Dalam situs Answering Islam ada dikutip ayat (12:41) : Hai kedua temanku dalam penjara, adapun salah seorang diantara kamu berdua, (akan keluar) lalu memberi minum tuannya dengan khamar, adapun yang seorang lagi dia akan disalib, "
Selanjutnya dalam situs tsb dikemukakan dua referens1:
1. Wikipedia:
Crucifixion was in use particularly among the Persians, Seleucids, Carthaginians, and Romans from about the 6th century BC to the 4th century AD.
2. Bible Encyclopedia:
Penyaliban dimulai oleh bangsa fenisia dan kartago, kemudian dipraktekkan secara meluas oleh bangsa roma,
(Karena ini kutipan dari situs tsb, tentu saja ayat 12:41 tidak dituliskan ayat aslinya –HMNA-).
Kemudian selanjutnya hujatan:
al qur'an salah contek! jaman yusuf hidup, kebudayaan romawi yang menghukum dengan salib belum masuk ke mesir.
***
Hujatan (baca: "salah contek") ini perlu dilawan dengan "jihad intelektual". Carthago itu adalah Negara Kota (City State) berpuak Phunicia. Jadi penulisan Fenisia dan Kartago itu rancu, yang benar mestinya orang Kartago (Carthaginians) berpuak Phunicia. Ejaan kata "Phunicia" menurut lidah ras Indo Jerman, sedangkan menurut lidah ras Semit : Finiqiy . Asal tahu saja, puak Finiqiy itu dari ras Semit. Memang ras Indo Jerman yang sekarang disebut bangsa Eropa/Bule suka mengubah-ubah. Orang Cina menyebut Kung Fu Tse, bangsa Bule bilang Confucius. Orang Arab menyebut Ibnu Rusyd, Ibnu Sina, bangsa Bule bilang Averrus, Avicenna.
Dari mana asalnya bangsa Finiqiy? Yang oleh Bible Encyclopedia diakuinya menjalankan praktek penyaliban ! Asal-muasal mereka dari Qabilah (kaum) 'Ad, kaum terkuat ras Semit, penghuni asli Arabia, menguasai padang pasir luas Arabia Tenggara dari pantai teluk Parsi sampai perbatasan Iraq. Al Quran menyebutkan daerah yang dikuasai kaum 'Ad itu dengan Al-Ahqaf (46:21), yang juga menjadi nama Surah. Kaum 'Ad menyombongkan diri dengan mengatakan kepada Nabi Hud AS: "Siapakah yang lebih unggul dari kami dalam kekuatan?" Maka mereka dihancurkan Allah dengan angin kencang dan dingin selama 7 malam 8 hari terus-menerus lalu mereka mati terguling seakan-akan tunggu-tunggul pohon kurma yang keropos (69:6-7).
Nabi Hud AS beserta semua pengikutnya pindah ke Hijaz sebelum angin itu datang. Mereka ini dikenal dalam sejarah sebagai bangsa Finiqiy, atau Al 'Ibriyyah Al Qadimah. Kata 'Ibriyyah berasal dari 'Ain, Ba, Ra, 'Abara artinya menyeberang. Dalam dokumen hieroglyph orang Mesir Kuno menamakan bangsa 'Ibriyah ini dengan nama Khabiru. Mereka menyeberang (beremigrasi) dan mendirikan kerajaan-kerajan di Babilonia, di Kan'an, mendirikan kerajaan maritin seperti Carthago, menguasai Laut tengah, kemudian ke Mesir mendirikan Dinasti Hyksos setelah menundukkan Dinasti Fir'aun. Bangsa Al'Ibriyah Al Qadimah ini disusul kemudian dengan emigrasi gelombang kedua yaitu kaum Al 'Ibriyyah Al Jadidah di bawah piminan Nabi Ibrahim AS. Salitis Raja Pertama dari Dinasti Hyksos mengambil Ibrahim menjadi menantu yaitu mengawinkannya dengan Hajar puteri Salitis. Dinasti Hyksos inilah yang membawa sanksi hukuman salib [ShLB] ke Mesir Kuno.
