Baru-baru ini [22 Desember 2002] diperingati hari ibu. Saya teringat riwayat pernikahan Ummu lMu'miniyn (Ibu para Mu'minin) Sitti 'Aisyah Radhiaya Lla-hu 'Anhaa yang perlu diluruskan. Seperti diketahui para orientalis kristian yang membenci Islam dan ummat Muslimin menyerang pribadi RasuluLlah SAW dengan mempergunakan riwayat bahwa St 'Aisyah RA dinikahkan pada umur 6 tahun dan baru umur 9 tahun serumah dengan Nabi Muhammad SAW.(*) Riwayat inilah yang perlu diluruskan.
Hadits mengenai umur St 'Aisyah RA tatkala dinikahkan adalah problematis, alias dhaif. Beberapa riwayat yang termaktub dalam buku-buku Hadits berasal hanya satu-satunya dari Hisyam ibn 'Urwah yang didengarnya sendiri dari ayahnya. Mengherankan mengapa Hisyam saja satu-satunya yang pernah menyuarakan tentang umur pernikahan St 'Aisyah RA tersebut. Bahkan tidak oleh Abu Hurairah ataupun Malik ibn Anas. Itupun baru diutarkan Hisyam tatkala telah bermukim di Iraq. Hisyam pindah bermukim ke negeri itu dalam umur 71 tahun.
Mengenai Hisyam ini Ya'qub ibn Syaibah berkata: Yang dituturkan oleh Hisyam sangat terpecaya, kecuali yang disebutkannya tatkala ia sudah pindah ke Iraq. Syaibah menambahkan, bahwa Malik ibn Anas menolak penuturan Hisyam yang dilaporkan oleh penduduk Iraq (Tahzib alTahzib, Ibn Hajar alAsqalani, Dar Ihya alTurath alIslami, jilid II, hal.50).
Termatub pula dalam buku tentang sketsa kehidupan para perawi Hadits, bahwa tatkala Hisyam berusia lanjut ingatannya sangat menurun (alMaktabah alAthriyyah, Jilid 4, hal.301).
Alhasil, riwayat umur pernikahan St 'Aisyah RA yang bersumber dari Hisyam ibn 'Urwah, tertolak.
Untuk selanjutnya terlebih dahulu dikemukakan peristiwa secara khronologis:
pre 610 Miladiyah (M): zaman Jahiliyah
610 M: Permulaan wahyu turun
610 M: Abu Bakr RA masuk Islam
613 M: Nabi Muhammad SAW mulai menyiarkan Islam secara terbuka
615 M: Ummat Islam Hijrah I ke Habasyah
616 M: Umar bin al Khattab masuk Islam
620 M: St 'Aisyah RA dinikahkan
622 M: Hijrah ke Madinah
623/624 M: St 'Aisyah serumah sebagai suami isteri dengan Nabi Muhammad SAW
Menurut Tabari: Keempat anak Abu Bakr RA dilahirkan oleh isterinya pada zaman Jahiliyah, artinya pre-610 M. (Tarikh alMamluk, alTabari, Jilid 4, hal.50). Tabari meninggal 922 M.
Jika St 'Aisyah dinikahkan dalam umur 6 tahun berarti St 'Aisyah lahir tahun 614 M. Padahal manurut Tabari semua keempat anak Abu Bakr RA lahir pada zaman Jahiliyah, yaitu pada tahun sebelum 610 M. Alhasil berdasar atas Tabari St 'Aisyah RA tidak dilahirkan 614 M melainkan sebelum 610. Jadi kalau St 'Aisyah RA dinikahkan tahun 620 M, maka beliau dinikahkan pada umur (620 - sebelum610) = di atas 10 tahun dan hidup sebagai suami isteri dengan Nabi Muhammad SAW dalam umur di atas 13 tahun. Jadi kalau di atas 13 tahun, dalam umur berapa? Untuk itu marilah kita menengok kepada kakak perempuan St 'Aisyah RA, yaitu Asmah.
Menurut Abd alRahman ibn abi Zannad: "Asmah 10 tahun lebih tua dari St 'Aisyah RA (alZahabi, Muassasah alRisalah, Jilid 2, hal.289).
Menurut Ibn Hajar alAsqalani: Asmah hidup hingga usia 100 tahun dan meninggal tahun 73 atau 72 Hijriyah (Taqrib al Tahzib, Al-Asqalani, hal.654).
Alhasil, apabila Asmah meninggal dalam usia 100 tahun dan meninggal dalam tahun 73 atau 72 Hijriyah, maka Asma berumur (100 - 73 atau 72) = 27 atau 28 tahun pada waktu Hijrah, sehingga St 'Aisyah berumur (27 atau 28) - 10 = 17 atau 18 tahun pada waktu Hijrah. St 'Aisyah dinikahkan pada (622 - 620) = 2 tahun sebelum hijrah, sehingga St 'Aisyah dinikahkan dalam umur (17 atau 18 - 2) = 15 atau 16 tahun. St 'Aisyah mulai hidup berumah tangga dengan Nabi Muhammad SAW pada (623/624 - 620) = 3 atau 4 tahun setelah dinikahkan. Itu berarti St 'Aisyah mulai hidup berumah tangga dengan Nabi Muhammad SAW pada waktu berumur (15 + 3) atau (16 + 3) = 18 atau 19 tahun, ATAU (15 + 4) atau (16 + 4) = 19 atau 20 tahun. WaLlahu a'lamu bishshawab.
*** Makassar, 29 Desember 2002
29 Desember 2002
[+/-] |
555. Meluruskan Riwayat Pernikahan St 'Aisyah RA |
22 Desember 2002
[+/-] |
554. Surat Terbuka Kepada Mr Ralph L.Boyce, Dubes USA di Jakarta |
Dear sir,
Tolong sampaikan kepada Pemerintah USA dan Presiden Anda Mr George W Bush, serta bangsa USA ucapan turut berduka cita kami, atas peristiwa menyedihkan ditabrak pesawat dan runtuhnya WTC & Pentagon, simbol kedigjayaan ekonomi dan militer USA, tgl 11 September 2001 setahun lalu, yang hingga sekarang (setahun lebih) belum tertangkap pelaku terorisnya.
Mengingat kami Bangsa Indonesia juga mengalami serangan yang serupa, yaitu di Bali tgl 12 Oktober 2002, tentunya kami dapat merasakan kesedihan bangsa Anda seperti kesedihan kami. Tetapi ada sedikit perbedaan, yaitu hanya dalam waktu satu bulan lebih, Polisi kami telah berhasil menangkap pelaku pengeboman Bali tsb (Selamat buat POLRI). Demikian pula kasus bom Makassar dalam waktu singkat telah dapat menangkap yang disangka pelakunya. Sedangkan kami perhatikan Polisi Anda (CIA, FBI dll) hingga sekarang masih belum berhasil menangkap pelaku yang meruntuhkan dan merusak simbol kedigjayaan ekonomi dan militer USA, tgl 11 September 2001 tersebut.
Untuk itu, kami kira pihak POLRI akan senang hati membantu mengungkapkan dan menangkap pelaku 11 September, mengingat kami bangsa Indonesia, yang dalam hal ini POLRI, telah berpengalaman menangkap para pelaku bom Bali dan Bom Makassar. Silahkan Pemerintah USA mengajukan permintaan secara resmi kepada pihak POLRI, agar pelaku peristiwa dramatis 11 September itu dapat segera ditangkap oleh POLRI.
Sebagai tambahan informasi, ketika POLRI menangkap para pelaku bom Bali di dua tempat, yaitu di Lamongan, di Banten, dan menangkap para tersangka pelaku bom Makassar, tidaklah melibatkan TNI untuk mengebom dari udara sehingga rakyat Lamongan, Banten, Makassar dan Pangkep yang tidak bersalah tidak mati sia-sia. Kami perhatikan pemerintah Anda (Polisi, CIA & FBI) ketika akan menangkap yang dituduh pelaku teroris di Afghanistan melibatkan Air Forces (USA dan UK) dengan mengebom negara Afghanistan sehingga banyak rakyat yg tidak bersalah mati sia-sia. Selain itu kami kira biayanya sangat besar dengan mengerahkan kapal induk, pesawat tempur dll. Jadi kami prihatin kepada rakyat Anda yang harus menanggung biaya besar tetapi pelaku 11 September yang dramatis itu tidak tertangkap.
Surat ini kami copy juga ke berbagai milist internet, agar keprihatinan kami bisa dimaklumi oleh orang banyak (termasuk rakyat USA), sehingga tindakan teror dan terorisme bisa hilang dimuka bumi. Apapun bentuk terorisme dan siapapun terorisnya, apakah itu oleh gangster, mafia, kriminal, perorangan, sipil, militer maupun oleh negara manapun juga (USA, UK, Zionis Israel) yang telah menterror rakyat Palestina dan Afghanistan, serta Al Qaidah dan bukan Al Qaidah seperti: Aum Shinrikyo di Jepang, kelompok Basque di Spanyol, IRA di Irlandia/Inggris, Macan Tamil di Sri Lanka, kelompok November 17 di Yunani, Tupac Amaru di Peru, FARC di Kolombia dan kelompok 'American Millitant Extremists' di AS sendiri.
***
Surat tersebut di atas saya terima dari seorang yang menamakan dirinya Shahibulbait dan meminta tolong untuk disampaikan kepada ybs, yang teknis penyampaiannya diserahkan kepada saya dengan permintaan pula mencarikan ayat yang relevan untuk isi surat tersebut.
-- KL NFS DZAaKt ALMWT W ANMA TWFWN AJWRKM YWM ALQYMt FMN ZhZh 'AN ALNAR W ADKHL ALJNt FQD FAZ WMA AlhYt ALDNYA ALA MTA'A ALGHRWR (S. AL 'AMRAN, 185), dibaca: Kullu nafsin dza-ikatul mauti wainnama- tuwaffu-na uju-rakum yawmal qiya-mati faman zuhziha 'anin na-ri waudkhilal jannata faqad fa-za wamal haya-tad dun.ya- illa- mata-'ul ghuru-r (s. ali 'imra-n), artinya: Tiap-tiap diri mesti merasai mati. Sesungguhnya akan disempurnakan pahala kamu pada hari kiamat. Barangsiapa yang terjauh dari neraka dan dimasukkan ke surga, sesungguhnya menanglah ia. Tiadalah hidup di dunia ini, melainkan kesenangan yang memperdayakan (3:185). WaLlahu a'lamu bishshawab.
*** Makassar, 22 Desember 2002
15 Desember 2002
[+/-] |
553. Damai di Nanggroe Aceh Darussalam |
Perjanjian Gencatan Permusuhan antara RI-GAM adalah kemenangan untuk kedua belah pihak yang berdamai. Sangatlah patut itu dismbut dengan:
-- FSBh BhMD RBK WASTGHFRH ANH KAN TWABA (S. ALNSHR, 3), dibaca: fasabbih bihamdi rabbika wastaghfirhu innahu- ka-na tawwa-ba- (s. an nashr), artinya: Maka tasbilah engkau dan memuji Maha Pemeliharamu serta minta ampunlah kepadaNya, sesungguhnya Dia Maha Penerima taubat (110:3). Kita dapat menyimak keikhlasan dari pihak GAM dalam Perjanjian Gencatan Permusuhan dari Press Release yang dikeluarkan oleh pihak mereka itu.
PRESS RELEASE Geneve, 09-12-2002
The agreement of Cessation of Hostilities signed today between the Free Acheh Movement (GAM) and the Goverment of Indonesia (GoI) represents a correction of the failure of the previous accord on ending the hostilities and violence.
Perjanjian Gencatan Permusuhan antara GAM- RI yang ditanda-tangani hari ini, merupakan koreksi dari kegagalan atas penghentian permusuhan dan kekerasan yang sebelumnya pernah disepakati.
---------
We hope that with the signing of this new accord involving the monitoring by at some 12 foreign nations, the people of Acheh would be able to live in peace free from all kinds of fear and terror and to rebuild themselves without hindrance and in dignity as is the right of every civilized people.
Kita berharap dengan adanya perjanjian baru yang akan melibatkan pengawasan antar-bangsa yang tidak kurang dari 12 negara, warga Aceh akan dapat hidup dalam suasana damai dan tenteram, terlepas dari segala bentuk terror dan dapat membangun dirinya tanpa rasa takut sebagaimana layaknya kehidupan suatu bangsa beradab.
---------------
In his speech at the signing ceremony, the ASNLF's chief negotiator, Dr. Zaini Abdullah said among other things that it is the aspiration of the Achehnese people to live in peace and to take their rightful place among the civilized community of the world.
Dalam kata-kata sambutannya, Dr. Zaini Abdullah, ketua perunding ASNLF, berkata antara lain bahwa adalah merupakan aspirasi warga Aceh untuk hidup dalam suasana damai dan mengambil tempatnya yang sah diantara masyarkat internasional yang beradab.
--------------------
Dr. Zaini Abdullah concluded his speech with expressing that the realization of peace in Acheh will give the Achehnese the opportunity to rebuild their future without fear and to contribute to the regional economic, political and security stability especially in South East Asia, and indeed in the world. It is a well-known fact that Acheh is very well endowed with rich natural resources and posseses an industrious people. It is thus our challenge to rise to the occasion in order to take our rightful place among the civilized community of the world.
Dr. Zaini menutup ucapannya dengan mengatakan bahwa realisasi perdamaian di Aceh akan memberikan peluang kepada warga Aceh untuk membangun kembali masa depan mereka tanpa rasa takut dan menyumbang kepada kestabilan ekonomi, politik dan keamanan serantau, khususnya di Asia Tenggara, bahkan di dunia. "Adalah diketahui umum bahwa Aceh mempunyai kekayaan alam yang banyak dan rakyat yang rajin. Adalah merupakan tantangan bagi kami untuk menyambut kesempatan yang mendatang untuk kembali mengambil tempat kami yang sah diantara anggota masyarakat antarabangsa yang beradab".
------------------
The signing ceremony that took place at the Henry Dunant Centre in Geneva was attended by 9 foreign ambassadors, including from France, the US, Canada, Japan, Sweden, Norwegia, and the official representative of Switzerland.
Upacara penanda-tanganan yang berlangsung di Markas Henri Dunant Centre di Jenewa itu dihadiri oleh Duta-Duta sembilan negara asing, termasuk Perancis, Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Swedia, Norwegia dan juga wakil resmi Pemerintah Swiss.
***
Tentulah tak diragukan pula keikhlasan dari pihak Eksekutif berikut jajaran militer dan polisi, dan tentu saja sikap Partai-Partai Politik dalam mendukung kesepakatan yang telah ditanda-tangani di Geneva itu. Kita tekankan terutama Partai Politik yang domoinan dalam kabinet. Oleh karena masih segar dalam ingatan kita bagaimana "keraguan" Sutjipto dalam menyikapi RUU Nanggroe Aceh Darussalam. Akan kami kutip dari Seri 474 yang berjudul Syari'at Islam di Aceh, antara lain seperti berikut: "PDIP menolak pemberlakuan Syari'at Islam dalam RUU Nanggroe Aceh Darusslam yang kini sedang dibahas dalam Pansus DPR. Demikian ditegaskan Sutjipto, Sekjen yang juga ketua fraksi PDIP di MPR. Menurut Sutjipto jangan sampai pelaksanaan Syari'at Islam itu kontra-produktif dengan NKRI." Sikap ala Sutjipto ini dapat pula membuahkan ketidak-ikhlasan dalam menyambut kesepakatan yang telah ditanda-tangani di Geneva itu. Semoga tidaklah demikian adanya. WaLlahu a'lamu bishshawab.
