23 November 2003

602. Kamus Newspeak

Saya menerima e-mail melalui japri dari Malaysia. Ia mempertanyakan ungkapan "Jama'ah Islamiyah yang melaksanakan ibadah haji", yang saya pergunakan dalam Seri 600 yang lalu. Mengapa katanya "berbeza dari yang lazim". Ada baiknya menurut hemat saya jawaban saya kepadanya saya kembangkan dalam Seri 602 ini.

Penggunaan ungkapan Jama'ah Haji yang lazim dipakai sesungguhnya tidak kena. Apabila dikatakan seorang petinggi pergi menjemput kloter pertama Jama'ah Haji dari Tanah Suci di lapangan terbang, maka penggunaan ungkapan Jama'ah Haji benarlah adanya, yaitu dengan asumsi semuanya yang datang itu adalah sudah haji, tidak ada yang batal ibadah hajinya karena tidak memenuhi seluruhnya rukun haji. Akan tetapi kalau dikatakan seorang petinggi melepas keberangkatan kloter satu Jama'ah Haji ke Tanah Suci di lapangan terbang, maka itu tidak benarlah adanya. Sebab yang berangkat itu umumnya calon-calon haji, namun tak kurang pula jumlahnya yang sudah haji. Dikatakan Jama'ah Calon Haji, itu tidak benar, karena sudah ada yang haji. Dikatakan Jama'ah Haji seperti yang lazim, juga tidak benar karena umumnya adalah calon haji. Maka saya pergunakanlah ungkapan "berbeza" dari yang lazim, yaitu: "Jama'ah Islamiyah yang melaksanakan ibadah haji". Saya pergunakan ungkapan yang panjang itu dengan tujuan ganda. Pertama mengoreksi yang lazim, dan kedua, ini yang lebih penting, yaitu "mengangkat kembali citra ungkapan "Jama'ah Islamiyah" yang telah tercemar oleh "Kamus Newspeak". Apa itu Kamus Mewspeak? Silakan dibaca selanjutnya.

***

Amerika memproduksi "Newspeak" (= ucapan baru). Terjadilah dua dunia dalam benak orang: dunia nyata dan dunia Newspeak. Noam Chomsky telah menginventarisasikan sejumlah kata yang telah diserongkan maknanya oleh American Ideological System dalam bukunya yang berjudul Pirates and Emperor : International Terrorism in the Real World, yang telah diterjemahkan oleh Mizan dengan titel Maling Teriak Maling. Menurut "Kamus Adikuasa" itu bila negara-negara Arab menerima posisi AS, mereka disebut "moderat". Bila menolak disebut "ekstremis". Dalam benak orang disuntikkanlah melalui mas media bahwa kata "ekstremis", termasuklah di dalamnya a.l. PLO, Libya, Iran, Thaliban dan Iraq. "Terrorisme", yang pada mulanya berarti tindakan yang dimaksudkan untuk menakut-nakuti lawan suatu istilah yang netral, dalam Kamus Newspeak, terrorisme adalah tindakan protes yang dilakukan oleh negara atau kelompok-kelompok kecil yang anti Amerika. Pembunuhan tiga orang Israel di Larnaca adalah terrorisme, tetapi penyerbuan sasaran sipil di Tunisia, pembantaian Sabra dan Satila disebut "tindakan mendahului" (preemptive). Makna Newspeak "Proses perdamaian" berarti "usulan perdamaian yang diajukan oleh Amerika Serikat". Usulan-usulan perdamaian, yang dikemukakan oleh negara-negara Arab, terlebih Palestina, betapapun realistisnya, jika tidak sama dengan usulan AS, menurut Kamus Newspeak disebut rejeksionisme.

Ungkapan Jama'ah Islamiyah sudah terkontaminasi oleh Kamus Newspeak, yaitu terroris dalam konotasi negatif. Padahal menurut Al Qur^an, seluruh umat Islam adalah Jama'ah Islamiyah: W'ATSHMWA BHBL ALLH JMY'AA WLA TFRQWA (S. AL'AMRAN, 103), dibaca: wa'tashimu- bihabli Lla-hi jami-'aw wa la- tafarrqu- (s. ali'imra-n), artinya: dan berpegang-teguhlah kamu pada tali Allah (Syari'at Islam) dengan berjama'ah dan janganlah berfirqah-firqah (bercerai-berai) (3:103). YAYHA ALDZYN AMNWA KHDZWA KHDZRKM FANFRWA TSBAT AW ANFRWA JMY'AA (S. ALNSAa, 71), dibaca: Ya-ayyuhal ladzi-na a-manu- khudzu- khidzrakum fanfiru- tsuba-tin awinfiru- jami-'an (s. annisa-') Hai orang-orang yang beriman waspadalah kamu dan dan keluarlah kamu dengan berpasukan-pasukan atau keluarlah secara berjama'ah (4:71).

Tidak pernah ada gerakan yang mengaku bertanggung jawab atas nama Jama'ah Islamiyah. Tidak sama misalnya dengan Al Qaidah yang menyatakan bertanggung jawab atas gerakannya, misalnya gerakan pemboman Konsulat Inggris dan Bank HSBC di Turki baru-baru ini. Nama Al Qaidah dipakai oleh baik kelompok Al Qaidah sendiri maupun dunia internasional. Jadi Al Qaidah tidak ada dalam Kamus Newspeak. Sebaliknya dari Jama'ah Islamiyah, yang tidak pernah ada kelompok yang mengaku identitas itu dalam gerakannya, hanya ada dalam Kamus Newspeak melalui PBB, maka Islam Liberal adalah Newspeak juga dicetuskan di Amerika tepatnya Universitas North Carolina, pencetusnya ialah Charles Kurzman. Ini diadopsi di mana-mana sedangkan di Indonesia diadopsi oleh kelompok Utan Kayu di Jakarta. Islam Liberal adalah sebaliknya dari Jama'ah Islamiyah, oleh karena sekali lagi dikatakan, tidak pernah ada gerakan atau kelompok yang memakai identitas gerakan terror yang berkonotasi negatif dengan nama Jama'ah Islamiyah yang bertanggung jawab atas hasil gerakannya, hanya ada dalam Kamus Newspeak. Sedangkan Newspeak Islam Liberal ada yang menamakan kelompoknya dengan nama itu, tetapi ada masyarakat di luar kelompok itu yang tidak mau memakai nama Islam Liberal, melainkan dengan nama Aliran Kepercayaan Liberal. Setiap bulan DPP Ikatan Masjid Mushalla Indonesia Muttahidah (IMMIM) di Makassar menyelenggarakan mujadalah (diskusi) bulanan. Dalam diskusi bulanan pada 12 Oktober 2002, saya menjadi pemakalah bersama-sama dengan seorang tokoh Kajian Islam Utan Kayu (KIUK), Drs. Taufiq Adnan Kamal MA. Hampir semua peserta diskusi menyetujui pemakaian Aliran Kepercayaan Liberal bagi yang menamakan dirinya Islam Liberal. WaLlahu a'lamu bishshawab.

*** Makassar, 23 November 2003