Pada malam Senin (Ahad malam), 17 Februari 2008 dalam acara "judi modern", Deal or no Deal, di mana dipromosikan sekaligus juga Valentine'S Day, pasangan penjudi telah memperoleh tawaran dari bankir sejumlah di atas Rp.300-juta, akhirnya jatuh menjadi Rp.1-juta. Apa itu Hari Valentine, yang diramaikan setiap 14 Februari ?
Ada dua kejadian yang jatuh pada tanggal 14 Februari.
Pertama, bangsa Romawi merayakan acara untuk memperingati suatu hari besar mereka, yang jatuh setiap 14 Februari, yang mereka namakan Lupercalia. Peringatan ini dirayakan guna menghormati Juno (Tuhan Wanita) dan Perkawinan. Pada saat itu, pasangan kekasih saling tukar bertukar hadiah sebagai pernyataan cinta kasih. Acara ini dilanjutkan dengan pesta pora seksual/hura-hura/mabuk-mabukan bersama pasangan masing-masing.
Kedua, adalah konon seorang Bishop di Terni, satu tempat sekitar 60 mil dari Roma melawan Pemerintah Imperum Romawi karena mengawinkan seorang serdadu Romawi. Pasalnya itu adalah pelanggaran karena menurut undang-undang Imperium Romawi serdadu itu tidak boleh kawin. Bishop itupun ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara, yang kemudian menjalani hukuman dipancung di Roma sekitar tahun 273 Masehi. Sebelum kepalanya dipenggal, Bishop itu mengirim surat kepada para penjaga-penjaga penjara dengan mendo'akan semoga bisa melihat dan mendapat kasih sayang Tuhan dan kasih sayang manusia. "Dari Valentinemu" demikian tulis Bishop yang bernama Valentine itu pada akhir suratnya, yang bertanggal 14 Februari 270 M, sehingga tanggal tersebut ditetapkan sebagai Valentine's Day atau Hari Kasih Sayang.
Adalah fakta bahwa secara global perayaan Hari Valentin itu lebih banyak dipengaruhi oleh perayaan Lupercalia bangsa Romawi berupa pesta seksual/hura-hura/mabuk-mabukan tersebut. Bahkan ditimba dari oyr79.com: Pemerintah kota New York menyemarakkan Valentine's day dengan membagi-bagi kondom gratis, pakai bungkus resmi Pemda. Disain bungkusnya disertai kalimat pemikat, "Get Some". Demikian tampilan baru Kondom NYC (New York City) yang meliputi disain bungkus yang lebih segar, dan tempat.
Untuk itu ditegaskan Ketua Komisi Fatwa MUI KH Ma'ruf Amin kepada wartawan di Jakarta, Rabu (13/2). "Kalau dilihat perayaannya, tidak mengelurkan fatwa secara khusus pun, itu sudah haram karena banyak yang pesta-pesta, mabuk-mabukan. Jadi, menurut saya, perayaan tersebut sudah haram," ujar Kiai Ma'ruf.
Maka dapat dimaklumi, Perayaan Hari Valentine Dilarang di Bukittinggi, seperti dapat dibaca dalam TEMPO Interaktif, Padang Rabu, 13 Pebruari 2008 | 10:58 WIB:
Pemerintah Kota Bukittinggi melarang remaja merayakan Valentin Day 14 Februari. Bagi remaja yang terlihat merayakan bisa dianggap melanggar Peraturan Daerah tentang Pemberantasan Maksiat. Pemerintah mulai besok (14/2-2008) akan mengerahkan 100 satuan polisi pamong praja merazia hotel serta menangkap remaja yang berduaan di jalan. Wakil Wali Kota Bukittinggi Ismet Amzis, Rabu (13/2) mengatakan, alasan melarang perayaan Hari Valentin semata-mata karena dianggap tidak sesuai adat istiadat Minagkabau dan agama Islam. "Itu bukan budaya kita, dan Valentin Day ini dekat dengan maksiat, maaf saja, di acara ini biasanya ada yang berpelukan, berciuman, itu kan maksiat," katanya. Pemerintah Kota Bukittinggi telah menghimbau sekolah-sekolah untuk mengerahkan siswanya ke masjid dan musola pada Kamis (14/2). "Kami juga telah meminta kepada seluruh pengurus masjid dan musola agar pada malam Valentin Day mengisi acara dengan ceramah agama untuk remaja," katanya.