*** Makassar, 15 Desember 2002
1 Desember 2002
[+/-] |
552. 1 Syawal 1423 H |
'An Abiy Hurayrata yaquwlu qaala nNabiyyu Sh M shuwmuw liru'yatihi wa afthuruw liru'yatihi fain ghubbiya 'alaykum fakmiluw 'iddata sya'baana tsalaatsiyn (RB), artinya: Dari Abu Hurayrah (ia) berkata: Nabi SAW (telah) bersabda puasalah kamu apabila melihatnya (al Hilal) dan berbukalah apabila kamu melihatnya dan jika bulan tertutup atasmu maka sempurnakanlah bilangan Sya'ban tiga puluh (diriwayatkan oleh Bukhari).
Ahlu rRu'yah (dari Ra, Alif,Ya, melihat) yang mempergunakan pendekatan tekstual memahamkan bulan sabit (al Hilal) baru spb: Timbulnya al Hilal baru apabila setelah matahari terbenam, al Hilal dapat diru'yah, yaitu berdasar atas 'ainulyaqin. Al Hilal barulah dapat diru'yah, jika tingginya di atas ufuk antara 3.4 - 4 derajat, karena saat itu mata ataupun instrumen tidak silau lagi oleh sinar matahari. (Karena matahari bergeser ke utara dan selatan, maka jarak titik terbenam bulan dengan titik terbenam matahari bervariasi. Untuk jarak paling dekat, al Hilal baru dapat dilihat jika tingginya 4 derajat untuk jarak terdekat, dan 3.4 derajat untuk yang terjauh). Demikianlah Ahlu rRu'yah memakai prinsip ainulyaqin, atau legitimasi formal.
Ahlu lHisab (dari ha,Sin,Ba, menghitung) yang mempergunakan pendekatan kontekstual memahamkan al Hilal baru spb: Timbulnya al hilal baru apabila setelah matahari terbenam, al Hilal sudah ada di atas ufuk, walaupun al Hilal tidak dapat diintizhar (dipantau) karena mata ataupun instrumen masih silau walaupun matahari telah terbenam. Pendekatan kontekstual ini ditopang oleh ayat:
-- FMN SYHD MNKM ALSYHR FLYSHMH (S. ALBAQRT, 185), dibaca: fa man syahida mingkumush shayra falyashumhu, artinya maka barang siapa menyaksikan "asysyahr", maka mestilah mempuasakannya (2:185). Syahr(un) tidak diterjemahkan, sebab tidak ada bahasa Indonesianya. bahasa Inggrisnya ialah month. Menurut ayat (2:185) syahr (month) itu disaksikan (syahida). Jadi sabda Nabi Muhammad SAW: shuwmuw liru'yatihi, berpuasalah karena melihatnya, hendaklah dipahamkan dalam konteks ayat syahida mingkumusy syahra, menyaksikan asysyahr (month). Syahr (month) tidak dapat dilihat dengan mata kasar, karena itu bukan benda kasar, melainkan "hitungan bulan", maksudnya Ramadhan, yang hanya dapat disaksikan dengan hisab. Demikianlah, ahlu lHisab memakai prinsip ilmulyaqin, atau legitimasi faktual.
Jadi Ahlu rRu'yah memfokuskan pada teks "melihat" al Hilal, sedangkan Ahlu lHisab memfokuskan pada konteks "menyaksikan" asysyahr dengan perhitungan (hisab), yaitu al Hilal di atas ufuk. Yang menjadi masalah sejak dahulu sampai dewasa ini ialah legitimasi formal dengan faktual itu belum dapat dipertemukan, masih dalam status quo. Lalu sebagai realitas status quo itu, bagaimana seharusnya kita bersikap supaya tidak kebingungan?
Pada tempat-tempat di permukaan bumi di mana matahari dan bulan terbenam pada detik yang sama, artinya tinggi al Hilal tatkala matahari terbenam adalah 0 derajat, maka tempat-tempat tersebut merupakan daerah perbatasan antara akhir bulan Ramadhan dengan permulaan bulan Syawwal. Tempat-tempat perbatasan tersebut berupa kurva (garis lengkung).
Setiap mathla' di globa ini akan mendapat giliran secara adil dilalui oleh garis batas itu. Di sebelah timur garis batas itu baru merupakan akhir Ramadhan, baik menurut hisab maupun menurut ru'yah, karena al Hilal masih di bawah ufuk tatkala matahari terbenam dan dengan sendirinya pula tidak dapat diru'yah. Karena dilihat dari bumi pada bola langit, gerak matahari lebih cepat dari bulan, maka sebelah barat garis batas itu matahari lebih dahulu terbenam mendahului bulan, artinya bulan sudah di atas ufuk tatkala matahari terbenam. Bagi daerah yang setelah matahari terbenam tinggi al Hilal 3.4 - 4 derajat ke atas, maka akan terjadilah kecocokan antara ru'yah dengan hisab.
Lalu bagaimana yang di sebelah barat garis batas dimana tatkala matahari terbenam tinggi al Hilal antara 0 dengan 3.4 - 4 derajat, yaitu terjadi perbedaan antara ru'yah dengan hisab, berhubung al Hilal sudah di atas ufuk namun tak mungkin diru'yah karena mata ataupun instrumen masih silau oleh sinar matahari? Tidaklah perlu bingung. Resepnya, pahamkanlah secara rasional latar belakang perbedaan itu. Kemudian PULANGKAN KE QALBU KITA MASING-MASING, pilihan mana yang kita rasakan paling menenteramkan (liyuthma'inna Qalby), seperti ungkapan Nabi Ibrahim AS. Saya sendiri memilih legitimasi faktual ('ilmulyaqin), karena hal itu lebih menentramkan qalbu saya.
***
Data hasil iqra medan gravitasi bagian dari TaqdiruLlah yang menggerakkan bumi mengorbit matahari, bulan mengorbit bumi yang berotasi pada sumbunya, seperti berikut:
Ijtima' (conjuction) terjadi pada hari Rabu, 4 Desember 7:35:27 Terrestrial Dynamic Time = 15:34:15 Local Time untuk Makassar.
Maka pada 4 Desember 2002 di:
MAKKAH
Matahari terbenam: 17:37:52 Local Time
Tinggi al Hilal: 1 derajat 33' 27"
MAKASSAR:
Matahari terbenam: pukul 18:05:46 Local Time
Tinggi al Hilal: 0° 5' 16"
JAKARTA:
Matahari terbenam: pukul 17:56:49 Local Time
Tinggi al Hilal: 0° 30' 19"
TOKYO:
Matahari terbenam: 16:27:28 Local Time
Tinggi al Hilal: -1° 24' 00" → al Hilal di bawah ufuq
Ahlu lHisab dan Ahlu rRu'yah lebaran Jum'at 6/12 - 2002
HONOLULU:
Matahari terbenam: 18:49:03 Lokal Time
Tinggi al Hilal: 7° 21' 46" → bisa diru'yah
Ahlu lHisab = Ahlu rRu'yah lebaran Kamis 5/12 - 2002.
WaLlahu a'lamu bishshawab.
*** Makassar, 1 Desember 2002
24 November 2002
[+/-] |
551. Kurma |
Sewaktu DR S.Majidi masih hidup, kami bertiga, yaitu Prof.H.A.Rahman Rahim, Prof.H.Halide (keduanya mantan Atase Kebudayaan di Arab Saudi) dan saya sendiri, berguru secara tradisional, yaitu mendatangi rumah beliau, bertatap muka secara langsung, layaknya seperti orang mengaji menghadap gurunya. Allahu Yarham S.Majidi masih menyeleksi Hadits Shahih, sehingga bagi orang luar yang belum betul mengenal pola pikir almarhum, timbul kesan pada mereka bahwa almarhum menolak Hadits. Allahu Yarham S.Majidi menyeleksi Hadis Shahih dengan memperhadapkannya pada Al Quran.
Adapun contoh yang dimaksud adalah seperti Hadits yang matannya seperti berikut: Antum a'lamu biamri dunya-kum (H.R.Bukhari), artinya: Kamu lebih mengetahui urusan duniamu. Hadits tersebut dibahas almarhum pada kesempatan bertatap muka. Menurut almarhum Hadits itu dijadikan dalil oleh orang-orang yang pemahamnya memisahkan antara urusan dunia (baca kehidupan berpolitik, bermasyarakat dan bernegara) dengan urusan akhirat (baca kehidupan beragama).
Almarhum kemudian melanjutkan dengan mengemukakan ayat: ALYWM AKMLT LKM DYNKUM (S. ALNSAa, , 4) dibaca: Alyawma akmaltulakum di-nakum (s. annisa-'), artinya: Hari ini telah kusempurnakan bagi kamu din kamu (4:4).
Akmaltulakum di-nakum, paham? Islam itu din yang sempurna, tercakup di dalamnya semua aspek kehidupan di dunia untuk kebahagiaan di akhirat, paham? Seperti kehidupan berpolitik, bermasyarakat dan bernegara, paham? Apakah cocok antum a'lamu biamri dunya-kum dengan akmaltulakum di-nakum, paham?
Adapun latar belakang lahirnya sabda RasuluLlah itu tidak luput dari seleksi almarhum dengan memperhadapkannya pada Al Quran. RasuluLlah mendapati penduduk Madinah sedang mengawinkan kurma, lalu RasuluLlah memberikan tanggapan mengapa mesti kurma itu dikawinkan segala, mengapa tidak dibiarkan begitu saja. Penduduk Madinah yang petani kurma itu berhenti mengawinkan kurmanya. Kemudian ternyata produksi kurma menurun karenanya. Para petani kurma melaporkan panen kurma yang menurun itu kepada RasuluLlah. Maka keluarlah sabda RasuluLlah: Antum a'lamu biamri dunya-kum.
Latar belakang sabda RasuluLlah tersebut diperhadapkan Allahu Yarham S.Majidi terhadap ayat:
-- SBhN ALDZY KHLQ ALAZWAJ KLHA MMA TNBT ALARDH (S.YS, 36), dibaca: Subha-na l ladzi- khalaqal azwa-ja kullaha- mimma- tumbitul ardhu, (s. ya-sin). Artinya: Maha Suci Yang menciptakan tiap-tiap sesuatu berjodoh-jodohanan yaitu dari apa yang ditumbuhkan di bumi (36:36).
Mimma- tumbitul ardh, paham? Al.azwa-j, paham? Tumbuh-tumbuhan itu berjodoh-jodohan, ada jantan ada betina, paham? S. Yasin diterima Nabi di Makkah, peristiwa mengawinkan kurma di Madinah, jadi Nabi melarang mengawinkan kurma setelah Nabi mendapatkan Ilmu dari Allah, tumbuh-tumbuhan itu ada jantan ada betina. Ini tidak masuk akal, paham? Nabi mustahil melupakan ayat, paham? Jadi tidak mungkin Nabi melarang mengawinkan kurma, paham? Almarhum sering sekali menutup kalimatnya dengan paham. Itu tidak berarti bahwa almarhum marah-marah, melainkan memang begitulah gayanya kalau sedang asyik menerangkan.
***
Arkian, kita sekarang berbincang tentang kurma(*), makanan halal dan thayyibah (bergizi tinggi). Pada umumnya orang sepakat bahwa kurma itu lezat rasanya. Pernahkah anda mencicipi kombinasi kurma Madinah dan Hollandsche kaas (keju Belanda)? Nikmat rasanya. Kandungan kalori kurma yang tinggi dan mudah dicerna oleh tubuh, maka cocok sekali kalau dikonsumsi saat berbuka puasa. Namun, ada khasiat yang lebih istimewa: kurma mampu menurunkan risiko serangan stroke berkat tingginya kalium yang dikandungnya.
Kurma yang mengandung kalium yang tinggi, membantu menurunkan tekanan darah serta dapat memberi kekuatan tambahan dalam mencegah stroke secara langsung, bagaimana pun kondisi tekanan darah seseorang. Mengkonsumsi ekstra kalium menjaga dinding arteri tetap elastis dan berfungsi normal. Keadaan ini membuat pembuluh darah tidak mudah rusak akibat tekanan darah. Jadi jelas, kurma yang disunnatkan untuk berbuka puasa di Bulan Ramadhan, bukan makanan pembuka yang biasa. Diam-diam ia menyimpan senjata potensial antistroke dan antiserangan jantung.
Selain kalium, kurma kering sangat tinggi kandungan salisilat, yaitu aspirin alami. Salisilat dikenal sebagai bahan baku aspirin, obat pengurang atau penghilang rasa sakit dan demam. Salisilat bersifat mencegah pembekuan darah, antiinflamasi, dan berdampak melenyapkan rasa nyeri. Salisilat pada kurma memberikan kinerja yang sama dengan minum aspirin. Buah kurma dapat disantap langsung, dalam keadaan kering atau segar.
Nilai gizi utama yang diandalkan yaitu kandungan karbohidrat yang berkisar dari sekitar 60% pada kurma lembek (yang dipanen sewaktu masih lembek dan mentah) hingga sekitar 70% pada kurma kering (yang mengering di pohon, terjemur matahari). Kebanyakan varietas kurma mengandung gula glukosa (jenis gula yang ada dalam darah) atau fruktosa yang mudah dicerna dan mudah dibakar oleh tubuh. Dengan demikian akan menghasilkan tenaga yang tinggi, tanpa mempersulit tubuh untuk mengolah, mencerna, dan menjadikannya sebagai gizi yang baik. Itu sebabnya mengapa kurma dianggap sebagai buah yang ideal untuk hidangan berbuka puasa ataupun sahur. Makanya, orang yang makan cukup banyak kurma pada waktu sahur akan menjadi segar dan tahan lapar, sebab bahan pangan ini juga kaya akan serat. Serat yang dikandung kurma tersebut dalam jumlah memadai, berfungsi pula selain orang tahan lapar seperti disebutlan di atas, terutama pula melunakkan usus dan mengaktifkannya, yang secara alami dapat mempermudah buang air besar.
Keunggulan kurma lainnya mengandung berbagai vitamin penting, seperti vitamin A, tiamin (penting bagi sel-sel saraf dan membantu melepaskan energi dari karbohidrat), riboflavin dan niasin (menjaga fungsi normal saraf). Selain itu, kurma ternyata juga memuat berbagai zat gizi lain seperti zat besi, magnesium, potasium dan kalsium., vitamin B, asam nikotinat. Dalam kurma juga terdapat semacam hormon (potuchsin) yang dapat menciutkan pembuluh darah dalam rahim, sehingga mencegah perdarahan rahim. WaLlahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 24 November 2002
----------------------------------
(*)
Buah Kurma untuk Mengatasi Hipertensi/Darah Tinggi. Menurut ahli gizi IPB, Dr Hardinsyah MS, Direktur Klinik Konsultasi Gizi dan Klub Diet IPB ini mengatakan bahwa kurma mengandung zat gizi yang nyaris lengkap dengan komposisi yang seimbang, meskipun dalam jumlah yang serba sedikit. Kebiasaan Nabi mengonsumsi kurma segar (RTB) dan kurma tidak segar (kering, TMR) saat berbuka, lanjut Hardinsyah, memberikan
manfaat yang optimal.
