29 September 1996

243. Orang Arab, Yahudi dan Yeruzalem

Seri ini adalah lanjutan seri 107 yang berjudul: Israil, Baniy Israil dan Israiliyat. Kata Yahudi (Huwdun, Jew, Jood) diambil dari nama kerajaan bagian selatan Palestina, yaitu Kerajaan Yahuza atau Yudah, yang penduduknya terdiri atas suku Judah dan Bunyamin. Bangsa ini berasal dari orang Ibrani yang termasuk bangsa 'Ibriyah, bangsa penyeberang. Dalam hieroglyph, orang-orang Mesir kuno menyebut orang 'Ibrani dengan Habiru (sekarang Hebrew), yakni berpola pada sebutan 'Ibri atau 'Ibriyah, yang akar katanya dibentuk oleh 'ain, ba dan ra, 'abara artinya menyeberang lembah atau sungai. Seperti yang telah dijelaskan dalam seri 152, bangsa 'Ibriyah terdiri atas 'Ibriyatu lQadiymah (Proto 'Ibriyah) dan 'Ibriyatu lJadiydah (Deutro 'Ibriyah). 'Ibriyatu lQadiymah lebih dikenal dalam sejarah dengan nama Finiqiyah (Phunicia). Bangsa 'Ibriyatu lQadiymah berasal dari Jaziyratu l'Arabiyah, menyeberang lembah ke utara ke pesisir Asia Kecil dan akhirnya menjadi pedagang dan pelaut ulung, yang menguasai L.Tengah (Mediterranean). Bangsa 'Ibriyatu lJadiydah, berasal dari Ur menyeberang lembah dan sungai dipimpin oleh Nabi Ibrahim AS.

Sekitar 1750 Sebelum Miladiyah (SM) Nabi Ibrahim AS di Palestina. Nabi Ibrahim AS membawa puaknya mengembara di Asia Kecil, ke Mesir, ke Sinai, ke Arabia. Nabi Ibrahim AS mempunyai tiga orang isteri. Sitti Sarah isteri pertama melahirkan Nabi Ishaq AS putera kedua, yang memperanakkan Nabi Ya'qub AS atau Israil, sehingga keturunannya disebut Bani Israil. Sitti Hajar isteri kedua melahirkan Nabi Isma'il AS putera sulung yang menurunkan Bani Ismail, yaitu bangsa Arab. Dan Sitti Katurah isteri ketiga melahirkan Madyan putera bungsu. Bani Madyan bermukim di Sinai hanya tercatat sampai Nabi Syu'aib AS, mertua Nabi Musa AS. Menurut Al Quran bangsa Madyan ini punah kena hukuman Allah, karena curang dalam timbangan.

Sitti Sarah adalah sepupu Nabi Ibrahim AS, jadi orang 'Ibrani juga. Sitti Hajar adalah puteri Raja Gembala (Hyksos) penguasa Mesir yang mengalahkan Firaun terakhir dari Dinasti XIV dan memutuskan rantai Dinasti Fir'aun. Sitti Katurah berasal dari Sinai.

Hyksos yang menguasai Mesir (1700 - 1550) SM berasal dari Kan'an. Karena Hyksos itu adalah bangsa 'Ibriyah, maka itulah sebabnya Nabi Ibrahim AS diambil jadi menantu. Tiga generasi kemudian Hyksos memberi izin menetap kepada orang-orang Habiru di delta s. Nil (Goschen), atas upaya Nabi Yusuf AS.

Dinasti Firaun kembali menguasai Mesir setelah mengalahkan dinasti Hyksos (1550 SM). Setelah itu dinasti Firaun mulai mendominasi bangsa-bangsa tetangganya (1500 - 1224) SM. Dinasti Firaun menekan orang Ibrani kemudian memperbudaknya. Hal ini mudah difahami, oleh karena orang Ibrani serumpun dengan bangsa Hyksos, musuh bebuyutan dinasti Firaun. Tahun 1224 SM orang Ibrani hijrah dari Mesir dipimpin oleh Nabi Musa AS. Tahun itu juga merupakan akhir dominasi Mesir, dengan ditenggelamkannya Firaun Merne Ptah oleh Allah SWT di Laut Merah.

Sekitar 1020 SM Thalut (Saul) menjadi raja yang pertama Bani Israil. Tahun 998 SM Nabi Daud AS (menantu Thalut) menjadi raja atas seluruh Palestina, setelah menaklukkan Jeruzalem dan menjadikannya ibu kota kerajaan.

