Di Metro TV pada malam Rabu 25 April berlangsung talkshow memperbincangkan Partai Politik Lokal di Aceh. Pembicara dari PDIP mengemukakan sikap politik PDIP yang menyatakan tidak terikat dengan Memorandum of Understanding (MoU) dan menolak pembentukan Partai Politik Lokal.
Kalau ditelusuri yang menyangkut Aceh, PDIP selalu menjadi batu sandung dengan sikap politik yang negatif dari PDIP. Marilah kita telusuri:
PDIP menolak pemberlakuan Syari'at Islam dalam RUU Nanggroe Aceh Darusslam yang sedang dibahas dalam Pansus DPR. Demikian ditegaskan Sutjipto, Sekjen yang juga ketua fraksi PDIP di MPR, setelah menghadiri rapat tertutup PDIP yang dipimpin Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. RUU Nanggroe Aceh merupakan salah satu fokus utama pembahasan dalam rapat tertutup itu. [Seri 474, berjudul: Syari'at Islam di Aceh, PDIP Tidak Mendukung, bertanggal 13 Mei 2001]
***
Tak ayal lagi gempa tektonik 150 kilometer sebelah Barat Daya Aceh yang menyebabkan timbulnya tsunami yang menyapu Aceh sebagai front terdepan adalah isyarat Allah SWT yang perlu kita tepekur merenungkan makna isyarat itu. Air mata dan duka menyatukan dan melapangkan dada kedua pihak yang bertikai yaitu Jakarta vs GAM. Aceh perlu dibangun dari reruntuhan. Sejarah pertikaian politik dan senjata perlu dilupakan. Blok-blok psikologis ditepis, semuanya memfokuskan perhatian pada kerja berat, dan dana yang tidak sedikit sekitar Rp.10 triliun, serta makan waktu yang panjang untuk membangun Aceh kembali. Ya, semuanya, bukan orang Aceh saja tetapi seluruh rakyat Indonesia, rakyat sipil, birokrat, Polri, ABRI dan GAM. Darurat sipil dicabut disertai amnesti umum dan GAM mundur selangkah, menerima kenyataan Otonomi Khusus "Syari'at Islam" di Nanggroe Aceh Darussalam dalam pangkuan Republik Indonesia. Semoga isyarat Allah berupa tsunami itu dapat dihayati dengan baik, sehingga terciptalah damai di Aceh. [Seri 657, berjudul: Gempa Diikuti Tsunami, Isyarat Allah bertanggal 2 Januari 2005]
Isyarat Allah ini tidak mampu dihayati oleh para petinggi PDIP.
***
Perundingan RI-GAM memasuki babak baru. Delegasi GAM mulai melunak dengan melepaskan tuntutan merdeka yang dikampanyekan sejak gerakan itu berdiri hampir 30 tahun lalu (kalau tidak salah pada 30 Oktober 1976 GAM dimaklumkan dari Pasi Lokh, Aceh). Dalam perundingan itu GAM menggantikan tuntutan merdeka itu dengan usulan pemerintahan sendiri untuk dioperasionalkan di seluruh kawasan Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). [Seri 665, berjudul: GAM Mundur Selangkah, bertanggal 27 Februari 2005]
***
Ketua Umum DPP PDIP Megawati menunjukkan sikap negatifnya terhadap Kesepakatan Helsinki yang tertuang dalam MoU tersebut. Hal itu terbongkar ketika Megawati di hadapan peserta kursus reguler Lemhanas angkatan 38 di Gedung Lemhanas, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis, 28 juli 2005 yang telah melambungkan salto penentangannya terhadap MoU tersebut.
Tampaknya ada kartu kuat yang dimiliki oleh pihak Eksekutif dibanding kartu yang dimiliki pihak Legislatif dari kelompok PDIP yang hanya memperoleh sekitar 109 kursi di DPR. Apabila harus terjadi sampai pemungutan suara untuk meratifikasi MoU yang ditandatangani 15 Agustus 2005, dan amandemen Undang Undang No.18/2001 atau Undang Undang No.31/2002, maka melihat secara teoritis pihak PDIP akan kalah dalam pemungutan suara. Dan hal ini niscaya telah diperhitungkan pihak Eksekutif, sehingga Jusuf Kalla pada hari Jumat 22 Juli 2005 berani menyatakan: Kalau yang menolak MoU Helsinki hanya satu partai artinya 80 persen suara sudah menerima. Jadi selesai. [Seri 689, berjudul: Memorandum of Understanding, bertanggal 14 Agustus 2005]
***
Dengan ditandatanganinya MoU, maka itu berarti baik pemerintah RI maupun GAM, telah mampu menerapkan win-win solution di tengah konflik kepentingan, termasuk konflik bersenjata, sosial, politik, atau lainnya. MoU adalah hadiah yang terpenting bagi Ulang Tahun ke-60 Negara Kesatuan Repiblik Indonesia. Namun dari kedua belah pihak ada yang tersendat, ibarat gangguan batu kerikil di dalam sepatu. Dari pihak ex-GAM batu kerikil itu berupa Komite Penyelamat Revolusi, sedangkan dari pihak kita batu kerikil itu brupa "ancaman" dari PDIP yang akan mengajukan Judicial Review MoU ke Mahkamah Konstitusi.