Ismen Amziz mengatakan, pemerintah Kota juga telah mengeluarkan larangan semua hotel dan restoran Bukittinggi untuk tidak membuat acara Valentin Day.
Dan memang Pemkot Bukit Tinggi tidak main-main. Ini dapat dibaca Liputan6.com, Bukittinggi: sepasang kekasih di Bukittinggi, belum lama ini, meski mengaku tak melakukan perbuatan asusila dan hanya berpegangan tangan, keduanya didakwa melanggar Perda tentang penyakit masyarakat.
Dari segi lain, sebenarnya momen Valentine's Day yang mendunia tanggal 14 Februari itu hanyalah momen untuk "industri cinta" yang beramai-ramai meningkatkan omzet produk mereka. Mulai dari coklat, bunga, sampai aksesoris yang serba pink, dipromosikan besar-besaran dengan harga yang lebih mahal dari biasanya. Setangkai mawar seharga Rp. 2.500 bisa melonjak jadi Rp.10.000! 4 kali lipat dan laris maniiiis dibeli korban momen Valentine. Sehingga orang pantas mempertanyakan: "Siapakah di antara anda yang termasuk salah satu korbannya? Atau siapakah di antara anda yang termasuk salah satu pemain industri cinta yang memanfaatkan momen Valentine untuk bisnis anda?
Kepada ummat Islam, terutama generasi muda terkait yang ikut-ikutan merayakan Valentine's Day, yang secara faktual telah mengglobal mengikuti cara perayaan Lupercalia Bangsa Romawi pesta pora seksual/hura-hura/mabuk-mabukan, diingatkan Firman Allah:
-- WLA TQF MA LYS LK BH 'ALM AN ALSM'A WALBShR WALFaWAD KL AWLaK KAN 'ANH MSaWLA (S. ALASRY, 17:36), dibaca:
-- wala- taqfu ma- laysa laka bihi- 'ilmun innas sam'a walbashara walfua-da kullun ula-ika ka-na 'anhu mas.u-lan, artinya:
-- Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.
WaLlahu a'lamu bisshawab.
***
Makassar, 24 Februari 2008
24 Februari 2008
[+/-] |
816. Serba-Serbi Hari Valentine |
17 Februari 2008
[+/-] |
815. Pengayaan Air Berat untuk Apa? |
Duta besar Republik Islam Iran, Dr Behrouz Kamalvandi, Minggu, 10 Februari 2008 sepekan lalu mengumumkan perkembangan teknologi Air Berat di negaranya. Menurutnya, saat ini, Iran berada di posisi kelima dunia untuk pengayaan Air Berat tersebut. (Seperti diketahui, Kanada adalah negara terdepan dalam pengayaan deuterium dalam bentuk air berat). Dubes Iran mengungkapkan hal itu pada pertemuan konsilidasi Iranian Corner di Islamic Cultural Centre (ICC) di Jakarta. Dalam kesempatan itu, dubes Iran mengatakan, kampanye yang dilakukan Amerika tentang Nuklir Iran hanya untuk menutupi kemajuan Iran dalam teknologi Air Berat. Kemajuan teknologi ini, tidak diekspos Amerika. Dijelaskan Behrouz nantinya, kalau pengayaan Air Berat itu sampai pada titik puncaknya, nuklir tidak lagi membutuhkan uranium untuk pembangkit tenaga. "Dan Air Berat ini juga ramah lingkungan," katanya. Sebenarnya Ahmadinejad Resmikan Tahap Baru Fasilitas Reaktor Nuklir Air-Berat Iran pada 26/08/2006, dibangun dekat Arak, 200 Km sebelah baratdaya Teheran. Pabrik Air berat itu akan digunakan untuk memproduksi plutonium setelah pabrik itu rampung pada tahun 2009.
