Indonesia menawarkan formula 5+1 dalam KTT Perubahan Iklim di Kopenhagen, yaitu:
Pertama, Indonesia tidak akan melakukan kompromi untuk mencegah pemanasan global melebih 2 derajat Celsius.
Kedua, pengurangan emisi karbon dioksida (CO2) secara global harus dilakukan secara tajam.
Ketiga, jaminan bantuan cukup dari negara maju kepada negara berkembang yang mengelola hutan.
Keempat, Indonesia telah menetapkan pengurangan emisi 26 persen hingga 2020.
Kelima, monitoring, reporting, dan verification (MRV) harus dilakukan dalam mengurangi emisi CO2.
Sedangkan plus 1 yang dimaksud adalah pengelolaan hutan terkait target pengurangan emisi CO2 26 persen pada 2020.
Indonesia segera membuat rencana aksi nasional mengenai butir dua, empat dan lima. Indonesia segera melakukan sendiri butir kelima sebelum negara lain melakukannya terhadap Indonesia.
***
Masyarakat perlu mendapatkan penjelasan tentang Kaitan Antara Pemanasan Global - Emisi CO2 – Hutan. Sebenarnya ini telah pernah dibahas teperinci sebelas tahun dua bulan yang lalu dalam Seri 345, berjudul: "Awas Globalisasi Panas Bumi", bertanggal 25 Oktober 1998, lengkapnya:
=> http://waii-hmna.blogspot.com/1998/10/345-awas-globalisasi-panas-bumi.html.
Firman Allah:
-- ZhHR ALFSAD FY ALBR WALBhR BMA KSBT AYDY ALNAS (S. AlRWM, 20:41), dibaca: zharal fasa-du fil barri walbahri bima- kasabat aidin na-s, artnya: Lahirlah kerusakan-kerusakan di darat dan di laut akibat tangan-tangan manusia.
Mengapa panas global diakibatkan oleh ulah manusia? Dengarlah isyarat Allah SWT dalam Al Quran:
-- ALDzY J'AL LKM MN ALSyJR ALAKhDhR NARA FADzA ANTM MNH TWQDWN (S. YaSin, 36:80), dibaca: alladzi- ja'ala lakum minasy syajaril akhdhari na-ran faidza- antum minhu tu-qidu-n, artinya:
-- Yaitu (Yang) menjadikan api bagi kamu sekalian dari pohon hijau dan kamu dengan itu membakar.
Dalam sains dikenal khlorofil, dari bahasa Yunani khloros (hijau) + phyllon (daun) di-Indonesiakan menjadi hijau daun. Dalam inti sel tumbuh-tumbuhan terdapat butir-butir berwarna, salah satu di antaranya yang terpenting ialah butir berwarna hijau.
Dengan menempatkan sumber informasi yang berasal dari Ayat Qawliyah (Al-Quran) dan Ayat Kawniyah (alam semesta) dalam satu kerangka, maka istilah zat hijau daun itu perlu dikoreksi menjadi zat hijau pohon, ALSyJR (pohon) ALAKhDHR (hijau). Butir-butir berwarna hijau ini bukan hanya terdapat di daun melainkan terdapat pada seluruh bagian pohon yang masih hijau warnanya, di akar yang tersembul di atas tanah, batang, cabang, dahan, ranting, daun, pucuk, ulam, bunga, putik dan buah. Dengan pertolongan sinar matahari zat hijau pohon ini menyusun dari bahan baku air dan CO2 di udara menjadi bahan bakar (juga makanan) dan oksigen. Jadi zat hijau pohon itu mengadakan proses penyusunan dari air dan CO2 menjadi bahan bakar dan makanan dengan pertolongan mesin penggerak berupa sinar matahari, sehingga proses itu disebut dengan proses foto-sintesis, (photon = cahaya dan synthese = penyusunan). Secara gampangnya, zat hijau pohon adalah pabrik dengan mesin berupa cahaya matahari yang menghasilkan bahan bakar dan makanan dari bahan baku air dan CO2. Singkatnya, hutan berperan mengubah CO2 menjadi oksigen.
Dilihat dari segi peralihan energi, zat hijau pohon mentransfer energi radiasi menjadi energi potensial kimiawi dalam bahan bakar dan makanan. Jika bahan bakar dibakar, artinya bahan bakar itu bersenyawa dengan oksigen terjadilah reaksi eksotherm, mengeluarkan panas, lalu menghasilkan kembali air dan CO2. Yang dari segi peralihan energi terjadi transfer energi dari energi potensial kimiawi menjadi energi panas / api. Demikianlah penjelasan: Yang menjadikan api bagi kamu sekalian dari pohon hijau dan kamu dengan itu membakar (36:80).
Pembakaran dalam pabrik-pabrik menghasilkan CO2 terus-menerus, sehingga CO2 itu menumpuk di udara. Sinar matahari memanaskan ruang antara lapisan CO2 dengan tanah di darat (filbarri) dan dengan muka laut (filbahri). CO2 sifatnya seperti kaca mudah ditembus sinar matahari, sukar ditembus panas. Udara dalam ruang antara lapisan CO2 dengan permukaan tanah ibarat rumah kaca yang besar. Maka terperangkaplah panas dalam rumah kaca yang besar itu. Terjadilah pemanasan global, dan CO2 itu disebutlah pula dengan gas rumah kaca. Alhasil pemanasan global adalah akibat ulah manusia.
Bagaimana caranya supaya pemanasan global tidak meningkat? Pertama, kurangi emisi CO2 dengan membatasi jumlah pabrik dan kendaraan bermotor. Kedua, pelihara hutan, minimalkan HPH! Eloknya kurangi main kayu dalam arti industri kayu dikurangi, cukup industri kertas saja. Itulah kutipan diperpadat dari Seri 345. WaLlahu a'lamu bisshawab.
***
Makassar, 27 Desember 2009
27 Desember 2009
[+/-] |
903. Kaitan Antara Pemanasan Global - Emisi CO2 - Hutan |
20 Desember 2009
[+/-] |
902. Perdamaian yang Tidak Berkeadilan |
Khutbah kedua dalam khutbah Jum'at biasanya ditutup dengan Firman Allah:
-- AN ALLH YAMR BAL'ADL WALAhSN (S. ALNhL, 16:90), dibaca:
-- innaLla-ha ya'muru bil 'adli wal ihsa-n, artinya:
-- Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan
Secara normatif disebutkan di Negara Indonesia ini dianut supremasi hukum. Akan tetapi secara praxis(*) di lapangan sungguh menyedihkan tentang carut-marutnya hukum, yaitu ketidak samaan hukum antara pejabat tinggi + pemilik modal vs rakyat biasa.
--------------------------------------------------
(*)
Praxis is the process by which a theory, lesson, or skill is enacted or practiced. It is a practical and applied knowledge to one's actions. It has meaning in political, educational, and spiritual realms, theoretical, to which the end goal was truth; practical, to which the end goal was production; and praxis, to which the end goal was action
-------------------------------------------------
Persepsi masyarakat yang buruk mengenai penegakan hukum, menggiring masyarakat pada pola kehidupan sosial yang tidak mempercayai pengadilan untuk mendapatkan keadilan. Dalam kasus Prita Mulyasari harga hukum sama dengan koin recehan. Dalam kasus prita ini yang telah di vonis bersalah dan dikenakan sanksi hukum membayar RP 204 juta, dapat kita lihat betapa ketidak adilah hukum telah terjadi dalam pengadilan. Jaksa begitu gagahnya menuntut dan hakim begitu gegap gempitanya mengetukkan palu godam menjatuhkan vonis. Dan pada pihak lain dapat kita lihat betapa antusiasnya masyarakat untuk membantu dengan mengumpulkan koin recehan.
Syahdan, Rumah Sakit Omni International (RS OI) resmi mencabut gugatan perdata kepada Prita Mulyasari. Pencabutan gugatan dilakukan oleh kuasa hukum RS Omni Risma Situmorang dan Manager Legal RS Omni Lalu Hadi. Keduanya mendatangi PN Tangerang sekitar pukul 10.45 WIB, Senin, 14-12-2009. Mereka kemudian memasukkan pencabutan gugatan di Panitera Perdata PN Tangerang. "Kedatangan kami ke sini mau menyampaikan pencabutan gugatan perdata atas nama Prita Mulyasari. Tujuan pencabutan gugatan perdata karena RS OI beritikad baik ingin segera menyelesaikan perkara perdata. RS Omni juga berharap pihak Prita mencabut pengajuan kasasi terhadap RS Omni. Kami sudah beritikad baik tidak meminta eksekusi putusan. Nah kami berharap kubu Prita melakukan hal yang sama."
Perdamaian yang diusulkan oleh pihak RS OI secara jujur bukanlah atas dasr beritikad baik, dan itu adalah perdamaian yang tidak berkeadilan. Mengapa? Bagaimana dengan penderitaan Prita yang sudah di tahan 21 hari? Untuk itu marilah kita ikuti anekdot yang berikut:
Tersebutlah konon seorang Badui (bukan yang dari negeri Arab, melainkan yang dari Jawa Barat) dalam perjalanannya berjalan kaki kemalaman di sebuah dusun. Ia menumpang bermalam pada sebuah rumah di dusun itu. Yang empunya rumah menyodorkan bantal ke kepala tamunya itu. Orang Badui itu memindahkan bantal tersebut dari kepala ke kakinya. Pagi-pagi keesokan harinya pada waktu menyuguhkan sarapan pagi ala kadarnya, yang empunya rumah bertanya kepada tamunya itu.
- Sobat, apakah memang demikian adat kebiasaan di kampung tempat asalmu, kedua kaki yang berbantal, bukan kepala?
- Sebenarnya adat kebiasaan di kampung asal saya sama juga dengan adat kebiasaan orang di sini, kepala yang berbantal. Akan tetapi demi keadilan, karena kaki yang penat berjalan kaki sejauh itu, maka kakilah yang harus menikmati bantal. Kaki telah lebih banyak melaksanakan kewajibannya, sehingga kaki lebih berhak ketimbang kepala diberi berbantal, jawab orang Badui itu.
Apakah sesungguhnya yang disebut adil itu?! Adil adalah menempatkan sesuatu pada tempatnya dan mengeluarkan atau memindahkan sesuatu dari tempat yang bukan pada tempatnya. Orang Badui itu menempatkan bantal itu pada tempatnya yaitu di kaki dan memindahkan bantal itu dari kepala yang bukan pada tempatnya, berhubung karena kaki lebih banyak menjalankan kewajibannya. Dalam hal ini kriteria yang dipakai untuk berlaku adil adalah keseimbangan beban antara kewajiban dengan hak.
Tawaran perdamaian dari pihak RS OI adalah perdamaian yang mengabaikan keseimbangan beban, yaitu antara beban kerugian fisik dan mental dari pihak Prita vs kerugian "nama baik" RS OI. Menurut pengacara Prita, Slamet Yuwono kepada the Jakarta Globe:
"Prita is demanding Rp 113 million in material damages and Rp 1 trillion in nonmaterial damages.The suit would be filed against PT Sarana Meditama International, the parent company of Omni, and doctors Hengky Gosal and Grace Hilza Yarlen Nela The Rp 113 million demand is meant to compensate for the bad treatment Prita endured at the hospital and the Rp 1 trillion is to seek compensation for her 21 days in detention [at Banten women's prison], which caused irreparable damage to her life" Secara singkat maksudnya: Prita akan menuntut Rp 113 juta untuk kerugian material berupa konpensasi pelayanan buruk selama di RS OI dan Rp 1 triliun untuk kerugian non-material, yaitu sebagai konpensasi 21 hari dalam tahanan di penjara di Banten yang menyebabkan kesengsaraan yang diderita Prita. Gugatan diajukan kepada PT Sarana Meditama International induk perusahaan Omni dan para tabib Hengky Gosal and Grace Hilza Yarlen Nela.
Alhasil, barulah terjadi perdamaian yang berkeadilan jika dari pihak Prita menuntut balik RS OI secara perdata. WaLlahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 20 Desember 2009
13 Desember 2009
[+/-] |
901. Pidato Pelantikan Khalifah Abu Bakar dan Mentimun vs Durian |
Setelah diangkat sebagai khalifah, Abu Bakar Ash Shiddiq RA berkhutbah (berpidato) di atas mimbar Masjid Nabawi :
Hai orang banyak semuanya
Aku diangkat mengepalai kalian
Dan aku bukanlah yang terbaik diantara kalian
Jika aku membuat kebaikan
Maka dukunglah aku
Jika aku membuat kejelekan
Maka luruskanlah aku
Kebenaran itu suatu amanat
Dan kebohonganitu suatu khianat
Yang terlemah diantara kalian aku anggap yang terkuat sampai aku mengambil dan memulangkan haknya.
Yang terkuat diantara kalian aku anggap yang terlemah sampai aku mengambil hak si lemah dari tangannya.
Janganlah seorangpun diantara kalian meninggalkan jihad
Kaum yang meninggalkan jihad akan ditimpakan kehinaan oleh Allah
Patuhilah aku selama aku mematuhi Allah dan Rasul-Nya.
Bila aku mendurhakai Allah dan Rasul-Nya tidak ada kewajiban patuh kepadaku
Kini marilah kita melakukan sholat
Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada kalian
Kita garis bawahi:
Yang terlemah diantara kalian aku anggap yang terkuat sampai aku mengambil dan memulangkan haknya. Yang terkuat diantara kalian aku anggap yang terlemah sampai aku mengambil hak si lemah dari tangannya.
Abu Bakar RA bukan hanya berpidato saja. Beliau memerangi qabilah yang tergolong kuat, karena menolak bayar zakat. Sikap menantang Qabilah tsb adalah sistemik, qabilah-qabilah lain nanti juga tidak akan membayar zakat. Tindakan memerangi itu merupakan shock therapy. Berbeda halnya dengan Sri Mulyani dan Boediono yang mengkhawatirkan kasus bank selemah Century itu sistemik. Abu Bakar RA bikin shock therapy diperlakukan pada yang terkuat, tidak seperti misalnya perusahaan perkebunan Cacao yang melakukan shock therapi dengan memilih yang terlemah yaitu Nanek Minah.
***
Siapa itu mentimun ? Mereka antara lain orang-orang lemah / miskin seperti: Minah (55) / 3 Kakao, Ny Manise (43) / Sisa Panen Kapuk, Klijo (76) / Setandan Pisang, Basar Suyanto (47) / Buah Semangka, Tukirin (62) / Bibit Jagung, Parto (51) / 5 batang jagung, Aguswandi / men-charge HP, Prita Mulyasari / Lab Fiktif RS OI dan para petani miskin di di desa Rengas Ogan Ilir, yang didor senapan Brimob.
