Paus Benedictus XVI mengutip ucapan Kaisar Byzantium Manuel II Paleologos: "Zeig mir doch, was Mohammed Neues gebracht hat und da wirst du nur Schlechtes und Inhumanes finden wie dies, dass er vorgeschrieben hat, den Glauben, den er predigte, durch das Schwert zu verbreiten." (Perlihatkanlah kepadaku hal baru apa yang dibawa Muhammad, dan kau hanya akan menemukan hal-hal yang buruk dan tak manusiawi seperti perintahnya untuk menyebarkan ajaran yang dia khotbahkan dengan pedang).
Melihat rekasi ummat Islam sedunia, Paus diberitakan telah meminta maaf. Akan tetapi menurut CNN, "Pope only ''deeply sorry'' for the reaction to comments he made (Paus hanya menyatakan "penyesalan yang mendalam" atas reaksi terhadap komentar/ulasan yang dia bikin.
Menurut fakta sejarah, "it was the Byzantium first killed the prophet's messenger and attacked Muslims first in the battle of Mu'tah and Tabuk. Both places are in Arab. Not in Byzantium. (Itu dia Byzantium yang mula-mula membunuh utusan Nabi SAW dan mula-mula menyerang ummat Islam dalam perang Mu'tah dan Tabuk. Kedua tempat itu ada di Arab. Tidak di Byzantium). Karena Byzantium merupakan ancaman potensial bagi Khilafah Islamiyah, maka Byzantium dilumpuhkan dan diduduki oleh Khilafah Islamiyah. Jadi itu persoalan keamanan dan politik, sekali-kali BUKAN "den Glauben, den er predigte, durch das Schwert zu verbreiten."
Kesalahan Paus dilihat dari segi 'ilmiyah, ia tidak mengambil maraji'/rujukan (reference) dari sumbernya. Kalau mengenai Islam dalam hal jihad, maka rujukan itu pada Al-Quran, kalau mengenai Kristian maka rujukan itu pada Bible. Marilah kita lakukan hal tersebut tentang Pedang, Perang dan Jihad.
***
Kita mulai dahulu dengan rujukan Al-Quran.
Dalam Al-Quran tidak ada kata pedang, yang ada hanya Perang dan Jihad
-- ADZN LLDZYN YQATLWN BANHM ZHLMWA WAN ALLH 'ALY NSHRHM LQDYR. ALDZYN AKHRJWA MN DYARHM BGHYR HQ ALA AN YQWLWA RBNA ALLH (S. ALHJ, 39-40), dibaca:
-- udzina lilladzi-na yuqa-talu-na biannahum zhulimu- wainnaLla-ha 'ala- nashrihim laqadi-r. Alladzi-na ukhriju- min diya-rihim bighayri haqqin illa- ayyaqu-lu- rabbunaLla-hu (tanda - untuk memanjangkan) , artinya:
-- Diizinkan berperang karena mereka dizalimi. Yaitu orang-orang yang diusir dari tempatnya bermukim dengan tidak benar hanya karena mereka berkata Maha Pemelihara kami adalah Allah.
-- KTB 'ALYKM ALQTAL WHW KRH LKM W'ASY AN TKRHWA SYY^N WHW KHYR LKM W'ASY AN THBWA SYY^AN WHW SYR LKM WALLH Y'ALM WANTM LA T'ALMWN (S. ALBQRT, 2:216), dibaca:
-- kutiba 'alaykumul qita-lu wahuwa karhul lakum wa'asa- an takrahu- syaiaw wahuwa khayrul lakum wa'asa- an tuhibbu- syaiaw wahuwa syarrul lakum waLla-hu ya'lamu waantum la- ta'lamu-n (tanda - untuk memanjangkan) , artinya:
-- Diwajibkan atas kamu berperang padahal itu kamu benci, dan boleh jadi kamu benci akan sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu senang akan sesuatu tetapi itu buruk bagimu, dan Allah mengetahui, sedang kamu tidak ketahui.
