3 Oktober 2010

942 Mutasyabihat dan Yahudi Diaspora

Baru-baru ini terjadi "heboh" debat di mas media elektronika dan grafika akibat penafsiran yang dilontarkan oleh Staf Khusus Presiden bidang Hukum Denny Indrayana, Mensesneg Sudi Silalahi dan Menkum HAM Patrialis Akbar tentang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait uji materi UU no.16 thn 2004. SBY segera mengadakan tabayyun (klarifikasi) langsung kepada Ketua MK, kemudian ternyata penafsiran dari 3 orang pembantunya itu sangatlah KELIRU. Jaksa Agung Hendarman Supandji (HS) berakhir masa jabatannya pada 30 Oktober 2009 dengan berakhirnya masa Kabinet SBY jilid satu. Unuk meredam kehebohan itu, segera SBY mengeluarkan Kepres Pemberhentian jabatan Jaksa Agung atas HS. Ini aneh. HS diberhentikan tanpa diangkat. Seharusnya Kepres Pemberhentian itu didahului oleh Kepres Pengangkatan. Kalaulah keputusan MK tidak berlaku surut, Maka Kepres Pengangkatan itu dinyatakan berlaku surut hingga 30 Oktober 2009 hingga tenggang waktu antara tanggal tsb hingga tanggal keputusan MK status hukum HS sebagai Jaksa Agung tidak mutasyabihat (samar-samar).
 
***
 
Dalam Seri 941 ybl, dikemukakan ada sebuah monumen di kota Srinagar yang dibangun pada zaman Gopadatta (79-109 M) tertulis: "Year fifty and four. He is Jesus, Prophet of the Children of Israel." Inilah route yang ditempuh Jesus: Yerusalem – Damsjik – Kashan – Taxila – Murree – Yusmarg – Aishmuqam - Srinagar.
 
Juga dalam Seri 941 dijelaskan suku Jehuda dan Benyamin dikembalikan ke Judea dari pembuangan di Babel. Kembali ke Yudea, mereka membangun kembali Bait Suci (BaitulMaqdis) di Jerusalem sebagai pusatnya. Kelompok ini menata kembali dirinya menjadi sebuah komunitas, yang diwarnai oleh semangat keagamaan yang kuat dan ikatan yang erat dengan Taurat, yang sejak itu menjadi pusat identitasnya. Tak lama kemudian kelompok kecil ini semakin bertambah besar dengan datangnya kelompok-kelompok tambahan dari berbagai tempat, lalu bangkitlah suatu kesadaran akan dirinya sendiri, dan mereka mulai berjuang untuk membentuk ikatan politik.
 
Di bawah para pangeran Hasmonea dari suku Jehuda yang mula-mula adalah imam agung dan kemudian raja, Kerajaan Jehuda  berjaya dan merebut sejumlah wilayah. Situasi inilah yang dijelaskan dalam Al-Quran:
-- TsM RDDNA LKM ALKRt WAMDDNKM BAMWAL WBNYN WJ'ALNKM AKTsR NFYRA (S. BNY ASRAaYL, 17:6), dibaca: tsumma radadnaa lkumul karrata 'alaihim wa amdadnaakum biamwaalin wabaniina waja'alnaakum aktsara nafiiran, artinya:
-- Kemudian (setelah kamu bertaubat), Kami kembalikan kepada kamu kekuasaan mengalahkan mereka dan Kami beri kepada kamu dengan banyaknya harta kekayaan dan anak pinak, serta Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar.
 
Maka sejak itu kelompok yang memegang kendali tsb disebutlah kaum Jehuda atau Yahudi.
 
***
 
Namun kaum Yahudi ini selanjutnya mengalami dekadensi berbuat durjana membunuh Nabi Zakaria dan Nabi Yahya alihimassalam, berupaya membunuh Nabi 'Isa AS, sehingga Allah mendatangkan siksa yang kedua:
-- AN AhSNTM AhSNTM LANFSKM WAN ASATM FLHA FADzA JAa W'AD ALAKhRt LYSaWA WJWHKM WLYDKhLWA ALMSJD KMA DKhLWH AWL MRt WLYTBRWA MA 'ALWA TTBYRA (S. BNY ASRAaYL, 17:7), dibaca: in ahsantum ahsantum lianfusakum wain asa'tum falahaa faidzaa jaa.a wa'dul aakhirati liyasuu.uu wujuuhakum waliyadkhulul masjida kamaa dakhaluuhu awwala martin waliyutabbiruu maa 'alau tatbiiran, artinya:
-- Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, apabila sampai masa janji terakhir, yaitu kali kedua, (Kami datangkan musuh-musuh kamu) untuk menyuramkan muka kamu (dengan penghinaan dan keganasannya); dan untuk memasuki Masjid (BaitulMaqdis) sebagaimana mereka telah memasukinya pada kali Yang pertama; dan untuk menghancurkan apa sahaja Yang mereka telah kuasai, dengan sehancur-hancurnya.
 