Menurut Dokumen Hieroglyph yang tertera dalam Daftar Penguasa Mesir di Turin:
The Hyksos (The Shepherd Kings) [1730 - 1580] BC invaded Egypt, and conquered the Pharao Dynasty:
15th Hyksos Dynasty:
Salitis - Bnon - Apachnan (Khian) - Khamudi
16th Hyksos Dynasty
Anat-Her - User-anat - Semqen - Zaket - Wasa - Qar - Pepi III - Bebankh - Nebmaatre - Nikare II - Aahotepre - Aaneterire - Nubankhre - Nubuserre - Khauserre - Khamure - Jacob-El - Yakbam - Yoam - Apophis (Auserre Apepi) - Amu, defeated by Ahmose in 1580.
Jacob-El tidak lain dari Nabi Yusuf bin Yacob AS yang diberikuasa oleh Raja Khamure dari Dinasti Hyksos sebagai incumbent Khaza-inu lArdh (S. Yusuf, 12:55)
Bahwa Yusuf bersentuhan dalam sejarah dengan yang bukan Fir'aun, ini dijustifikasi Al Quran:
-- WQAL ALMLK AaTWNY BH (S.YWSF, 12:50), dibaca:
-- waqa-lal maliku' tu-ni-, artinya:
-- And the (Shepherd) King said: Bring him (Yusuf) to me,
Dalam ayat tsb disebutkan Yusuf berhadapan dengan Al-Malik, The Shepherd King.
Lain halnya dengan Nabi Musa AS yang berhadapan dengan Fir'aun:
-- WQAL FR'AWN AaTWNY BKL ShR 'ALYM (S. YWNS, 10:79), dibaca:
-- waqa-la fir'aunu' tu-ni- bikulli sa-hirin 'ali-m, artinya:
-- And Fir'aun said: Bring to me every skilful magician.
Dalam ayat tsb disebutkan Fir'aun memanggil tukang sihirnya untuk menghadapi mu'jizat Nabi Musa AS.
Kalau sedikit jeli, juga dapat ditelusuri bahwa dalam Bible sebenarnya yang mengangkat Yusuf menjadi Raja Muda Mesir bukanlah Fir'aun:
[LAI-Kejadian 41:39] Kata Firaun kepada Yusuf: "Oleh karena Allah telah memberitahukan semuanya ini kepadamu, tidaklah ada orang yang demikian berakal budi dan bijaksana seperti engkau.
Coba lihat ! Dalam agama Mesir Kuno, oknum kedua dari Trinitas: Amun-Ra-Osiris, yaitu Ra menitis ke dalam setiap yang memangku jabatan Fir'aun. Para Fir'aun menganggap diri mereka titisan Ra. Tetapi dalam ayat [LAI-Kejadian 41:39] dapat kita lihat, bahwa Fir'aun percaya kepada Allah, sehingga kesimpulannya pengusa Mesir Kuno yang menyerahkan kerajaannya kepada Yusuf, bukanlah sesungguhnya Fir'aun yang menganggap dirinya titisan Ra, melainkan dia adalah Hyksos (The Shepherd King) yang bernabikan kepada Nabi Hud AS, yang mengancurkan candi-candi Mesir: "Josephus quote directly from Manetho, when he describes the conquest and occupation of Egypt by the Hyksos: By main force they easily seized it without striking a blow; and having overpowered the rulers of the land, they then burned ruthlessly, razed to the ground the temples of gods."
Alhasil, Dinasti Hyksoslah yang membawa sanksi hukuman salib [ShLB] ke Mesir Kuno. Nabi Yusuf AS tercatat sebagai Yacob dalam Dokumen Hieroglyph yang tertera dalam Daftar Penguasa Mesir di Turin. Demikianlah pada zamannya Nabi Yusuf AS sudah ada sanksi hukuman salib. Al-Quran mengoreksi kedua referns yang dikemukakan dalam situs Answering Islam di atas itu, WaLlahu a'lamu bisshawab.
