Firman Allah:
-- FHL 'ASYTM AN TWLYTM AN TFSDWA FY ALARDH (S. MhMD, 22), dibaca: fahal 'asaytum in tawallaytum an tufsidu- fil ardh (s. Muhammad), artinya: Maka apakah jika kamu berkuasa, kamu akan membuat kerusakan di muka bumi? (47:22).
Kita mulai dahulu menyorot Saddam Husain. Jatuhnya Baghdad setelah terkepung dengan pertempuran yang tidak berarti, yang berjalan hanya tiga hari adalah kasus yang sangat misterius. Pada waktu perang Iraq - Iran kota Khoramsyahr tidak memiliki sarana militer sama sekali, namun kota itu dapat bertahan selama 35 hari terhadap gempuran tentara Iraq. Namun, dalam kasus kota Baghdad, kota ini sudah jatuh hanya dalam tempo tiga hari walaupun di sana terdapat lebih dari 120.000 tentara Garda Republik. Ini jelas misterius.
Perang Iraq - Iran, apa seluk-beluknya? Apalagi kalau bukan perkara minyak. Itu penyebab pertama. Peyebab kedua, saya kutip dari Seri 040, bertanggal 2 Agusutus 1992:
"Negara-negara Arab potensial bersatu padu melawan Israel. Celakanya, yang paling penting bukan persatuan itu, melainkan siapa yang akan memimpin persatuan melawan Israel itu. Ada tiga negara Arab yang potensial, yaitu Mesir, Syria dan Iraq. Setelah Mesir membina hubungan diplomatik dengan Israel, Mesir dikucilkan. Maka tinggallah dua negara yang bersaingan dalam kepemimpinan dunia Arab: Iraq dan Syria.
Saddam Husain memerintah dengan partai tunggal, Partai Ba'ats, yang berhaluan sosialisme kiri. Ba'ats dari akar kata ba, 'ain, tsa artinya bangkit. Setelah empat tahun menjadi penguasa tunggal Iraq, Saddam melihat kesempatan untuk menaikkan pamornya dalam kalangan bangsa-bangsa Arab. Yaitu tahun 1980 Saddam menyerbu Iran, yang waktu itu Iran sedang berbenah diri, sesudah Imam Khomeini berhasil menjatuhkan Syah Iran. Saddam mengira Iran adalah makanan empuk, karena Iran yang sedang berbenah diri itu belum sempat memperkuat angkatan perangnya. Dalam semangat rivalitas kepemimpinan bangsa Arab inilah, tentunya akan mudah dipahami, mengapa Syria, yang juga dengan partai tunggal Partai Ba'ats, memihak Iran dalam perang Iraq - Iran dan berdiri dipihak pasukan multinasional dalam perang teluk.
Dalam perang delapan tahun melawan Iran itu (1980 - 1988), Iraq babak belur, walaupun dibantu persenjataan modern oleh Amerika dan Uni Sovyet. Uni Sovyet membantu Iraq karena ideologi yang seiring. Amerika juga membantu Iraq, karena secara ideologis Iran adalah lawan Amerika, lagi pula Syah Iran, yang ditumbangkan oleh Imam Khomeini, adalah anak mas dan sekali gus pion dari Amerika.
Karena babak belur itu Iraq tentu saja turun pamornya. Pada hari Kamis 2 Agustus 1990 Saddam melancarkan Blitzkrieg atas Kuwait. Betul-betul Blitzkrieg, karena hanya membutuhkan waktu satu hari. (Blitz = kilat, Krieg = perang). Alasan yang nyata Iraq mengapa menyerang Kuwait adalah alasan ekonomis, mengklaim daerah minyak dalam wilayah Kuwait. Namun alasan yang tersirat, Iraq berusaha menaikkan pamornya yang telah turun itu. Penyerangan atas Kuwait merupakan blunder, kesalahan yang bodoh. Amerika punya alasan masuk kawasan teluk. Maka pecahlah perang teluk." Sekian dikutip dari Seri 040.
