saya timba dari cyber space beberapa pendapat tentang sinetron yang "kelihatannya" seperti sinetron "religius" antara lain seperti berikut:
Ada yang sangat keterlaluan sampai memuakkan. Mengenai orang yang sangat-sangat menderita. Sangat keterlaluan sekali menggambarkan penderitaan seseorang. Seolah-olah dunia ini isinya orang jahat semua. Orang yang tidak punya perasaan. Bahkan tetangga-tetangga orang yang menderita itu tidak ada satupun yang membelanya, membantu dan memberikan perlindungan. Seolah-olah orang yang menderita itu benar-benar seorang diri. Tidak ada saudara, tidak ada tetangga yang baik. Semua tetangganya hatinya telah keras membatu untuk memberikan bantuan. Ini gambaran yang buruk. Sinetron ini mengajarkan sikap pasrah yang salah yang tidak bisa membela dirinya dari perilaku zhalim yang keterlaluan. Orang yang beriman tidak dibenarkan menerima untuk membiarkan dirinya dizhalimi secara keterlaluan. Apakah umat Islam di negeri ini ingin dijadikan sesuai pesan sinetron semacam ini? Untuk bersikap pasrah saja ketika dizhalimi? Ini tidak benar. Itu sinetron "religius" mengajarkan kesabaran fatalis, sikap lemah hanya bisa berdoa kepada Allah tanpa mampu membalas kezaliman orang lain. Hasil do'anya itu tidak masuk akal, kebanyakan berkisar hal-hal aneh pada waktu penguburannya. Ada ularlah, ada air yang memenuhi liang lahadlah, kuburannya meledaklah dll. Bukan hanya ada pemain yang non-muslim/non-muslimah yang memerankan tokoh-tokoh beragama Islam yang dalam sinetron itu berjilbab dan mengucapkan alhamdulillah, salam, dll, tetapi kadang-kadang penulis sinetron atau sutradaranya juga non-muslim yang tidak tahu persis tentang Islam. Sutradara salah memilih "selebriti" bintang sinetron yang memeranankan ustadz/ustadzah yang sangat janggal membaca Al-Quran, tajwidnya tidak beres, mengucapkan bunyi yang salah makhrajnya (artikulasinya), yang pendek dipanjangkan yang mestinya panjang dipendekkan. Kehidupan digambarkan terlalu wah, wah, menyimpang dari aqidah Islam. Bagaimana tidak, jika sinetron religius itu dibuat oleh semacam Raam Punjabi! Dengar-dengar seorang sutradara sinetron "religius" yang tidak Islami bilang Raam memang meminta ada unsur mistiknya. Maka muncullah sinetron-sinetron yang seolah-olah Islami, tetapi pakai kesaktian yang macam-macam. Seperti si tiga serangkai itu. Pakai baca-bacaan al-Qur'an kok buat mengeluarkan kesaktian bak sinar laser dari tangan. Syirik itu!
Anak sekolah kok kerjanya pacaran saja, tidak pernah belajar. Itu seumpama virus yang akan berjangkit di dunia nyata yang akan ditiru-tiru anak-anak sekolah. Pokoknya tidak sip kalau tidak punya pacar. Biarin batas kelulusan dinaikkan terus, supaya murid-murid tidak kejangkitan penyakit pacaran dari bualan-bualan sinetron. Ada black campaign terhadap jilbab, dua gadis berjilbab pergi menipu minta-minta sokongan katanya itu lho untuk masjidlah, untuk panti asuhan anak yatimlah, ya macam-macam. Peranan ustadz bobotnya hanya melawan pesugihan yang menjelma menjadi ular jadi-jadian dan binatang jadi-jadian yang lain, ayat-ayat Al-Quran difungsikan sebagai mantra saja untuk melawan dukun sihir. Itu black campaign yang merusak citra para uztadz kita bahkan melecehkan Al-Quran yang difungsikan sebagai mantra.
