9 Oktober 2011

995 Issu dan Jihad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Joserizal Jurnalis, Relawan Medis Daerah Konflik, Perang dan Bencana, menengarai ledakan bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh, Kepunton, Solo, hanya pengalihan issu semata. Dharma Hutauruk menimpali (balancing): "Kasihan sekali Si Polan di suruh bunuh diri hanya agar SIAPA PUN dapat dialihkan issunya."
 
Tanggapan
Untuk menghemat ruangan, maka artinya saja:
-- Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di Jalan Allah dengan harta dan jiwa mereka lebih tinggi derajatnya di sisi Allah dan mereka itulah orang-orang yang menang (S.at-Tawbah, 9:20).
Tidak ada perbedaan pemahaman tentang jihad, baik dalam kalangan umumnya ummat islam, maupun dalam harakah (gerakan) ummat Islam. Namun di lapangan ada perbedaan dalam ijtihad menentukan Dar al-Harb (daerah perang). Al-Ustadz Abdullah Gymnastiar, Al-Ustadz Abu Bakar Ba'asyir, misalnya berijtihad bahwa Dar al-Harb itu di Palestina, Afghanistan, Iraq dan Chechnya, sedangkan Indonesia tidak termsuk Dar al-Harb. Imam Samudra cs berijtihad bahwa Indonesia adalah Dar al-Harb. Yang terakhir inilah yang dicap radikal dan "terrorist".
 
Maka upaya deradikalisasi bukanlah seperti yang dilantunkan oleh Direktur Deradikalisasi BNPT Irfan Idris yang Guru Besar Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, yang minta kepada Kominfo untuk menutup situs-situs Islami yang dituding radikal seperti misalnya situs arrahmah.com, (okezone, Rabu, 28/9/2011), melainkan menunjukkan bahwa Indonesia ini bukan Dar al-Harb.
 
Terungkapnya penyusupan Sofyan Tsauri dari aparat dalam pelatihan di Aceh dalam persiapan relawan ke War on Gaza, maka itu adalah cermin ada faksi "terrorist" yang disusupi intelijen, sehingga dapat diarahkan untuk MENGALIHKAN issu, seperti pengalihan issu Bank Century, Daftar Pemilih Tetap, Mega Korupsi yang melibatkan partai pusat kekuasaan, dsb dan sekaligus untuk menggolkan RUU Intelijen.
 
***
 
Mohamad Guntur Romli dari JIL bikin issu: "Al-Quran adalah kitab saduran dari 'kitab-kitab' sebelumnya," demikian tulisnya di koran Tempo, 4 Mei 2007.
http://www.korantempo.com/korantempo/cetak/2007/05/04/Opini/krn.20070504.100548.id.html.
Issu ini wajib dilawan dengan jihad intelektual.
 
***
 
-- Dan raja (malik) berkata "Sesungguhnya aku melihat (di dalam mimpi) tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor (sapi betina) yang kurus-kurus (S. Yusuf, 12:43)
 
LAI-Kejadian 41:4  Lembu-lembu yang buruk bangunnya dan kurus badannya itu memakan ketujuh ekor lembu yang indah bangunnya dan gemuk itu. Lalu terjagalah Firaun.
 
Sepintas lalu ayat Al-Quran (12:43) tampaknya disadur dari ayat Bible [Kejadian 41:4].
 
Namun bacalah selanjutnya:
-- Dan raja (malik) berkata: "Bawalah Yusuf kepadaKu, (S. Yusuf, 12:54).
-- Fir'aun berkata: "Datangkanlah kepadaku semua ahli-ahli sihir yang pandai!". Maka tatkala ahli-ahli sihir itu datang, Musa berkata kepada mereka: "Lemparkanlah apa yang hendak kamu lemparkan." (S. Yunus, 10:79,80)
 
LAI-Keluaran 7:10  Musa dan Harun pergi menghadap Firaun, lalu mereka berbuat seperti yang diperintahkan TUHAN.
 