***
Makassar, 28 Desember 2008
28 Desember 2008
[+/-] |
856. Kebudayaan Masir Kuno Belum Mengenal Sanksi Hukuman Dengan Salib? |
20 Desember 2008
[+/-] |
855. Menyembelih Hewan |
http://groups.yahoo.com/group/Relexjap/message/31499
Di Barat,undang-undang mereka memperuntukkan supaya haiwan dikenakan kejutan elektrik di kepala sebelum dibunuh, kononnya bagi memastikan haiwan itu pengsan terlebih dulu sebelum ia dibunuh.Selain itu, kononnya tindakan mereka itu bertujuan untuk menghalang binatang berasa sakit sebelum ia mati. Barat termasuk aktivis hak asasi haiwan menganggap perbuatan menyembelih haiwan yang dilakukan umat Islam mempamerkan sikap tidak berperikemanusiaan kerana banyak darah tertumpah ke bumi terutama ketika amalan korban pada 'Iyd Al-Qurbaan.
Karena ini kutipan, ejaan Malaysia tidak diubah (-HMNA-)
***
Mereka menggunakan alasan amalan qurban ini sebagai salah satu dari alasan mereka untuk membuktikan betapa Islam mengajar ummatnya menjadi ganas. Mereka amat negatif memfokuskan melihat dimensi ajaran Islam dengan kaca mata yg sangat hitam, sehingga bayangan yg ditangkap tak lebih dari kegelapan dan pekat gulita. "Serangan" ini perlu dilawan dengan "jihad intelektual" dalam kolom Wahyu memayungi akal, dan Iman memayungi ilmu yang saya asuh ini. Firman Allah:
-- YAYHA ALDZYN AMNWA AN JA^KM FASQ BNBA FTBYNWA (S. ALHJRAT, 49:6), dibaca:
-- ya-ayyuhal ladzi-na a-manu- in ja-kum fa-siqum binabain fatabayyanu-, artinya:
-- Hai orang-orang beriman, jika datang kepadamu orang-orang fasiq dengan annaba', maka lakukanlah tabayyun.
Tabayyun adalah bahasa Al Quran yang dibentuk oleh akar kata yang terdiri dari 3 huruf: BA, YA, NUN, artinya "jelas". Tabayyun bermakna mengusut, mencari kejelasan tentang suatu annaba'. Dalam bahasa kontemporer annaba' disebut "umpatan-provokasi" dan tabayyun disebut "klarifikasi". Dalam konteks bahasan ini annaba' yang bersumber dari orang-orang fasiq, yaitu "umpatan-provokasi" berupa betapa Islam mengajar ummatnya menjadi ganas dengan perbuatan menyembelih hewan, yang banyak menumpahkan darah terutama ketika amalan qurban pada 'Iyd Al-Qurbaan; "umpatan-provokasi" ini bersumber dari aktivis hak asasi hewan di Barat.
Darah binatang sembelihan yang ditumpahkan tidaklah sakral. Firman Allah:
-- LN YNAL ALLH LHWHMA WLA DMA^WHA WLKN YNALH ALTQWY MNKM . FADZA WJBT JNWBHA FKLWA MNHA WATH'AMWA ALQAN'A WALM'ATR (S.ALHJ, 22:18,36), dibaca:
-- lay yana-lalla-ha luhu-muha- wala- dima-uha- wala-kiy yana-lut taqwa- minkum . Faidza- wajabat junu-buha- fakulu- minha- wa ath'imul qa-ni'a walmu'tar, artinya:
-- Tidak sampai kepada Allah daging-dagingnya dan tidak darah-darahnya, melainkan yang sampai kepada-Nya ketaqwaan kamu . Apabila rebah tubuhnya, maka makanlah daripadanya dan beri makanlah orang-orang miskin yang tidak meminta dan yang meminta.