Sinetron "religius" memang hampir semuanya tidak islami, kecuali yang dibuat oleh Deddy Mizwar dkk. Mengapa sinetron-sinetron "religius" itu hampir semuanya tidak islami, karena dibuat dgn konsep yang tidak islami. Ummat Islam hanya sedikit yang bisa bikin sinetron berkualitas Islami. Ini belum tentu karena tidak ada skillnya. Bisa jadi karena banyak agenda lain yang dianggap lebih penting. Bagi seorang Muslim, ia harus membuat prioritas dalam hidupnya. Jadi, kerja ya bukan sekedar cari duit, tapi harus semaksimal mungkin membawa kemaslahatan bagi diri sendiri dan bagi orang lain. Nah, bisa jadi kebanyakan ummat Islam memandang kegiatan pembuatan sinetron itu sebagai sesuatu yg tidak penting. Mari kita beramai-ramai sadarkan insan perfilman, kita dukung Deddy Mizwar dkk, dan barangkali Anda dan teman-teman juga tidak tahu, ada juga yang sedang merintis usaha sinetron/perfilman islami. Itulah beberapa sentilan terhadap sinetron-sinetron yang saya timba dari cyber space.
***
Ada hal yang patut diwaspadai. Yaitu gerakan sistematis supaya ummat Islam tidak punya semangat juang. Biar dizalimi diam saja tidak melawan kezaliman. Firman Allah SWT:
-- ADzN LLDZYN YQATLWN BANHM ZHLMWA WAN ALLH 'ALY NSHRHM LQDYR. (S. ALHJ, 22:39), dibaca:
-- Udzina lilladzi-na yuqa-talu-na biannahum zhulimu- wainnaLla-ha 'ala- nashrihim laqadi-r (tanda - dipanjangkan membacanya), artinya:
-- Diizinkan berperang karena mereka dizalimi, dan sesungguhnya Allah Maha Kuasa memenangkan mereka.
-- KTB 'ALYKM ALQTAL WHW KRH LKM W'ASY AN TKRHWA SYY^N WHW KhYR LKM W'ASY AN THBWA SYY^AN WHW SyR LKM WALLH Y'ALM WANTM LA T'ALMWN (S. ALBQRt, 2:216), dibaca:
-- Kutiba 'alaykumul qita-lu wahuwa karhul lakum wa'asa- an takrahu- syay.aw wahuwa khayrul lakum wa'asa- an tuhibbu- syay.aw wahuwa syarrul lakum waLla-hu ya'lamu waantum la- ta'lamu-n, artinya:
-- Diwajibkan atas kamu berperang padahal itu kamu benci, dan boleh jadi kamu benci akan sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu senang akan sesuatu tetapi itu buruk bagimu, dan Allah mengetahui, sedang kamu tidak ketahui.
-- WLA THNWA WLA ThZNWA WANTM ALA'ALWN AN KNTM MWaMNYN (S. AL 'AMRAN, 3:139), dibaca:
-- wala- tahinu- wala- tahzanu- wa antumul a'lawna ing kuntum mu'mini-n, artinya:
-- Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi
darjatnya, jika kamu orang-orang yg beriman.
WaLlahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 24 Juni 2007
24 Juni 2007
[+/-] |
784. Sinetron "Religius" yang Tidak Islami |
17 Juni 2007
[+/-] |
783. Awas Promosi Agresif Pelayan Toko Berdasi |
Baru-baru ini EA, keluarga dekat saya, yang sedang berjalan kaki melintas Panakkukang Mall (PM), dengan akrab dan ramah dipanggil masuk ke dalam toko oleh seorang Pelayan Toko Berdasi (PTB). Baru saja masuk EA terus dikelilingi beberapa PTB dan diberi hadiah gratis jam dinding. EA ditanya tentang barang-barang elektronik yang dipakainya di rumah. Dari jawaban EA, para PTB tersebut terlihat serempak seperti kaget bergembira dan salah seorang dari PTB itu mengatakan bahwa EA berhak untuk mengikuti undian kupon asal mengisi biodata dan sekaligus menunjukkan KTP-nya, dan segera disambut oleh salah seorang PTB sambil PTB memegang KTP itu mencocokkan nomor KTP dengan yang ditulis dalam biodata itu. Setelah EA menarik undian kupon, PTB yang mencocokkan no KTP dengan yang tertulis dlam biodata tsb, meminta pula kartu kredit (KK) EA untuk dicocokkan dengan salah satu angkanya dengan nomor kupon. Mereka para PTB itu serempak lagi bertepuk tangan riuh rendah mengatakan EA dapat hadiah. Kemudian EA disuruh tarik undian lagi, dan lagi-lagi dengan sorak serai dari para PTB itu mengatakan EA dapat hadiah lagi. EA sempat empat kali menarik dan mendapatkan hadiah air purifier, blender, messager, dan microwave. Jadi EA sudah mendapatkan hadiah lima buah dengan jam dinding yang telah disodorkan oleh salah seorang dari PTB kepadanya waktu baru masuk toko tadi itu. Namun untuk mendapatkan hadiah itu EA harus membeli salah satu barang yang ditunjuk PTB, yang harganya rata-rata lima jutaan rupiah.