-- WMA LKM LA TQATLWN FY SBYL ALLH WLMSTDh'AFYN MN ALRJAL WALNSAa WALWLDAN ALDzYN YQWLWN RBNA AKhRJNA MN HDzH ALQRYt ALZhALMYN AHLHA WAJ'AL LNA MN LDNK WLYA WAJ'AL LNA MN LDNK NShYRA (S. ALNSAa, 4:75), dibaca:
-- wama- lakum tuqa-tilu-na fi- sabi-liLla-hi walmustadh'afi- na minar rija-li wannisa-i walwilda-nil ladzi-na yaqu-lu-na rabbana- akhrijna- min ha-dzihil qaryatizh zha-limi ahluha- waj'allana- mil ladunka waliyyan waj'allana- mil ladunka nshi-ran (tanda - untuk memanjangkan) , artinya:
-- Mengapakah kamu tiada mau berperang pada jalan Allah untuk (membebaskan) orang-orang yang lemah di antara laki-laki, perempuan-perempuan dan anak-anak, sedang mereka itu berkata: Ya Pemelihara kami, keluarkanlah kami dari negeri yang aniaya penduduknya dan adakanlah untuk kami seorang wali dari sisiMu dan adakanlah untuk kamidari sisiMu seorang penolong.
-- TWaMNWN BALLH WRSWLH WTJAHDWN FY SBYL ALLH BAMWALKM WANFSKM DzLKM KhYRL LKM AN KNTM T'ALMWN (S. ALShF, 61:11), dibaca:
-- tu'minu-na biLla-hi watuja-hidu- na fi- sabi-liLla-hi biamwa-likum waanfusikum dza-likum khairullakum inkuntum ta'lamu-n (tanda - untuk memanjangkan) , artinya:
-- Beriman kamu kepada Allah dan RasulNya, dan berjihad kamu di jalan Allah dengan harta dan jiwamu, inilah yang terlebih baik bagi kamu, jika kamu ketahui.
***
Terhadap Tawrah dan Injil, tidaklah dapat saya memperlakukan seperti Al-Quran di atas itu, oleh karena semua teks Tawrah dan Injil yang sekarang ini hanya berupa terjemahan saja, berhubung teksnya yang asli dalam bahasa Hebrew Kuno (al-'Ibriyyah al-Qadimah) untuk Tawrah dan bahasa Aramaic (al-'Ibriyyah a-'Jadidah) untuk Injil sudah tidak lagi, bahkan kedua bahasa itu sudah merupakan bahasa mati sekarang seperti bahasa Latin dan Sangsekerta, tidak seperti bahasa Arab Al-Quran yang masih hidup sampai sekarang, bahkan bahasa Arab Al-Quran merupakan standard bahasa Arab budaya. Oleh sebab itu apa boleh buat saya terpaksa hanya mengutip dari terjemahan saja, yaitu Tawrah dari Perjanjian Lama dan Injil dari Perjanjian Baru, yaitu terjemahan dari Lembaga Alkitab Indonesia (LAI).
Dari Perjanjian Lama(*)
-- Mereka menumpas dengan mata pedang segala sesuatu yang di dalam kota itu, baik laki-laki maupun PEREMPUAN, baik TUA maupun MUDA, sampai kepada LEMBU, DOMBA, dan KELEDAI (Yosua 6:21)
-- Maka jikalau diserahkan Tuhanmu akan dia ketanganmu, hendaklah kamu bunuh segala orang laki-laki dewasa yang ada di dalamnya dengan mata pedang (Ulangan, 20:13).
-- Tetapi dari kota-kota bangsa-bangsa itu yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu, JANGANLAH KAU BIARKAN HIDUP APAPUN YANG BERNAFAS" (Ulangan 20:16)
-- Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala yang ada padanya, dan janganlah ada belas kasihan kepadanya. Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun PEREMPUAN, KANAK-KANAK MAUPUN ANAK-ANAK YANG MENYUSU, LEMBU, maupun DOMBA, UNTA maupun KELEDAI" (1 Samuel 15:3)
Dari Perjanjian Baru(*)
-- Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa DAMAI, melainkan PEDANG" (Matius 10:34)
-- Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi rajanya, bawalah mereka ke mari dan BUNUHLAH mereka di depan mataku" (Lukas 19:27)
***
Hari ini ummat Islam mulai berjihad melawan diri sendiri yaitu berpuasa Ramadhan.
-- YAaYHA ALDzYN AMNWA KTB 'ALYKM ALShYAM KMA KTB 'ALY ALDzYN MN QBLKM L'ALKM TTQUWN (S. ALBQRt, 2:183), dibaca:
-- ya- ayyuhalladzi- na a-manu- kutiba 'alaikumush shiya-mu kama- kutiba 'alal ladzi-na ming qablikum la'allakum tattaqu-n (tanda - untuk memanjangkan) , artinya:
-- Hai orang-orang beriman, diwajibkan atasmu berpuasa, sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelummu, mudah-mudahan kamu bertaqwa.