Apabila apa yang termaktub dalam MoU itu diapresiasi dengan hati nurani dalam suasana kebatinan merasakan penderitaan saudara-saudara kita di tanah Aceh yang dirajam penderitaan puluhan tahun, yang bagaimanapun juga kedamaian adalah keinginan dan cita-cita setiap manusia yang memiliki hati nurani dan iman, maka MoU itu tidaklah melabrak UUD. Akan tetapi jika itu dilihat dengan kaca-mata kesombongan nasionalisme sempit di atas segala-galanya, bahwa simbol wilayah berupa bendera itu merupakan negara dalam negara yang mencederai Negara Kesatuan Republik Indonesia, dibumbui pula dengan sikap politik beroposisi terhadap apa saja yang dibuat oleh SBY+JK maka niscaya terjadi distorsi pandangan yang miring, yaitu MoU itu melabrak UUD. [Seri 690, Berjudul: Hati Nurani vs Sikap Politik, bertanggal 21 Agustus 2005]
***
Nasionalisme sempit yang diberhalakan PDIP, yang menjadi landasan pertimbangan politik, sudah ketinggalan zaman. Mengapa? Karena ikatannya bersifat emosional, yang selalu didasarkan pada perasaan yang muncul secara spontan dari naluri mempertahankan diri. Ikatan yang bersifat emosional sangat mudah untuk berubah-ubah, sehingga tidak boleh dijadikan ikatan yang lestari (permanen) di antara satu individu dengan yang lain. Apa yang menjadi perekat yang dapat diandalkan bagi PEREKAT kebangsaan ialah keadilan. Firman Allah:
-- W AQYMWA ALWZN BALQSTH W LA TKHSRWA ALMYZAN (S. ALRHMN, 55:9), dibaca:
-- wa aqi-mul wazna bil qisthi wa la- tukhsarul mi-za-na, artinya:
-- Tegakkanlah timbangan dengan adil (yang terbit dari nurani kamu) dan janganlah kurangi timbangan (waktu membuat penilaian). WaLlahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 30 April 2006
30 April 2006
[+/-] |
725. Partai Lokal di Aceh |
23 April 2006
[+/-] |
724. Fabianus Tibo, Dominggus da Silva, dan Marinus Riwu |
Poso dihuni dua kelompok besar pemeluk agama. Daerah pinggir Poso Kota dan pegunungan dihuni penduduk asli, suku Toraja, Manado, dan lain-lain. Mereka beragama Kristen Protestan dengan pusatnya di Tentena, pusat Sinode Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST). Daerah Poso Pesisir kebanyakan dihuni oleh pendatang Bugis, Jawa, Gorontalo, dan penduduk asli. Agama mereka Islam. Pemeluk Katolik hanya sedikit, termasuk Tibo Cs yang datang dari Flores.
Vonis mati dijatuhkan Pengadilan Negeri Palu pada 5 April 2001, diperkuat Pengadilan Tinggi Sulteng, 17 Mei 2001, dan Mahkamah Agung, 21 Oktober 2001. Penolakan grasi dari presiden 9 November 2005. Pengajuan kembali perkara (PK) telah dilakukan, tetapi dianggap tidak benar. Menurut ahli hukum, PK boleh diajukan bila syaratnya memang terpenuhi.
Ir. Lateka adalah mantan pejabat di Dinas Kehutanan Sulawesi Tengah. Dia adalah pimpinan "perang" Laskar Kristus(*), yang selanjutnya disebut Kelompok Merah yang membakar pemukiman dan membunuh masyarakat Muslim di Poso Pesisir pada 23 Mei 2000. Pada hari itu Tibo Cs yang setelah menyerang dan merusak beberapa kelurahan, ternyata ketahuan oleh massa Muslim berlindung dan terperangkap dalam kompleks Gereja Santa Maria. Segera kompleks itu dikepung oleh massa. Tibo Cs bernegosiasi dengan polisi agak lama dan alot, akhirnya polisi melepas Tibo Cs melalui pintu belakang kompleks mengikuti rombongan penghuni kompleks yang dievakuasi. Massa Muslim yang jumlahnya makin banyak menjadi naik pitam lalu merusak dan membakar kompleks, karena polisi membiarkan Tibo Cs lolos,
Pada 2 Juni 2000, Lateka dan pasukannya masuk Poso Kota, setelah menelpon Kapolres Baso Opu bahwa Lateka akan masuk Poso pada malam itu juga. Kapolres yang berasal dari Selayar ini menyarankan agar Lateka mengurungkan niatnya, tetapi Lateka tidak perduli. Dia datang dengan massa dalam jumlah besar, dengan menggunakan truk dan mobil mikrolet. Sasarannya adalah membumi-hanguskan Poso Kota. Di Kayamanya, mereka dihadang oleh Jamaah Majelis Dzikir Nurul Khairaat dan para santri pimpinan Habib Shaleh Alaydrus serta penduduk setempat, sehingga terjadi pertempuran sengit di depan masjid di Kelurahan Kayamanya itu. Sekitar 1 jam pertempuran itu terjadi, dan tiba-tiba terdengar pekik Allahu Akbar yang keras disertai robohnya kedua orang pimpinan Kelompok Merah, yaitu Lateka dan Paulina. Pasukan Merah mundur, setelah tahu kedua pemimpinnya itu menemui ajalnya oleh pasukan Habib Shaleh. Saat itu sudah sangat pagi, sekitar jam 06.15 Wita.