Apa itu Air Berat? Ada tiga bentuk isotop hidrogen, yaitu Protium (1H), punya sebutir inti yaitu proton (p); Deuterium (2H), punya dua butir inti yaitu satu butir p dan satu butir neutron (n) dan Tritium (3H). punya tiga butir inti satu butir p dan dua butir n. Deuterium disebut juga Hidrogen-2, atau Hidrogen Berat,juga biasa ditulis dengan simbol D. Deuterium merupakan isotop stabil dengan kelimpahan alami di samudra Bumi kira-kira satu dari 6500 atom Hidrogen. Dengan demikian Deuterium merupakan 0.015% (0.030% berat) dari semua Hidrogen yang terbentuk secara alami. Inti Deuterium, disebut deuteron. Deuterium dapat menggantikan Hidrogen normal dalam molekul air untuk membentuk Air Berat, yang 10,6% lebih padat daripada air biasa (es yang terbuat darinya akan tenggelam di air biasa). Konsumsi Air Berat bukan merupakan ancaman bagi manusia kecuali dalam jumlah yang sangat besar (melebihi 10 liter). Dosis kecil Air Berat (beberapa gram adalah jumlah yang sebanding dengan yang ada di dalam tubuh) secara rutin digunakan sebagai pelacak metabolis yang tak berbahaya bagi manusia dan binatang. Keberadaan Deuterium di Bumi, di Tata Surya dan pada spektrum bintang, adalah sebuah fakta penting di dalam kosmologi. Reaksi fusi nuklir ((penyusunan inti atom) di dalam bintang menghancurkan Deuterium, dan tidak ada proses alami penciptaan Deuterium yang diketahui selain nukleosintesis Big Bang, yang bisa jadi telah memproduksi Deuterium dalam kelimpahan yang teramati saat ini. Kelimpahan ini nampak sebagai fraksi Hidrogen yang tidak berubah banyak dimanapun Hidrogen ditemukan. Jadi, keberadaan Deuterium adalah salah satu argumen yang mendukung teori Big Bang.
***
Proses kerja pembangkit listrik konvensional seperti pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), mendapatkan persediaan panas dari pembakaran bahan bakar fosil seperti batubara atau minyak bumi dan gas alam. Sedangkan proses kerja pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN), persediaan panas didapatkan dari dari reaksi fisi nuklir (pemecahana inti atom). Karena memanfaatkan panas hasil fisi, maka reaktor daya dirancang berdaya thermal tinggi. Proses pemanfaatan panas hasil fisi untuk menghasilkan energi listrik di dalam PLTN adalah sebagai berikut : Bahan bakar nuklir melakukan reaksi fisi sehingga dilepaskan energi dalam bentuk panas yang sangat besar. Panas hasil reaksi nuklir tersebut dimanfaatkan untuk menguapkan air. Uap air yang dihasilkan dipakai untuk memutar turbin uap sehingga dihasilkan energi kinetik. Energi kinetik dari turbin ini selanjutnya dipakai untuk memutar generator sehingga dihasilkan arus listrik. PLTN yang pertama kali beroperasi menggunakan reaktor berbahan bakar Uranium alam. Namun dalam perkembangan berikutnya, PLTN berbahan bakar Uranium diperkaya.
Reaktor Air Berat atau HWR (Heavy Water Reactor)
Reaktor Air Berat merupakan jenis reaktor yang menggunakan D2O sebagai moderator sekaligus pendingin. Reaktor ini menggunakan bahan bakar Uranium alam sehingga harus digunakan Air Berat. PLTN dengan Reaktor Air Berat yang paling terkenal adalah CANDU (Canadian Deuterium Uranium) yang pertama kali dikembangkan oleh Canada. Reaktor CANDU mempunyai sistim pendingin primer dan sekunder, pembangkit uap dan pengontrol tekanan untuk mempertahankan tekanan tinggi pada sistim pendingin primer. D2O dalam reaktor CANDU hanya dimanfaatkan sebagai sistim pendingin primer, sedang sistim pendingin sekundernya menggunakan H2O.
