24 Agustus 2003

589. Bulan Kembar?

Saya sempat memungut dari internet seperti berikut. "It's going to be a rare sight so remember, don't miss the opportunity to view 2 moons in the sky. Mars will look as large as the full moon to the naked eye. Never again in your lifetime will the Red Planet be so spectacular ! This month and next month the Earth is catching up with Mars, an encounter that will culminate in the closest approach between the two planets in recorded history. The encounter will culminate on August 27th when Mars comes to within 34,649,589 miles. The next time Mars may come this close will be in the next 284 years in 2287."

Diterjemahkan dengan bebas: "Jangan buang kesempatan untuk menyaksikan pemandangan yang langka, yaitu bulan kembar di langit. Mars akan kelihatan sebesar bulan purnama, yang tentu saja dapat disaksikan tanpa teropong bintang. Tak pernah dalam sepanjang hidup anda akan menyaksikan kawkab Merah itu demikian mentakjubkan. Dalam bulan ini dan bulan depan Bumi kita ini berpapasan dengan Mars, suatu "rendezvous" yang akan memuncak tatkala kedua kawkab itu saling mendekati sedekat-dekatnya, yang insya-Allah akan menjadi catatan bersejarah, Rendezvous itu akan mencapai puncaknya, insya-Allah, pada 27 Agustus 2003, tatkala Mars berada dalam jarak 34,649,589 mil. Insya-Allah rendezvous itu akan terjadi lagi 284 tahun yang akan datang, yaitu tahun 2267."

Bagi yang gemar melihat bintang-bintang di langit, Mars yang berwarna merah (yang dijadikan Dewa Perang oleh orang Eropa dahulu) pada awal bulan Agustus ini, itu muncul di timur sekitar pukul 21 Wita dan mencapai titik tertinggi pada bola langit sekitar pukul 02 Wita. Menjelang akhir bulan Agustus seperti pada 24 Agustus sekarang ini, ketika Mars dan Bumi makin mendekat sedekat-dekatnya, Mars mencapai titik tertinggi pada bola langit sekitar jam 23.30 Wita. Insya-Allah rendezvous mencapai puncaknya pada malam Kamis (Rabu malam) tiga hari yang akan datang.

***

Dalam keadaan sesungguhnya tidaklah mungkin Mars dalam jarak yang sedekat-dekatnya itu akan kelihatan sama besar dengan bulan purnama. Penjelasannya sangat sederhana. Perhatikan tabel di bawah. Itu dapat dilihat bahwa bintang Kejora (bintang Timur, Venus) jauhnya 67-juta miles dari matahari dan diameternya 7600 miles. Dan Bumi jauhnya dari matahari 93-juta miles, diameternya 7913 miles. Sedangkan Marikh (Mars) jauhnya dari matahari 142-juta miles, diameternya 4100 miles. (semua angka adalah rata-rata yang dibulatkan). Dari data itu dapat dihitung jarak Bumi - Venus = 93 - 67 = 26-juta miles; jarak Bumi - Mars = 142 - 93 = 49-juta miles.

Nama kawkab Jarak rata-rata dari matahari dalam mil Diameter dalam mil
Utarid (Merkuri) 36 juta 2900
Kejora (Venus) 67 juta7600
Bumi 93 juta 7913
Marikh (Mars) 142 juta 4100
Mustari (Jupiter) 483 juta 86600
Zuhal (Saturnus) 886 juta 72700
Uranus1780 juta 29500
Neptunus2790 juta 27800
Pluto3670 juta 3600

