Dalam situs Answering Islam ada dikutip ayat (12:41) : Hai kedua temanku dalam penjara, adapun salah seorang diantara kamu berdua, (akan keluar) lalu memberi minum tuannya dengan khamar, adapun yang seorang lagi dia akan disalib, "
Selanjutnya dalam situs tsb dikemukakan dua referens1:
1. Wikipedia:
Crucifixion was in use particularly among the Persians, Seleucids, Carthaginians, and Romans from about the 6th century BC to the 4th century AD.
2. Bible Encyclopedia:
Penyaliban dimulai oleh bangsa fenisia dan kartago, kemudian dipraktekkan secara meluas oleh bangsa roma,
(Karena ini kutipan dari situs tsb, tentu saja ayat 12:41 tidak dituliskan ayat aslinya –HMNA-).
Kemudian selanjutnya hujatan:
al qur'an salah contek! jaman yusuf hidup, kebudayaan romawi yang menghukum dengan salib belum masuk ke mesir.
***
Hujatan (baca: "salah contek") ini perlu dilawan dengan "jihad intelektual". Carthago itu adalah Negara Kota (City State) berpuak Phunicia. Jadi penulisan Fenisia dan Kartago itu rancu, yang benar mestinya orang Kartago (Carthaginians) berpuak Phunicia. Ejaan kata "Phunicia" menurut lidah ras Indo Jerman, sedangkan menurut lidah ras Semit : Finiqiy . Asal tahu saja, puak Finiqiy itu dari ras Semit. Memang ras Indo Jerman yang sekarang disebut bangsa Eropa/Bule suka mengubah-ubah. Orang Cina menyebut Kung Fu Tse, bangsa Bule bilang Confucius. Orang Arab menyebut Ibnu Rusyd, Ibnu Sina, bangsa Bule bilang Averrus, Avicenna.
Dari mana asalnya bangsa Finiqiy? Yang oleh Bible Encyclopedia diakuinya menjalankan praktek penyaliban ! Asal-muasal mereka dari Qabilah (kaum) 'Ad, kaum terkuat ras Semit, penghuni asli Arabia, menguasai padang pasir luas Arabia Tenggara dari pantai teluk Parsi sampai perbatasan Iraq. Al Quran menyebutkan daerah yang dikuasai kaum 'Ad itu dengan Al-Ahqaf (46:21), yang juga menjadi nama Surah. Kaum 'Ad menyombongkan diri dengan mengatakan kepada Nabi Hud AS: "Siapakah yang lebih unggul dari kami dalam kekuatan?" Maka mereka dihancurkan Allah dengan angin kencang dan dingin selama 7 malam 8 hari terus-menerus lalu mereka mati terguling seakan-akan tunggu-tunggul pohon kurma yang keropos (69:6-7).
Nabi Hud AS beserta semua pengikutnya pindah ke Hijaz sebelum angin itu datang. Mereka ini dikenal dalam sejarah sebagai bangsa Finiqiy, atau Al 'Ibriyyah Al Qadimah. Kata 'Ibriyyah berasal dari 'Ain, Ba, Ra, 'Abara artinya menyeberang. Dalam dokumen hieroglyph orang Mesir Kuno menamakan bangsa 'Ibriyah ini dengan nama Khabiru. Mereka menyeberang (beremigrasi) dan mendirikan kerajaan-kerajan di Babilonia, di Kan'an, mendirikan kerajaan maritin seperti Carthago, menguasai Laut tengah, kemudian ke Mesir mendirikan Dinasti Hyksos setelah menundukkan Dinasti Fir'aun. Bangsa Al'Ibriyah Al Qadimah ini disusul kemudian dengan emigrasi gelombang kedua yaitu kaum Al 'Ibriyyah Al Jadidah di bawah piminan Nabi Ibrahim AS. Salitis Raja Pertama dari Dinasti Hyksos mengambil Ibrahim menjadi menantu yaitu mengawinkannya dengan Hajar puteri Salitis. Dinasti Hyksos inilah yang membawa sanksi hukuman salib [ShLB] ke Mesir Kuno.