***
Seperti disebutkan di atas, Deuterium merupakan isotop stabil dengan kelimpahan alami di samudra Bumi. Jika Deuterium dijadikan bahan bakar dalam proses fusi nuklir (penyusunan inti atom) yang disebut reaksi thermonuklir seperti yang tejadi dalam inti matahari, maka Deuterium merupakan bahan bakar tak terhabiskan (non-exhausted) dan juga tidak menghasilkan sampah nuklir seperti pada energi panas yang diperoleh dari fisi nuklir (pemecahan inti atom). Secara sederhana bagaimana proses penyusunan inti atom itu dari Deterium, seprti berikut:
D + D = 3He + n + energi sebesar 3.25 juta elektron volt [MeV], di mana 3He adalah isotop Helium dengan 3 inti, yaitu dua butir p dan satu butir n
3He + D = 4He + p + energi sebesar 18.3 MeV, di mana 4He adalah He biasa dengan 4 inti, yaitu dua butir p dan dua butir n.
Sehingga tiga biji Deuterium yang berfusi menjadi satu biji Helium normal dapat menghasilkan energi sebanyak 21.55 MeV.
Sayangnya energi yang didapatkan itu sampai sekarang belum bisa dikontrol, jadi tidak bisa dipakai untuk PLTN, hanya bisa dipakai untuk bom nuklir saja yang disebut H-bom.
Maka memang di dalam laut sangat banyak tersimpan energi, seperti Firman Allah:
-- WALBhR ALMSJWR (S. ALThWR, 52:6), dibaca:
-- walbahril masju-r, artinya:
-- Perhatikan laut yang berapi
Api adalah energi panas, dan sekali lagi ditekankan jika reaksi thermonuklir sudah dapat dikontrol, maka laut merupakan sumber energi yang tak terhabiskan. WaLlahu a'lamu bisshawab.
***
Makassar, 17 Februari 2008
10 Februari 2008
[+/-] |
814. Dosa Terkait dengan Maaf-Memaafkan |
Firman Allah (transliterasi huruf demi huruf):
-- LHA MA KSBT W'ALYHA MA AKKTSBT (S. ALBQRt, 2: 286), dibaca:
-- laha- ma- kasabat wa'alaiha- maktasabat (tanda - dipanjangkan membacanya), artinya:
-- orang mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari dosa) yang dikerjakannya.
Ayat (2:286) di atas itu menunjukkan bahwa dosa itu ditanggung sendiri-sendiri. Manusia itu adalah makhluk individu sekaligus juga makhluk sosial. Dosa ada yang terkait dengan individu dan ada pula terkait dengan orang lain/masyarakat. Dosa individu terhadap Allah, adalah dosa secara langsung kepada Allah, dan akan diampuni Allah jika kita bersungguh-sungguh meminta ampun kepadaNya tanpa perantara dengan cara bertobat, tidak akan mengulangi perbuatan dosa yang telah kita lakukan. Lain halnya dengan dosa menzalimi orang lain dalam masyarakat, yaitu dosa secara tidak langsung. Dosa itu tidak diampuni Allah jika yang dizalimi itu tidak memaafkan kita. Sebagai contoh sederhana, seorang minum khamar sampai mabuk ataupun tidak sampai mabuk, maka ia berdosa karena telah melanggar perintah Allah. Jika ia bertobat tidak akan mengulanginya lagi perbuatan itu Allah Yang Maha Pengampun akan mengampuninya. Akan tetapi jika sehabis minum ia sedikit teler sehingga energinya bertambah untuk menganiaya orang lain, maka dosa terhadap orang yang dianiaya itu adalah dosa tidak langsung. Orang yang minum khamar itu baru diampuni Allah jika oarng yang dianiaya itu memaafkannya.