***
Sekarang gilirannya terroris Bush-Blair yang kita sorot. Tindakan invasi ke Iraq sudah membuktikan bahwa Amrik sendirilah yang merupakan negara terroris. Jargon terrorisme dilontarkan terroris american zionism (amzi) secara mengglobal, bahkan menekan negara-negara lain (termasuk Indonesia) untuk membuat undang-undang anti terroris. Amrik - Inggi telah membuktikan bahwa mereka sendiri yang merupakan poros kejahatan dalam bentuknya yang paling nyata.
Ideologi demokrasi dan HAM liberal (DHAML) yang Amrik marakkan di dunia sekarang kandas akibat ulahnya menginvasi Iraq. Amrik sudah membuktikan ketidak mampuan ideologi DHAML membawa sebuah bangsa kepada suatu keyakinan tentang adanya kebebasan dalam arti yang sesungguhnya. Yang Amrik telah buktikan adalah ideologi DHAML adalah ibarat tubuh yang tak berjiwa, sehingga DHAMl dengan tanpa jiwa itu, tidaklah mampu mengekang nafsu politik yang siap menggilas begitu saja, tatkala melihat kepentingan materi.
Amrik - Inggi telah memperlihatkan ambruknya wibawa militer mereka. Tadinya Amrik - Inggi beranggapan mampu menggulung rezim Iraq hanya dalam waktu tiga atau empat hari, tapi kenyataannya anggapan itu meleset. Dan seandainya tentara Iraq mau bertempur habis-habisan, maka perang akan terus berlanjut sampai sekarang, dan bahkan belum tentu Amrik - Inggi mampu meraih kemenangan militer. Tentara Garda Republik Iraq tidak mau sungguh-sungguh bertempur justru di saat mereka harus berbuat demikian. Perkara misterius ini kelak akan diungkap oleh sejarah, insya Allah.
Kredibilitas media pemberitaan american zionism (amzi) menjadi runtuh, sudah hancur lebur secara total di mata dunia. Semua orang di dunia menyaksikan bahwa administrasi Amrik telah terang-terangan melakukan sensor berita secara ketat luar biasa. Bahkan terroris Amrik merudal stasiun TV Aljazirah di Baghdad, seperti telah dilakukannya dahulu di Kabul, Afghanistan. Masyarakat dunia akhirnya tahu, Amzi berbohong dalam melaporkan jumlah korban rakyat sipil mesin perangnya.
Terakhir, ibarat bola salju reaksi penolakan rakyat Iraq makin bertambah besar terhadap keberadaan pasukan Amrik - Inggi di wilayah mereka. Tanggal 21/4/2003 sejumlah ulama besar Islam di Baghdad, menggelar pertemuan di wilayah Azamiyah, di gedung Jam'iyah, Baghdad. Inti pertemuan itu adalah, menyatukan umat Islam Iraq antara Sunni dan Syiah, melupakan perselisihan lama dan menyatakan bersama eksistensi Islam di Iraq dengan kekuatan perlawanan menentang keberadaan pasukan Amrik - Inggi. WaLlahu a'lamu bishshawab.
*** Makassar, 27 April 2003
27 April 2003
[+/-] |
572. Pelajaran dari Perang Teluk Jilid Dua (Yang Menabur Angin, Menuai Badai) |
20 April 2003
[+/-] |
571. KKN Gaya Amrik, Enrongate |
Firman Allah:
-- WLA THNWA WLA ThZNWA WANTM ALA'ALWN AN KNTM MWaMNYN (S. AL 'AMRAN, 139), dibaca: wa la- tahinu- wa la- tahzanu- wa antumul a'lawna in kuntum mu'mini-n (s. ali 'imra-n), artinya: Dan janganlah kamu rendah diri dan janganlah bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya) asal saja kamu beriman (3:139).
Maka ternyatalah orang-orang beriman (yang selama ini) ada yang terpukau ataupun silau dengan demokrasinya dan HAMnya Amrik, sesungguhnya tidak ada apa-apanya, nol besar. Administrasi terrorist Bush sudah terbongkar kebarbarannya, namun yang belum diketahui umum adalah KKN-nya. Kepala American Zionism (amzi), George Walker Bush, sebenarnya menuai bencana di dalam negerinya. Bangkrutnya Enron Corporation, perusahaan dagang energi terbesar dinegeri kapitalis imperialis terroris itu, dihubung-hubungkan dengan KKN untuk kepentingan kampanye politik dan bisnis keluarga Bush. Inilah korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) Gaya Amrik: Enrongate!