Kurma segar mengandung kadar air dan vitamin yang lebih banyak tetapi rendah kandungan energi siap pakainya. Sementara kurma yang tidak segar tinggi akan kandungan energi siap pakai namun kandungan air dan beberapa vitamin lebih rendah, bahkan kandungan vitamin C-nya hilang. Bagi umat Islam, berbuka puasa dengan kurma bukanlah sekadar tradisi, namun anjuran Nabi Muhammad SAW. ''Barangsiapa yang mempunyai kurma ketika puasa, hendaklah berbuka dengan kurma.'' Sementara dilihat dari ilmu gizi, kurma memang sangat dianjurkan untuk berbuka puasa. Tak cuma itu, kurma juga mengandung potasium yang tinggi. Potasium, ujar Hardinsyah, bermanfaat untuk mengendalikan tekanan darah, untuk terapi darah tinggi, serta membersihkan karbon dioksida dalam darah. Potasium juga bermanfaat untuk memicu kerja otot dan simpul syaraf. ''Berbagai mineral yang diperoleh dari kurma juga bermanfaat untuk mengoptimalkan kandungan elektrolit dalam cairan tubuh,'' imbuh peraih PhD dari University of Queensland, Australia, ini.
Sumber: Republika Online, Selasa 12 Nopember 2002
Saya hanya mencicip kurma berdasarkan pengalaman. Kurma segar (fresh) yaitu yang baru dipetik di pohon (RTB) masih mengandung air seperti buah pisang raja yang masak yang segar baru dikupas dari kulitnya, yang juga masih mengandung air. Kurma kering (TMR) seperti pisang raja yang masak yang sudah kering, yang dalam bahasa Makassar disebut dampoq, bedanya dari RTB ke TMR tidak perlu dijemur, tetapi dari pisang raja yang masih basah dijemur di matahari untuk mendapatkan dampoq pisang raja, warnanyapun berubah menjadi coklat, seperti warna TMR. TMR lebih manis dari RTB, seperti juga dampoq pisang raja lebih manis dari pisang raja yang masih segar. Rasanya TMR di Makkah sama manisnya dengan yang saya beli di toko atau di pasar di Indonesia ini. Menurut penjelasan dari ahli gizi, berbuka dengan sejemput kurma, itu sudah masuk di perut sekitar 600 Kcal, jadi sisanya yang 600 Kcal cukup sepiring nasi dan lauk pauknya. Fyi, tubuh cukup dengan konsumsi 1200 Kcal.
Alhasil manisnya kurma bukan karena diberi pemanis. Bukan seperti dalam syair Makassar
Iya gangga iya golla
Iya nirappo ganggai
Iya kaluku
Iya pole nisantangi
Gangga itu gula
Diberi berkuah gangga
Kelapalah dia
Diberi bersantan pula
17 November 2002
[+/-] |
550. Jama'ah Islamiyah Suatu Kebutuhan |
Firman Allah SWT:
-- W'ATSHMWA BHBL ALLH JMY'AA WLA TFRQWA (S. AL'AMRAN, 103), dibaca: wa'tashimu- bihabli Lla-hi jami-'aw wa la- tafarrqu- (s. ali'imra-n), artinya: dan berpegang tegulah kamu pada tali Allah (Syari'at Islam) dengan berjama'ah dan janganlah berfirqah-firqah (bercerai-berai) (3:103).
-- YAYHA ALDZYN AMNWA KHDZWA KHDZRKM FANFRWA TSBAT AW ANFRWA JMY'AA (S. ALNSAa, 71), dibaca: Ya-ayyuhal ladzi-na a-manu- khudzu- khidzrakum fanfiru- tsuba-tin awinfiru- jami-'an (s. annisa-') Hai orang-orang yang beriman waspadalah kamu dan dan keluarlah kamu dengan berpasukan-pasukan atau keluarlah secara berjama'ah (4:71).
Dalam pengertian ini, seluruh umat Islam adalah Jama'ah Islamiyah (JI). Namun, nama JI itu kini telah terkontaminasi dengan pengertian yang amat negatif. Pasalnya, Mahathir di Malaysia mengisukan "sosok" JL ini adalah sebuah jaringan terrorist. Indonesiapun ikut menyanyi menopang "sosok ciptaan" Mahathir tersebut untuk dilantik oleh PBB dalam wujud Resolusi PBB No 1390 Tahun 2002 yang menetapkan JI sebagai organisasi teroris internasional, pada hari Jumat, 25 Oktober 2002. Karena itu, pencantuman JI ke dalam daftar organisasi teroris versi AS dan PBB, baik secara langsung maupun tidak, amat memojokkan umat Islam karena menimbulkan citra buruk (character assassination) bagi umat Islam yang memperjuangkan tegaknya Syari'at Islam di Indonesia ini melalui koridor konstitusi, seperti yang diperjuangkan oleh umat Islam Sulawesi Selatan dalam keputusan Kongres Ummat Islam Sulawesi Selatan ke-2 di Sudiang (yang dihadiri oleh Wapres), yaitu memperjuangkan "rumah politik" berupa otonomi khusus berlakunya Syari'at Islam, sebagaimana telah ditempuh secara konstitusional terbentuknya Nanggro Aceh Darussalam. Yang dalam kongres tersebut telah pula ditetapkan bahwa kalau Aceh adalah serambi Makkah, maka Sulawesi Selatan adalah Serambi Madinah.
***
Rupanya sosok JI made in Mahathir ini menjadi semacam kebutuhan baik di dalam maupun di luar negeri. Kita ambil saja masing-masing satu contoh di dalam dan di luar negeri.
Contoh di Indonesia:
Tulisan Djohan Effendi, Ketua Umum Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP), Jamaah Islamiyah dan Abdullah Sungkar (Kompas, 7/11). Missi tulisan itu berusaha memunculkan profil Abdullah Sungkar sebagai yang telah menkonfirmasi adanya Jamaah Islamiyah (JI) melalui wawancaranya di majalah Nidaul Islam (Februari-Maret 1997). Hal itu lalu dikonfrontir dengan bantahan Abu Bakar Ba'asyir tentang keterlibatannya dalam apa yang disebut JI. Pada kesimpulan, para pembaca diharapkan mengajukan pertanyaan, Siapa yang benar? Samada almarhum Abdullah Sungkar atau Abu Bakar Ba'asyir? Dalam timbangan lain, Djohan Effendi mempertaruhkan samada kebenaran Mahathir Muhammad yang menuduh Ba'asyir sebagai pemimpin spiritual JI dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang memasukkan JI ke daftar organisasi teroris atau bantahan Ba'asyir. Semua itu dikemas dalam tulisan yang amat halus tetapi bisa menyihir akal sehat. Djohan Effendi adalah salah seorang tokoh JIL. Jangan salah kiprah, Jl di sini bukan Jamaah Islamiyah melainkan Jaringan Islam dan L adalah Liberal). JIL ini adalah sebuah jaringan dengan paradigma teologi sekularisme, yang sangat sengit menentang gerakan di Indonesia yang ingin menegakkan Syari'at Islam secara konstitusional. Maka demikianlah JIL memanfaatkan JI made in Mahathir ini untuk mengcounter golongan yang mereka cap sebagai Isfun, Islam Fundamentalis (baca: golongan di Indonesia yang bercita-cita menegakaan Syari'at Islam secara konstitusional dengan metode kultural dan struktural).
Contoh di Australia:
Awal November, situs resmi militer Australia (ARMY: The Soldier' Newspaper) memuat sebuah laporan yang amat menarik. Di situ disebutkan bahwa saat Tragedi Bali 12 Oktober terjadi sejumlah tentara Australia ada di tempat kejadian perkara (TKP). Salah seorang di antaranya bahkan menyaksikan bagaimana detik-detik malapetaka itu terjadi. Kapten Rodney Cox, tulis reporter ARMY, Jonathan Garland, berdiri pada jarak kurang dari 50 meter dari pusat ledakan di Sari Club, Legian, Kuta. Dia sadar ledakan kedua berasal dari bom nonkonvensional.
Laporan yang disusun oleh Kapten Jonathan Garland, wartawan koran resmi Angkatan Bersenjata Australia, rupanya telah membuat keki pemerintah dan petinggi militer di Australia. Mereka khawatir kesaksian itu menjadi blunder bagi Australia di masa depan. Maka laporan dan "kesaksian" penting itu kemudian dihapus dari situs ARMY. Tetapi, penghapusan itu rupanya terlambat. Banyak orang telanjur membacanya. Beberapa pengamat, antara lain Joe Vialls, malah telah menyimpannya sebagai dokumen arsip. Kasus penghapusan laporan ini pun konon menjadi bahan perdebatan di Kabinet Howard. Agar tidak menimbulkan kecurigaan lebih jauh, diputuskan untuk merestorasi laporan. Maka laporan itu kembali dimunculkan dengan sedikit perubahan, yaitu dengan menghapus kalimat "ada selang waktu 10 detik antara ledakan di Paddy's Bar dengan ledakan mikronuklir".
Untuk mengalihkan perhatian publik, intelijen Australia (ASIO) bersama polisi federal kemudian melakukan aksi penggeledahan dan penggerebekan terhadap sejumlah warga Indonesia di Canberra, Perth, dan Sydney. Dengan dalih mencari teroris Alqaidah dan Jemaah Islamiah, kelompok bersenjata telah melakukan razia terhadap warga Muslim di Australia.
Maka demikianlah JI dibutuhkan oleh ASIO untuk sebagai "penghapus malu" karena keterlanjuran adanya di dalam laporan mengenai "ledakan mikronuklir''. Mengapa itu dihapus? Itu blunder bagi Australia, sebab bagaimana mungkin Amrozi dkk dapat merakit bom mikronuklir. WaLlahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 17 November 2002
10 November 2002
[+/-] |
549. Perang Melawan Terrorisme |
10 November 1945, inilah puncak terrorisme yang dilancarkan oleh tentara Inggris (yang kini menjadi partrner kental USA dalam menterror dunia Islam) atas kota Surabaya, yang terpateri dalam sejarah Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia dalam wujud "Hari Pahlawan". Terror tentara Inggris itu disambut dengan "Allahu Akbar" oleh Bung Tomo beserta "arek-arek Soerobojo".
***
Kemudian daripada itu di UK sendiri dapat kita baca seruan yang berikut:
www.war-against-terrorism.info
London, UK, July 25 - Muslim women from all over the UK, from all walks of life, young and old and of diverse ethnic backgrounds and nationalities are expected to attend a conference in London this Sunday, 28th July 2002 entitled "Muslim Women and America's War on Terror", at 10.30 a.m. at The Great Hall, Queen Mary and Westfield College, Mile End Road, London.
They will hear speeches outlining why the real motive for waging "War on Terror" is not to counter terrorism but rather to establish and strengthen US hegemony and influence over the Islamic lands, their people, and their resources in order to repress any semblance of Islamic political resurgence.
The conference is part of an international campaign to put the spotlight upon the West's unscrupulous allies in the "War Against Terrorism", including the states of Central Asia, and in particular Uzbekistan. Uzbekistan is a prime example of the war America is waging against the Muslims. With the support of her crooked ally Karimov, thousands have been arrested, tortured and murdered. Muslim women are the latest victims in the "War on Terror". 25-year-old mother of two, Feruza Kurbanov, detained in Shakantuar District police station was threatened with group rape if she did not confess to being a member of Hizb ut-Tahrir. On the 24th of April 2002, a court in Tashkent sentenced four women to prison simply for alleged membership in Hizb ut-Tahrir. The conference will feature a special address from a wife of an arrested member of Hizb ut-Tahrir, currently in detention.
Sayang tidak dapat diterjemahkan kalimat demi kalimat, karena mengambil tempat. Pada pokoknya kaum perempuan di London menghimbau siapa saja untuk menghadiri muktamar dengan tujuan mengadakan pencerahan bahwa Perang Melawan Terrorisme yang dikumandangkan oleh Amerika, sesungguhnya pada hakekatnya bukan untuk melawan terrorisme melainkan untuk menanamkan dan memperkuat hegemoni Amerika atas negeri-negeri Muslim, penduduk dan sumber-sumber daya alamnya. Muktamar itu mengambil kasus di Uzbekistan: Ribuan anggota Hizb atThahrir telah ditangkap, disikasa dan dibunuh. Kaum Muslimah yang menjadi korban terakhir dari "Perang Melawan Terror".
***
Sikap paranoid terhadap terorisme yang eksesif membuat Amerika menomorsatukan isu keamanan di atas segalanya, meskipun dengan resiko mengorbankan kemerdekaan dan HAM. Atas nama memerangi terorisme, ribuan orang yang dicurigai bisa ditangkap begitu saja, diinterogasi secara rahasia, tanpa bantuan hukum. Atas nama melawan terorisme, ratusan tawanan perang Thaliban yang dibawa ke Guantanamo mendapat perlakukan yang melanggar HAM. Dan atas nama keamanan, Amerika menekan Dunia Ketiga, termasuk Indonesia, untuk mengundangkan peraturan anti terror, yang di Indonesia baru berwujud Perpu, sehingga dapat menangkap siapa pun yang dituduh terroris.
Kampanye melawan terorisme ini pada akhirnya banyak dimanfaatkan oleh penguasa otoriter untuk menindas lawan politik atau oposisi, atas nama perang melawan terorisme. Demikianlah maka pemerintah Cina, misalnya, merasa punya nyali untuk mencap terrorist perlawanan kaum Muslim Uighur di provinsi Xinjiang. Pemerintah Rusia mencap Mujahidin Chechen sebagai terrorist. Atas pesanan Amerika pemerintah Singapura dan Pilipina merasa punya hak untuk menangkap siapa saja yang dianggap teroris, termasuk antara lain Agus Dwikarna. Dan Mahathir di Malaysia mengisukan sebuah jaringan bernama Jama'ah Islamiyah, ditopang oleh Indonesia untuk menobatkan jaringan "ciptaan" Mahathir itu dan kini sudah terlantik oleh PBB sebagai salah satu jaringan terrorist. Embel-embelnya di Indonesia al Ustadz Abu Bakar Ba'syir dijaring dan kini menjadi tersangka, yang oleh Mahendradatta dikatakan itu nyata-nyata sebagai pesanan Amerika.
Kampanye melawan terrorisme yang dilancarkan America ini direspons pula oleh Karimov dari Uzbekistan (lihat berita di atas), Nursultan Nazarbaev dari Kazakhstan dan Askar Akaev dari Kirgizstan, semuanya ikut menyanyi koor dengan Amerika dalam nyanyian "Perang Melawan Terrorisme". Dan last but not least, atas nama anti terorisme, Ariel Sharon pun merasa layak meluluh-lantakkan Palestina.
Kalau hal semacam ini diterus-teruskan oleh Amerika, bukannya mata rantai terorisme yang dipotong habis, melainkan benih-benihnya yang akan tumbuh subur. Jangan heran kalau anti-Amerikanisme bukannya hilang malah diminati. Siapa menabur angin, insya Allah akan menuai badai.
