Iseng-iseng saya buka file lama. Saya dapatkan dialog simulasi antara anak dengan ayah mengenai: Why the US attacked Iraq and Afghanistan?. Di bawah ini saya terjemahkan secara bebas.
Anak: Mengapalah pula kita harus menyerang Iraq, bapak?
Ayah: Oh, pastilah itu, tersebab Iraq punya senjata pemusnah massal, buyung.
Anak: Tapi bapak, itu inspektur PBB tak menemukan sedikitpun senjata itu.
Ayah: Oh, karena senjata pemusnah itu disembunyikan mereka.
Anak: Jadi itulah sebabnya kita serbu Iraq?
Ayah: Betul sekali, menyerbu Iraq lebih baik dari inspeksinya PBB.
Anak: Tapi bapak, setelah kita duduki Iraq, tetaplah senjata itu tak ditemukan, bukan?
Ayah: Oh, orang Iraq menyembunyikannya dengan baik. Tak perlulah kau kuatir, pasti ditemukan juga boleh jadi sesaat sebelum Pilpres tahun 2004 nanti.
Anak: Untuk apa bagi Iraq senjata pemusnah massal itu?
Ayah: Dipakai untuk perang, pandir.
Anak: Tidaklah aku mengerti, kalaulah mereka punya senjata itu untuk dipakai perang, tak masuklah di akalku, tatkala kita serbu mereka, lalu mengapa pula tak mereka pakai senjata itu untuk melawan kita!
Ayah: Oh begini, prinsip mereka, senjata pembunuh massal itu sangat dirahasiakan, sehingga mereka memilih lebih baik mati ribu-ribuan daripada mempergunakannya dalam perang melawan kita.
Anak: Tetap tak masuk di akalku, memilih ribu-ribuan mati daripada mempergunakan senjata pembunuh massalnya itu.
Ayah: Mereka punya budaya tidak sama dengan budaya kita, bagi kita tak masuk akal, tapi menurut budaya mereka, itu masuk akal.
Anak: Ah, juga tak masuk di akalku budaya kita berbeda dengan budaya mereka dalam hal perang. Yang lebih masuk akal, mereka tak punya senjata pemusnah massal itu, seperti yang Pemerintah kita tuduhkan.
Ayah: Sebenarnya taklah begitu penting mereka punya senjata itu atau tidak. Kita masih punya alasan lain untuk memerangi mereka.
Anak: Oh, apa itu?
Ayah: Sungguhpun Iraq tidak punya senjata pembunuh massal, Saddam Hussein adalah seorang diktator yang kejam. Alasan ini sudah cukup bagi kita untuk memerangi Iraq.
Anak: Kekejaman apalah yang dilakukan Saddam Husain itu?
Ayah: Ia menyiksa rakyatnya sendiri.
Anak: Seperti dilakukan Pemerintah Cina terhadap rakyatnya?
Ayah: Tak boleh kau bandingkan Iraq dengan Cina, sebab Cina menguntungkan kita dari segi ekonomi. Perusahaan kita yang ditanam di Cina sangat menguntungkan karena di Cina upah buruhnya sangat rendah. Cina bikin kaya perusahaan Amerika.
Anak: Oh, jadi kalau Cina membiarkan rakyatnya diperas tenaganya oleh perusahaan Amerika, walaupun negara itu menyiksa rakyatnya sendiri, maka Cina itu negara yang bagus?
Ayah: Betul sekali, buyung.
***
Anak: Mengapa pula kita memerangi Afghanistan?
Ayah: Karena apa yang mereka perbuat atas peristiwa WTC 11 Sept itu.
Anak: Ada apa urusannya dengan Afghanistan terhadap kita dalam peristiwa itu?
Ayah: Waktu itu empat pesawat terbang kita dibajak oleh 19 orang, di antaranya 15 orang Arab Saudi, kemudian dua pesawat ditabrakkan pada gedung WTC dan sebuah pada Pentagon, dan menjadi korban lebih 3000 orang Amerika terbunuh.
Anak: Orang Arab yang melakukan, orang Afghan yang disalahkan, cerita apa itu.
Ayah: Orang-orang Arab itu dilatih di Afghanistan yang diperintah oleh Thaliban yang represif.
Anak: Tapi bukankah Pemerintah Bush memberikan kepada Thaliban 43 juta dollar bulan Mei 2001 yang lalu?
Ayah: Ya, ya, itu hadiah kepada Thaliban karena berhasil memberantas perkebunan candu.
Anak: Bagaimana Thaliban berhasil dengan pekerjaan hebat itu?
Ayah: Sangatlah sederhana. Yang ketahuan bertanam candu dipotong tangannya.
Anak: Lalu bagaimana pula jika Thaliban memotong tangan untuk pelanggaran yang lain?
Ayah: Kalau untuk membasmi candu, itu bagus sanksi potong tangan. Tapi kalau tangan pencuri dipotong, itu kejam.
Anak: Tapi di Arab Saudi, bukankah tangan pencuri dipotong juga?
Ayah: Oh, itu beda. Afghanistan diperintah oleh rejim tirani patriarki yang menindas perempuan, yang dipaksa pakai burqa di tempat publik.
Anak: Tapi bapak, bukankah di Saudi juga perempuan disuruh pakai burqa.
Ayah: Beda buyung, di Arab Saudi perempuan pakai pakaian penutup tubuh Islam tradisional.
Anak: Di mana letak bedanya?
Ayah: Burqa penutup tubuh perempuan di Arab Saudi yang menutup seluruh tubuh kecuali mata dan jari-jari tangan adalah model pakaian bagi perempuan Islam tradisional. Sedangkan Sedangkan burqa di Afghanistan untuk menutup seluruh tubuh perempuan kecuali mata dan jari-jari tangan, adalah alat kejam dari rejim penindas patriarkis Thaliban.