Dan siapa itu durian ? Mereka itu adalah lawan mentimun, yaitu para pemilik modal / perusahaan perkebunan / RS OI / PG Cinta Manis dan PTPN VII yang, mengabaikan putusan MA tahun 1996 yang menyatakan lahan di desa Rengas Ogan Ilir yang dikuasai oleh PG Cinta Manis dan PTPN VII adalah lahan sah milik petani.
Saijah dan Adinda adalah sepotong cerita pendek yang diselipkan dalam novel Max Havellar karangan Multatuli (nama pena Eduard Douwes Dekker). Saijah dan Adinda dipergunakan oleh Multatuli untuk mengkritisi pemerintah kolonial Belanda yang saat itu sedang gencar-gencarnya terjun dalam kegiatan ekonomi melalui perusahaan holding-nya Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC), yang oleh lidah Indonesia disebut Kompeni, dalam hal Cultuurestelsel (tanam paksa), terutama tebu dan kopi. Yang menjadi korban praktek Cultuurestelsel dalam dunia ekonomi tak lain menurut Multatuli pelaku ekonomi rakyat, kaum Saijah dan Adinda, kaum petani dan peternak dan nelayan. Saijah dan Adinda adalah penduduk Kabupaten Lebak, Banten. Prita Mulyasari juga penduduk Provinsi Banten. Keduanya sama-sama mengalami "kesenjanagan" antara rasa keadilan masyarakat vs rezim keadilan "resmi / normatif". Maka, pantaslah kita katakan, orang-orang semacam Prita dan Minah dan para mentimun lainnya ialah Saijah dan Adinda kontemporer.
***
Elok juga kita kutip karya Adhie Massardi. Karena ruang terbatas hanya dikutip untai 5, 6, dan 7 saja
Negeri Para Bedebah
.....................
....................
Di negeri para bedebah
Orang baik dan bersih dianggap salah
Dipenjarakan hanya karena sering ketemu wartawan
Menipu rakyat dengan pemilu menjadi lumrah
Karena hanya penguasa yang boleh marah
Sedang rakyatnya hanya bisa pasrah
Maka bila negerimu dikuasai para bedebah
Jangan tergesa-gesa mengadu kepada Allah
Karena Tuhan tak akan mengubah suatu kaum
Kecuali kaum itu sendiri mengubahnya
Maka bila negerimu dikuasai para bedebah
Usirlah mereka dengan revolusi
Bila tak mampu dengan revolusi,
Dengan demonstrasi
Bila tak mampu dengan demonstrasi, dengan diskusi
Tapi itulah selemah-lemahnya iman perjuangan
Untai 6 dirujuk dari:
AN ALLH LA YGhYR MA BQWM hTY YGhYRWA MA BANFSHM (S. ALR'AD, 13:11)
-- innaLla-ha la- yughayyiru ma- biqawmin hatta- yugayyiru- ma- bianfusihim (), artinya:
-- Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, hingga mereka itu mengubah keadaan dirinya.
Untai 7 dirujuk dari:
Dari Abu Sa'id Al Khudri R.A., ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa di antara kalian melihat kemunkaran, maka ubahlah dengan tangannya. Jika tidak mampu, maka ubahlah dengan lidahnya. Jika tidak mampu, maka bencilah dengan hatinya, dan ini adalah selemah-lemah iman." (HR Muslim, Ibnu Majah, Nasa'i).
WaLlahu a'lamu bisshawab
*** Makassar, 13 Desember 2009
6 Desember 2009
[+/-] |
900. Kondomisasi Bukan Solusi Cegah Penyebaran HIV/Aids |
Acquired Immunodeficiency Syndrome (Aids) merupakan kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh oleh virus yang disebut Human Immunodeficiency Virus (HIV). Menurut EYD singkatan HIV seluruhnya dituliskan dengan huruf kapital, karena singkatan itu semuanya diambil dari huruf pertama, sedangkan Aids tidak demikian halnya, sehingga hanya huruf pertama saja yang ditulis dengan huruf kapital. HIV menyerang sistem kekebalan tubuh manusia yang menimbulkan Aids. HIV menyerang salah satu jenis dari sel-sel darah putih yang bertugas menangkal infeksi. Sel darah putih tersebut termasuk limfosit yang disebut "sel T-4" atau disebut juga "sel CD-4".
Yang patut disesalkan seperti apa yang saya pernah saksikan sendiri, dalam rangka kegiatan penyuluhan HIV/Aids, panitia pelaksana (LSM) mempertontonkan kondom di luar ruangan sidang, bahkan ada anggota panitia yang membagi-bagikan kondom kepada para remaja. Aktivitas ini patut dihentikan karena dapat merusak akhlaq remaja utamanya bagi para ABG (anak baru gede), mereka diberi keberanian untuk berzina. Kalau di barat itu bukan masalah, yaitu bagi mereka yang menganut filsafat permissiveness, kebebasan sex.
Proteksi dengan kondom (kondomisasi)sama sekali tidak aman, karena teknologi kondom dibuat dari karet lateks, di mana pori-pori karet lateks itu berdiameter 0,003mm, sedangkan ukuran virus jenis HIV diameternya 0,000001mm (data ini dari Dokter Dadang Hawari). Perbandingan keduanya adalah seperti pintu gerbang yang besar dengan seekor tikus. Logikanya "tikus" dengan sangat mudah bisa mondar-mandir di pintu gerbang yang sangat besar itu tanpa halangan sedikitpun.
Di samping refernsi dari pak Dadang, ini saya tambah referensi lagi:
http://www.arrahmah.com/index.php/news/read/2715/mer_c_tolak_pekan_kondom_nasional
MER-C mengingatkan bahwa data menunjukkan bahwa ukuran pori-pori kondom adalah 1/6 mikron, sedangkan virus HIV 1/250 mikron, itu sebabnya virus HIV bisa sangat leluasa menembus kondom.
Di lapangan untuk menujukkan keampuhan kondom, penganjur kondomisasi mengisi kondom dengan air, atau meniupnya seperti balon. Tidak ada air ataupun air yang keluar. Ini jawabannya: Coba simpan ban sepeda lama-lama, insya-Allah itu akan kempes sekempes-kempesnya, alias semua udara di dalamnya habis sehabis-habisnya !!!
***
Grafik pertumbuhan HIV/Aids yang menanjak harus dipatahkan dengan filosofi: kejahatan terjadi karena bertemunya niat dan kesempatan. Alhasil, memperbaiki niat dan membuat mekanisme penghalang kesempatan.
Memperbaiki niat dengan Firman Allah:
-- WLA TQRBWA ALZNY ANH KAN FAhSyt WSAa SBYLA (S. BNY ASRAaYL, 17:32), dubaca:
-- wala- taqrabuz zina- innahu- ka-na fa-hisyatan wasa-a sabi-lan, artinya:
-- Janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu keji dan jalan yang amat jahat.
Mendekati saja dilarang, terlebih-lebih larangan melakukannya. Inilah metode preventif yang paling efektif untuk memperbaiki niat.
Dan mengenai membuat mekanisme penghalang kesempatan, yaitu:
Pertama, menurut pasal 284 KUHP, yang diancam pidana paling lama 9 bulan hanya yang bermukah (overspel = keliwat main), yaitu laki-laki ataupun perempuan yang telah kawin yang melakukan zina (ayat 1), hanya delik aduan artinya tidak dilakukan penuntutan melainkan atas pengaduan suami ataupun isteri yang tercemar (ayat 2), pengaduan dapat ditarik kembali selama pemeriksaan dalam sidang pengadilan belum dimulai (ayat 4).
Pasal 284 tersebut harus diganti dengan undang-undang yang lebih efektif untuk mencegah hubungan seks secara liar. Betapa tidak! hubungan seks suka sama suka bagi yang masih gadis/bujang tidak dapat disentuh oleh pasal 284 KUHP. Juga uu itu bukan pezina saja yang mesti dituntut, akan tetapi orang ataupun badan usaha yang berbisnis seks harus pula mendapat sanksi yang keras untuk penggentar. Yaitu yang masih gadis/bujang dan pelacur yang belum bersuami dicambuk 100 kali, serta muncikari dan pengusaha bisnis seks selain dicambuk 100 kali ditambah pula dengan sanksi hukuman penjara minimal 10 tahun. Hidung belang yang telah diikat tali perkawinan serta pelacur yang bersuami dirajam.
Kedua, arus globalisasi memperlancar datangnya wisatawan manca-negara (Wisman) yang menghasilkan devisa, tetapi membawa HIV. Jika terdapat dua kriteria yang saling bertentangan, yang dalam hal ini penghasil devisa dengan pembawa HIV, maka pendekatannya melalui tinjauan skala prioritas, yaitu sesuai dengan qaidah dalam ilmu fiqh, "menolak mudharat lebih diprioritaskan ketimbang menarik manfaat". Menolak HIV lebih diprioritaskan ketimbang memperoleh devisa.
Ketiga, Pemda harus selektif mengeluarkan izin tempat-tempat hiburan malam dan memperketat pengawasannya, agar tempat hiburan malam tidak merupakan tempat maksiat pelacuran berselubung. Aktivitas ini tetap berlangsung, karena tidak ada aturan sanksinya menurut hukum dalam batas kewenangan Pemda. DPRD harus menterjemahkan nilai moral ke norma hukum ke dalam Peraturan Daerah yang mempunyai kekuatan yang mengikat dengan sanksi yang keras dan penutupan usaha maksiyat itu.
Keempat: Undang-Undang Anti Pornografi dan Pornoaksi dengan sanksi yang keras. WaLlahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 6 Desember 2009
29 November 2009
[+/-] |
899. Kurban dan Korban |
Hari ini 12-12-1430 H atau 29-12-2009, yaitu masih dalam rentang waktu 10, 11, 12, 13 Dzul Hijjah 1340 H, di mana ummat Islam sedunia menyembelih hewan kurban. Adapun kata kurban ini diadopsi dari bahasa Al-Quran [QRB=dekat] menurunkan wazan (pola) fu'laan yaitu qurbaan. Dua kata turunan [QRB], yaitu qarib dan bentuk isim tafdhil (superlatif) aqrab menjadi karib dan akrab masih terasa makna "dekat" dalam ungkapan sahabat karib dan pergaulan yang akrab. Akan tetapi kata kurban dalam bahasa Indonesia sama sekali idak terasa lagi itu makna "dekat". Ini adalah akibat pengaruh bahasa barat dan bahasa lokal/daerah. Kurban dimaknai sebagai offering dan sacrifice, persembahan yang sakral, atau sesajen dan pattoana (Mks). Padahal ibadah kurban, menyembelih hewab kurban, perbuatan menyembelih binatang kurban sama sekali bukanlah perbuatan mempersembahkan dan binatang sembelihan itu sama sekali tidak sakral. Ini ditegaskan dalam Firman Allah:
-- FADZA WJBT JNWBHA FKLWA MNHA WATH'AMWA ALQAN'A WALM'ATR . LN YNAL ALLH LHWMHA WLA DMA^WHA WLKN YNALH ALTQWY MNKM (S. ALHJ, 22:36-37), dibaca:
-- Faidza- wajabat junu-buha- fakulu- minha- wath'imul qa-ni'a wal mu'tar. Lay yana-lalla-ha luhu-muha- wala- dima-uha- wala-kiy yanuhut taqwa- minkum, artinya:
-- apabila telah rebah badannya (hewan sembelihan), maka makanlah sebagian darinya dan beri makanlah orang yang tidak meminta dan orang yang meminta . Tidak akan sampai kepada Allah daging-dagingnya dan tidak darah-darahnya, melainkan yang sampai kepadaNya ialah ketaqwaan kamu (22:36-37).
Jelas sekali hewan kurban itu sama sekali bukan persembahan dan sekali-kali tidaklah sakral, karena daging dan darahnya tidak sampai kepada Allah, melainkan dagingnya sebagian dimakan sendiri, sebagian untuk dimakan dalam jamuan makan bersama dan sebagian diberikan kepada yang meminta (dalam konteks dewasa ini mereka yang datang membawa kupon yang telah dibagikan kepadanya oleh panitia), sedangkan darahnya dibuang karena najis, sebagaimana Firman Allah:
-- QL LA AJD FY MA AWhY ALA MhRMA 'ALY ThA'AM YTh'AMH ALA AN YKWN MYTt AW DMA MSFWhA AW LhM KhNZYR FANH RJZ AW FSQA AHL LGhYR ALLH BH FMN ADhThR GhYR BAGh WLA 'AAD FAN RBK GhFWR RhYM (S.ALAN'AAM, 6:145), dibaca:
-- qul la- ajidu fi- ma- u-hiya illa- muharraman 'ala- tha-'imiy yath'amuhu- illa- an yaku-na maitatan aw damam masfu-han aw lahma khinzi-rin fainnahu rijzun aw fisqan uhilla lighairiLla-hi bihi- famanidhthurra ghairi ba-ghin wala- 'a-din fainna rabbaka ghafu-rur rahi-mun, artinya:
-- Katakanlah, tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi, karena sesungguhnya semua itu najis/kotor, atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah. Barangsiapa yang dalam keadaan terpaksa, sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka sesungguhnya Maha Pemeliharamu itu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Dipertegas dalam ayat (6:45) darah yang mengalir, karena yang haram adalah darah yang keluar sampai habis mengalir dari nadi leher hewan hewan yang disembelih, sedangkan sisanya yang tinggal yang masih bercampur dengan daging tidaklah haram, karena secara natural tidak mungkin darah itu keluar mengalir hingga habis sama sekali. Tentang hal lahm al-khinzir daging babi jangan pula ada yang usil dan mengatakan kalau begitu tulang rawan, otak dan sumsumnya tidaklah haram. Yang dimaksud dengan lahm al-khinzir adalah potongan-potongan babi (pork) dan al-khinzir adalah babi seutuhnya (pig).
Alhasil hendaklah dicamkan baik-baik bahwa ibadah kurban "Qrraba qurbaanan" adalah tujuannya taqarrub ilaLlah, mendekatkan diri kepada Allah, sebagimana dipertegas dalam ayat (22:37): "melainkan yang sampai kepadaNya ialah ketaqwaan kamu." Taqwa berasal dari akar kata [WQY], memelihara diri, menjaga diri, waspada. IttaquLlah, taqwalah kepada Allah maksudnya jagalah, peliharalah dirimu, waspadalah dari perbuatan yang melanggar perintah Allah dan kelalaian mengerjakan perintah Allah. Jadi taqwa kepada Allah adalah mereka yang senantiasa mengerjakan perintah Allah dan menjauhi laranganNya. Muttaqin, orang-orang taqwa adalah ibarat mereka yang menerobos semak-duri yang terpelihara dari tusukan duri.
