11 Maret 2007

769. Latar Belakang Pendudukan Byzantium dan Andalusia

Sebenarnya Seri 769 ini adalah rentetan Seri 746, yang saya pending. Ini untuk menjawab Paus Benedictus XVI yang mengutip ucapan Kaisar Byzantium Manuel II Paleologos: "Zeig mir doch, was Mohammed Neues gebracht hat und da wirst du nur Schlechtes und Inhumanes finden wie dies, dass er vorgeschrieben hat, den Glauben, den er predigte, durch das Schwert zu verbreiten." (Perlihatkanlah kepadaku hal baru apa yang dibawa Muhammad, dan kau hanya akan menemukan hal-hal yang buruk dan tak manusiawi seperti perintahnya untuk menyebarkan ajaran yang dia khotbahkan dengan pedang).

Setelah Negara Islam Madinah terbentuk, qabilah-qabilah Arab Badui diperbatasan Romawi dan Parsi meminta Negara Islam tsb utk membentuk aliasnsi yang setara. Apa peraturan aliansi didunia ini? Jika satu diserang musuh, maka aliansi yg lain harus membantu melawan musuh! Setelah Nabi SAW wafat, Negara Islam menjadi Khilafah Islamiyah, yaitu Daulah Islamiyah yang dikepalai oleh Khalifah.

Menurut fakta sejarah, "it was the Byzantium first killed the prophet's messenger and attacked Muslims first in the battle of Mu'tah and Tabuk. Both places are in Arab. Not in Byzantium. (Itu dia Byzantium yang mula-mula membunuh utusan Nabi SAW dan mula-mula menyerang ummat Islam dalam perang Mut'ah dan Tabuk. Kedua tempat itu ada di Arab. Tidak di Byzantium). Karena Byzantium merupakan ancaman potensial bagi Khilafah Islamiyah, maka Byzantium dilumpuhkan dan diduduki oleh Khilafah Islamiyah. Jadi itu persoalan keamanan dan politik, sekali-kali BUKAN "den Glauben, den er predigte, durch das Schwert zu verbreiten."

Byzantium dan Parsi membentuk aliansi-aliansi dgn suku arab yang pagan, dan mereka menyerang arab Badui yg beraliansi dengan Khilafah Islamiyah diperbatasan. Khilafah Islamiyah membela aliansi-aliansi Arab Badui di perbatasan yang diserang Romawi dan Parsi tersebut, hingga akhirnya pecah perang terbuka Khilafah Islamiyah versus Byzantium dan Parsi. Perang berlarutan dari abad 7 - 8 Miladiyah, hingga Khilafah Islamiyah yg berperang melawan dua raksasa pada waktu itu mampu mencapai daerah-daerah Byzantium dan Parsi. Setelah Muslim masuk ke daerah kerajaan musuh tsb maka penduduk asli (seperti Mesir dan penduduk negeri-negeri Afrika Utara hingga Maghribi) yang dijajah Byzantium menjadi aliansi baru dengan Khilafah Islamiyah.

Di Andalusia (Iberia, Hispania) setelah Wittiza Raja Visigoth, (Wittiza meninggal dunia pada 710 Miladiyah), Roderic naik takhta dan berlaku kejam pada keluarga Wittiza dan para partisan, sehingga mereka menyingkir ke Ceuta (Septa), pesisir utara Maghribi yang baru saja bergabung dengan Khilafah Islamiyah. Di Ceuta, para pelarian Visigothic yang dikejar Roderic berkumpul dengan orang-orang Yahudi dan Kristen penganut doktrin Arius Alexander yang juga melarikan diri dari kekejaman Uskup Katholik yang mengontrol Kerajaan Visigoth.