Anak: Lagi-lagi tak kulihat bedanya.
Ayah: Buyung, buyung, sangat beda Arab Saudi sahabat kita, sedang Thaliban musuh kita.
Anak: Siapa yang melatih orang-orang Arab pembacak pesawat itu di Afghanistan?
Ayah: Orang yang sangat jahat sekali, namanya Osama bin Laden.
Anak: Bukankah Osama orang Arab Saudi juga, jadi ia sahabat kita.
Ayah: Oh, oh, buyung, buyung.
Anak: Bapak, perang itu baik atau jahat?
Ayah: Perang itu baik kalau menguntungkan kekuasaan dan ekonomi kita, jahat kalau merugikan kita.
Anak: Selain itu apa lagi baiknya perang?
Ayah: Yaitu kalau Tuhan di pihak Amerika.
Anak: Jadi kita memerangi Afghanistan dan Iraq, juga karena Tuhan menghendakinya?
Ayah: Betul sekali, buyung.
Anak: Tapi, bagaimana kita bisa tahu Tuhan menginginkan kita memerangi Afghan dan Iraq?
Ayah: Oh, itu, Tuhan sendiri yang bicara langsung dengan George W Bush.
Anak: Oh begitu, jadi pada dasarnya kita menyerbu Afghan dan Iraq karena George W. Bush hears voices in his head! (terjemahan secara harfiah: GWB mendengar suara-suara di kepalanya, secara ma'nawi: GWB tidak beres otaknya)
Para pembaca, pesan-pean apa yang dapat dipetik dari dialog simulasi di atas itu? Tidak lain dari ganasnya fitnah yang bertumpu pada paradigma prinsip nilai ganda demi keuntungan politik dan ekonomi, HAM jauh panggang dari api, ditendang jauh-jauh.
Firman Allah:
-- ALFTNT ASYD MN ALQTL (S. ALBQRT, 2:191), dibaca:
alfitnatu asyaddu minal qatli, artinya:
-- Fitnah itu lebih keras dari pembunuhan.
WaLlahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 30 Juli 2006
30 Juli 2006
[+/-] |
738. Dialog: "Why the US attacked Iraq and Afghanistan?" |
23 Juli 2006
[+/-] |
737. Mengabaikan Peringatan Dini dan Momok Veto Amerika |
Menristek Kusmayanto Kadiman mengakui bahwa Pemerintah, 45 menit sebelum gelombang tsunami datang, menerima peringatan dari Pacific Tsunami Warning Center dan Badan Metrologi Jepang sesaat setelah gempa (sebab kapan terjadinya gempa, manusia dengan teknologi canggihnya tidak mampu mengetahuinya). "Tetapi kami tidak mengumumkan warning itu. Kalau tsunaminya tidak terjadi bagaimana?," kata Kadiman kepada wartawan seperti dikutip Associated Press.
Sikap Kadiman terhadap warning dari kedua lembaga itu sangat disesalkan. Mengapa ia tidak lebih mempertimbangkan: "kalau tsunami betul-betul datang, lalu bagaimana." Kedua alternatif itu mempunyai risiko masing-masing yang jelek. Alternatif pertama risikonya orang-orang akan kecewa dan bahkan ada yang mengeluarkan sumpah serapah. Alternatif kedua, risikonya, ya seperti yang terjadi sekarang, sudah lebih 600 orang yang meninggal dunia. Dalam menghadapi dua altternatif yang dua-duanya jelek, maka Ilmu Fiqh mengajarkan: "Pilih alternatif yang jeleknya lebih enteng." Itulah perlunya orang-orang teknik belajar Ilmu Fiqh.
***
Sehari sebelum penyerangan atas Kerem Shalom fort oleh pihak Palestina yang berhasil menangkap Shalit seorang serdadu Israel, sesungguhnya Tsva HaHagana LeYisrael (Tsahal) = Israel Defense Forces (IDF) telah lebih dahulu menculik 2 orang sipil Palestina seorang dokter dan saudaranya. Penangkapan serdadu Israel itu tujuannya akan ditukar dengan kedua orang yang diculik itu dan sejumlah perempuan dan anak-anak yang ditawan Israel. Tetapi apa lacur, penangkapan Shalit itu menjadi alasan Israel untuk menghukum secara kolektif atas penduduk Gaza dan melangkah lebih jauh meyerang 1.4 juta penduduk Palestina.
Sidang Liga Arab menyatakan, proses perdamaian di Kawasan Tengah telah gagal. Upaya penyelesaian politik telah mati. Sekjen Liga Arab Amr Mousa mengatakan, bahwa semua inisiatif perdamaian di Kawasan Tengah telah gagal. Harapan sekarang ini ada di pundak Dewan Keamanan (DK) PBB. Mousa mengancam, jika DK PBB gagal memikul tanggung jawabnya, maka jangan lagi nanti ada seseorang yang menyalahkan kita atau berbicara tentang teroris. "Karena kita sudah tidak bertanggung jawab lagi atas apa yang akan terjadi," kata Mousa. Sekjen Liga Arab itu menambahkan bahwa DK PBB akan gagal mengeluarkan resolusi tentang gencatan senjata di Palestina karena ada veto AS.