Untuk dapat meresapkan makna ayat tsb, perlu mempergunakan akal. Yang sampai kepada Allah bukanlah daging dan darah binatang qurban. Darah qurban dibuang karena haram dan dagingnya dimakan untuk fungsi sosial. Perbuatan menyembelih bermakna menyembelih sifat kebinatangan dalam diri kita, dengan demikian hasilnya kita dapat mendekatkan diri kepada Allah, sesuai dengan makna asal dari qurban, yaitu [QRB] yang artinya dekat. Jadi yang sampai kepada Allah adalah hasil mendekatkan diri kepadaNya, melaksanakan perintahNya dan menjauhi laranganNya, dan itulah taqwa.
***
Setelah dikemukakan bagian Wahyu memayungi akal, maka selanjutnya Iman memayungi ilmu. Salah satu Rukun Iman yaitu beriman kepada semua Kitab-Kitab yang diturunkan dari Allah kepada Nabi-Nabi. Setiap Nabi membawakan hukum Syari'at. Ada hukum Syari'at yang didaur ulang seluruhbya oleh Allah dari seorang Nabi kepada Nabi yang lain, seperti misalnya hukum Syari'at dari Nabi Musa AS kepada Nabi 'Isa AS.
-- [LAI-Mat 5:17] Janganlah kamu menyangka, bahwa aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk memenuhinya.
Ada pula sebuah hukum yang didaur ulang oleh Allah kepada segenap nabi, yaitu bersunat. Ada sebagian hukum Taurat yang didaur ulang oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW yaitu menyembelih binatang sembelihan dan haramnya babi. Ada kalitan logis antara perintah menyembelih dengan haramnya babi, yaitu babi itu tidak punya leher.
Selanjutnya menyembelih dalam tinjauan ilmu
http://groups.yahoo.com/group/Relexjap/message/31499
Kutipan di bawah juga tidak diubah ejaannya.
Profesor Wilhelm Schulze dan rakannya, Dr Hazim di Sekolah Perubatan Veterinar, Universiti Hannover, Jerman,mencari kaedah terbaik proses mematikan haiwan bagi mendapatkan daging yang bersih dan segar. Kajian itu bertajuk, `Cubaan untuk mengesan kesakitan dan rasa sedar mengikut kaedah konvensional dan agama ketika menyembelih lembu atau kambing', menyimpulkan kaedah Islam terbaik kerana lebih berperikemanusiaan, bahawa haiwan itu tidak berasa sebaik saja pisau memotong urat leher. Eelectroencephalograph mencatatkan keadaan tidur lena. Ini disebabkan banyak darah mengalir keluar dari badan. Mereka menyimpulkan bahawa amalan mengenakan kejutan elektrik ke atas haiwan sebelum dibunuh seperti yang diamalkan oleh Barat, mendatangkan kesakitan yang amat sangat pada haiwan.
Alhasil, tabayyun menunjukkan justru kejutan elektrik cara Barat itulah yang ganas. WaLlahu a'lamu bisshawab.
***
Makassar 21 Desember 2008
14 Desember 2008
[+/-] |
854. Asal-Muasal Bersunat |
Firman Allah:
-- WALDzYN YWaMNWN BMA UNZL ALYK WMA ANZL MN QBLIK (S. ALBQRt, 2:4), dibaca:
-- walladzyna yu'minu-na bima- unzila ilaika wama- unzila ming qablika, artinya:
-- Dan orang-orang yang beriman kepada apa (Al-Quran) yang diturunkan kepada engkau (ya Muhammad) dan kepada apa (Kitab-Kitab) yang diturunkan sebelum engkau.
Menjadi salah satu Rukun Iman yaitu beriman kepada Kitab-Kitab yang diturunkan dari Allah dalam wujudnya yang otentik, yang masih murni yang bersih dari Israiliyat. Apa itu Israiliyat? Yaitu riwayat-riwayat yang merendahkan martabat Nabi-Nabi dan cerita-cerita mesum yang disisipkan ke dalam Kitab-Kitab terdahulu itu. Riwayat-riwayat Israiliyat itu antara lain:
- Isteri kedua Nabi Ibrahim AS, yaitu Hajar yang putri Salitis Raja Mesir dari Dinasti Hyksos yang memotong Dinasti Fir'aun selama 150 tahun (1730 - 1580) seb.M., difitnah sebagai budak (KJVR-Gen 16:1)
- Incest, yaitu Nabi Luth AS berzina dengan kedua anak perempuannya, yang keduanya mengandung dari hasil perzinaan itu (KJVR-Gen 19:33-36).
