4 Juni 2006

730. Hypothesis Christoph Luxenberg

Pertama-tama, ta'ziah untuk semua yang mengalami musibah gempa bumi di Yogya dan Jateng, semoga Allah memberikan rahmat kesabaran atas segala ujianNya. Hendaknya bantuan dapat cepat sampai semuanya dan distribusinya lancar merata.

Seri ini masih dalam rangkaian perwujudan jihad intelektual melawan serangan-serangan para orientalis terhadap Al-Quran. Sayang sekali, sementara ini di pelupuk mata ada dua sosok penganut pluralisme yang menista Al-Quran. Begitulah rupanya praktek pluralisme, menggunting dalam lipatan, menohok kawan seiring. Gus Dur menyatakan Al-Quran itu Kitab Suci yang paling porno(*) dan Sulhawi Rubah anggota JIL dosen Sejarah Peradaban Islam pada IAIN Sunan Ampel, Surabaya, 6 Mei 2006 di hadapan para mahasiswa/inya, ia menginjak-injak lafadz Allah, karena katanya itu adalah bagian dari Al-Quran yang makhluq jadi dapat saja diiinjak-injak, katanya pula untuk keilmuan. Mana bisa jadi, menginjak-injak itu bukan keilmuan tetapi kebiadaban. Terhadap Gus Dur dan Rubah ini di luar dari konteks jihad intelektual, melainkan ini bagian hukum, supaya LSM-LSM Islam mengadukan keberatan secara resmi ke pranata hukum agar kedua sosok penganut pluralisme itu dapat dimasukkan ke dalam penjara. Kalau kejadiannya di Nanggroe Aceh Darussalam, maka keduanya itu akan kena pula bonus hukuman cambuk.

***

Majalah Newsweek edisi 28/7-2003 mempublikasikan tulisan berjudul "Menantang Al-Qur'an", yang mengedepankan penegasan-penegasan (claims) penulisnya, yang pakai nama samaran Christoph Luxenberg, seorang intelek yang bekerja di Universitas Jerman kenamaan yang juga disamarkan. Ia dibantu oleh seorang Tunisia yang juga dengan nama samaran Mudhir Tusfar.

Setelah Luxenberg berupaya melacak asal-usul Al-Quran (the search for the origins of the Qur'an) Luxenberg menelurkan hypothesis spb:
At the time of Muhammad, Arabic was not a written language. Since written Syriac -a dialect of Aramaic-, was the written language of the Arabs, and since it informed the cultural matrix of the Near East, much the same way that Akkadian did before it and Arabic after it, then it is very likely that Syriac exerted some influence on those who developed written Arabic. These Arabs were Christianized, and were participants in the Syriac Christian liturgy.

Akan saya layani hypothesis tersebut dengan kerat pisau analisis sejarah, yaitu:
Pertama, apakah betul pada zaman Nabi Muhammad SAW orang Arab tidak mengenal tulisan,
Kedua, dari mana aliran itu, dari Hijaz ke Suriah atau dari Suriah ke Hijaz dan
Ketiga, apakah di Makkah dan Madinah orang-orang Arab telah dikristenkan yang berupa partisipan dari tata-ibadah Kristen Suriah (Syriac Christian liturgy).

Pertama, masyarakat Arab pra-Islam melakukan perlombaan-perlombaan menggubah syair pada waktu-waktu tertentu. Syair yang masuk nominasi digantungkan di Ka'bah. Perjanjian kafir Quraisy memboikot komunitas Islam juga digantungkan di Ka'bah. Jadi hypothesis Luxenberg dalam hal: "At the time of Muhammad, Arabic was not a written language", itu tidak benar.

Kedua, Qabilah 'Ad, kaum terkuat bangsa Semit, penghuni asli Arabia, menguasai padang pasir luas Arabia Tenggara dari pantai teluk Parsi sampai perbatasan Iraq. Al Quran menyebutkan daerah yang dikuasai kaum 'Ad itu dengan Al Ahqaf (46:21), yang juga menjadi nama surah. Karena merasa dirinya kuat, kaum 'Ad menyombongkan diri dengan berkata kepada Nabi Hud AS: "Siapakah yang lebih unggul dari kami dalam kekuatan?" Maka mereka dihancurkan Allah dengan angin kencang dan dingin selama 7 malam 8 hari terus-menerus (69:6-7). Kaum 'Ad yang dibinasakan Allah ini adalah kaum 'Ad yang terdahulu.
-- WANH AHLK 'AADN ALAWLW (S. ALNJM, 53:50), dibaca:
-- Wa annahu- ahlaka 'a-danil u-la- (s. annajm), artinya:
-- Sesungguhnya Dia telah membinasakan (kaum) 'Ad yang awal.

