Pada hari Senin, 12 September 2005, TVRI menayangkan semacam sendra tari adegan dalam dongeng Sunda Sangkuriang membunuh ayahnya si Tumang dan ingin mengawini Dayang Sumbi, yaitu ibunya. Dayang Sumbi menolak keinginan Sangkuriang dengan dalih persyaratan yang menurut hemat Dayang Sumbi tak akan mungkin dapat dipenuhi Sangkuriang, yaitu sebelum terbit matahari keesokan harinya, Sangkuriang harus membuat perahu dan membendung Citarum supaya terjadi danau tempat mereka kelak berlayar dengan perahu dalam danau buatan itu. Bagi Sangkuriang itu hal yang mudah karena Sangkuriang bersahabat dengan para dedemit. Walhasil perahu sudah dibuat, bendungan akan selesai sebelum matahari terbit. Menyaksikan hal itu Dayang Sumbi menyuruh bakar hutan sehingga menjadi terang. Sangkuriang merasa gagal karena dikiranya hari sudah siang, dan karena marahnya, disepaknya perahu itu sampai terlempar dan jatuh terbalik, batu-batu pembendung Citarum diobrak abrik. Perahu terbalik itu menjadi gunung dan itulah dia sekarang dikenal sebagai gunung Tangkuban Perahu, artinya perahu terbalik, yang dari jauh memang kelihatan perahu tertelungkup, lunasnya pada bagian atas. Penafsiran secara geologis, memang kota Bandung srkarang ini adalah dasar sebuah danau di zaman purba, kemudian tatkala gunung berapi (yang kini bernama Tangkuban Perahu) itu meletus, danau bobol, lalu mengalirlah Citarum.
Kalau dalam dongeng Sangkuriang itu incest tidak sampai terjadi, namun dalam mitologi Yunani Kuno incest itu terjadi, yaitu Oedipus mengawini ibunya dan membunuh bapaknya. Kalau dalam dongeng Sangkuriang terjadi penafsiran geologis, maka dalam mitologi Yunani itu bukan hanya sekadar penafsiran, melainkan dijadikan semacam "Kitab Suci" oleh Sigmund Freud -diucapkan froid- [1856 - 1939], untuk menjadi landasan ia punya doktrin libido "komplex Oedipus". Semua impuls dari id menurut doktrin Freud diisi oleh tenaga psikis (psychic energy) yang disebutnya libido, berkarakteristik seksual. Suatu doktrin spekulatif yang sangat kontroversial dari psikoanalisisnya Freud, adalah pertumbuhan perasaan seksual anak terhadap orang tuanya. Dimulai dari kesenangan bayi mengisap dari puting susu ibunya, dalam diri anak laki-laki perasaanya berkembanglah hasrat seksual terhadap ibunya, membenci ayahnya sebagai saingan, itulah dia komplex Oedipus.
Dongeng Sangkurian berbeda dengan tayangan sendra tari di layar kaca TVRI itu, yakni tentang si Tumang. Digambarkan dalam sendra tari itu si Tumang sebagai budak jelek rupa yang serba tuna, dia bungkuk tuna daksa dan bisu tuli tuna rungu, sebagai pesonifikasi si Tumang dalam dongeng Sangkuriang yaitu seekor anjing.
Bahwa orang yang dimisalkan anjing ini dapat pula kita baca dalam MATHTHEW 15: 24He (Jesus) answered: "I was sent only to the lost sheep of the house of Israel." 25But she (Canaanite woman) came and knelt before him (Jesus), saying: "Lord, help me." 26And he (Jesus) answered: "It is not fair to take the children's bread and throw it to the dogs."
Perhatikan, itu Matius memplintir kata Nabi 'Isa AS, tidak mungkin seorang Nabi akan berkata sekasar itu, yang bilang kepada perempuan Canaan itu anjing. Dan juga tidak mungkin Nabi Musa AS bilang dalam Kitab Tawrah keturunan Nabi Ismail AS dikatakan kelakuannya seperti keledai liar. Tidak mungkin Luth ber-incest dengan kedua anak gadisnya, tidak mungkin Nabi Ya'qub AS menipu ayahnya dan mengecoh kakaknya. Bahkan tidak mungkin Cerita Porno Ohola dan Oholiba dipikulkan kepada nabi Yehezkiel dll, dsb, etc.