Menurut ayat (2:183) tersebut, taqwa lebih tinggi kedudukannya dari iman. Untuk mencapai taqwa, maka orang-orang beriman harus melaksanakan prosesi melakukan jihad yaitu berpuasa. Selamat berpuasa bermodalkan iman menuju taqwa. Taqabbala Lla-hu minnaa wa minkum. WaLlahu a'mau bisshawab.
*** Makassar, 24 September 2006
-----------------------------
(*)
Tambahan
KJVR-Luk 19:27 But those mine enemies, which would not that I should reign over them, bring hither, and slay them before me.
Terjemahan LAI:
Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi rajanya, bawalah mereka ke mari dan bunuhlah mereka di depan mataku.
KJVR-Mat 10:34 Think not that I am come to send peace on earth: I came not to send peace, but a sword.
Terjemahan LAI:
Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang
KJVR-Jos 6:21 And they utterly destroyed all that was in the city, both man and woman, young and old, and ox, and sheep, and ass, with the edge of the sword (Terjemahan LAI: Mereka menumpas dengan mata pedang segala sesuatu yang di dalam kota itu, baik laki-laki maupun perempuan, baik tua maupun muda, sampai kepada lembu, domba dan keledai).
KJVR-Deu 20:16,17 But of the cities of these people, which the LORD thy God doth give thee for an inheritance, thou shalt save alive nothing that breatheth: But thou shalt utterly destroy them; namely, the Hittites, and the Amorites, the Canaanites, and the Perizzites, the Hivites, and the Jebusites; as the LORD thy God hath commanded thee (Terjemahan LAI: Tetapi dari kota-kota bangsa-bangsa itu yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu, janganlah kaubiarkan hidup apapun yang bernafas, melainkan kautumpas sama sekali, yakni orang Het, orang Amori, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi, dan orang Yebus, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu)
24 September 2006
[+/-] |
746. Pedang, Perang dan Jihad |
17 September 2006
[+/-] |
745. Karya-karya Borraq Daeng Ngirate dan Ho Eng Dji Dipelintir |
Nomor 745 ini memperbicangkan muatan lokal. Hari Ahad, 10 September 2006 dalam siaran petang TVRI Makassar, acara Nyanyian Anak-Anak (ini saya yang beri judul, karena siaran yang masih sempat saya ikuti itu sudah berlangsung di tengah-tengah, jadi saya tidak tahu apa judul acaranya), kelong (syair Makassar) yang digubah oleh Borraq Daeng Ngirate dan Ho Eng Dji seenaknya saja bait-baitnya diperselingkan oleh yang memimpin acara Nyanyian Anak-anak itu, sehingga tidak menyambung, maknanyapun menjadi kabur. Bahkan ada kata-katanya yang salah, yaitu naluluang pangnguqrangi (terbetik dalam kenangan), mungkin karena tidak tahu benar bahasa Makassar dikiranya naluluang itu salah, lalu digantinya dengan naliliang pangnguqrangi (terluput dari kenangan). Maka maknanyapun terpelintir menjadi bertolak belakang, terkenang terpelintir menjadi TIDAK terkenang.
Ini saya kutip dari Seri 429:
Akan dibahas substansi salah satu kebudayaan daerah. Allah SWT berfirman:
-- WJ’ALNKM SY’UWBA WQBA^L LT’AARFWA (S. ALHJRAT, 49:13), dibaca:
-- waja’alna-kum sy’ubaw waqaba-ila lita’a-rafu-, artinya:
-- Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya arif antara satu dengan yang lain.
Apa yang akan dikemukakan selanjutnya ialah sastra kuno Makassar, yaitu baca-baca atau barrusuq dalam ilmu pekasih. Seperti juga pada bangsa-bangsa dan suku-suku lain, sastra kuno itu berupa mantera kedigjayaan, pekasih, penjinak binatang buas dll.
Barrusuq ilmu pekasih yang dibahas ini bernama Pasang-Pasang ri Anging (Berpesan pada Angin). Pada waktu tengah malam orang yang akan mengamalkannya pergi ke tempat yang ketinggian atau memanjat pohon yang tinggi untuk membaca barrusuq. Harus memperhatikan arah angin supaya kekuatan magis barrusuq itu dibawa oleh hembusan angin kepada sasarannya. Inilah dia barrusuq ilmu pekasih itu.