Menurut Al-Quran Nabi Yusuf AS bersentuhan dalam sejarah dengan malik (raja), sedangkan Nabi Musa AS dengan Fir'aun. Sedangkan menurut Bible dinasti Fir'aun itu sinambung, yaitu baik Nabi Yusuf AS maupun Nabi Musa AS keduanya bersentuhan dengan Fir'aun. Lalu mana bisa Al-Quran dibilang saduran dari Bible ?
 
***
 
Secara arkeologis (lihat Seri 944) terungkap bahwa Dinasti Raja-Raja Hyksos, memotong Dinasti Fir'aun selama 150 tahun. Asal-usul Hyksos dari qabilah 'Aad, kaum terkuat bangsa Semit, penghuni asli Arabia, menguasai padang pasir luas Arabia Tenggara dari pantai teluk Parsi sampai perbatasan Iraq. Al-Quran menyebutkan daerah yang dikuasai kaum 'Aad itu dengan Al-Ahqaaf (46:21), yang juga menjadi nama surah. Qabilah 'Aad menyombongkan diri kepada Nabi Hud AS sehingga dihancurkan Allah dengan angin kencang dan dingin selama 7 malam 8 hari terus-menerus, sehingga mereka punah semuanya (69:6-8).
 
Nabi Hud AS beserta semua pengikutnya pindah ke Hijaz sebelum angin itu datang. Mereka ini dikenal dalam sejarah sebagai bangsa 'Ibriyah Al Qadimah (Proto 'Ibriyah). Kata 'Ibriyah berasal dari 'Ain, Ba, Ra, 'Abara artinya menyeberang. Dalam dokumen hieroglyph orang Mesir menamakan bangsa 'Ibriyah ini dengan nama Khabiru. Mereka menyeberang dan mendirikan kerajaan-kerajaan di Babilonia, di Kan'an, menguasai Laut Tengah dikenal sebagai bangsa Finiqi (Phunicia) kemudian ke Mesir mendirikan Dinasti Hyksos setelah menundukkan Dinasti Fir'aun. Bangsa 'Ibriyah Al Qadimah ini disusul kemudian dengan emigrasi gelombang kedua yaitu kaum 'Ibriyah Al Jadidah (Deutro 'Ibriyah), di bawah piminan Nabi Ibrahim AS. Salitis Raja Pertama dari Dinasti Hyksos mengambil Nabi Ibrahim AS menjadi menantu mengawinkannya dengan Hajar puteri Salitis.
 
Salitis yang bernabikan Nabi Hud AS(*) merubuhkan semua kuil untuk menyembah dewa-dewa Mesir Kuno. Ini diberitakan oleh Josephus yang mengutip Manetho: "They razed to the ground the temples of gods." Manetho adalah seorang sejarahwan Mesir Kuno.
 
***
 
Al-Quran itu bukan saduran dari kitab sebelumnya, melainkan daur ulang. Wahyu yang diturunkan Allah kepada Nabi Musa AS ada sebagian yang didaur ulang Allah kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam mendaur ulang itu dalam kasus mimpi Raja Mesir, Allah mengoreksi penyimpangan penulisan Bible(**), yaitu penguasa Mesir kuno pada waktu Nabi Yusuf AS bukanlah Dinasti Fir'aun melainkan Dinasti Raja Gembala.
-----------
(*)
Urutan Nabi hingga Nabi Ibrahim AS yang termaktub dalam Al-Quran: 1 Adam - 2 Idris - 3 Nuh - 4 Hud - 5 Shalih - 6 Ibrahim
 
(**)
Septugiant, oldest extant Greek translation of the Bible made by Hellenistic Jews, from Alexandria, 250 B.C. The Septugiant is of importance to critics because it is translated from texts now lost.
http://encyclopedia2.thefreedictionary.com/Septugiant
 
WaLlahu a'lamu bishshawab.
 
*** Makassar, 9 Okrober 2011