Salah satu jenis perbuatan dosa terhadap masyarakat yang sekarang naik daun adalah perbuatan yang tidak berperi keamnusiiaan, yaitu yang telah menimbun kacang kedelai yang merupakan kebutuhan orang banyak.
'AN M'AMR BN 'ABD ALLH 'AN RSWL Sh QAL LA YhTKR ALA KhAThYa (RWAH MSLM), dibaca:
'an ma'mari bni abdiLla-hi 'an rasuwliLla-hi sh qa-la la- yahtakira illa- khathiun (rawa-hu muslim), atinya:
Dari Ma'mar bin 'Abdullah, dari Rasulullah SAW sabdanya: Tidak menimbun (barang keperluan orang banyak) melainkan orang yang berdosa.
Betapa banyaknya orang miskin yang sehari-harinya mengkonsumsi tahu dan tempe, makanan/lauk yang murah yang terjangkau oleh golngan bawah dan betapa pula banyaknya industri kecil dan industri rumah tahu dan tempe yang dizalimi oleh penimbun kedelai itu. Sehingga betapa pula banyaknya yang harus memaafkannya sehingga para penimbun itu dapat diampuni Allah. Tidaklah mungkin orang yang sekian banyak itu akan bersedia memaafkannya. Dan hanya pilihan jumlahnya orang sudah mampu menahan amarahnya dan memaafkan sesamanya, sedangkan orang yang di bawah level orang pilihan itu jumlahnya tidaklah sedikit yang belum mampu untuk memaafkan, dan tentulah tidak boleh kita memaksakan kepada mereka untuk memaafkan:
-- LA YKLF ALLH NFSA ALA WS'AHA (S. ALBQRt, 2:286), dibaca:
-- la- yukallifuLla-hu nafsan illa- wus'aha-, artinya:
--Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
Celakanya lagi keadaan sulit yang menimpa orang banyak itu menjadi komoditas politik bagi Megawati untuk malaksanakan "character assassination" atas pemerintahan pasangan SBY-JK. Ibarat main bola, kalau pasangan SBY-JK mampu mangadakan "serangan balik" menurunkan dan menstabilkan harga pangan, maka akan menjadi bumerang bagi Megawati. Ya ini permulaan pemanasan menjelang Pilpres yang sudah dekat waktunya itu.
Kalau di dunia ini belum terselesaikan maaf-memaafkan membayar hutang dosa kepada sesama, maka akan diselesaikan nanti pada hari kiamat, Hari Pengadilan, yang dibaca ummat Islam paling kurang 17 kali diucapkan dalam shalat:
-- MLK YWM ALDYN (S. ALFATht, 1:4), dibaca:
-- maliki (bisa juga dibaca ma-liki) yaumid di-n, artinya:
-- Raja (Yang mempunyai) Hari Pengadilan
'AN ABY HRYRt QAL, QAL RASWL ALLH Sh MN KANT LH MZhLMt LAhD MN 'ARDhH AW SyYa FLYTKLLH MNH ALYWM QBL AN LA YKWN DYNAR WLA DRHM AN KAN LH 'AML ShALh AKhdZ MNH BQDR MZhLMTH WAN LM TKN LH hSNAT AkHDz MN SYAT ShAhBH FhML 'ALYH (RWAH BKhARY), dibaca;
'an abi- hurairah qa-la, qa-la rasuwluLla-hu Sh man ka-nat lahu muzhlimatun lahadin min 'irdhihi aw syayin falyatahallhu minhul yawma qabla an la- yaku-na di-na-run wala- dirhmun in ka-na lahu 'amalun sha-lihun ukhidza minhu biqadrin muzhlimatihi wain lam takun lahu hasana-tun ukhidza min sayyia-ti sha-bihi fahumila 'alaihi (rawa-hu bukha-riy), artinya:
"Siapa yang pernah berbuat kezaliman terhadap orang, baik menyangkut kehormatan atau perkara-perkara lainnya, maka hendaklah ia meminta kehalalan dari orang tersebut pada hari ini (di dunia) sebelum (datang suatu hari di mana di sana) tidak ada lagi dinar dan tidak pula dirham (untuk menebus kesalahan yang dilakukan, yakni pada Hari Pengadilan). Bila ia memiliki amal shalih diambillah amal tersebut darinya sesuai kadar kezalimannya (untuk diberikan kepada orang yang dizaliminya sebagai tebusan/pengganti kezaliman yang pernah dilakukannya). Namun bila ia tidak memiliki kebaikan maka diambillah kejelekan/dosa orang yang pernah dizaliminya lalu dipikulkan kepadanya." (HR Al-Bukhari).