Anging kupasangko anne
Aqbiciq ilalang tinro
Nambangung naiq
Namattimbo paqrisiqna
Anging ngerang dinging-dinging
Namallantansaq ri buku
Mangerang nakkuq
Mappaempo mangnguqrangi
Hai angin aku berpesan padamu
Bisiki dia di dalam tidur
Bila kelak ia terjaga
Kalbunya memendam rasa
Angin membawa rasa sejuk
Menusuk ke dalam sumsum
Membawa rindu
Membuat duduk termangu
Sastra kuno berupa barrusuq itu menjadi transparan oleh almarhum Borraq Dg Ngirate dengan improvisasi dalam wujud Lagu Anging Mammiriq (Angin Berhembus). Hasil improvisasi Dg Ngirate itu seperti berikut:
Anging mammiriq kupasang
Pitujui tontonganna
Tusarroa takkaluppa
Namanngnguqrangi
Tutenayya paqrisiqna
Battumi anging mammiriq
Anging ngerang dinging-dinging
Namallantasaq ribuku
Mangngerang nakkuq
Mappaempo mangnguraqngi
Angin berhembus kupesan
Menuju ke jendelanya
Yang tenggelam ditelan lupa
Oh angin ingatkan dia
Yang tak tahu memendam rasa
Datanglah angin berhembus
Angin membawa rasa sejuk
Menusuk ke dalam sumsum
Datanglah angin membawa rindu
Membuat terpaku termangu-mangu
Nyanyian Anging Mammiriq yang dilagukan oleh anak-anak itu, di mana tiga baris dari bait kedua dicopot lalu disipkan ke dalam bait pertama, lalu menjadi seperti berikut (alih bahasa):
Angin berhembus kupesan
Menuju ke jendelanya
Yang tenggelam ditelan lupa
Datanglah angin berhembus
Angin membawa rasa sejuk
Menusuk ke dalam sumsum
Oh angin ingatkan dia
Yang tak tahu memendam rasa
Perhatikan, hasil berpesan pada angin itu: "Datanglah angin membawa rindu. Membuat terpaku termangu-mangu," hilang dibawa angin (gone with the wind).
***
Waktu saya masih remaja biasa pergi ke rumah Ho Eng Djie bersama-sama kakak sepupu saya Rukuq Dg Mappataq (seorang veteran yang tidak mau pusing mengurus kartu veterannya, semua veteran dari Selayar tahu hal itu), biasanya berbincang-bincang tentang filsafat. Di rumah Ho Eng Djie terdapat sebuah kotak tanpa penutup berisi lembaran-lembaran kertas. Setiap lembar bertuliskan Kelong Mangkasaraq hasil gubahannya dalam aksara Lontaraq. Suatu waktu tatkala kami berdua berkunjung ke rumah Ho Eng Djie, ia menyodorkan lembaran kertas: "E turungka niassedeng ribangngiya kelong leqbaq kupareq, apanne (hai anak muda, tadi malam saya berhasil menggubah kelong, ini dia)", sambil mengambil lembaran yang bertuliskan Kelong Mangkasaraq seperti yang dikutip di bawah ini.
Kamma memangiq linoa,
tena tojeng kabajikang.
Kodi nicalla,
Bajika nikimburui.
Begitulah adat di dunia
Tak dibiarkan berlalu mulus
Kalau buruk dicela
Yang baik merangsang cemburu
Kemudian Ho Eng Djie menjelaskan. Sikap warga asli pada umumnya terhadap warga peranakan Cina tidak ada yang baik. Kalau warga peranakan buruk kelakuannya mereka dicela, dan itu memang wajar. Yang tidak wajar ialah warga asli memukul rata. Punna niya Cina kodi sipaqna, e, iya ngaseng Cinayya anggappa passepoloq (Kalau ada warga Cina tidak baik sifatnya, buruk kelakuannya, maka semua Cina yang kena semprot). Kalau baik dalam pengertian maju dalam usaha dagangnya mereka dicemburui.
Kemudian Ho Eng Djie melanjutkan. Sikap warga asli yang demikian itu karena kesalahan warga keturunan Cina juga dalam bersikap. Assingkammai sipaqna Yahudiya ri Aropa, iyamintu naallei kalenna (seperti sikapnya orang Yahudi di Eropa, yaitu eksklusif). Itulah latar belakangnya saya mendirikan Orkes Kullu-Kulluwa. (Orkes Kullu-Kulluwa, adalah orkes lagu-lagu daerah Makassar, beberapa yang direkam di atas piring hitam. Dahulu belum ada pita kaset). Ho Eng Djie berupaya a'bengkoro' (membaur) dengan warga asli melalui seni suara, karena dalam Orkes Kullu-Kulluwa kedua warga yang seperti air dengan minyak itu dibaurkan bersama. [Dikutip dari: Seri 328].