***
Veto AS merupakan momok bagi perdamaian di Kawasan Tengah oleh Dewan Keamanan ! Mengapa veto AS itu selalu memihak Israel? Untuk itu perlu petunjuk Al Quran:
-- WLTNDzR NFS MA QDMT LGhD (S. ALhSyR, 59:18), dibaca:
-- waltandzur nafsun ma- qaddamat ligadin, artinya:
-- wajiblah orang mengkaji masa lalu untuk orientasi masa depan
Bapak leluhur Bani Ismail dan Bani Israil, yaitu Nabi Ibrahim AS, yang karena keimanannya meninggalkan Mesopotamia menuju sebuah tanah asing yang dijanjikan Allah, yaitu tanah Kan'an. Disebut Kan'an karena daerah ini pernah bermukim bangsa Kenite. Juga disebut Palestina, karena pernah bermukim bangsa Filistin. Bani Israil menyebut Allah dengan nama YHWH (Yahweh). Ada 12 suku Israel. Salah satu di antaranya yaitu suku Yehuda mendominasi Kerajaan Israil Selatan, yang sering disebut Kerajaan Yehuda. Dari sinilah akarnya kata "bangsa Yahudi". Ibu kotanya Yerusalem atau Zion, yang kemudian melahirkan nama Zionisme.
Menurut kisah dalam Bibel, bangsa Isreal suka membuat Yahweh marah. Itulah sebabnya Yahweh berkali-kali menghukum mereka, antara lain:
-Perbudakan di Mesir
-Kehancuran Kerajaan Israel Utara (722 SM) yang terdiri atas 10 suku, tidak diketahui di mana mereka itu sesudah penaklukan itu sampai sekarang.
-Kerajaan Selatan yang terdiri atas sisa yang 2 suku yaitu Suku Yehuda dan Bunyamin ditaklukkan oleh Babilonia (586 SM) dan dibuang ke Babel (587-538)
Mengakhiri masa pembuangan di Babel, orang yahudi ini kemudian mengembangkan sebuah tradisi yang sangat eksklusif untuk tidak bercampur dengan bangsa lain. Inilah yang menjadi dasar Israel tidak pernah jadi sahabat bagi bangsa lain. Mereka mengklaim wilayah Kan'an sebagai Tanah Perjanjian. Bangsa lain yang non-Yahudi yang mereka sebut Joyeem, atau Umami, adalah bangsa kelas dua, yang bisa saja diperlakukan seweng-wenang. Sikap ini adalah warisan turun-temurun, yaitu sepeninggal Nabi Sulaiman AS. Ini diungkap dalam Al- Quran:
-- QALWA LYS 'ALYNA FY ALAMYN SBYL (S. AL'AMRAN, 3:75), dibaca:
-- qa-lu- laysa 'alayna- fil ummiyyi-na sabi-l, artinya:
-- Mereka berkata, tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang ummi.
Setelah menjalani kehidupan yang berliku, sejarah mencatat bahwa orang-orang Yahudi tersebar di mana-mana. Seperti telah dijelaskan dalam Seri 734 mula Palestina dibawah daulah Khilafah Islamiyah, namun kemudian beralih tangan ke Kerajaan Inggris (1917-1948). Melalui Deklarasi Balfour, 2 November 1917, Inggris menyatakan dukungan penuh atas berdirinya Der Judenstaat Zionisme, "Sebuah Rumah Nasional bagi orang-orang yahudi di Palestina". Maka terbuka jalan bagi gerakan Zionisme. Pada 14 Mei 1948, orang-orang Yahudi memproklamirkan berdirinya Negara Israel Modern. Sejak itu terjadi konflik Israel Palestina.
***
Berawal pada abad pertengahan ketika munculnya Gerakan Reformasi di Eropah Barat yang memperbarui semua ajaran Katholik Roma, yang dinilai melenceng dari Bibel. Mereka disebut kaum Puritan (pure = murni) yang berpedoman kepada Calvinisme. Pelarian kaum puritan inilah yang pindah ke Amerika pertama kali karena ditindas di Eropah, terutama dari Inggris. Uniknya mereka merasa sebagai bangsa Israel dan menganggap America sebagai "Tanah Kan'an".
Winthrop pemimpin migrasi dari Inggris ke Amerika yang kemudian jadi Gubernur pertama Massachusetts, mengatakan bahwa mereka akan tinggal di tanah yang telah dijanjikan Tuhan melalui sumpah Nabi Ibrahim, Ishak dan Ya'qub (Kitab Ulangan 30:15-20). Pemimpin lainnya Cotton mengatakan bahwa kaum Puritan adalah "the New Israel" dan John Winthrop adalah "the American Nehemia". Sedangkan Amerika adalah "God's Promised Land", dimana mereka akan membangun "a new Jerusalem". Ajaran itu mengental menjadi kebudayaan. Keturunan puritan itu kini dikenal sebagai: White Anglo Saxon Protestant. Inilah kelompok etnis yang berkuasa di Amerika sekarang. Seperti dikatakan oleh seorang pendeta dan tokoh fundamentalis protestan AS, Jerry Falwell (1981): "We are American, which means strong national defense and the State of Israel".
***
Kembali pada pernyataan Sekjen Liga Arab: jika DK PBB gagal memikul tanggung jawabnya, maka jangan lagi nanti ada seseorang yang menyalahkan kita atau berbicara tentang teroris. Itu ancaman tajam, akan mulai timbul perang gerilya Mujahidin yang ditujukan pada aset Israil di seantero dunia. WaLlahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 23 Juli 2006
16 Juli 2006
[+/-] |
736. Perda-Perda Bernuansa Syari'at Islam itu Amanah dari Allah dan RasulNya, serta Amanah UUD-1945 |
Firman Allah SWT:
-- TSM J'ALNK 'ALY SYRY'AT MN ALAMR FATB'AHA WLA TTB'A AHWA^ ALDZYN LA Y'ALMWN (S. ALJATSYT, 45:18), dibaca:
-- tsumma ja'alna-ka 'ala- syari-'atim minal amri fattabi'ha- wala- tattabi' ahwa-al ladzi-na la- ya'lamu-n (s. alja-tsiyah), artinya:
-- Kemudian Kami jadikan engkau (hai Muhammad) atas syari'at di antara urusan, maka ikutilah syari'at itu dan janganlah engkau turut hawa-nafsu orang-orang yang tidak berilmu.
