Dari waktu ke waktu efisinsi mesin-mesin pabrik berangsur merangkak turun. Dalam rentang waktu tertentu efisiensi itu sudah demikian rendahnya, sehingga dalam sistem sumbu produksi-biaya, pabrik beroperasi di bawah titik impas (break even point), yaitu harga jual terletak di bawah biaya total pada sumbu biaya, maka merugilah pabrik itu. Itulah sebabnya dalam rentang waktu tertentu diadakan overhaul atau turun mesin. Dalam dunia permesinan istilah overhaul ini sudah dianggap kosa kata Indonesia, seperti juga misalnya dengan istilah network planning. Overhaul lebih disukai untuk dipergunakan berhubung istilah turun mesin lebih panjang.
Pada waktu overhaul, mesin-mesin pabrik dirawat secara besar-besaran, sehingga mesin-mesin itu meningkat lagi efisiensinya, namun tentu saja kepulihan mesin-mesin itu tidak mungkin mencapai kondisi seperti dalam keadaan baru sama sekali. Setelah beberapa kali overhaul, mesin itu menjadi tua dan harus diganti dengan yang baru. Untuk itu dalam perhitungan biaya harus disisihkan secara periodik sejumlah dollar untuk membeli mesin yang baru, pengganti yang sudah tua. Tentu pembaca sudah maklum mengapa sejumlah dollar, bukan sejumlah rupiah.
Demikianlah pada waktu overhaul pabrik berpuasa, yang seperti kita lihat untuk memulihkan kondisi mesin-mesinnya, sehingga dengan berpuasa kinerja pabrik itu meningkat kembali. Eloklah kiranya para elit politik baik eksekutif maupun legislatif serta para pengamat politik dan ekonomi mengadakan overhaul, berhenti dahulu bicara, introspeksi, untuk meningkatkan kinerja buah pikiran dan perbuatannya. Sebab menurut hisab setelah nanti matahari terbenam masuklah 1 Ramadhan 1421 H.
***
Pada manusia berpuasa bukan hanya sekadar overhaul mekanisme metabolisme di siang hari. Memulihkan kinerja mekanisme metabolisme itu penting tetapi belum cukup. Sebab manusia itu terdiri atas tiga perangkat, yaitu perangkat kasar yang dalam bahasa Makassar disebut rupa tau, perangkat halus disebut ilalanganna taua dan perangkat sangat halus disebut ma'nassa tau. Dalam bahasa Al Quran disebut jasmani, nafsani dan ruhani, yang berasal dari akar kata JSM, NFS, RWH, jism(un), nafs(un), ruwh(un). Dalam bahasa lisan (un) tidak diucapkan. Overhaul untuk meningkatkan kinerja mekanisme metabolisme pada level jasmani. Nafs(un) menjadi sumber dua kosa kata Indonesia nafsu dan nafas. Nafsu mengalami pergeseran makna menjadi negatif. Jasmani dan nafsani dapat dipelajari, sehingga ada ilmu jasmani dan ilmu nafsani. Dalam bahasa gampangan ilmu nafsani disebut ilmu jiwa atau psikologi (ilmu psi). Tidak ada ilmu ruhani, karena ruh itu rahasia, tidak dapat dipelajari. Firman Allah SWT (transliterasi huruf demi huruf, demi pertimbangan keotentikan):
-- WYS^LWNK 'AN ALRWH QL ALRWH MN AMR RBY WMA AWTYTM MN AL'ALM ILA QLYLA (S. BNYASRA^YL, 85), dibaca: wayas.alu-naka 'anir ru-hi qulir ru-hu min amri rabbi- wama- u-ti-tum minal 'ilmi illa- qali-la- (S. bani-isra-i-l), artinya: mereka (orang-orang Yahudi) bertanya kepadamu tentang ruh, katakan ruh itu urusan Maha Pemeliharaku, tidaklah kamu diberi ilmu kecuali sedikit (17:85). Dalam ungkapan sehari-hari nafsani ditinggalkan, maka menjadilah jasmani dan rohani.
Pada level jasmani ada QLB, yaitu jantung. Menurut RasuluLlah SAW kalau jantung itu rusak maka rusaklah seluruh tubuh. Itu dalam level jasmani. Pada level nafsani juga ada QLB, yang dalam level ini QLB ini diadopsi menjadi kosa kata Indonesia qalbu. (Saya menyimpang dari EYD, saya tulis huruf pertama dengan "q" bukan "k", karena rasanya tidak etis dalam rasa bahasa, berhubung kalbu berarti anjing). Dalam level nafsani ini berlaku pula sabda Nabi Muhammad SAW kalau QLB itu rusak maka rusaklah jiwa manusia itu.