Nabi Hud AS beserta semua pengikutnya pindah ke Hijaz sebelum angin itu datang. Mereka ini disebut kaum 'Ad yang akhir menurunkan seorang yang terkenal yaitu Luqman al-Hakim. Kaum 'Ad yang akhir ini dikenal dalam sejarah sebagai kaum Al-'Ibriyah Al- Qadimah (Proto 'Ibriyah). Kata 'Ibriyah berasal dari 'Ain, Ba, Ra, 'Abara artinya menyeberang. Proto 'Ibriyah yang menyeberang (beremigrasi) ini kemudian menjadi pelaut ulung yang menguasai Laut Tengah, dikenal sebagai bangsa Finiqy (Phunicia). Dalam dokumen hieroglyph, orang Mesir menamakan bangsa 'Ibriyah ini dengan nama Khabiru. Bangsa Proto 'Ibriyah ini mendirikan kerajaan-kerajaan di Babilonia, di Kan'an, kemudian ke Mesir mendirikan Dinasti Hyksos setelah menundukkan Dinasi Fir'aun. Bangsa Proto 'Ibriyah ini disusul kemudian dengan emigrasi gelombang kedua yaitu kaum Al-'Ibriyah Al-Jadidah (Deutro 'Ibriyah), di bawah pimpinan Nabi Ibrahim AS. Menurut Dokumen Amarna, bangsa Khabiru banyak terlibat dalam politik lokal. (Pada tahun 1894 di situs Tell el Amarna didapatkan dalam penggalian arkheologis 300 keping bersurat tulisan paku yang dikenal dengan Dokumen Amarna).

Demikianlah dari Hijaz beremigrasi bangsa 'Ad yang akhir, atau bangsa Al-'Ibriyah Al-Qadimah, atau bangsa Finiqiy sebagai pelaut ulung, atau bangsa Khabiru yang datang di Mesir yang menempati posisi seperti orang-orang Yunani memegang peranan dalam percaturan politik di Kerajaan Romawi, atau seperti Daeng Mangalle (adik Sultan Hasanudin) di Kerajaan Siam yang menjabat sebagai Docda Pacdi (semacam jabatan Khaza-in al-Ardhi dari Nabi Yusuf AS di Mesir). Tatkala dalam pemerintahan Dinasti Fir'aun terjadi dekadensi yang melahirkan anarkhi, maka para emigran Khabiru ini, yang menempati posisi birokrat dalam percaturan politik, mengambil alih mekanisme pemerintahan Fir'aun dengan bantuan kekuatan dari pasukan kaum Al'Ibriyah Al Qadimah dari Kan'an mendirikan Dinasti Hyksos. Maka tumbang dan berakhirlah Dinasti Fir'aun XIV (1730) SM.

Sejarah kaum Ad itu menunjukkan aliran acuan budaya (cultural matrix) sebaliknya dengan yang dihypothesiskan oleh Luxenberg yang menyatakan dari Suriah ke Hijaz, yang dibawa orang-orang Arab yang di-Kristenkan. Padahal justru yang sebenarnya terjadi adalah aliran dari Hijaz ke Laut Tengah, Asia Kecil dan Mesir. Adanya persamaan antara bahasa Arab dengan Syro-Aramaic, karena kedua bahasa itu berasal dari bahasa 'Ad, yang tentu saja bahasa Arab di Hijaz lebih dekat ke bahasa 'Ad, ketimbang bahasa Aramaic di Asia Kecil, yaitu Kan'an dan Suriah. Aliran acuan budaya dari Suriah ke Hijaz, ditolak oleh sejarah.

Ketiga, pada zaman pra-Islam tidak ada itu jejak kegiatan Kristenisasi di Makkah dan Madinah, tidak ada missi mengkristenkan Arab, kecuali serangan Abraha dari Yaman dengan pasukan bergajahnya yang gagal pada hari lahirnya Nabi Muhammad SAW, empat puluh tahun dari berlalunya kekuasaan kisra Anusyirwan. Jadi apa yang ditulis Luxenberg: "these Arabs were Christianized, and were participants in the Syriac Christian liturgy", juga ditolak sejarah.

Alhasil, hypothesis hasil lacakan (the search for the origins of the Qur'an) dari Luxenberg, yang pakai alat hermeneutika epistemologis dengan parameter asal-usul (origin) itu ditolak oleh sejarah. WaLlahu a'lamu bisshawab.