- Nabi Daud AS berzina dengan Betsyeba (KJVR-2Sa 11:2-4).
- Kalimat-kalimat vulgar dan porno tentang Ohola dan Oholiba (KJVR-Yehezkiel 23:1-21).
[The Gospel of Barnabas, 23] And his disciples came to his side to listen to his words. Then said Jesus: "Adam the first man having eaten, by fraud of satan, the food forbidden of God in paradise, his flesh rebelled against his spirit; whereupon he sweared, saying: 'by God I will cut thee!' And having broken a piece of rock, he seized his flesh to cut it with the sharp edge of the stone; whereupon he was rebuked by the angle Gabriel. And he answered: 'I have sworn by God to cut it; I will never be a liar!'
The angle showed him superfluity of his flesh and that he cut off. And hence , just every man taketh flesh from the flesh of Adam , so he bound to observe all that Adam promised with an oath. This did Adam observe in his sons, and from generation to generation came down the obligation of circumcision. But in the time of Abraham there were but few circumcised upon the earth, because that idolatry was multiplied upon the earth. Where upon God told to Abraham the fact conserning the circumcision and made this covenant, saying: 'The soul that shall not his flesh circumcised, I will scatter him from among my people for ever.'"
("Dan para murid-muridnya datang di sampingnya untuk mendengarkan sabdanya. Kemudian Jesus bersabda: Adam orang pertama makan buah, karena ditipu setan, buah larangan Tuhan dalam taman Firdaus, dagingnya berontak melawan ruhnya: olehnya itu ia bersumpah dan berkata: 'Demi Tuhan, saya akan potong engkau!' Dan setelah memecahkan sebungkah batu karang, ia memegang dagingnya untuk memotongnya dengan sisi tajam dari pecahan batu itu; olehnya itu ia dilarang oleh malaikat Jibril. Dan dia menjawab: 'Saya telah bersumpah atas nama Tuhan untuk memotongnya; saya tidak ingin untuk menjadi pendusta.' Malaikat itu menunjukkan kepadanya daging kulupnya dan dia memotongnya.
Dan oleh karena itu, pantaslah setiap orang mengambil daging (seperti) kulup dari Adam, dengan demikian ia terikat untuk mematuhi semua yang Adam telah janjikan dengan sumpah. Ini telah dipatuhi Adam pada anak-anak laki-lakinya, dan dari generasi ke generasi turun-temurun kewajiban bersunat. Akan tetapi dalam masa Ibrahim hanya sedikit yang disunat di atas bumi, disebabkan oleh penyembahan berhala meningkat jumlahnya di atas bumi. Berhubung dengan itu Tuhan memberitahu Ibrahim kenyataan perihal bersunat itu dan membuat akad yang berbunyi: (Terhadap) orang/diri yang tidak bersunat, Aku akan mencerai-beraikannya dari komunitas hambaKu selama-lamanya. '")
***
Beberapa hasil penelitian yang berhubungan dengan memotong kulup alias bersunat:
Circumcision greatly reduces HIV risk: study
December 14, 2006
CIRCUMCISING men cuts their risk of being infected with the AIDS virus in half, and could prevent hundreds of thousands or even millions of new infections, researchers say.
Researchers previously had noticed that in places where circumcision is common, HIV was less common.
Experts say the reduced HIV risk may be because cells on the inside of the foreskin, the part of the penis cut off in circumcision, are particularly susceptible to HIV infection. HIV also may survive better in a warm, wet environment like that found beneath a foreskin. (the Australian)
Pria yang dikhitan (disunat) mempunyai risiko jauh lebih kecil untuk terinfeksi HIV. Hasil penelitian memperlihatkan pria yang dikhitan yang lapisan kulit luar ujung penisnya (bagian alat kelamin pria) telah diangkat mempunyai risiko enam sampai delapan kali jauh lebih kecil untuk terkena HIV.