Siapakah itu yang termasuk dalam kategori: orang-orang berhawa-nafsu yang tidak berilmu dalam ayat (45:18) di atas itu. Mereka antara lain Dawam Raharjo, tatkala menjadi narasumber dalam dialog Forum Freedom, ia didorong oleh hawa-nafsunya mengatakan tidak ada bukti di dunia ini Syari'at Islam bisa menyelesaikan berbagai permasalahan sebuah bangsa. Betul-betul Dawam Raharjo itu irasional, karena menaruh otaknya di dengkul, sehingga tidak mampu melihat Negara Islam Madinah pada zaman RasuluLlah SAW dan zaman Khilafah Islamiyah yang dikhalifai oleh ke-4 Al-Khulafaur-Rasyidun.(*)
Mereka itu antara lain pula 56 anggota DPR, yang sama irasionalnya dengan Dawan Raharjo. Ke-56 anggota DPR itu memperturutkan hawa nafsunya, fanatik dan impulsif, belum membaca isi Perda-Perda itu sudah mendesak Pemerintah mencabut Perda-Perda bernuansa Syari'at Islam dengan alasan inkonstitusional. Pada 5 Juli ybl., generasi "urang gaek" mendesak Presiden RI supaya memaklumkan dekrit kembali ke UUD-1945 yang murni, artinya tanpa amandemen-amandemen. Sampai sekarang ke-56 anggota DPR itu tidak "menyanyi", sedikitpun tidak mengeluarkan bunyi apa-apa. Padahal apa yang didesakkan oleh "generasi gaek" itu adalah nyata-nyata inkonstitusional. Tidak ada dimuat dalam UUD-1945, bahwa Persiden mempunyai wewenang bikin dekrit untuk menghapus amandemen-amandemen yang dibuat MPR seperti yang diamanatkan oleh reformasi. Sikap diskriminatif ke-56 anggota DPR itu membuktikan bahwa mereka betul-betul berpenyakit Islam phobia, sejenis hanya berbeda secara gradual dengan Marco Materazzi yang mencerca Zainuddin Jazid Zaidan (Zinedine Zizou Zidane) yang orang Islam keturunan Aljazair dengan kata-kata yang menyakitkan: "voi gli enculato di musulmani, sporchi terroristici", yang terjemahan bebasnya "orang Islam anak pelacur teroris yang kotor."
Mereka itu tak terkecuali termasuk dalam kebanyakan dari kalangan LSM Perempuan dan kelompok pendukung pluralisme, yang secara bernafsu berpendapat bahwa apapun jenis keputusan yang dikeluarkan pemerintahan daerah yang bersyariatkan Islam, bertentangan dengan UUD-1945, menggugat Perda-Perda yang bernuansa Syari'at Islam itu dengan alasan bahwa urusan agama adalah merupakan kewenangan Pemerintah Pusat, bukan Pemerintah Provinsi ataupun Pemerintah Kabupaten/Kota (UU No. 32/2004).
Masalah keagamaan memang betul termasuk satu dari enam hal yang diserahkan kepada pusat sesuai UU Nomor 32/2004. Namun itu tidak ada kaitannya dengan pembuatan Perda-Perda bernuansa syariah yang isinya mengatur kepentingan masyarakat setempat, demikian menurut Nazaruddin Umar, Dirjen Bimas Islam Depag itu kepada Republika, kemudian menambahkan: "Masalah agama yang diserahkan ke pusat antara lain jika muncul aliran sesat di suatu daerah. Selain itu masalah Kantor Urusan Agama (KUA) atau pelaksanaan dari UU Perkawinan (Nomor 1/1974, red). Semua itu diserahkan ke pusat."
***
Kembali pada "urang gaek" yang mendesak Presiden RI supaya memaklumkan dekrit kembali ke UUD-1945 yang murni. Para "urang gaek" itu bercermin pada apa yang telah dilakukan oleh Presiden Soekarno yang mengeluarkan dekrit kembali pada UUD-1945 pada 5 Juli 1959 yang dikenal dalam sejarah berupa ungkapan Dekrit 5 Juli. Itu situasinya berbeda, sebab pada waktu itu Negara Kesatuan Republik Indonesia ber-UUD-kan Undang-Undang Dasar Sementara. Ingat ada "Semenatara"-nya belum permanen.
Dari mana pula asal-muasal "Sementara" itu. Begini ceritanya. Belanda dalam bidang politik berhasil membujuk timbulnya negara-negara yang terpisah dari Republik Indonesia yang berUUD-1945. Berjenis negara-negara itu misalnya a.l. di p. Sumatera ada Negara Sumatera Timur, di p. Jawa ada Negara Pasundan, di p. Kalimantan ada Negara Kalimantan Barat, di kepulauan sebelah timur ada Negara Indonesia Timur. Memang Belanda pintar berpolitik, yaitu setelah timbul negara-negara itu baru Belanda bersedia memberikan kedaulatan kepada Indonesia berupa Republik Indonesia Serikat (RIS), dimana RI yang hanya sebatas Yogyakarta dan Aceh yang berUUD-1945 ikut bergabung dalam RIS bersama-sama dengan yang lain-lain yang antaranya disebutkan di atas itu. Jadi pada waktu itu UUD-1945 merupakan sub-sistem dari Konstitusi RIS.