***
Adapun kata korban, ini juga diadopsi dari [QRB] yang juga sama sekali tidak menyentuh makna "dekat", melainkan berarti victim. Contohnya: Bibit-Chandra adalah korban kriminalisasi. Dalam Seri 898, 22-10-2009 telah kita tulis: "Tentu saja Mahkamah Konstitusi (MK) dapat saja menghapuskan ketentuan pemecatan itu jika menjadi terdakwa. Dan alhamduliLlah MK hari Rabu 25-12-2009 telah memutuskan pimpinan KPK berhenti atau diberhentikan secara tetap setelah dijatuhi pidana berdasar putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap. Atau dengan perkataan lain MK telah menghapuskan ketentuan pemecatan itu jika hanya menjadi terdakwa saja. Dengan demikian tertutuplah kemungkinan bagi kepolisian dan kejaksaan untuk merekayasa pimpinan KPK dijadikan korban dengan mengupayakan meneruskannya ke pengadilan untuk dijadikan terdakwa. Dan karena sekarang berkas perkara kedua korban itu di kejaksaan sementara dalam proses pelimpahan dari penyidik ke penuntut umum untuk diselesaikan di luar pengadilan, maka kedua korban itu insya-Allah akan kembali menempati posisinya di KPK sehingga tidak menjadi korban lagi, sehingga keduanya dapat lagi memfokuskan penyelidikan bank Century yang terpuus di tengah jalan akibat keduanya dijadikan korban. WaLlahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar 29 November 2009
22 November 2009
[+/-] |
898. Lima Rekomendasi Tim Delapan |
Karena ruangan terbatas, maka tidak dituliskan dengan lengkap kelima rekomendasi tsb. Secara ringkas:
-- Dua rekomendasi yang pertama menunjukkan hubungan langsung dengan kasus KPK – Polri, yaitu terkait perkara Bibit S Rianto dan Chandra M Hamzah serta penanganannya oleh Polri dan Kejagung, yaitu: jika masih di tangan kepolisian dihentikan dengan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) dan jika sudah dilimpahkan ke kejaksaan dihentikan dengan Surat Keputusan Penghentian Penuntutan (SKPP), atau demi kepentingan umum Jaksa Agung mendeponir perkara tsb. Selanjutnya terkait dengan problematika institusional dan personel lembaga-lembaga penegak hukum, yaitu menjatuhkan sanksi kepada pejabat yang bertanggung jawab dalam proses hukum yang dipaksakan, melakukan reformasi institusional pada tubuh lembaga kepolisian dan kejaksaan, reformasi institusional dan reposisi personel pada tubuh kepolisian, kejaksaan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
-- Tiga rekomendasi selebihnya menyangkut soal pembersihan mafia peradilan atau makelar kasus (Markus) serta penuntasan kasus-kasus lain yang terkait, seperti kasus korupsi PT Masaro, proses hukum terhadap Susno Duadji dan Lucas terkait dana Budi Sampoerna di Bank Century serta kasus pengadaan Sistem Komunikasi Radio Terpadu (SKRT).
Terkait rekomendasi penghentian kasus Bibit S Rianto dan Chandra M Hamzah itu penting dalam konteks mengagalkan upaya penggebosan KPK. Penggembosan itu telah dimulai yaitu menjebak Antasari dengan umpan perempuan sehingga bisa diproses hingga pengadilan. Demikian pula kasus Bibit S Rianto dan Chandra M Hamzah diupayakan diproses sampai di pengadilan tanpa memperdulikan layak tidaknya fakta-fakta, lemahnya bukti-bukti materiil maupun formil seperti tersebut dalam rekomendasi Tim 8, juga dalam konteks upaya untuk penggebosan KPK. Seperti Antasari yang sekarang menjadi terdakwa dalam proses pengadilan, maka Bibit S Rianto dan Chandra M Hamzah juga keduanya jika kelak disidangkan dalam pengadilan, maka berubahlah juga status keduanya dari tersangka menjadi terdakwa. Dan menurut UU 30 Tahun 2002 tentang KPK, apabila ada piminan KPK sudah menjadi terdakwa, maka ybs dipecat. Jadi tidak perduli apakah Antasari kelak divonis bersalah ataupun bebas oleh hakim, Bibit dan Chandra kelak nanti divonis bebas karena lemahnya bukti-bukti materiil maupun formil, itu samuanya tidaklah penting, karena yang penting ketiganya cukuplah dijadikan terdakwa dalam rangka grand design penggembosan KPK.Tentu saja Mahkamah Konstitusi dapat saja menghapuskan berlaku surut ketentuan "pemecatan itu jika menjadi terdakwa" dalam UU tsb, sehingga jika Antasari divonis bebas oleh Hakim, dia bisa kembali lagi menjabat Ketua KPK kembali.
***
Sebaiknya saya kutip dari Seri 897 ybl: "Dalam Negara Islam Madinah, RasuluLlah SAW membentuk Lembaga Mazhalim, yang mengawasi praktek kezhaliman pejabat. Di kemudian hari dalam Khilafah (Daulah Islamiyah yang dikepalai oleh khalifah) oleh Khalifah 'Umar ibn Khattab, Lembaga Mazhalim ini diperkembang menjadi Mahkamah Mazhalim yang berhak mengadili dan memecat penguasa / aparat. Mahkamah Mazhalim dalam hal korupsi yang dilakukan oleh aparat dipakai prinsip: "Anna- laka hadza", (dari mana engkau mendapatkan ini). Khalifah yang kedua ini (634-644) mendapat inspirasi dari pertanyaan Nabi Zakaria AS kepada Maryam binti 'Imran:
-- YMRYM ANY LK HDzA (S.AL'AMRAN, 3:37), dibaca:
-- ya- maryamu anna- laki ha-dza-, artinya:
-- Hai Maryam dari mana engkau mendapatkan ini?
Sejak itu anna- laka ha-dza- menjadi jurisprudensi dalam Hukum Islam."
Jika di Republik Indonesia ini telah ada Mahkamah Mazhalim, maka tidaklah perlu ada semacam Tim 8, karena apa yang telah dikerjakan oleh Tim 8 itu adalah termasuk sebagian dari "pekerjaan" Mahkamah Mazhalim. Bahkan Mahkamah ini dapat mengusut apakah grand design penggembosan KPK tsb ada atau tidak ada benang merahnya dengan skenario "serangan balik" para para koruptor, karena ada indikasinya, yaitu kegiatan di belakang layar si Markus Anggodo menyusun BAP. WaLlahu a'lamu bishawab.
*** Makassar, 22 November 2009
15 November 2009
[+/-] |
897. Sumpah dan Mahkamah Mazhalim |
Sumpah sebagai seorang Muslim yang diucapkan oleh Susno Duadji dari keluarga buaya dalam forum Sidang "Apresiasi" Komisi III DPR "mengapresiasi" Jajaran Polri, sangat berbeda dengan sumpah sebagai seorang Muslim yang diucapkan di layar kaca TV-One oleh M Jasin dari keluarga cecak (julukan buaya dan cecak ini mula pertama dicetuskan sendiri oleh Sisno). Secara terang benderang nampak sekali ada empat perbedaan. (Kata cecak ini telah berubah ejaannya menjadi cicak oleh masyarakat sebagai kependekan dari Cinta Indonesia Cinta KPK).
Keempat perbedaan itu adalah:
- Pertama, Jasin pakai Al Qur'an, Susno pakai jari.
- Kedua, Jasin pakai Syahadat, Susno tidak.
- Ketiga, Jasin pakai WaLla-hi, Susno pakai LiLla-hi. Wa dalam permulaan kata menyatakan sebuah qasm / sumpah. Kalau manusia yang bersumpah, maka itu menyatakan penguatan yang ditumpukan kepada sesuatu yang lebih "tinggi", yaitu Allah, sehingga WaLla-hi artinya dalam bahasa Indonesia: Demi Allah. Dalam Al-Quran Allah juga bersumpah dengan kata Wa, contohnya dalam permulaan ayat (1) S. Al'Ashr, Allah bersumpah dengan waktu dan ini tidak cocok untuk dibahasa-Indonesiakan dengan "demi". Sebab dalam bahasa Indonesia "demi" itu menyatakan penguatan yang ditumpukan kepada sesuatu yang lebih "tinggi", yaitu Allah. Sedangkan Allah bersumpah untuk menegaskan. Jadi Wa l'Ashri tidak cocok di-Indonesia-kan dengan "demi waktu", melainkan "perhatikanlah waktu".
- Keempat, Jasin mengucap tidak pernah terima suap dan tidak pernah memeras seumur hidupnya, Susno bilang tidak terima 10 Milyar terkait bank Century SAJA.
***
Bibit Samad Riyanto dan Chandra M. Hamzah dijadikan tersangka oleh penyidik kepolisian terkait penyalahgunaan wewenang. Karena Tim 8 menilai penyidik terlalu memaksakan kasus hukum Bibit - Chandra dan Kejaksaan lagi-lagi mengembalikan berkas perkara ke kepolisian, ditambah pula dalam kesaksiannya pada persidangan Antasari, Wiliardi mencabut berita acara pemeriksaan (BAP) dan mengungkapkan adanya rekayasa dalam pembuatan BAP, maka sangat kuat indikasi terjadi penyalahgunaan wewenang dalam tubuh kepolisian, yaitu merekayasa menggemboskan KPK dengan peluru kriminalisasi Antasari-Bibit-Chandra. Maka timbul pertanyaan: "Dalam hal dalam tubuh kepolisian ada penyalahgunaan wewenang, institusi manakah yang harus menanganinya? Tidaklah akan mungkin obyektif dan adil jika yang menanganinya adalah institusi kepolisian juga, bukan ?
***
Struktur Pemerintahan Negara Islam Madinah pada zaman RasuluLlah SAW, telah sampai kepada kita secara mutawatir bahwa Rasulullah SAW sendiri telah mendirikan struktur Negara Islam, melengkapkannya semasa baginda masih hidup dan meninggalkan bentuk pemerintahan yang diketahui umum dan dapat dikaji sepanjang masa. Dalam Negara Islam Madinah, RasuluLlah SAW membentuk Lembaga Mazhalim, yang mengawasi praktek kezhaliman pejabat. Di kemudian hari dalam Khilafah (Daulah Islamiyah yang dikepalai oleh khalifah) oleh Khalifah 'Umar ibn Khattab, Lembaga Mazhalim ini diperkembang menjadi Mahkamah Mazhalim yang berhak mengadili dan memecat penguasa / aparat. Mahkamah Mazhalim dalam hal korupsi yang dilakukan oleh aparat dipakai prinsip: "Anna- laka hadza", (dari mana engkau mendapatkan ini). Khalifah yang kedua ini (634-644) mendapat inspirasi dari pertanyaan Nabi Zakaria AS kepada Maryam binti 'Imran:
-- YMRYM ANY LK HDzA (S.AL'AMRAN, 3:37), dibaca:
-- ya- maryamu anna- laki ha-dza-, artinya:
-- Hai Maryam dari mana engkau mendapatkan ini?
Pertanyaan "anna laki hadza", dalam ayat (3:37) tersebut diaplikasikan kepada aparat, "anna- laka ha-dza-". Terhadap Maryam yang perempuan dipakai laki, sedangkan terhadap aparat yang umumnya lelaki dipakai laka. Sejak itu "anna- laka ha-dza- menjadi jurisprudensi dalam Hukum Islam.
Dalam hal Tipikor terlalu banyak menguras tenaga berkas perkara bolak-balik antara kepolisian dengan kejaksaan untuk seterusnya dimajukan dalam sidang pengadilan. Apabila dipakai metode "anna- laka ha-dza-", maka dalam sidang pengadilan Penuntut Umum (yang di Indonesia oleh Kejaksaan dan KPK) cukup hanya mengemukakan data kekayaan terdakwa baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak. Tinggallah terdakwa saja yang harus membuktikan bahwa hartanya itu bersih dari korupsi. Kalau ada kotoran sisanya, maka yang sisa tersebut dirampas oleh negara, dan terpidana mendapatkan sanksi potong tangan. Karena kerasnya sanksi potong tangan itu yang bersinergi dengan keimanan yang kuat, tidak pernah tercatat dalam sejarah di zaman Al-Khulafau Al-Rasyiduwn aparat yang dipotong tangannya, karena korupsi.
Alhasil, pertanyaan: "Kalau yang menyalah-gunakan wewenang itu terjadi dalam tubuh intitusi kepolisian, maka institusi manakah yang harus menanganinya?," inilah jawabannya:"Ikutlah Sunnah RasuluLlah SAW, yaitu membentuk Lembaga / Mahkamah Mazhalim. Penyidik yang terbukti merekayasa BAP tidak ditangani atasannya, melainkan diperhadapkan pada Mahkamah Mazhalim. WaLlahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 15 November 2009
8 November 2009
[+/-] |
896. Global Warming dan Global Ikhwan |
Hua Hin (ANTARA News) Dalam KTT ASEAN ke-15 di Hua Hin, Thailand, pada 23 - 25 Oktober 2009, para kepala negara dan pemerintahan negara-negara anggota ASEAN menyatukan suara dalam isu perubahan iklim. Kesatuan sikap ASEAN ini dituangkan dalam "Pernyataan Bersama" yang diantaranya juga menghimbau negara-negara industri untuk segera menurunkan emisi gas rumah kacanya secara drastis. Untuk menyukseskan Konferensi Iklim di Kopenhagen, November mendatang, negara-negara ASEAN juga telah berkomitmen lebih mempererat kerja sama antarnegara anggota dan negara mitra. Sementara itu lembaga penggiat lingkungan Greenpeace Asia Tenggara meminta pimpinan ASEAN untuk lebih memperhatikan masalah perubahan iklim. Negara-negara di ASEAN harus berkomitmen untuk menghentikan penggundulan hutan dan melaksanakan pembangunan yang rendah karbon, serta melaksanakan kesepakatan dalam Konferensi Kopenhagen yang akan dilaksanakan di akhir tahun 2009 ini.
***
Menurunkan emisi (muntahan) gas rumah kaca, apa itu relevansinya dengan global warming (pemanasan sedunia)? Gas pencemar CO2 (karbon dioksida) hasil pembakaran bahan bakar yang dimuntahkan oleh cerobong pabrik membentuk lapisan tebal yang menutup permukaan bumi. Ruang antara permukaan bumi dengan lapisan gas CO2 tak ubahnya seperti ruang dalam "rumah kaca" yang besar. Gas sama sifatnya dengan kaca dalam hal mudah ditembus radiasi matahari tetapi sukar ditembus panas. "Rumah kaca" mudah ditembus masuk oleh radiasi matahari yang memukul molekul-molekul udara di dalamnya sehingga timbullah panas yang sukar menembus dinding "rumah kaca" (baca: lapisan CO2), sehingga terperangkaplah panas dalam ruang "rumah kaca", maka terjadilah pemanasan global. Demikianlah gas CO2 mendapat julukan gas rumah kaca. Mengurangi muntahan CO2 itulah yang dimaksud oleh Greenpeace dengan pembangunan yang rendah karbon.