WaLlahu a'lamu bisshawab.
***
Makassar, 10 Februari 2008
3 Februari 2008
[+/-] |
813. Sekali lagi Gading dan Belang |
Dalam Seri 811 yang ditulis sepekan sebelum Pak Harto berpulang ke RamatuLlah telah dinyatakan bahwa: Gajah mati meningglkan gading, harimau mati meninggalkan belang. Gading adalah simbol dari perbuatan baik bagi seseorang, sedangkan belang adalah sebaliknya, yaitu perlambang perbuatan buruk seseorang. Gading Pak Harto yang tidak boleh dilupakan dan tidak boleh dihapuskan yaitu menumpas pemberontakan Partai Komunis Indonesia. Sedangkan belang Pak Harto yakni KKN, sebagai buah dari kebijakan ekonomi di mana konseptornya adalah para ekonom dalam lembaga Center for Strategic and International Studies (CSIS), yang pada awal-awal berdirinya pernah membuat kesimpulan bahwa, Islam adalah faktor penghambat pembangunan bangsa. Kesimpulan itu dituangkan di dalam buku rencana kerja CSIS yang berjudul Master Plan Pembangunan Bangsa. Strategi pembangunan Orde Baru yang diotaki oleh para ekonom dari madzhab Berkely, menghasilkan pelaku ekonomi berat ke atas (170 konglomerat) yang membuahkan kolusi, korupsi, nepotisme yang bersimbah utang. CSIS sebagai konseptor strategi pembangunan akselerasi modernisasi, yaitu mempercepat (acceleration) petumbuhan ekonomi yang diukur dalam gross national product (GNP). Perbesar kuenya dahulu baru dibagi-bagi. Maka muncullah para taipan, konglomerat yang dekat istana (baca: nepotisme), yang disusul oleh anak cucu Suharto. Para taipan yang konglomerat ini bersama-sama dengan anak cucu Suharto memberikan imbas pada birokrat yang menumbuh suburkan kolusi dan korupsi. Demikianlah madzhab Berkeley ini yang tidak menghiraukan kebijakan yang populis dalam strategi pembangunan, yang bersinergi dengan gerakan "sikap kebulatan tekad" di bidang politik menjelang pemilihan presiden, itulah sesungguhnya yang bertanggung-jawab secara moral dan intelektual tumbuhnya KKN dalam era Suharto.