Kita yakin dan percaya bahwa Nabi 'Isa AS hanya berkata: "I was sent only to the lost sheep of the house of Israel." Sedangkan bumbu kata-kata pedas: "It is not fair to take the children's bread and throw it to the dogs," itu adalah kalimat sisipan berupa Israiliyat yang berbau rasist yang dibubhkan penulis Injil yang orang Yahudi, yang mengaggap bangsa-bangsa yang tidak termasuk the house of Israel, adalah semuanya hanya anjing belaka. Sekali lagi, Nabi 'Isa AS adalah salah seorang di antara 5 otang Nabi pilihan Allah SWT, tidak mungkin mengeluarkan kata-kata atau ungkapan yang rasist semacam itu. Sekali lagi beliau hanya mengucapkan "I was sent only to the lost sheep of the house of Israel." Sebagaimana Firman Allah dalam Al Quran:
-- WADzQAL 'AYSY ABN MEYM YBNY ASRAaYL ANY RSWL ALLH ALYKM ALYKM MShDQA LMA BYN YDY MN ALTWRt WMBSyRA BRDWL YAaTY MN B'ADY ASMH AhMD (S. ALShF, 61:6), dibaca: waidzqa-la 'iysabnu maryama ya-bani- isra-i-la inni- rasu-luLla-hi ilaikum mushadiqal lima- baina yadayya minat taura-ti wa mubasysyiram birasu-liy ya'ti- mim ba'dis muhu- ahmad, artinya: Ingatlah, tatkala 'Isa anak Maryam berkata: Hai, Bani Israil sesungguhnya aku utusan Allah kepada kamu sekalian membenarkan apa yang sebelumku yaitu Taurah dan memberi kabar gembira dengan seorang Rasul yang akan datang sesudahku namanya Ahmad. WaLlahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 25 September 2005
25 September 2005
[+/-] |
695. Sangkuriang, Oedipus dan Anjing |
18 September 2005
[+/-] |
694. Gus Dur dkk vs DR. Husaini Hasan cs |
Pada hari Kamis, 15 September 2005 ybl Aceh Monitoring Mission, AMM (Misi Monitoring Aceh) telah mulai bekerja, penyerahan persenjataan GAM telah dimulai, dan bersamaaan dengan itu relokasi tentara dan polisi non-organik telah dimulai pula.
***
Namun sebelumnya muncul batu-batu kerikil, yaitu mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) hari Jumat, 9 September 2005 pagi memimpin unjuk rasa untuk menentang penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Pemerintah RI dan Gerakan Aceh Merdeka. Ketua Umum Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa ini berada di baris paling depan dengan menggunakan kursi roda. Gus Dur (Gus adalah gelar yang diberikan kepada anak kiyai) memimpin longmarch para mahasiswa antara lain berasal dari Front Aksi Mahasiswa UI, Front Aksi Mahasiswa Trisakti, dan Front Kota. Unjuk rasa itu dari Bundaran Hotel Indonesia menuju Istana Kepresidenan. Gus Dur turun ke jalan membawa bendera Gerakan Nusantara Bangkit Bersatu (GNBB), organisasi yang dia deklarasikan bersama mantan wapres Try Soetrisno, mantan ketua DPR Akbar Tandjung, dan suami mantan presiden Megawati, Taufik Kiemas. Selama berdemo, Gus Dur tidak banyak berkomentar. Gus Dur hanya menjelaskan maksud demonstrasi. Katanya, demonstrasi ini bukan anti-siapa-siapa. Bukan untuk gerakan oposisi, MoU Helsinki telah membuka peluang Aceh lebih cepat merdeka. Sudah itu Gus Dur naik ke mobil Toyoto Land Cruisher hitam dengan nomor polisi B 1926 AW untuk istirahat.
