26 November 2000

451. Puasa Bukan Hanya Sekadar Overhaul

Dari waktu ke waktu efisinsi mesin-mesin pabrik berangsur merangkak turun. Dalam rentang waktu tertentu efisiensi itu sudah demikian rendahnya, sehingga dalam sistem sumbu produksi-biaya, pabrik beroperasi di bawah titik impas (break even point), yaitu harga jual terletak di bawah biaya total pada sumbu biaya, maka merugilah pabrik itu. Itulah sebabnya dalam rentang waktu tertentu diadakan overhaul atau turun mesin. Dalam dunia permesinan istilah overhaul ini sudah dianggap kosa kata Indonesia, seperti juga misalnya dengan istilah network planning. Overhaul lebih disukai untuk dipergunakan berhubung istilah turun mesin lebih panjang.

Pada waktu overhaul, mesin-mesin pabrik dirawat secara besar-besaran, sehingga mesin-mesin itu meningkat lagi efisiensinya, namun tentu saja kepulihan mesin-mesin itu tidak mungkin mencapai kondisi seperti dalam keadaan baru sama sekali. Setelah beberapa kali overhaul, mesin itu menjadi tua dan harus diganti dengan yang baru. Untuk itu dalam perhitungan biaya harus disisihkan secara periodik sejumlah dollar untuk membeli mesin yang baru, pengganti yang sudah tua. Tentu pembaca sudah maklum mengapa sejumlah dollar, bukan sejumlah rupiah.

Demikianlah pada waktu overhaul pabrik berpuasa, yang seperti kita lihat untuk memulihkan kondisi mesin-mesinnya, sehingga dengan berpuasa kinerja pabrik itu meningkat kembali. Eloklah kiranya para elit politik baik eksekutif maupun legislatif serta para pengamat politik dan ekonomi mengadakan overhaul, berhenti dahulu bicara, introspeksi, untuk meningkatkan kinerja buah pikiran dan perbuatannya. Sebab menurut hisab setelah nanti matahari terbenam masuklah 1 Ramadhan 1421 H.

***

Pada manusia berpuasa bukan hanya sekadar overhaul mekanisme metabolisme di siang hari. Memulihkan kinerja mekanisme metabolisme itu penting tetapi belum cukup. Sebab manusia itu terdiri atas tiga perangkat, yaitu perangkat kasar yang dalam bahasa Makassar disebut rupa tau, perangkat halus disebut ilalanganna taua dan perangkat sangat halus disebut ma'nassa tau. Dalam bahasa Al Quran disebut jasmani, nafsani dan ruhani, yang berasal dari akar kata JSM, NFS, RWH, jism(un), nafs(un), ruwh(un). Dalam bahasa lisan (un) tidak diucapkan. Overhaul untuk meningkatkan kinerja mekanisme metabolisme pada level jasmani. Nafs(un) menjadi sumber dua kosa kata Indonesia nafsu dan nafas. Nafsu mengalami pergeseran makna menjadi negatif. Jasmani dan nafsani dapat dipelajari, sehingga ada ilmu jasmani dan ilmu nafsani. Dalam bahasa gampangan ilmu nafsani disebut ilmu jiwa atau psikologi (ilmu psi). Tidak ada ilmu ruhani, karena ruh itu rahasia, tidak dapat dipelajari. Firman Allah SWT (transliterasi huruf demi huruf, demi pertimbangan keotentikan):
-- WYS^LWNK 'AN ALRWH QL ALRWH MN AMR RBY WMA AWTYTM MN AL'ALM ILA QLYLA (S. BNYASRA^YL, 85), dibaca: wayas.alu-naka 'anir ru-hi qulir ru-hu min amri rabbi- wama- u-ti-tum minal 'ilmi illa- qali-la- (S. bani-isra-i-l), artinya: mereka (orang-orang Yahudi) bertanya kepadamu tentang ruh, katakan ruh itu urusan Maha Pemeliharaku, tidaklah kamu diberi ilmu kecuali sedikit (17:85). Dalam ungkapan sehari-hari nafsani ditinggalkan, maka menjadilah jasmani dan rohani.

Pada level jasmani ada QLB, yaitu jantung. Menurut RasuluLlah SAW kalau jantung itu rusak maka rusaklah seluruh tubuh. Itu dalam level jasmani. Pada level nafsani juga ada QLB, yang dalam level ini QLB ini diadopsi menjadi kosa kata Indonesia qalbu. (Saya menyimpang dari EYD, saya tulis huruf pertama dengan "q" bukan "k", karena rasanya tidak etis dalam rasa bahasa, berhubung kalbu berarti anjing). Dalam level nafsani ini berlaku pula sabda Nabi Muhammad SAW kalau QLB itu rusak maka rusaklah jiwa manusia itu.