Inilah antara lain dua buah kelong yang saya baca dari kotaknya Ho Eng Djie tersebut:
Maqbiring kassiq keboqnu
Mattamparang laisiqnu
Mattete bombang
Bukkuleng tamallaqjunu
Bakukku naruntuq nakku
Naluluang pangnguqrangi
Tenamo kanang
Bajiq-bajiq rimatangku
Pasir putih kulitmu
Lekuk tubuhmu melaut
Lincah meniti gelombang
Gemulai tak membosankan
Setelah aku dirundung rindu
Terlintas engkau dalam kenangan
Tak ada lagi seorang
Yang menarik di mataku
Perhatikanlah bait-baitnya diperselingkan oleh yang memimpin acara Nyanyian Anak-anak yang dikemukakan di atas itu. Dua baris dicopot dari bait kedua lalu disipkan di bait pertama, sehingga Amma Ciang menjadi:
Pasir putih kulitmu
Lekuk tubuhmu melaut
Setelah aku dirundung rindu
Terlintas engkau dalam kenangan
Lincah meniti gelombang
Gemulai tak membosankan
Bagaimana, menyambung apa tidak? WaLlahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 17 September 2006
10 September 2006
[+/-] |
744. Masalah Pengayaan Uranium Iran |
Firman Allah:
-- WADzA QYL LHM LA TFSDWA FY ALARDh QALWA INMA NhN MShLhWN (S. ALBQRt, 2:11), dibaca:
-- waidza- qi-la lahum la- tufsidu- fil ardhi qa-lu- innama- nahnu mushlihu-n, artinya:
-- Apabila dikatakan kepada mereka: janganlah kamu merusak di atas bumi, maka mereka berkata: sesungguhnya kami berbuat kebajikan.
Jika dihitung-hitung, tak ada negara yang begitu besar "menyumbangkan" kerusakan dan kehancuran kehidupan manusia seperti Amerika. Tudingan AS bahwa program nuklir Iran berbahaya karena akan digunakan untuk membuat senjata nuklir, itu tidak beralasan, oleh karena AS sendiri sebenarnya sedang mengembangkan program nuklirnya dan mentargetkan hasil ratusan hulu ledak nuklir tiap tahunnya. Begitu juga dengan Amerika Kecil di Kawasan Tengah, yaitu Israel, program nuklir negara ini bahkan tidak pernah diributkan AS seperti AS meributkan program nuklir Iran.
Sebuah tempat di wilayah Nevada hingga terusan sungai Savannah di South Carolina bisa jadi kini adalah daerah paling berbahaya. Pasalnya, nama daerah ini disebut-sebut akan menjadi kompleks percobaan senjata nuklir yang mulai digencarkan kembali oleh Presiden Goerge W. Bush. Proposal yang diajukan oleh Bush pada kongres Amerika tak tanggung-tangung besarnya. Senilai 320 juta dolar Amerika, dianggarkan untuk pembangunan sumber plutonium baru. Ini belum termasuk 40 juta dolar yang ditujukan untuk pembangunan pabrik yang diharapkan akan menghasilkan 500 rudal berhulu ledak nuklir setiap tahunnya. Ditambah dana sebesar 135 juta dolar untuk produksi tritium, salah satu bahan nuklir yang sudah lebih dari dua dekade terakhir tak lagi diproduksi oleh dunia.
Menurut salah seorang pengamat teknologi nuklir yang juga seorang ilmuwan, Robert Civiak, pemerintahan Amerika setidak-tidaknya akan mengeluarkan dana sebesar 2,5 trilyun dolar mulai tahun 2001 hingga tahun 2008 untuk program nuklirnya. Setidaknya pemerintah Amerika, dengan dana sebesar itu, ingin memproduksi 500 pucuk hulu ledak nuklir setiap tahunnya," ujar Civiak menganalisa. Lebih lanjut Civiak mengatakan, jika hal itu terjadi, maka Amerika telah melanggar Perjanjian Moskow yang berisi tentang pembatasan jumlah produksi senjata nuklir dengan Rusia. Perjanjian Moskow yang telah disepakati dengan Rusia tersebut telah menghancurkan sekitar 60% senjata nuklir di seluruh dunia.