Enron rontok karena utang total senilai 15 miliar dolar Amrik yang harus ditanggungnya. Upaya penyelamatan dari utang gagal, setelah Dynegy Corporation batal menyuntikkan dana sebesar 23 miliar dolar. Walaupun Kongres Amrik giat melakukan investigasi atas skandal perusahaan yang berbasis di Houston itu, analisis faktual atas kasus itu menemui jalan buntu. Fasalnya, Wakil Komisaris Utama Enron, Clifford Baxter, yang diduga tahu banyak sebab-sebab kebangkrutan Enron, ditemukan tewas dalam Mercedez Benz warna hitam miliknya, saat ditunggu-tunggu untuk hearing di Kongres. Tewasnya saksi kunci berusia 43 tahun itu, di kawasan Sugar Land, Houston, Jumat, 25 Januari 2002, seperti bunuh diri. Sebuah revolver dan catatan bunuh diri, tergeletak di sampingnya. Secara formal dilaporkan bahwa Baxter tidak kuat menanggung malu atas kasus kebangkrutan Enron itu. Tetapi, publik Amrik tidak puas dengan itu. Mereka menilai ada udang di balik batu tewasnya Baxter. Dia diduga menjadi tumbal. Enron telah dijadikan "sapi perahan" untuk kepentingan politik. Hasil penyelidikan Kongres menyebut bahwa Enron terlibat politik uang (money politics) dengan kepala amzi negara adidaya itu.
The News Telegraph edisi 27 Januari 2002 menyebutkan dalam periode 1990-2002, Enron telah mengeluarkan dana politik sekitar 5,95 juta dolar. Dana yang disalurkan secara perseorangan maupun lembaga itu, 26 persen jatuh ke Partai Demokrat (selanjutnya disebut burung merpati) dan 74 persen mengalir ke Partai Republik (selanjutnya disebut burung rajawali).
Business Week yang menurunkan laporan khusus soal skandal itu memberi judul cukup menohok dalam sebuah artikelnya: The Fallout For Bush and Congress (Rontoknya Bush dan Kongres). Enrongate telah mencoreng secara moral burung merpati dan rajawali, yaitu Enron dijadikan robot mesin uang untuk kepentingan politik.
Kolumnis Uri Dowbenko, dalam etherzone.com menulis tentang The Enron-Bush Connection. Menurutnya, Enron dan komisaris utamanya, Ken Lay punya kontribusi besar dalam menyandang dana bagi kampanye presiden yang dilakukan George W. Bush. Bush juga punya kepentingan bisnis keluarga dalam menyerang Afghanistan. Berdalih perang antiteror, Bush dan perusahaan-perusahaan minyak seperti Unocal, sebenarnya mengincar cadangan minyak di Laut Kaspia, dengan rentangan pipa minyak melalui Afghanistan.
Berdasarkan catatan Komisi Pemilihan Federal, kata Dowbenko, Chairman Enron, Ken Lay tsb, diketahui menyalurkan dana lebih dari 350.000 dolar AS untuk kampanye Bush tahun 1997 lalu. Ken Lay juga dicatat Komisi itu telah menyalurkan uang 100.000 dolar AS untuk kandidat burung rajawali dan komite pengumpulan dana Bush. Enron juga merupakan perusahaan yang berinvestasi ke sejumlah negara, termasuk Indonesia. Enron pernah menjadi anggota konsorsium East Jawa Power, proyek PLTU Pasuruan, Jawa Timur. Kenneth Lay sendiri, tulis Dowbenko, merupakan kawan akrab George Bush senior yang mantan presiden Amrik (ayah terroris George Bush). Bush senior melakukan kebaikan kepada Lay, sementara tiga anak Bush senior mendapat kontrak dengan Enron. Ketiga Bush junior itu memanfaatkan nama ayahnya, seperti yang telah dilakukan oleh anak-anak Suharto. KKN Gaya Indonesia (anak-anak Suharto yang ber-KKN dengan para taipan), walaupun itu tergolong dalam skala aduhai, namun kurang hebatlah ketimbang dengan KKN Gaya Amrik, Enrongate. WalLlahu a'lamu bishshawab.