***
Ibarat dua sisi mata-uang, ukiq dan ballang (istilah judi tradisional Makassar "campalleq"), jika Gus Dur dkk adalah sisi mata uang ukiq, maka sisi ballang adalah The Coalition of the Voice of International Achehnese for Democracy (Koalisi Suara Masyarakat Aceh Internasional untuk Demokrasi) telah lebih dahulu mengadakan Press Release pada 16 Agustus 2005 (satu hari setelah penanda-tangan MoU) sambil mengibarkan bendera Koalisi Suara Masyarakat Aceh Internasional untuk Demokrasi yang dijahit di Stockholm pada tanggal 14 Agustus 2005. Inilah inti Press Release tersebut:
We, the voice of International Achehnese for Democracy, who are concerned about justice and ever lasting peace in Acheh, here declare that we absolutely do not agree with the process in making decisions between GAM and the Indonesian government that has been signed on August 15 2005 in Helsinki. We make this important decision after deep analysing of how the meeting process and the decision have been reached between GAM (who claimed them selves as the only representative of the people of Acheh) and RI on the other side. (Kami, suara dari Koalisi Masyarakat Aceh Internasional untuk Demokrasi yang prihatin mengenai keadilan dan kedamaian yang berkesinambungan di Aceh, dengan ini menyatakan bahwa kami tidak dapat menerima proses pengambilan keputusan yang melahirkan kesepakatan antara GAM-RI yang ditanda tangani pada 15 August 2005. Kami mengambil pendirian ini setelah mengamati proses perundingan dan pengambilan keputusan dalam negosiasi antara pihak GAM--yang mengklaim dirinya sebagai representative rakyat Acheh--dengan RI pada pihak yang lain.
For and behalf of coalition
Untuk dan atas nama koalisi
DR. Husaini Hasan, Sweden
Eddy Suheri, USA,
Dr. Lukman Thaib, Malaysia,
Ir. Harun Chaiyal Julana, Quwait,
Ir. Teuku Asnawi Ali, USA,
***
Demonstrasi pada pihak ukiq dipimpin oleh Gus Dur dan Koalisi pada pihak ballang dikepalai oleh DR. Husaini Hasan, maka inilah yang melatar-belakangi lahirnya judul Seri 694 ini: "Gus Dur dkk vs DR. Husaini Hasan cs."
Pada sisi ukiq Gus Dur dkk menaruh rasa curiga bahwa MoU Helsinki telah membuka peluang Aceh lebih cepat merdeka, sedangkan pada sisi ballang Husaini Hasan cs tidak dapat menerima proses pengambilan keputusan yang melahirkan MoU tersebut. Gus Dur dkk dan Husaini Hasan cs difasilitasi alat fikir dan hati nurani oleh Allah SWT. Gus Dur dkk cs lebih mendahulukan rasa curiga dan Husaini Hasan cs lebih mendahulukan kerisauan teknis proses ketimbang semua orang Aceh menyambut kesepakatan Helsinki dengan sangat antusias. Sekarang saudara-saudara kita sebangsa dan setanah air di Aceh yang telah lama menderita sedang mendambakan perdamaian, keamanan, kejujuran, keadilan, kemakmuran, dan kesejahteraan. Kok begitu sampai hati Gus Dur dkk dan Husaini Hasan cs lebih mendahulukan rasa curiga yang tak beralasan dan teknis prosedur tersebut, Masya-Allah!
Hidup di dunia hanya untuk sementara, ingatlah akan Firman Allah:
-- WLQD DzRaANA LJHNM KTsYRA MN ALJN WALANS LHM QLWB LA YFQHWN BHA WLHM A'AYN LA YBShRWN BHA WLHM aADzAN LA YSM'AWN BHA AWLaK KALAN'AM BL HM ADhL AWLaK HM ALGhFLWN [S. ALA'ARAF, 7:179], dibaca: walaqad dzara'na- lijahannma katsi-ram minal jinni wal insi lahum qulu-bun la- yafqahu-na biha- walahum a'yunun la- yubshiru-na biha- walahum a-dza-nun la- yasma'u-na biha ula-ika kal an'a-m bal hum adhallu ula-ika humul gha-filu-n [s. al a'ra-f], artinya: Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka jahanam kebanyakan dari golongan jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak berapresiasi dengannya, mereka mempunyai mata, tetapi tidak melihat dengannya, dan mereka mempunyai telinga, tetapi tidak mendengar dengannya. Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang yang lalai. WaLlahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 18 September 2005
11 September 2005
[+/-] |
693. Baju Luar Dirancukan dengan Telekung |
1. Perintah Memakai Khimar-Panjang
Firman Allah:
-- WLYDHRBN BKHMRHN 'ALY JYWBHN (S. ALNWR, 24:31), dibaca: walyadhribna bikhumurihinna 'ala- juyu-bihinna (s. annu-r).