Senjata nuklir yang mulai digencarkan kembali oleh Presiden Goerge W. Bush seperti disebutkan di atas itu secara psikologis, karena bercermin pada yang ada di benaknya sendiri, itulah yang menyebabkan kecurigaan Bush terhadap aktivitas pengayaan Uranium Iran. Hari Rabu 6 September 2006 Ahmadinejad menyebut prasangka Bush atas program nuklir Iran sebagai sumber kecemasan AS: "Sebenarnya masalah anda terletak pada pemikiran bahwa nuklir dan senjata kimialah yang menjadikan anda hebat. Inilah akar semua masalah dan perang," kata Ahmadinejad. Padahal menurut Ahmadinejad, sebuah bangsa tidak perlu senjata nuklir untuk membela dirinya. Yang diperlukan adalah mental kuat bangsa itu sendiri.
Itu bukan cuma omong doang (Omdo). Hingga saat tulisan ini ditulis, latihan militer besar-besaran Iran mulai sejak 19 Agustus 2006 masih berlangsung. Menyusul keberhasilan mereka meluncurkan sistem pertahanan udara baru dan beberapa rudal canggih buatan dalam negeri, militer Iran kembali sukses menguji-cobakan bom kendali laser terbaru. Sayang sekali semua rudal canggih itu sukses mengenai sasarannya. Dikatakan sayang sekali, mengapa tidak ada satu biji saja yang gagal, yang menyimpang dari sasarannya lalu menghunjam di laut sebelah barat Tel Aviv. Betul pula apa yang dikatakan Ahmadinejad tentang yang diperlukan adalah mental kuat bangsa itu sendiri, seperti disebutkan di atas. Itu terbukti, tentara Israel yang memiliki 200 hulu ledak nuklir malah lari pontang-panting ketika "dilempari" roket dan kalah telak dalam pertempuran darat. Yang berani mereka lakukan hanya menggunakan pesawat untuk menjatuhkan bom-bom ke berbagai desa dan kota, membunuh rakyat sipil, termasuk perempuan dan anak-anak tak berdosa. Setiap kali ada pertempuran sengit dan posisi Hizbullah kritis, organisasi militer ini mengirim pemberitahuan resmi ke Iran, meminta diadakan majelis doa Jausyan-Shaghir (jausyan=pakaian perang shaghir=kecil) . Dan, berbagai majelis doa pun digelar. Orang-orang Iran menangis tersedu-sedu membaca doa yang berisi harapan agar Allah melindungi kaum Muslimin dari bahaya itu. Tak lama kemudian datang kabar bahwa Hizbullah memenangkan pertempuran itu.
***
Teheran, telah berulangkali bersikeras menyatakan bahwa program nuklir itu hanya untuk maksud damai saja sehingga sebagai yang ikut menanda-tangani nuclear Non-Proliferation Treaty, (NPT, Pakta Non-Pembiakan) , itu adalah hak sepenuhnya bagi Iran untuk melakukan pengayaan Uranium. Berhubungan dengan perkara AS yng dengan getol mendesak Dewan Keamanan PBB untuk segera menjatuhkan sanksi atas Iran, maka Jubir Kementerian Luar Negeri Hamid Reza Asefi menyatakan: "Sanction would be more harmful to them (the West) than for us. We have been under informal sanction since the 1979 Islamic revolution and we can deal with the consequences by planning." (Sanksi lebih membahayakan bagi mereka (Barat) ketimbang atas kami. Kami telah mengalami sanksi informal sejak Revolusi Islam tahun 1979 dan kami bisa menanggulangi konsekwensi sanksi itu dengan perencanaan) .
Iran menyatakan bahwa penghentian pengayaan Uranium tidak masuk dalam agenda. "The issue of suspension means returning to the past. It is not on the agenda of the Islamic republic of Iran." (Isu tentang penghentian berarti kami mundur ke belakang. Itu bukanlah agenda dari Republik Islam Iran). Pernyataan itu untuk merespons Paket Insentif yang disodorkan oleh (5 + 1) yaitu lima anggota tetap dan satu yang tidak tetap anggota Dewan Keamanan, yaitu Inggris, Cina, Preancis, Rusia, AS ditambah Jerman.
"We still believe the issue must be settled through negotiations. We will decide based on the country's interests. We will not give up this technology under pressure and threats," said Asefi. ("Kami masih yakin bahwa isu tersebut harus diselesaikan melalui perundingan- perundingan. Kami akan memutuskan berdasar atas kepentingan negeri. Kami tidak akan menyerah teknologi ini di bawah tekanan dan ancaman," ujar Asefi). Iran bersikeras menolak prasyarat untuk perundingan dan itu adalah satu-satunya jalan untuk memecahkan Masalah Pengayaan Uranium Iran.