Selama tahun 1990-2005, ternyata telah terjadi peningkatan suhu merata di seluruh bagian bumi, antara 0,15 – 0,3o C. Jika peningkatan suhu itu terus berlanjut, diperkirakan pada tahun 2040 lapisan es di kedua kutub bumi akan habis mencair dan mengalir ke laut lepas yang menyebabkan kenaikan permukaan laut bumi, termasuk laut di seputar Indonesia. Pulau-pulau kecil terluar kita bisa lenyap dari peta bumi. Diperkirakan dalam 30 tahun mendatang sekitar 2.000 pulau di Indonesia akan tenggelam.
Firman Allah:
-- ZhR ALFSAD FY ALBR WALBhR BMA KSBT AYD ALNAS LYZhYQHM B'ADh ALDzY 'AMLWA L'ALHM YRJ'AWN (S. ALRWM, 30:41) , dibaca:
-- zhaharal fasa-du fil barri wal bahri bima- kasabat aydin na-si liyuzhi-qahum ba'dhal ladzi- 'amilu- la'allahum yarji'u-na, artinya:
-- Muncullah kerusakan di darat dan di laut disebabkan tangan-tangan manusia, untuk itu (Allah) merasakan kepada mereka sebagian dari yang mereka perbuat, supaya mereka kembali.
Kembali maksudnya melangkah surut dari jalan yang salah untuk menapak jalan yang benar, antara lain segera menurunkan emisi gas rumah kaca secara drastis.
***
Yang berikut ini tentang klub poligami Global Ikhwan, yang di deklarasikan pada sabtu 17 Oktober 2009. Sebanyak 150 orang undangan dari seluruh Indonesia memeriahkan launching Global Ikhwan di Hotel Grand Aquila Bandung, Jawa Barat, Para tamu undangan yang datang di antaranya dari Papua, Jakarta, Tasikmalaya, dan Garut. Dalam deklarasi tersebut, hadir juga Ketua Global Ikhwan Malaysia, Chodijah Binti Am. Di samping peresmian klub poligami tsb, dalam kegiatan yang bertema "Poligami Obat Mujarab untuk Mendapatkan Cinta Allah", digelar juga konser musik, operet dan penjelasan mengenai poligami. Hidayatullah.com.
Selain mengumpulkan pasangan yang berpoligami, klub poligami Global Ikhwan juga mengembangkan yayasan untuk membantu menafkahi para anggotanya. Yayasan ini merupakan reinkarnasi dari Darul Arqam yang sempat dilarang oleh pemerintah Malaysia pada tahun 90-an. Mochamad Umar, Ketua Global Ikhwan di Bandung menuturkan, Darul Arqam kemudian berubah wujud menjadi Rufaqa yang memiliki arti Sahabat Sejati. Dan pada 2007 berdirilah klub poligami Global Ikhwan di Malaysia dengan jumlah anggota sekarang berjumlah 300 keluarga. "Caranya hampir sama dengan Darul Arqam dulu yang beraktivitas melalui bisnis yang dikembangkan oleh yayasan," kata Umar. Bisnis tersebut, diakui Umar, bermula untuk memenuhi kebutuhan anggota yang tergabung di klub. Namun bisnis tersebut juga terbuka untuk umum. Bisnis yang dikelola klub poligami Global Ikhwan Indonesia, antara lain, bisnis kue dan roti, isi ulang air mineral, dan juga sekolah setingkat TK sampai SMP.
Sehubungan deklarasi Global Ikhwan di Bandung tsb, pasti segera ada yang sewot karenanya. Wallahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 8 November 2009
1 November 2009
[+/-] |
895. Rupanya Thaliban Ikut Jejak Hizbullah Memenangkan Perang |
Washington, (ANTARA News) - Dalam suatu tindakan yang tak diumumkan, Presiden Amerika Serikat Barack Obama telah mengirimkan 13.000 tentara tambahan AS ke Afghanistan, dari 21.000 yang dia umumkan Maret lalu, kata surat kabar The Washington Post dalam laporannya Senin. Pasukan tambahan tersebut terutama pasukan pendukung kata surat kabar itu, sebagaimana dikutip dari AFP. Dengan tambahan tersebut, jumlah tentara yang disetujui dikirim Obama ke negara yang dilanda perang itu mencapai 34.000 orang. Surat kabar itu mencatat bahwa jumlah maksimal anggota petugas AS yang diperkirakan di Afghanistan pada akhir tahun ini, 68.000 orang. Pengiriman besar tentara pendukung itu tidak dipublikasikan oleh Pentagon dan Gedung Putih, di waktu lampau.
Penambahan pasukan itu oleh Obama, insya-Allah akan sia-sia saja. Arang habis besi binasa. Mengapa?
Pertama, kita lihat apa yang terjadi di Lubnan (Libanon) beberapa tahun silam. Setelah serangan udara atas kubu milisi Hizbullah, dan Israel mengira milisi Hizbullah sudah menjadi makanan empuk bagi pasukan elit Israel, Brigade Golani, menyerbu Bent Jubail, sebuah wilayah yang dikenal sebagai salah satu basis Hizbullah di Lubnan. Ketika ada tanda bahaya bahwa tentara Israel menyerbu, maka milisi Hizbullah berlarian secepat kilat menyongsong kedatangan tentara Zionis. Hal ini membuat kaget Brigade Golani, yang Kopassusnya Israel kabur secepatnya, Tentara elit Israel dari Brigade Golani ini dikepung gerilyawan Hizbullah di sebuah rumah sakit di Lubnan. Saat itu malam hari dan gelap gulita. Diam-diam dari atas heli Apache yang mengaktifkan sistem senyap, sehingga sama sekali tidak mengeluarkan suara, puluhan personel tentara Israel turun lewat tali yang dijulurkan ke bawah. Mereka segera mendobrak rumah sakit untuk mencari orang-orang Hizbullah yang bersembunyi di lokasi ini. Hanya saja, tentara Israel ini tidak tahu bahwa kontra-spionase yang dijalankan Hizbullah jauh lebih cerdik. Rencana pasukan elit ini sudah bocor sehingga rumah sakit tersebut telah dikosongkan. Bahkan di sekitar rumah sakit sejumlah milisi Hizbullah telah mengepung lokasi tersebut. Jadilah malam itu bagaikan neraka bagi tentara elit Israel ini. Mereka menjadi sasaran empuk rentetan tembakan yang dilakukan milisi Hizbullah dari segala penjuru. Banyak yang tewas bersimbah darah. Sejak kejadian di rumah sakit itu, tidak pernah lagi Brigade Golani melakukan serbuan besar-besaran dan sendirian." Maka umat Islam seharusnya jangan pernah termakan klaim-klaim palsu yang sengaja disebarluaskan media-media Zionis. Mereka bukan kaum yang hebat. Mereka itu pengecut, jadi kita jangan sampai menderita rendah diri di hadapan mereka.
Kedua, kemudian kita lihat situasi perang Afghanistan dewasa ini.
http://english.aljazeera.net/news/europe/2009/10/20091015115621410622.html
The Times newspaper reported on Thursday, October 15, 2009 that Italy's secret services paid the Taliban "tens of thousands of dollars" to keep the Sarobi area in Afghanistan safe for its troops, but did not tell Nato allies about the deal. It said US intelligence officials had discovered through intercepted phone conversations that the Italians had been buying off fighters in Herat province, western Afghanistan. (Surat kabar Inggris The Times melaporkan bahwa aparat intelijen Italia telah membayar puluhan ribu dolar kepada Thaliban tanpa setahu pasukan Nato lainnya untuk tetap menjaga ketenangan di wilayah Sarobi, dimana pasukan Italia itu ditempatkan. Intelijen AS yang menangkap pembicaraan telepon mengenai uang keamanan puluhan ribu dolar kepada Thaliban tsb)
Berita tersebut mengungkap fakta terpuruknya "legiun asing" pasukan NATO yang terkapar di Afghanistan, tenggelam dalam lumpur kehinaan membayar "jizyah" (pajak keamanan) kepada Thaliban, walaupun legiun asing itu memiliki senjata canggih, terbaru, dan termodern, serta menguasai teknik perang dengan baik. Di Afghanistan ternyata di belakang senjata itu bercokol para pengecut yang telah hilang semangat melawan Thaliban. Belum pernah terukir dalam sejarah tentang pasukan pendudukan yang justru membayar jizyah untuk orang-orang yang wilayahnya mereka duduki.
Berita itupun mengungkapkan fakta sampai sejauh mana loyalitas anggota legiun asing itu kepada Amerika dan kebijakannya. Maka penambahan pasukan itu oleh Obama, insya-Allah akan sia-sia saja, arang habis besi binasa. Rupanya Thaliban insya-Allah akan memenangkan perang. Apa yang ditunjukkan oleh ketangguhan mujahidin Thaliban menghadapi legiun asing, yang setangguh mujahidin Hizbullah menghadapi Brigade Golani, sungguh-sungguh menjadikan kita tepekur akan kebenaran Firman Allah:
-- WLA THNWA WLA ThZNWA WANTM ALA'ALWN ANKNTM MWaMNYN (S. AL 'AMRAN, 3:139), dibaca:
-- wala- tahinu- wala- tahzanu- waantumul a'lawna ingkuntum mu'mini-n, artinya:
-- Janganlah kamu lemah, dan janganlah kamu risau, kamu lebih unggul jika kamu beriman. WaLlahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 1 November 2009
25 Oktober 2009
[+/-] |
894. Kuda Troya di Indonesia |
Kuda Troya adalah sebuah legenda yang berasal dari semenanjung Balkan. Bukan sembarang kuda dan bukan pula sungguh-sungguh kuda, tetapi sebuah kuda yang terbuat dari kayu pada sekitar dua belas abad sebelum Masehi, ketika Yunani berperang melawan Troya. Fasalnya, istri Menelaus yang raja Sparta, yaitu Helen sang cantik jelita, berhasil dilarikan Pangeran Paris ke Troya. Hal ini membuat Agamemnon raja Yunani yang juga saudara Menelaus marah besar, karena Yunani dipermalukan. Ia memerintahkan pengiriman ekspidisi penghancuran Troya yang dipimpin Achilles yang kebal. Ternyata Troya sangat sulit ditaklukkan karena bentengnya yang kokoh dan prajurit-prajuritnya yang gagah berani, bahkan Achilles sendiri tewas kena panah Paris pada bagian tubuhnya yang tidak kebal, yaitu urat pergelangan kakinya. (Sampai sekarang dalam biologi, urat itu disebut urat Achilles). Namun pihak Yunani menemukan sebuah muslihat. Mereka berpura-pura mundur menjauhi Troya, dengan meninggalkan sebuah kuda raksasa yang terbuat dari kayu diluar kota Troya, yang dalam perut kuda ini telah bersembunyi beberapa prajurid Yunani dipimpin raja Ithaca Odysseus (Ulysses) yang penggagas kuda kayu tsb. Tanpa perasaan curiga kuda kayu tersebut diangkut oleh orang-orang Troya masuk kedalam kota. Para prajurit Yunani yang dalam perut kuda itu mendapati orang Troya berpesta mabuk kemenangan dan dengan mudah dibabat oleh pasukan Yunani yang sejemput itu.
***
Munas Golkar tempo hari tidak menyumbangkan sesuatu yang signifikan bagi perkembangan partai ini, kecuali sekadar pergantian ketua umum. Sama sekali tak terdengar isu-isu besar dan substantif, bahkan justru tenggelam di bawah kancah politik uang.
Rizal Mallarangeng, juru bicara SBY-Boediono saat pemilihan presiden lalu, yang direktur Freedom Institute, lembaga yang menyebarkan pemikiran ekonomi liberal, duduk dalam kepengurusan Golkar sebagai Ketua Bidang Pemikiran dan Kajian Kebijakan. Masih belum lekang dalam ingatan, Rizal Mallarangeng adalah lawan sengit tim Jusuf Kalla saat pemilihan presiden di berbagai forum debat. Rizal Mallarangeng berpotensi memicu perlawanan dari kader-kader muda yang tidak diakomodasi dalam kepengurusan.
Burhanuddin Muhtadi, peneliti Lembaga Survei Indonesia, menduga masuknya Rizal dimaksud untuk memperkuat fungsi think tank. Jika Muhtadi benar, agaknya ke depan kita akan melihat wajah Golkar sebagai partai yang menyokong kebijakan yang lebih bersahabat dengan sistem ekonomi liberal. Kehadiran Rizal akan memiliki peran penting untuk merasionalisasi dukungan Golkar terhadap kebijakan eksekutif yang pro pasar.
"Bisa saja dia jadi mata-mata SBY di Golkar," papar pengamat politik Universitas Indonesia Prof Iberamsjah, pada hari Ahad 11 Oktober 2009. Iberamsjah mengibaratkan Rizal sebagai kutu loncat. Sebenarnya menurut hemat saya lebih tepat jika dikatakan Rizal adalah Kuda Troya yang menyusup ke dalam Golkar menebar pesona ekonomi liberal yang pro pasar.
***
Putri Aceh pada kontes tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, di mana wakil dari Aceh selalu mengenakan jilbab. Sedangkan tahun ini, Qory sebagai wakil Aceh tidak mengenakan jilbab. Saat di panggung, Qory menyatakan: "Saya sudah izin sama Pemda Aceh untuk tidak pakai jilbab dalam mengikuti ajang ini, dan mereka mengizinkannya." Pernyataan Qori ini perlu klarifikasi:
-- YAYHA ALDZYN AMNWA AN JAaKM FASQ BNBA FTBYNWA AN TSHYBWA QWMA (S. ALHJRAT, 49:6), dibaca:
-- ya-ayyuhal ladzi-na a-manu- in ja-kum fa-siqum binabain fatabayyanu- an tushi-bu qawman artinya:
-- Hai orang-orang beriman, jika datang kepadamu orang fasiq dengan informasi, maka lakukanlah klarifikasi, jangan sampai kamu menimpakan musibah kepada suatu kaum.
Inilah hasil klarifikasi itu:
1. http://www.gatra.com/artikel.php?id=131202
Pemerintah NAD memang merekomendasikan keikutsertaan Qary dalam kontes pemilihan Puteri Indonesia 2009 mewakili Aceh, namun dengan persyaratan ketat yang harus ditaati, yaitu wajib menjunjung tinggi nilai-nilai adat dan istiadat, budaya, serta syariat Islam.
2. Qory dilahirkan dan dibesarkan di Jabodetabek oleh ibunya yang berasal dari Aceh. Dalam kesehariannya ia tidak memakai jilbab.
Maka predikat fasiq melekatlah pada Qory, karena memberikan kebohongan publik, informasi yang tidak benar.