*** Makasssar, 20 April 2003
13 April 2003
[+/-] |
570. Surah Al Baqarah, Ayat 62(#) |
-- AN ALDZYN AMNWA WLDZYN HADWA WALNSHZRY WALSHABaYN MN AMN BALLH WALYWM ALAKHR W'AML SHALhA FLHM AJRAN 'AND RBHM WLA KHWF 'LYHM WLAHM YhZNWN (S. ALBQRt, 62), dibaca: Innal ladzi-na a-manuw wal ladzi-na ha-du- wan nasha-ra- wash sha-bii-na man a-mana biLla-hi wal yawmil a-khiri wa 'amila sha-lihan falahum ajruhum 'inda Rabbihim wa la- khawfun 'alayhim wa la-hum yahzanu-n (s. al baqarah), artinya: Sesungguhnya orang-orang beriman, orang-orang Yahudi (ha-du-), orang-orang Nashrani (nasha-ra-), dan orang-orang Sha-bii-n, barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhirat serta beramal shalih, maka untuk mereka pahala di sisi Rabbnya, tidak ada kekhawatiran atas mereka dan tiada mereka berduka cita (2:62).
Siapa-siapa itu:
- a-manu-
- ha-du-
- nasha-ra-
- sha-bii-n.
- A-manu-, orang-orang beriman, ini menunjuk kepada ummat Nabi Muhammad SAW, yaitu iman yang dita'rifkan (didefinisikan) menurut Hadits (Shahih Bukhari), Rukun Iman: 1. Allah; 2. Malaikat- malaikatNya; 3. Kitab-KitabNya; 4. Rasul-RasulNya, 5. Hari Kemudian; 6. Qadha dan Qadar.
- Ha-du- dibentuk oleh akar kata Ha, Alif, Dal artinya berpaling menuju kepada kebenaran, menuju kepada Allah, dapat pula berarti kembali perlahan-lahan kepada sesuatu. Kata Ha-du- menunjuk kepada ummat Nabi Musa AS.
- Nasha-ra- dibentuk oleh akar kata Nun, Shad, Ra artinya menolong. Nasha-ra- berarti penolong-penolong agama Allah. QAL MN ANSHARY ALA ALLH QAL ALhWARYWN NhN ANSHAR ALLH (S.AL 'AMRAN, 52), dibaca: qa-la man ansha-ri- ilaLla-hi qa-lal hawa-riyyu-na nahnu ansha-ruLla-hi (s. ali 'imra-n), artinya: Berkata ('Isa) siapa yang menolongku kepada Allah?, (sahabat-sahabat) hawariyyun berkata kami penolong (-mu kepada) Allah (3:52). Dapat pula kata itu terkait dengan kata Na-sharah (Nazaret), suatu perkampungan tempat 'Isa bnu Maryam menempuh masa kecil beliau. Nasha-ra- menunjuk kepada ummat Nabi 'Isa AS.
- Sha-bii-n adalah agama yang dianut oleh Salman al Farisi RA sebelum masuk Islam. Salman al Farisi RA bertanya kepada Nabi Muhammad SAW tentang nasib teman-temannya penganut Sha-bii-n.(##) Maka turunlah ayat (2:62). Sha-bii-n, dibentuk oleh akar kata Shad, Ba, Alif, artinya meninggalkan. Sha-bii-n berarti orang-orang yang meninggalkan agama mereka untuk memeluk agama lain. Sha-bii-n menunjuk kepada sejenis sekte yang bermukim di semenanjung Arabia dan di negeri-negeri yang berbatasan dengannya. Maka Sha-bii-n adalah (1) kaum monotheist di Mesopotamia dengan menjadikan bintang-bintang sebagai perantara, (2) sebuah keyakinan yang berupa potongan-potongan dari agama Yahudi, Nashrani dan Zarathustra, (3) orang-orang yang bermukim dekat Mosul di Iraq yang monotheist, namun tidak mempunyai kitab dan syari'at, mereka berkeyakinan mengikuti agama yang dibawakan Nabi Nuh AS, (4) orang-orang yang bermukin sekitar Iraq yang beriman kepada semua Nabi-Nabi dan mempunyai cara bersembahyang dan puasa tersendiri,(###) (5) ada yang berpendapat mereka tergolong dalam Ahli Kitab.
