7 September 2003

591. Hikmah Haramnya Babi

Firman Allah: ANMA hRM 'ALYKM ALMYTt WALDM WLhM ALKHNZYR (S.ALBQRt, 173), dibaca: innama- harrama 'alaykumul maytata waddama walahmal khinzi-r (s. albaqarah), artinya: Sesungguhnya diharamkan bagimu bangkai dan darah dan daging babi (2:173). Yang dimaksud dengan lahmul khinzi-r (lahmun = daging, al khinzi-ru = babi) adalah babi yang telah dipotong-potong (pork) dan al khinzi-r adalah babi seutuhnya (pig). Jadi jangan pula ada yang mau bersilat kata, bahwa yang haram cuma dagingnya, sedangkan jangat, sum-sum dan tulangnya tidak.

Pada tahun 1918 virus influenza telah membunuh kurang lebih 20 juta manusia di seluruh dunia. Virus-virus influenza ini ditebarkan oleh para serdadu Amerika dalam Perang Dunia I. Mereka inilah yang meneruskan wabah ini merata ke tempat di mana mereka menyebar di Eropa. Jumlah korban virus yang sekian banyak itu berlaku dalam tempoh yang singkat dan merupakan wabah yang membawa kematian yang lumayan jumlahnya ketimbang dengan wabah yang lain-lain tatkala itu. Setelah dibuat kajian terperinci, ternyata virus penyebab wabah ini berasal dari babi-babi Amerika, yang menjangkiti para serdadu Amerika yang makan babi-babi Amerika itu. (source: The Civil Aboliotionist, New Pig Virus Capable of Infecting Human, New York, 1998).

Sebermula, virus Asian Flu berasal dari binatang ternak, yang kemudian setelah menyerang babi, virus itu bermutasi di dalam tubuh babi. Virus ini bermutasi menjadi ganas yang selanjutnya menjangkiti manusia pemakan babi, yang celakanya ditularkan pula kepada orang-orang yang tidak terlibat dalam hal mengkonsumsi babi. Wabah Asian Flu ini telah merenggut nyawa lebih 2 juta orang. (source: Sun 26 Mac 2000, The 1918 Flu Pandemic: What Have We Learned From This? pg 1). Demikianlah, kajian-kajian oleh para pakar menunjukkan virus pembunuh ini bermutasi menjadi ganas dalam tubuh babi sebelum menjangkiti manusia sejagat.

Yang menggemparkan ialah virus kerabat HIV penyebab AIDS juga berwujud di dalam babi di bawa oleh DNA-nya dan tidak dapat dipisahkan. Professor Robin Weiss seorang pakar didalam bidang virus dari Institiut Kajian Kanker, London menulis: "Babi mempunyai banyak virus. Salah satu masalah yang perlu kita hadapi ialah, babi mempunyai kuman retrovirus yang menjangkiti manusia. Ia tidak dapat dibuang dari daging babi karena ia dibawa oleh benih DNA-nya. Retrovirus ini adalah dari keluarga yang sama dengan virus HIV." [source: Xenotransplantation, Virus Transfer-What The Experts Says, UK, 2000]

Pada bulan November 1997, Dr.Robinson Weiss daripada Chester Beatty Laboratory, London mengesahkan kewujudan virus PERVS di dalam babi dan ini menyebabkan Kerajaan Inggris melarang semua aktivitas pembedahan transplantasi (pemindahan) organ babi kepada manusia. [source: Campaign for Responsible Transplantation - Press Releases 1998, New Biotech Partnership Threatens Public Health, Oct. 21 1998]

Di dalam Journal of Virology 1997, dilaporkan kajian yang dilakukan oleh 12 orang pakar yang diketuai oleh Dr Yoshihiro Kawaoka, dari University of Wisconsin. Mereka menemukan bahwa pada kerongkong babi ada sel-sel tertentu yang mampu mengubah berbagai virus kepada bentuk yang amat berbahaya bagi manusia. Mereka mengumpamakan babi sebagai "mixing vessel" tempat berbagai virus dikumpulkan untuk dimutasikan kepada bentuk yang membahayakan manusia. [source: The Detroit News, Scientists Discover the Infection Route Between Bird Virus and Pigs, Robert Cooke, Okt 20,1997]

Di dalam BBC News pada 29 Oktober 1999, telah memfokuskan penemuan para pakar yang menunjukkan, virus babi menjadi puncak berlakunya wabah-wabah yang paling teruk (excessive) di dalam sejarah dunia perobatan. Para pakar mendapatkan wabah-wabah yang menyerang Hong Kong pada tahun 1968 juga berpuncak dari virus yang bermukim dalam babi. [source: BBC]

Menurut kajian itu juga, virus binatang yang biasanya tak menjangkiti manusia bertukar menjadi virus yang berbahaya yang menjangkiti manusia, selepas memasuki sel-sel di dalam babi ini. Penemuan ini mampu memberi jawaban kepada puncak empat wabah penyakit demam selsema flu yang menyerang dan membunuh jutaan manusia pada abad ke 20. Penyakit-penyakit ini bermula dengan serangan Spanish flu pada 1918, diikuti Asian flu pada tahun 1957 dan Hong Kong flu pada 1968 serta Russian flu pada 1977. Kajian-kajian oleh para pakar ini menunjukkan virus-virus pembunuh ini dikeluarkan oleh babi sebelum menjangkiti manusia sejagat. [source: Centres For Disease Control & Prevention, Pandemic Influenza, USA 2000]. Boleh jadi walaupun belum (atau sudah?) diteliti, menurut hemat saya, sangat patut diduga bahwa virus penyebab SARS baru-baru ini berasal dari virus yang biasa-biasa saja, yang kemudian diganaskan oleh babi.

Alhasil, perlu diinternasionalisasikan, dan setiap negara mensosialisasikan diagram di bawah ini:


WaLlahu a'lamu bisshawab.

*** Makassar, 7 September 2003