Namun di seluruh Indonesia rakyat bergolak menuntut negara kesatuan. Secara prinsip akhirnya desakan rakyat yang bergolak itu dapat diterima oleh pemerintah RIS. Namun secara teknis, ada masalah psikologis, masalah PD. Negara-negara bagian dalam RIS itu tidak mau melebur masuk RI yang berUUD-1945. Untung tidak terjadi deadlock. Atas usul Masyumi yang diketuai Muhammad Natsir akhirnya disepakati masing-masing melebur diri dalam NKRI, tidak pakai UUD-1945, tidak pakai Konstitusi RIS melainkan UUDSementara, di mana Perdana Menteri yang pertama dari NKRI hasil peleburan itu adalah Muhammad Natsir. Demikian ceritanya itu kata "Sementara". UUDS itu mengamanatkan pembentukan Konstitusi permanen oleh badan Konstituante melalui Pemilu. Setelah sekitar 3 tahun Konstituante belum berhasil menelurkan UUD permanen, Presiden Soekarno yang kurang sabaran menganggap itu terlalu lama sehingga dia mengeluarkan Dekrit 5 Juli tsb.
Tap MPRS No.XX/MPRS/1966, yang telah dikukuhkan oleh Tap MPR No.V/MPR/1973, telah menetapkan Dekrit 5 Juli 1959 sebagai sumber hukum, di samping sumber hukum yang lain yaitu Proklamasi 17 Agustus 1945. Dekrit 5 Juli 1959 tersebut menyatakan Piagam Jakarta menjiwai UUD-1945 dan adalah merupakan suatu rangkaian kesatuan dengan UUD-1945.
Piagam Jakarta kini sudah dilupakan orang. Kewajiban Menjalankan Syari'at Islam bagi Pemeluk-Pemeluknya menurut alinea ke-4 Piagam Jakarta sengaja dilupakan orang. Padahal Dekrit 5 Juli 1959 tersebut menyatakan Piagam Jakarta menjiwai UUD-1945 dan adalah merupakan suatu rangkaian kesatuan dengan UUD-1945. Saya ulangi Piagam Jakarta merupakan suatu rangkaian kesatuan dengan UUD-1945. Tap MPRS No.XX/MPRS/1966, yang telah dikukuhkan oleh Tap MPR No.V/MPR/1973, telah menetapkan Dekrit 5 Juli 1959 sebagai sumber hukum. Apa artinya itu? Perda-Perda Bernuansa Syari'at Islam itu juga adalah Amanah UUD-1945. WaLlahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 16 Juli 2006
--------------------------
(*) Al-Khulafaur-Rasyidun = para Khalifah yang cerdas, tidak sama artinya dengan susunan mudhaf wa mudhaf ilaih (genitive), Khulafaur-Rasyidin = rakyat cerdas punya para khalifah. Khalifah Umar memakai gelar Amirul-Mu'minin = para Mu'min punya Amir.
9 Juli 2006
[+/-] |
735. Pembegalan Syari'at Islam di Turki |
Itu Dawam Raharjo berlagak pakar hukum. Pada malam Jum'at, 29 Juni 2006, Daham Raharjo jual koyok di TV bahwa vonis Hakim dua tahun atas Lia Aminuddin, itu batal demi hukum. Betul-betul Dawam Raharjo itu jahil, irasional, karena menaruh otaknya di dengkul. Sama irasionalnya dengan 56 anggota DPR yang fanatik, belum baca isi Perda-Perda itu sudah mendesak Pemerintah mencabut Perda bernuansa Syari'at Islam dengan alasan inkonstitusional, sehingga batal demi hukum. Pada 5 Juli ybl., generasi "urang gaek" mendesak Presiden RI supaya memaklumkan dekrit kembali ke UUD-1945 yang murni, artinya tanpa amandemen-amandemen. Sampai sekarang ke-56 anggota DPR itu tidak "menyanyi", sedikitpun tidak mengeluarkan bunyi apa-apa. Padahal apa yang didesakkan oleh "generasi gaek" itu adalah nyata-nyata inkonstitusional. Tidak ada dimuat dalam UUD-1945, bahwa Persiden mempunyai wewenang bikin dekrit untuk menghapus amandemen-amandemen yang dibuat MPR seperti yang diamanatkan oleh reformasi.
***
Hingga akhir Perang Kemerdekaan Turki melawan negeri-negeri Eropa yang menduduki Khilafah Islamiyah setelah PD I, Mustafa Kemal dari Gerakan Turki Muda kelihatannya seperti seorang Muslim yang taat. Dia shalat bersama-sama ummat Islam di masjid-masjid. Bahkan diapun juga membaca khuthbah Jum'at di beberapa masjid. Dia bersumpah akan berperang untuk menyelamatkan Khilafah. Dia memuji-muji Allah, Islam dan Nabi Muhammad SAW sepanjang waktu. Dia menyebutkan Al-Quran sebagai Kitab Suci yang sempurna. Dia berkata Al-Quran itu adalah konstitusi. Dan dia juga mengatakan itu semuanya pada pembukaan Majelis Agung Nasional di Ankara sewaktu Perang Kemerdekaan. Sehingga ummat Islam mempercayainya. Dan dia mendapatkan kekuasaan penuh selama Perang Kemerdekaan.