QLB dalam level nafsani terdiri atas LB, diucapkan lub(bun), dan HWY, diucapkan hawa-. Komponen-komponen lub adalah SHDR, diucapkan shadr(un), yaitu rasa dan FWAD, diucapkan fua-d(un), yaitu rasio. Orang yang jiwanya dapat menyeimbangkan rasa dan rasionya disebut AWLW ALBAB, dibaca ulul alba-b. Hawa adalah bagian dari qalbu yang melancarkan impuls iradah untuk mempertahankan diri, yaitu naluri biologis berupa kemauan makan, minum dan sex. Kalau lapar timbul impuls iradah untuk makan, kalau haus timbul impuls iradah untuk minum, kalau diserang timbul impuls iradah untuk melawan kalau berani, langkah seribu kalau takut. Impuls sex untuk mempertahankah jenis melanjutkan keturunan. Persamaan antara manusia dengan binatang ialah sama-sama mempunyai hawa, sedangkan perbedaannya manusia mempunyai lub (populer dengan istilah akal). Dalam kosa kata Indonesia makan, minum dan sex diimbuhkan dengan nafsu, yaitu nafsu makan, nafsu minum dan nafsu sex. Dalam hal yang terakhir ini terkadang ditinggalkan sexnya, maka menjadilah nafsu semata. Itulah sebabnya maka dikatakan tadi di atas nafsu mengalami pergeseran makna menjadi negatif.
Dalam bidang psikologi yang bernuansa kekafiran dari Sigmun Freud memperkenalkan Id yang berkarakteristik seksual. Mengapa dikatakan bernuansa kekafiran, oleh karena Freud (diucapkan froid) menganggap Id itu segala-galanya yang menjadi penentu internal manusia. Sama dengan Karl Marx dalam doktrin sosialismenya yang menganggap kondisi perekonomian yang menjadi penentu eksternal manusia. Ajaran kekafiran Freud dan Marx menjadikan manusia itu budak sepenuhnya, budak internal oleh Id dan budak eksternal oleh kondisi perekonomian. Dalam Seri 446 yang berjudul Protokol-Protokol Zionisme, edisi 22 Oktober 2000 telah disebutkan bahwa Zionisme aktif menyebarkan faham-faham kekafiran untuk merusak generasi muda dalam kalangan orang-orang beriman.
Dalam berpuasa lub dilatih untuk mampu mengendalikan hawa. Mengendalikan bukan melumpuhkan, karena manusia itu perlu untuk mempertahankan dirinya. Orang yang memuja psikologi Freud dengan Idnya, Marx dengan sosialismenya, tentu berpuasa tidak arti baginya, karena Idlah yang mengendalikan manusia dari dalam, serta kondisi perekonomianlah yang mengendalikan manusia dari luar. Bagi ummat Islam akan terjadi kerancuan berpikirnya jika di satu pihak pemikirannya menerima teori Idnya Freud dan meyakini teori sosialismenya Marx, sedangkan pada sisi lain pemikirannya menerima pula bahwa berpuasa dapat mengendalikan impuls naluri biologisnya. Itulah hikmahnya mengapa puasa hanya ditujukan kepada orang-orang beriman yang membersihkan alam pemikirannya dari teori-teori kekafiran Idnya Freud dan sosialismenya Marx. Firman Allah SWT (transliterasi huruf demi huruf, demi pertimbangan keotentikan):
-- YAYHA ALDZYN AMNWA KTB 'ALYKM ALSHYAM KMA KTB 'ALY ALDZYN MN QBLKM L'ALKM TTQWN (S. ALBQRT, 183), dibaca: ya- ayyuhal ladzi-na a-manu- kutiba 'alaykumsh shiya-mu kama- kutiba 'alal ladzi-na ming qablikum la'allaku tattaqu-n (s. albaqarah), artinya: hai orang-orang beriman, telah diwajibkan atasmu berpuasa, seperti telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, supaya kamu taqwa (2:183).
Besok siang mulailah kita berpuasa untuk meningkatkan diri masing-masing dari beriman menjadi bertaqwa, insya-Allah WaLla-hu a'lamu bishshawa-b.
*** Makassar, 26 November 2000
26 November 2000
[+/-] |
451. Puasa Bukan Hanya Sekadar Overhaul |
19 November 2000
[+/-] |
450. Nabi Muhammad SAW dan Nabi 'Isa AS |
Nabi Muhammad SAW adalah seorang nabi yang diutus oleh Allah SWT seperti juga nabi 'Isa AS. Keduanya sama-sama mempunyai tugas sebagai pembawa ajaran dari Allah SWT kepada umat manusia. Apa yang dibawa oleh mereka berdua itu pada prinsipnya dasarnya memang sama, yaitu mengajarkan tauhid dan penyembahan kepada Allah SWT serta mengajarkan bagaimana cara menyembah-Nya dan menyampaikan peratuan-peraturan-Nya kepada umat
manusia.