QLB dalam level nafsani terdiri atas LB, diucapkan lub(bun), dan HWY, diucapkan hawa-. Komponen-komponen lub adalah SHDR, diucapkan shadr(un), yaitu rasa dan FWAD, diucapkan fua-d(un), yaitu rasio. Orang yang jiwanya dapat menyeimbangkan rasa dan rasionya disebut AWLW ALBAB, dibaca ulul alba-b. Hawa adalah bagian dari qalbu yang melancarkan impuls iradah untuk mempertahankan diri, yaitu naluri biologis berupa kemauan makan, minum dan sex. Kalau lapar timbul impuls iradah untuk makan, kalau haus timbul impuls iradah untuk minum, kalau diserang timbul impuls iradah untuk melawan kalau berani, langkah seribu kalau takut. Impuls sex untuk mempertahankah jenis melanjutkan keturunan. Persamaan antara manusia dengan binatang ialah sama-sama mempunyai hawa, sedangkan perbedaannya manusia mempunyai lub (populer dengan istilah akal). Dalam kosa kata Indonesia makan, minum dan sex diimbuhkan dengan nafsu, yaitu nafsu makan, nafsu minum dan nafsu sex. Dalam hal yang terakhir ini terkadang ditinggalkan sexnya, maka menjadilah nafsu semata. Itulah sebabnya maka dikatakan tadi di atas nafsu mengalami pergeseran makna menjadi negatif.

Dalam bidang psikologi yang bernuansa kekafiran dari Sigmun Freud memperkenalkan Id yang berkarakteristik seksual. Mengapa dikatakan bernuansa kekafiran, oleh karena Freud (diucapkan froid) menganggap Id itu segala-galanya yang menjadi penentu internal manusia. Sama dengan Karl Marx dalam doktrin sosialismenya yang menganggap kondisi perekonomian yang menjadi penentu eksternal manusia. Ajaran kekafiran Freud dan Marx menjadikan manusia itu budak sepenuhnya, budak internal oleh Id dan budak eksternal oleh kondisi perekonomian. Dalam Seri 446 yang berjudul Protokol-Protokol Zionisme, edisi 22 Oktober 2000 telah disebutkan bahwa Zionisme aktif menyebarkan faham-faham kekafiran untuk merusak generasi muda dalam kalangan orang-orang beriman.

Dalam berpuasa lub dilatih untuk mampu mengendalikan hawa. Mengendalikan bukan melumpuhkan, karena manusia itu perlu untuk mempertahankan dirinya. Orang yang memuja psikologi Freud dengan Idnya, Marx dengan sosialismenya, tentu berpuasa tidak arti baginya, karena Idlah yang mengendalikan manusia dari dalam, serta kondisi perekonomianlah yang mengendalikan manusia dari luar. Bagi ummat Islam akan terjadi kerancuan berpikirnya jika di satu pihak pemikirannya menerima teori Idnya Freud dan meyakini teori sosialismenya Marx, sedangkan pada sisi lain pemikirannya menerima pula bahwa berpuasa dapat mengendalikan impuls naluri biologisnya. Itulah hikmahnya mengapa puasa hanya ditujukan kepada orang-orang beriman yang membersihkan alam pemikirannya dari teori-teori kekafiran Idnya Freud dan sosialismenya Marx. Firman Allah SWT (transliterasi huruf demi huruf, demi pertimbangan keotentikan):
-- YAYHA ALDZYN AMNWA KTB 'ALYKM ALSHYAM KMA KTB 'ALY ALDZYN MN QBLKM L'ALKM TTQWN (S. ALBQRT, 183), dibaca: ya- ayyuhal ladzi-na a-manu- kutiba 'alaykumsh shiya-mu kama- kutiba 'alal ladzi-na ming qablikum la'allaku tattaqu-n (s. albaqarah), artinya: hai orang-orang beriman, telah diwajibkan atasmu berpuasa, seperti telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, supaya kamu taqwa (2:183).

Besok siang mulailah kita berpuasa untuk meningkatkan diri masing-masing dari beriman menjadi bertaqwa, insya-Allah WaLla-hu a'lamu bishshawa-b.

*** Makassar, 26 November 2000