Bertrand Auvert dari National Agency for AIDS Research, Prancis, mengatakan bahwa kepala penis yang selalu basah di bawah kulup karena tidak bersunat itu juga berpotensi membantu penularan berbagai penyakit seksual lainnya. (www.infeksi.com)
Wallahu a'lamu bisshawab
***
Makassar, 14 Desember 2008
7 Desember 2008
[+/-] |
853. 'Arafah, dan Adam Beserta Hawa Turun dari Jannah |
'Arafah adalah daerah terbuka dan luas di sebelah timur luar kota suci Makkah. Di padang yang luas ini, pada hari ini 9 Dzulhijjah berkumpullah/bertemulah (waqafa) jutaan ummat Islam dari berbagai pelosok dunia untuk melaksanakan inti ibadah Haji, "waqafa bi 'Arafah", ibadah Wuquf. Dan esok harinya adalah 'Iyd al-Qurbaan.
Dalam hal permulaan puasa dan Idulfitri ada perintah spb:
-- 'An Abiy Hurayrata yaquwlu qaala nNabiyyu Sh M shuwmuw liru'yatihi wafthuruw liru'yatihi fain ghubbiya 'alaykum fakmiluw 'iddata sya'baana tsalaatsiyn, artinya:
-- Dari Abu Hurayrah (ia) berkata: Nabi SAW (telah) bersabda puasalah kamu apabila melihatnya (al Hilal) dan berbukalah apabila kamu melihatnya dan jika (al Hilal) tertutup atasmu maka sempurnakanlah bilangan Sya'ban tiga puluh (HR Bukhari).
-- FMN SyHD MNKM ALsYHR FLYSMH (s. aLBQRt, 2:185), dibaca:
-- Faman syahida minkumusy syahra falyasumhu, artinya:
-- maka siapa menyaksikan syahr (month) wajiblah ia puasa.
Jadi dalam konteks puasa dan Idul Fithri ada perintah umum kepada semua ummat Islam untuk melihat bulan sabit (HR Bukhari) atau menghitung syahr (ayat 2:185), sehingga saat mulai puasa (shuwmuw) dan 'Iyd al-Fithri (wafthuruw) tergantung dari mathla', di tempat mana pada permukaan bumi ini kita berpijak, maka tidak perlu kita di Indonesia ini ataupun di mana saja harus sama dengan Makkah dalam hal waktu pelaksanaan mulai puasa ataupun shalat 'Iyd al-Fithri.
Dalam hal Iyd al-Qurbaan tidak ada perintah melihat dan menghitung bulan kepada seluruh ummat Islam. Iyd al-Qurbaan adalah bagian dari ibadah haji, yang sentralnya ialah wuquf di 'Arafah, dengan demikian 'Iyd al-Qurbaan terkait di samping pada waktu, juga terkait pada tempat. Sedangkan dalam hal 'Iyd al-Fitjri hanya terkait pada waktu saja. Alhasil ummat Islam di seluruh dunia wajib mengikuti Makkah dalam hal puasa 'Arafah hari ini dan shalat 'Iyd al-Qurbaan, yaitu esok hari Senin.
Ibadah Wuquf 'Arafah adalah napak tilas yang diritualkan sebagai inti ibadah Haji, yaitu napak tilas dari kakek dan nenek kita Nabi Adam AS dengan Hawa wuquf (berkumpul) di Jabal Rahmah di tengah padang Arafah, setelah sekian lama berpisah setelah "turun" dari "jannah".
***
Di atas kata "jannah" dan "turun" ditaruh di antara dua tnda kutip. Ini akan diberikan penjelasan.
Apa yang dimaksud "Jannah" dalam Al Quran? Firman Allah:
-- 'AND SDRt ALMNTHY. 'ANDHA JNt ALMaWY (S. ALNJM, 53:14.15), dibaca:
-- 'inda sidratil muntaha-. 'indaha- Janntul ma'wa-, artinya:
-- Dekat Sidratul Muntaha. Di dekatnya Jannah tempat diam.
Dalam ayat di atas itu Jannah berarti surga di akhirat kelak.