Orang yang mengikuti apa yang diajarkan oleh nabi 'Isa AS tidak akan masuk neraka, sebagaimana mereka yang mengikuti ajaran nabi Muhammad SAW tidak akan masuk neraka. Semua pengikut ajaran Nabi 'Isa AS akan masuk surga, selama mereka tunduk dan patuh kepada ajaran yang dibawa oleh nabi 'Isa AS dan bersumber dari Allah SWT.
Siapa Yang Masuk Neraka ? Yaitu mereka yang ingkar kepada apa yang diajarkan oleh masing-masing nabi itu, terutama kepada hal-hal yang mendasar, tentu saja niscaya masuk neraka. Misalnya, bila ada dari kalangan Islam yang mengingkari satu ayat saja dari ayat-ayat Al-Quran, atau mengingkari kebenaran datangnya hari pembalasan, maka keislamannya gugur dengan sendirinya, sehingga yang mengingkari itu akan masuk neraka. Demikian juga halnya bila ada umat nabi 'Isa AS yang mengingkari kenabian beliau bahkan mendaulatnya menjadi tuhan selain Allah, mengubah injil dengan menambah atau menguranginya, meyakini bahwa Allah itu punya anak dan seterusnya, padahal nabi 'Isa AS tidak pernah mengajarkan hal-hal yang demikian, tentu saja gugurlah keimanan orang itu dan pantas masuk neraka.
Demikianlah, tidak semua orang nasrani masuk neraka, ada banyak diantara mereka yang masuk surga, yaitu yang menjaga keaslian ajaran nabi 'Isa AS, tidak menuhankannya serta setia terhadap pesan-pesan beliau, tidak mengikuti penipu Paulus yang merusak ajaran tauhid yang diajarkan nabi 'Isa AS.
Informasi tentang nabi terakhir yaitu nabi Muhammad SAW, banyak para pendeta serta rahib dari kalangan nasrani yang menantikan kedatangan Nabi Muhammad SAW. Salah satunya yang bernama Bahira yang tinggal di negeri Syam dan sempat bertemu dengan Muhammad yang saat itu masih kecil, yang mengikuti paman beliau Abu Thalib yang berdagang ke Syam. Bahira mengetahui dari ciri-ciri kenabian yang ada pada bocah kecil itu sebagaimana yang tertera dalam Kitab Suci Taurat dan Injil. Bahira memberi nasihat kepada Abu Thalib segera pulang ke Makkah, kuatir akan keselamatan bocah kecil itu. Tanpa memperhitungkan kerugian dagangannya yang belum laku semua, Abu Thalib segera pulang ke Makkah.
Hanya karena rasa dengki dari sebagian orang Yahudi yang hatinya kotor sajalah yang mencoba mengingkari hal kenabian Muhammad SAW, sehingga ketika nabi Muhammad SAW muncul dari jazirah Arabia menjadi nabi, mereka mengingkari bahkan berusaha membunuh beliau.
Ada banyak sekali tudingan dari mereka yang kurang bersih hatinya terhadap diri dan pribadi nabi Muhammad SAW. Misalnya tuduhan bahwa Muhamamd itu tukang kawin, haus darah, penyebar kebencian, barbar dan salah satunya adalah bahwa beliau pernah dibaptis. Tentu semua tuduhan ini harus didasarkan kepada data sejarah yang otentik, bukan sekedar asal tuduh saja. Sebab akan menjadi fitnah terhadap orang yang tidak bersalah. Bukankah ajaran nasrani sangat menekankan untuk tidak menfitnah orang, apalagi menuduh dengan tuduhan palsu?
Ajaran Islam tidak pernah menghina nabi 'Isa AS. Bahkan menghina nabi 'Isa AS termasuk hal-hal yang merusak aqidah dan bisa menggugurkan ke-Islaman. 23:37 1/29/05Sebab dalam ajaran Islam, nabi 'Isa AS itu adalah seorang nabi yang harus dimuliakan, haram hukumnya menghina seorang nabi. Namun tidak sedikit di antara para pendeta dan orang-orang yang mengaku sebagai pengikut nabi 'Isa AS yang menghina nabi Muhammad SAW serta memfitnah beliau atas perbuatan yang dituduhkan kepada beliau yang tidak pernah beliau lakukan. Mengapa mereka masih merasa menjadi pengikut nabi 'Isa AS, sementara mulut mereka penuh dengan caci maki dan fitnah kepada nabi Muhammad SAW?
