1 Juni 2008

830. Mengapa Mesti 20 Mei 1908 ?

Budi Utomo (BU) merupakan pergerakan yang menurut fakta sejarah masih bersifat sangat kedaerahan, belum mencakup tingkat nasional dan bahkan masih berada di dalam taraf kelokalan. BU dipromotori oleh mahasiswa-mahasiswa STOVIA, di mana Dr. Sutomo dipromosikan sebagai penggerak mula (prime mover) dari pergerakan Kebangkitan Nasional pada 20 Mei 1908, yang baru-baru ini dipringati dengan gegap gempita. Bahkan sampai menelan korban seorang elit politik/selebriti Sophan Sophian, yang memimpin rombongan konvoi motor gede (Moge), di mana di salah satu SPBU di Pekalongan, harus ditutup mulai pukul 9 pagi hingga pukul 2 siang, karena dikhususkan untuk melayani rombongan Moge ini, di tengah-tengah suasana hiruk-pikuk BBM di mana-mana.

Kalau dipikir secara kritis apa sih kelebihan BU ini dengan Dr Sutomonya dibandingkan misalnya dengan Kerajaan Gowa dengan Sultan Hasanuddinnya, atau Kerajaan Tidore dengan Sultan Said Amiruddin Syah (Nuku)-nya? Sama sekali tidak ada kelebihannya sama-sama berifat local, bahkan kedua Kerajaan tersebut berperang melawan Belanda, sedangkan BU secara fakta sejarah "jinak" terhadap Belanda.

Aris H di swaramuslim menulis antara lain, bahwa pergerakan Budi Utomo ini ternyata menyimpan sebuah tabir misteri yang berkaitan dengan sebuah organisasi rahasia Yahudi Internasional yang dikenal pada waktu penjajahan Belanda dengan sebutan "Vrijmetselarij" (Gerakan Preman). Fakta ini jarang sekali diungkap kedalam ranah pendidikan nasional karena memang sangat dirahasiakan sekali usaha dari organisasi ini,

Sebenarnya Gerakan Preman ini adalah perkumpulan Kabbalah Yahudi-Talmudian (KYT). Organisasi ini menurut data resmi timbul di Inggris pada abad ke-18, namun para peneliti Barat berkeyakinan bahwa gerakan ini sebenarnya sudah didirikan di Skotlandia pada abad ke-14, saat KYT ditumpas oleh Raja Perancis Philipe le Bel dan Paus Clement V. Di Skotlandia, gerakan rahasia KYT ini menyusup ke dalam Serikat Tukang Batu (Mason) dan menguasai gilda-gilda serikat pekerjanya (Loji). Mereka kemudian memproklamirkan diri sebagai Freemasonry,

Dari Eropa, Freemasonry yang terbagi dalam dua kelompokbesar (Scottish Rite dan York Rite) menyebar ke seluruh dunia termasuk ke Hindia Belanda. Maskapai perdagangan Hindia Belanda, VOC, merupakan maskapai perdagangan terbesar dunia kala itu dan dimiliki oleh Vrijmetselaarij, yang di Belanda dikenal sebagai de Heren Zeventien (Tuan-tuan Tujuh belas),

Madame Helena Blavatsky, tokoh Yahudi asal Rusia dan Colonel Olcott tercatat sebagai orang-orang yang membawa Gerakan Preman ini ke Nusantara. Nona Blavatsky ini terpateri namanya menjadi sebuah nama jalan pada zaman kolonial Belanda, yaitu Blavatsky Boulevard (sekarang: Jalan Medan Merdeka Barat). Ridwan Saidi dalam bukunya "Fakta dan Data Yahudi di Indonesia" menuliskan bahwa pimpinan Vrjmetselarij di Hindia Belanda sekaligus adalah ketua loji.

Pada November 1875, pusat Gerakan Preman di Inggris tsb mengutus Madame Blavatsky ke New York. Sesampainya di sana, Blavatsky langsung mendirikan perhimpunan kaum Theosofi. Pada tahun 1853, saat perjalanannya dari Tibet ke Inggris, Madame Blavatsky mampir ke Jawa (Batavia). Selama satu tahun di Batavia, ia mengajarkan Theosofi kepada para elit kolonial dan masyarakat Hindia Belanda.Sejak itu, Theosofi menjadi salah satu ajaran yang berkembang di Indonesia.

Dalam buku "Tarekat Mason Bebas (maksudnya Freemasonry atau Vrijmetselarij –HMNA-) dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764-1962, hal. xviii " dapat diketahui dengan gamblang bagaimana campur tangan Gerakan Preman ini terhadap BU dalam kaitannya menyebarluaskan faham Theosofi di dalam tubuh BU. Asal tahu saja buku "Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764-1962" hanya dicetak 5000 eksemplar oleh Pustaka Sinar Harapan, dan hanya diterbitkan 1 kali cetak yaitu pada tahun 2004, Tujuan buku ini bukan untuk konsumsi publik, melainkan diperuntukkn bagi para anggota dan mantan anggota dari Vrijmetselarij di Hindia-Belanda dulu dan di Indonesia.

Usaha-usaha dari kaum Vrijmetselarij ini juga berujung pada perekrutan anggota-anggota BU yang ditarik untuk menjadi anggota Vrijmetselarij ini. Mereka melakukan penetrasi kedalam tubuh BU. Dalam usaha Freemason ini, rupanya bantuan dana merupakan alat utama untuk menyebarluaskan Theosofi pada BU. Beberapa tokoh yang menjadi anggota BU juga merupakan aktivis dari Vrijmetselarij. Ini dapat lihat seperti Pangeran Arionotodirojo (1858-1917) yang masuk keanggotaan Vrijmetselarij loji Mataram pada tahun 1887 menjadi ketua BU antara tahun 1911-1914. Jadi mengapa tanggal 20 Mei 1908 tidak dialihkan saja pada 28 Oktober 1928 sebagai Hari Kebangkitan Nsional?

Ala kulli hal, perlu dicatat bahwa salah satu ajaran Theosofi yang utama adalah faham relativisme agama yaitu menganggap semua ajaran agama sama. Ajaran ini sangat mirip dan sebangun dengan pemahaman kelompok "Islam" Liberal yang ada di Indonesia, yang bermakrkas di Utan Kayu Jakarta.

Firman Allah:
-- YAYHA ALDZYN AMNWA ATQWA ALLH WLTNZHR NFS MA QDMT LGHD (S. ALhSYR, 5918), dibaca:
-- ya-aayyuhal ladzi-na a-manut taquLla-ha waltandzur nafsum ma- qaddamat ligadin, artinya:
-- Hai orang-orang beriman, taqwalah pada Allah dan mestilah setiap diri mengkaji masa lalu untuk masa depan.
WaLlahu a'lamu bisshawab.

*** Makassar 1 Juni 2008