14 Juli 2002

532. Komet-Komet Pengacau dan Komet Penterror

Seperti yang telah dijanjikan dalam seri ybl. Bahwa insya Allah dalam seri ini akan diperbincangkan satelit matahari yang pengacau dan terrorist Itulah "mereka" satelit matahari komet-komet pengacau dan komet penterror manusia di seluruh dunia. Akan dibahas di bawah ini kedua hal tersebut, yaitu pengacau dan penterror.

Sebelum lanjut dengan pembahasan kedua substansi yang disebutkan di atas itu akan diulas dahulu perihal istilah. Pakar Yunani Kuno membedakan planet yang artinya musafir dengan bintang tetap. Mereka menganggap planet itu bermusafir meninggalkan bola langit, sedangkan bintang tetap itu tetap melekat pada bola langit, sehingga jaraknya tetap antara satu dengan yang lain. Bintang-bintang tetap itu karena melekat pada bola langit, maka mereka mengikuti bola langit mengedari bumi. Ini sudah tidak relevan lagi dengan fakta yang telah diungkap dewasa ini, karena menurut observasi dengan menggunakan teropong bintang, bintang-bintang yang dikatakan tetap itu, sesungguhnya jaraknya ternyata tidak tetap lagi. Sehingga klasifikasi bintang-bintang berdasarkan kriteria geraknya, sudah tidak relevan lagi, karena bintang-bintang itu telah menjadi musafir atau planet pula. Jadi perlu diganti dengan kriteria menurut Al Quran, yaitu keadaan fisik bintang-bintang: kawkabun dan najmun.
-- AL SJAJT KANHA KWKB (S AL NWR, 35), dibaca: assuja-jah kaanha- kawkabun (s. annu-r), artinya: gelas itu seperti kawkabun (24:25). Gelas itu tidak mempunyai cahaya sendiri, hanya memantulkan cahaya, demikian pula keadaan fisik kawkabun tidak mempunyai cahaya sendiri, hanya memantulkan cahaya matahari. AL NJM TSAKB (S. AL THARQ, 3), dibaca: annajmuts tsa-qib, artinya: Bintang yang cemerlang (86:3). Najmun itu cemerlang karena mempunyai sinar sendiri.

Komet-komet pengacau itu adalah dalam konteks falak / jalur lintasan mereka, jadi masih dalam lingkup isyarat ayat qawliyah:
-- KL FY FLK YSBHWN (S. YS, 40), dibaca: kullun fi- falakiy yasbahu-n (s. ya-sin), artinya: tiap-tiap sesuatu berenang dalam falaknya (36:40).

Dalam kinematika (ilmu gerak) Joahnnes Kepler (1571 - 1630) seorang pakar ilmu falak berbangsa Jerman, berhasil mengungkapkan fakta falakiah. Kawkabun yang menempuh lintasannya dalam waktu tertentu akan membentuk luas yang dibatasi oleh potongan garis elips dari jalur lintasan kawkabun dengan kedua jari-jari elips. Dalam waktu yang sama, luas yang terbentuk itu akan sama besarnya pula. Ini disebut hukum Kepler, yang maksudnya bukan hukum yang diciptakan oleh Kepler, melainkan hukum Allah yang diungkapkan oleh Kepler. Mengapa dalam waktu yang sama terbentuk luas yang sama besarnya, itu dipejelas dalam dinamika (ilmu gaya) yang dikenal dengan hukum Newton yang kedua, yang juga maksudnya bukan hukum yang diciptakan oleh Newton, melainkan hukum Allah yang diungkapkan oleh Sir Isaac Newton (1642 - 1727).

Komet-komet itu dianggap pengacau oleh para pakar falakiyah. Mereka rupanya tidak taat pada hukum Kepler, maupun hukum Newton. Sehingga tahun 1680 John Flamsteed yang juga pakar falakiyah menganggap komet-komet itu tidak tunduk pada gaya gravitasi yang diungkap oleh Newton, melainkan pada gaya magnet. Itupun tidak berhasil. Betul-betul komet-komet itu pengacau, makhluq liar yang tidak tunduk pada hukum.