Setelah Lateka menemui ajalnya, di Tentena berlangsung konsentrasi massa yang sangat besar di sebuah lapangan sepak bola. Saat itu, dibacakan "surat wasiat" dari Lateka yang menunjuk Tibo sebagai pimpinan Kelompok Merah. Maka saat itulah, Tibo resmi menjadi pimpinan Kelompok Merah. Sebagai tambahan informasi, jaksa agung muda Prasetyo dalam wawancara di AN TV menyebutkan latar belakang Fabianus Tibo yang pernah menjadi residivis karena membunuh 4 orang Muslim atas dasar masalah agama !!!
Puluhan istri dan anak-anak mengaku bahwa suami dan ayah mereka digantung dan dipenggal di depan mata kepala mereka, lalu mayatnya dibuang ke sungai Poso. Semuanya menunjuk Tibo, Dominggus dan Marinus. Korban Muslim di Tagolu dan sekitarnya itu dibantai oleh pasukan Tibo. Ditemukan di baruga (tempat pertemuan) di Desa Tagolu, banyak sekali tali bekas gantungan dan bekas darah orang diseret dan sudah mengering. Ada kuburan massal yang berisi 19 mayat. Ada yang tinggal kepala, ada yang hanya kaki, tangan dan ada yang masih utuh. Tibo Cs juga menyerang dan membunuh warga Muslim di Pesantren Walisongo dan sekitarnya. Pesantren Walisongo dibakar habis dan penghuninya dibunuh. Pada pembantaian dan pembakaran ini banyak saksi hidup yang melihat Tibo Cs sebagai penjagal. Pesantren Walisongo terletak di Kilometer 9 menuju Tentena dari arah Poso Kota.
Pantaslah kalau ketiga PENJAGAL POSO itu dihukum mati karena perbuatannya. Penolakan grasi dari presiden 9 November 2005 kepada Tibo Cs, itu sudah memenuhi rasa keadilan masyarakat.
Itulah peristiwa penting dan pahit dalam Kerusuhan Poso. Mereka sudah didamaikan atas prakarsa HM Yusuf Kalla dan Susilo Bambang Yudoyono di Malino, Sulawesi Selatan. Salah satu butir kesepakatan dalam Perdamaian Malino adalah proses hukum bagi yang bersalah berjalan terus. Mengingat itu kasus Tibo Cs mestinya tidak diposisikan sebagai subjek tunggal. Dilihat dari latar belakangnya, riwayat hidup dan tingkat pemahaman terhadap konflik yang terjadi, dapat dipastikan sangat tidak mungkin Tibo Cs sebagai otak (aktor intelektual), melainkan hanya sekadar sebagi operator lapangan. Tibo Cs menunjuk 16 orang tokoh, terutama dari pihak Tentena.
Setelah Tibo bernyanyi tentang 16 nama dalam Kerusuhan Poso, Tibo Cs kembali melantunkan nyanyian baru pada 15 April 2006 di Lapas Kelas II A di Jalan Dewi Sartika Palu, soal keterlibatan Majelis Sinode GKST di Tentena dalam konspirasi dgn Yahya Patiro untuk cari jabatan sebagai Bupati Poso saat itu, yang berakibat Kerusuhan Poso. "Saya tidak tahu mengapa (mereka yang memegang jabatan di Majelis Sinode) tidak pernah diperiksa polisi," kata Tibo dalam wawancara eksklusif dengan sejumlah wartawan. "Saya katakan bahwa sebelum kami turun ke Poso, kami didoakan di halaman GKST oleh para pendeta," kata dia meyakinkan. Senada dengan nyanyian Tibo, Dominggus juga bernyanyi: "Bagaimana mereka tidak terlibat kalau mereka yang mendanai dan memimpin doa saat suruh kita pergi baku bunuh," katanya. Dengan nada bicara meledak-ledak, Dominggus bahkan mendesak polisi segera menangkap Yahya Patiro, yang menjabat sekretaris daerah Poso saat itu. "Saat itu saya berada di kantor GKST dan mengangkat telepon dari Yahya yang mencari Tungkanan. Karena Tungkanan tidak ada di tempat, Yahya kemudian menitip pesan supaya Tungkanan menghalangi jalan (Trans Sulawesi) yang akan dilalaui pasukan TNI dari arah Palopo, Sulawesi Selatan," katanya. "Justru dia itu (Yahya Patiro) yang mau cari jabatan hingga Poso jadi bagini," timpal Marinus Riwu. Berita sepenting ini tidak muncul di Koran KOMPAS ! Padahal beberapa hari sebelum nyanyian itu KOMPAS cukup rajin menampilkan artikel yang mendukung "pembebasan" Tibo! Nyanyian baru Tibo Cs ini diberitakan oleh Republika dan Media Indonesia.