***
Dalam bulan suci Ramadhan ini perlu sekali "ihtisa-ban" menghisab, mendengar dengan telinga batin, melihat dengan mata batin, berpikir dengan fuad (rasio batin) yang mana terror dan yang mana bukan terror, sehingga tidak ikut-ikutan dengan semena-mena mencap perlawanan melawan kezaliman dikatakan suatu perbuatan terror. Firman Allah SWT:
-- WLA MA LYS LK BH 'ALM AN ALSM'A WALBSHR WALFWaAD KL AWLaK 'ANH MSaWLA (S. BNY ASRAaYL, 36), dibaca: wala- taqfu ma- laysa laka bihi- 'ilmin innas sam'a wal bashara walfua-da kullu ula-ika ka-na 'anhu mas.u-lan (s. bani- isra-i-l), artinya: Janganlah engkau ikut-ikutan apa-apa yang tidak jelas pengetahuan engkau atasnya, sebab sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan rasio masing-masing akan dipertanggung-jawabkan (dihadapan Allah pada Hari Pengadilan) (17:36). WaLla-hu a'lamu bishshawa-b.
*** Makassar, 10 November 2002
3 November 2002
[+/-] |
548. Mujahidin Chechen, Mereka Bukan Terrorist |
Pendudukan sebuah theater di Moscow oleh Mujahidin Chechnya selama tiga hari, yang dimulai pada 25 Oktober 2002, menjadi berita utama di seluruh dunia. Ada sekitar 700 orang penonton dalam gedung theater itu. Pasukan Special Force Rusia mengambil jalan pintas yang gampang dengan bertindak seperti penjahat perang Nazi. Gas beracun disemprotkan ke seluruh ruang gedung pertunjukan. Efeknya sudah dapat dibayangkan. Mujahidin Chechen dan semua orang Rusia yang jumlahnya sekitar 700 orang itu sekarat menghirup gas berbahaya itu. Mujahidin itu lumpuh dan dengan mudahnya dieksekusi, syahid fi sabiliLlah. Inna- liLla-hi wa inna- ilayhi ra-ji'u-n.
Sebelumnya, Mujahidin itu menyampaikan pesan, yang terjemahannya dalam bahasa Inggris seperti berikut:
"A Message From The Chechen Mujahideen, Oct 25, 2002"
We came to the capital of Russia either in order to stop the war or to gain martyrdom in the path of Allah here. Our demands are stopping the war and the retreat of the Russian Forces. We carry out this operation by command of the Military Commander of the Republic of Chechnya. We are from the military observation and destruction unit that belongs to the "Shuhada'u Riyad il-Saaliheen" (Martrys of the Gardens of the Righteous). And every one of us is ready to sacrifice oneself in the cause of Allah and for the independence of Chechnya and we swear by Allah that we strive for death (martyrdom) more than you strive for life!
Pesan dari Mujahidin Chechen, tertanggal 25 Oktober 2002.
Kami datang di ibu kota Rusia samada untuk mengehentikan perang atau syahid fi sabiliLlah di tempat ini. Tuntutan kami berhenti berperang dan pasukan Rusia mundur dari Chechnya. Kami tunaikan tugas operasi ini atas perintah Komandan Militer Republik Chechnya. Kami bagian dari unit pengintai dan perusak yang termasuk dalam Syuhada-u Riyadi ssha-lihi-n (Syuhada dari Taman Kebenaran). Dan masing-masing dari kami rela untuk mengurbankan jiwa karena Allah dan untuk kemerdekaan Chechnya dan kami bersumpah waLlahi untuk berjuang sampai syahid melebihi kamu, hai orang Rusia, yang berkelahi untuk hidup. [HMNA]
***
Dewasa ini Chechnya adalah negeri yang diporak-perandakan oleh kekejaman perang. Bagi orang luar yang tidak menjiwai semangat bangsa Chechen kelihatannya masa depan bangsa ini sangat suram dan tanpa harapan. Namun bagi Muslim Chechen dengan semangat kemerdekaan yang kuat dan penuh iman kepada Allah SWT, insya-Allah, bangsa Chechen tetap meneruskan jihad untuk kemerdekaan, keadilan dan martabat kemanusiaan.
Chechnya adalah negeri Muslim berpenduduk sekitar 1,2 juta jiwa. Negeri ini sudah selama tiga tahun diduduki pasukan Rusia sejumlah antara 80.000 hingga 160.000 personel. Mesin perang Rusia telah melahap sekitar 100.000 Chechen, menimbulkan banjir pengungsi ratusan ribu ke negeri-negeri jiran. Korban keganasan mesin perang Rusia membunuh penduduk sipil dengan tidak memilih bulu, perempuan, anak-anak dan lansia.
Penduduk Chechnya telah menderita eksterminasi dan genosid secara sitematis oleh orang Rusia sejak abad ke-19. Chechnya adalah sebuah negeri Muslim yang dicaplok menjadi provinsi dalam federasi Rusia sejak zaman Tsar yang feodalistik, kemudian di zaman Uni Sovyet yang komunis hingga zaman Rusia yang sekarang ini. Perang kemerdekaan yang dipimpin oleh pahlawan legendaris Chechnya Syaikh Syamil mengangkat senjata selama 34 tahun (1825 - 1859). Kemudian perlawanan mujahidin Chechnya diteruskan oleh Imam Mansur, seorang syaikh dari Bukhara. Perlawanan bersenjata itu terhadap Rusia tak pernah padam sampai terjadinya revolusi Bolshevik (1917), yakni perlawanan bersenjata dari gerakan Basmachi di zaman Uni Sovyet (1920).
Dalam proses pengambilan kekuasaan dari tangan Mikhail Gorbachev, Yeltsin menyerukan agar negara-negara bagian yang tergabung dalam Uni Sovyet melepaskan diri. Kampanye itu berhasil. Ukraina, Kazakstan, Kirgistan, Tajikistan dll melepaskan diri dari Uni Sovyet. Yeltsin termakan ucapannya sendiri, dan menjadi bumerang bagi federasi Rusia. Sebab mantan Marsekal Angkatan Udara Rusia Jenderal Muslim Dzokhar Dudayev memproklamasikan kemerdekaan Chechnya pada 27 Oktober 1991 dan Dudayev sendiri diangkat menjadi presiden yang pertama.
Yeltsin memakan ucapannya sendiri, karena ia berkampanye menyuruh orang melepaskan diri. Apabila Yeltsin tidak menindak Dudayev, maka itu berbahaya bagi integritas federasi Rusia, jangan-jangan diikuti pula negeri-negeri berdekatan seperti Ossetia Utara, Ingushetia, Dagestan dll. Maka pada 11 Desember 1994 Yeltsin mengerahkan 40.000 tentara angkatan darat Rusia menyerang Grozny, kemudian menyusul pemboman oleh pesawat-pesawat tempur angkatan udara. Mulailah perang ghazivat, (bhs Chechen maksudnya al jiha-du fi- sabi-liLlah).
***
Mas media umumnya menyebut mujahidin Chechnya dengan rebel, pemberontak, suatu ungkapan yang menyakitkan, namun dalam keterangan persnya, jubir Gedung Putih yang memberi dukungan pada Vladimir Putin, lebih menyakitkan lagi karena menyebut Mujahidin yang syahid itu sebagai "terorist" Itulah dia Amerika, state terrorist, yang doyan mencap terrorist yang dialamatkan kepada pejuang kemerdekaan, kelompok jihad. ADZN LLDZYN YQATLWN BANHM ZHLMWA (S. AlhJ, 39), dibaca: Udzina liLladzi-na yuqa-talu-na biAnnahum zhulimu- (s. al hajj), artinya: telah diizinkan berperang bagi mereka yang dizalimi (22:39). Mereka yang syahid itu sekali-kali bukan terrorist, mereka adalah pejuang, mereka adalah mujahidin yang dizalimi oleh state terrorist yang dalam hal ini adalah beruang lapuk Rusia. WaLlahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 3 November 2002
27 Oktober 2002
[+/-] |
547. Yang Aneh-Aneh dan Mengejutkan |
In a New York park, a young boy was attacked by a savage dog. A passer by happened to see that and came to the rescue. Having tackled the dog, he strangled it to death. A reporter for the New Yorker News Letter was watching all this and took snap shots for a front page picture in the next days paper. Approaching our hero he says: Your heroic feat shall be published in tomorrow's paper under the headline - Brave New Yorker rescues boy; I'm not from New York; replied our brave hero. Oh in that case we'll change the headline - Brave American rescues boy from savage dog. I'm not American either replied our brave hero. On being asked about who he really is? our hero replied I'm Mojahed from Indonesia. Well, the next day the headline on the front page of New Yorker News Letter said: Mojahed, Muslim Fundamentalist strangles dog to death in New York park - FBI investigating possible link to al-Qaeda.
Dipungut dari cyberspace, kemudian saya terjemahkan bebas dengan improvisasi seperti di bawah ini:
Al qissah, tersebutlah konon dalam sebuah taman di New York pada pagi yang sedikit berkabut, seorang buyung akan diterkam anjing galak. Mujurlah bagi sang buyung, atas pertolongan Allah SWT, tepat saat genting itu melintaslah seorang laki-laki bercambang dan berjenggot serta-merta langsung turun tangan menyelamatkan sang buyung. Ternyata laki-laki bercambang dan berjenggot itu adalah seorang pesilat. Dengan jurus "elang mencakar mangsa" dicengkeramnya leher anjing galak itu. Alhasil, maka tercekiklah anjing galak itu, matilah anjing itu menggeletak di tanah.
Arkian, seorang pewarta yang haus berita sensasi dari New Yorker News Letter sejak pergumulan itu berkecamuk, ia meliput, merekam dengan kameranya. "Pucuk dicinta, ulam tiba", pikirnya, sebuah sensasi untuk edisi New Yorker News Letter besok pagi untuk halaman muka. Tatkala anjing itu sudah berhenti galak karena telah tergeletak, merasa amanlah pewarta itu datang mendekat di TKP (tempat kejadian perkara). Maka berkatalah sang pewarta: Wahai pemberani, kuperkenalkan diriku, aku ini pewarta dari New Yorker News Letter. Aku amat kagum menyaksikan kegesitan anda. Sungguh tepatlah menurut pikiranku kepahlawanan anda untuk dimuat di halaman depan edisi New Yorker News Letter dengan head line: "Warga New York Pemberani Selamatkan Sang Buyung". "Bukanlah saya seorang warga New York," sahut sang pahlawan. "Kalau begitu judul berita saya ganti dengan: "Warga Amerika Pemberani Selamatkan Sang Buyung". "Bukanlah pula saya orang Amerika," sang pahlawan menimpali. Tatkala ditanya oleh pewarta itu siapakah gerangan sang pahlawan", berkatalah ia: "Saya Mujahid dari Indonesia."
Syahdan, maka terpampanglah di New Yorker News Letter keesokan harinya sebuah berita sensasi berjudul panjang-panjang: Mujahid, Fundamentalis Muslim Indonesia Berjenggot dan Bercambang Mencekik Anjing Piaraan Seorang Buyung - FBI Sementara Intensif Menyelidiki Keterkaitannya Dengan Al Qaidah". Pemberitaan aneh. Kesimpulan, ini anekdot yang menyindir CIA dan media grafika Time.
***
Al Farouq mengaku telah melakukan pemboman selama tahun 1999-2001 di Indonesia, harusnya Polri menangkapnya, bukan menyerahkannya ke CIA. Yang terbunuh, yang jadi korban adalah orang indonesia, bukan? Logikanya yang paling berkepentingan terhadap Al Farouq adalah Polri, bukan CIA! Penangkapan yang aneh. Al Farouq juga mengaku membom Masjid Istiqlal di Jakarta. Ini perbuatan aneh oleh orang aneh, dan anehnya lagi dipercayai kesaksiannya di bawah sumpah, oleh penyidik dari Polri sebagai bukti yuridis. Al Farouq katanya anggota Al Qaidah, itu sangat aneh jika sampai hati membom Masjid Istiqlal. Hanya tidak aneh jika Al Farouq adalah kaki-tangan CIA atau Mossad, yang disusupkan ke dalam organisasi-organisasi Islam.
Berita mengejutkan datang dari harian Sunday Times. Koran Inggris ini menulis bahwa Umar Al Faruq selama ini telah membeli bahan peledak sebanyak 3 ton. Barang berbahaya sebanyak itu dibeli dari sumber-sumber TNI. Berita Sunday Times itu dilansir koran Singapura The Straits Times edisi Senin (21/10/2002). Sunday Times mengaku melihat sendiri sebuah dokumen penting yang berisi statemen Al Faruq yang mengaku telah membeli bahan peledak itu dari sumber-sumber TNI.
Koran itu juga menyatakan bahwa militer Indonesia juga menggunakan bom plastik alias C-4 (C-four). Padahal petinggi TNI jauh hari telah membantah pihaknya memiliki dan menggunakan bom C-4. KSAD Jenderal E.Sutarto mengaku jajarannya hanya memakai bahan peledak jenis TNT. Pengakuan baru Al Farouq ini mengejutkan. Pengakuan baru Al Farouq ini, yang diperlancar oleh Sunday Times dan The Straits Times, bernuansa mengadu domba antara polisi dengan TNI. Firman Allah:
-- YAYHA ALDZYN AMNWA AN JA^KM FASQ BNBA FTBYNWA AN TSHYBWA QWMA BJHALT FTSHBHWA 'ALY MA F'ALTM NADMYN (S. ALHJRAT, 6), dibaca: ya-ayyuhal ladzi-na a-manu- in ja-kum fa-siqum binabain fatabayyanu- an tushi-bu qawman bijaha-latin fatushbihu- 'ala- ma- fa'altum na-dimi-n (s. al hujura-t), artinya: Hai orang-orang beriman, jika datang kepadamu orang-orang fasiq dengan berita, maka lakukanlah klarifikasi, jangan sampai kamu tanpa pengetahuan menimpakan musibah kepada suatu kaum, lalu kamu menyesal atas perbuatanmu (49:6). WaLlahu a'lamu bishshawab.
*** Makassar, 27 Oktober 2002
---------------------
Sumber: detik.com
20 Oktober 2002
[+/-] |
546. Amerika Menurut Seorang Amerika |
Firman Allah:
-- WADZA QYL LHM LA TFSDWA FY ALARDH QALWA ANMA NhN MSHLhWN (S. ALBAQRt, 11), dibaca: wa idza- qi-la lahum la- tufsidu- fil ardhi qa-lu- innama- nahnu mushlihu-n (s. albaqarah), artinya: Apabila dikatakan kepada mereka, janganlah kamu berbuat bencana di muka bumi, mereka berkata, sesungguhnya kami berbuat kebajikan (2:11).
Seorang Amerika itu, yang termaktub dalam judul di atas, Noam Chomsky namanya. Ditengah arus besar "memerangi teroris", ada seorang Noam Chomsky yang berteriak nyaring: Amerikalah Sang Teroris!
Marilah kita putar jarum jam ke tahun 1977. Dalam tahun itu di Philadelphia, Pennsylvania, sekejap sebelum Dr. William Chomsky menutup mata untuk selamanya; di depan Elsie Simonovsky, istri dan kedua anaknya Noam dan David Chomsky, imigran Yahudi asal Rusia ini menuturkan beberapa bait pesan. "Anakku, jadilah engkau seorang individu terdidik yang memiliki integritas, bebas dan independen dalam berpikir, peduli dalam upaya meningkatkan dan mendorong kehidupan dunia, dan berpartisipasilah menciptakan hidup yang lebih bermakna dan bermanfaat bagi semua," ujar Yahudi berkebangsaan Rusia yang hijrah ke Amerika pada 1913 ini.