Menurut Qory setelah kemenangan ini, ia akan mengikuti kontes Miss Universe 2010. Di dalam kontes Miss Universe ini, ia tak akan dapat mengelak, mau tidak mau harus mengenakan bikini. Seorang putri yang mewakili daerah syariat Islam, NAD, mengenakan bikini dengan ditonton oleh milyaran pemirsa di seluruh pelosok dunia. Sungguh-sungguh Qory Sandioriva adalah Kuda Troya yang membikin gempa buatan menggoyang / mencederai nama baik NAD. WaLlahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 25 Oktober 2009
18 Oktober 2009
[+/-] |
893. Kinerja Terbang |
-- AW LM YRWA ILY ALThYR FWQHM ShFT W YQBDhN, (S. AL MLK, 67:19), dibaca:
-- awa lam yaraw ilath thayri fawqahum sha-ffa-tin wa yaqbidhna, artinya:
-- Tidakkah mereka melihat kepada burung di atas mereka berbaris-baris dan menguncupkan.
Ada dua hal yang menggelitik kita untuk mengkaji ayat (67:19) tersebut.
Pertama, Allah menyuruh kita memperhatikan burung yang bersaf-saf, artinya yang sedang terbang melaju, karena burung yang sedang bertengger di atas pohon tidak bisa bersaf-saf.
Kedua, ada keanehan, bahkan tampaknya bertentangan, yaitu bagaimana bisa disinergikan burung yang sedang terbang melaju sambil bertengger di atas pohon. Kata yaqbidhna berbentuk mutsanna. Seperti diketahui dalam bahasa Arab ada tiga tingkat kata-kata: mufrad (singular), mutsanna (dual) dan jama' (plural, tiga ke atas). Jadi yaqbidhna, burung itu menguncupkan dua sayap, dan itu artinya sedang bertengger.
Butir pertama telah dibahas dalam Seri 892 ybl; kini gilirannya membahas butir kedua.
Butir kedua menyangkut kinerja terbang. Hingga kini walaupun teknologi pesawat terbang sudah demikian canggihnya, namun masih kalah dibandingkan dengan burung. Dilihat dari sudut aerodinamika, kemenangan burung itu terletak dalam hal kinerja terbang. Burung dapat mengubah posisi sayapnya sementara terbang, yakni dapat membuka dan menguncup secara sempurna. Inilah yang diperintahkan Allah SWT dalam S.AlMuluk,19 supaya kita memperhatikan burung yang sementara terbang menguncupkan kedua sayapnya. Sayap burung membuka apabila memerlukan gaya angkat dan gaya dorong, menguncup jika sedang terbang dalam kecepatan tinggi dan menukik. Sekali lagi kita lihat aplikasi aerodinamika pada burung yang terbang tidak lepas dari nilai Tawhid, yaitu Allah SWT memerintahkan kita untuk memperhatikan sayap burung yang menguncup sementara terbang. Tak ubahnya dengan burung, pesawat terbangpun membutuhkan sayap untuk naik (take off) dan terbang dengan kecepatan dibawah kecepatan bunyi (subsonic). Akan tetapi jika kecepatan di atas kecepatan suara telah dicapai (supersonic), sayap yang lebar hilang peranannya, bahkan menyusahkan. Pesawat itu dapat terbang secara efisien, sehingga dapat lebih laju, jika sayapnya dilipat ke dalam. Pesawat terbang yang terbang seperti burung itu baru dibuat dalam tahun 1951, disebut model X5, yang menjadi cikal bakal pesawat terbang yang terbang ibarat burung, yaitu sementara terbang sayapnya dapat dilipat ke dalam. Model X5 tsb diperkembang menjadi Tactical Fighter Experimental (TFX) yang dikenal dengan F-111; Angkatan Udara Amerika Serikat memberi nama F-111A dan Angkatan Laut memberikan nama F-111B. (The F-111 pioneered several technologies for production military aircraft including variable-sweep wings => http://en.wikipedia.org/wiki/General_Dynamics_F-111. On January 6, 1965, the wings were swept from the minimum 16 degrees to the full at 72.5-degrees position. During early flight testing, the F-111A achieved a speed of Mach 1.3. A second F-111A took off on its maiden flight on February 25, 1965 => http://home.att.net/~jbaugher1/f111_1.html).
Jadi kalau burung dapat membuka dan menguncupkan kedua sayapnya secara sempurna, pesawat terbang seperti pada contoh F-111A baru dapat "the wings were swept from the minimum 16 degrees to the full at 72.5-degrees", belum dapat melipat secara sempurna, baru dari 16 derajat hingga 72.5 derajat. Itulah sebabnya dikatakan di atas, bahwa hingga kini walaupun teknologi pesawat terbang sudah demikian canggihnya, namun masih kalah dibandingkan dengan burung.
Isyarat Al Quran tentang kinerja terbang tersebut dapat pula dikembangkan pada teknik berenang dan menyelam melaju pada ikan lumba-lumba yang sangat efisien dalam hal berenang dan menyelam melaju, karena Allah SWT mendisain bentuk ikan lumba-lumba yang stream-line, sehingga tidak menimbulkan pusaran air. Lagi pula kulit lumba-lumba terdiri atas dua lapis. Yang sebelah luar tipis dan elastis, yang sebelah dalam tebal terdiri atas pipa-pipa halus yang berisi substansi seperti karet busa. Kombinasi kedua lapisan kulit ini berfungsi sebagai shock-breaker sehingga gerakannya yang melaju menjadi mulus dalam air yang bergelora. Bionika yang mempelajari kulit lumba-lumba ini menghasilkan teknologi kulit buatan untuk membungkus torpedo bawah air. WaLlahu a'lamu bishawab.
*** Makassar, 18 Oktober 2009
11 Oktober 2009
[+/-] |
892. Mengkaji S.Al-Muluk ayat 19 |
Ta'ziah untuk semua penduduk di front terdepan pesisir Sumatera Barat, Kabupaten Padang Pariaman, Kota Padang, Kabupaten Pesisir Selatan, Painan dan Ranah Minang yang lain, serta Kabupaten Kerinci dan daerah Jambi selebihnya, yang mengalami musibah gempa bumi (gampo), semoga Allah memberikan rahmat kesabaran atas segala ujianNya bagi yang masih hidup, dan mati syahid bagi mereka yang ditimpa musibah dalam keadaan tidak bermaksiyat, serta yang mendapat cedera, ingatlah Hadits ini: Tidak ada seorang muslim pun yang ditimpa gangguan semacam tusukan duri atau yang lebih berat daripada itu melainkan dengan ujian itu Allah SWT menghapuskan perbuatan buruknya serta digugurkan dosa-dosanya sebagai mana pohon kayu menggugurkan daun-daunnya… [HR Bukhari dan Muslim].
***
-- AW LM YRWA ILY ALThYR FWQHM ShFT W YQBDhN, (S. AL MLK,
67:19), dibaca:
-- awa lam yaraw ilath thayri fawqahum sha-ffa-tin wa yaqbidhna, artinya:
-- Tidakkah mereka melihat kepada burung di atas mereka berbaris-baris dan menguncupkan.
Ada dua hal yang menggelitik kita untuk mengkaji ayat (67:19) tersebut.
Pertama, Allah menyuruh kita memperhatikan burung yang bersaf-saf, artinya yang sedang terbang melaju, karena burung yang sedang bertengger di atas pohon tidak bisa bersaf-saf.
Kedua, ada keanehan, bahkan tampaknya bertentangan, yaitu bagaimana bisa disinergikan burung yang sedang terbang melaju sambil bertengger di atas pohon. Kata yaqbidhna berbentuk mutsanna. Seperti diketahui dalam bahasa Arab ada tiga tingkat kata-kata: mufrad (singular), mutsanna (dual) dan jama' (plural, tiga ke atas). Jadi yaqbidhna, burung itu menguncupkan dua sayap, dan itu artinya sedang bertengger.
Marilah kita kaji kedua hal tersebut.
Pertama, Allah menyuruh kita memperhatikan burung yang bersaf-saf, jadi tentu ada yang spesifik dalam hal ini. Kalau kita tinggal di bagian permukaan bumi yang mempunyai 4 musim, maka pada musim gugur akan terlihat rombongan angsa terbang ke arah selatan bersaf-saf dalam formasi "V" untuk menghindari musim dingin. Ada beberapa fakta ilmiah tentang hal rombongan angsa tersebut terbang dengan formasi "V". Setiap burung yang terbang akan bersusah-payah untuk menembus dinding udara di depannya. Dalam formasi "V", maka setiap burung memberikan "daya dukung" bagi burung yang terbang dibelakangnya. Ini terjadi karena burung yang terbang di belakang tidak perlu bersusah-payah untuk menembus dinding udara di depannya. Dengan terbang dalam formasi "V", seluruh kawanan angsa dapat menempuh jarak terbang 71% lebih jauh dari pada kalau setiap burung terbang sendirian. Kalau seekor angsa terbang keluar dari formasi rombongan, ia akan merasa berat dan sulit untuk terbang sendirian. Dengan cepat ia akan kembali ke dalam formasi untuk mengambil keuntungan dari daya dukung yang diberikan burung didepannya. Ini pelajaran bagi manusia, bahwa orang-orang yang bergerak dalam arah dan tujuan yang sama serta saling membagi dalam komunitas, maka komunitas itu dapat mencapai tujuan dengan lebih cepat dan lebih mudah. Kalau kita memiliki cukup logika umum seperti seekor angsa, kita akan tinggal dalam formasi dengan mereka yang berjalan di depan. Kita akan mau menerima bantuan dan memberikan bantuan kepada yang lainnya. Lebih sulit untuk melakukan sesuatu seorang diri daripada melakukannya bersama-sama. Jadi bukan sama-sama bekerja sendiri-sendiri, melainkan bekerja sama dengan saling mendorong dan mendukung satu dengan yang lain.
Ketika angsa pemimpin yang terbang paling depan menjadi lelah, ia terbang memutar ke belakang formasi, dan angsa lain di belakangnya akan terbang menggantikan posisinya. Seorang imam yang merasa tidak sanggup lagi memimpin shalat, dia minggir untuk digantikan oleh ma'mum di belakangnya. Dalam konstruksi mesjid, pada bahagian mihrab harus ada pintu. Maksudnya pintu itu antara lain khusus disediakan bagi imam untuk keluar masjid pergi beristirahat, dan kalau masih sanggup shalat akan menjadi makmum, anggota jama'ah. Saya teringat sebuah peristiwa bertahun-tahun yang silam. Kejadiannya dalam bulan Rajab. Allahu yarham H.AbdulGhani, imam tetap Masjid Syura waktu itu sedang mengimami shalat Maghrib. Sementara membaca pangumpu' beliau diserang batuk. Beliau lalu menyingkir ke samping, lalu Allahu yarham H.Sulthan BM, maju ke depan melanjutkan mengimami shalat Maghrib, bacaan pangumpu' disambung dan gerak shalat diteruskan.
Angsa pemimpin yang terbang paling depan menjadi lelah ini memberi pelajaran kepada manusia, bahwa seorang pemimpin, samada itu ketua organisasi formal seperti presiden, gubernur, bupati dst ke bawah ataupun ketua organisasi swasta seperti ketua partai dan ketua organisasi sosial, untuk tidak terlalu berambisi menjadi "oppoq", alias menjabat ulang. Lihatlah 2 orang tokoh nasional: Habibie dan JK, yang tidak berambisi untuk oppoq menjadi Presiden RI dan Ketua Golkar. Yang penting, setiap pemimpin selalu menjaga tujuan organisasi agar tidak menyimpang dari tujuan yang telah disepakai bersama dalam komunitas, seperti formasi angsa yang terbang ke selatan, untuk menghindari musim dingin. menuju baldatun thayyibatun wa Rabbun ghafuwr, tempat bermukim yang sejahtera dan mendapat maghfirah dari Yang Maha Pemelihara.
Untuk bahasan butir kedua, diminta pembaca bersabar hingga pekan mendatang. WaLlah a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 11 Oktober 2009
4 Oktober 2009
[+/-] |
891. What Next ??? |
Ramadhan telah berlalu. Hari-hari indah yang penuh rahmat, berkah, dan maghfirah itu telah lewat pula. Apakah dengan selesai berpuasa Ramadhan sebulan penih itu, kita harus mengakhiri pula tujuan ibadah itu, yakni untuk mencapai derajat taqwa? apakah kita sudah cukup merasa puas kalau kita memasuki Idul Fitri sebagai pemenang dan terlahir kembali sebagai bayi yang baru lahir? Bukankah untuk mencapai derajat taqwa itu kita peroleh karena kita di samping melaksanakan ibadah puasa, kita melakukan berbagai amalan, di antaranya qiyamul lail, zikir, doa, tilawah Al-Quran, infaq, i'tikaf, istighfar, dan amalan saleh lainnya? Karena itu setelah kita berhasil menjalani ibadah puasa Ramadhan sebulan penuh, sudah seharusnya kita meneruskan amalan-amalan yang kita lakukan selama bulan Ramadhan itu pada sebelas bulan bulan berikutnya. Sebagai misal, setelah berpuasa wajib, kita masih bisa menjalani puasa sunnat, seperti puasa Syawwal 6 hari, puasa Senin-Kamis, , puasa pertengahan bulan di bulan-bulan hijriah, dan sebagainya. Kita boleh pilih puasa mana yang ingin kita jalani. Selain itu, kita juga bisa bersedekah memberi makan orang lain, misalnya kepada fukara dan masakin. Di samping itu, kita juga bisa mengkhatamkan Alquran sebulan atau sua bulan sekali kalau kita mau melakukannya. Kita bisa memperbanyak doa, zikir, istighfar, dan bersabar di tengah-tengah kesibukan kita. Bahkan, kita bisa menyisihkan waktu malam kita untuk sekadar salat qiyamul lail. Singkatnya, kita bisa melakukan semua amalan yang telah kita lakukan di bulan Ramadhan pada sebelas bulan berkutnya. Ramadhan biarlah berlalu. Namun janganlah kita lewatkan pula hari-hari pada sebelas bulan berikutnya dengan tidak mewarisi amalan-amalan Ramadhan. Kita harus mengupayakan hari-hari sepanjang tahun adalah seolah-olah Ramadhan. Alangkah indahnya hidup ini manakala banyak di antara kita yang menghidupkan Ramadhan sepanjang tahun. Inilah jawaban pertanyaan What Next??? seperti judul di atas !
***
Paket ayat-ayat mengenai puasa Ramadhan, ditutup dengan ayat:
-- WLA TAKLWA AMWALKM BYNKM BALBAThL (S.ALBQRt, 2:188). Dibaca:
-- Wala- ta'kulu- amwa-lakum bainakum bil ba-thili, artinya:
-- Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil.
Sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu, di antaranya dengan melakukan korupsi. AlhamduliLlah di Indonesia sekarang ini sudah ada lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sejarah kelahiran KPK cukup unik karena secara tersirat didasarkan pada rasa ketidak-percayaan terhadap dua lembaga penegak hukum yang sudah lebih dulu eksis, yakni kepolisian dan kejaksaan. Korupsi di Indonesia intensitasnya telah meningkat menjadi extraordinary crime, jadi harus ditangani dengan pendekatan extra ordinary crime juga, yaitu dengan pembentukan lembaga yang juga extraordinary berupa Super-body KPK untuk memberangusnya. KPK juga memiliki kewenangan penuntutan agar penegakan hukum yang sebelumnya kurang efektif menjadi lebih efektif. Jadi penuntutan bukan hanya wewenang yang dimonopoli oleh lembaga Kejaksaan satu-satunya. AlhamduliLlah, penetapan RUU Pengadilan Tipikor menjadi undang-undang, Selasa (29/9), tetap mempertahankan kewenangan penuntutan berada di KPK dan Kejaksaan, yang sebelumnya Jaksa Agung sangat bersemangat untuk memonopoli kewenangan penuntutan.
Saat masih menjabat sebagai Ketua KPK, Taufiequrachman Ruki mengingatkan tentang munculnya fenomena corruptors fight back, yakni fakta di mana tokoh-tokoh yang popularitasnya hancur melakukan berbagai cara untuk melumpuhkan KPK. Ucapan Ruki itu ada benarnya, karena fakta kriminalisasi 2 orang Pimpinan KPK yaitu Chandra M Hamzah dan Bibit Samad Riyanto, bagaimanapun juga, tersirat bahwa tokoh yang popularitasnya hancur memanfaatkan corpsgeest (maaf belum mendapatkan ungkapan kata dalam bahasa Indonesia, maksudnya ikatan emosional sesama Korps). Chandra dan Bibit dijerat polisi dalam dugaan penyalahgunaan wewenang. Sedangkan Antasari Azhar menjadi tersangka ibarat ikan yang diumpan cacing kepanasan.
Sejumlah pihak meragukan pasal sangkaan atas Chandra dan Bibit. Pasalnya, polisi mempermasalahkan pencekalan atas dua pengusaha, Joko Tjandra dan Anggoro Widjojo. Hal ini dinilai masuk dalam ranah sengketa administrasi, bukan pidana. Bahkan, Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD meminta polisi menghentikan dan menerbitkan SP3 atas kasus itu. Namun apa boleh buat, nasi sudah menjadi bubur. Perppu penunjukkan pelaksana tugas Pimpinan KPK sudah keluar. Secara tersirat Perppu tersebut membuahkan KPK tidak independen lagi, walaupun dengan embel-embel melalui mekanisme tim lima. Terkesan 3 orang pelaksana tugas hasil Perppu bertanggung jawab kepada Presiden vs 2 orang yang independen.
Pemberhentian sementara bagi pimpinan KPK yang jadi tersangka menurut Unrang-Undang terkesan tidak adil, Demikian pula pada pimpinan yang diberhentikan tetap jika telah menjadi terdakwa. Padahal penyidikan bisa dihentikan karena tidak ada bukti, dan dakwaan belum tentu benar. Bagaimana kalau pelaksana tugas baru beberapa jam atau beberapa hari bekerja, polisi menghentikan penyidikan dan menerbitkan SP3, maka 2 orang pelaksana tugas itu ibarat Raja Sehari di dalam dongeng. Dan bagaimana jika kasus Antasari yang diumpan cacing kepanasan itu, dimana berkasnya telah diserahkan ke Pengadilan, kemudian hakim memutuskan ia tidak bersalah, maka demi keadilan dan logika ia harus menjabat Ketua lagi, sehingga pelaksana tugas yang tersisa akhirnya juga menjadi Raja Sehari. Marilah kita tunggu saja dengan harap-harap cemas dengan pertanyaan What Next ??? WaLlahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 4 Oktober 2009
6 September 2009
[+/-] |
890. Tidak Perlu Emosi |
Mahasiswa yang bergabung dalam Front Aksi Mahasiswa IAIN SMH Banten dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisaris Unirta menuntut Malaysia minta maaf secara resmi kepada Indonesia melalui Perdana Menteri Malaysia. Hal itu ditegaskan mahasiswa untuk menyikapi pengklaiman Pemerintah Malaysia terhadap tari Pendet asal Bali.
Koordinator lapangan, Indra Saputra menegaskan Malaysia adalah musuh yang nyata bagi Indonesia. "Malaysia bertindak sewenang-wenang terhadap bangsa kita, mulai dari seni, budaya hingga adat istiadat<" tegas Indra usai melakukan aksi di depan Kampus IAIN SMH Banten di kota Serang, Rabu Siang, 26 Agustus 2009. Selain menggelar mimbar bebas, massa juga membakar bendera Malaysia.
Apa benar Malaysia adalah musuh yang nyata bagi Indonesia? Apakah benar Pemerintah Malaysia mengklaim tari Pendet? Apakah benar Malaysia bertindak sewenang-wenang terhadap bangsa kita dalam hal adat istiadat? Dari manakah sumber berita tersebut?
Sangat disayangkan para mahasiswa yang pakai label Islam di depan Kampus berlabel Islam dengan secara impulsif melahap berita demikian itu? Kita kecewa, karena mereka pakai label Islam, padahal dalam Al-Quran Allah berfirman:
-- YAYHA ALDzYN AMNWA AN JAaKM FASQ BNBA FTBYNWA AN TShYBWA QWMA BJHALT FTShBHWA 'ALY MA F'ALTM NADMYN (S. ALhJRAT, 49:6), dibaca:
-- ya-ayyuhal ladzi-na a-manu- in ja-kum fa-siqum binabain fatabayyanu- an tushi-bu qawman bijaha-latin fatushbihu- 'ala- ma- fa'altum na-dimi-n, artinya:
-- Hai orang-orang beriman, jika datang kepadamu orang-orang fasiq dengan berita, maka lakukanlah tabayyun (klarifikasi), jangan sampai kamu tanpa pengetahuan menimpakan musibah kepada suatu kaum, lalu kamu menyesal atas perbuatanmu.
Yang jelas bukan Pemerintah Malaysia yang mengklaim, akan tetapi berita yang benar adalah Vidio klip tari Pendet merupakan inisiatif Discovery Networks Asia-Pasific yang dibayar oleh Discovery Channel yang berkantor di Singapura. Itu artinya lain yang gatal, lain yang digaruk. Tentang adat-istiadat, oh ini adalah "grey area" (daerah abu-abu), karena penduduk Malaysia terdiri dari beberapa etnis pendatang yang sudah bermukim "tujuh" turunan, antara lain etnis Melayu Deli / Minang / Acheh (ingat P.Ramlee, yang berasal dari Acheh, sutradara terkenal film-film Melayu Semenanjung, yang dalam salah satu filmnya ada back-ground music berupa melodi "Terang Bulan") serta etnis Bugis-Makassar. Mengenai lagu rasa sayang-sayange, apakah itu murni dari Ambon? Sama sekali tidak! "Rasa sayange, rasa sayang sayange, e lihat nona dari jauh rasa sayang sayange," itukan cuma refrein. Itu didahului oleh Pantun Melayu, seperti antara lain:
Dari mana datangnya lintah,
dari sawah turun ke kali.
Dari mana datangnya cinta,
dari mata turun ke hati.
Tentang reog Ponorogo? Baiklah kita menyimak penuuturan Effendy Choirie dalam diskusi di TV-One bebarapa hari yang lalu. Malaysia adalah campuran dari berbagai etnis yang masing-masing membawa budayanya. Effendy Choirie, yang menimba ilmu di Malaysia, menuturkan bahwa tatkala upacara penammatannya di Malaysia ada gamelan. Sekarang adalah generasi ketiga dari mereka yang etnik Jawa yang bawa gamelan (dan reog) ke Malaysia.
Ada juga berita lucu dan kekanak-kanakan dari Solo. Keceknyo ingin mensomasi Pemertntah Malaysia karena Lagu Kebangsaan Malaysia melodinya sama dengan lagu "Terang Bulan" yang direkam dalam piring-hitam oleh Lokananta. Itu Lokananta yang merekam tahun 1956 mengambil itu "Terang Bulan" dari mana? P. Ramlee telah melantunkan dalam salah satu filmnya yang ada back-ground music berupa melodi "Terang Bulan", seperti dikemukakan di atas. Masih terekam dalam kulit otak saya pada waktu masih ABG (saya sekarang berumur 78 tahun menurut Kalender Masehi, atau 80 tahun lebih menurut Penanggalan Hijriyah), Komedi Bangsawan membuka acaranya dengan:
Hip, hip hura selamatlah datang tuan. Kami terima denganlah ketawa, dst., dst. Dan tak pernah lupa menyuguhkan lagu "Terang Bulan":
Terang bulan, teranglah di kali
Buaya timbul kusangkalah(*) mati
Jangan percaya mulutnya lelaki
Berani sumpah tapi takut mati
-------
(*) Dalam rekaman Lokananta pakai awalan di
Dan inilah Lagu Kebangsaan Malaysia "Negaraku":
Negaraku tanah tumpanya darahku
Rakyat hidup bersatu dan maju
Rahmat bahagia Tuhan Kurniakan
Raja kita selamat bertakhta
Rahmat bahagia Tuhan Kurniakan
Raja kita selamat bertakhta
Adalah kenyataan bahwa dalam Lagu Kebangsaan Malaysia ada kata Tuhan, padahal dalam Lagu Kebangsaan kita sama sekali tidak ada kata Tuhan, dan itu tidak sinkron dengan UUD-1945 BAB XI psl 29, di mana termaktub dengan jelas:
Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
***
Alhasil, kalau ada permasalahan budaya dengan Malaysia, tidaklah perlu bersikap emosional, karena ada lembaga untuk membicarakan polemik itu dari hati ke hati secara rasional, yaitu lembaga Eminent Person Group (EMG), sebuah forum diskusi yang dibentuk oleh Indonesia dan Malayia, yang beranggotakan tokoh-tokoh senior Indonesia dan Malaysia, guna menyelesaikan masalah antara kedua negara. Baiklah kita kutip Jubir Kepresidenan, Andi Alfian Mallarangang spb:
"Sebelum isu klaim budaya seperti itu berkembang lebih jauh dan mengacam hubungan kedua negara, sebaiknya EPG secara proaktif bertemu dan menyelesaikan masalah secara bersahaja."
Sekali lagi tidaklah perlu bersikap impulsif emosioanal seperti bunyi spanduk yang ditayangkan oleh pendemo: "Ganyang Malaysia". Memangnya mau mundur ke era Orde Lama !? Lebih baik menempuh dipolmasi simpatik "makan siang", seperti kunjungannya Perdana Menteri Malaysia baru-baru ini ke ibu kota Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. WaLlahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 6 September 2009
30 Agustus 2009
[+/-] |
889. Cuplikan Diskusi Sebagai Bahan Ihtisaban dalam Bulan Ramadhan |
eramuslim.com :
Dalam diskusi yang diselenggarakan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Wisma Antara Kamis, 20/08/2009, mantan direktur BAKIN, AC Manulang, menegaskan bahwa tidak mungkin terorisme dilakukan atas ajaran agama Islam, semuanya merupakan bagian dari operasi intelijen. "Islam tidak mengajarkan terorisme. Karena Islam merupakan agama yang mengajarkan perdamaian. Terorisme adalah bagian dari kegiatan intelijen," ujar doktor sosiologi dari universitas di Jerman ini. Menurut Manulang, setelah perang dingin antara kapitalisme dan komunisme usai, Amerika sebagai pionir dari kapitalisme mencari musuh baru, yaitu Islam. Inilah yang sedang terjadi saat ini. Kenapa harus di Indonesia?
Manulang menambahkan bahwa jumlah penduduk Indonesia yang 230 juta dan mayoritas Islam merupakan potensi dan sekaligus bahaya besar untuk kapitalisme. Karena itulah, mereka melemahkan semua potensi yang akan menghambat kapitalisme. AC Manulang juga mengungkapkan bahwa saat ini pihak intelejen tidak punya data soal Nurdin M Top. "Saat ini, sepengetahuan saya, pihak intelijen tidak tahu banyak soal Nurdin M Top," jelas Manulang.
***
Jose Rizal Jurnalis dari presidium Mer-C yang juga sebagai pembicara di acara diskusi tersebut menambahkan, "Terlalu aneh kalau seorang Air dan Eko yang menurut saksi mata masih shalat Jumat di Solo bisa dikatakan tertembak pada Sabtu jam 2 pagi di Jatiasih, Bekasi."
Menurut Jose, bagaimana mungkin dua orang yang mengangkut bom ratusan kilogram bisa secepat itu tiba di Bekasi, dan langsung tertembak di lokasi. Jose juga menganggap aneh peristiwa penyerbuan 600 polisi di Temanggung. "Umumnya penyerangan terhadap suatu tempat persembunyian biasanya dengan gas air mata. Dan semua orang pasti tidak akan tahan dengan cara ini," ujar dokter yang akrab dengan suasana konflik. Tapi anehnya, masih menurut Jose, Ibrahim tidak pernah keluar rumah yang diserbu tersebut. Bahkan, darah yang mestinya berceceran di lokasi tidak ada. Tidak tertutup kemungkinan, Ibrahim memang sudah tidak lagi hidup ketika penyerbuan berlangsung.
Jose kembali mengkritisi pasca peledakan Mariot-Ritz Carlton, "Kenapa polisi tidak mengecek lebih lanjut siapa ratusan orang asing yang menginap di dua hotel tersebut. Tapi, langsung mengarahkan semua tuduhan itu kelompok yang disebut sebagai Nurdin M Top."
Lalu, siapa dalang di balik teror di Indonesia? Jose mensinyalir bahwa kelompok multinasional korporat atau pebisnis multinasional di belakang gembar-gembor terorisme. Jose berargumen bahwa hanya merekalah yang tahu adanya rapat pebisnis besar di Mariot saat peristiwa bom terjadi. Selain itu, masih menurut Jose, pasca naiknya Obama menggantikan Bush, isu terorisme akan disudahi oleh Obama. Tapi, kelompok multinasional yang memang selama ini membiayai sarana militer Amerika dan negara-negara besar lainnya, tetap menginginkan kondisi konflik karena itu memudahkan bisnis mereka.
***
Ismail Yusanto, sebagai juru bicara HTI yang juga sebagai pembicara di acara ersebut menegaskan bahwa Islam tidak mengajarkan cara-cara terorisme seperti itu dalam jihad. Bahkan Ismail membeberkan sejumlah fakta bahwa ada ketidakcocokan antara motivasi teror dengan aksi terorisme. "Kita sudah paham bahwa motivasi yang disampaikan aparat lewat media adalah perang melawan Amerika, tapi kenapa aksinya tidak tertuju pada aset Amerika?" ujar Ismail.
Menurutnya, hingga saat ini, dari sekian banyak peristiwa terorisme di Indonesia, tidak satu pun warga AS yang menjadi korban. Bahkan, kantor Dubes AS di Jakarta tidak tersentuh bom sama sekali.