Maka makna potongan ayat: "barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhirat serta beramal shalih, untuk mereka pahala di sisi Rabbnya, tidak ada kekhawatiran atas mereka dan tiada mereka berduka cita", adalah dalam konteks para penganut agama-agama Yahudi, Nashrani dan Sha-bii-n pada zamannya Nabi mereka itu masing-masing, yaitu penganut agama Yahudi pada zaman rentang waktu dari Nabi Musa AS hingga Nabi 'Isa AS, penganut Nashrani pada rentang waktu dari Nabi 'Isa AS hingga Nabi Muhammad SAW dan penganut Sha-bii-n pada rentang waktu dari Nabi(?) Zarathustra hingga Nabi Muhammad SAW. Tegasnya ayat (2:63) tidak kena mengena dengan para penganut agama Yahudi, Kristen dan penganut Zaratshustra yang hidup setelah Nabi Muhammad SAW membawa Risalah.
Ayat (2:63) menekankan beriman kepada Allah dan Hari Akhirat, oleh karena kenyataan sejarah mencatat bahwa:
- Ada sekelompok penganut agama Yahudi pada zaman rentang waktu dari Nabi Musa AS hingga Nabi 'Isa AS yang tidak percaya kepada hari akhirat.
- Ada penganut Nashrani pada rentang waktu dari Nabi 'Isa AS hingga Nabi Muhammad SAW, yaitu golongan Trinitarian Christian yang menyembah Jesus Kristus.
- Umumnya penganut Sha-bii-n pada rentang waktu dari Nabi(?) Zarathustra hingga Nabi Muhammad SAW yang menyembah dua tuhan. WaLlahu a'lamu bishshawab.
-------------------------------------
(#)
Ayat yang sama dengan ini S. Al-Maaidah, 5:69)
(##)
Hadits ttg Salman al Farisi, asbabun nuzul S Albaqarah-62
Diriwayatkan Ibnu Jarir dari Mujahid bahwa Salman al-Farisi bertanya kepada Nabi saw tentang orang-orang Nasrani dan pandapat beliau tentang amal mereka. Beliau menjawab, "Mereka tidak mati dalam keadaan Islam." Salman berkata, "Bumi terasa gelap bagiku dan aku pun mengingat kesungguhan mereka." Lalu turunlah ayat ini. Setelah itu Rasulullah saw memanggil Salman
seraya bersabda, "Ayat ini turun utuk para sahabatmu." Beliau kemudian bersabda, "Barangsiapa yang mati dalam agama Isa sebelum mendengar aku, maka dia mati dalam kebaikan. Barangsiapa telah mendengar aku dan mengimaniku maka dia celaka.
-------------
update:
Imam Assyuyuthi dalam tafsirnya Addar Al Mansur. Maka bunyi yang tepat adalah begini :
"Barang siapa yang mati dalam (agama) Isa, sebelum ia mendengar aku, kemudian dia mati, maka dia berada dalam khairi (kebaikan), dan barang siapa yang mendengar aku, kemudian LAM YUKMIN BIYYA=TIDAK BERIMAN KEPADAKU, maka ia celaka.
***
Diriwayatkan oleh al Wahidi dan al Tsa'labi dari al Kalbi dari Abi Shalih yang bersumber dsri Ibnu Abbas, dikemukakan bahwa Salman al Farisi bertanya kepada Nabi Muhammad SAW tentang penganut agama yang pernah ia anut bersama mereka. Maka turunlah ayat (2:62).
***
Masih bersumber dari al Wahidi menurut jalur lain, dari Abdullah bin Katsir yang bersumber dari Mujahid dikemukakan bahwa ayat (2:62) turun berhubungan dengan teman-teman Salman al Farisi. Ini memberikan isyarat bahwa Sha-bi.iyn adalah agama yang dianut oleh orang Parsi.
