15 Agustus 2010

936 Waktu dalam Besaran Kuantitatif

Sebermula, saya tidak yakin Al-Ustadz H Abu Bakar Ba'asyir itu terlibat terorisme di Indonesia, karena saya tahu betul beliau berpendapat bahwa Indonesia ini BUKAN Dar Al-Harb (wilayah perang), tidak seperti di Palestina, Afghanistan dan Iraq. Penangkapan beliau itu sarat dengan muatan politis, yaitu untuk mengalihkan perhatian publik dari isu kemelut Bank Century dan Rekening Gendut Pati Polri.
 
***
 
Saya kutip dari Kolom Jendela Langit, Selasa 3, Agustus 2010 asuhan Prof M. Qasim Mathar, yaitu:
-- beberapa pemuda ditidurkan 309 tahun
Kemudian dikunci dengan pernyataan:
Jadi, biarkan Al-Quran disorot, diperbincangkan, dan ditafsirkan oleh manusia dengan aneka ragam haluan keilmuannya. Al-Quran akan menunjukkan dirinya sebagai mukjizat terhadap penantangnya. Biarkan Al-Quran berdialog dengan manusia dengan berbagai latar belakang keilmuan.
 
Banyak hal pendapat Prof M. Qasim Mathar yang berseberangan dengan pendapat saya, namun dalam hal pernyataannya di atas tsb saya sepakat dengannya. Namun dalam konteks ilmu tidak dijadikan paradigma / postulat, melainkan dalam konteks ilmua hanya dipakai sebagai ilmu bantu belaka.
 
***
 
Ditulis dgn huruf kapital Bulan: maksudnya benda langit (al-qamar, moon)
Ditulis dgn huruf kecil bulan: maksudnya bulan takwim (syahr, month)
 
Refleksi ini merupakan sambutan pernyataan tsb dalam hal Al-Quran berdialog dengan manusia spesifik mengenai bilangan bulat. Marilah kita telusuri bilangan bulat dalam Al-Quran:
1,[112:1], [18:10]; 2,[17:4]; 3,[2:196]; 4,[2:26]; 5,[18:22]; 6,[7:54]; 7,[2:29, 2:47 2:261], [12:43, 22:17, 69:7]; 8,[39:6, 69:7]; 9,[18:25]; 10, [8:65]; 11,[12:4]; 12,[9:36]; 19,[74:30]; 20,[8:65]; 30,[7:142, 46:15]; 40,[2:51]; 50,[29:14]; 60,[58:4]; 70,[9:80, 7:155, 70:32]; 80,[24:4]; 99,[38:23]; 100,[8:66]; 200, [8:65]; 300,[18:25]; 1000, [8:9, 97:3, 22:47]; 
2000,[8:66]; 3000,[3:124]; 5000,[3:125]; 50,000,[70:4]; 100,000,[37:147].
 
Marilah kita jumlahkan ke-30 jenis bilangan bulat itu:
1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + 7 + 8 + 9 + 10 + 11 + 12 + 19 + 20 + 30 + 40 + 50 + 60 + 70 + 80 + 99 + 100 + 200 + 300 + 1000 + 2000 + 3000 + 5000 + 50,000 + 100,000 = 1621146. Adapun hasil penjumlahan ini adalah kelipatan 19 = 8534 x 19
 
Beberapa pemuda ditidurkan 309 tahun, ini ayatnya:
-- WLBTsWA FY KhFHM TsLTs MAaT SNYN WAZDADWA TS'AA (S. ALKHF, 17:25), dibaca: walabitsu- fi- kahfihim tsala-tsa miatin sini-na wazda-du- tis'an (s. alkhf) artinya:
-- Mereka diam dalam gua mereka tiga ratus tahun dan bertambah lagi sembilan.
 
Apa rahasianya mengapa secara redaksional tidak dikatakan saja secara langsung tiga ratus sembilan tahun?
 
Pertama, gaya ini menunjukkan bilangan 300 dan 9 masing-masing berdiri sendiri. Ini merupakan hasil penjumlahan dua bilangan bulat 300 dengan bilangan bulat 9, yaitu 300 tahun + 9 tahun = 309 tahun. Bilangan bulat 309 terurai menjadi 300 dalam ayat [18:25] dan 9 dalam ayat [18:25].
 