Edmund Halley (1656 - 1742) membujuk Newton supaya tidak pusing dengan gaya magnet yang "diusulkan" oleh Flamsteed itu dan kembali berkonsentrasi pada hukum gravitasi saja. Halley juga membantu mendanai penerbitan buku Newton tentang gravitasi. Dalam usia 20 tahun Halley pergi ke St Helena, sebuah pulau kecil yang sunyi di Samudera Atlantik bagian selatan (tempat Napoleon dibuang di belakang harinya), untuk dapat mempelajari bintang-bintang yang tak dapat diintizhar (diobservasi) pada belahan dunia sebelah utara. Ketika kembali ke Inggris ia mempererat persahabatannya dengan Newton.

Tahun 1682 sebuah komet yang cemerlang muncul. Newton dan Halley mengkaji gerak komet tersebut dengan mengaplikasikan hukum gravitasi atasnya. Rupanya komet itu menempuh lintasan berbentuk elips yang sangat ekstrem eksentris (kedua titik apinya sangat berjauhan) dan patut disangka parabola yang hanya mempunyai satu titik api, sedangkan titik apinya trletak di tempat yang sangat jauh. Sebenarnya, seorang ahli falak berbangsa Italia, Giovanni Alfonso Borelli pada tahun 1665 telah mengisukan komet-komet itu menempuh lintasan berbentuk parabola. Itulah dia hikayat komet-komet para pengacau. Siapa yang mereka kacau? Yaitu yang mengacau otak para pakar ilmu falak hingga akhir abad ke-17.

***

Maka kini kita berurusan dengan komet penteror. Tahun 1704 Newton dan Halley mulai mengoleksi catatan-catatan komet yang sempat dilaporkan pada masa silam. Mereka mengkaji 24 laporan komet yang berbeda. Halley melihat hal yang menggembirakan. Ada dua komet yang mempunyai orbit yang sama dengan komet yang muncul tahun 1682 yang telah ia kaji berdua dengan Newton. Kedua komet termaksud dilaporkan muncul tahun 1531 dan 1607. Ada selisih waktu 76 tahun di antara kedua tahun tersebut, dan selisih 75 antara 1607 dengan 1682. Mereka berdua mencari catatan selanjutnya dan menemukan laporan sebuah komet muncul tahun 1456, 75 tahun sebelum 1531.

Sungguh patut keduanya menyangka bahwa itu bukanlah komet yang berbeda, melainkan sebuah komet yang muncul sekali dalam 75 tahun. Kalau demikian komet yang mereka berdua observasi pada tahun 1682 itu lintasannya bukanlah parabola, melainkan elips. Untuk waktu edar sekali dalam 75 tahun, maka ujung elips yang jauh akan mencapai jarak tiga kali jarak orbit Saturnus. Dan itu dapat dijangkau dengan mudah oleh pengaruh gravitasi matahari.

Halley membuat kalkulasi matematis berdasar atas hukum gravitasi dan ia mendapatkan bahwa komet itu akan muncul tahun 1758, yang tak sempat disaksikannya lagi, karena ia meninggal tahun 1742 seperti termaktub di atas (1656 - 1742). Menjelang akhir tahun 1758 seorang ahli falak amatir, George Politsch menampak sebuah komet di langit datang mendekat, dan pada permulaan tahun 1759 tampak kasat mata di langit. Untuk penghormatan kepada Halley dinamakanlah ia dengan komet Halley.

Komet Halley ini menterror penduduk dunia setiap kali muncul, yang sempat tercatat menterror dalam tahun: 1456, 1066, 451, 66. Josephus, sejarawan Yahudi mencatat bahwa pada tahun 66 penduduk Jeruzalem diterror pedang bercahaya menjulur seperti akan membelah kota itu. Bahkan setelah komet Halley sudah sangat dikenal orang sempat menterror penduduk dunia pada tahun 1901, dan banyak yang menyangka dunia akan kiamat. WaLlah a'lamu bishshawab.

*** Makassar, 14 Juli 2002