WLYDHRBN - walyadhribna dalam ayat (24:31) terdapat Lam Al Amr (Lam yang menyatakan perintah), maka kata tersebut berarti: Diperintahkan kepada mereka menutupkan, sehingga ayat (24:31) terjemahannya adalah: Diperintahkan kepada mereka menutupkan khumur mereka ke atas dada mereka.
Khumur adalah bentuk jama' (plural) dari khimar, artinya tutup kepala. Ummu l-Mu'minin Sitti Aisyah RA menceritakan bahwa sesaat setelah turunnya ayat (24:31) perempuan-perempuan Islam segera mengambil kain selubung mereka, kemudian merobek sisinya dan memakainya sebagai khimar. Al-Allamah Ibnu Katsir menulis di dalam tafsirnya: "Perempuan pada zaman jahiliyah memakai khimar yang tidak menutupi lekuk buah dadanya serta bertelamjang leher untuk memperlihatkan semua perhiasannya. Oleh karena itu, maka segera diperintahkan untuk mengulurkan khimar di bagian depan agar bisa menutup lekuk buah dada mereka".
Informsi dari Ummu l-Mu'minin Sitti Aisyah RA tersebut dan tafsir Al-Allamah Ibnu Katsir menggambarkan bahwa perempuan Arab yang beragama Islam sebelum turun ayat (24:31) dari segi budaya sudah mengenal khimar, namun khimar itu tidak menutup lekuk buah dada dan juga tidak menutup leher sehingga perhiasannya kelihatan baik yang dileher maupun di sebelah luar dadanya. Khimar yang menjulur panjang ke bawah (selanjutnya diperpendek dengan sebutan "khimar-panjang") belumlah dikenal sebelum ayat (24:31), buktinya, mereka merobek kain selubung mereka untuk dialihfungsikan menjadi khimar-panjang. Jika mereka sudah biasa memakai khimar-panjang tentunya itu telah tersedia dan tak perlu lagi menyulap kain selubung menjadi khimar-panjang "darurat". Jelaslah, khimar-panjang yang menutup lekuk buah dada bukan tradisi dan budaya Arab, yang bermuatan lokal, tetapi ajaran yang disyariatkan Islam. Inilah penjelasan secara normatif maupun secara historis budaya khimar yang tidak menutup leher dan tidak menutup lekuk buah dada disempurnakan dengan perintah syari'at: WLYDHRBN BKHMRHN 'ALY JYWBHN (menutupkan khumur mereka ke atas dada mereka), sehingga perhiasan dan lekuk buah dada mereka ditutup oleh khimar-panjang. Di Indonesia khimar-panjang ini dikenal sebagai "jilbab", yang dahulu disebut telekung, yang dipakai untuk shalat, yang model telekung ini dipakai oleh Jama'ah Islamiyah dari Asia tenggara yang menunaikan ibadah haji sebagai pakain ihram. Kata "jilbab" ditaruh di antara dua tanda petik, oleh karema bahasa Al Quran jilbab mempunyai pengertian lain, seperti dijelaskan berikut di bawah ini.
***
2. Jalabib
Hirman Allah:
-- YAaYHA ALNBY QUL LAZWAJK WBNTK WNSAa ALMWaMNYN YDNYN 'ALYHN JLABYBHN DzLK ADNY AN Y'ARFN FLA YWaDzYN WKAN ALLH GHFWRA EhYMA (S. ALAhZAB, 33:59) dibaca: ya-ayyuhan nabiyyu qul liazwa-jika wabana-tika wanisa-il mu'mini-na yudni-na 'alaihinna min jala-bi-bihinna dza-lika adna- ay yu'rafna fala- yu'dzaina wa ka-na Lla-hu ghafu-rar rahi-man (s. al ahza-b), artinya: Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan para Mu'minin supaya mereka menutupkan pada tubuh mereka dengan jalabib mereka, (sebab) hal itu lebih mudah untuk mengenal mereka tidak diganggu, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Jalabib adalah bentuk jama' dari jilbab, yaitu pakaian longgar untuk menutup seluruh tubuh. Dipakai sebagi pakaian luar. Di Arab Saudi dikenal sebagai abaya dan jalabiyyah, di Mesir galabiyyah (huruf jim di Mesir dibaca gim, jadi menulisnya sama, hanya berbeda kalau ditulis pakai huruf Latin), di Marokko jellabah, orang Tuareg menyebutnya tegelmoust, di Afghanistan dikenal sebagai burqa, di Pakistan disebut gamis dikombinasi dengan celana panjang di kawasan Asia tenggara dikenal sebagai jubbah. Seperti diketahui, di beberapa negeri jilbab ini dipakai oleh laki-laki maupun perempauan (pakaian unisex).