Sedikit tentang doktrin Arius Alexander: Bahwa hanya ada satu Tuhan, yaitu Tuhan yang selalu Ada dan tidak mempunyai asal usul, Dia Ada tanpa keberadaan sebelumnya. Ada perbedaan antara unsur keistimewaan yang tetap Ada di dalam Tuhan, yang merupakan kekuatan yang kekal dengan unsur keistimewaan Jesus sebagai suatu kelebihan yang diberikan oleh Tuhan selayaknya sebagai seorang Nabi. Doktrin Arius Alexander biasa disingkat dengan Arian, menolak unsur ke-ilahian Jesus. Ini bertentangan dengan The Creed of Nicaea: "We believe in one God the Father, Almighty, maker of all things visible and invisible; and in one Lord Jesus Christ, the Son of God, begotten of the Father, only begotten that is, from the substance of the Father; God from God, light from light, Very God from Very God", (100% God, 100% human being)." (The History of Christianity, a Lion handbook, p. 177). The Creed of Nicaea ini berdasar atas doctrin Athanasius, di mana dalam Council of Nicaea (325) doctrine Athanasius memenangkan melalui voting atas doctrine Arius Alexander. Flavius Valerius Aurelius Constantinus (280 - 337), Roman emperor (306 - 377) M. Persuaded to adopt Chritianiy, became sole Emperor of the West (312) M; called the great Council of Nicaea at which Nicene Creed was adopted. [Webster's Biographical Dictionary, Spring field, USA, pg. 342].

Kembali pada orang-orang Yahudi dan Kristen penganut doktrin Arius Alexander yang juga melarikan diri dari kekejaman Uskup Katholik yang mengontrol Kerajaan Visigoth. Pangeran Ceuta Ilyan (Julian) menampung mereka, karena anak perempuan Ilyan yang pergi belajar di Toledo diperkosa oleh Roderik hingga hamil. Ilyan berhubungan baik dengan Thariq bin Ziyad, panglima Amir (Gubernur) Maghribi, Musa ibn Nashir. Demikianlah Gubernur Musa diminta bantuan oleh para pelarian Visigoth yang dizalimi oleh Roderic serta Kristen Arian dan orang-orang Yahudi yang dizalimi oleh Uskup.

Demikianlah Amir Maghribi, Musa ibn Nashir dalam musim semi tahun 711 Miladiyah memerintahkan Panglima Thariq bin Ziyad menyeberangi Selat Hercules, yang mulai waktu itu hingga kini berubah namanya menjadi Selat Gibraltar, yang berarti Jabal Thariq, Bukit Thariq, nama bukit pada ujung selatan semenanjung Iberia itu. Penyerbuan ke Andalusia itu tidak terlepas dari perintah Allah SWT. FirmanNya:

-- WMA LKM LA TQATLWN FY SBYL ALLH WLMSTDh'AFYN MN ALRJAL WALNSAa WALWLDAN ALDzYN YQWLWN RBNA AKhRJNA MN HDzH ALQRYt ALZhALMYN AHLHA WAJ'AL LNA MN LDNK WLYA WAJ'AL LNA MN LDNK NShYRA (S. ALNSAa, 4:75), dibaca:
-- wama- lakum tuqa-tilu-na fi- sabi-liLla-hi walmustadh'afi- na minar rija-li wannisa-i walwilda-nil ladzi-na yaqu-lu-na rabbana- akhrijna- min ha-dzihil qaryatizh zha-limi ahluha- waj'allana- mil ladunka waliyyan waj'allana- mil ladunka nshi-ran (tanda - untuk memanjangkan) , artinya:
-- Mengapakah kamu tiada mau berperang pada jalan Allah untuk (membebaskan) orang-orang yang lemah di antara laki-laki, perempuan-perempuan dan anak-anak, sedang mereka itu berkata: Ya Maha Pemelihara kami, keluarkanlah kami dari negeri yang aniaya penduduknya dan adakanlah untuk kami seorang wali dari sisiMu seorang penolong.

Jadi sekali lagi digaris bawahi, bukan seperti yang diucapkan Paus: "den Glauben, den er predigte, durch das Schwert zu verbreiten." (menyebarkan ajaran yang dia khotbahkan dengan pedang). WaLlahu a'lamu bisshawab.

*** Makassar, 11 Maret 2007