13 Mei 2007

778. Beriman kepada Kitab-Kitab yang Diturunkan Sebelum Al-Quran

Seri 776 yang berjudul: Siapakah Dzulqarnain?, memancing pertanyaan. Melalui E-mail saya terima seperti berikut:
"Pertanyaan saya ini bukan mengenai Dzulkarnain yang Raja Cyrus itu tetapi mengenai rujukan yang diambil dari kitab suci Yahudi (Kethuvim). Seberapa jauh Taurat dan rangkaiannya bisa kita percaya dan dapat dijadikan rujukan oleh orang Islam?"

Firman Allah:
-- WALDzYN YWaMNWN BMA UNZL ALYK WMA ANZL MN QBLIK (S. ALBQRt, 2:4), dibaca:
-- walladzyna yu'minu-na bima- unzila ilaika wama- unzila ming qablika, artinya:
-- Dan orang-orang yang beriman kepada apa (Al-Quran) yang diturunkan kepada engkau (ya Muhammad) dan kepada apa (Kitab-Kitab) yang diturunkan sebelum engkau.

Menjadi salah satu Rukun Iman yaitu beriman kepada Kitab-Kitab yang diturunkan dari Allah dalam wujudnya yang otentik, yang masih murni yang bersih dari Israiliyat. Apa itu Israiliyat? Yaitu riwayat-riwayat yang merendahkan martabat Nabi-Nabi dan cerita-cerita mesum yang disisipkan ke dalam Kitab-Kitab terdahulu itu. Riwayat-riwayat Israiliyat itu antara lain:

  • Isteri kedua Nabi Ibrahim AS, yaitu Hajar yang putri Hyksos Al-Malik difitnah sebagai budak (KJVR-Gen 16:1)
  • Incest, yaitu Nabi Luth AS berzina dengan kedua anak perempuannya, yang keduanya mengandung dari hasil perzinaan itu (KJVR-Gen 19:33-36).
  • Nabi Daud AS berzina dengan Betsyeba (KJVR-2Sa 11:2-4).
  • Kalimat-kalimat vulgar dan porno persundalan Ohola dan Oholiba (KJVR-Yehezkiel 23:1-21).
  • Nabi Isa AS digambarkan tidak terpuji dengan diriwayatkan bahwa beliau tidak menghormati ibu beliau (KJVR-Mat 12:47-48) dan menyebut yang bukan Bani Israil itu sebagai anjing (KJVR-Mat 15:26).
Ummat Islam yang menghormati para Nabi dan dengan adanya dimuat perbuatan mesum incest itu tentu menolak riwayat-riwayat Israiliyat tersebut.

Namun, tentu saja riwayat-riwayat yang bersih dalam Kitab-Kitab terdahulu itu, yakni tidak bertentangan dengan Al-Quran, bukan khurafat dan tidak bertentangan dengan logika, maka mengapa tidak boleh dijadikan rujukan. Seperti contohnya ialah "bersunat" memotong daging kulup sesungguhnya berasal dari kakek kita Nabi Adam AS.

"Adam the first man having eaten, by fraud of satan, the food forbidden of God in paradise, his flesh rebelled against his spirit; whereupon he sweared, saying: 'by God I will cut thee!' And having broken a piece of rock, he seized his flesh to cut it with the sharp edge of the stone; whereupon he was rebuked by the angle Gabriel. And he answered: 'I have sworn by God to cut it; I will never be a liar!' The angle showed him superfluity of his flesh and that he cut off. (The gospel of Barnabas: 23)." (Adam orang pertama makan buah, karena ditipu setan, buah larangan Tuhan dalam taman Firdaus, dagingnya berontak melawan ruhnya: olehnya itu ia bersumpah dan berkata: 'Demi Tuhan, saya akan potong engkau!' Dan setelah memecahkan sebungkah batu karang, ia memegang dagingnya untuk memotongnya dengan sisi tajam dari pecahan batu itu; olehnya itu ia dilarang oleh malaikat Jibril. Dan dia menjawab: 'Saya telah bersumpah atas nama Tuhan untuk memotongnya; saya tidak ingin untuk menjadi pendusta.' Malaikat itu menunjukkan kepadanya daging kulupnya dan dia memotongnya).

Sebuah contoh lagi:
"For behold darkness shall cover the earth, .... but the LORD will arise upon thee, and the glory will be seen upon thee .... All the flocks of Kedar shall be gathered to you, .... and I will glorify My Glorious House"
(KJVR-Isaiah, 60:2,7).