Setelah Turki memperoleh kemerdekaannya, Mustafa Kemal dipilih oleh Majelis sebagai Presiden Turki. Gerakan Turki Muda memperoleh kekuasaan dan Mustafa Kemal membatalkan Khilafah pada 3 Maret 1924. Maka berakhirlah sudah kesatuan kepemimpinan bagi ummat Islam yang telah berlangsung selama 1300 tahun. Negeri-negeri barat dan zionis berhasil sepenuhnya menumbangkan Khilafah Islamiyah. Sejarah kemudian mencatat, ternyata Mustafa Kemal menjalankan agenda Inggris: melakukan revolusi untuk menghancurkan Khilafah Islamiyah. Mustafa Kemal berkonspirasi dengan Inggris dengan perjanjian "Persyaratan Curzon" pada 21 November 1923. Isinya, Turki harus menghapuskan Khilafah Islamiyah, mengusir Khalifah, dan menyita semua harta kekayaannya. Tulisan ini tujuannya antara lain untuk menampakkan wajah sebenarnya dari Mustafa Kemal Attaturk yang melakukan pembegalan Syari'at Islam di Turki, seperti diuatarakan di bawah.
***
Tidak selang berapa lama Mustafa Kemal mulai menerapkan reformasi anti-Islam. Sosok yang dahulunya berkata "Al-Quran sebagai konstitusi", berbalik mengatakan "Kita tidak menerima hukum dari langit" (sama betul dengan pemahaman kelompok JIL). Untuk mencapai reformasi anti-Islamnya, ia tidak segan-segan melakukan pemaksaan, terror, tiang gantungan, penyiksaan dan penjara. Mengapa hal yang demikian itu sampai terjadi? Bagaimana mungkin Mustafa Kemal yang sebelumnya begitu setia kepada Islam, Al-Quran, berbalik haluan menghapuskan Khilafah, dan melakukan reformasi anti-Islam? Apabila orang memperbandingkan kata-kata Mustafa Kemal selama Perang Kemerdekaan dengan kata-katanya setelah Perang Kemerdekaan hingga matinya (1923 - 1938), orang akan melihat dua jenis sosok Mustafa Kemal yang bertolak belakang 180 derajat! Mengapa Mustafa Kemal begitu tega sampai hati melakukan Social Engenering yang keras dan kejam reformasi anti-Islam?
Untuk itu perlu ditelusuri latar belakang dari mana ia berasal. Itu akan menjelaskan motivasi di belakang reformasi pembegalan Syari'at Islam di Turki. The Secret Jews, Joachim Prinz, 1973, pp. 111-122, bercerita:
"..... Bulan Desember 1686 di Salonika, kurang lebih 300 keluarga Yahudi menjadi Muslim Marrano (orang Yahudi yang memeluk Islam). Mereka secara terbuka menjalankan Syari'ah, akan tetapi secara rahasia tetap meneruskan ibadah dan tradisi Yahudi di rumah-rumah mereka (the Islamic Marranos continued to attend Jewish services secretly and observed certain Jewish customs in their homes). Inilah komunitas yang penting secara historis akar gerakan rahasia yang menjadi duri dalam daging dalam Khilafah. Gerakan rahasia yang dijuluki "doenmeh" (pembelot) ini melebar dengan pesat di Asia Minor. Dalam abad ke-19 grakan rahasia doemmeh ini sudah mencapai anggota sejumlah sekitar 20 000 orang. Salonika menjadi pusat gerakan rahasia ini. Tatkala tahun 1913 Salonika menjadi bagian dari Yunani, komunitas Marrano tetap di Salonika, namun pusat gerakan rahasia doenmeh berpindah ke Istanbul.
Banyak anggota dari gerakan rahasia doenmeh ini menjadi anggota Gerakan Turki Muda, dua orang di antaranya ialah Mustafa Kemal yang menjadi pimpinan Gerakan Turki Muda dan Djavid Bey (kemudian menjadi Menteri Keungan). Dalam Gerakan Turki muda banyak yang menentang kepemimpinannya dengan mempergunakan latar belakang "ke-doenmeh-nya, tetapi tidak berhasil. Mereka semuanya habis dieksekusi setelah Mustafa Kemal meraih kekuasaan. "
Lagi pula secara pribadi Mustafa Kemal mempunyai temperamen tanpa belas kasihan, karena ia peminum. "He was drinking heavily. The drink stimulated him, gave him energy, but increased his irritability. Both in private and public he was sarcastic, brutal and abrupt. He flared up at the least criticism." (Ia peminum berat. Minuman keras merangsangnya, memberikan tenaga padanya, tetapi meningkatkan dia punya sifat lekas naik darah. Baik dalam kesendirian maupun di depan publik dia sarkastis (syatama), brutal dan meledak-ledak. Mendapat kritik sedikit saja, emosinya sudah menyala bergelojak) [Grey Wolf, Mustafa Kemal, An Intimate Study of a Dictator, H.C. Armstrong, 1934].
***
Kembali pada pembegalan Syari'at Islam di Turki, bahkan sampai kepada ibadah mahdhahpun (ritual) dibegalnya. The Emergence of Modern Turkey, Bernard Lewis, 1965, p. 408, bercerita seperti berikut:
Pertama, masuk masjid tidak boleh pakai jubah. Untuk itu setiap masjid harus menyediakan kamar tempat menggantung jubah, karena untuk masuk masjid harus berpakaian cara eropah, dan di dalam masjid orang sembahyang tidak boleh sujud di lantai, untuk itu dijejerkan bangku-bangku (pews) seperti dalam gereja. Kedua, bahasa yang digunakan dalam sembahyang tidak boleh pakai bahasa Arab, melainkan bahasa Turki, termasuk Allahu Akbar diganti dengan Tanri Uludur. Ketiga, karakter ibadah harus indah, membangkitkan cita-rasa, untuk itu setiap masjid harus menyediakan para musisi yang terlatih untuk nyanyian modern beserta seperangkat alat-alat musik. Keempat, khatib harus menguasai filsafat barat ketimbang pengetahuan tentang Al-Quran dan Hadits, dan untuk itu harus mempunyai sertifikat.