Sementara EA disibukkan dengan menarik undian itu, ia terlupa sejenak bahwa KTP dan KK-nya ada di tangan salah seorang PTB tsb. EA baru ingat kartu kreditnya setelah PTB itu menggesekkan KK pada Credit Card Terminal (CCT = mesin gesek kartu kredit). EA kaget dan baru sadar dari sirapan ulah para PTB itu. Baru EA menyadari bahwa sementara ia tersirap itu, PTB yang memegang KTP dan KK dapat melacak berapa yang masih tersisa dari KK itu, itulah sebabnya EA disuruh memilih barang yang rata-rata seharga lima jutaan, sesuai dengan jumlah tersisa dari KK-nya EA. EA protes mengatakan belum ada persetujuannya mengapa PTB itu menggesekkan KK itu. EA tidak mau menanda-tangani slip dari CCT. Untuk itu PTB bikin muslihat baru, dengan menyodorkan pernyataan dari PTB bahwa uangnya bisa dikembalikan 40 hari mendatang dengan potongan Rp250 000, Barulah EA bersedia menanda-tangani slip itu. Mengapa 40 hari?, karena ada ketentuan 40 hari setelah KK digesek baru bisa cair di bank. Dengan rasa kesal merasa ditipu EA meninggalkan PM tanpa membawa hadiah jam dinding itu. EA kesal tertipu terutama sekali bukan karena yang Rp250 000 itu, melainkan terutama sekali merasa harga dirinya dilecehkan. EA kemudian melapor ke polisi, kemudian dengan ditemani 3 oarang polisi dari Polres Makassar Timur menuju PM dan transaksi dibatalkan (void sale) di CCT, dimana KK digesek sebelumnya.
Ada dua tujuan pengasuh kolom ini menulis tentang Promosi Agresif ini.
Pertama, bujukan intensif/agresif bernuansa mengecoh ini telah marak bukan di Makassar ini saja, melainkan juga di kota-kota lain. Supaya para pengunjung mal-mal, toko-toko harus berhati-hati jangan sampai tersirap oleh promosi agresif itu. Sedikit ilustrasi seperti di bawah:
Koran Tempo: Budi Handrianto Jl. Tanjung III Blok E-27 Taman Century 2 Pekayon, Bekasi bercerita tentang dirinya terkecoh oleh promosi intensif/agresif ala AOWA di Blok M Plaza.
Pikiran Rakyat: Amun K.H. Gg. Wirta I No. 141 RT 04 RW 01 Margasenang
Bandung. Telp.7503504, bercerita lagi-lagi oleh promosi ala AOW
Menurut Sularsih, anggota staf bidang pengaduan dan hukum Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), pengaduan atas PT Aowa Nusa Lestari sebenarnya sudah diterima YLKI sejak 2000. Masyarakat yang mengadu ”berasal” dari berbagai mal di Jakarta, seperti Blok M Plaza, Mal Ambassador, dan Mal Taman Anggrek. Mereka mengeluhkan pola penjualan yang cenderung memaksa secara psikologis, serta informasi yang tidak terbuka soal harga dan hadiah. Sularsih menyebutkan YLKI menemukan perusahaan yang menjalankan praktek serupa mencapai 20 buah. ”Selain PT Aowa Nusa Lestari, ada PT Metrowealth S7S, Metrowealth Inter’l Group, PT TOP Asahi, PT Metro Asia, Citra Jaya, Super Jaya, Perfect Graha Utama, Health ’N Care, dan U-rolux Berjaya,” katanya. Masih banyak yang lain: Blue Top, Big Blue Top, The Best, Surya Abadi, Daitindo Megah Lestari, Cahaya Sejati, Green Tech, Star Tech, Oto Plus, dan De Cartino Group.