Hasil nyanyian Tibo Itu perlu dituntaskan untuk memenuhi rasa keadilan, sehingga memang sebaiknya eksekusi Tibo Cs ditunda, untuk dijadikan saksi dalam pengusutan. Tentu saja dengan tidak mengganggu-gugat keputusan hukuman mati yang telah mempunyai kekuatan hokum tetap dengan ditolaknya grasi mereka ketiganya oleh Presiden RI.
Khutbah kedua dalam khutbah Jum'at biasanya ditutup dengan S. An Nahl, 90:
-- AN ALLH YWaMR BAL'ADL WLAhSAN, dibaca:
-- innaLlaha ya'muru bil 'adli wal ihsa-n, artinya:
-- Sesungguhnya Allah memerintahkan berbuat adil dan kebajikan (16:90). WaLlahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 23 April 2006
--------------------------------------
(*)
Sesungguhnya Laskar Kristus (The Army of Christ) telah didirikan bulan April 1998 di Ambon. Laskar Kristus sudah ada sebelum pecahnya kekerasan agama di Ambon, yaitu pembantaian ummat Islam yang sedang shalat 'iyd al-Fithri pada 19 Januari 1999. Sebagaimana diakui Pendeta Willem Hekman, seorang pendeta protestan, yang mengunjungi Ambon dengan seorang teman, Daniel dari 28 Nopember sampai 2 Desember 1999
16 April 2006
[+/-] |
723. Doktrin Freud dengan Playboy |
Reaksi atas terbitnya Majalah Playboy versi Indonesia masih terus bergulir. Kini giliran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang kembali buka suara. Melalui juru bicaranya Ismail Yusanto, Kamis (13/4), HTI justru menyoroti sikap pemerintah dalam menanggapi terbitnya majalah tersebut sejak 7 April 2006 lalu. Ismail mengaku kecewa atas pernyataan Menteri Komunikasi dan Informatika Sofyan Djalil yang menyebutkan bahwa sulit bagi pemerintah untuk melarang penerbitan majalah Playboy tersebut karena pemerintah tidak memiliki wewenang untuk melakukan hal tersebut.
***
Dalam KUHP ada pasal yang dapat menjaring pornografi. Pasal 282, ayat (1): Barang siapa menyiarkan, mempertunjukkan atau menempelkan di muka umum tulisan, gambaran atau benda yang telah diketahui isinya melanggar kesusilaan, atau barang siapa dengan maksud untuk disiarkan, dipertunjukkan atau ditempelkan di muka umum, dst., diancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun enam bulan atau pidana denda paling tinggi empat ribu lima ratus rupiah.
Walaupun sanksi KUHP itu sangat ringan, namun itu masih efektif untuk menjaring Pornografi, menunggu disahkannya RUU APP menjadi UU. Seharusnya Pranata Hukum yang dalam hal ini polisi seyogianya bertindak gesit menyita semua majalah Playboy dan Popular, sehingga FPI (ada sumber yang mengatakan bukan FPI melainkan LPI) tidak sempat melakukan tindakan shock therapy, yang dampaknya berhasil bikin gentar pengecer dan pemilik toko buku.
***
Dalam beberapa hari yang lalu dalam rubric opini ada yang menulis tentang justifikasi Playboy berdasar atas doktrin Freud. Istilah doktrin dipakai dan bukan istilah teori, oleh karena para pengecer psikoanalisis Freud itu tidak memandangnya lagi sebagai suatu teori, melainkan sudah diyakini sungguh-sungguh kebenarannya. Padahal psikoanalisis Freud belum pernah dibuktikan secara ilmiyah. Dari hasil observasi pasiennya di Vienna, Freud membuat rampatan (generalisasi), bahwa semua manusia mesti demikian itu.
Kita akan mencoba menebas doktrin Freud ini dengan prinsip Syari'ah. Sigmund Freud (1856 - 1939) mengumpamakan alam pikiran manusia ibarat gunung es. Sebagian besar tenggelam dalam air, tersembunyi dalam alam bawah sadar. Di bawah permukaan air itu tersembunyilah motif, perasaan dan keinginan-keinginan, yang tidak hanya tersembunyi bagi orang lain, melainkan menjadi rahasia pula bagi dirinya sendiri. Menurut doktrin Freud alam bawah sadar itu adalah sumber dari nereuse.
Freud mengklasifikasikan aktivitas mental dalam tiga level: Id, Ego dan Super-Ego. Id dan Super-Ego terletak dalam alam bawah sadar. Yang terpenting ialah Id, bagian yang gelap dari personalitas. Id dapat diungkapkan dengan cara mengkaji mimpi (interpretation of dreams) dan nereutic symptom. Id adalah pusat dari naluri dan iradah (impuls) yang bersifat primitif dan kebinatangan. Id itu buta dan serampangan (ruthless), hanya menginginkan kesenangan hura-hura, dan asyik ma'syuk (pleasure), tanpa mengindahkan konsekwensinya. Id tidak mengenal nilai, tidak mengenal baik dan buruk, tidak mengenal moralitas. Semua impuls dari Id menurut doktrin Freud diisi oleh tenaga psikis (psychic energy) yang disebutnya libido, berkarakteristik seksual. Teori libido ini disebut dengan "hakikat (essence) dari doktrin pasikoanalisis". Semua kehandalan kultural manusia, seperti seni, hukum, agama dll. dipandang sebagai perkembangan libido.