Konseptor modernisasi pembegalan Syari'at Islam di Turki adalah "suhu"-nya Mustafa Kemal, yaitu Ziya Gokalp [Turkish Nationalism and Western Civilization, Ziya Gokalp, New York, 1959]
Firman Allah:
-- WLQD ADHL MNKM JBLA KRSYRA AFLM TKWNWA T'AQLWN (S. YS, 36:62) dibaca:
-- walaqad adhalla mingkum jibillang katsi-ran afalam taku-nu- ta'qilu-n (s. ya-sin), artinya:
-- Sesungguhnya setan itu menyesatkan banyak di antara kamu, tidakkah kamu memikirkannya?
'Ala kulli hal, kita ulangi apa yang tertulis dalam Seri 672 yang berjudul: "Mengapa ke Turki?": Maka sejak tahun 1924 Turki itu bukanlah mencerminkan Islam. Ya, mengapa untuk studi banding pelaksanaan Syari'at Islam terpilih ke Turki? Apa alasan para penasihat Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memilih Turki? WaLlahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 9 Juli 2006
2 Juli 2006
[+/-] |
734. Jatuhnya Khilafah Islamiyah |
Pertama-tama, karena alergi/phobia terhadap Syar'at Islam (SI), 56 anggota DPR menjadi irasional, fanatik, belum baca isi Perda-Perda itu sudah mendesak Pemerintah mencabut Perda bernuansa SI. Sebelumnya juga hiruk-pikuk orang-orang yang berpenyakit sama menolak RUU PP dengan alasan yang sama. Padahal, SI adalah Risalah yang dibawakan oleh RasuluLlah SAW sebagai Rahmatan lil-'alamin. Jadi apa saja yang membawa rahmat apakah itu UU atau Perda yang membawa rahmat niscaya bernuansa SI. Yang saya herankan itu yang alergi/phobia SI mengapa tidak menolak juga Pembukaan UUD-1945 alinea ke-4 yang berisikan lima nilai (sayangnya cuma lima, mesti di tambah misalnya seperti nilai amar makruf, nahi mungkar, persaudaraan, harga-diri, dll yang ditimba dari SI) itu kelimanya adalah bagian dari SI. Kalau mau jujur penganut trinitas dan trimurti yang alergi/phobia SI mesti menolak juga nilai pertama yang mengandung kata Maha yang bahagian dari SI. Selanjutnya nilai kedua kemanusiaan (ya-ayyuhannas), nilai ketiga persatuan (laa tafarraquw) nilai keempat musyawarah (ini bahasa Al-Quran), nilai kelima keadilan (setiap khuthbah Jum'at khatib menutup khuthbahnya dengan: sesungguhnya Allah memerintahkan berbuat adil), ya kesemuanya itu bagian dari SI. Saya himbau mereka yang berpenyakit alergi/phobia SI agar otaknya tetap ditaruh dalam batok kepalanya, jangan dipindahkan ke dengkulnya (deqdeq kulantuq, nakana Mangkasaraka).
***
Mari kita mulai dengan yang disebutkan oleh judul di atas, yaitu lanjutan dari Seri 733. Firman Allah:
-- WTLK ALAYAM NDAWLHA BYN ALNAS (AL 'AMRAN, 3:140), dibaca:
-- wa tilkal ayya-mu nuda-wiluha- baynan na-s, artinya:
-- hari-hari itu Kami gulirkan di antara manusia.
Inggris dan Perancis sudah siap-siap untuk mengakhiri Khilafah Islamiyah, namun kata "Jihad" masih cukup berpengaruh besar untuk membuat Eropa "menggigil". Eropa masih takut pada "Orang Sakit di Eropa" itu. Inggris memutuskan untuk memakai politik : bagi-bagi dan kuasai (devide et empera - devide and conquer). Inggris memberi dukungan politik kepada Turki Muda. Apabila Turki Muda menjadi kuat dalam dawlah Khilafah Islamiyah, Inggris tidak perlu melakukan apa-apa lagi, Turki Muda dengan "nasionalisme" yang anti Khilafah akan menyelesaikannya.
Angkatan perang Khilafah Islamiyah pada waktu itu (maksudnya pada zaman pemerintahan Khalifah Sultan Abd. Hamid) sesungguhnya tidak demikian lemahnya seperti disangkakan orang sekarang. Satuan artilleri Khilafah Islamiyah adalah yang terkuat di dunia waktu itu. Angkatan Laut Khilafah Islamiyah terorganiser dengan baik, dan tergolong nomor tiga dari Angkatan Laut yang kuat di dunia sesudah Inggris dan Perancis. Khalifah membangun industri, utamnya pabrik senjata, pertenunan dan gula. Sistem transport darat diperbaharui. Pelabuhan diperkembang. Surat kabar diterbitkan, dan sebelum PD-I Mesir, Iraq dan Syria telah terbit sejumlah 1300 surat kabar dan majallah.