Jadi pada pokoknya jilbab itu adalah pakaian luar yang longgar, sehingga menutup lekuk-lekuk tubuh perempuan. Demikianlah pakaian menurut syari'at Islam adalah pakaian luar yang longgar (jilbab) dan dikombinasi dengan kerudung panjang, atau telekung yaitu khimar-panjang. Demikianlah model jilbab itu bervariasi di negeri-negeri Islam, namun dengan kriteria yang sama, yaitu baju luar yang longgar, yang menyembunyikan lekuk-lekuk tubuh.
***
Alhasil, apa yang disebut jilbab di Indonesia, sebenarnya adalah khimar-panjang, sehingga dalam perbincangan tentang jilbab menjadi rancu, karena baju luar yang longgar dirancukan dengan kerudung, atau tutup kepala. Dengan adanya Lam Al Amr (Lam yang menyatakan perintah) pada walyadhribna dalam ayat (24:31), maka dengan mudah dilakukan istimbath status hukum kombinasi jilbab dengan khimar adalah wajib hukumnya atas Muslimaat. WaLlahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 11 September 2005
4 September 2005
[+/-] |
692. Klasifikasi Ayat Berdasar Kriteria Turunnya Wahyu |
Untuk menghemat ruangan, maka sekali ini yang dituliskan hanya terjemahan ayat-ayat saja.
1. Tanpa Latar Belakang, ada tiga jenis:
1.1. Perintah ataupun seruan Langsung
contoh: Hai orang-orang beriman telah diwajibkan atasmu berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, supaya kamu bertaqwa (S. Al Baqarah, 2:183)
1.2. Perintah ataupun seruan tidak langsung, yaitu ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW, yang maksudnya tertuju pula kepada semua ummat Islam.
contoh: Hai Nabi, mengapakah engkau haramkan sesuatu yang dihalalkan Allah bagimu, karena menuntut keridhaan isteri-isterimu? Allah Pengampun lagi Penyayang (S. At Tahrim, 6:1).
1.3. Pemberitahuan berupa larangan secara langsung untuk dipatuhi.
contoh: Dan janganlah kamu jadikan nama Allah (dalam sumpah kalian) sebagai penghalang untuk berbuat kebajikan (S. Al Baqarah 2:224)
2. Mempunyai Latar Belakang yang biasa disebut Asbabun Nuzul, ada dua jenis:
2.1. Pertanyaan/permintaan kepada Nabi Muhammad SAW ada tiga jenis pula:
2.1.1. Pemintaan fatwa kepada Nabi Muhammad SAW.
contoh: Dan mereka minta fatwa kepadamu tentang para perempuan (S. An Nisa 4:127)
2.1.2. Pertanyaan kepada Nabi Muhammad SAW yang murni pertanyaan, tidak mengandung unsur perlawanan/bantahan.
contoh: Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit, katakanlah: "Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi pelaksanaan ibadah) haji (S. Al Baqarah, 2:189).
2.1.3. Pertanyaan yang mengandung unsur perlawanan/bantahan.
contoh: Berkatalah orang-orang kafir: "Mengapa Al Qur^an itu tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) sekali turun saja?" Demikianlah supaya Kami perkuat hatimu (untuk menghafal) dengannya Kami menurunkannya (supaya engkau hai Muhammad) membacakannya kelompok demi kelompok (S. Al Furqan, 25:32).
