yang mendapat Hidayah.
Ummat Islam diperintahkan Allah berda'wa (mengajak) dengan bijak, memberikan informasi, bertukar pikiran, namun hasilnya tergantung pada yang diajak apa ia mau membuka qalbunya untuk disinari Hidayah Allah, dan dalam konteks ini hanya Allah yang Maha Mengetahui siapa yang menutup pintu qalbunya dan siapa yang membuka pintu qalbunya. Samada membuka atau menutup pintu qalbu, itu diserahkan Allah sepenuhnya kepada manusia untuk memilih. Ya, kebebasan memilih, bukan dalam konteks Pemilu, melainkan dalam konteks memilih mau beriman, atau mau kafir.
-- WQL ALhQ MN RBKM FMN SYAa FLYWaMN WMN SYAa FLYKFR (S. ALKHF, 18:29), dibaca: wa qulil haqqu mir rabbikum faman sya-a falyu'min waman sya-a falyakfur (s. alkahfi), artinya: Kebenaran dari Maha Pengaturmu, siapa yang mau maka berimanlah, siapa uang mau maka kafirlah (S. Al Kahf, 29). WaLlahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 25 Juli 2004
25 Juli 2004
[+/-] |
635. Hati Nurani |
18 Juli 2004
[+/-] |
634. Spekulasi di Sektor Ekonomi Real dan Non-Real |
Terkait dengan Seri 633 yang baru lalu, di dunia maya (cyber space) ada yang menanggapi bahwa bukan hanya di sektor ekonomi non-real yang penuh spekulasi, tetapi juga di sektor real demikian pula. Ia menulis: "Tunjukkan pada saya bisnis yg tidak mengandung unsur spekulasi sama sekali". Maka ada baiknya jawaban saya kepadanya eloklah pula saya tulis dalam kolom ini.
Harus dapat dibedakan antara spekulasi dengan risiko yang diperhitungkan (caculated risk). Spekulasi dilarang oleh Syari'ah, sedangkan risiko yang diperhitungkan diperbolehkan oleh Syari'ah.
Membeli mangga atau jeruk yang masih berputik, itu spekulasi. Itu adalah transaksi perdagangan yang belum memenuhi syarat-syarat sempurnanya kepemilikan, seperti dipertegas oleh Rasulullah SAW: "Tidak halal jual-beli barang yang tidak seluruhnya dimiliki olehmu" (HR Abu Dawud).
Membeli barang dengan mengkaji trend harganya di pasaran, itu risiko yang diperhitungkan. Seperti diketahui ada tiga jenis pola trend sebagai dasar pertimbangan risiko yang diperhitungkan. Di luar dari tiga jenis itu, maka itu bukan risiko yang diperhitungkan lagi, melainkan sudah termasuk spekulasi. Adapun ketiga pola itu adalah linier, sinussoide dan eksponensial. Dengan mengobservasi dinamika harga di pasar beberapa tahun lalu, kemudian diplot dalam sumbu x-y, di mana pada sumbu x adalah waktu dan sumbu y adalah harga, maka terbentuklah pola trend harga, dan berdasarkan pola itulah diperkirakan insya-Allah trend harga untuk waktu yang akan datang. Inilah yang dimaksud dengan risiko yang diperhitungkan, sebab boleh jadi Allahu a'lam, ada parameter yang dapat mempengaruhi pola itu kelak.
***
Ada pula tanggapan di dunia maya seperti berikut:
Spekulan mata uang juga berperan positif dalam menguji nilai "real" mata uang suatu negara terhadap mata uang asing yang jadi patokan nilai, sehingga bank-bank sentral dipaksa untuk hati-hati dalam mengendalikan suplai uang. Misalnya kalau ada tanda-tanda suatu negara tidak mengelola perekonomiannya secara benar dengan mencetak uang diluar kewajaran, maka itu akan segera tercium oleh para spekulan mata uang. Bukan hanya spekulan internasional seperti Soros tetapi juga spekulan dalam negeri. Ketika terlihat tanda-tanda inflasi mereka pinjam uang dalam negeri (katakanlah rupiah) dalam jumlah besar-besaran, lalu setelah beberapa waktu mereka konversi mata uang itu ke US dollar atau mata uang kuat lainnya. Celakanya kalau bank sentral tidak punya persediaan US dollar dan valuta yang cukup, maka terjadi lonjakan kurs dan goncanglah perekonomian. Karena itu para direktur Bank Sentral harus senantiasa awas dan tidak main-main dalam mengelola peredaran uang. Tidak seenaknya mencetak uang atau memberi kredit kalau tidak ada kegiatan produksi dan pertumbuhan ekonomi yang pesat yang akan menyerapnya, dan harus selalu ada cadangan mata uang kuat untuk menangkis spekulasi mata uang dan kemungkinan "rush" ke bank-bank.