Dan yang paling penting, apakah pernah nabi 'Isa AS mengajarkan pembaptisan manusia ? Bukankah upacara pembaptisan itu datang kemudian, bahkan lebih merupakan ritual yang diadopsi oleh Paulus dari paganisme puak-puak Eropa di pesisir Laut Tengah? Bukankah nabi 'Isa AS tidak pernah menyebutkan diri beliau naik pangkat menjadi tuhan, tidak pernah beliau meminta manusia untuk menyembah diri beliau? Bukankah nabi 'Isa AS mengajarkan bahwa tuhan itu hanya satu, yaitu Allah, bukan tiga di dalam satu dan satu di dalam tiga? Firman Allah:
-- LQD KFR ALDZYN QALWA AN ALLH TSALTS TSLTSt (S. ALMAaDt, 5:73), dibaca: laqad kafaral ladzi-na qa-lu- innaLla-ha tsa-litsu tsalatsatin (s. alma-idah), artinya: Sesungguhnya telah kafirlah mereka yang berkata: Sesungguhnya Allah yang ketiga dari tiga. WaLlahu a'lamu bishshawab.
*** Makassar, 19 November 2000
12 November 2000
[+/-] |
449. Gerak Bintang-Bintang dan Klasifikasi Bintang-Bintang Menurut Syari'at Islam |
Seperti telah dikemukakan dalam Seri 445 bahwa dahulu-kala orang menyangka bumi dipayungi oleh bola langit yang memutari bumi. Pada bola langit itu melekat bintang-bintang, sehingga jarak antara bintang-bintang itu tetap, lalu dinamakanlah bintang-bintang tetap. Dalam seri yang lalu telah dijelaskan bahwa Koppernigk menempatkan bintang-bintang tetap itu sebagai anggota tata surya yang berada jauh di luar mengedari matahari.
Dalam abad ke-18, para cerdik pandai ilmu falak mendapatkan bahwa hasil-hasil pengamatan mereka terhadap bintang-bintang tetap itu sudah tidak cocok lagi dengan katalog bintang-bintang tetap yang dipetakan oleh Claudius Ptolemaeus dalam Al Magest. Perpindahan letak bintang-bintang itu mereka namakan dengan "gerak sendiri" (eigenbeweging). Anehnya predikat "tetap" masih melekat pada bintang-bintang itu. Gerak sendiri dari suatu bintang dalam arah radial (mendekat ataupun menjauh) dari bumi kita tidak dapat diobservasi langsung. Dengan pertolongan spectroscoop, dapat dilihat pada spektrum setiap bintang terdapat beberapa garis gelap. Sebuah TaqdiruLlah yang diungkapkan oleh Christian Johann Doppler (1803 - 1853), yang dalam ilmu fisika disebut dengan efek Doppler, yaitu bilangan getar gelombang udara (baca: bunyi) ataupun gelombang elektromagnet (baca: cahaya) akan meninggi jika sumber bunyi ataupun sumber cahaya mendekat, sebaliknya merendah jika menjauh. Maka garis gelap pada spektrum suatu bintang yang bergerak mendekat, akan bergeser ke arah lembayung (bilangan getarnya tertinggi dalam spektrum), sebaliknya akan bergeser ke arah merah (bilangan getarnya terendah dalam spektrum), jika bintang itu menjauh. Makin jauh garis gelap itu bergeser dari posisi normal, makin cepat gerak sendiri dari bintang itu.
Sekelompok bintang disekitar Wega gerak dirinya -20 km per detik, sedangkan sekelompok bintang dekat Sirius yang letaknya pada belahan bola langit 180 derajat dari Wega, mempunyai gerak diri +20 km per detik (tanda - dan + menunjukkan gerak mendekat dan menjauh). Apa artinya itu? Pertama, matahari mempunyai gerak diri yang diikuti semua satelitnya mendekati Wega sambil menjauh dari Sirius dengan laju 20 km per detik. Jadi satelit-satelit matahari mempunyai kombinasi gerak mengedari matahari sambil mengikuti gerak matahari menuju Wega. Kedua, matahari hanyalah sejenis bintang, seperti bintang-bintang tetap yang lain. Pada umumnya gerak diri bintang-bintang terletak antara 20 hingga 60 km per detik. Sangat jarang bintang yang mempunyai gerak diri 100 km per detik. Maka gugurlah teori Koppernigk yang menganggap matahari tidak bergerak dan merupakan pusat alam.
Menurut mitologi (dongeng dewa-dewa) Yunani Hercules menepis air susu ibunya hingga terpancar ke bola langit, yang kelihatan seperti tebaran kabut susu. Lalu dinamakanlah kabut susu itu dengan Milky Way (Melk Weg). Ternyata setelah didapatkannya telescoop kabut susu itu tidak lain dari jutaan bintang-bintang tetap. Sir William Herschel (1738 - 1822) mempelajari kepadatan bintang sekeliling matahari, yang kemudian diteruskan oleh J.C.Kapteyn (1851 - 1922). Tujuannya ialah untuk mengetahui apakah Milky Way itu merupakan sistem kelompok bintang yang terbatas atau tidak. Dari hasil observasi dapatlah dibuat grafik yang menunjukkan hubungan antara kepadatan bintang dengan jarak bintang dari matahari. Dengan demikian dapatlah ditentukan ke segala arah jarak di mana kerapatan bintang nol. Itulah batas dari tata bintang (galaxy) Milky Way. Dari grafik itu dapatlah pula diketahui bentuk galaxy Milky Way, yaitu berbentuk lensa cembung ataupun ibarat dua piring saling ditelungkupkan. Diameternya sekitar 90-ribu tahun cahaya, tebalnya sekitar 15-ribu tahun cahaya. Menurut hasil obseravasi observatorium Mount Wilson jumlah anggota galaxy Milky Way sekitar 1500-juta bintang. Matahari terletak sekitar 30-ribu tahun cahaya dari pusat galaxy Milky Way. Titik pusat galaxy Milky Way bukanlah pusat alam semesta karena terdapat pula jutaan galaxies.