'Ala kulli hal, asal tahu saja, Pemerintah RI dalam hal Masalah Pengayaan Uranium Iran ini, sudah berani mengatakan TIDAK kepada AS, menyusul perintah Presiden SBY kepada TNI yang akan dikirim bertugas ke Libanon, untuk tidak melucuti persenjataaan Hizbullah, sebagaimana dikehendaki oleh AS supaya pasukan PBB melucuti Hizbullah. Menteri Luar Negeri Hassan Wirayuda menegaskan akan melindungi Iran dalam program pengembangan tenaga nuklirnya. Indonesia yakin proyek nuklir Iran tidak membahayakan perdamaian dunia. WaLlahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 10 September 2006
3 September 2006
[+/-] |
743. Pernikahan Kilat Model Puncak |
Marilah sejenak kita cuplik dari Laporan Khusus, Gatra Nomor 39, 10 Agustus 2006.
"Saya nikahkan Saudari Lilis binti Mulyana dengan maskawin 2 juta rupiah dibayar kontan," Jamal, 24 tahun, bukan nama sebenarnya, mengucapkan lafaz ijab kabul kepada Ibrahim, 55 tahun, sembari menjabat erat tangannya. "Saya terima nikahnya Lilis binti Mulyana dengan maskawin 2 juta rupiah dibayar kontan," Ibrahim pun langsung menimpali dengan lancar. Ini bukan prosesi pernikahan biasa. Ibrahim, lelaki asal Arab Saudi itu, sedang melangsungkan pernikahan kontrak dengan Lilis, 23 tahun, bukan nama sebenarnya, asal Sukabumi, Jawa Barat. Bertempat di sebuah vila di kawasan Puncak, Bogor, pernikahan yang terjadi setahun lalu itu hanya berlangsung tak lebih dari 15 menit.
Kalau kita lihat ijab kabulnya, maka itu bukanlah pernikahan kontrak, sebab tidak ada disebutkan batas waktunya. Lagi pula orang Arab Saudi hampir semuanya tidak bermadzhab Syi'ah yang membolehkan nikah mut'ah (kontrak). Jadi itu termasuk pernikahan biasa saja. Akan tetapi kalau ditelusuri apa yang terjadi sebelumnya dan sesudahnya atas sepak terjang Lilis seperti yang dituturkan dalam Gatra, maka itu adalah "pelacuran berselubung" . Mengapa? Ikutilah apa yang dituturkan "Gatra" yang berikut ini:
"Pada 2003, setelah berpisah dari suami pertamanya asal Sukabumi, Lilis memutuskan menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di Riyadh, Arab Saudi. Di sana ia menikah dengan orang Arab Saudi bernama Faris Ma'tuk Al-Maseri, 40 tahun. Merasa kurang cocok dengan Faris, Lilis akhirnya pulang ke Indonesia pada 2004. Setelah itu, ia berkali-kali menikah kontrak dengan orang Arab di Indonesia. Dari Umar, 38 tahun, Abdul Aziz, 35 tahun, Hasan, 40 tahun, hingga Ibrahim, 55 tahun." Itu apa yang terjadi sebelumnya. Dan apa yang terjadi sesudahnya dituturkan sebagai berikut: "Lilis hanya menjadi "istri" Ibrahim selama dua hari. Setelah itu, status Lilis "bebas" lagi. Ia bisa kembali mencari "suami" baru, yakni orang-orang Arab yang ingin menikahinya dalam waktu dan maskawin tertentu."
Apa yang diperbuat Lilis bersama dengan "perusahaan" yang berkecimpung dalam bisnis seks ini sudah melanggar Syari'at:
-- WALMTHLQ YTRBSHN BANFSHN TSLTSt QRWa (S. ALBQRt, 2:228), dibaca:
-- walmuthallaqa- tu yatarabbashna bianfusihinna tsala-tsata quru-in, artinya:
-- Perempuan-perempuan yang ditalak hendaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru'.
Tiga kali quru' maksudnya tiga kali haid atau tiga kali bersih dari haid. Lilis bersama dengan "perusahaan" yang berkecimpung dalam bisnis seks itu tidak mempedulikan ketentuan syari'at itu.