Kedua, apa yang dilarang Allah SWT adalah untuk kebaikan manusia itu sendiri, yang dalam hal ini adalah larangan tentang undian. Firman Allah SWT:
-- YAYHA ALDzYN aAMNWA ANMA ALKhMR WALMYSR WALANShAB WALAZLAM RJS MN ‘AML ALSyYThN FAJTNBWH L’ALHM TFLhWN (ALMAaDt, 5:90), dibaca:
-- ya-ayyuhal ladzi-na a-manu- innamal khamru walmaisiru walansha-bu walzla-mu rijzum min ‘amalisy syaitha-ni fajtanibu-hu la’allakum tuflihu-n, artinya:
.-- Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, (mengundi dengan) anak panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.
Al Azlaam artinya: anak panah yang belum pakai bulu, yang orang Arab Jahiliyah menggunakan anak panah semacam itu untuk mengundi. WaLlahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 17 Juni 2007
10 Juni 2007
[+/-] |
782. Dampak Negatif Pembangunan Fisik dan Teknologi Terhadap Lingkungan |
Tanggal 5 Juni ybl. adalah Hari Lingkungan Hidup. Penulis ingin pula berpartisipasi mengingatkan kita semua untuk sadar lingkungan, terkhusus untuk kerusakan lingkungan oleh karena pencemaran. Demikianlah situasi global dewasa ini. Selain emisi gas-gas beracun yang dikeluarkan oleh pabrik-pabrik ada pula gas-gas yang sebenarnya tidak beracun tetapi berbahaya, yaitu yang disebut dengan gas-gas rumah kaca (green house gases), utamanya gas CO2. Disebutkan demikian oleh karena gas-gas tersebut menjadi penyebab efek rumah kaca. Apa itu efek rumah kaca?
Di daerah yang beriklim dingin, sayur-sayuran ataupun buah-buahan yang menghendaki suhu yang lebih tinggi dari udara sekeliling, ditanam di dalam rumah kaca. Fungsi rumah kaca sesungguhnya adalah perangkap panas. Kaca adalah zat bening, tembus cahaya. Radiasi matahari gampang menerobos masuk memukul molekul-molekul udara dalam rumah kaca. Akibatnya suhu udara naik dalam rumah kaca, udarapun bertambah panas. Kaca adalah pengantar panas yang jelek, sehingga panas yang timbul itu tidak gampang keluar menerobos atap maupun dinding kaca. Maka terperangkaplah panas itu dalam rumah kaca. Inilah efek rumah kaca. Dengan tingginya kadar CO2 yang dimuntahkan oleh pabrik-pabrik dan kendaraan bermotor, maka permukaan bumi merupakan rumah kaca dalam skala global. Ruang antara lapisan CO2 dengan permukaan bumi tak ubahnya ibarat ruang dalam rumah kaca, menjadi perangkap panas, oleh karena sifat gas CO2 sama dengan kaca, gampang ditembus cahaya, tetapi sukar ditembus panas. Maka terjadilah pemanasan global atau pencemaran thermal (panas), yang mengakibatkan es pada kedua kutub mencair, permukaan laut secara perlahan tetapi pasti, insya Allah, akan naik terus.