Sebelum menjawab tanggapan ini saya kemukakan dahulu dua ayat:
-- YS^LWNK 'AN ALKHMR WALMYSR QL FYHMA ATSM KBYR WMNAF'A LLNAS WATSMHMA AKBR MN NF'AHMA (S. ALBQRT, 219), dibaca: Yas.alu-naka 'anil khamri walmaysiri qul fi-hima- itsmung kabi-ruw wamana-fi'u linna-si waitsmuhuma-akbaru min naf'ihima- (s. albaqarah), artinya: mereka menanya engkau tentang al khamr dan al maysir, katakan pada keduanya dosa besar dan bermanfaat bagi manusia, namun dosa keduanya lebih besar dari manfaat keduanya (2:219).
-- ANMA YRYD ALSYYTHN AN YWQ'A BYNKM AL'ADAWT WALBGHDHA^ FY ALKHMR WALMYSR WYSHDKM 'AN DZKR ALLH W'AN ALSHLWT FHL ANTM MNTHWN (S. ALMA^DT, 91), dibaca: Innama-yuri-dusy syaytha-nu ay yu-qi'a baynakumul 'ada-wata walbaghdha-a fil khamri walmaysiri wayashuddakum 'an dzikriLla-hi wa'anish shala-ta fahal antum muntahu-na (s. alma-idah), artinya: Sesungguhnya setan itu tidak menghendaki, melainkan menghunjamkan permusuhan dan kebencian di antara kamu melalui al khamr dan al maysir, serta memalingkan kamu dari mengingat Allah dan shalat. Apakah kamu mau berhenti? (5:91).
Dalam kedua ayat itu khamr dan maysir digandengkan. Tidak cuma-cuma Allah SWT menggandengkan keduanya, karena keduanya mempunyai karakteristik yang sama. Al maysir atau al qimar adalah permainan undian di zaman Arab jahiliyah. Al maysir menyebabkan orang mabuk waktu dan ketagihan, jadi mempunyai karakteristik yang sama dengan al khamr. Permainan undian yang menyebabkan orang mabuk waktu dan ketagihan, tentu kita sudah tahu semuanya, yaitu permainan spekulasi yang disebut judi.
Bermain spekulasi atau berjudi di sektor ekonomi non-real, betul, itu ada juga manfaatnya. Tetapi manfaatnya itu seperti yang ditegaskan ayat [2:219] sangatlah tidak berarti ketimbang mudharat (disadvantage) spb: permainan yang dilakukan George Soros dan para spekulan jahannam lainnya itu mempunyai dampak yang amat dahsyat menyengsarakan kehidupan ratusan juta manusia. Seperti yang kita alami sendiri di Indonesia ini (dan kawasan Asia Tenggara lainnya), akibat krisis finansial yang sampai saat ini masih terus berlangsung di Indonesia, yaitu terjadinya kebangkrutan sejumlah perusahaan yang yang diiringi dengan pemutusan hubungan kerja ribu-ribuan orang. WaLlahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 18 Juli 2004
11 Juli 2004
[+/-] |
633. Sistem Buble Economy Kapitalisme yang Rapuh |
Firman Allah SWT: "KY LA YKWN DWLt BYN ALAGHNYAa MNKM (S. ALhSYR, 59:7), dibaca: Kay la- yaku-na du-latan baynal aghniya-i mingkum , artinya: Agar supaya kedaulatan (ekonomi) itu tidak hanya berputar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu," di dalam Seri 632 ybl. dibahas dalam konteks ekonomi mikro.
Kalau pada pembahasan dalam skala mikro, Seri 632 ybl menunjukkan terpuruknya keadaan perekonomian yang menentang ayat [59:7], dan bagaimana usaha kecil dan menengah mampu bertahan di tengah badai keterpurukan itu, maka dalam Seri 633 ini diperlihatkan dalam konteks ekonomi makro, yaitu bagaimana rapuhnya perekonomian sistem kapitalisme, karena bertentangan dengan Firman Allah ayat [59:7] tersebut.
***
Wall Street, pusat keuangan Amerika, dibuat tercengang setelah dikejutkan
dengan berita bangkrutnya perusahaan raksasa bisnis energi Amerika, Enron,
yang kemudian disusul dengan kasus penipuan miliaran dolar yang melibatkan
raksasa telekomunikasi Amerika, WorldCom. Di dalam negeri sendiri, di Indonesia ini, karena situasi ekonomi yang sedang tiarap, peristiwa yang menggemparkan dunia keuangan Amerika tersebut luput dari perhatian sebagian besar publik di negeri ini, walaupun media massa internasional memberitakannya secara besar-besaran. [Majalah Al-wai'e No 25 Tahun III, 1 - 30 September 2002].