Kedua, tiga ratus tahun dan bertambah lagi sembilan itu artinya 300 dan 9 berbeda dalam besaran, yaitu 300 tahun syamsiyah (solar) ditambah 9 tahun qamariyah (lunar). Penjelasannya sbb:
Satu tahun qamariyah ialah Bulan 12 kali mengelilingi bumi sedangkan satu tahun syamsiyah ialah bumi satu kali mengedari matahari. Satu bulan qamariyah, yaitu jumlah hari dari rentang waktu antara hilal (bulan sabit) dengan hilal berikutnya, yaitu berselang-seling antara 29 dengan 30 hari, jadi rata-rata (29 + 30)/2 = 29,5. Jadi satu tahun qamariyah 12 x  29,5 = 354 hari, namun karena ada kalanya tidak berselang-seling betul, maka angka 354 itu perlu dikoreksi seperti berikut:
 
RasuluLlah SAW bersabda bahwa berpuasa Ramadhan ditambah 6 hari puasa Syawwal (29,5 + 6) = 35,5 hari, nilainya sama dengan berpuasa sepanjang tahun. Tatkala RasuluLlah mi'raj, seperti yang diriwayatkan oleh Bukhari dari Anis bnu Malik (RB, AM): 
-- FFRDh ALLH ALY AMTY KhMSYN ShLAt, dibaca: fafaradhaLla-hu 'ala- ummati- shala-tan, artinya:
-- Difardhukan Allah atas ummatku 50 kali shalat (dalam sehari semalam). Akhirnya jumlah shalat itu diturunkan: 
-- HY KhMS WHY KhMSWN (RB, AM), dibaca: hiya khamsun wa hiya khamsu-na, artinya:
(shalat) itu 5, namun (nilainya) 50, jadi 1 dinilai 10. Itu berarti dikaitkan dengan 35,5 hari yang dinilai seperti sepanjang tahun, maka satu tahun sama dengan 35,5 x 10 = 355 sehingga yang 354 hari itu dikoreksi menjadi (354+355)/2 = 354,5 hari. Sedangkan satu tahun syamsiyah sudah umum diketahui 365,2422 hari.
 
Al Quran menggariskan sistem qamariyah murni. Dalam penanggalan bangsa Arab pra-Islam perhitungan bulan berdasar atas penyesuaian sistem qamariyah ke sistem syamsiyah. Kelebihan sistem syamsiyah yang (365 - 354,5) = 10,5 hari itu ditanggulangi dengan mengumpulkan kelebihan itu setelah tiga tahun. Jadi dalam tiga tahun terkumpullah sekitar 3 x 10,5 = 31,5 hari. Ini dijadikan satu bulan. Dengan demikian setiap tiga tahun, jumlah bulan dalam tahun tersebut sebanyak 13. Karena bulan sisipan (bulan ke-13) yang 31,5 itu sesunggguhnya lebih dari satu bulan, maka diadakan koreksi, yaitu dalam 19 tahun terdapat sejumlah 7 tahun yang mempunyai bulan ke-13. Sistem penanggalan pra-Islam ini masih berlaku dikalangan ummat Islam, hingga turun ayat: 
-- AN 'ADT ALSyHWR 'AND ALLH ATsNA 'ASyR SyHRA (S. ALTWBt, 9:36), dibaca: inna 'iddatasy syuhu-ri 'indaLla-hitsna- 'asyara syahran, syahran, artinya:
-- Sesungguhnya perhitungan bulan disisi Allah adalah 12 bulan.
 
Ayat ini menegaskan bahwa dalam perhitungan bulan tidak dibolehkan melakukan penyesuaian sistem qamariyah ke sistem syamsiyah yang mengakibatkan ada tahun yang jumlah bulannya 13. Demikianlah ayat (9:36) menggariskan sistem qamariyah murni.
 
Dengan demikian maka para pemuda yang ditidurkan Allah dalam gua selama 309 tahun adalah dalam tahun qamariyah murni, sehingga lamanya mereka dalam gua yaitu 309 x 354,4 hari = 109540,5 hari. Atau dalam tahun syamsiyah = 109540,5/365,2422 = 299,9 tahun syamsiyah dibulatkan menjadi 300 tahun syamsiyah. Alhasil dalam 300 tahun syamsiyah ada kelebihan 9 tahun qamariyah. WaLlahu a'lamu bishshawab.
 
*** Makassar, 15 Agustus 2010