***
Mengenai HaaduW dan Nasha-ra- dalam ayat (2:62) belum saya dapatkan sebab-sebab turunnya, namun menurut hemat saya itu terkait pada ayat: Wa qaalati lyahuwdu laysa nNasha-ra- 'ala- syay.in wa qaalati nNasha-ra- laysati lyahuwdu 'ala- syay.in wahum yatluwna lkita-ba ....(S. al Baqarah, 113), dan berkata orang Yahudi tidaklah orang Nashara mempunyai pegangan suatu juapun dan berkata orang Nashara tidaklah orang Yahudi mempunyai pegangan suatu juapun, padahal mereka (sama-sama) membaca Kitab (2:113).
***
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan Ikrimah yang bersumber dari Ibnu Abbas, bahwa suatu waktu pendeta-pendeta Nashara dari Bani Najran bertengkar dengan pendeta-pendeta Yahudi di depan Nabi Muhammad SAW. Berkata Rafi' bin Khusaimah (Yahudi): Kamu tidak berada pada jalan yang benar, karena menyatakan kekufuran kepada Nabi 'Isa (tuhan-anak?) dan Kitab Injilnya." Nashara dari Bani Najran membantahnya: Kamupun tidak berada di atas jalan yang benar, karena menentang Nabi Musa (bosan makan manna dan salwa?) dan (di gunung Sinai?) kufur kepada Tawrat (tidak percaya adanya hari akhirat?)." Maka turunlah ayat (2:113) tersebut.
(###)
Golongan no.4 ini punya Kitab Suci yang dalam bahasa Mandaiyah, disebut Kanza Raba (Harta Karun yang Agung),
6 April 2003
[+/-] |
569. Serangan dengan Cara Frontal dan Gerilya |
-- ALLHM MLK ALMLK TWaTY ALMLK MN TSYAa WTNZ'A ALMLK MMN TSYAa WT'AZ MN TSYAa WTDZL MN TSYAa BYDK ALKHYR ANK 'ALY KL SYYa QDYR (S. AL'AMRAN, 26), dibaca: Allahumma ma-likal mulki tu'tiyal mulka man tasya-u watanzi'ul mulka mimman tasya-u watu'izzu man tasya-u watudzillu man tasya-u byadikal khayru innaka 'ala- kulli syay.ing qadi-r (s. ali 'imra-n), artinya: Ya Allah Yang mempunyai Kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada siapa yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kerajaan dari siapa yang Engkau kehendaki, dan Engkau muliakan siapa yang Engkau kehendaki, dan Engkau hinakan siapa yang engkau kehendaki; di tangan Engkaulah segala kebajikan, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.
Hendaknyalah setiap selesai shalat kita membaca do'a tersebut.
***
Perang Teluk Jilid I menyebabkan Peter Arnett terkenal. Karena laporan-laporannya dari Baghdad, CNN meraih Georde Foster Peabody Award dan Golden Cable ACE Award. Namanya sejajar dengan rudal Scud yang sangat populer dalam Perang Teluk Jilid I itu. Peter Arnett dalam Perang Teluk Jilid I itu menjadi koresponden internasional utama CNN. Dia adalah satu-satunya wartawan bule yang berada di Baghdad, bahkan melakukan wawancara eksklusif dengan Saddam Hussein. Namun, dia mendapat kritik pemerintah dan lingkaran militer atas laporan objektifnya tentang korban sipil yang terjadi akibat pemboman pasukan Amrik atas Baghdad. Selama 18 tahun dia bekerja di CNN, akhirnya dia dipecat dari CNN pada 1999 atas tekanan lingkaran militer Amrik. Ikhwal pemecatan itu bermula saat Pentagon didukung pensiunan pembesar militer, tokoh politik terkemuka dan asosiasi veteran pasukan khusus, mulai berkampanye mendorong dia agar lengser dari dunia televisi. Kesempatan itu muncul ketika hasil investigasi Arnett yang berjudul: °Valley of Death", diputar CNN.