***
Dalam diskusi yang diselenggarakan Forum Kajian Sosial Kemasyarakatan di Jakarta 26 August 2009 anggota Komnas HAM, Dr. Saharuddin Daming menyatakan bahwa polisi dalam enangani kasus terorisme sudah melakukan pelanggaran HAM berat. "Kasus-kasus terorisme yang terjadi mulai dari Jatiasih, Temanggung, dan penangkapan terhadap dai Jamaah Tabligh yang dilakukan polisi, sudah tergolong pelanggaran HAM berat. Terlebih lagi soal stigma negatif terhadap orang berjubah, jenggot, dan dakwah," ujar anggota komnas HAM ini tegas. Ia menambahkan, phobia pasca suatu peristiwa yang tidak mengenakkan seperti peledakan bom bisa dianggap wajar. Tapi, jika phobia direkayasa sehingga orang banyak menjadi ikut phobia, ini merupakan pelanggaran hak asasi manusia. Khusus kasus penembakan polisi terhadap dugaan pelaku teror di Jatiasih dan Temanggung, masih menurut Dr Daming, sudah tergolong ekstra yudisial killing yang bisa dikategorikan pelanggaran HAM berat.
***
Demikianlah di atas telah dipaparkan ilustrasi berupa hasil diskusi bagi kita semua samada sebagai pribadi ataupun sebagai kelompok dalam sebuah lembaga, sebagai bahan untuk ihtisaban (introspekasi) dalam memurnikan pemikiran kita, sehingga terbebas dari segala phobia.
MN QAM RAMDhANA AYMANA WA AhTSABA GhFRLH MA TQDM MN DzNBH (H. R. BKhRY), dibaca:
Mangqa-ma ramadha-na i-ma-nan wahtisa-ban ghufira lahu ma taqaddama min dznbihi (R.W. Bukhari), artinya:
Sesiapa yang menegakkan Ramadhan atas dasar iman dan menghisab diri (introspekasi) diampuni dosanya yang telah silam.
WaLlahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 30 Agustus 2009
23 Agustus 2009
[+/-] |
888. Proklamasi Kemerdekaan dalam Bulan Ramadhan |
Kemarin, Sabtu 1 Ramadhan 1430, 22 Agustus 2009, ummat Islam telah melakukan ibadah puasa. Seperti diketahui Proklamasi Kemerdekaan berlangsung dalam bulan puasa, Jum’at 9 Ramadhan 1364.
Oleh sebab itu dalam Seri 888 ini akan dibahas dua substansi: Proklamasi dan Puasa Ramadhan
***
Proklamasi Kemerdekaan tidak bisa dilepaskan dari Piagam Jakarta, karena Proklamasi Kemerdekaan dengan Piagam Jakarta suka atau tidak suka merupakan satu sistem.
Piagam Jakarta sesungguhnya dibuat untuk dijadikan Muqaddimah UUD kelak, yang juga sekaligus dipersiapkan untuk dibacakan dalam maklumat (proklamasi) kemerdekaan Indonesia. Itulah sebabnya maka Piagam Jakarta hampir identik dengan Pembukaan UUD-1945, yang perbedaannya hanya terletak dalam dua hal seperti yang akan dijelaskan di bawah.
Piagam Jakarta yang dipersiapkan untuk dibacakan dalam maklumat kemerdekaan Indonesia urung dilaksanakan, karena sejarah berkata lain. Bung Karno dan Bung Hatta pada 15 Agustus 1945 larut malam diciduk oleh pemuda ke Rengas Dengklok dan di sana didesak untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Atas jaminan Mr Ahmad Soebardjo kedua pemimpin itu dikembalikan ke Jakarta pada malam 16 Agustus 1945 dengan janji akan memprokla-masikan kemerdekaan Indonesia pada pagi-pagi keesokan harinya 17 Agustus 1945. Karena naskah Piagam Jakarta tidak ditemukan malam itu, berhubung keberangkatan yang tergesa-gesa karena diciduk pada larut malam 15 Agustus itu, maka dibuatlah teks proklamasi berdasarkan ingatan alinea ketiga Piagam Jakarta. Sehingga diambillah bagian kalimat terakhir dari alinea ketiga Piagam Jakarta: rakyat Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaannya. Kata "rakyat Indonesia" diganti dengan "kami bangsa Indonesia". Inilah yang dijadikan bagian pertama dari teks proklamasi. Bung Hatta kemudian mengusulkan tambahan untuk menegaskan status hukum peralihan kekuasaan dan itulah yang menjadi bagian kedua dari teks proklamasi: Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Teks itulah yang dibacakan pada 17 Agustus 1945 jam 10.00 pagi, 9 Ramadhan 1364. Karena bukan Piagam Jakarta yang dibaca secara keseluruhan pada waktu proklamasi kemerdekaan, akibatnya ialah Republik Indonesia diproklamasikan tanpa Muaddimah Undang-Undang Dasar, sehingga terjadi kevakuman UUD selama satu hari.
Pada 18 Agusutus 1945 dalam sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), dibahaslah Piagam Jakarta yang dipersiapkan untuk menjadi Muqaddimah Undang-Undang Dasar itu. Seperti diketahui pada 17 Agustus 1945 petang hari seorang Kaigun datang menyampaikan kepada Bung Hatta, bahwa bagian timur Indonesia tidak ikut membela RI yang baru diproklamasikan itu jika ke-7 kata dalam alinea ke-4 itu tidak dicoret. Maka dicoretlah ke-7 kata itu dalam sidang PPKI tersebut dan diganti dengan 3 kata: Yang Maha Esa, maka Piagam Jakarta itu disahkanlah sebagai Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dengan dua perubahan: Muqaddimah diganti dengan Pembukaan dan Ketuhanan dengan Kewajiban Menjalankan Syari'at Islam bagi Pemeluk-pemeluknya diganti dengan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Personel Kaigun ini aneh. Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 petang hari itu juga sudah ada Kaigun di Jakarta yang membawa aspirasi mencoret 7 kata dari kawasan Indonesia bagian timur. Proses mengumpulkan aspirasi pada 17 Agustus 1945 di kawasan yang begitu luas, yang pada waktu itu alat komunikasi dan transportasi tidak secanggih sekarang. Ini yang perlu dipertanyakan. Pekerjaan rumah bagi para peneliti sejarah!
***
Menurut SunnatuLlah tidak ada yang gratis bagi ummat manusia di bumi ini, semua ada harganya. Apa yang dicapai oleh ummat manusia sekarang dalam memenuhi hasrat nalurinya meningkatkan kwalitas kehidupan materialnya, yaitu berpacunya tiga sekawan yang makin lama makin cepat. Naluri meningkatkan kwalitas kehidupan material, itulah yang mendorong manusia untuk pertumbuhan ekonomi (economic growth), sebagai bagian dari kebudayaan. Naluri inilah yang mendorong iradah manusia untuk memacu tiga sekawan: modal - industri - teknologi, ibarat roda yang berputar makin lama makin cepat. Ini telah diisyaratkan Allah dalam ayat yang berikut:
-- ZhHR ALFSAD FY ALBR WALBhR BMA KSBT AYDY ALNAS LYDzYQHM B’ADh ALDzY ‘AMLW L’ALHM YRJ’UWN (S.ALRWM, 30:41), dibaca:
-- zhaharal fasa-du fil barri walbahri bima- kasabat aidin na-si liyudzi-qahum ba’dhal ladzi- ‘amilu- la’allahum yarji’u-n, artinya:
-- Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, (Allah) merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
Pada pokoknya ada dua harga dasar yang dipakai untuk membayar hasrat meningkatkan kwalitas kehidupan material itu, yakni pengurasan sumberdaya alam dan pencemaran. Takkan pernah ada yang disebut industri bersih, karena setiap industri memerlukan tenaga. Tenaga diperoleh dari pembakaran minyak dan batubara. Ini harus dibayar dengan pencemaran termal dan radio aktif. Pencemaran termal itu diakibatkan gas buang CO2, suhu global menanjak, es di kutub mencair, air laut naik. Pencemaran radiasi dapat mencederai gen manusia oleh mutasi paksa, manusia akan mengalami degradasi biologis.
***
Alhasil, upaya untuk menyelamatkan kebudayaan ummat manusia dari kerusakan global, strateginya bukanlah ditujukan pada hasil yang berupa tiga sekawan itu, melainkan pada penyebabnya, yaitu hasrat naluri manusia yang ingin meningkatkan kwalitas kehidupan material yang tak ada puas-puasnya itu. Upaya penyelamatan itu terletak dalam hal kemampuan manusia untuk menahan dorongan Al Hawa- meningkatkan kehidupan material itu. Kemampuan itu hanya dapat diperoleh dengan jalan latihan yang intensif yaitu berpuasa. WaLla-hu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 23 Agustus 2009
16 Agustus 2009
[+/-] |
887. Hajar, Ibunda Nabi Ismail AS, Bukan Budak Menurut Targum |
Dalam Al-Quran tidak pernah disebutkan bahwa Hajar ibunda Nabi Ismail AS seorang budak dari Mesir. Bagi ummat Islam tidak perlu bukti pendukung untuk itu. Namun bagi yang non-Muslim perlu referens bahwa Hajar bukanlah budak. Marilah kita menilik pada Targum. Dapat dibaca dalam Targum oleh seorang yang termasyhur, Salomon bin Ishak (1040-1105) dari Troye (= Ilion = Pergame; sekarang Hissarlick di Turki). Seperti diketahui, Rabbi adalah pendeta Yahudi; Rabbani, Guru Yahudi ; Ahbar, Ulama Yahudi (Haverim); Hakam, Hakim/Faqih Yahudi (Hakham): Dalam Targum tersebut termaktub seperti kutipan ini: Hagar adalah puteri dari Firaun yang ketika melihat aneka mu'jizat dari pihak Sarah, berkata: lebih baik untuk anak perempuan saya ini menjadi pembantu dalam rumah Ibrahim. (media.isnet.org)
Targum (Tafsir Taurat) berisi kitab-kitab sejarah dan kitab Para Nabi. Kebiasaan membacakan Kitab Suci kepada jemaat di synagoge dengan diikuti uraian secara lisan dalam bahasa Aram (bahasa pribumi) mulai berkembang pada abad-abad akhir Sebelum Masehi. Bahasa Ibrani (Hebrew, 'Ibriyyah) makin kurang dikenal khalayak ramai sebagai bahasa lisan, maka mereka perlu dilengkapi dengan tafsiran teks Kitab Suci dalam bahasa yang sungguh-sungguh mereka fahami, jika mereka diharapkan untuk mengerti apa yang dibacakan kepada mereka. Rabbi yang bertugas untuk memberikan uraian lisan ini disebut methurgeman (penerjemah atau penafsir) dan uraiannya itu disebut Targum.
Dari kutipan itu tersebut: "Hagar adalah puteri dari “Firaun”, berhubung pada waktu itu belum ada yang tahu bahwa pernah Dinasti Fir'aun dipotong selama 150 tahun oleh Raja Gembala, yaitu Dinasti Raja-Raja Hyksos. Dalam Al-Quran disebutkan Nabi Yusuf AS berhadapan dengan Malik (Raja), bukan Fir’aun:
-- WQAL ALMLK AaTWNY BH …. QAL MA KhThBKN ADzRWDTN YWSF ‘AN NFSH, (S. YWSF, 10:50,51) dibaca:
-- waqa-lal maliku’ tu-ni- bihi …. Qa-la ma- khathbukunna idz rawattunna yu-sufa ‘an nafsihi, artinya:
-- Dan Raja berkata: "Bawalah dia (Yusuf) kepadaku," ….. Dia (Raja) berkata (kepada perempuan itu): "Bagaimana keadaanmu ketika kamu menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadamu)?"
Sedangkan Nabi Musa AS berhadapan dengan Firaun:
-- WQAL FR’AWN AaTWNY BKL ShR ‘ALYM . FLMA JAa ALShRt QAL LM MWSY ALQWA MA ANTM MLQWN (S. YWNS, 10:79,80), dibaca:
-- waqa-la fir’awnu’ tu-ni- bikulli sa-hirin ‘ali-min . falamma- ja-as sahratu qa-la lahum mu-sa- alqu- ma antum mulqu-na, artinya:
-- Dan Fir'aun berkata: "Datangkanlah kepadaku semua Ahli-ahli sihir yang pandai!" Maka tatkala Ahli-ahli sihir itu datang, Musa berkata kepada mereka: "Lemparkanlah apa yang hendak kamu lemparkan.”
Bandingkan dengan Bible yang tidak mengenal Penguasa Mesir Kuno selain dari Dinasti Fir’aun. Baik Nabi Yusuf AS maupun Nabi Musa AS, keduanya berhadapan dengan Fir'aun:
[Kejadian 41:15] Berkatalah Firaun kepada Yusuf: "Aku telah bermimpi, dan seorangpun tidak ada yang dapat mengartikannya, tetapi telah kudengar tentang engkau: hanya dengan mendengar mimpi saja engkau dapat mengartikannya."
[Keluaran,7:10] Musa dan Harun pergi menghadap Firaun, lalu mereka berbuat seperti yang diperintahkan TUHAN; Harun melemparkan tongkatnya di depan Firaun dan para pegawainya, maka tongkat itu menjadi ular.
Bagi ummat Islam tentu tidak perlu bukti pendukung tentang Dinasti Fir'aun, Sang Penguasa Mesir Kuno, pernah dipotong oleh Dinasti Raja-Raja Hyksos selama 150 tahun. Tetapi bagi yang non-Muslim tentu saja membutuhkan rujukan arkeologis. Hieroglyph, yaitu tulisan kuno Mesir, berhasil diungkapkan cara membacanya oleh Jean Francois Cahampollion (1790 - 1832). Maka dengan dapatnya dibaca hieroglyph itu, terkuaklah sejarah Mesir Kuno dengan sejelas-jelasnya, antara lain Hyksos (Al-Malik = Raja Gembala) dari Kan'an menaklukkan Mesir dan menumbangkan Dinasti Fir'aun. Dinasti Hyksos ini menguasai Mesir selama kurang lebih 150 tahun (1700 - 1550) sebelum Miladiyah. Dinasti Raja-Raja Hyksos, sebagai dinasti XV dan XVI mendapatkan legitimasi dalam Dokumen Hieroglyph yang tertera dalam Daftar Penguasa Mesir di Turin.
Inilah petikan dari Dokumen Hieroglyph di Turin mengenai Dinasti Hyksos Penguasa Mesir Kuno:
The Hyksos (The Shepherd Kings) (1730 – 1580) B.C. invaded Egypt.and conquered the Pharao Dynasty. The Hyksos (The Shepherd Kings) (1730 – 1580) B.C. invaded Egypt.and conquered the Pharao Dynasty. 15th Dynasty: Salitis - Bnon - Apachnan (Khian) - Khamudi. 16th Dynasty: Anat Her – User Anat – Semqen – Zaket – Wasa – Qar - Pepi III – Bebankh – Nebmaatre - Nikare II – Aahotepre – Aaneterire – Nubankhre – Nubuserre – Khauserre – Khamure – Jacob El – Yakbam – Yoam - Apophis (Auserre Apepi) - Amu, defeated by Ahmose in 1580.