Kalau dibiarkan terus pemanasan global itu, insya Allah sekitar 110 juta penduduk Indonesia harus dipindahkan akibat kenaikan air laut sebagai dampak pemanasan global. Areal-areal pertanian dan persawahan di dataran rendah diperkirakan akan digenangi air laut. Menurut catatan dalam beberapa dasawarsa terakhir telah terjadi kenaikan suhu permukaan bumi secara rata-rata (0.3 - 0.6) oC serta kenaikan permukaan air laut sekitar (1 - 2) mm per tahun, yang diakibatkan oleh emisi gas-gas rumah kaca ke atmosfer bumi oleh ulah manusia membakar bahan bakar fosil (minyak, gas bumi dan batu-bara). Dari kajian ilmiyah itu diperdiksi insya Allah suhu permukaan bumi akan bertambah (2.5 - 4.5)oC pada tahun 2100.
***
Dalam hal ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengultimatum para kepala daerah agar dalam melaksanakan pembangunan memperhatikan lingkungan hidup. Pemerintah daerah, harus bertanggung jawab apabila terjadi kerusakan lingkungan karena efek pembangunan. “Pemerintah pusat tidak akan bertanggung jawab bila kepala daerah tidak memperhatikan dampak lingkungan dalam melaksanakan pembangunan,” tegas SBY saat memberikan sambutan dalam acara peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia di Istana Negara, pada 6 Juni 2007. Ultimatum Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini mengingatkan kita akan tragedi Teluk Buyat.
Pada 1996, PT Newmont Minahasa Raya (NMR) mulai melakukan operasi penambangan emas pada areal sekitar 600 hektare di Bukit Mesel. Aktivitas tambang PT NMR menjadi sangat bersentuhan dengan warga Buyat Pantai. Pasalnya, dari tambang perusahaan Amerika ini, menjulur pipa sepanjang 9,5 km ke dasar Teluk Buyat. Berubahlah perairan ini sebagai "bak sampah raksasa" untuk limbah tambang yang disebut tailing (lumpur sisa proses pemisahan bijih tambang). Stasiun katup buang dari pipa tailing itu jaraknya hanya 50 meter dari pintu masuk Kampung Buyat Pantai. Warga Buyat Pantai akhirnya hidup dekat kubangan sampah tailing yang mengandung zat kimia arsen, antimon, dan merkuri.
Setelah melalui persidangan tertutup yang berlarut-larut akhirnya terkuak skenario dibalik negosiasi pemerintah Indonesia dan PT Newmont Minahasa Raya dalam perkara perdata pencemaran lingkungan di Teluk Buyat. Newmont dan Pemerintah akhirnya mengumumkan evil agreement (kesepakatan mungkar) senilai 30 juta USD yang mengharuskan pemerintah mencabut Gugatan Perdata senilai 135 juta USD di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Mengapa disebut kesepakatan mungkar? Pmbayaran kompensasi senilai 30 juta USD dari Newmont kepada Pemerintah jelas-jelas mengalihkan masalah utama penuntutan kejahatan lingkungan menjadi sekedar persoalan ganti rugi biasa. Pemerintah telah mengabaikan tugas utamanya untuk melindungi rakyat yang menjadi korban pencemaran oleh perusahaan tambang. Bukannya menuntut si pelaku ke pengadilan, pemerintah malah membuat kompromi-kompromi yang justru melemahkan posisi negara dihadapan korporasi.
Indonesia belakangan ini dirundung bencana, bencana alam maupun bencana yang dipicu oleh kelakuan manusia dalam usahanya untuk memodernisasikan negara Indonesia. Munculnya semburan lumpur panas di Sidoardjo dipicu oleh pemboran explorasi sumur Banjar Panji oleh PT Lapindo Brantas dalam usaha pencaharian minyak dan gas bumi di daerah.
Firman Allah:
-- ZHR ALFSAD FY ALBR WALBhR BMA KSBAT AYD ALNAS LYDZYQHUM B'ADH ALDZY 'AMLWA L'ALHUM YRJ'AWN (A. ALRWM, 30:41), dibaca:
-- zhaharal fasa-du fil barri wal bahri bima- kasabat aydin na-si liyudzi-qahum ba'dhal ladzi- 'amilu- la'allhum yarji'i-n (s. arru-m), artinya:
-- Muncullah kerusakan di darat dan di laut disebabkan tangan-tangan manusia, maka dirasakan mereka itu sebagian dari (akibat) perbuatan yang mereka lakukan, supaya mereka kembali (dari keterlanjuran perbuatan mereka).
WaLlahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 10 Juni 2007
3 Juni 2007
[+/-] |
781. Tragedi Berdarah Pasuruan, Empat Tewas |
Bentrokan Pasuruan, menurut versi yang dikemukakan Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen Safzen Nurdien dalam jumpa persnya di Markas Marinir I di Jalan Opak, Surabaya, Rabu (30/5), tembakan itu dilakukan untuk membela diri lantaran diserang warga tatkala melakukan patroli di desa tersebut. Tatkala melakukan penyerangan, warga terlihat membawa clurit, batu dan kayu. Anggotanya sudah berupaya menghalau dengan memberikan tembakan peringatan ke atas. Karena tak takut, akhirnya, pasukan melakukan tembakan ke tanah yang kemudian diperkirakan memantul dan mengenai para korban.
Keterangan Safzen Nurdien yang menyatakan: "anggotanya memberikan tembakan peringatan ke atas. kemudian tembakan ke tanah," itu merupakan kebohongan publik. Bagaimana bisa tembakan ke atas atau ke tanah, kalau kenyataan bicara lain. Di belakang rumah Misnatun yang pada hari Rabu dipasangi police line masih terlihat bercak isi kepala Khotijah yang menempel di daun pintu. "Ini isi kepala isteri saya yang belum dibersihkan," kata Misnatun dengan mata berkaca-kaca." Kepala Khotijah yang sedang hamil 4 bulan itu diterjang peluru tepat mengenai kepalanya hingga tembus ke belakang. Sutam diterjang peluru menembus tengkuk di belakang kepalanya. Dada Mistin diterjang peluru tembus ke punggungnya dan merobek dada anaknya Khairil Agung bocah yang masih berumur 3 tahun. Peluru-peluru itu "menyanyi" bahwa itu berasal dari tembakan mendatar para Marinir, bukan tembakan peringatan ke atas, bukan tembakan ke tanah, seperti kebohongan publik yang dinyatakan Safzen Nurdien dalam jumpa persnya. Tidak masuk akal perempuan hamil 4 bulan dan perempuan yang mnggendong anaknya akan menyerang yang membahayakan para Marinir.
Tindakan Marinir melakukan penembakan terhadap para petani menuai kecaman. Penyerangan dan penembakan itu melanggar hukum bahkan itu pelanggaran HAM berat. Seharusnya TNI AL menahan diri untuk tidak melakukan penembakan dan anarkis terhadap warga. Pencopotan Komandan Pusat Latihan tempur (Danpuslatpur) Marinir, Mayor Husni Sukarwo pasca tragedi berdarah Pasuruan dinilai belum cukup oleh Ali Mochtar Ngabalin yang anggota Komisi I DPR RI. Panglima TNI harus mencopot Dankormar Mayjen Safzen Nurdien. Menurut Ngabalin dalam UU TNI No.34/2004,selain perang, operasi militer hanya bisa dilakukan terhadap kelompok separatis dan teroris. "Tapi warga Alas Tlogo, Pasuruan bukan separatis maupun teroris. Di sana juga tidak ada urusan Marinir. Itu wewenang polisi. Marinir tidak seharusnya melakukan arakisme begitu, sebab senjata dibeli lewat APBN yang jelas-jelas dari rakyat," tegas Ali.
Pada pihak lain, LBH Surabaya memberikan versi yang berbeda atas tragedi berdarah tersebut. Bentrokan antara warga dan marinir bermula dari upaya pembuldoseran tanaman warga di atas tanah yang masih berstatus sengketa oleh pekerja dari PT Rajawali, sebuah perusahaan hotikultura yang menjadi mitranya TNI AL. Untuk menjalankan aksinya itulah, para pekerja dikawal oleh para Marinir. Menurut Herlambang dari LBH Surabaya, menyusul reformasi, terjadi proses re-claiming oleh warga Alas Tlogo dan sekitarnya terhadap tanah-tanah mereka yang sebelumnya dikuasai pihak TNI AL. Ketika itu, kata dia, terjadi kesepakatan bahwa pemukiman TNI AL (Prokimal) tak akan diutak-utik, namun lahan pertanian dikembalikan kepada warga untuk digarap.