Pesan terakhir ini berdampak besar bagi Noam Chomsky, anak pertamanya. Sebagai pribadi, jadilah Noam, kini profesor linguistik di Massachuset Insitute Technology (MIT), seorang yang punya integritas tinggi, bebas, dan independen dalam berpikir. Ia, melalui karyanya berjudul Pirates and Emperor : International Terrorism in the Real World, yang telah diterjemahkan oleh Mizan dengan titel Maling Teriak Maling,; Amerika Sang Teroris ? membongkar kedok Amerika. Selama ini, Amerika, dengan gurita media massanya, telah menancapkan sebuah pemahaman yang keliru atas semua peristiwa dunia. Dengan jaringan media sebagai tentakelnya, Amerika memaksakan American Ideological System untuk mengontrol pikiran manusia melalui kata-kata dan pemberian makna tertentu. 'Kamus Adikuasa' itu menterjemahkan semua peristiwa menjadi sebuah keuntungan bagi Amerika.
Dalam buku itu, Chomsky, mencap Amerika sebagai "Kekuatan teroris utama" , yang menggunakan standar ganda dalam berbagai kasus. Yaitu dengan memproduksi "Newspeak" - ucapan baru. Terjadilah dua dunia dalam benak orang: dunia nyata dan dunia Newspeak. Chomsky telah menginventarisir sejumlah kata yang telah diserongkan maknanya.
Bila negara-negara Arab menerima posisi AS, mereka disebut "moderat'. Bila menolak disebut "ekstremis". Dalam benak orang disuntikkanlah melalui mas media bahwa kata "ekstremis", termasuklah di dalamnya a.l. PLO, Libya, Iran, , Thaliban dan Iraq.
Kata-kata berikutnya adalah "terorisme", yang pada mulanya berarti tindakan kekerasan yang dimaksudkan untuk menakut-nakuti lawan. Dalam Kamus Newspeak, terorisme adalah tindakan protes yang dilakukan oleh negara atau kelompok-kelompok kecil yang anti Amerika. Pembunuhan tiga orang Israel di Larnaca adalah terorisme, tetapi penyerbuan sasaran sipil di Tunisia, pembantaian Sabra dan Satila dan penyiksaan warga palestina disebut "pembalasan" atau "tindakan mendahului" (preemptive).
Dalam medan konflik Asia Barat (sudah berulang kali saya tulis, jika memakai predikat Timur Tengah, berarti kepala kita dipenggal, kaki berjejak di Indonesia, kepala ditaruh di Amerika) . Makna Newspeak "Proses perdamaian" berarti "usulan perdamaian yang diajukan oleh Amerika Serikat". Usulan-usulan perdamaian, yang dikemukakan oleh negara-negara Arab-apalagi Palestina (betapapun realistisnya)-dianggap sebagai penolakan. Untuk itu diciptakan sebuah Newspeak buat usulan yang tidak sama dengan usulan AS, yaitu rejeksionisme. Orang yang terbius oleh Newspeak itu akan bersimpati kepada AS yang selalu bersusah payah menciptakan perdamaian. Pada saat yang sama orang yang terbius itu membenci negara-negara Arab yang rejeknionis.
Pada Oktober 1980, misalnya. Presiden Amerika Jimmy Carter berkolusi dengan Jose Napoleon Duarte, salah satu kelompok yang bertikai di El Savador, melakukan penggilasan dan penyembelihan terhadap 50 ribu rakyat disana dengan dalih "memberantas gerilyawan pemberontak". Peristiwa mirip El Savador itu juga terjadi dilain tempat, yaitu Palestina, Kuba, Jepang, Guatemala, Vietnam, Korea Selatan, Iran, Iraq dan, yang terakhir Afghanistan. Rakyat Afghanistan, dibalut duka yang ditebar 'burung-burung besi pembunuh' AS. Langit Afghan yang selama ini berisi awan dan pelangi berubah menjadi gelaran karpet kematian.
"Kami hanya melihat ibu dan anak-anak kami mati. Mengapa anda bunuhi kami? Apa sih yang kami lakukan, para warga sipil ini kepada anda," ratap Khawaja Ahmad (25), bersama dua anaknya yang kini mengungsi di Jalalabad, seperti dikutip koran USA Today. Ia menjadi saksi hidup penghancuran ratusan rumah mereka dan puluhan orang meregang nyawa.
Chomsky, Profesor linguistik yang telah menulis lebih dari 30 buku, sejak 1965 konsisten mengkritik keras kebijakan luar negeri Pemerintah AS. Ia menjadi figur yang cukup disegani lantaran kekritisannya. Namun, ia bagai teriak di lorong yang sunyi di tengah arus besar, apa yang mereka sebut, 'Perang melawan Teroris'. Mampukah teriakan Chomsky menghentikan teror bagi rakyat sedunia?
Ala kulli hal, mampukah Pemerintah RI bertahan dari tekanan Amerika, yang sesungguhnya kedaulatan kita telah didaulat Amerika melalui IMF? WaLlahu a'lamu bishshawab.
*** Makassar, 20 Oktober 2002
12 Oktober 2002
[+/-] |
545. Menghindarkan Hakim Beramai-ramai dan Mencegah Perkosaan Beramai-ramai |
Allah SWT berfirman:
-- YD'AWN ALY ALKHYR, dibaca Yad'u-na ilal khayr, mengajak kepada nilai-nilai kebajikan. Ini disebut metode atau cara kultural. Bagaimana cara mengajak itu? Dalam Al Quran disebutkan
-- AD'A ALY SBYL RBK BALHKMt W ALMW'AZHt AlhSNt W JADLHM BALTY HY AhSN , dibaca ud"u ila- sabi-li rabbika bil hikamti walmaw'izhtil hasanati wa ja-diluhum billati- hiya ahsan, ajaklah ke jalan Maha Pengaturmu dengan bijaksana, dan informasi yang baik dan berdiskusilah dengan mereka itu sebaik-baiknya. Itulah yang disebut metode kultural. FPI sudah berulangkali dengan bilhikmah, bilmaw'azhatil hasanah, bil muja-dalah, tetapi tidak digubris. Mereka minta dengan baik-baik supaya tempat-tempat maksiyat (judi dan pelacuran) ditutup, mereka dicuekin. Bahkan secara sangat minimal, menghimbau untuk menutup tempat maksiyat itu pada malam Isra-Mi'raj. AlhamduliLlah, itu didengar oleh pengelola tempat-tempat maksiyat itu, kecuali yang dikelola oleh Pemda, ceritanya untuk oleh raga, tetapi kenyataannya tempat maksiyat. Tatkala datang dihimbau untuk terakhir kalinya supaya ditutup, para pemuda Muslim itu disambut dengan lemparan botol-botol. Maka disambutlah pula dengan lemparan.
***
Sebuah kasus yang sangat memalukan dan memilukan. Hari Rabu, 9 Oktober 2002 pada halaman muka Harian FAJAR dengan garis kepala (maksudnya head line): "DELAPAN OKNUM POLISI GILIR SISWI SMU. Mereka Bantah Memperkosa Karena Membayar." Terlalu panjang dan mengambil tempat jika seluruhnya saya salin berita itu. Cukup yang relevan saja: "Namun menurut Kapolres Sidrap, sesuai dengan pemeriksaan dan pengakuan kedelapan anggotanya itu, bila apa yang dilakukan terhadap gadis tersebut, bukanlah pemerkosaan, sebab mereka membayar. Tetapi korban, kata Kapolres, tetap membantah, dirinya telah dibayar."
Coba lihat, secara hukum kedudukan sang gadis sangat lemah. Delapan lawan satu. Delapan mengatakan membayar (apa lagi polisi) satu mengatakan tidak dibayar. 8 >< 1. Tentu 8 yang menang, artinya gadis itu secara hukum TIDAK diperkosa. KUHP tidak dapat menjaring ke-8 polisi itu, sebab kalau dibayar berarti bukan perkosaan, melainkan mau sama mau. Sedangkan pasal 284 KUHP, yang disebut zina hanyalah delik aduan, artinya hanya bisa dijaring hukum jika isteri dari yang bersanggama atau suami dari yang bersanggama keberatan.
Dengan melihat kedua kasus di atas pemuda Muslim vs tempat maksiyat yang meningkat menjadi polisi vs FPI, serta perkosaan 8 >< 1, maka adakah upaya yang dapat dilakukan untuk menghindarkan hal itu. Itu tidak dapat dihindarkan hanya dengan resep: "pendekatan kultural"
***
Maka disamping metode kultural "yad'u-na ilal khayr" , yang berjalur bottom up, harus pula ditempuh jalur top down dengan metode struktural memformalkan nilai-nilai Al Furqan (Islami) menjadi norma hukum. Sebab adalah fakta bahwa sistem sekuler yang "mengharamkan" memformalkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan bernegara, di lapangan sangat mengecewakan, lihatlah contoh 8 lawan 1 di atas itu, sistem hukum kita tidak berdaya menghadapi kasus 8 >< 1. Di samping itu pranata hukum juga mengecewakan, karena tidak berdaya menghadapi maksiyat seperti judi dan pelacuran. Itu suatu kenyataan. Padahal ada Sabda RasuluLlah SAW: Barang siapa di antara kamu melihat kemungkaran falyughayyiru biyadihi dst. Falyughayyiru, ini kata perintah, karena terdapat Lam al Amr. Lam yang menyatakan perintah. Terjadilah bentrok di lapangan antara petugas keamanan (yang tidak berdaya menghadapi maksiyat judi dan pelacuran) dengan pemuda Islam yang "bersemangat". Dan sekali lagi ditekankan, bahwa bentrokan di lapangan antara petugas keamanan (yang tidak berdaya menghadapi maksiyat judi dan pelacuran) dengan pemuda Islam yang "bersemangat", serta perkosaan n lawan 1 ini bukan hanya berlaku beberapa hari yang lalu, tetapi telah berlangsung dari waktu ke waktu.
***
Syahdan, maka itulah sebabnya, sekali lagi itulah sebabnya antara lain mengapa 7 kata supaya dimasukkan ke dalam batang-tubuh UUD. Supaya ada kewajiban bagi pemerintah, yang antara lain seperti dalam kasus tindakan FPI terhadap tempat maksiyat, wajib dilaksanakan oleh pranata hukum, mulai dari polisi diteruskan ke jaksa dilanjutkan ke pengadilan. Dengan demikian pemuda-pemuda Islam yang tinggi semangatnya untuk memberantas tempat maksiyat (nahi mungkar), tidak menjadi hakim beramai-ramai, yang mengakibatkan bentrokan antara polisi versus pemuda Muslim yang tinggi "semangatnya" mengubah kemungkaran bilyad, dengan tangan.
Dengan masuknya 7 kata itu, maka wajiblah ada satuan polisi yang menangani khusus maksiyat narkoba, perjudian dan pelacuran. Satuan polisi yang anggotanya diseleksi dari pemuda-pemuda yang berasal dari organisasi pemuda Islam dan pesantren yang ikhlas dan bersemangat memberantas kemaksiyatan narkoba, perjudian dan pelacuran. Insya Allah tidaklah akan terjadi lagi bentrokan yang berlangsung dari waktu ke waktu antara petugas keamanan (yang tidak berdaya menghadapi kemaksiyatan) versus pemuda Islam yang "bersemangat". insya Allah tidak akan terjadi pemuda Muslim yang bersemangat menjadi hakim beramai-ramai atas tempat-tempat maksiyat, karena pranata hukum sudah effektif kerjanya.
Dengan adanya 7 kata itu dalam Batang Tubuh UUD perkosaan yang dirontokkan menjadi suka-sama-suka karena dibayar, hukum dapat menjaring upaya perontokan perkosaan itu menjadi hanya sekadar hubungan seksual suka-sama-suka. Karena dalam Syari'at Islam hubungan seksual di luar nikah adalah kejahatan yang harus mendapat sanksi. Tidak lagi akan terjadi perkosaan ramai-ramai, karena nilai Islami telah dijadikan norma hukum artinya memformalkan Syari'at Islam.
Alhasil dengan masuknya 7 kata ke dalam Batang tubuh UUD, maka hakim berama-ramai dan perkosaan ramai-ramai dapatlah efektif dicegah dengan jalur struktural. Artinya jalur kultural bottom up (dari bawah ke atas) haruslah ditempuh a'rambangang (paralel, serempak) dengan jalur struktural top dowan (dari atas ke bawah) yaitu law enforcement. WaLla-hu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 12 Oktober 2002
6 Oktober 2002
[+/-] |
544. Bergerilya Melawan CIA di Dunia- Maya |
The Zionist web groups will continue their campaigns to shut down Islamic web-sites. During the South-East Asian 'Anti-Terrorism' Summit in July, Secretary of State Colin Powell's delegation personally delivered a written order to the local authorities asking them to immediately shut down our site. Our site has remained shut since then, but we have continued to post daily news bulletins on other web-sites, such as Waaqiah.com. Our site will continue to go online and offline until more Muslim Internet Service Providers appear who are prepared to legally challenge any attempts made to shut down our site. (Terjemahan secukupnya pada kalimat-kalimat terakhir -HMNA-).
***
Ceritanya begini:
Sama halnya terhadap stasiun TV aljazirah beserta situsnya aljazeera.net, Bush mengancam, bahkan berjanji menutup azzam.com yang memang banyak membongkar kebohongan pemberitaan Barat. Azzam.com muncul di dunia-maya dalam tahun 1996, web-site Islami yang pertama-tama menyediakan informasi tentang jihad dan mujahidin. Menyajikan berita harian yang diperoleh dari liputan serta wawancara dengan para mujahidin di Chechnya, dari September 1999 hingga Agustus 2001 dan di Afghanistan dari November 2001 hingga hari ini. Berbagai upaya yang mengandung risiko tinggi, seperti hantaman peluru beruang lapuk dan hantaman missil state terrorist Amerika, untuk memperoleh berita yang mengimbangi kebohongan pemberitan barat. Selama 6 tahun terakhir sekurang-kurangnya dua orang wartawan telah tewas dalam upaya mereka untuk tetap dapat meliput mengumpulkan informasi "from the other side" (baca: USA + UK).
Kedua orang wartawan itu adalah Mas'ud al Benini dan Suraqah al Andalusi. Mas'ud, pada bulan April 2000, dalam perjalan pulang setelah meliput medan jihad di Chechnya dicegat oleh pasukan beruang lapuk. Mas'ud bertempur sampai menemui syahidnya, semoga Allah menerima amalnya. Suraqah, pada bulan Dsember 2001, gugur menemui syahidnya oleh pemboman state terrorist Amerika di Tora Bora Afghanistan.
Azzam.com juga mengalami kesulitan dalam bergerilya berganti-ganti server dan perusahaan hosting selama bertahun-tahun itu supaya tetap dapat mengudara, eh mendunia-maya. Setelah peristiwa 11 September web-site azzam.com ditutup, atas perintah Bush dan juga karena perusahaan hosting Amerika mendapatkan protes bertubu-tubi dari masyarakat Amerika yang berang karena peristiwa itu. Beberapa pekan kemudian azzam.com muncul lagi di dunia- maya melalui sebuah perusahaan hosting yang pemiliknay Muslim di Canada. Perusahaan hosting ini kemudian juga dengan sangat terpaksa menutup azzam.com setelah perusahaan terebut menerima perintah dari pemerintahan lokal, yang sama sekali tidak mengemukakan alasan sehubungan dengan perintah penutupan itu.