Kutipan di atas itu adalah nubuwat (profesi) tentang Nabi Muhammad SAW.
flocks of Kedar = Bani Ismail, keturunan Ismail, yaitu bangsa Arab. Nabi Muhammad SAW adalah turunan langsung dari Nabi Ismail AS melalui anak sulungnya, yaitu Haidar (Kedar)
darkness shall cover the earth = zaman jahiliyah
the LORD will arise upon thee = kedatangan Nabi Muhammad SAW
My Glorious House = Bayt Allah, Ka'bah

Namun dalam hal nubuatan tentang Imam Mahdi, perlu berhati-hati, misalnya seperri di bawah ini:
Ternyata, sang pembebas, atau yang dalam bahasa Islam disebut "Imam Mahdi", itu datang dari Timur, dari negeri pulau-pulau. Pada (Yes. 41:25) disebutkan lebih spesifik lagi, "....dari sebelah matahari terbit Aku telah memanggil dia dengan namanya." Dan, pada (Yes. 42:6), "Aku ini, Tuhan, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan, telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa, untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan, dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara.
Jika itu diperhadapkan pada Hadits di bawah ini, persamaannya hanya "dari sebelah Timur", ada yang tidak dipenuhi yakni Imam Mahdi itu dari Ahlul Bait:
Diriwayatkan, ibn Mas'ûd berkata, "Suatu hari kami sedang bersama Rasulullah, Beliau berkata, Keluargaku akan tertimpa musibah besar, pengusiran dan penyerangan, setelah kepergianku hingga datang sekelompok orang dari arah timur dengan membawa bendera hitam. Mereka menuntut keadilan, tetapi tidak ada yang menanggapinya. Kemudian mereka berperang dan mereka akan menang. Lalu tuntutan mereka dipenuhi. Tetapi, mereka tidak mau menerimanya hingga hak itu diserahkan kepada seorang laki-laki dari kalangan keluargaku yang akan memenuhi dunia dengan keadilan, yang sebelumnya penuh dengan kebatilan. Barang siapa hidup dalam situasi seperti itu, maka hendaklah ia menemuinya meskipun harus merangkak di dataran yang berselimut salju, karena dialah al-Mahdî."

Dan terakhir sebuah contoh yang bertentangan dengan logika dan ilmu pengetahuan:
KJVR-Gen 1:
3 And God said, Let there be light: and there was light (Dan berfirman Tuhan: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi).
4 And God saw the light, that it was good: and God divided the light from the darkness (Dan Tuhan melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap).
5 And God called the light Day, and the darkness he called Night. And the evening and the morning were the first day (Dan Tuhan menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama).
11 And God said, Let the earth bring forth grass, the herb yielding seed, and the fruit tree yielding fruit after his kind, whose seed is in itself, upon the earth: and it was so (Dan berfirman Tuhan: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian).
12 And the earth brought forth grass, and herb yielding seed after his kind, and the tree yielding fruit, whose seed was in itself, after his kind: and God saw that it was good (Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji. Dan Tuhan melihat bahwa semuanya itu baik).
13 And the evening and the morning were the third day (Dan (jadilah) petang dan pagi, itulah hari ketiga).
14 And God said, Let there be lights in the firmament of the heaven to divide the day from the night; and let them be for signs, and for seasons, and for days, and years: (Dan brfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun)
15 And let them be for lights in the firmament of the heaven to give light upon the earth: and it was so.
16 And God made two great lights; the greater light to rule the day, and the lesser light to rule the night: he made the stars also (Dan Tuhan menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang).
17 And God set them in the firmament of the heaven to give light upon the earth, (Dan Tuhan menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi)
18 And to rule over the day and over the night, and to divide the light from the darkness: and God saw that it was good (dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap: dan Tuhan melihat bahwa semuanya itu baik).
19 And the evening and the morning were the fourth day (dan (Jadilah) petang dan pagi, itulah hari keempat).

Yang bertentangan dengan logika yaitu hari pertama Tuhan menjadikan siang dan malam, padahal matahari baru dijadikan pada hari keempat. Yang bertentangan dengan ilmu pengetahuan, yaitu tumbuh-tumbuhan dijadikan pada hari ketiga jadi lebih dahulu dijadikan ketimbang matahari yang dijadikan pada hari yang keempat itu. Tumbuh-tumbuhan tidak bisa tumbuh kalau tidak ada matahari.

WaLlahu a'lamu bisshawab.

*** Makassar, 13 Mei 2007