Pada awal-awal Orde Baru ditandai oleh "permainan stigma" terhadap Islam, baik dalam hal ekonomi (baca: pembangunan) seperti yang dilancarkan oleh CSIS tersebut di atas itu, maupun dari segi Hankam. Dari sekian banyak stigma terhadap Islam, yang paling dominan adalah stigma Islam yang dilancarkan Barat, yaitu dua stigma palsu terhadap Islam: golongan moderat-liberal dan fundamentalis-fanatik. Pembagian ini justru tidak dikenal di kalangan Islam sendiri. Peradaban Barat lahir dengan penyakit bawaan narcisisme dan nafsu mengeksploitasi peradaban lain untuk kepentingan-kepentingannya. Peradaban Barat mendefinisikan dirinya sebagai peradaban yang lebih tinggi ketimbang belahan dunia lain. Superioritas geopolitik Barat membawa mereka untuk mendefinisikan dunia dalam dua bagian: The West and The Rest. Dan ini tidak lahir dengan sekonyong-konyong. Ia dibentuk oleh suatu kebanggaan luar biasa terlahir sebagai bangsa Barat yang berperadaban tinggi, terutama pasca era Renaissance. Max Dimont, seorang sejarawan Yahudi liberal, mengatakan bahwa orang Barat menderita narcisisme: penyakit mengagumi diri sendiri, dan tidak memiliki kesediaan untuk mengakui bahwa peradabannya merupakan sumbangan dari peradaban yang ada sebelumnya. Padahal dalam kenyataannya peradaban Barat berutang luar biasa besar kepada Islam. Penyakit narcisisme ini berbasis legitimasi keagamaan Judeo-Christian. (Judeo memandang Islam sebagai gentile, yang bermakna sebagai orang tak beradab, sedangkan dalam Perang Salib, Christian menyebut tentara Islam dengan sebutan Saracen, yang kurang lebih sama dengan gentile). Peradaban Barat tidak punya itikad baik untuk berdampingan dengan peradaban Islam dalam kesejajaran.
Itulah semua yang menjiwai Samuel Huntington dengan ia punya "Clash of Civilization". Menurut Huntington sesudah komunisme tumbang, maka musuh Barat dewasa ini adalah Islam. Oleh sebab itu barat harus mewaspadai gerakan-gerakan kaum fundamentalis Islam. Termakan oleh doktrin Huntington ini, maka setelah Orde Baru menumpas komunisme sebagai gading Suharto, maka pada awal-awal Orde Baru dilanjutkan dengan menghadapi Islam secara represif yang merupakan belang Suharto. Sejalan dengan itu di Indonesia ini muncullah gerakan-gerakan Islam yang dipelopori kaum intelektual muda pada dasawarsa 80-an pasca Revolusi Iran, yang merupakan bentuk perlawanan ideologis terhadap peradaban Barat. Penyakit sosial yang merajalela, kemerosotan akhlak dan nilai susila, menjadi katalis ampuh yang menumbuh-suburkan semangat kembali kepada kemurnian Islam. Pada dasawarsa pertama munculnya gerakan ini, fokus utamanya adalah berupaya membentuk opini masyarakat untuk kembali kepada nilai-nilai luhur Islam. Dan memang terbukti kemudian kelompok-kelompok ini telah melahirkan generasi baru yang mempersulit gerak leluasa pengaruh Barat di Indonesia. Mereka rata-rata berpendidikan tinggi dan datang dari kalangan mapan, salah satu indikator betapa kuatnya motivasi ideologis di dalam gerakan-gerakan ini. Demikianlah pada awal-awal Orde Baru yang ditandai dengan kebijakan Hankam yang berbau doktrin Huntington tsb., yang berbenturan dengan gerakan perlawanan ideologis tersebut. Ini mencapai puncaknya semasa Beny Moerdani menjadi Pangab dan Try Sutrisno sebagai Kasad, yaitu tragedi Tanjung Priok (1984), Kemudian disusul dengan tragdi Lampung-Talang Sari Berdarah (1989). Belang Pak Harto terhadap sebagian ummat Islam ini telah diperbaiki dengan gading beliau berwujud "mengizinkan" B.J. Habibie menjadi Ketua ICMI menjelang akhir kekuasaan Orde Baru.
Firman Allah:
-- WLTNZHR NFS MA QDMT LGHD WATQWA ALLH (S. ALHSYR, 59:18), dibaca:
-- waltanzhur nafsum ma- qaddamat lighadin, artinya:
-- dan mestilah orang mengkaji masa lalu untuk masa depan.
Gading Pak Harto menumpas komunisme dan kesadaran beliau atas kekeliruannya telah termakan narkoba Barat berupa stigma terhadap Islam, sungguh elok diteruskan dan sebaliknya belang Pak Harto berupa KKN ditingkatkan membasminya. WaLlahu a'lamu bisshawab.
***
Makassar, 3 Februari 2008