Ruang antar bintang diisi oleh dukhan. Walaupun dukhan itu zat yang tipis, namun karena volumenya besar tersebab mengisi ruang antar bintang, maka massanya sangat besar ketimbang massa bintang-bintang. Itulah sebabnya maka dukhan mengontrol gerak bintang-bintang. Dukhan membawa hanyut bintang-bintang mengelilingi titik berat galaxy Milky Way dengan kecepatan 450 km per detik, dalam waktu sekali edar sekitar 224-juta tahun. Matahari tidak hanyut begitu saja, melainkan “berenang” oleh gerak sendiri dengan kecepatan 24 km per detik menuju Wega. Karena berenang itu, maka matahari menyedot dukhan.
Dalam seri yang lalu telah dikemukakan: "Namun teori tidak bergeraknya matahari dari Koppernigk ditentang oleh isyarat ayat (36:40) yang ditutup dengan tiap-tiap sesuatu berenang dalam falaknya. Masih diperlukan kemajuan ilmu falak untuk dapat menjelaskan isyarat ayat (36:40)." Atas jerih payah Herschel dan Kapteyn memajukan ilmu falak, maka dapatlah ilmu falak itu dijadikan ilmu bantu untuk dapat menghayati makna penutup ayat (36:40). Demikian pula seperti yang telah dikemukakan dalam Seri 444 bahwa dari hasil observasi (berupa foto) gerhana matahari penuh tahun 1878, yang menunjukkan bahwa matahari menyedot dukhan sejauh 8-juta km karena "berenang" dalam dukhan, dapat dipakai sebagai ilmu bantu untuk dapat memahami kata YSBHWN, dibaca yasbahu-n dalam (36:40). Sepanjang apa yang saya pernah baca mengenai terjemahan Al Quran (bhs Indonesia, Belanda, Inggris, Jerman), tidak ada yang menterjemahkan YSBHWN dengan berenang, pada hal akar kata YSBHWN adalah sin-ba-ha [SBh] artinya berenang.
***
Klasifikasi bintang-bintang berdasarkan kriteria geraknya, yaitu bintang tetap dan planet, sudah tidak relevan lagi dengan kemajuan ilmu falak. Sesungguhnya ada petunjuk dari Syari'at Islam tentang kriteria klasifikasi bintang-bintang. Firman Allah SWT (transliterasi huruf demi huruf):
-- ALZJAJT KANHA KWKB (S. ALNWR, 35), dibaca: azzuja-jatu kaanha- kawkab (s. annu-r) artinya: gelas itu seperti bintang kawkab (24:35).
-- ALNJM ALTSAQB (S. ALTHARQ, 3), dibaca: annajmuts tsa-qib (s. aththa-riq), artinya: bintang najm bersinar cemerlang (86:3). Jadi menurut Syari'ah kriteria klasifikasi bintang bukan pada geraknya, melainkan sifat fisiknya, yaitu kawkab tidak bersinar, hanya memantulkan cahaya seperti gelas, dan najm bersinar cemerlang, mempunyai cahaya sendiri. WaLla-hu a'lamu bishshawa-b.
*** Makassar, 12 November 2000
5 November 2000
[+/-] |
448. Tata Surya |
Seri ini lanjutan dari Seri 445. Sengaja diperlambat karena digeser oleh Zionisme Israel dan sanksi potong tangan. Filosofi Aristoteles tentang alam semesta mengatakan bahwa bumi adalah pusat alam. Di langit serba indah dan sempurna dan karena gerak lingkaran beraturan adalah gerak yang indah dan sempurna maka benda-benda langit beredar menge-lilingi bumi dengan gerak lingkaran beraturan.