Juga setelah peristiwa 11 September, sekelompok zionis Yahudi muncul di internet, dipimpin oleh warga Inggris Jonathan R.Galt yang mengorganisasikan kampanye anti gerilya kepada perusahaan-perusahaan hosting untuk menutup sejumlah web-site Islami. Galt ini memberikan kepada azzam.com label AlQaida's Azzam Com, dan dengan label ini cukup ampuh bagi perusahan-perusahaan hosting untuk tidak menerima azzam.com.
Demikianlah gerilya azzam.com di dunia-maya akhirnya terdampar di perusahaan hosting di Asia Selatan, yang seperti dituliskan di atas, terpaksa pula azzam.com ditutup dalam rangka kampanye 'Anti-Terrorism' oleh state terrorist USA. Pada bulan Juli 2002 delegasi yang diutus oleh Colin Powell menyerahkan perintah tertulis kepada otoritas / pemerintahan lokal meminta supaya segera menutup azzam.com. Sejak itu web-site azzam.com tertutup, namun tetap berupaya mengirim posting kepada web-sites yang lain-lain, antara lain berupa bulletin harisn yang diposting kepada Waaqiah.com. Itulah upaya bergerilya di dunia-maya oleh para mujahidin internet, yang dimulai dengan dalam wujud azzam.com dan diakhir dengan gerilya tanpa wujud (baca: tanpa web-site sendiri).
Firman Allah SWT:
-- FAQTLWA ALMSYRKYN HYTS WJD TMWHM (S. ALTWBT, 5), dibaca: faktulul musyriki-na hayts wajad tumu-hum (s. attawbah), artinya: (Dalam keadaan perang), perangilah (musuhmu) orang-orang musyrik di manapun kau temukan (9:5). Adapun dalam S. attawbah banyak ayat-ayatnya menyangkut petunjuk dalam peperangan. Azzam.com telah merealisasikan ayat (9:5) di dunia-maya dengan taktik perang gerilya. WaLlahu a'laum bishshawab.
*** Makassar, 6 Oktober 2002
29 September 2002
[+/-] |
543. Mencapai Kepuasan Intelektual dan Ketenangan Qalbu dalam Berilmu |
Tidak ada ilmu tanpa paradigma, baik itu ilmu eksakta maupun non-eksakta. Jadi tidak ada ilmu yang bebas nilai, karena paradigma tempat ilmu itu bertumpu memberikan nilai pada ilmu tersebut. Ada ilmu yang bertumpu pada filsafat positivisme, semacam materialisme baik itu yang menolak eksistensi substansi di luar materi, yakni sikap berpikir atheist yang menolak eksistensi Tuhan, ataupun yang tak mau pusing tentang substansi di luar materi, yaitu sikap berpikir agnostik yang acuh tak acuh tentang ada atau tidak adanya Tuhan, maupun deist yang percaya adanya Tuhan tetapi menolak wahyu, bahkan theist yang percaya adanya Tuhan dan wahyu tetapi bersifat sekuler, sekularisasi dalam kehidupan berilmu dan kehidupan politik ketata-negaraan. Ada pula ilmu yang bertumpu di atas paradigma theist khususnya Tawhid.
Contoh misalnya mekanisme proses evolusi Darwinisme dan neo-Darwinisme yang bertumpu pada paradigma filsafat positivisme, sangat berbeda dengan mekanisme proses evolusi menurut ilmu yang bertumpu pada Tawhid. Mekanisme yang menggerakkan evolusi dalam Darwinisme dan neo-Darwinisme tidak jelas. Proses evolusi itu berlangsung secara buta, secara kebetulan, tak terperikan (unpredictable), ibarat membuang dadu (ini ungkapan yang dipakai Einstein, dalam menentang blind evolution, bahwa Tuhan tidak mengatur alam seperti orang membuang dadu).
Firman Allah:
-- SBh ASM RBK ALA'ALY . ALDZY KHLQ FSWY . WALDZY QDR FHDY (ALA'ALY, 1-3), dibaca: Sabbihisma Rabbikal a'la- . Alladzi- khalaqa fa sawwa- .Walladzi- qaddara fa hada- (S. Al A'la-, 1 - 3). Sucikanlah asma Maha Pengaturmu Yang Maha Tinggi . Yang mencipta dan menyempurnakan . Yang mentaqdirkan dan mengarahkan (87:1-3).
Allah tidak mencipta ces pleng, sekaligus sempurna. Dari penciptaan berlangsung proses secara berangsur-angsur menuju sempurna. Inilah dia khalaqa fa sawwa-. Bersamaan dengan penciptaan itu Allah sebagai Maha Pengatur mengatur dengan mekanisme TaqdiruLlah (istilah sekulernya hukum alam). Inilah dia qaddara, mentaqdirkan. Taqdirullah itu mengarahkan, itulah dia fahada-. Di makrokosmos misalnya bintang-bintang hasil proses perubahan berangsur diarahkan oleh TaqdiruLlah yang dikenal sebagai medan gravitasi yang mengarahkan bintang-bintang itu bergerak dalam jalur geodesik. Ada pula TaqdirulLah yang menjadi mekanisme kekuatan bertumbuh dan berkembang biak. TaqdiruLlah inilah yang dikaji dalam proses berangsur yang orang katakan evolusi apakah secara sinambung dengan lambat ataupun cepat, maupun sewaktu-waktu proses berangsur secara loncatan. Jadi menurut ilmu yang bertumpu di atas paradigma Tawhid, perubahan berangsur itu bukanlah blind evolution by chance (unpredictable probability = lempar dadu menurut ungkapan Einstein), akan tetapi programmed evolution by ArRabb through TaqdiruLlah.
Catatan: Kata qaddara ==> taqdir ==> TaqdiruLlah = Taqdir Allah diadopsi ke dalam bahasa Indonesia taqdir dengan distorsi makna menjadi = nasib manusia. Padahal untuk manusia dan kemanusiaan Al Quran tidak memakai istilah TaqdiruLlah melainkan SunnatuLlah. Arkian, SunnatuLlah inilah yang mengatur / mekanisme berupa hukum-hukum kemasyarakatan dan sejarah dalam pertumbuhan kebudayaan ummat manusia. Dan menurut Al Quran SunnatuLlah juga bermakna aturan-aturan Allah dalam wujud perintah dan larangan supaya manusia itu hidup teratur sejahtera dalam baldatun thayyibatun wa Rabbun Ghafur, negeri yang thayyibah, yang mendapat ampunan dari Maha Pengatur.
Khatimah: Berilmu dengan paradigma Tawhid menghasilkan kepuasan intelektual dan apresiasi hasil berilmu yang membuahkan ketenangan qalbu. Bukankah itu yang ingin kita capai dalam hidup yang sebentar di dunia ini? Atau ada yang berpendapat lain? WaLlahu a'lamu bishshawab.
*** Makassar, 29 September 2002
22 September 2002
[+/-] |
542. Menelusuri Angka 19 dalam Sistem Periodik Unsur-Unsur Kimia |
Diperbincangkan dalam Seri 519 itu mengenai 30 buah bilangan bulat dalam Al Quran. Dalam S. Al Muddatstsir, ayat 30 = jumlah jenis bilangan bulat tersebut dalam Al Quran:
-- 'ALYHA TS'AT 'ASYR, dibaca: 'Alayha- tis'ata 'asyar, artinya: di atasnya 19. Angka 19 ini tidak menunjuk kepada jumlah substansi tertentu, tidak seperti dengan bilangan bulat yang lain yang menunjuk jumlah substansi tertentu misalnya angka 12 menunjuk pada jumlah bulan (syahrun, month).
Jadi angka 19 itu terbuka untuk dapat menunjuk jumlah substansi apa saja dalam ayat Qawliyah (Al Quran), misalnya jumlah kata dan huruf, yaitu 19 buah kata dan 76 = 4 x 19 huruf dalam paket ayat S. Al 'Alaq, yaitu paket yang mula-mula diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Jumlah 19 ayat dalam S. Al 'Alaq, S. Al 'Alaq terletak pada urutan ke-19 dari belakang dalam Al Quran, jumlah Surah = 114 = 6 X 19, jumlah huruf 19 dalam Bismi Lla-hi rRahma-ni rRahiym (Basmalah), jumlah Basmalah 114 walaupun Surah 9 tidak di mulai dengan Basmalah, namun pada Surah 27 ada 2 Basmalah. Jika Surah 9 dengan Surah 27 tersebut disusun menjadi deret hitung, akan diperoleh: 9 + 10 + 11 + ...... + 27 = 342 = 18 X 19, dst.dst-nya. Dalam Seri 519 telah ditunjukkan, bahwa jumlah bilangan bulat dalam Al Quran jika dijumlahkan, akan diperoleh = 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + 7 + 8 + 9 + 10 + 11 + 12 + 19 + 20 + 30 + 40 + 50 + 60 + 70 + 80 + 99 + 100 + 200 + 300 + 1000 + 2000 + 3000 + 5000 + 50,000 + 100,000 = 1621146 = 8534 x 19.
Demikian pula angka 19 itu terbuka untuk dapat menunjuk jumlah substansi apa saja dalam ayat Kawniyah (alam syahadah). Maka dalam Seri 542 ini akan ditelusuri angka 19 itu dalam sistem periodik unsur-unsur kimia. Orang-orang yang berkecimpung dalam disiplin ilmu kimia / fisika, tidaklah dianak-tirikan oleh Al Quran. Demikianlah di bawah ini penelusuran itu.
***
Dalam alam didapatkan 81 unsur kimia yang stabil. Ada dua unsur yang terdapat di alam yang tidak stabil yaitu Thorium dan Uranium. Keduanya mempunyai nomor atom 90 dan 92 dalam sistem periodik. Allah sebagai ArRabb (Maha Pengatur) mengendalikan alam semesta dengan TaqdiruLlah yang hingga kini baru dikenal oleh manusia sebagai: medan gravitasi, medan elektromagnet, gaya kuat dan gaya lemah. Medan gravitasi utamanya mengontrol makrokosmos, mengendalikan bintang-bintang. Ketiga jenis yang lain mengontrol mikrokosmos. Medan elektromagnet mengontrol pasangan proton (bermuatan +) dengan elektron (bermuatan -). Proton-proton dalam inti atom yang saling tolak karena bermuatan sama, "direkat" oleh gaya kuat. Sedangkan gaya lemah menyebabkan inti atom Thorium dan Uranium tidak stabil menjadi "lapuk" terbelah dengan mengeluarkan sinar yang mendapat predikat sinar radioaktif, sehingga Thorium dan Uranium disebut pula zat radioaktif. Karena terbelah itu keduanya memperanakkan zat-zat radioaktif pula, yaitu mempunyai dalam sistem periodik nomor-nomor atom 84, 85, 86, 87, 88, 89 dan 91. Hingga hari ini sudah dikenal 106 unsur dalam sistem periodik. Patut dicatat, bahwa dua di antaranya yaitu Technetium yang menempati nomor atom 43 dan Promethiu yang menempati nomor atom 61 dalam sistem periodik, keduanya adalah unsur "siluman". Keduanya jika tersusun, akan hilang dalam sekejap, sehingga sesungguhnya bukan 106 unsur yang aktual, melainkan hanya 104 unsur dalam sistem periodik. Maka di antara 106 unsur kimia dalam sistem periodik ada 81 unsur stabil, 2 unsur siluman dan nomor atom 84 ke atas unsur tidak stabil / radioaktif, yang intinya terbelah.
***
Dalam penelusuran angka 19 di dalam sistem periodik yang dihubungkan dengan Al Quran, diperoleh hasil sebagai berikut:
-- 1. Unsur kimia dalam sistem perodik intinya TERBELAH mulai nomor atom 84.
Kita lihat dalam Al Quran Surah 84, yaitu Surah AL ANSYQAQ, dibaca al insyiqa-q, artinya: TERBELAH.
-- 2. Unsur siluman Technetium dengan nomor atom 43 dan Promethiu dengan nomor atom 61.
- Apabila disusun deret 43 + 44 + 45 + 46 + ......+ 61 = 986 = 52 x 19.
- Apabila kita jumlahkan nomor atom dari unsur stabil dalam sistem periodik, kemudian dikuarangi dengan jumlah nomor atom dari kedua unsur siluman itu, akan kita peroleh: (1+2+3+......+83) - (43 + 61) = 3382 = 178 x 19.
-- 3. Kita lihat dalam Al Quran Surah 43 dan Surah 61. Surah 43 terdiri atas 89 ayat dan Surah 61 terdiri atas 14 ayat. Di atas telah disebutkan bahwa jumlah Basmalah 114 walaupun Surah 9 tidak di mulai dengan Basmalah, namun pada Surah 27 ada 2 Basmalah. Itu mengisyaratkan bahwa Basmalah adalah bagian dari Surah-Surah, kecuali Surah 9 (karena memang tidak dimulai dengan Basmalah). Maka lihatlah hasilnya, jika nomor Surat dijumlahkan dengan jumlah ayat dijumlahkan dengan Basmalah:
43 + 89 +1 =133 = 7 x 19
61 + 14 +1 = 76 = 4 x 19
-- 4. Yang terkahir, angka 43 dan 61 adalah sejenis dengan angka 19, yaitu ketiga-tiganya merupakan bilangan prima. WaLlahu a'lamu bishshawab.
*** Makassar, 22 September 2002
15 September 2002
[+/-] |
541. Siapapun Mereka Pelakunya |
Kehebatan Amerika dalam mempublikasikan misinya memang luar biasa. Alangkah mudahnya Amerika menembak sasaran dan menjatuhkan vonis "Sadis", "Kejam", "Teroris". Dia menguasai seluruh jaringan media massa yg tersebar di seluruh dunia. Melalui media massa itu dia pempropagandakan ajaran "luhurnya". Betapa simpatiknya cara penyampaian ajaran itu, sehingga orang tidak sadar telah "dicuci otaknya" untuk memeberikan "usapan" simpati.
Penayangan CNN tentang peristiwa 11 September 2001 / runtuhnya WTC yg disiarkan nonstop 24 jam secara berulang-ulang untuk menyentuh perasaan pirsawan, sehingga yg menonton terbawa arus ikut terharu, sedih dan menangis, yg kemudian berakhir pada "kutukan" terhadap pelaku teror. Sehingga tidak menyadari tingkah laku Amerika selama ini. Betapa halusnya cara penyampaian ajaran itu, sehingga pirsawan dapat terbuai dan tanpa sadar "membasuh", "mengusap", "membelai" memberikan rasa salut dan kasih sayang. Begitu gampangnya hati orang dibuai untuk menuding betapa kejamnya "teroris" yg telah melakukan itu. Betapa sadisnya dan biadabnya perbuatan itu. Dan begitulah opini umum dibina untuk lebih mempercayai apa yg mereka lihat secara pragmatis (penglihatan Musa), ketimbang melihat secara hakikat (penglihatan Nabi Khidhir AS). [Musa yang pada waktu itu belum Nabi menjadi kesal melihat Nabi Khidhir merusak perahu, membunuh remaja putera].
