20 Desember 2008

855. Menyembelih Hewan

http://groups.yahoo.com/group/Relexjap/message/31499
Di Barat,undang-undang mereka memperuntukkan supaya haiwan dikenakan kejutan elektrik di kepala sebelum dibunuh, kononnya bagi memastikan haiwan itu pengsan terlebih dulu sebelum ia dibunuh.Selain itu, kononnya tindakan mereka itu bertujuan untuk menghalang binatang berasa sakit sebelum ia mati. Barat termasuk aktivis hak asasi haiwan menganggap perbuatan menyembelih haiwan yang dilakukan umat Islam mempamerkan sikap tidak berperikemanusiaan kerana banyak darah tertumpah ke bumi terutama ketika amalan korban pada 'Iyd Al-Qurbaan.
Karena ini kutipan, ejaan Malaysia tidak diubah (-HMNA-)

***

Mereka menggunakan alasan amalan qurban ini sebagai salah satu dari alasan mereka untuk membuktikan betapa Islam mengajar ummatnya menjadi ganas. Mereka amat negatif memfokuskan melihat dimensi ajaran Islam dengan kaca mata yg sangat hitam, sehingga bayangan yg ditangkap tak lebih dari kegelapan dan pekat gulita. "Serangan" ini perlu dilawan dengan "jihad intelektual" dalam kolom Wahyu memayungi akal, dan Iman memayungi ilmu yang saya asuh ini. Firman Allah:
-- YAYHA ALDZYN AMNWA AN JA^KM FASQ BNBA FTBYNWA (S. ALHJRAT, 49:6), dibaca:
-- ya-ayyuhal ladzi-na a-manu- in ja-kum fa-siqum binabain fatabayyanu-, artinya:
-- Hai orang-orang beriman, jika datang kepadamu orang-orang fasiq dengan annaba', maka lakukanlah tabayyun.

Tabayyun adalah bahasa Al Quran yang dibentuk oleh akar kata yang terdiri dari 3 huruf: BA, YA, NUN, artinya "jelas". Tabayyun bermakna mengusut, mencari kejelasan tentang suatu annaba'. Dalam bahasa kontemporer annaba' disebut "umpatan-provokasi" dan tabayyun disebut "klarifikasi". Dalam konteks bahasan ini annaba' yang bersumber dari orang-orang fasiq, yaitu "umpatan-provokasi" berupa betapa Islam mengajar ummatnya menjadi ganas dengan perbuatan menyembelih hewan, yang banyak menumpahkan darah terutama ketika amalan qurban pada 'Iyd Al-Qurbaan; "umpatan-provokasi" ini bersumber dari aktivis hak asasi hewan di Barat.

Darah binatang sembelihan yang ditumpahkan tidaklah sakral. Firman Allah:
-- LN YNAL ALLH LHWHMA WLA DMA^WHA WLKN YNALH ALTQWY MNKM . FADZA WJBT JNWBHA FKLWA MNHA WATH'AMWA ALQAN'A WALM'ATR (S.ALHJ, 22:18,36), dibaca:
-- lay yana-lalla-ha luhu-muha- wala- dima-uha- wala-kiy yana-lut taqwa- minkum . Faidza- wajabat junu-buha- fakulu- minha- wa ath'imul qa-ni'a walmu'tar, artinya:
-- Tidak sampai kepada Allah daging-dagingnya dan tidak darah-darahnya, melainkan yang sampai kepada-Nya ketaqwaan kamu . Apabila rebah tubuhnya, maka makanlah daripadanya dan beri makanlah orang-orang miskin yang tidak meminta dan yang meminta.

Untuk dapat meresapkan makna ayat tsb, perlu mempergunakan akal. Yang sampai kepada Allah bukanlah daging dan darah binatang qurban. Darah qurban dibuang karena haram dan dagingnya dimakan untuk fungsi sosial. Perbuatan menyembelih bermakna menyembelih sifat kebinatangan dalam diri kita, dengan demikian hasilnya kita dapat mendekatkan diri kepada Allah, sesuai dengan makna asal dari qurban, yaitu [QRB] yang artinya dekat. Jadi yang sampai kepada Allah adalah hasil mendekatkan diri kepadaNya, melaksanakan perintahNya dan menjauhi laranganNya, dan itulah taqwa.

***

Setelah dikemukakan bagian Wahyu memayungi akal, maka selanjutnya Iman memayungi ilmu. Salah satu Rukun Iman yaitu beriman kepada semua Kitab-Kitab yang diturunkan dari Allah kepada Nabi-Nabi. Setiap Nabi membawakan hukum Syari'at. Ada hukum Syari'at yang didaur ulang seluruhbya oleh Allah dari seorang Nabi kepada Nabi yang lain, seperti misalnya hukum Syari'at dari Nabi Musa AS kepada Nabi 'Isa AS.
-- [LAI-Mat 5:17] Janganlah kamu menyangka, bahwa aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk memenuhinya.
Ada pula sebuah hukum yang didaur ulang oleh Allah kepada segenap nabi, yaitu bersunat. Ada sebagian hukum Taurat yang didaur ulang oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW yaitu menyembelih binatang sembelihan dan haramnya babi. Ada kalitan logis antara perintah menyembelih dengan haramnya babi, yaitu babi itu tidak punya leher.

Selanjutnya menyembelih dalam tinjauan ilmu
http://groups.yahoo.com/group/Relexjap/message/31499
Kutipan di bawah juga tidak diubah ejaannya.
Profesor Wilhelm Schulze dan rakannya, Dr Hazim di Sekolah Perubatan Veterinar, Universiti Hannover, Jerman,mencari kaedah terbaik proses mematikan haiwan bagi mendapatkan daging yang bersih dan segar. Kajian itu bertajuk, `Cubaan untuk mengesan kesakitan dan rasa sedar mengikut kaedah konvensional dan agama ketika menyembelih lembu atau kambing', menyimpulkan kaedah Islam terbaik kerana lebih berperikemanusiaan, bahawa haiwan itu tidak berasa sebaik saja pisau memotong urat leher. Eelectroencephalograph mencatatkan keadaan tidur lena. Ini disebabkan banyak darah mengalir keluar dari badan. Mereka menyimpulkan bahawa amalan mengenakan kejutan elektrik ke atas haiwan sebelum dibunuh seperti yang diamalkan oleh Barat, mendatangkan kesakitan yang amat sangat pada haiwan.

Alhasil, tabayyun menunjukkan justru kejutan elektrik cara Barat itulah yang ganas. WaLlahu a'lamu bisshawab.

***

Makassar 21 Desember 2008