Apakah semua kehandalan kultural manusia, seperti seni, hukum, agama dll. dipandang sebagai perkembangan libido? Apakah semua mimpi itu adalah pencapaian (fulfillment) tersembunyi dari hasrat yang tertekan? Apakah semua mimpi itu merupakan drama dalam alam bawah sadar? Apakah semua mimpi itu adalah buah (product) konflik? Walaupun sekarang sudah dikenal ilmu statistik, namun sangatlah sulit untuk mengujicoba bahwa doktrin Freud itu berlaku umum untuk semua manusia. Kesulitan itu pada hakekatnya adalah suatu keniscayaan.
Firman Allah Dalam Al Quran:
-- ADz QAL YWSF LABYH YABT ANY RAYT AhD 'ASyR KWKBA WALSyMS WALQMR RAYTHM LY SJDYN (s. YWSF, 12:4), dibaca:
-- idzqa-la yu-sufu liabi-hi ya-abati inni- raaytu ahada 'asyara kaubaw wasysyamsa walqamara raaytuhum li- sa-jidi-n, artinya:
-- Ingatlah tatkala yusuf berkata kepada ayahnya: Hai bapakku sesungguhnya aku lihat (dalam mimpiku) sebelas bintang, matahari dan bulan sujjud kepadaku.
Jadi Nabi Yusuf AS bermimpi melihat 11 bulan, matahari dan bulan sujud kepadanya. Itu bukan drama dalam alam bawah sadar. Itu bukan hasrat terpendam Yusuf yang masih remaja itu ingin menjadi orang berkuasa sehingga orang-orang tunduk kepadanya. Itu adalah pertanda dari Allah SWT untuk masa yang akan datang. Yaitu Nabi Yusuf AS kelak di kemudian hari akan menjadi raja muda Mesir. Tatkala itu ke-11 saudaranya, bapaknya (Nabi Ya'qub AS) dan ibunya menghormatinya sebagai raja muda.
Di samping mimpi sebagai pertanda dari Allah SWT untuk para nabi dan waliyullah serta orang-orang tertentu yang dipilih Allah, mimpi adalah aktivitas jiwa dalam qalbu (sadru + fuad + hawa) yang bekerja terus. Mimpi tukang jahit Singer dikejar-kejar orang memegang tombak yang ujungnya berlubang adalah proses berpikir dalam fuadnya berjalan terus selagi ia tidur. Ia berhasil memecahkan permasalahan di dalam tidur bagaimana menyelesaikan jahitan yang bertumpuk menjelang tahun baru, yaitu dengan membuat jarum yang berlubang pada ujungnya yang runcing. Mimpi makan kenyang orang terapung di atas rakit di tengah laut, adalah proses naluri mempertahankan hidup dalam ALHWY (dibaca: al hawa-) yang berlanjut terus sementara ia tidur.
Demikianlah mimpi itu bukanlah pencapaian tersembunyi dari hasrat yang tertekan. Mimpi itu bukanlah drama dalam alam bawah sadar, dan bukan pula produk konflik dalam alam bawah sadar. Mimpi itu tidak lain adalah pertanda untuk masa yang akan datang dari Allah SWT yang diberikan kepada para Nabi, waliyuLlah ataupun orang-orang tertentu, atau mimpi itu adalah proses merasa, berpikir dan bernaluri yang berlanjut terus tatkala tidur.
Tidak ada konflik antara Id dengan Super-Ego dalam alam bawah sadar, karena alam bawah sadar itu tidak ada. Sesungguhnya persepsi Freud tentang alam bawah sadar tidak lain melainkan rekaman pada kulit otak tentang pengalaman proses merasa, berpikir dan bernaluri, ibarat rekaman pada tape recorder. Doktrin alam bawah sadar bertentangan dengan aqidah adanya Hari Pengadilan. Manusia harus mempertanggung-jawabkan seluruh aktivitasnya di dunia ini pada Hari Pengadilan kelak. Allah Maha Adil, memberikan ganjaran baik atau buruk sesuai yang dilakukan manusia dengan sadar. Semua aktivitas jiwa disadari, karena jiwa itu disinari oleh ruh. Ruh inilah yang menyebabkan manusia itu sadar akan eksitensinya.
Alhasil doktrin Freud bertentangan dengan Syari'ah sehingga tidak absah (valid) dijadikan tumpuan untuk menjustifikasi peredaran Palyboy dan sejenisnya. WaLlahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 16 April 2006
9 April 2006
[+/-] |
722. Kebebasan Berekspresi |
Dalam Seri 721 yang lalu telah dijelaskan konspirasi di belakang masalah kartun Denmark, yaitu itu tidak terlepas dari continuous warfare yang sedang dijalankan oleh pihak Zionis Amerika. Media dunia identik dengan kekuasaan Zionis, yang saat ini sedang bercokol di Amerika. Rakyat Eropa, kecuali Engla Terra, yang pada saat serbuan Bush-Blair ke Iraq & Afghanistan, berada dalam posisi pasif, diterpaksakan oleh kartun ini yang diserang oleh negeri-negeri Muslim, untuk sharing pandangan orang-orang Zionis Amerika bahwa "Muslim memang common enemy".