Siapapun mereka pelakunya, yg sudi mengorbankan nyawa dan hartanya, hanya untuk satu tujuan: MENGHANCURKAN musuhnya, kalau dia tidak benar-benar punya alasan yg kuat? Apakah kemampuan membajak pesawat berawak besar hanya dengan menggunakan pisau cutter, yg biasa digunakan memotong kertas, bisa dimiliki oleh orang yg tak waras? Siapapun mereka pelakunya, bagaimana bisa keamanan negara super power dan penguasa dunia itu dijebol oleh orang yg tak punya tujuan? Bagaimana mereka, siapapun pelakunya, berhasil menerapkan prinsip-prinsip dasar dari serangan udara terhadap sasaran-sasaran strategis yang bernilai politis, ekonomi, dan militer yang sangat tinggi. Serangan ini bukan sekadar serangan dengan pola taktik pasukan khusus, namun jauh lebih rumit, menggunakan sistem perencanaan, riset, pelatihan dan pelaksanaan sebagaimana layaknya serangan udara modern, siapapun mereka pelakunya. Dan opini umum menuduh mereka teroris. Jelas para pembajak itu, siapapun pelakunya, punya TUJUAN. Jelas mereka mengorganisir semua itu untuk satu tujuan, walau mereka sendiri bersedia untuk tidak melihat "hasil karya" mereka.
Siapapun mereka pelakunya, apa yang telah dilakukan mereka, telah pernah pula diterapkan oleh Amerika di Vietnam dan perang Teluk, serta terhadap kediaman Muammar Qadhdhafi di Tripoli dan Benghazi. Cara serupa pernah dilakukan Israel dalam beberapa operasi udara seperti serangan udara terhadap reaktor nuklir Irak. Yg berbeda adalah, Amerika menggunakan peralatan perang yang mahal dan canggih, karena takut mati, sedangkan para "teroris" itu, siapapun mereka pelakunya, menggunakan "ilmu kancil" dan otak mereka serta "merekayasa" pesawat penumpang berbadan lebar sebagai senjata penghancurnya. Mereka telah melaksanakan misinya dengan tingkat efisiensi dan efektivitas tinggi serta mencapai hasil yang luar biasa, siapapun mereka pelakunya.
Ketika Amerika merasa malu, bahwa "harga dirinya" diinjak-injak, dia mencari kambing hitam, siapa lagi kalau bukan Usaamah ibn Ladin (Lidah barat yg keseleo menyebetunya Osama ben Laden), seorang Muslim yg sepanjang hidupnya mempersembahkan harta, jiwa dan raganya untuk membela umat Islam di Saudi, Sudan, Chechnya, Irak, Kashmir, Palestina dan terakhir di Afghanistan. Dan untuk sekedar menangkap seorang Usamah, yg oleh Amerika disebut teroris, amerika yg sudah super power itu perlu mengajak dunia untuk turut serta BERPERANG dan siap menghancurkan negara mana saja yg menghalangi niatnya. Beramai-ramai Amerika-Inggris mengeroyok Afghanistan, negara miskin yg BARU mengalami kedamaian dan ketenangan di bawah kekuasaan Thaliban (Dan pasti akan terus berlanjut menjadi Negara Islam Afghanistan yg adil dan makmur, minimal seperti Iran, kalau tidak dihancurkan oleh Amerika dan Inggris). Dan karena takut dicap sebagai negara yg tidak "demokratis", negara-negara yg diundang tak segan-segan mendukung Amerika. Lebih-lebih negara berkembang, yg takut kena sanksi.
Itulah dia Amerika, berusaha dg segala daya upaya, dari delapan penjuru mata angin, melancarkan jurus-jurusnya, meneruskan tradisi nenek moyangnya sejak pertama merampas tanah dan membantai orang-orang Indian, menginjak, menindas, mempengaruhi dan mengendalikan orang lain, hingga entah kapan. Dan orang - orang yg sadar, yg merasa ngeri akan sepak terjangnya, dan menyimpan dendam kesumat akibat ulahnya, terakumulasi dalam segala bentuk teror dan ancaman, guna mencegah meluasnya wabah yg dibawa Amerika. Dan orang-orang yg MENGETAHUI bahaya tersebut, siapapun pelakunya , dan berusaha mencegah supaya tidak meluas memang sedikit jumlahnya, seolah, memang, pengejawantahan dari firman Allah:
-- WALLH GHALB 'ALY AMRH WLKN AKTSR ALNAS LA Y'ALMWN (S. YWSF, 21), dibaca: WaLla-hu gha-libun wala-kinna aktsaran na-si la- ya'lamu-n (s. yu-suf), artinya: Allah Maha Kuasa atas urusanNya, namun kebanyakan manusia tiada mengetahui (12:21). Tanyalah diri anda apakah termasuk dalam aktsaran na-su (kebanyakan manusia) atau qali-lun na-su (manusia yang sedikit). WaLlahu a'lamu bishshawab
*** Makassar, 15 September 2002
8 September 2002
[+/-] |
540. Mush'ab bin Umair |
Masyarakat Yastrib yang terdiri dari berbagai suku, selalu dalam kondisi terpecah dan saling curiga, ditambah dengan intrik-intrik Yahudi yang selalu meniupkan rasa permusuhan di antara mereka. Saat itu opini umum, jalur ekonomi dan politik dikuasai oleh orang-orang Yahudi. Sistem riba yang diterapkan Yahudi sangat mengganggu roda perekonomian, dimana kesenjangan antara kaya dan miskin teramat kentara. Keadaan diperparah dengan kepercayaan tradisi leluhur dan animisme yang membelenggu cara berpikir masyarakat.
Maka penduduk muslimin Yastrib yang masih sedikit jumlahnya memutuskan untuk mengirimkan delegasi menghadap Rasulullah, meminta kepada beliau agar mengirimkan seorang da'i dan instruktur ke Yastrib. Rasulullah sangat menghargai nilai strategis yang telah diputuskan oleh kaum muslimin Yastrib, beliau juga sangat memahami obsesi yang mereka miliki saat itu. Beliau mengabulkan permohonan delegasi Yastrib dengan menunjuk Mush'ab al-Khair bin 'Umair RA. Tentunya bukan tanpa alasan Rasulullah memilih pemuda pendiam yang satu ini. Ia adalah kader Rasulullah hasil binaan dan tempaan madrasah Arqam bin Arqam.
Mush'ab menerima tugas yang diamanahkan Rasulullah ke atas pundaknya. Jadilah ia seorang utusan dari Sang Utusan. Dengan segera, sesampainya di Yastrib, Mush'ab bersama para naqib (pimpinan kelompok) merencanakan langkah-langkah da'wah yang akan mereka lakukan. Untuk menghindari benturan langsung dengan masyarakat Yahudi, yang saat itu sangat geram karena mengetahui bahwa Nabi Terakhir ternyata bukan dari kalangan mereka, Mush'ab menetapkan untuk mempergunakan taktik da'wah secara sirriyyah (diam-diam). Disamping itu, ditetapkan untuk mempertinggi intensitas da'wah kepada beberapa kabilah, terutama Aus dan Khajraj, karena kedua kabilah ini dinilai sangat potensial dan merupakan kunci dalam memudahkan jalan da'wah.
Mush'ab bin Umair terjun langsung memimpin para naqib dalam berda'wah. Beliau berda'wah tanpa membagi-bagikan roti dan nasi atau jampi-jampi. Ia meyakini Islam ini adalah diynu lhaq, dan harus disampaikan dengan haq (benar) pula, bukan dengan bujukan apalagi paksaan. Mush'ab terkenal sangat lembut namun tegas dalam menyampaikan da'wahnya, termasuk ketika ia diancam dengan pedang oleh Usaid bin Khudzair dan Sa'ad bin Muadz, dua pemuka Bani Abdil Asyhal. Dengan tenang, Mush'ab berkata: "Mengapa anda tidak duduk dulu bersama kami untuk mendengarkan apa yang saya sampaikan? Bila tertarik, alhamdulillah, bila tidak, kami pun tidak akan memaksakan apa-apa yang tidak kalian sukai." Keduanya terdiam dan menerima tawaran Mush'ab, duduk mendengarkan apa yang dikatakannya. Mereka ternyata tidak hanya sekedar tertarik, dengan seketika keduanya bersyahadat, bahkan mereka kembali kepada kelompoknya dan mengajak mereka semua memeluk Islam.
Demikianlah, satu persatu kabilah-kabilah di Yastrib menerima Islam. Hampir semua anggota kedua kabilah besar: Aus dan Khajraj, mau dan mampu menerima Islam. Gaya hidup terasa mulai berubah di Yastrib. Lingkaran jama'ah muslim semakin melebar, hampir di setiap perkampungan ditemui halaqah-halaqah Al-Qur'an. Potensi ummat telah tergalang, namun demikian Mush'ab tidak lantas merasa berwenang untuk memutuskan langkah da'wah selanjutnya. Untuk itu Mush'ab mengirim utusan kepada Rasulullah untuk meminta pendapat beliau mengenai langkah da'wah selanjutnya, apakah perlu diadakan "show of force". Mush'ab bersama tujuh puluhan muslim Yastrib menuju Makkah dengan tujuan utama menemui Rasulullah SAW, untuk melaporkan hasil dan problema da'wah di Yastrib, serta mengantarkan para muslimin Yastrib untuk berbai'ah kepada Rasulullah SAW. Mush'ab tidak berlama-lama di kampung halamannya, karena tugasnya di Yastrib telah menanti. Beliau segera kembali bersama rombongan menuju ke Yastrib untuk semakin menggiatkan aktifitas da'wah, serta mempersiapkan kondisi bila sewaktu-waktu Rasulullah dan muslimin Makkah berhijrah ke Yastrib. Penerapan nilai-nilai Islam di Yastrib berjalan mulus, murni dan konsekuen. Kaum Yahudi tidak banyak berbicara, mereka melihat kekuatan muslimin yang semakin besar, sulit untuk dipecah. Singkatnya, saat itu, kota Yastrib dan mayoritas penduduknya telah siap secara aqidah dan siyasah (politik). Mereka dengan antusias menantikan kedatangan Rasulullah dan muslimin Makkah.
Akhirnya, sampailah para muhajirrin dari Makkah di Yastrib, yang diganti namanya menjadi Madinatu nNabi, kartinya Kota Nabi, disingkat Madinah. Islam berkembang semakin luas dan kuat. Mush'ab mendapatkan syahidnya di medan pertempuran Uhud dalam usia belum lagi 40 tahun.. Rasulullah sangat terharu sampai menitikkan air mata ketika melihat jenazah Mush'ab. Rasulullah membaca:
-- MN ALMWaMNYN RJAL SHDQWA MA 'AAHDWA ALLH 'ALYH FMNHM MN QDHY NhBH WMNHM MN YNZHR WMA BDLWA TBDYLA (S. AL AhZAB, 23), dibaca: minal mu'mini-na rija-lun shadaqu- ma- 'a-haduLla-ha 'alayhi faminhum man qdha- nahbahu- waminhum may yanzhiru wama- baddalu- tabdi-lan, artinya: Sebagian mu'min ada yang telah menepati janji mereka kepada Allah, sebagian mereka mati syahid, sebagian lainnya masih menunggu, dan mereka memang tidak pernah mengingkari janji. (33:23). Semoga Allah Rabbul Jalil merahmati Mush'ab al-Khair bin 'Umair. WaLla-hu a'lamu bishshawab.
*** Makassar, 8 September 2002
1 September 2002
[+/-] |
539. Mengapa Sekularisme Bertentangan dengan Syari'at Islam? |
Manusia adalah makhluk individu. Manusia mempunyai naluri mempertahankan diri, ia didorong oleh nalurinya itu untuk menonjolkan keakuannya, menonjolkan identitas dirinya.
Syari'at Islam mengatur tatacara peribadatan yang ubudiyya-t untuk manusia sebagai makhluk pribadi, yakni hubungan langsung antara manusia dengan Allah. Peribadatan yang ubudiyya-t ini sangat pribadi sifatnya. Pelaksanaanya tidak boleh mewakili atau diwakilkan kepada orang lain. Peribadatan yang ubudiyya-t inilah yang identik dengan pengertian religion, religie, godsdienst dalam bahasa-bahasa barat. Peribadatan yang ubudiyya-t ini qaidahnya sangat ketat: semua tidak boleh, kecuali yang diperintahkan dan dicontohkan oleh Nash (Al Quran dan Hadits Shahih). Contoh: Shalat Maghrib sudah ditetapkan tiga rakaat.(*) Akal tidak boleh berpikir liberal semacam ini: Empat lebih besar dari tiga. Jadi empat rakaat pahalanya lebih banyak dari tiga rakaat. Maka lebih baik shalat Maghrib empat rakaat supaya pahalanya lebih banyak. Dalam Syariat yang ketat ini, akal dibatasi kebebasannya, tidak boleh liberal. Akal hanya dapat digunakan secara deskriptif, yaitu hanya boleh dipakai untuk menjawab pertanyan: bagaimana, bilamana, di mana, tidak boleh dipakai untuk melayani pertanyaan: mengapa.
Manusia adalah makhluk sosial. Walaupun manusia itu makhluk pribadi, namun manusia itu tidak dapat hidup nafsi-nafsi. Cerita tentang Si Buta dan Si Lumpuh, Si Buta memikul Si Lumpuh di atas bahunya, menunjukkan ibarat kerjasama yang baik. Saling mengisi di antara keduanya, memakai kaki Si Buta untuk berjalan dan mempergunakan mata Si Lumpuh untuk melihat. Manusia itu masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan, jadi tidak dapat hidup sendiri-sendiri, manusia itu saling membutuhkan di antara sesamanya manusia.
Syari'at Islam mengatur pokok-pokok peribadatan yang mu'amala-t untuk manusia sebagai makhluk bermasyarakat. (Ibadah adalah segenap aktivitas kita untuk mewujudkan nilai-nilai kebenaran utama yang mutlak menurut Al Quran dalam kehidupan kita sehari-hari, berlandaskan aqiedah yang benar, dikerjakan dengan ikhlas, mengharapkan ridha Allah SWT semata, lebih luas pengertiannya dari bahasa-bahasa barat: religion, religie, godsdienst). Peribadatan yang mu'amala-t ini adalah Syari'at yang tidak ketat sifatnya, terbuka, namun tidak liberal, mempunyai qaidah: semua boleh, kecuali yang dilarang serta tidak bertentangan dengan Nash. Sebagai contoh adalah pemakaian bedug di mesjid. Kalau pemakaian bedug itu diniatkan sebagai persyaratan untuk azan, maka ia menjadi sub sistem dari peribadatan ubudiyyah yang ketat. Jadi tidak boleh, karena Rasulullah tidak pernah menyuruh pukul bedug di mesjid. Akan tetapi jika pemukulan bedug itu hanya diniatkan sebagai sarana untuk interaksi sosial, yang fungsinya seperti loud speaker, maka ini masuk dalam Syariat muamalah yang tidak ketat, semua boleh kecuali yang dilarang. Nabi hanya pernah melarang pemakain lonceng di mesjid, sedangkan bedug tidak pernah dilarang, jadi bedug boleh dipakai.