Nabi Ibrahim AS diterima dengan baik oleh Salitis, Raja pertama dari Dinasti Hyksos, berhubung bangsa Hyksos berasal dari qaum 'Ad yang bernabikan Nabi Hud AS. Bangsa Hyksos ini merubuhkan semua kuil tempat menyembah dewa-dewa Mesir Kuno. Ini diberitakan oleh Josephus yang mengutip Manetho: "By main force they easily overpowered the rulers of the land, and they razed to the ground the temples of gods." Seperti diketahui, Manetho (ca. 250 B.C.) also known as Manethon of Sebennytos, was an Egyptian historian and priest from Sebennytos (ancient Egyptian: Tjebnutjer) who lived during the Second Persian Period [343-332 B.C.] (Manetho, juga dikenal sebagai Manethon dari Sebennytos, adalah seorang sejarawan Mesir dan tokoh agama dari Sebennytos (Mesir purba: Tjebnutjer) yang hidup pada zaman Periode Parsi Kedua.
Alhasil, Hajar, ibunda Nabi Ismail AS, bukanlah berasal dari seorang budak bangsa Mesir, melainkan puteri dari Penguasa Mesir Kuno Dinasti Hyksos yang memotong Dinasti Fir'aun selama 150 tahun. WaLlahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 16 Agustus 2009
9 Agustus 2009
[+/-] |
886. Keledai liar |
Sebenarnya Seri 886 ini ada hubungannya dengan Seri 877, saya kutip: Ruhut Sitompul, di dalam sebuah dialog di stasiun TV swasta, mengatakan bahwa ‘Arab tidak pernah membantu Indonesia’, Ruhut Sitompul yang mencerminkan Tim Kampanye SBY-Boediono tsb, ucapannya itu sangat tendensius, “yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan”[Matius 15:11], bukan hanya sekadar melecehkan Arab, tetapi juga mempunyai konotasi negatif terhadap Islam.
Saya kutip dari Cyber Space dari seseorang yang bernama (samaran!) Diva Ardi, yang menulis pakai huruf capital, sesuatu yang melanggar kode etik dalam “ngenet” di Cyber Space, spb:
KEJADIAN 16:12, MEMBUKTIKAN SIAPAKAH BGS ARAB / ISLAM ITU. DAN KELAKUANYA ITU TERBUKTI SAMPAI HARI INI BODOH DAN PALING SUKA BERMUSUHAN DGN SIAPA SAJA.
***
Begini bunyinya [KEJADIAN 16 : 12]:
Seorang laki-laki yang lakunya seperti keledai liar, demikianlah nanti anak itu; tangannya akan melawan tiap-tiap orang dan tangan tiap-tiap orang akan melawan dia, dan di tempat kediamannya ia akan menentang semua saudaranya.
Seorang laki-laki itu maksudnya Ismail, leluhur bangsa Arab. Mari kita telusuri ungkapan keledai liar itu. Ayat tsb dalam bahasa Ibrani spb:
VEHÛ' YIHYEH PERE' 'ÂDÂM YÂDÔ VAKOL VEYAD KOL BÔ VE'AL-PENÊY KHOL-'EKHÂV YISYKON (BERÊ'SYÎT 16:12, BHS) [Transliterasi oleh Yohannes]
Saya tanyakan kepada Yohannes, apakah bahasa Ibrani tersebut diterjemahkan dari Septugianta yang berbahasa Yunani ? Seperti diketahui Septugianta yang berbahasa Yunani adalah rujukan asal Perjanjian Lama. Mengapa Septugiant berbahasa Yunani, karena Septugiant adalah terjemahan dalam bahasa Yunani dari bahasa Ibrani, yang teks aslinya sekarang sudah hilang. (Septuagiant [Lat.,=70], oldest extant Greek translation of the Hebrew Bible made by Hellenistic Jews, possibly from Alexandria, c.250 B.C. The Septuagint was translated from texts now lost. No copy of the original translation exists; textual difficulties abound. The symbol for the Septuagint is LXX.
(encyclopedia2.thefreedictionary.com).
Inilah jawaban Yohannes: Engga, Abah. Orang Yahudi punya naskah Ibrani sendiri dari Kodeks Leningrad. Dalam bagian-bagian tertentu, Septuaginta terkadang berbeda dengan Naskah Masora, padahal usia Septuaginta jauh lebih tua ketimbang manuskrip Ibrani yang ada saat ini. Selanjutnya Yohannes menambahkan: Naskah Masora adalah Perjanjian Lama (Tanakh Ibrani) yang ditulis dalam bahasa Ibrani dan dibubuhi vokal oleh para ahli masora. Kodeks, berasal dari bahasa Latin, "kitab", yaitu terdiri dari manuskrip dalam bentuk lembaran-lembaran, disusun secara urut dan dijilid atau dibalut.
Kita lanjutkan penelusuran itu. Keledai jantan dalam bahasa Ibrani "KHAMÔR", keledai betina "'ÂTHÔN". Liar dalam bahasa Ibrani "BEHÊMÂH" untuk binatang ternak, sedangkan untuk binatang yang bukan ternal, liar = "KHAY". Karena Ismail itu laki-laki harus dicari dalam ayat berbahasa Ibrani itu kata "KHAMÔR" dan karena keledai itu binatang ternak, maka harus dicari dalam ayat berbahasa Ibrani itu kata "BEHÊMÂH". Adalah fakta bahwa tidak ada kata "KHAMÔR" dan "BEHÊMÂH" dalam ayat berbahasa Ibrani itu.
Yang ada adalah kata PERE'. Tulisan Ibrani sama dengan tulisan Arab, huruf-hurufnya syllabic, yang belakangan baru dibubuhi tanda vokal. Seperti dalam huruf Arab, Khalil bin Ahmad Al Farahidy membubuhkan tanda baca (i'rab) seperti: tanda vokal Dhammah, Fathah, Kasrah, tanda mati Sukun, tanda ganda Tasydid dan tanda panjang. Akarnya PERE' dari huruf-huruf syllabic PR' (PÊ + RÊSY + ALEF). Kalau ditelusuri dalam bahasa Arab kita akan ketemu dengan permutasi akar kata WFR (WAW + FA + RA) yang artinya “subur” dan “berlimpah”.
Makna subur ini dapat kita lacak dalam ayat sebelumnya, yaitu [Kejadian 16:10]: Lagi kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Aku akan membuat sangat banyak keturunanmu, sehingga tidak dapat dihitung karena banyaknya."
Nya dalam kalimat "kata Malaikat TUHAN itu kepadanya," menunjuk kepada Hajar, ibunda Ismail. Ungkapan "sangat banyak keturunanmu," bermakna bahwa Hajar dan anaknya Ismail adalah subur.
Alhasil, kesimpulannya terjadi manipulasi terjemahan, yang semestinya spb:
Seorang laki-laki yang subur, demikianlah nanti anak itu; tangannya akan melawan tiap-tiap orang dan tangan tiap-tiap orang akan melawan dia, dan di tempat kediamannya ia akan menentang semua saudaranya.
Adalah kenyataan sejarah tanah Arab tidak pernah dijajah oleh imperium Romawi maupun Parsi, tanah Arab itu steril dari penjajahan bangsa asing. Bangsa Arab sekarang ini menentang sudaranya bangsa Israel, yaitu Israel merampas tanah bangsa Arab di Palestina. Mengapa dikatakan bangsa Arab itu bersaudara dengan Bani Israil, karena Nabi Ibrahim AS memperanakkan Ismail, Ishaq dan Midiyan. Demikianlah Ismail yang leluhur bangsa Arab bersaudara dengan Ishaq yang leluhur Bani Israil. (Nabi Ishaq AS memperanakkan Ya'qub yang juga bernama Israil. Turunan Nabi Ya'qub AS itulah yang disebut Bani Israil). Keledai liar bertendensi stigmatisasi bangsa Arab yang kemudian dikaitkan dengan Islam seperti yang ditulis oleh Diva Ardi di atas itu: KEJADIAN 16:12, MEMBUKTIKAN SIAPAKAH BGS ARAB / ISLAM ITU. WaLlahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 9 Agustus 2009
2 Agustus 2009
[+/-] |
885. Tinggi Adam 90 kaki |
Seri ini masih lanjutan jihad intelektual saya. Dan ini untuk menjawab ejekan orang kafir di cyber space, spb:
Mhd mengajar bhw ketika Adam diciptakan Allah, maka tinggi Adam adalah setinggi 60 hasta (Hadis Sahih Bukhari vol.IV/no.543). Waduh!! ini gila, apa mungkin Adam tingginya 60 hasta/90 kaki/30 meter?(*) Tidak ada ilmu pengetahuan anatomi manusia mengajarkan bahwa tinggi Adam seperti itu, tidak mungkin setinggi 30 meter atau setinggi bangunan kantor 10 lantai??!! haha, aneh!!!
--------------
(*) 1 Kaki = 30 cm, 1 hasta = 1,5 kaki, jadi 60 hasta = 90 kaki = 30 meter -HMNA-
***
Ini sebuah kutipan dari the English section of the September 2001 issue of the Hebrew-English Israeli popular science journal "Ha-Mada Ha-Yisraeli B'Angleet V'Ivreet."
TEL AVIV, ISRAEL - At the recent Israeli colloquium on science and religion, Dr. Shlomi Lesser of Hebrew University, and the Chairman of the Hofesh V'Mada Society (a stalwart for deeply skeptical Israeli scientists), led a heated debate between biologists and ultra-orthodox Rabbis on the origins of life. Many of the spectators, including those of a deeply religious stance, came away with the feeling that the Rabbis had not done very well against their "Epicurean" counterparts.
The hi-light of the evening came when Dr. Lesser engaged in a one-on-one question exchange with Rabbi Dovid Brown of Yeshiva University. At one point Dr. Lesser asked R. Brown how tall the first man was, to which the esteemed Rabbi replied "he was roughly the size of an average man according to chazal [Jewish sages]." From there Dr. Lesser revealed that genetic research has revealed that the human race coming from a single pair of parents is impossible in light of the biological bottle-neck [a term for the strain put on successive generations by inbreeding] they would have to travel through.
"Our research, in conjunction with the research of other respected institutions around the world, has demonstrated that the entire human population descending from a single pair of human ancestors is highly unlikely." stated Dr. Lesser. "It would seem that the traditional view of groups, not individuals, evolving has been corroborated; the only way man could descend from a single pair (rather than from an entire group of transitional hominids) is if the original pair were literally giants in the pre-nutrition age."
As Dr. Lesser pointed out, prior to the breakthroughs in nutrition that took place in the 17th and 18th centuries, genetic evidence revealed that man would have been shrinking if he came from a single human ancestor. His calculations revealed that in order for the human race to reach the state it was in during the 17th century, the "Adam and Eve" story would only be plausible if the first man was 90 feet tall (which is fantastic to say the least). "There is no other way man could traverse the genetic bottleneck" Dr. Lesser again said. "If Adam was the size of any other man according to the learned Rabbis of the Jewish religion, this demonstrates an obvious absurdity to this myth."
***
Karena ruangan tidak memungkinkan, kutipan tersebut di atas tidak diterjemahkan, hanya isinya saja spb:
Terjadi perdebatan antara seorang biologist Dr. Shlomi Lesser dari Hebrew University, and Ketua dari the Hofesh V'Mada Society melawan ultra-orthodox Rabbi Dovid Brown dari Yeshiva University. Para biologists mengira mereka meng-"crush" Judaisme (yang sesungguhnya berasal dari agama wahyu yang diturunkan kepada Nabi Musa AS), bahwa tidak mungkin manusia itu bersumber dari "a single human ancestor" (maksudnya sepasang manusia Adam dan Hawa). Karena kalau demikian, human ancestor (leluhur manusia) menurut kalkulasi tingginya mesti 90 kaki, karena manusia mengalami penyusutan ukuran badan yang disebut dengan genetic bottleneck. Sesungguhnya kalkulasi 90 kaki itu menegaskan kebenaran dari Shahih Bukhari tentang tinggi Adam dan manusia itu mengecil dari ukuran Adam.
'AN ABY HRYRt 'AN ANBY ShL ALLH 'ALYH WSLM QAL KhLQ ALLH ADM WThWLH STWN DzRA'AA TsM QAL ADzHB 'ALY AQLaK MN ALMLAaKt FASTM'A MA YhYWNK ThYTK WThYt DzRYTK FQAL ALSLAM 'ALYKM FQAL WALSLAM 'ALYK WRhMt ALLH FZADWH WRhMt ALLH FKL MN YDKhL ALJNt 'ALY SWRt ADM FLM YZL ALKhLQ YNQSh hTY ALAN, dibaca (tanda – dipanjangkan membacanya):
'an abi-hurairata 'anin nabiyyi shallaLla-hu 'alaihi wa sallama qa-la khalaqalla-hu a-dama wa thu-luhu sittu-na dzira-'an tsumma qa-ladz habu fasallim 'ala- ula-ika minal mala-ikati fastami' ma- yuhayyu-naka tahiyyatuka watahiyyahu dzurriyatika faqa-la assala-mu 'alaikum faqa-lu- assala-mu 'alaika warahmatulla-hi faza-du-hu warahmatulla-hi fakullu man yadkhulul jannata 'ala- su-rati a-dama falam yazalil khalqa yanqushu hatta- ala-na, artinya:
Dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW beliau bersabda: Allah menjadikan Adam tingginya 60 hasta, kemudian (Allah) berfirman: Pergilah dan memberi salamlah kepada para malaikat itu, dan dengarkanlah mereka memberi hormat kepada engkau. Itulah kehormatan engkau dan keturunan engkau, lalu (Adam) mengucapkan: Assalamu 'alaikum, maka (para malaikat) mengucapkan assalamu alaika wa rahmatullah, (para malaikat) menambahkan: warahmatullah, maka setiap orang yang masuk surga serupa dengan Adam (dalam hal perawakan/postur dan gambaran), dan manusia itu senantiasa bertambah kecil sampai sekarang.
***
Syari'at yang berlaku pada zaman Nabi Adam AS, yaitu tidak boleh kawin dengan saudara kembarnya. Setiap kali Hawa melahirkan selalu kembar dua lelaki dan perempuan. Inilah pangkal perselisihan dalam komunitas permulaan itu. Qabil (Kain) anak Adam, membunuh saudaranya yaitu Habil, karena kembar Qabil cantik, sedangkan kembar Habil jelek rupanya.
Maka Qabil bersama kembarnya yang cantik yang ia rebut dari Habil itu, diusir meninggalkan pemukiman Adam + Hawa anak-beranak.
Wallahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 2 Agustus 2009