Kita lihat pula konspirasi dibelakang serbuan Bush-Blair ke Iraq. Pada waktu penyerbuan ke Iraq itu orang-orang sekeliling Bush adalah: Dick Cheney-Wapres, Colin Powell-Menlu, Richard Perle--penasihat utama Bush, Paul Wolfowitz--Deputi Menhan, Ari Fleischer -Jubir resmi Pemerintahan Bush, dll. Mereka itu adalah orang-orang Yahudi aliran keras. Maka penguasaan terhadap Iraq oleh Amerika Serikat adalah juga penguasaan Zionisme atas Iraq. Jadi selain menyangkut penguasaan minyak di Iraq, maka Zionismelah yang memetik keuntungan politik, yaitu Kawasan Tengah berhasil dikepung olehnya. Kekepala-batuan Bush yang tidak mendengarkan protes seluruh dunia, ketidak pedulian Bush akan korban perang penduduk sipil Iraq, dan juga Afghanistan, memperlihatkan karakteristik Zionisme, sikap Yahudi yang menganggap boleh berlaku apa saja terhadap manusia kelas dua, yang mereka sebutkan dengan Joyeem, atau Umami, yang dalam Al Quran disebut Ummi:
-- QALWA LYS 'ALYNA FY ALAMYN SBYL (S. AL 'AMRAN, 75), dibaca:
-- qa-lu- laysa 'alayna- fil ummiyyi-na sabi-l (s. ali 'imra-n), artinya:
-- Mereka berkata tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang ummi (3:75).
Dalam Seri 721 ybl telah dikemukakan pula bahwa Zionisme itu merancang juklatnya dengan menyebarkan faham-faham yang bermacam-macam yang mereka tebarkan yang berbeda dari masa ke masa, berupa: faham Theosofi, atheisme-komunisme, agnostik-sosialisme, sekularisme-liberalisme-kapitalisme. Dari pusat gerakan Zionis di Inggris, Fremasonry mengutus Madame Blavatsky (MB) ke New York, dan langsung mendirikan perhimpunan kaum Theosofi, sebuah organisasi kepanjangan tangan Zionis-Yahudi. Saat perjalanan MB dari Tibet ke Inggris, MB pernah mampir di Batavia (Betawi). Selama satu tahun di Batavia, MB mengajarkan Theosofi kepada para elit kolonial dan masyarakat Hindia Belanda. Sejak itu, Theosofi menjadi salah satu ajaran yang berkembang di Indonesia. Theosofi bertitik tolak pada asumsi dasar yaitu menganggap semua ajaran agama itu sejajar. Salah satu metamorphosis dari kaum Theosofi di Indonesia ialah kelompok yang menamakan diri Islam Liberal, dengan asumsi yang tetap, tidak berubah, bertitik tolak pada asumsi dasar yaitu menganggap semua ajaran agama itu sejajar, yang melahirkan Fiqh Lintas Agama.
Seperti disebutkan di atas, Zionisme suatu waktu melancarkan sekularisme-liberalisme-kapitalisme, maka gerakan yang menolak RUU-APP yang mempergunakan peluru/tombak kebebasan berekspresi untuk menembak/menohok RUU-APP tersebut, tidak dapat dilepaskan dari konspirasi lontaran Zionisme berupa liberalisme-kapitalisme. Coba baca tembakan Cokorda Sawitri yang bertemakan: manusia jangan memakan kemanusiaannya. Apa katanya? Bagaimana sih, sebuah negara melakukan intervensi kepada privacy warganegaranya ? Sedih sekali, kami mendengarnya. Ini pun pembunuhan proses kreatif. Kalau proses kreatif dibunuh, bikin sandal pun kita nanti nggak bisa lagi.
"Liberalisme" berasal dari bahasa Latin, liber, yang artinya `bebas' atau `merdeka'. Hingga penghujung abad ke-18 Masehi, istilah ini terkait erat dengan konsep manusia merdeka. Pakar sejarah Barat biasanya menunjuk motto Revolusi Perancis 1789: kebebasan, kesetaraan dan persaudaraan (liberté, égalité, et fraternité) sebagai piagam agung (magna charta) liberalisme modern. Prinsip liberalisme yang paling mendasar ialah pernyataan bahwa tunduk kepada otoritas -apapun namanya- adalah bertentangan dengan hak asasi, kebebasan dan harga diri manusia, yakni otoritas yang akarnya, aturannya, ukurannya, dan ketetapannya ada di luar dirinya. Di sini kita mencium bau sophisme dan relativisme ala falsafah Protagoras yang mengajarkan bahwa "manusia adalah ukuran dari segalanya", sebuah doktrin yang kemudian diberhalakan oleh para penganut nihilisme semacam Nietzsche.