Menurut Dokumen Hieroglyph yang tertera dalam Daftar Penguasa Mesir di Turin:
The Hyksos (The Shepherd Kings) [1730 - 1580] BC invaded Egypt, and conquered the Pharao Dynasty:
15th Hyksos Dynasty:
Salitis - Bnon - Apachnan (Khian) - Khamudi
16th Hyksos Dynasty
Anat-Her - User-anat - Semqen - Zaket - Wasa - Qar - Pepi III - Bebankh - Nebmaatre - Nikare II - Aahotepre - Aaneterire - Nubankhre - Nubuserre - Khauserre - Khamure - Jacob-El - Yakbam - Yoam - Apophis (Auserre Apepi) - Amu, defeated by Ahmose in 1580.
Jacob-El tidak lain dari Nabi Yusuf bin Yacob AS yang diberikuasa oleh Raja Khamure dari Dinasti Hyksos sebagai incumbent Khaza-inu lArdh (S. Yusuf, 12:55)
Bahwa Yusuf bersentuhan dalam sejarah dengan yang bukan Fir'aun, ini dijustifikasi Al Quran:
-- WQAL ALMLK AaTWNY BH (S.YWSF, 12:50), dibaca:
-- waqa-lal maliku' tu-ni-, artinya:
-- And the (Shepherd) King said: Bring him (Yusuf) to me,
Dalam ayat tsb disebutkan Yusuf berhadapan dengan Al-Malik, The Shepherd King.
Lain halnya dengan Nabi Musa AS yang berhadapan dengan Fir'aun:
-- WQAL FR'AWN AaTWNY BKL ShR 'ALYM (S. YWNS, 10:79), dibaca:
-- waqa-la fir'aunu' tu-ni- bikulli sa-hirin 'ali-m, artinya:
-- And Fir'aun said: Bring to me every skilful magician.
Dalam ayat tsb disebutkan Fir'aun memanggil tukang sihirnya untuk menghadapi mu'jizat Nabi Musa AS.
Kalau sedikit jeli, juga dapat ditelusuri bahwa dalam Bible sebenarnya yang mengangkat Yusuf menjadi Raja Muda Mesir bukanlah Fir'aun:
[LAI-Kejadian 41:39] Kata Firaun kepada Yusuf: "Oleh karena Allah telah memberitahukan semuanya ini kepadamu, tidaklah ada orang yang demikian berakal budi dan bijaksana seperti engkau.
Coba lihat ! Dalam agama Mesir Kuno, oknum kedua dari Trinitas: Amun-Ra-Osiris, yaitu Ra menitis ke dalam setiap yang memangku jabatan Fir'aun. Para Fir'aun menganggap diri mereka titisan Ra. Tetapi dalam ayat [LAI-Kejadian 41:39] dapat kita lihat, bahwa Fir'aun percaya kepada Allah, sehingga kesimpulannya pengusa Mesir Kuno yang menyerahkan kerajaannya kepada Yusuf, bukanlah sesungguhnya Fir'aun yang menganggap dirinya titisan Ra, melainkan dia adalah Hyksos (The Shepherd King) yang bernabikan kepada Nabi Hud AS, yang mengancurkan candi-candi Mesir: "Josephus quote directly from Manetho, when he describes the conquest and occupation of Egypt by the Hyksos: By main force they easily seized it without striking a blow; and having overpowered the rulers of the land, they then burned ruthlessly, razed to the ground the temples of gods."
Alhasil, Dinasti Hyksoslah yang membawa sanksi hukuman salib [ShLB] ke Mesir Kuno. Nabi Yusuf AS tercatat sebagai Yacob dalam Dokumen Hieroglyph yang tertera dalam Daftar Penguasa Mesir di Turin. Demikianlah pada zamannya Nabi Yusuf AS sudah ada sanksi hukuman salib. Al-Quran mengoreksi kedua referns yang dikemukakan dalam situs Answering Islam di atas itu, WaLlahu a'lamu bisshawab.