Pada permulaan abad ke-7 Miladiyah Al Quran memberikan isyarat, yang artinya: Matahari tidak sepatutnya mengejar bulan dan malam tidak sepatutnya mendahului siang, tiap-tiap sesuatu berenang dalam falaknya (36:40). (Tidak ditulis-kan transliterasi, karena sudah dikemukakan dalam Seri 445). Umar Khayyam (meninggal 1123 Miladiyah) seorang pakar dalam matema-tika dan astronomi. Ia menciptakan sebuah sistem matematika yang disebutnya al Khiyam. Ia membuat peta bintang-bintang dari hasil mengobservasi langit. Ia juga memfokuskan perhatiannya pada ayat-ayat Al Quran yang berhubungan dengan matahari, bulan dan bintang-bintang, yang antara lain isyarat ayat (36:40). Ia menyimpulkan bumilah yang mengedari matahari dengan menangkap isyarat ayat (36:40). Demikianlah Umar Khayyam tiga abad mendahului Niklas Koppernigk (1473 - 1543) mengenai perihal bumi mengedari matahari.
Filosofi Aristoteles sudah tidak dapat dipertahankan lagi oleh hasil observasi tentang kelakuan planet yang tidak mengikuti gerak lingkaran beraturan. Apologi dengan cara menambah lingkaran pembantu menyebabkan bertumpuknya lingkaran-lingkaran. Koppernigk yang sudah jengkel dengan tumpukan lingkaran pembantu itu memberontak terhadap separuh dari filosofi Aristoteles. Bumi bukanlah pusat alam. Mataharilah yang sesungguhnya tidak bergerak dan merupakan pusat alam. Bumi termasuk planet seperti kelima planet yang lain mengedari matahari. Juga bintang-bintang tetap yang jauh di luar mengedari matahari. Seperempat dari filosofi Aristoteles masih dianutnya, yaitu gerak lingkaran beraturan. Matahari terletak pada titik pusat semua lingkaran dari lintasan peredaran planet-planet dan bintang-bintang tetap. Ternyata kemudian hari diungkap bahwa lintasan planet-planet itu bukan lingkaran melainkan elips dan matahari terletak pada salah satu titik api elips itu (elips punya dua titik api).
Ia membangkang pula terhadap seperempat sisa dari filosofi Aristoteles, yaitu bukan hanya di langit, tetapi di bumi ini ada juga gerakan indah yang sempurna. Yaitu bumi berpusing pada sumbunya dari barat ke timur menurut gerak lingkaran beraturan. Karena itu semua benda langit kelihatannya terbit di timur dan terbenam di barat. Matahari dengan enam buah planet yang mengedarinya membentuk sistem yang disebut tata surya. Ke enam planet itu berturut-turut dari yang terdekat ke yang terjauh dari matahari yaitu: Mercurius (Utarid), Venus (Bintang Timur, Kejora), Bumi, Mars (Marikh), Jupiter (Mustari) dan Saturnus (Zuhal).
Koppernigk berumur 30 tahun tatkala menulis buku Revolutio Orbium (revolusi orbit) tentang tata surya. Namun buku itu dipendam selama 40 tahun baru dipublikasikan (1543) yaitu tahun ia tutup usia. Pada mulanya buku itu tidak menarik perhatian. Barulah puluhan tahun kemudian menjadi perhatian utamanya dari Gereja Katolik, ketika tiga orang pakar astronomi, yaitu Galileo Galilei (1564 - 1642), Tsycho Brahe (1546 - 1601) dan Johannes Kepler (1571 - 1630) asisten dan pengikut Brahe. Ketiganya melakukan pleodoi yang sengit membela teori Koppernigk. Galileo yang paling bersemangat di antara ketiganya, sehingga ia harus berurusan dengan Inquisitie Gereja Katolik Roma. Galileilah yang mula pertama memakai telescoop.
William Herchel (1738 - 1822) dalam 1781 dengan telescoop cermin (selama ini dipakai telescoop lensa) mendapatkan sebuah bintang yang bentuknya aneh, yaitu berbentuk cakram. Ternyata itu adalah sebuah planet yang baru dikenal, diberilah ia bernama Uranus. Para ahli falak mendapatkan bahwa lintasan Uranus menyimpang dari SunnatuLlah yang diungkapkan oleh Kepler dan Newton (ungkapan sekulernya: Hukum Kepler dan Hukum Gravitasi Newton). Dengan pengamatan yang lebih teliti pada 1840 diperoleh penyimpangan 2 menit busur (sekitar 1/15 dari diameter bulan). Leverrier (1811 - 1877) menyimpulkan bahwa perbedaan antara teori dengan hasil observasi itu disebabkan masih adanya planet lain di luar Uranus, yang kemudian ternyata dapat ditangkap telescoop, diberilah ia bernama Neptunus. Hasil observasi lintasan Neptunus juga menyimpang dari teori sekitar 4 detik busur (1/450 dari diamter bulan). Dalam 1915 Percival Lowell (1855 - 1916) dengan perhitungan dapat menentukan lintasan planet yang menyebabkan penyimpangan itu. Akhirnya dalam 1930 dapatlah difoto planet terluar ini, ia diberi bernama Pluto. Demikianlah jumlah planet dalam tata surya ada sembilan, lima buah dapat ditangkap dengan mata kasar empat buah harus dengan memakai telescoop.