Dalam politik, liberalisme dimaknai sebagai sistem di mana negara tidak boleh mencampuri "privacy" warga-negara, negara tidak boleh mencampuri urusan moral individu. Sementara di bidang ekonomi, liberalisme merujuk pada sistem pasar bebas di mana intervensi pemerintah dalam perekonomian tidak dibolehkan sama sekali. Dalam hal ini liberalisme identik dengan kapitalisme. Di wilayah sosial, liberalisme berarti emansipasi perempuan, penyetaraan gender, pupusnya kontrol sosial terhadap individu dan runtuhnya nilai-nilai kekeluargaan. Biarkan perempuan menentukan nasibnya sendiri, tak seorang pun berhak dan boleh memaksa ataupun melarangnya untuk melakukan sesuatu.
Sedangkan dalam urusan agama, liberalisme mereduksi agama menjadi urusan privat. Maka prinsip amar ma'ruf maupun nahi mungkar bukan saja dinilai tidak relevan, bahkan dianggap bertentangan dengan semangat liberalisme. Asal tidak merugikan pihak lain, orang yang berzina, berseks-bebas, tidak boleh dihukum, jika dilakukan atas dasar suka sama suka. Karena menggusur peran agama dan otoritas wahyu dari wilayah politik, ekonomi, maupun sosial, maka liberalisme dalam hal ini dipadankan dengan sekularisme.
Di dunia Islam virus liberalisme juga berhasil masuk ke kalangan cendekiawan yang konon dianggap sebagai "pembaharu". Mereka yang menjadi liberal antara lain: Rifa`ah at-Tahtawi (1801-1873 M), Qasim Amin (1863-1908 M) dan Ali Abdur Raziq (1888-1966 M) dari Mesir, Sayyid Ahmad Khan (1817-1898 M) dari India.
Di abad keduapuluh muncul pemikir-pemikir yang juga tidak kalah liberal seperti Fazlur Rahman, Mohammed Arkoun, Nasr Hamid Abu Zayd, Mohammed Shahrour dan pengikut-pengikutnya di Indonesia yang bersekongkol dalam wadah yang mereka namakan dirinya Jaringan Islam Liberal (JIL), yang pada pokoknya libralisme yang dibungkus oleh kemasan yang kelihatannya Islami. Pemikiran dan pesan-pesan yang dijual para tokoh liberal itu sebenarnya kurang lebih sama saja. Ajaran Islam harus disesuaikan dengan perkembangan zaman, al-Qur'an dan Hadits mesti dikritisi dan ditafsirkan ulang menggunakan pendekatan historis, hermeneutis dan sebagainya.
Alhasil gerakan yang menembak/menohok RUU APP dengan peluru/tombak kebebasan ekspresi sangatlah terang benderang, bahwa yang berdiri di belakangnya adalah konspirasi Zionisme yang menebarkan liberalisme-kapitalisme. Inilah jawaban pengasuh kolom ini terhadap teori konspirasi dari Bambang Harymurti pemimpin redaksi majalah TEMPO yang menyatakan bahwa: "Segala usaha menggolkan RUU-APP semata-mata merupakan agenda politik tersembunyi Ikhwanul Muslimin dan Hizbut-Tahrir dari Timur Tengah, demi memaksakan nilai dan gaya hidup mereka di sana kepada bangsa Indonesia." WaLlahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 9 April 2006
2 April 2006
[+/-] |
721. Teori Konspirasi |
Biasanya, majalah TEMPO selalu menolak dengan sinis terhadap teori konspirasi jika itu diajukan oleh kalangan Muslim. Konspirasi dibalik serangan 9 September, ditolak. Konspirasi di balik kerusuhan Ambon-Poso, ditolak. Konspirasi Bisnis Konglomerat-CSIS di balik gerakan pemurtadan ummat Islam Indonesia, ditolak.. Sekonyong-konyong pada 9 Maret 2006 di ruang Diponegoro hotel Mandarin Jakarta yang adem, Bambang Harymurti pemimpin redaksi majalah TEMPO bersemangat mengkampanyekan sebuah teori konspirasi. Bambang termakan omongannya sendiri, ibarat melempar bumerang, sinis terhadap teori konspirasi, ujung-ujungnya berteori konspirasi juga. Menurut Bambang, segala usaha menggolkan RUU Anti Pornografi Pornoaksi (RUU-APP) semata-mata merupakan agenda politik tersembunyi Ikhwanul Muslimin dan Hizbut-Tahrir dari Timur Tengah, demi memaksakan nilai dan gaya hidup mereka di sana kepada bangsa Indonesia.
Sebelum melanjut, elok kiranya ungkapan "Timur Tengah" ini dikritisi. Kita ini di Indonesia, yang dimmksud dengan "Timur Tengah" bukankah itu di Barat? Di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung, artinya kepala menyatu dengan kaki. Bagi kita di sini "Timur Tengah" itu di barat. Jadi kalau kita bilang "Timur Tengah" berarti kepala dipenggal dipisah dengan tubuh yang berjejak di tanah Indonesia, kepala ditaruh di Amerika. Kaki berjejak di Indonesia, kepala menjunjung langit Amerika. Ummat Islampun dengan tidak sadar ikut memenggal kepalanya juga. Bagi ummat Islam, camkanlah Firman Allah:
-- YWQD MN SyJRt MBRKt ZYTWNt LA SyRQYt WLA GhRBYt (S. ALNWR, 24:35), dibaca:
-- yu-qadu min syajaratim muba-rakatin zaitu-natil la- syarqiyyatiw wala- gharbiyyatin, artinya:
-- (lampu) itu dinyalakan dengan minyak pohon yang diberkati, yaitu minyak zaitun yang (tumbuh) tidak di timur dan tidak di barat (S. Cahaya).