Perekonomian kapitalisme terdiri atas dua sektor:
- sektor real, yang didalamnya terdapat aspek produksi serta pemasaran barang dan jasa secara real,
- sektor non-real, yang di dalamnya terdapat aspek penerbitan dan jual beli surat-surat berharga yang beraneka ragam, seperti saham, obligasi, commercial paper, promissory notes, dsb.
Uang kini sudah tidak lagi hanya merupakan alat tukar, tetapi telah menjadi barang haram, karena sudah berupa barang dagangan yang diperjualbelikan, yang celakanya menjadi komoditi yang dispekulasi. Piranti komputer dengan teknologi komunikasi satelit membuat transaksi uang berapa pun besarnya menjadi sangat cepat dan murah. Lagi pula, tansaksi tidak hanya dilakukan pada saat sekarang, namun bisa juga untuk masa datang. Dalam situasi seperti ini, tidak aneh jika perdagangan uang di dealing-room (ruang transaksi) atau dengan remote dealing saat ini seeprti video game. Para spekulan hanya mengawasi dari layar monitor dan dengan sekali tekan tombol, jutaan dolar telah berpndah pemilik. Dengan cara seperti inilah, kurang lebihnya, George Soros menghajar mata uang di Inggris pada tahun 1992. Saat itu, untuk mempertahankan pundsterling, Bank of England harus mengeluarkan 15 miliar dolar AS.
George Soros dan para spekulan lainnya tidak mau pusing betapa jahannam dan berbahanya permainan mereka. Mengapa? Karena permainan yang mereka jalankan itu mempunyai dampak yang amat mematikan bagi kehidupan ratusan juta manusia. Seperti kita alami sendiri, akibat krisis finansial yang sampai saat ini masih terus berlangsung, terjadilah kebangkrutan sejumlah perusahaan yang yang diiringi dengan pemutusan hubungan kerja jutaan orang.
Dalam kurun waktu 20 tahun yang lalu bank-bank sentral dunia (AS, jepang, Jerman, Swiss dan Inggris) bersama-sama menguasai cadangan devisa dengan perbandingan 3:1 terhadap uang panas dari para spekulan di pasar modal. Pada tahun 1992, perimbangan tersebut telah bergeser. Kelima bank sentral tersebut hanya memiliki cadangan dengan perbandingan potensi kekuatan 1:2 terhadap para spekulan di pasar uang.
Di samping perbandingan potensi kekuatan tersebut, pada pihak lain data menunjukkan bahwa realitas perdagangan uang pada sektor non-real dunia telah berlipat sekitar 80 kali dibandingkan dengan sektor real. Itu berarti telah terjadi sacara global bubble economy, karena kegiatan ekonomi dunia didominasi oleh kegiatan sektor non-real yang spekulatif. Alhasil, apa yang terjadi di pasar uang internasional, para spekulan jahannam, pemain pasar uang menjadi lebih merajalela menguasai pasar uang. Mereka mudah mengguncangkan mata uang negara-negara dan meng-KO bank-bank sentral sehingga tidak berdaya. Fenomena semacam itu menunjukkan betapa rapuhnya sistem keuangan kapitalisme. WaLlahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 11 Juli 2004
4 Juli 2004
[+/-] |
632. Dua di Antara Sekian Kriteria Capres-Cawapres |
Firman Allah SWT: KY LA YKWN DWLt BYN ALAGHNYAa MNKM (S. ALhSYR, 59:7), dibaca: Kay la- yaku-na du-latan baynal aghniya-i mingkum , artinya: Agar supaya kedaulatan (ekonomi) itu tidak hanya berputar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu.
Setiap peringatan Nuzulu lQuran jarang-jarang tidak dikemukakan bahwa Al Quran itu petunjuk bagi manusia. Dari track record roda pemerintahan Negara Republik Indonesia tidaklah pernah diperhatikan ayat [59:7], yang secara tegas memberi petunjuk tentang sistem ekonomi kerakyatan. Mengapa? Oleh karena petinggi pengambil keputusan walaupun ia seorang Muslim, ia berpikir parsial (sekuler), tidak berpikir secara kaffah (nizam = sistem). Apa itu berpikir secara sekuler? Yaitu Al Quran hanya dianggap sebagai petunjuk bagi manusia secara individual dalam skala akhlaq saja. Akhlaq memang sangat, sangat, sangat, teramat sangat penting, namun kalau sistemnya tidak menurut petunjuk Al Quran, maka itu belum cukup. Individu-individu berakhlaq mulia yang menjalankan sistem menurut petunjuk Al Quran, barulah cukup untuk menjadikan Islam itu Rahmatan lil'A-lamiyn.