***
Makassar, 28 Desember 2008
28 Desember 2008
[+/-] |
856. Kebudayaan Masir Kuno Belum Mengenal Sanksi Hukuman Dengan Salib? |
20 Desember 2008
[+/-] |
855. Menyembelih Hewan |
http://groups.yahoo.com/group/Relexjap/message/31499
Di Barat,undang-undang mereka memperuntukkan supaya haiwan dikenakan kejutan elektrik di kepala sebelum dibunuh, kononnya bagi memastikan haiwan itu pengsan terlebih dulu sebelum ia dibunuh.Selain itu, kononnya tindakan mereka itu bertujuan untuk menghalang binatang berasa sakit sebelum ia mati. Barat termasuk aktivis hak asasi haiwan menganggap perbuatan menyembelih haiwan yang dilakukan umat Islam mempamerkan sikap tidak berperikemanusiaan kerana banyak darah tertumpah ke bumi terutama ketika amalan korban pada 'Iyd Al-Qurbaan.
Karena ini kutipan, ejaan Malaysia tidak diubah (-HMNA-)
***
Mereka menggunakan alasan amalan qurban ini sebagai salah satu dari alasan mereka untuk membuktikan betapa Islam mengajar ummatnya menjadi ganas. Mereka amat negatif memfokuskan melihat dimensi ajaran Islam dengan kaca mata yg sangat hitam, sehingga bayangan yg ditangkap tak lebih dari kegelapan dan pekat gulita. "Serangan" ini perlu dilawan dengan "jihad intelektual" dalam kolom Wahyu memayungi akal, dan Iman memayungi ilmu yang saya asuh ini. Firman Allah:
-- YAYHA ALDZYN AMNWA AN JA^KM FASQ BNBA FTBYNWA (S. ALHJRAT, 49:6), dibaca:
-- ya-ayyuhal ladzi-na a-manu- in ja-kum fa-siqum binabain fatabayyanu-, artinya:
-- Hai orang-orang beriman, jika datang kepadamu orang-orang fasiq dengan annaba', maka lakukanlah tabayyun.
Tabayyun adalah bahasa Al Quran yang dibentuk oleh akar kata yang terdiri dari 3 huruf: BA, YA, NUN, artinya "jelas". Tabayyun bermakna mengusut, mencari kejelasan tentang suatu annaba'. Dalam bahasa kontemporer annaba' disebut "umpatan-provokasi" dan tabayyun disebut "klarifikasi". Dalam konteks bahasan ini annaba' yang bersumber dari orang-orang fasiq, yaitu "umpatan-provokasi" berupa betapa Islam mengajar ummatnya menjadi ganas dengan perbuatan menyembelih hewan, yang banyak menumpahkan darah terutama ketika amalan qurban pada 'Iyd Al-Qurbaan; "umpatan-provokasi" ini bersumber dari aktivis hak asasi hewan di Barat.
Darah binatang sembelihan yang ditumpahkan tidaklah sakral. Firman Allah:
-- LN YNAL ALLH LHWHMA WLA DMA^WHA WLKN YNALH ALTQWY MNKM . FADZA WJBT JNWBHA FKLWA MNHA WATH'AMWA ALQAN'A WALM'ATR (S.ALHJ, 22:18,36), dibaca:
-- lay yana-lalla-ha luhu-muha- wala- dima-uha- wala-kiy yana-lut taqwa- minkum . Faidza- wajabat junu-buha- fakulu- minha- wa ath'imul qa-ni'a walmu'tar, artinya:
-- Tidak sampai kepada Allah daging-dagingnya dan tidak darah-darahnya, melainkan yang sampai kepada-Nya ketaqwaan kamu . Apabila rebah tubuhnya, maka makanlah daripadanya dan beri makanlah orang-orang miskin yang tidak meminta dan yang meminta.
Untuk dapat meresapkan makna ayat tsb, perlu mempergunakan akal. Yang sampai kepada Allah bukanlah daging dan darah binatang qurban. Darah qurban dibuang karena haram dan dagingnya dimakan untuk fungsi sosial. Perbuatan menyembelih bermakna menyembelih sifat kebinatangan dalam diri kita, dengan demikian hasilnya kita dapat mendekatkan diri kepada Allah, sesuai dengan makna asal dari qurban, yaitu [QRB] yang artinya dekat. Jadi yang sampai kepada Allah adalah hasil mendekatkan diri kepadaNya, melaksanakan perintahNya dan menjauhi laranganNya, dan itulah taqwa.