Di samping kesembilan planet itu didapatkan pula sekitar 1500 buah "planetoid" (batu-batu angkasa), yang terbesar hanya 100 km. Planetoid ini bertempat pada lintasan antara Mars dengan Jupiter diduga bekas sebuah planet yang berantakan. Sewaktu-waktu batu-batu angkasa ini lepas dari orbitnya dan kesasar di bumi, itulah dia meteor. Oleh lapisan atmosfer bumi meteor itu terbakar, yang pada malam hari kelihatan seperti bintang beralih. Jenis anggota tata surya yang terakhir dikenal disebut komet, mengedari matahari dengan lintasan elips yang sangat lonjong, jika mendekat ke matahari tumbuh ekornya yang panjang. Diperkirakan jumlah komet ini sekitar ratusan miliyar banyaknya. Salah satu yang terkenal sejak tahun (77) seb.M bernama van Halley yang muncul menampakkan diri setiap 87 tahun.
***
Alhasil isyarat Al Quran dalam ayat (36:40), "malam tidak sepatutnya mendahului siang", sudah dapat dijelaskan. Terjadinya malam dan siang akibat gerak melingkar, bumi berpusing pada sumbunya. Gerak melingkar tak tentu ujung pangkalnya, mana yang dahulu mana yang kemudian. Tak tentu mana yang dahulu siang atau malam, artinya tidak patut dikatakan malam mendahului siang. Israiliyat yang mengatakan bahwa Tuhan pada mulanya menciptakan malam, kemudian baru menciptakan siang digugurkan oleh fenomena bumi berpusing pada sumbunya. Teori Keppernigk yang mengatakan matahari diam, kelihatannya dapat menjelaskan isyarat ayat (36:40), "matahari tidak sepatutnya mengejar bulan". Mana ada yang diam yang dapat mengejar. Namun teori tidak bergeraknya matahari dari Koppernigk ditentang oleh isyarat ayat (36:40) yang ditutup dengan "tiap-tiap sesuatu berenang dalam falaknya". Masih diperlukan kemajuan ilmu falak untuk dapat menjelaskan isyarat ayat (36:40). Insya Allah akan dibahas dalam seri yang akan datang. WaLla-hu a'lamu bishshawa-b.
*** Makassar, 5 November 2000
3 November 2000
[+/-] |
452. Upaya Konstitusional Penegakan Syari'at Islam |
Pada hari Ahad, 30 Sya'ban 1421 H, 26 November 2000 M diselenggarakan Musyawarah Ummat Islam dalam rangka Pembentukan Komite Persiapan Penegakan Syari'at Islam (KPPSI) Makassar bertempat di Gedung Lestari 45. Keesokan harinya kita mengapresiasi, menikmati penegakan rukun keempat dari Syari'at Islam, yaitu puasa Ramadhan. Hari ini kita sedang bersaum memasuki hari yang ketujuh. Organsiasi-organisasi da'wah sebagai pressure group yang segera direspons secara positif oleh Pemerintah Kota, telah berhasil menciptakan iklim kondusif untuk melaksanakan rukun keempat ini. Suasana kondusif yang dimaksud adalah tempat-tempat maksiyat, yang juga menjadi pasar gelap transaksi narkoba, telah ditutup atas perintah (bukan himbauan) Pemerintah Kota. Penutupan tempat-tempat maksiyat itu di samping menciptakan iklim kondusif untuk melaksanakan ibadah puasa, menegakkan rukun keempat Syari'at Islam, juga membawa kelegaan bagi para isteri-isteri, meredakan pertengkaran (saya banyak menerima keluhan-keluhan pertengkaran itu) baik yang muslim maupun yang non muslim. Yaitu suami-suami mereka yang ketagihan ke night club, pemicu pertengkaran-pertengkaran rumah tangga itu, kini dapat bersantai-santai, berhandai-handai dengan anak isteri sepulang shalat tarwih (bagi yang muslim), ataupun sesudah makan malam (bagi yang non-muslim). Isteri-isteri itu tidak lagi kesal menunggu-nunggu suaminya pulang larut malam dari night club. Demikianlah suasana Ramadhan ini membawa pula himbas kerukunan dalam kehidupan berumah tangga bagi para non-muslim.
***
Dalam Musyawarah Ummat Islam dalam rangka Pembentukan Komite Persiapan Penegakan Syari'at Islam (KPPSI) Makassar seperti disebutkan di atas itu, saya adalah salah seorang penyaji dalam diskusi mengenai topik: Taktik dan strategi KPPSI Sulawesi Selatan Dalam Penegakan Syari'at Islam.