***
Tumbangnya perusahaan besar yang menyebabkan keterpurukan ekonomi Indonesia, cukup memperihatinkan. Di balik itu, ternyata usaha kecil dan menengah mampu bertahan di tengah badai. Karena itu untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi perlu mengoptimalkan usaha berbasis ekonomi kerakyatan. Hal itu diungkapkan oleh pakar ekonomi kerakyatan Prof.Dr H.Halide di hadapan 287 wisudawan berbagai jurusan dari Universitas 45 Makassar dalam Dies Natalis dan wisuda S1 dan D3 yang berlangsung di Baruga Lestari pada hari Senin 28 Juni 2004.
Selanjutnya Halide menjelaskan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah. Padahal sektor ini terbukti menyelamatkan ekonomi Indonesia pasca krisis yang menumbangkan perusahaan-perusahaan raksasa. Bila sektor UMKM ini diberdayakan baik keterampilan, maupun permodalan, serta akses pasar, maka perekonomian Indonesia dan tingkat ekonomi masyarakat dapat dipulihkan dengan cepat. Karenanya pemerintah tidak bisa menutup mata melihat pelaku-pelaku UMKM yang kesulitan mengakses modal usaha mereka.
Namun, menurut Halide karena bank konvensional masih dalam tahap konsolidasi dan berbenah diri maka untuk membangun dan meningkatkan UMKM diharapkan peran perbankan Syari'ah dengan sistem bagi hasil, yang tidak menerapkan bunga yang memberatkan itu.
Inilah dia kriteria riel untuk pasangan Capres-Cawapres, yaitu internal "menganut sistem ekonomi kerakyatan".
***
Bulan November 2003 yang lalu Mahkamah Agung (MA) membebaskan Al Ustadz Abu Bakar Ba'syir dari putusan bersalah melakukan makar terhadap pemerintah yang sah oleh pengadilan dan hanya dihukum atas pelanggaran imigrasi. Al Ustadz Abu Bakar Ba'syir saat selesai menjalani hukuman beliau karena pelanggaran imigrasi, langsung ditahan kembali oleh pihak kepolisian, yaitu dijaring dengan Undang-Undang Terrorisme, yang oleh Mahendradatta dikatakan itu nyata-nyata sebagai pesanan Amerika.
Apa yang dikatakan oleh Mahendradatta itu benar adanya, terbukti Kejaksaan Tinggi (Kejati) kesulitan menyusun surat dakwaan atas perkara terrorisme dengan tersangka Al Ustadz H.Abu Bakar Ba'asyir. Pada pertengahan dua pekan lalu jaksa mengembalikan berkas acara pemeriksaan (BAP) ke Mabes Polri setelah dinilai kurang lengkap untuk dilimpahkan ke pengadilan. Sumber di Kejati DKI Jakarta menjelaskan: "Jaksa terpaksa mengembalikan BAP Ba'asyir karena menganggap alat bukti yang dimasukkan penyidik dinilai tidak lengkap. Terlebih hasil penyidikan tidak memuat interogasi tersangka." Memang sulitlah bagi kepolisian untuk mendapatkan alat bukti yang lengkap, karena perkara tersebut tidaklah semata-mata yuridis murni, melainkan politis, atau menurut Mahendradatta nyata-nyata sebagai pesanan Amerika.
Inilah dia kriteria untuk pasangan Capres-Cawapres, yaitu eksternal "berani bersikap tegas untuk berkata TIDAK kepada Amerika khususnya dan negara manapun juga pada umumnya."
***
Besok insya-Allah kita akan memilih Presiden dan Wakil Presiden di antara kelima pasangan Capres-Cawapres. Sikap golput adalah sikap yang tidak jantan. Kepada yang jantan, yaitu yang bersikap tidak golput, dihimbau untuk rasional dengan memperhatikan kampanye pasangan Capres-Cawapres baru-baru ini nyata terlihat kriteria pertama yang dikemukakan di atas, yaitu "menganut sistem ekonomi kerakyatan". Juga menurut hati nurani kita masing-masing setelah melihat track record dan apa yang dikampanyekan bahwa pasangan Capres-Cawapres memenuhi kriteria kedua yang dikemukakan di atas, yaitu "berani bersikap tegas untuk berkata TIDAK kepada Amerika khususnya dan negara manapun juga pada umumnya."
*** Makassar, 4 Juli 2004