Selanjutnya marilah kita perhatikan ayat yang berikut:
-- WMTsL ALDzYN YNFQWN AMWALHM ABTIGhAa MRDhAT ALLH WATTsBYTA MN ANFSHM KMTsL JNt BRBWt AShABHA WABL (S.ALBQRt, 2:265), dibaca:
-- wamatsalu ladzi-na yunfiqu-na amwa-lahumub tigha-a mardha-tiLla-hi wa tatsbi-tam min anfusihim kamatsali Jannatin birabwatin asha-baha- wa-bilun, artinya:
-- Umpama orang-orang yang menafakahkan hartanya, karena mengharapkan ridha Allah dan menetapkan (keimanan) dirinya, seperti Jannah di dataran tinggi yang ditimpa hujan lebat.
Dalam ayat di atas Jannah berarti taman atau kebun di permukaan bumi ini.
Jadi menurut Al Quran yang dipergunakan sebagai kamus, Jannah dapat berarti surga di akhirat, atau dapat pula berarti taman di permukaan bumi ini, sesuai dengan konteks ayat itu masing-masing.
Selanjutnya mengenai kata "turun"
-- FAZLHMA ALSyYThN 'ANHA FAKhEJHMA MMA KAN FYH WQLNA AHBThWA B'DhKM LB'ADh 'ADW WLKM FY ALARDh MSTQR WMT'A ALY hYN (S. ALBQRt, 2:36), dibaca:
-- fa azallahumasy syaytha-nu 'anha- fa akhrajahuma- mimma- ka-na fi-hi wa qulnahbithu- ba'dhukum liba'dhin 'aduwwun wa lakum fil ardhi mustaqarrun wa mata-'un ila- hi-n, artinya:
-- Maka keduanya diperdayakan setan lalu keluarlah keduanya dari apa yang telah dialaminya tadi dan Kami firmankan turunlah kamu, sebahagian menjadi musuh dari sebahagian yang lain dan bagi kamu kediaman dan kesenangan di dunia hingga seketika.
(Sedikit catatan tambahan yang tidak berhubungan dengan pokok pembahasan kita. Yaitu bahwa Adam ditipu setan bukanlah atas pengaruh isterinya, seperti yang disebutkan dalam Israiliyat. Jelas ayat itu mengatakan bahwa fa azallahumasy syaythanu (Maka keduanya diperdayakan setan).
Sebelum Allah memerintahkan Adam, Hawa dan iblis turun dari taman telah terjadi sebelumnya Allah mengusir iblis keluar dari alam malakut, karena sifat takbur iblis, yang tidak mau tunduk kepada Adam dengan alasan:
-- QAL ANA KhYR MNH KhLQTNY MN NAR WKhLQTH MN ThYN (S. ALA'ARAF, 7:12), dibaca:
-- ana khairun minhu khalaqtani- min na-rin wa khalaqtahu- min Thi-n, artinya:
-- Saya (iblis) lebih baik darinya (Adam), Engkau jadikan aku dari api dan Engkau jadikan dia dari tanah.
Adapun makna perintah Allah ihbithuw, turunlah, tidaklah seperti bidadari turun dari kayangan dalam dongeng. Kata turun, habatha, dalam Al Quran dipakai untuk pengertian air yang meluncur turun (S.Al Baqarah 2:74), Nabi Nuh AS turun dari kapalnya (S. Huwd 11:48) dan Banie Israil disuruh turun ke kota, go down town (S.Al Baqarah 2:61).
Kalau kakek dan nenek kita Adam dan Hawa mula-mula tinggal dalam jannah atau surga yang di akhirat kelak, maka sekurang-kurangnya ada dua keberatannya.
- Pertama, Adam dan Hawa ibarat dalam cerita science fiction menerobos waktu berjalan mundur dari akhirat ke alam dunia.
- Kedua, Adam dibuat dari tanah, jadi dibuat di bumi ini. Tidak ada keterangan dalam Al Quran dan Hadits bahwa Adam dan Hawa di"mi'raj"kan ke surga.
***
Makassar, 7 Desember 2008