Saya mulai dengan mengemukakan dalam diskusi itu bahwa taktik dan strategi penegakan Syari'at Islam haruslah berpedoman pada Syari'at Islam itu sendiri, yaitu Firman Allah SWT (translitersi huruf demi huruf demi keotentikan):
-- WLTKN MNKM UMT YD'AWN ILY ALKHYR WY^MRWN BALM'ARWF WYNHWN 'AN ALMNKR (S. AL'AMRAN, 104), dibaca: waltakum mingkum ummatun yad'u-na ilal khayri waya'muru-na bilma'ru-fi wayanhawna 'anil mungkari (s. ali 'imra-n), artinya: Mestilah ada di antara kamu yang mengajak kepada kebajikan, dan memerintahkan berbuat baik serta mencegah kemungkaran (3:104). Syari'ah ini menunjukkan dua hal yang sifatnya berbeda, yaitu pertama mengajak dan kedua memerintahkan serta mencegah. Orang yang mengajak tidak mempunyai wewenang atau kekuasaan terhadap orang yang diajaknya. Ibarat di luar kantor oknum gubernur mengajak oknum bupati pergi mancing. Orang yang memerintahkan mempunyai wewenang atas orang bawahannya. Ibarat gubernur mempunyai wewenang untuk memerintahkan sesatu kepada bupati dalam batas wewenangnya.
Waltakum mingkum ummatun dalam ayat di atas menunjukkan ummat Islam harus membentuk kelompok ataupun organisasi dari jenis yang bersifat mengajak dan kelompok ataupun organisasi dari jenis yang memerintahkan serta mencegah. Pembentukan kedua jenis organisasi itu wajib hukumnya oleh karena ayat (3:104) dimulai dengan kalimah WLTKN (waltakun), yaitu terdapat lam alamr, huruf lam yang menyatakan perintah. Oleh sebab itu wajib hukumnya membentuk organisasi da'wah yang mengajak ummat manusia kepada kebajikan dan organisasi politik yang dapat memerintahkan ummat manusia untuk berbuat baik dan mencegah ummat manusia berbuat jahat.
Mengapa organisasi politik dikatakan dapat memerintahkan kebaikan dan mencegah kemungkaran oleh karena politik itu adalah macht vorming en macht aanwending, membentuk dan mempergunakan kekuatan. Dalam tatacara bernegara kekuatan politik diperoleh melalui Pemilu. Yang menang dalam Pemilu dapat membuat hukum-hukum positif dan "memaksakan" pelaksanaannya (law en"force"ment) top down.
Organisasi da'wah secara sendiri perlu tetapi belum cukup. Juga organisasi politik secara sendiri perlu tetapi belum cukup. Barulah perlu dan cukup jika kedua jenis organisasi itu bersinergi. Organisasi da'wah menempuh jalur dari bawah ke atas (bottom up), sedang organisasi poltik menempuh jalur dari atas ke bawah (top down). Keduanya bersua di tengah-tengah. Organisasi da'wah berupaya memasyarakatkan (mensosialisasikan) Syari'at Islam, sedangkan organisasi politik yang berdasarkan Islam berupaya menjadikan Syari'at Islam sebagai sumber hukum-hukum positif. Organisasi da'wah menjadi pressure group atas pemerintah dan pranata hukum, itulah taktik dalam menegakan Syari'at Islam. Adapun menjadikan Syari'at Islam sebagai sumber hukum-hukum positif, itulah strateginya.
Contoh-contoh di lapangan dalam segi upaya taktis sudah dapat kita lihat. Yaitu bagaimana organisasi masyarakat dalam wujud da'wah nahi mungkar seperti Forbes di Bantaeng, Bulukkumba dan Bone bersinergi dengan pranata hukum yang dalam hal ini kepolisian memerangi kejahatan dan bagaimana organsasi da'wah di kota Makassar ini bersinergi dengan Pemerintah Kota dalam menciptakan iklim kondusif untuk bersaum dengan menutup night club dalam bulan Ramadhan. Upaya organsisasi da'wah ini sebagai pressure group dapat dilanjutkan supaya Pemerintah Kota untuk seterusnya, bukan dalam bulan Ramadhan saja, menutup night club. Para pramuria dapat dialihkan kepada proyek-proyek JPS, seperti kita lihat sekarang banyak karyawati yang berkativitas dalam proyek-proyek JPS tersebut, sedangkan pengusaha night club mengalihkan usahanya kepada usaha-usaha positif yang tidak merusak moral anak-anak bangsa dan tidak menumbulkan pertengkaran dalam keluarga, karena para suami ibu-ibu itu ketagihan night club.
Sedangkan upaya strategis ialah bagaimana partai-partai politik Islam dapat meraup suara sebanyak-banyaknya sehingga cukup untuk dapat menimba dari Syari'ah untuk dijadikan hukum positif (baca: Perda) dalam Otoda nanti, dan selanjutnya dapat menjadikan Syari'ah sebagai sumber hukum-hukum positif dalam Otonomi Khusus yang harus diperjuangkan secara konstitusional kelak, insya-Allah. WaLla-hu a'lamu bishshawa-b.
*** Makassar, 3 November 2000