2.2 Mempunyai Latar Belakang Situasi Sosial Politik
2.2.1 Latar Belakang Situasi Sosial, misalnya sehabis perang banyak anak yatim.
contoh: Berikanlah kepada anak-anak yatim hartanya dan janganlah kamu tukarkan yang baik dengan yang buruk dan janganlah kamu makan harta mereka bersama harta kamu. Sesungguhnya makan harta anak yatim itu suatu dosa yang besar. Jika kamu takut kamu tidak akan berlaku adil tentang anak-anak yatim, maka nikahilah olehmu perempuan-perempuan yang baik bagimu, berdua, bertiga atau berempat orang. Tetapi jika kamu takut tidak akan berlaku adil, maka nikahilah seorang saja, atau nikahilah hamba sahaya. Yang demikian itu lebih dekat kepada tiada aniaya (S. An Nisa, 4:2-3).
2.2.2 Latar Belakang Situasi Politik.
contoh: Telah dikalahkan Rum. Di bumi yang dekat, dan mereka sesudah kalah itu akan menang. Dalam beberapa tahun, kepunyaan Allah urusan sebelum itu dan sesudahnya. Pada hari (kemenangan Rum) itu akan bergembira orang-orang mukmin (S. Ar Rum, 30:2-4).
Menjelang kelahiran Nabi Muhammad SAW situasi politik "internasional" didominasi oleh perselisihan yang telah berlangsung selama dua abad antara Kerajaan Parsi (Sassan) dengan Imperium Romawi Timur (Rum). Selama dalam keadaan tidak perang yang jarang terjadi, kedua kerajaan itu saling mengintip dengan penuh kecurigaan sambil mengadakan manuver memperbaiki posisi masing-masing memasang kuda-kuda untuk berlaga kembali. Sesungguhnya penyerangan Abraha dengan pasukan bergajahnya itu terhadap negara-kota (city state) Makkah termasuk dalam skenario manuver dari pihak Rum. Dalam manuver itu Rum menjalin persekutuan dengan Habasyah (Abessinia) untuk menghadapi Sassan. Abraha adalah gubernur Yaman yang merupakan vazal dari Habasyah. Dalam pertikaian antara Rum dengan Sassan itu Qabilah Quraisy di Makkah memihak kepada Sassan. Manuver itu tidak berhasil oleh karena Allah SWT memelihara Ka'bah, walaupun tatkala itu Ka'bah sedang dikotori oleh patung-patung berhala. Allah SWT mengirimkan burung-burung berbondong-bondong yang melempar ashha-bul fi-l (pasukan bergajah) Abraha dengan batu-batu kerikil yang membawa azab penyakit. Peristiwa serangan pasukan bergajah itu merupakan "topic of the year" dalam kalangan bangsa Arab, sehingga dinamakanlah tahun itu dengan tahun gajah, yaitu tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Karena manuver dari pihak Rum tidak berhasil, penduduk negara-kota Makkah, yaitu Qabilah Quraisy tetap berpihak kepada Sassan, hingga datangnya Islam. Setelah datang Islam, pandangan politik penduduk negara-kota Makkah pecah dua. Ummat Islam berpihak kepada Rum yang Nasrani, sedangkan penduduk yang menyembah berhala tetap berpihak kepada Sassan penyembah api.
Hiraqla (Heraclius) [575? - 641]M., Kaisar Rum [610 - 641]M. dikalahkan pasukannya di Chalcedon oleh pasukan Khosrau Parvez, Raja Sassan [590 - 628]M. Kekalahan Rum di Chalcedon itu mempunyai arti strategis bagi Sassan, karena kota itu terletak di mulut Asia Kecil hanya dipisahkan oleh selat Bosporus dari ibu kota Kerajaan Rum, Konstantinopel. Tatkala informasi tentang kekalahan pasukan Rum itu sampai di kota Makkah, penduduk negara-kota Makkah yang musyrik penyembah berhala itu bersuka-ria kegirangan mengejek ummat Islam. Maka turunlah S. Ar Rum tersebut, yang memberikan informasi bahwa pasukan Rum sesudah dikalahkan dalam beberapa tahun kemudian akan menang terhadap Khosrau. Hiraqla mengadakan serangan balasan yang pertama, akan tetapi gagal. Namun dalam serangan balasan yang kedua Hiraqla berhasil mengalahkan pasukan Khosrau. Tatkala berita kemenangan Rum itu sampai di Makkah, maka bergembira orang-orang mukmin. Rum sesudah kalah itu telah menang atas Sassan, seperti yang diprofesikan dalam S. arRum. Artinya apa yang termaktub dalam S, ArRum itu merupakan kemu'jizatan Al Qur^an. WaLlahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 4 September 2005