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri itu dimaksudkan Kerajaan Jehuda yang berjaya, karena warganya diwarnai oleh semangat keagamaan yang kuat dan ikatan yang erat dengan Taurat. Jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, yaitu kaum Yahudi ini mengalami dekadensi berbuat durjana membunuh Nabi Zakaria dan Nabi Yahya alihimassalam, berupaya membunuh Nabi 'Isa AS, sehingga Allah mendatangkan musuh-musuh mereka yaitu balatentara Romawi. Tahun 70 M Kaisar Romawi, Titus menginvasi Judea, memporak perandakan Jerusalem, merubuhkan BaitulMaqdis, dan semua Yahudi diusir keluar negeri. Itulah Yahudi Diaspora (=tersebar) yaitu penyebaran orang-orang Yahudi di seluruh dunia. Pada masa Rasulullah SAW Isra, reruntuhan BaitulMaqdis masih kentara puing dinding dan pintunya, namun sekarang yang tertinggal hanya Tembok Ratapan saja.
 
Tahun 691 M Khalifah Abdul Malik bin Marwan mendirikan Qubbat as-Sakhrah (Kubbah Batu, Dome of the Rock). Di dalamnya tepat di bawah Kubbah terletak batu(*) tempat RasuluLLah berpijak tempat transit Mi'raj ke alam Ghaib. Tak jauh dari situ, tahun 690 M Al Walid mendirikan bangunan Masjid Al Aqsha tempat RasuluLlah shalat di ujung Isra di permukaan bumi, yaitu tempat sujud (Masjid) terjauh (Al-Aqsha).
 
***
 
Dalam Jerusalem Post edisi 1 April 2007 Michael Freund menulis: A century ago, when British missionaries first arrived in India's North-East, they were astonished to find that the local tribesmen worshipped one god, were familiar with many of the stories of the Bible. Di wilayah yang terletak antara Myanmar dan Bangladesh itulah mereka bermukim. Mereka mengaku Bani Menashe.
 
Di Afghanistan tinggal suku Efraim yang menurunkan Afghan Pasthun. Suku Menashe sebagian menuju ke Kashmir (sudah dikemukakan dalam Seri 941 ybl). Dan sebagian dari mereka menuju ke arah perbatasan Tibet dan China, terus masuk wilayah China mengikuti sungai Wei. Mereka kawin mawin dengan orang China, namun para peranakan itu diperlakukan buruk oleh orang China asli. Sebagian besar mereka menyingkir bermukim di gua-gua di pegunungan Shinlung, sehingga suku Menashe itu diberi nama kelompok Shinlung. Dari Shinlung mereka mengembara terus hingga mencapai wilayah yang terletak antara Myanmar dan Bangladesh di mana mereka bermukim. Di sanalah mereka ditemukan oleh British missionaries. Generally, they maintained the tradition about their wandering and they realized that they were not Chinese even though they spoke the local language. They call them themselves Lusi which means the Ten Tribe ("Lu" means tribes, and "si" means ten), and call their God Y'wa, which is similar to God's Biblical name, Yahweh.
 
Sekarang ini, turunan Efraim dan Menashe serta Yahudi semuanya disebut Yahudi Diaspora, namun penduduk Kashmir dan Afghan Pasthun tidak mau disebut Yahudi Diaspora. WaLlahu a'lamu bisshawab.
 
*** Makassar, 3 November 2010
 
---------------------------
(*)
Nabi Adam AS membangun dua rumah ibadah. Di BaituLlah ada Hajar Al-Aswad sisa dari banguna rumah ibadah yang pertama dan di Bayt Al-Maqdis ada batu tersisa dari bangunan rumah ibadah yang kedua. Menurut Hadits rumah ibadah yang kedua dibangun 40 tahun kemudian. (HR Imam Ahmad). Demikianlah, rumah ibadah pertama dibangun Makkah, yang secara geografis Makkah terletak di titik tengah pulau besar yang pertama yaitu tatkala Eurasia-Afrika-Amerika-Indo/Australia masih belum terpisah.  Rumah ibadah kedua di Bayt Al-Maqdis yang secara geografis dan topografis terletak di tengah-tengah bukit, titik tertinggi di Darussalam (Jeruzalem). Kedua rumah ibadah itu hancur tatkala banjir besar melanda permukaan bumi pada zaman Nabi Nuh AS, dan yang tertinggal hanya kedua batu itu. Rumah ibadah yang pertama dibangun kembali oleh Nabi Ibrahim AS dan rumah ibadah yang kedua dibangun kembali oleh Nabi Sulaiman AS.