*** Makassar, 4 Juni 2006
------------------------------
(*)
http://islamlib.com/id/index.php?page=article&id=1028
Apa Gus Dur sebelum buta tidak pernah baca dalam Bible?:
Cerita Porno Persundalan Ohola dan Oholiba dalam
Lembaga Alkitab Indonesia
Yehezkiel 23:1-21

23:1. Datanglah firman TUHAN kepadaku:
23:2 "Hai anak manusia, ada dua orang perempuan, anak dari satu ibu.
23:3 MEREKA BERSUNDAL DI MESIR, MEREKA BERSUNDAL PADA MASA MUDANYA; DI SANA SUSUNYA DIJAMAH-JAMAH DAN DADA KEPERAWANANNYA DIPEGANG-PEGANG.
23:4 Nama yang tertua ialah Ohola dan nama adiknya ialah Oholiba. Mereka Aku punya dan mereka melahirkan anak-anak lelaki dan perempuan. Mengenai nama-nama mereka, Ohola ialah Samaria dan Oholiba ialah Yerusalem.
23:5 Dan Ohola berzinah, sedang ia Aku punya. Ia sangat berahi kepada kekasih-kekasihnya, kepada orang Asyur, pahlawan-pahlawan perang,
23:6 berpakaian kain ungu tua, bupati-bupati dan penguasa-penguasa, semuanya pemuda yang ganteng, pasukan kuda.
23:7 Ia melakukan persundalannya dengan mereka, semuanya orang Asyur pilihan; ia menajiskan dirinya dengan semua orang, kepada siapa ia berahi dan dengan berhala-berhalanya.
23:8 Ia tidak meninggalkan persundalannya yang dilakukannya sejak dari Mesir, sebab PADA MASA MUDANYA ORANG SUDAH MENIDURINYA, DAN MEREKA MEMEGANG-MEGANG DADA KEPERAWANANNYA DAN MENCURAHKAN PERSUNDALAN MEREKA KEPADANYA.
23:9 Oleh sebab itu Aku menyerahkan dia ke dalam tangan kekasih-kekasihnya, dalam tangan orang Asyur, kepada siapa ia berahi.
23:10 Mereka menyingkapkan auratnya, anak-anaknya lelaki dan perempuan ditangkap dan ia sendiri dibunuh dengan pedang. Dengan demikian namanya dipercakapkan di antara kaum perempuan sebab hukuman telah dijatuhkan atasnya.
23:11. Walaupun hal itu dilihat oleh adiknya, Oholiba, ia lebih berahi lagi dan persundalannya melebihi lagi dari kakaknya.
23:12 Ia berahi kepada orang Asyur, kepada bupati-bupati dan penguasa-penguasan kepada pahlawan-pahlawan perang yang pakaiannya sangat sempurna, kepada pasukan kuda, semuanya pemuda yang ganteng.
23:13 Aku melihat bahwa ia menajiskan diri; kelakuan mereka berdua adalah sama.
23:14 Bahkan, ia menambah persundalannya lagi: ia melihat laki-laki yang terukir pada dinding, gambar orang-orang Kasdim, diukir dalam warna linggam,
23:15 pinggangnya diikat dengan ikat pinggang, kepalanya memakai serban yang berjuntai, semuanya kelihatan seperti perwira, yang menyerupai orang Babel dari Kasdim, tanah kelahiran mereka.
23:16 Segera sesudah kelihatan oleh matanya ia berahi kepada mereka dan mengirim suruhan kepada mereka ke tanah Kasdim.
23:17 Maka orang Babel datang kepadanya menikmati tempat tidur percintaan dan menajiskan dia dengan persundalan mereka; sesudah ia menjadi najis oleh mereka, ia meronta dari mereka.
23:18 Oleh karena ia melakukan persundalannya dengan terang-terangan dan memperlihatkan sendiri auratnya, maka Aku menjauhkan diri karena jijik dari padanya, seperti Aku menjauhkan diri dari adiknya.
23:19 Ia melakukan lebih banyak lagi persundalannya sambil teringat kepada masa mudanya, waktu ia bersundal di tanah Mesir.
23:20 IA BERAHI KEPADA KAWAN-KAWANNYA BERSUNDAL, YANG AURATNYA SEPERTI AURAT KELEDAI DAN ZAKARNYA SEPERTI ZAKAR KUDA.
23:21 ENGKAU MENGINGINKAN KEMESUMAN MASA MUDAMU, WAKTU ORANG MESIR MEMEGANG-MEGANG DADAMU DAN MENJAMAH-JAMAH SUSU KEGADISANMU." (Yehezkiel 23:1-21)
*************************************
HMNA:
Memang gambaran dari perselingkuhan sebagian besar umat Israel pada waktu itu dikecam keras dalam ayat 48-49 seperti berikut:

23:48 Aku akan menghentikan kemesuman di tanah itu dan semua kaum perempuan akan memperhatikan peringatan itu dan tidak akan melakukan kemesuman lagi seperti yang kamu lakukan.
23:49 Orang akan membalaskan kemesumanmu atasmu dan kamu harus menanggung dosa-dosamu lantaran kamu menyembah berhala-berhala. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan ALLAH."

Namun tidak sewajarnya cerita porno dalam ayat 1-21 secara vulgar dan blak-blakan menembus masuk ke dalam Kotab Suci yang ditulis oleh penulis (entah siapa) yang katenye Inspirated by GOD (inpirasi dari Roh Suci?). Ya paling-paling disebutkan saja secara singkat dan halus, bahwa pada waktu zamannya Yehezkiel Bani Israel sedang larut dalam perselingkuhan.