Permasalahannya, sejak terjadi pergantian komandan tahun lalu, terjadi kebijakan yang berbeda. Aksi kekerasan terhadap petani kembali marak. Beberapa kali warga dilaporkan dibawa secara paksa ke markas Marinir. "Komandan yang baru sepertinya memang tidak mengerti tentang kasus tanah,"ujar Herlambang. Menurut Muhamad Faiq Asidiki, Kordinator Divisi Tanah dan Lingkungan LBH Surabaya, sebenarnya sebagian lahan pertanian yang diaku milik TNI ternyata dialihfungsikan sebagai lahan pertanian hotikultura oleh PT Rajawali. Perusahaan yang antara lain menanam tebu dan mangga ini mendapat konsesi pertanian dari pihak TNI AL. "Warga jelas bertanya-tanya, mengapa bukan mereka yang mendapatkan hak itu sebagai penduduk setempat dan juga pemilik awalnya sebelum diambil alih," tandas Faiq.
***
Bentrokan Pasuruan menambah panjang daftar kekerasan terhadap petani yang melibatkan aparat pertahanan. Sebelumnya, kasus serupa juga terjadi di desa Sukamulya, Rumpin, Bogor, 22 Januari lalu. Ketika itu, warga terlibat bentrok dengan TNI AU yang mengklaim tanah yang dikuasai warga sebagai milik mereka. Dalam kejadian itu, sekurang-kurangya 2 orang dilaporkan ditembak. Konflik antara tentara dan warga umumnya mencuat lantaran perbedaan pengakuan hak atas tanah. Dalam kasus sengketa tanah di Jatiwangi di Majalengka, Jawa Barat, umpamanya, pihak AU mengklaim hak tanah lantaran dulunya di lahan yang disengketakan tersebut merupakan pangkalan udara AU Jepang. Sebaliknya, masyarakat setempat bersikukuh bahwa lahan tersebut merupakan milik keluarga mereka yang disita oleh Jepang.
Bentrokan Pasuruan yang melibatkan warga desa Alas Tlogo dengan pasukan marinir tak hanya mengundang kecaman, tapi juga menuai spekulasi terhadap rencana Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengimplementasikan reforma agraria. Program ini merupakan janjinya dalam pilpres 2004 silam. Spekulasi, atau tepatnya kekhawatiran tersebut, terkait dengan dugaan adanya benang merah terhadap kekerasan terhadap petani selama tahun 2007 ini. "Ini masih analisa sementara,"ungkap Usep Setiawan, Sekjen Konsorsium Pembaharuan Agraria kepada berpolitik.com. Usep menilai, bentrokan Pasuruan dapat diindikasikan sebagai keengganan militer untuk turut menyukseskan rencana SBY melakukan penataan agraria. Karena itu, ia berharap SBY segera mempertegas rencana penataan agraria yang hendak digulirkannya itu. "Langkah awalnya, SBY selaku panglima tertinggi TNI segera menggiring kembali TNI untuk kembali ke barak dan menegaskan posisi polisi sebagai penjaga keamanan dan TNI bukannya centeng bagi perusahaan-perusahaan yang terlibat konflik agraria dengan masyarakat," paparnya.
Firman Allah, yang seharusnya dicamkan baik-baik oleh para petinggi TNI:
-- FHL ‘ASYTM AN TWLYTM AN TFSDWA FY ALARDh WTQTh’AWA ARhAMKM (S.MhMD, 47:22), dibaca:
-- fahal ‘asaitum tawallaitum an tufsidu- fil ardhi watuqaththi’u- arha-makum, artinya:
-- Maka apakah jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kemanusiaan?
WaLlahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 3 Juni 2007