Liputan yang narasinya dibuat oleh Arnett itu menceritakan tentang Operasi Tailwind, sebuah penyerbuan rahasia yang dilakukan pasukan khusus Angkatan Darat AS ke Laos pada September 1970. Laporan yang diproduksi oleh CNN dan majalah Time itu menyajikan bukti bahwa komando AS menggunakan gas sarin mematikan dalam sebuah operasi untuk membunuh tentara-tentara AS pembelot yang menyeberang ke Laos dari Vietnam. Tayangan itu membuat geram kalangan Pentagon, termasuk Jenderal Colin Powell dan mantan Menlu Henry Kissinger. Wall Street Journal edisi 8 Juli 1998 menulis: "Pejabat-pejabat militer meneruskan tekanannya pada CNN untuk memecat Arnett. Setelah itu, Arnett benar-benar dipecat dari CNN pada tahun 1999.
Dalam Perang Teluk Jilid II sekarang ini, Arnett masih laku keras dengan menjadi reporter di stasiun berita NBC dan MSNBC. Namun pada hari Senin 31 Maret 2003 NBC memecatnya. Pihak NBC dalam pernyataan resminya mengatakan bahwa Arnett bersalah karena telah memberikan pendapat pribadinya kepada televisi pemerintah Iraq. Peter Arnett kembali dipecat hanya karena menyiarkan berita dari sisi Iraq. Ini merupakan bukti, bahwa media massa di Amrik tidak bebas dan cenderung diarahkan sebagai one-sided media, menjadi corong bagi pemerintahnya. Demikianlah Peter Arnett Dipecat NBC setelah Muncul di TV Iraq.
***
Dari seluruh penjuru dunia state terrorists Bush-Blair mendapat serangan secara frontal berupa demonstrasi. Seperti diketahui di Jakarta pada hari Ahad 30 Maret 2003 ybl. tiga juta massa yang terdiri dari lebih kurang 100 Ormas dan Parpol mengepung Kedubes Amrik di Jakarta. Inilah puncak demonstrasi di Jakarta menentang kebiadaban state terrorists Bush-Blair atas Iraq. Namun melihat sengitnya kontrol yang ketat Pentagon atas media massa di Amrik, seperti tergambarkan dalam uraian di atas, serangan frontal dari seluruh dunia berupa demonstrasi mengutuk serangan atas Iraq, dan menuntut supaya perang dihentikan, gaungnya sukar sampai di mata dan telinga rakyat Amerika, kalaupun sampai maka gaung itu intensitasnya sudah sangat diturunkan oleh administrasi state terrorist Bush.
Oleh sebab itu di samping serangan frontal berupa demontrasi itu perlu pula ditempuh upaya dengan sistem gerilya untuk menembus garis front yang dipasang state terrorist Bush. Serangan frontal di dunia nyata harus didukung oleh serangan gerilya di dunia maya, supaya aspirasi yang intinya "Stop War", "Seret Bush ke Den Haag", sampai di meja Parlemen Amerika.
Sistem gerilya melalui dunia maya itu dapat dilakukan oleh masyarakat di Sulawesi Selatan, utamanya di kota Makassar ini ialah mengajak seluruh komponen masyarakat Makassar, dari berbagai agama, etnis, budaya, yang menginginkan upaya-upaya damai, dan sesuai kaidah hukum internasional dalam penyelesaian Perang Teluk Jilid II, untuk ikut bergabung dengan gerakan "Makassar for Peace". Untuk itu dipersilakan mengunjungi situs internet www.earth4all.cjb.net (bhs. Inggris) atau www.arista.cjb.net dan www.lontara.cjb.net (bhs. Indonesia). Gerakan ini sedang mengumpulkan paling kurang 1000 (seribu) e-mail. Bila jumlah itu telah tercapai, maka akan diadakan link dengan jaringan seperti Move On Organization, kelompok artis Amerika yang menentang aksi milter Bush, juga Z Magazine, media bagi komunitas intelektual independent Amerika yang terdiri dari Prof. Noam Chomsky, Michael Albert, Arundhati Roy, Edward W Said, dll, yang kemudian langsung menyampaikannya ke meja Parlemen Amerika untuk menekan dan menghentikan dukungan dana anggaran perang bagi administrasi state terrorist Bush. WaLlahu a'lamu bishshawab.
*** Makassar, 6 April 2003