Nabi Daud AS digantikan oleh puteranya yaitu Nabi Sulaiman AS menjadi raja. Setelah Nabi Sulaiman AS wafat tahun 926 SM, maka Palestina yang telah dipersatukan oleh Nabi Daud AS, pecah menjadi Kerajaan Israil di utara dan Kerajaan Yahuza di selatan, masing-masing dengan ibu kota Samaria dan Jeruzalem. Tahun 721 SM Samaria ditaklukkan oleh bangsa Asysyria dan penduduknya yang terdiri atas 10 suku dibawa pergi semuanya oleh penakluk itu. Inilah yang disebut 10 suku bangsa Israil yang hilang (Ten Lost Tribes of Israel). Dalam tahun 586 SM Kerajaan Yudah ditaklukkan oleh bangsa Babilonia. Penaklukan Jeruzalem ini dapat kita baca dalam Al Quran: Faja-suw Khila-la dDiya-ri( S.Bany Isra-iyl, 5), lalu mereka menjarah dalam negeri, (17:5). Atas perintah Raja Nebukadnezar semua penduduk Yeruzalem diboyong ke Babilonia, namun pada 538 SM mereka dimerdekakan dan dikembalikan ke Yeruzalem oleh Cyrus, raja Parsi, seorang penganut agama Zarathustra yang taat.

Dalam tahun 65 SM Pompey menaklukkan Palestina dan dijadikannya provinsi dari Kerajaan Romawi. Kemudian orang Yahudi berontak, namun ditindas oleh Titus dalam tahun 70 M. Yeruzalem dibinasakan, yang tertinggal hanyalah sebuah puing dinding dari Haikal Sulaiman. Penaklukan Jeruzalem yang kedua ini dapat kita baca dalam Al Quran: Liyasuwu Wujuwhakum waLiayadkhulu lMasjida Kama- Dakhaluwhu Awwala Marratin (S.Bany Isra-iyl, 7), sehingga mereka mencoreng mukamu dan mereka memasuki masjid sebagaimana mereka telah memasukinya pada kali yang pertama (17:7). Masjid yang dimaksud dalam ayat itu adalah BaytulMuqaddas (Rumah yang dikuduskan = Haikal Sulaiman?), kiblat ummat Islam yang mula-mula.

Sejak tahun 70 M orang-orang Yahudi berserak-serak dalam wilayah kekaisaran Romawi, bahkan ada yang ke Selatan ditampung oleh sepupunya dari Bani Ismail, yaitu orang-orang Arab Madinah, bahkan diizinkan mendirikan benteng. Dalam perang Khandaq mereka menghianati ummat Islam, yaitu secara diam-diam membantu kaum kafir Quraisy yang mengepung Madinah, padahal ada perjanjian antara ummat Islam dengan orang-orang Yahudi itu untuk bersama-sama mempertahankan Madinah dari serangan kaum kafir Quraisy. Pengkhianatan orang-orang Yahudi itu sangat membahayakan kedudukan ummat Islam, karena lini pertahanan kota Madinah itu terdiri atas khandaq (parit), pohon-pohon kurma dan benteng orang-orang Yahudi itu. Setelah para pengepung kafir Quraisy mundur dari Madinah disebabkan pertolongan langsung dari Allah SWT dengan turunnya angin ribut pada waktu malam, disertai dengan hawa yang sangat dingin, maka orang-orang Yahudi itu diusir, dan itulah akhir pemukim Yahudi di Madinah.

Dewasa ini orang Yahudi yang mendirikan negara Israel mengklaim Yeruzalem adalah miliknya. Pada hal orang Arab lebih dahulu datang ke Palestina, karena orang Arab adalah campuran 'Ibriyah Deutro (Nabi Ibrahim AS) dengan 'Ibriyah Proto (Sitti Hajar), sedangkan orang Yahudi adalah 'Ibriyah Deutro (Nabi Ibrahim AS + Siti Sarah). Jadi sesungguhnya Yeruzalem itu adalah milik bersama orang Arab dan Yahudi, sehingga seharusnya Yeruzalem Timur (Kota tua) masuk Negara Arab Palestina dan Yeruzalem Barat masuk Negara Yahudi Israel. WaLlahu A'lamu bi shShawab.

*** Makassar, 29 September 1996