Sekarang kita lihat dari pihak orang Arabnya. Kalau orang Arab itu nikah di Puncak, kemudian pulang kembali ke negrinya, lalu datang lagi, ia tidak cari perempuan lain kecuali mendatangi barang seminggu isteri yang telah dinikahinya, maka itu disebut "zawaj al-misyar". Maka tentu saja itu tidak melanggar Syari'ah, asal saja ia tidak menyia-nyiakan anak isterinya, dan sebaliknya sang isteri tetap menjaga diri setia menunggu kedatangan suaminya.
Sebenarnya pernikahan kilat model Puncak itu pernah dikemukakan yang sejenis dengan itu lebih 10 tahun yang lalu dalam Seri 223 bertanggal 14 April 1996. Berikut cuplikannya: "Dalam buku Di Bawah Bendera Revolusi karangan Bung Karno ada pula cerita yang menarik. Walaupun buku itu sudah tidak ada pada saya (dipinjam teman dan tidak dikembalikan) , namun masih mengendap dalam ingatan saya. Di suatu tempat di Jawa Barat terdapat sebuah rumah "penghulu". Orang yang menginginkan "isteri" dapat datang ke rumah itu yang menyediakan "calon-calon" isteri. Apabila terjalin kesepakatan antara yang bersangkutan dengan "penghulu" dan "calon isteri", maka "yang mencari isteri" dinikahkanlah dengan "calon isteri" oleh "penghulu", di hadapan para "saksi".
Bukankah sesungguhnya ini adalah "bisnis pelacuran berselubung" ? Bukankah pada hakikatnya "yang mencari isteri" itu adalah pelanggan yang hidung belang, "penghulu" pada hakikatnya adalah germo, "calon isteri" itu pada hakikatnya adalah pelacur, dan para "saksi" adalah karyawan rumah bordel itu? Dan tentu saja "penghulu" itu tidak memperhatikan ayat (2:228) seperti yang dikutip di atas itu.
Satu generasi sebelum generasi saya (saya lahir 26 Rabiul Akhir 1350 / 9 September 1931), itulah generasi terakhir maraknya pelayaran inter insuler dengan perahu pinisi Bugis/Makassar, yang diproduksi oleh Parinta Lopi Orang Ara. Dahulu Panrita Lopi itu merupakan pabrik perahu yang mobil. Pada waktu itu kayu-kayuan masih rimbun di mana-mana, tidak seperti sekarang yang sudah rusak lingkungannya. Misalnya di pulau Selayar kalau ada yang memesan perahu pinisi, maka seluruh keluarga Panrita Lopi datang di Selayar membuat perahu. Bahannya diambil dari pepohonan setempat.
Para pelaut Bugis/Makassar sebelum generasi saya itu, yakni tatkala masih maraknya pelayaran inter insuler dengan perahu pinisi, sesungguhnya mereka telah melakukan semacam "zawaj al-misyar". Mereka mempunyai beberapa isteri di rantau pada beberapa pelabuhan. Di antara isteri-isteri mereka itu hanya satu yang diam bersama serumah yaitu yang di kampung mereka masing-masing. Dan isteri-isteri yang di pelabuhan-pelabuhan lain itu tidak serumah. Para pelaut/pedagang itu punya route Sumenep, Gersik, Bawean, Betawi (Jkt), Tungkal (Sumatera), Batam, Tanjung Pinang, Singapura. Jadi tidak hanya sekali mondok di isteri-isterinya di rantau itu. Setiap liwat dari musim ke musim singgahlah di isteri-isterinya itu, misalnya di Sumenep, Bawean, Tanjung Pinang. Jadi mereka itu isteri dan anak-anaknya di rantau itu tidak disia-siakan, sebab setiap musim mereka singgah 2 atau 3 hari pada isteri-isteri dan anak-anaknya itu, bukan hit and run. Bahkan isteri-isterinya itu diberi modal, ibarat diberi kail, bukan ikan. Tentu saja nikah misyar semacam itu tidaklah melanggar Syari'ah.
Kesimpulannya, apakah lokasi di Puncak itulah yang dimaksud oleh Bung Karno dengan di suatu tempat di Jawa Barat? Kalau ya, maka praktek nikah kilat itu sudah berlangsung sejak dahulu (riolo marilona, baheula, saisuak). Kalau demikian itu sangat susah dihentikan. Itulah perlunya menegakkan Syari'at Islam, supaya bisnis yang melanggar Syari'ah itu dapat ditindak tegas secara "law enforcement" . Tentu saja tidak pukul rata, harus dipilah-pilah, yang nikah misyar tentu dibiarkan, karena tidak melanggar Syari'ah. WaLlah a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 3 September 2006