Untuk beberapa saat kelihatannya Orang Sakit Eropa itu mulai sembuh dan berdiri dengan tegap. Namun konspirasi negeri-negeri barat dan Zionis telah berketetapan untuk membinasakan Khilafah Islamiyah dengan harga betapapun juga. Minoritas non-Muslim dan LSM LSM dalam Khilafah Islamiyah dimanfaatkan oleh konspirasi negeri-negeri barat untuk menimbulkan kekacauan dan instabilitas dalam negeri. Konspirasi negeri-negeri barat senantiasa mencampuri urusan dalam negeri Khilafah Islamiyah dengan dalih "melindungi minoritas non-Muslim". Konspirasi negeri-negeri barat dan zionis juga memberikan dana dan mendorong upaya intensif LSM LSM menyebarkan publikasi-publikasi untuk maksud meracuni aqidah ummat Islam, menyebarkan ide-ide yang merusak, menimbulkan kesalah-fahaman di antara warga Muslim. Konspirasi negeri-negeri barat dan zionis menghasut serta memberikan dana kepada orang-orang Armenia untuk memberontak melawan Khilafah Islamiyah. Druz dihasut untuk berlaga dengan Maronit di Libanon, di mana Inggris membantu Druz dan Perancis membantu Maronit. Ini membuat sibuk Angkatan Perang Khilafah untuk mengatasinya. Itulah "pertempuran" yang senantiasa berlangsung antara konspirasi negeri-negeri barat dan zionis dengan Khilafah Islamiyah dalam masa pemerintahan Khalifah Abdul Hamid.
Khalifah Abdul Hamid mempunyai visi membangkitkan rasa kesatuan dalam kalangan negeri-negeri Islam di seluruh dunia. Untuk itu Khalifah membangun jaringan transportasi, yaitu jalur kereta api Hijaz dari Dimasyk ke Madinah, dari Aqabah ke Maan. Untuk memperlancar komunikasi, Khalifah juga membangun sistem telegraf dalam jalur Yaman, Hijaz, Syria, Iraq and Turki. Lalu kemudian Khalifah menghubungkannya dengan sistem telegraf Iran dan India. Biaya proyek itu telah dapat ditebus hanya dalam jangka 2 tahun, karena sistem transportasi dan komunikasi itu dipakai secara intensif oleh para jama'ah haji. Dengan sistem transportasi dan komunikasi itu jarak (panjang dan waktu) diperdekat dan dipersingkat. Khalifah melakukan kampanye gagasan tentang kesatuan ummat Islam meliputi bagian selatan Rusia, India dan Afrika. Khalifah juga mengundang para terpelajar dari Indonesia, India dan Afrika untuk datang menuntut ilmu dalam wilayah Khilafah Islamiyah. Juga Khalifah membuat rencana pembangunan masjid dan Lembaga Islami di negeri-negeri Islam seluruh dunia.
Melihat itu konspirasi negeri-negeri barat bereaksi dengan cepat mengepung dan mengoyak Khilafah Islamiyah. Konspirasi itu menghasut dan membantu pemberontakan Tunisia (1877), empat tahun kemudian (1881) Tunisia diduduki Perancis, dalam tahun 1882 Inggris menduduki Mesir lalu meluas ke India dan Sudan dan Rusia menduduki Asia Tengah. Khilafah Islamiyah yang telah terkoyak-koyak itu tinggal menunggu waktu saja untuk dihabisi oleh konspirasi negeri barat dan zionis. Wilayah Khilafah Islamiyah di bagian Eropa sudah ibarat makanan yang ingin diperebutkan, masing-masing negeri Barat menginginkan bagiannya, tidak terkecuali orang Yahudi.
Akhirnya tiba jualah waktu itu. Gerakan Turki Muda sudah demikian kuat, sehingga dapat menekan Majelis Syura untuk mencopot Khalifah Abdul Hamid dari kedudukannya. Hari Selasa 6 Rabiul Akhir 1327 (27 April 1909) Majelis Syura memutuskan untuk menurunkan Khalifah Abdul Hamid dari tahtanya. Empat orang diutus kepadanya untuk menyampaikan keputusan itu: Arif Hikmat, Aram Affandi (orang Armenia), As'ad Tabtani dan Qrasow. Tabtani maju ke depan dan berkata: "Majelis telah memutuskan menurunkan Khalifah dari kedudukannya." Abdul Hamid menjawab: "Majelis telah menurunkan saya dari kedudukan saya, baiklah, tetapi mengapa kalian semua membawa serta Yahudi ini masuk kedalam Markas Khilafah?", sambil menunjuk kepada Qrasow. Kehadiran Mizray Qrasow yang bankir Yahudi dalam Markas itu menunjukkan, bahwa dalam konspirasi itu, aktif pula peranan zionis dan permainan money politics.
Perlu dicatat sebagai alat ukur keberhasilan Sulthan Abd Hamid. Tatkala Sulthan Abd Hamid mulai memangku jabatan Khalifah, utang Khilafah sejumlah 2,528 juta Lira emas. Setelah kekuasaannya dicopot oleh Majelas Syura utang Khilafah sisa hanya 106 juta Lira emas. Setelah Turki Muda berkuasa melonjak sebesar 1300 %.
Sepeninggal Sultan Abd Hamid, kepemimpinan diteruskan oleh Khalifah yang lemah, tidak mampu mengurus Khilafah dan kehilangan kekuasaan dengan mudah. Sebagaimana diprediksi Sultan Abd Hamid, setelah PD-I wilayah Khilafah Islamiyah tercabik-cabik. Orang Arab di Hijaz memberontak dibantu oleh Inggris dan Perancis, terulang peristiwa Tunisia, orang Arab dikhianati dan diduduki oleh Inggris, dan memberikan Palestina kepada orang Yahudi. Andaikata saja mereka mendengarkan Abdul Hamid. Pengganti Sultan Abd Hamid menandatangani perjanjian Sevres pada tanggal 20 Agustus 1920. Perjanjian itu menjadikan Turki menjadi negara kecil yang wilayahnya hanya kurang dari 1/3 wilayah Turki sekarang. Ini menyebabkan perang saudara antara pendukung khalifah dan kaum nasionalis. Pembaca diminta kesabarannya menuggu kelanjutannya insya-Allah dalam seri berikutnya. WaLlahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 2 Juli 2006