Kemudian perhatikan, sejauh-jauhnya Venus dari Bumi, dengan sedekat-dekatnya Mars dari Bumi, maka sedekat-dekatnya Mars ke Bumi masih hampir 2 kali lebih jauh dari sejauh-jauhnya Venus dari Bumi. Ditambah pula Venus lebih besar dari Mars, diameter Venus hampir 2 kali lebih panjang dari Mars. Kalaulah dalam jarak sedekat-dekatnya Mars pada 27 Agustus 2002 kelihatan akan sama besar dengan bulan, pada hal jarak sedekat-dekatnya Mars itu masih lebih jauh dari jarak sejauh-jauhnya Venus, maka logikanya setiap saat Venus akan kelihatan sama besarnya dengan bulan purnama. Sedangkan dalam kenyataannya besar Venus tetap begitu-begitu saja seperti yang kita saksikan selama ini. Jadi bahwa pada tgl 27 Agustus 2003 yad dimana Mars menempati posisi sedekat-dekatnya dengan Bumi, jika ada yang mengatakan Mars sama besar dengan bulan, maka itu tidak benar adanya.

***

Dalam terjemahan di atas itu planet saya terjemahkan dengan kawkab. Mengapa? Dalam astronomi, bintang-bintang pada bola langit diklasifikasikan menurut kriteria gerakannya pada bola langit. Hampir semua benda-benda langit walaupun bergerak terbit di timur terbenam di barat, benda-benda langit itu tetap jaraknya antara satu dengan yang lain pada bola langit. Lalu dinamakanlah mereka dengan istilah bintang-bintang tetap. Ada sepuluh buah benda langit yang yang jaraknya tidak tetap terhadap bintang-bintang tetap, yaitu matahari, bulan dan delapan buah bintang. Maka dinamakanlah kedelapan bintang itu dengan planet (dari bahasa Yunani yang berarti musafir). Dengan canggihnya instrumen teropong bintang, maka ternyata tidak ada bintang yang tetap jaraknya antara satu dengan yang lain pada bola langit, sehingga penggolongan bintang-bintang menurut kriteria gerakannya pada bola langit tidak dapat dipertahankan lagi.

Menurut Al Quran ada tiga jenis bintang yaitu kawkabun (jama': kawa-kibun), najmun (jama': nuju-mun) dan buruwjun (selalu jama'). Pembagian itu berdasar atas kriteria jarak, keadaan fisik dan penggugusan. Kawkabun jaraknya dekat, "langit yang dekat dunia", lihat ayat (37:6) di bawah dan tidak mempunyai cahaya sendiri, "kaca itu ibarat kawkabun", lihat (24:35), hanya memantulkan cahaya dari sinar matahari. Najmun letaknya jauh "pedoman dengannya dalam kegelapan malam", lihat (6:97) dan memancarkan sinar sendiri bercahaya cemerlang "najmun itu cemerlang", (86:3). Dalam Al Quran kata buruwjun (bentuk jama') selalu dipakai, tidak ada dalam bentuk mufrad (singular).

-- ANA ZYNA ALSMAa ALDNYA BZYNT n ALKWAKB (S. ALSHFT, 6), dibaca: inna- zayannas sama-ad dunya- bizi-natinil kawa-kibi (s. Ashshaffat), artinya: Sesungguhnya Kami hiasi langit yang dekat dunia dengan hiasan kawa-kib (37:6).
-- ALMSHBAh FY ZJAJT ALZJAJT KANHA KWKB (S. ALNWR, 35), dibaca: almishba-hu fi- zuja-jah azzuja-jatu kaanha- kawkabun (a. Annu-r), artinya: Pelita di tengah kaca dan kaca itu ibarat kawkab.

-- WHW ALDZY J'AL LKM ALNJWM LTAHTDWA BHA FY ZHLMATI ALBR WLBhR (S. ALAN'AAM, 97), dibaca: wa -huwal lladzi- ja'ala lakumun nuju-ma litahtadu- biha- fi- zhuluma-til barri wal bahri (s. Al an'a-m), artinya: Dialah yang menjadikan bagimu nujum untuk menjadi pedoman dengannya dalam kegelapan malam baik di darat maupun di laut (6:97).
-- ALNJM ALTSAQB (S. AL THARQ, 3), dibaca: annajmuts tsa-qib (s. Aththa-riq), artinya: najmun itu cemerlang (86:3). WaLlahu a'lamu bisshawab.

*** Makassar, 24 Agustus 2003