Karena Syariat yang muamalah ini hanya diberikan pokok-pokoknya saja, maka hal-hal yang mendetail dipikirkan oleh akal manusia. Tentu saja hal yang mendetail ini sifatnya situasional, akibat hasil pekerjaan akal yang relatif. Namun hasil akal yang situasional itu merupakan rahmat Allah, jika akal itu berkecimpung dalam bingkai Nash, dibatasi oleh rambu-rambu berupa aturan-aturan pokok Syariat Islam yang mu'amalaat. Jadi dalam Syariat yang mu'amala-t ini akal bebas terkendali. Kebebasan terkendali ini tidak identik dengan liberal, karena akal yang liberal itu mendobrak rambu-rambu Nash, menjangkau melampaui aturan-aturan pokok Syari'at.
Contohnya: Sikap berpikir yang tidak kaffah, bahwa yang menyangkut urusan duniawi (masyarakat dan negara) diserahkan seluruhnya kepada akal manusia, padahal Nash menentukan rambu-pokok:
-- YAYHA ALLDZYN AMNWA ADKHLWA FY ALSLM KAFT WLA TTB'AWA KHTHWT ALSYY.THAN ANH LKM 'ADW MBYN (S. AL BQRT, 208), dibaca: Ya-ayyuhal ladzi-na a-manud khulu- fis silmi ka-ffataw wa la- tattabi'u- khuthuwa-tisy syayta-ni innahu- lakum 'aduwwum mubiyn (S. Al Baqarah, 208), artinya: Hai orang-orang beriman masuklah kamu ke dalam Islam secara total, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan, sesungguhnya iaitu musuhmu yang nyata (2:208).
Jadi sikap berpikir yang mendikhotomikan antara urusan ukhrawi dengan urusan duniawi telah mendobrak bingkai Nash (2:208) tersebut. Sikap berpikir yang mendikhotomikan antara urusan ukhirawi dengan urusan duniawi itulah yang kita kenal dengan sekularisme. [Secularism (Lt, saeculum = world): a system of political philosophy that reject all forms of religious faith]. Kelompok yang menamakan diri sebagai "Islam Liberal" yang membuat network yang disebut Jaringan Islam Liberal (JIL) mempunyai sikap berpikir berlandaskan paradigma sekularisme yang mendobrak bingkai Nash, sudah keluar dari ruang lingkup Kaffah, sehingga tidak layak menyandang predikat "Islam" Liberal, melainkan cukup dengan predikat Aliran Kepercayaan Liberal, sub-sistem dari Aliran Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. WaLlahu a'lamu bishshawab.
*** Makassar, 1 September 2002
--------------------------------
(*) Akan dijelaskan nanti insya-Allah "harga mati" jumlah raka'at setiap waktu Shalat Wajib: 2 raka'at Subuh, 4 raka'at Zhuhur, 4 raka'at 'Ashar, 3 raka't Maghrib, 4 raka'at 'Isya dan 2 raka'at Shalat Jum'at
25 Agustus 2002
[+/-] |
538. Sepuluh Wasiat Hasan Al-Banna |
Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang.
1 Wahai kawanku,
Segeralah tunaikan solat di awal waktu. Dikala mendengar azan. Usahakanlah semampu terdaya. Ini membuktikan kesungguhan anda. Di situ ada sumber kejayaan. Di situ ada sumber pertolongan. Di situ ada sumber taufiq. Perhatikanlah banyak perintah ayat al-Quran. ...dimulakan dengan menyebut shalat di awalnya Perhatikanlah Allah mensyari'atkan shalat... Juga di medan perang. Walaupun... Di saat genting dan cemas.
2 Wahai kawanku,
Bacalah al-Quran dan coba memerhati pesannya. Selalulah berzikir dan cari ilmu walaupun sedikit. Kurangilah dengan masa yang tidak bertujuan. Sesungguhnya al-Quran adalah sumber asli lautan ilmu. Sumber hidayah kepada anda dan saya. Bacalah al-Quran, kelak ia memberi syafa'at. Seanntiasalah membaca, menghafal dan... Coba hayati pesan arahannya. Selalu berzikir, berzikir dan terus berzikir!!! Di sini ada ketenteraman. Di sini ada kedamaian. Di sini ada kesalaman Jadilah hamba yang sejahtera.
3 Wahai kawanku,
Dorongkanlah diri untuk menguasai Bahasa al-Quran. Mulakan dulu walaupun sepatah perkataan Sebenarnya anda telah lama bermula Yaitu sejak anda shalat setiap hari. Sebut dulu walaupun tak faham. Antara mala petaka pertama menimpa umat kita... Ialah kecuaian menguasai bahasa agamanya. Juga mengutamakan bahasa pasar, Ayuh !!! Apa tunggu lagi?????? Bukalah ruang walaupun semenit !!!
4 Wahai kawanku,
Usahlah bertarung idea tanpa adabnya!!! Berdebatlah jika kiranya berbuahkan kebaikan Awasilah pertengkaran Karena di sana ada unsur lain membisikkan? Syaitannnn namanya !!!
5 Wahai kawanku,
Senyumlah selalu tapi bersederhanalah dalam ketawa !!! Rasulullah s.a.w adalah yang paling banyak senyum. Beliau ketawa kena pada tempatnya.Tapi berpada-pada sahaja, wahai kawan ! Berharap agar pementasan hiburan... Yang tidak bermutu terlalu banyak ketawa bodoh. Begitu juga supaya golongan belia ditegah daripada menyaksikan hiburan-hiburan yang membolehkan perbuatan ketawa berlebih-lebihan. supaya tidak menular. Keburukan dalam diri!!!
6 Wahai kawanku,
Seriuslah selalu dan berguraulah berpatutan Tanpa serius, hilanglah kesungguhan !!! Tanpa bergurau, tawarlah kehidupan. Kata seorang penyair : Berikan kerehatan pada jiwamu. Yang sibuk dengan berfikir. Obati dengan bergurau. Tapi, kalau mengobatinya dengan bergurau. Mestilah dalam batas, seperti kau masukkan garam ke dalam gulai.
7 Wahai kawanku,
Kawallah nada suaramu Sekadar yang diperlukan oleh pendengar di depanmu Janganlah jadi seperti orang bodoh. Bahkan menyakiti hati orang lain pula!!! Luqman El-Hakim juga mencela orang yang tidak pandai menjaga nada suara pada tempatnya. Itulah katanya suara keledai!!! Surah al-Isra' memberi tip kepada kita... Jangan keraskan suaramu dalam shalat.Tapi jangan pula merendahkannya Carilah jalan tengah di antara keduanya.
8 Wahai kawanku,
Tak usahlah umpat mengumpat. Tak usahlah merendah-rendahkan jemaah lain. Bercakaplah jika ada unsur kebajikan. Ayuh!!! Hindarkanlah...mengumpat! Tidak sekali mencibir jemaah-jemaah lain!!! Perkatakanlah kebaikan demi kebajikan bersama. Sukakah anda memakan daging pasti anda suka!! Tapi sukakah anda memakan daging kawan anda yang telah mati?? Sekali-kali tidak!!! Begitulah dosa orang yang mengumpat. Bertaubatlah jika anda mengumpat Tapi mesti minta maaf terhadap orang umpatanmu. Bersama!!! Boleh mengumpat...apabila ada tujuan syar'ie. Untuk menuntut keadilan apabila dizalimi. Untuk menghapuskan kemungkaran. Karena memberi amaran kepada Muslim tentang kejahatan. Karena mengisyaratkan kefasikan dan kejahatan.
9 Wahai kawanku,
Luaskanlah interaksimu dengan umat manusia. Sekalipun mereka tidak diminta berbuat demikian!!! Salam kasih sayang adalah untuk semua. Salam kemesraan adalah untuk sejagat. Hulurkanlah, hulurkanlah salam perkenalan...! Lihatlah pensyari'atan ibadah haji. Pelbagai bangsa datang berkunjung!!! Pelbagai lapisan datang berkunjung!!! Pelbagai derajat datang berkunjung!!! Sama-sama menjunjung obor suci. Tidak mengenali tapi tak sepi.
10 Wahai kawanku,
Maksimumkanlah faedah waktu anda dan tolonglah orang lain supaya manfaatkan masa. Hadkanlah masa penunaiannya. Biasakan hidup berjadwal ke depan. Bijaksanakanlah menggunakan waktu anda! Bersegeralah, karena... Sabda Nabi SAW bermaksud : "Bertindak segeralah melakukan amal..." (Diulang 7 kali..) Sayanglah masa saudaramu!!! Hormatilah waktu mereka!!! Usahlah berbicara meleret-leret... Tanpa haluan dan noktahnya. WaLlahu a'lamu bishshawab.
*** Makassar, 25 Agustus 2002
18 Agustus 2002
[+/-] |
537. 99 Langkah Menuju Kesempurnaan Iman |
Pesan-pesan ini ditimba melalui internet dari Azizah binti Ishak, yang menghimbau kepada siapa saja untuk menyebar-luaskannya:
- Bersyukur apabila mendapat nikmat;
- Sabar apabila mendapat kesulitan;
- Tawakkal apabila mempunyai rencana/program;
- Ikhlas dalam segala amal perbuatan;
- Jangan membiarkan hati larut dalam kesedihan;
- Jangan menyesal atas sesuatu kegagalan;
- Jangan putus asa dalam menghadapi kesulitan;
- Jangan usil dengan kekayaan orang;
- Jangan hasad dan iri atas kesuksessan orang;
- Jangan sombong kalau memperoleh kesuksessan;
- Jangan tamak kepada harta;
- Jangan terlalu ambitious akan sesuatu kedudukan;
- Jangan hancur karena kezaliman;
- Jangan goyah karena fitnah;
- Jangan berkeinginan terlalu tinggi yang melebihi kemampuan diri.
- Jangan campuri harta dengan harta yang haram;
- Jangan sakiti ayah dan ibu;
- Jangan usir orang yang meminta-minta;
- Jangan sakiti anak yatim;
- Jauhkan diri dari dosa-dosa yang besar;
- Jangan membiasakan diri melakukan dosa-dosa kecil;
- Banyak berkunjung ke rumah Allah (masjid);
- Lakukan shalat dengan ikhlas dan khusyu;
- Lakukan shalat fardhu di awal waktu, berjamaah di masjid;
- Biasakan shalat malam;
- Perbanyak dzikir dan do'a kepada Allah;
- Lakukan puasa wajib dan puasa sunat;
- Sayangi dan santuni fakir miskin;
- Jangan ada rasa takut kecuali hanya kepada Allah;
- Jangan marah berlebih-lebihan;
- Cintailah seseorang dengan tidak berlebih-lebihan;
- Bersatulah karena Allah dan berpisahlah karena Allah;
- Berlatihlah konsentrasi pikiran;
- Penuhi janji apabila telah diikrarkan dan mintalah maaf apabila karena sesuatu sebab tidak dapat dipenuhi;
- Jangan mempunyai musuh, kecuali dengan iblis/syaitan;
- Jangan percaya ramalan manusia;
- Jangan terlampau takut miskin;
- Hormatilah setiap orang;
- Jangan terlampau takut kepada manusia;
- Jangan sombong, takabur dan besar kepala;
- Berlakulah adil dalam segala urusan;
- Biasakan istighfar dan taubat kepada Allah;
- Bersihkan rumah dari patung-patung berhala;
- Hiasi rumah dengan bacaan Al-Quran;
- Perbanyak silaturrahim;
- Tutup aurat sesuai dengan petunjuk Islam;
- Bicaralah secukupnya;
- Beristeri/bersuami kalau sudah siap segala-galanya;
- Hargai waktu, disiplin waktu dan manfaatkan waktu;
- Biasakan hidup bersih, tertib dan teratur;
- Jauhkan diri dari penyakit-penyakit bathin;
- Sediakan waktu untuk santai dengan keluarga;
- Makanlah secukupnya tidak kekurangan dan tidak berlebihan;
- Hormatilah kepada guru dan ulama;
- Sering-sering bershalawat kepada nabi;
- Cintai keluarga Nabi saw;
- Jangan terlalu banyak hutang;
- Jangan terlampau mudah berjanji;
- Selalu ingat akan saat kematian dan sedar bahawa kehidupan dunia adalah kehidupan sementara;
- Jauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat seperti mengobrol yang tidak berguna;
- Bergaul lah dengan orang-orang soleh;
- Sering bangun di penghujung malam, berdoa dan beristighfar;
- Lakukan ibadah haji dan umrah apabila sudah mampu;
- Maafkan orang lain yang berbuat salah kepada kita;
- Jangan dendam dan jangan ada keinginan membalas kejahatan dengan kejahatan lagi;
- Jangan membenci seseorang karena pahaman dan pendiriannya;
- Jangan benci kepada orang yang membenci kita;
- Berlatih untuk berterus terang dalam menentukan sesuatu pilihan
- Ringankan beban orang lain dan tolonglah mereka yang mendapatkan kesulitan.
- Jangan melukai hati orang lain;
- Jangan membiasakan berkata dusta;
- Berlakulah adil, walaupun kita sendiri akan mendapatkan kerugian;
- Jagalah amanah dengan penuh tanggung jawab;
- Laksanakan segala tugas dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan;
- Hormati orang lain yang lebih tua dari kita;
- Jangan membuka aib orang lain;
- Lihatlah orang yang lebih miskin daripada kita, lihat pula orang yang lebih berprestasi dari kita;
- Ambilah pelajaran dari pengalaman orang-orang arif dan bijaksana;
- Sediakan waktu untuk merenung apa-apa yang sudah dilakukan;
- Jangan sedih karena miskin dan jangan sombong karena kaya;
- Jadilah manusia yang selalu bermanfaat untuk agama,bangsa dan negara;
- Kenali kekurangan diri dan kenali pula kelebihan orang lain;
- Jangan membuat orang lain menderita dan sengsara;
- Berkatalah yang baik-baik atau tidak berkata apa-apa;
- Hargai prestasi dan pemberian orang;
- Jangan habiskan waktu untuk sekedar hiburan dan kesenangan;
- Akrablah dengan setiap orang, walaupun yang bersangkutan tidak menyenangkan;
- Sediakan waktu untuk berolahraga yang sesuai dengan norma-norma agama dan kondisi diri kita;
- Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan fisikal atau mental kita menjadi terganggu;
- Ikutilah nasihat orang-orang yang arif dan bijaksana;
- Pandai-pandailah untuk melupakan kesalahan orang dan pandai-pandailah untuk melupakan jasa kita;
- Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan orang lain terganggu dan jangan berkata sesuatu yang dapat menyebabkan orang lain terhina;
- Jangan cepat percaya kepada berita jelek yang menyangkut teman kita sebelum dipastikan kebenarannya;
- Jangan menunda-nunda pelaksanaan tugas dan kewajiban;
- Sambutlah huluran tangan setiap orang dengan penuh keakraban dan keramahan dan tidak berlebihan;
- Jangan memforsir diri untuk melakukan sesuatu yang diluar kemampuan diri;
- Waspadalah akan setiap ujian, cobaan, godaan dan tentangan. Jangan lari dari kenyataan kehidupan;
- Yakinlah bahwa setiap kebajikan akan melahirkan kebaikan dan setiap kejahatan akan melahirkan kerusakan;
- Jangan sukses di atas penderitaan orang dan jangan kaya dengan memiskinkan orang;
*** Makassar, 18 Agustus 2002