Maka "Timur Tengah" sangat patut dan logis diganti dengan "Kawasan Tengah".
Kita lanjutkan. Bambang yang lulusan Universitas Harvard, Amerika, mengatakan, "Kalau berbagai tayangan dan penerbitan porno itu menjadi sebab perkosaan dan lain-lain, tentu Skandinavia adalah kawasan yang tingkat perkosaannya paling tinggi. Tapi, Timur Tengah justeru yang tingkat perkosaannya paling tinggi. Selanjutnya Bambang dengan teori konspirasinya itu nyeleneh seperti berikut: Konspirasi itu mendorong pelaksanaan syariat Islam di negeri ini, seperti Taliban di Afghanistan. Saya menghawatirkan, potensi gerakan kekerasan jika RUU ini diberlakukan."
Teori yang absurd ini ini diamini oleh Leo Batubara, salah satu Ketua Dewan Pers, yang berbulan-bulan ini sangat bersemangat membela majalah porno Playboy Indonesia agar boleh terbit di sini. "Saya tidak suka multiparty system, tapi saya suka multi-posision (dalam melakukan
hubungan seks)," katanya. "Dari mana saya dan istri saya bisa belajar posisi-posisi itu kalau bukan dari media porno?"
***
Kita buat juga tandingan teori konspirasi. Yang berdiri di belakang gerakan anti RAA-APP adalah sama dengan konspirasi di belakang kartun penghinaan Nabi Muahammad SAW, yaitu Zionis Amerika seperti yang telah termaktub dalam Seri 715. Ini saya kutip dari Seri 715 tersebut:
Saya melihat masalah kartun Denmark ini tidak terlepas dari continuous warfare yang sedang dijalankan oleh pihak Zionis Amerika. Kenapa justru munculnya penghinaan ini dari Denmark dan Eropa. Bukan dari Amerika dan Inggris? Kenapa melalui media? kartun? bukannya suatu yang DI LUAR media. Media dunia identik dengan kekuasaan Zionis, yang saat ini sedang bercokol di Amerika. Inilah senjata yang sedang mereka pakai dalam continuous warfare terhadap kita. Kartun Denmark tidak ubahnya, dan satu paket, dengan Playboy Indonesia, dan upaya barat membeli media-media Indonesia. Amerika bisa tampil bak pahlawan, karena dia bukan culprit yang menerbitkan kartun, meski sesungguhnya mereka juga yang ada dibelakang (media) itu. Rakyat Eropa yang pada saat serbuan ke Iraq & Afghanistan, berada dalam posisi pasif (dan sebagian justru anti Amerika), kini diterpaksakan (fait a compli) oleh kartun ini dan kemudian diserang oleh negara2 Islam, untuk sharing pandangan orang-orang Zionis Amerika bahwa "Muslim memang common enemy".
Pada November 1875, pusat gerakan Zionis di Inggris, Fremasonry (di Belanda Vrijmetselarij), mengutus Madame Blavatsky -demikian Helena Balavatsky biasa disebut- ke New York. Sesampainya di sana, Blavatsky langsung mendirikan perhimpunan kaum Theosofi. Sejak awal, organisasi kepanjangan tangan Zionis-Yahudi ini, telah menjadi mesin pendulang dolar bagi gerakan Freemasonry-Vrijmetselarij. Zionisme itu merancang juklatnya dengan menyebarkan faham-faham yang bermacam-macam. Faham yang mereka tebarkan berbeda dari masa ke masa. Suatu waktu menebar faham Theosofi, suatu waktu menebar dwitunggal: atheisme-komunisme, agnostik-sosialisme, suatu waktu melancarkan tiga-sejoli sekularisme-liberalisme-kapitalisme.
Di luar Amerika, misalnya di Hindia Belanda (setelah merdeka menjadi Indonesia), Blavatsky dikenal sebagai propagandis utama ajaran Theosofi. Pada tahun 1853, saat perjalanannya dari Tibet ke Inggris, Madame Blavatsky pernah mampir di Batavia (Betawi, Jakarta). Selama satu tahun di Batavia, ia mengajarkan Theosofi kepada para elit kolonial dan masyarakat Hindia Belanda.
Sejak itu, Theosofi menjadi salah satu ajaran yang berkembang di Indonesia. Sikap ajaran Theosofi bertitik tolak pada asumsi dasar yaitu menganggap semua ajaran agama itu sejajar, sehingga Theosofi itu memungut dari semua agama yang dianggapnya benar. Salah satu metamorphosis dari kaum Thesofi di Indonesia ialah kelompok yang menamakan diri Islam Liberal, dengan asumsi yang tetap, tidak berubah, bertitik tolak pada asumsi dasar yaitu menganggap semua ajaran agama itu sejajar, yang melahirkan Fiqh Lintas Agama. Diminta kesabaran pembaca menuggu Seri 722 yang insya-Allah akan disajikan pada hari Ahad pekan depan. WaLlahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 2 April 2006