***
Setelah dikemukakan bagian Wahyu memayungi akal, maka selanjutnya Iman memayungi ilmu. Salah satu Rukun Iman yaitu beriman kepada semua Kitab-Kitab yang diturunkan dari Allah kepada Nabi-Nabi. Setiap Nabi membawakan hukum Syari'at. Ada hukum Syari'at yang didaur ulang seluruhbya oleh Allah dari seorang Nabi kepada Nabi yang lain, seperti misalnya hukum Syari'at dari Nabi Musa AS kepada Nabi 'Isa AS.
-- [LAI-Mat 5:17] Janganlah kamu menyangka, bahwa aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk memenuhinya.
Ada pula sebuah hukum yang didaur ulang oleh Allah kepada segenap nabi, yaitu bersunat. Ada sebagian hukum Taurat yang didaur ulang oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW yaitu menyembelih binatang sembelihan dan haramnya babi. Ada kalitan logis antara perintah menyembelih dengan haramnya babi, yaitu babi itu tidak punya leher.
Selanjutnya menyembelih dalam tinjauan ilmu
http://groups.yahoo.com/group/Relexjap/message/31499
Kutipan di bawah juga tidak diubah ejaannya.
Profesor Wilhelm Schulze dan rakannya, Dr Hazim di Sekolah Perubatan Veterinar, Universiti Hannover, Jerman,mencari kaedah terbaik proses mematikan haiwan bagi mendapatkan daging yang bersih dan segar. Kajian itu bertajuk, `Cubaan untuk mengesan kesakitan dan rasa sedar mengikut kaedah konvensional dan agama ketika menyembelih lembu atau kambing', menyimpulkan kaedah Islam terbaik kerana lebih berperikemanusiaan, bahawa haiwan itu tidak berasa sebaik saja pisau memotong urat leher. Eelectroencephalograph mencatatkan keadaan tidur lena. Ini disebabkan banyak darah mengalir keluar dari badan. Mereka menyimpulkan bahawa amalan mengenakan kejutan elektrik ke atas haiwan sebelum dibunuh seperti yang diamalkan oleh Barat, mendatangkan kesakitan yang amat sangat pada haiwan.
Alhasil, tabayyun menunjukkan justru kejutan elektrik cara Barat itulah yang ganas. WaLlahu a'lamu bisshawab.
***
Makassar 21 Desember 2008
14 Desember 2008
[+/-] |
854. Asal-Muasal Bersunat |
Firman Allah:
-- WALDzYN YWaMNWN BMA UNZL ALYK WMA ANZL MN QBLIK (S. ALBQRt, 2:4), dibaca:
-- walladzyna yu'minu-na bima- unzila ilaika wama- unzila ming qablika, artinya:
-- Dan orang-orang yang beriman kepada apa (Al-Quran) yang diturunkan kepada engkau (ya Muhammad) dan kepada apa (Kitab-Kitab) yang diturunkan sebelum engkau.
Menjadi salah satu Rukun Iman yaitu beriman kepada Kitab-Kitab yang diturunkan dari Allah dalam wujudnya yang otentik, yang masih murni yang bersih dari Israiliyat. Apa itu Israiliyat? Yaitu riwayat-riwayat yang merendahkan martabat Nabi-Nabi dan cerita-cerita mesum yang disisipkan ke dalam Kitab-Kitab terdahulu itu. Riwayat-riwayat Israiliyat itu antara lain:
- Isteri kedua Nabi Ibrahim AS, yaitu Hajar yang putri Salitis Raja Mesir dari Dinasti Hyksos yang memotong Dinasti Fir'aun selama 150 tahun (1730 - 1580) seb.M., difitnah sebagai budak (KJVR-Gen 16:1)
- Incest, yaitu Nabi Luth AS berzina dengan kedua anak perempuannya, yang keduanya mengandung dari hasil perzinaan itu (KJVR-Gen 19:33-36).
- Nabi Daud AS berzina dengan Betsyeba (KJVR-2Sa 11:2-4).
- Kalimat-kalimat vulgar dan porno tentang Ohola dan Oholiba (KJVR-Yehezkiel 23:1-21).
[The Gospel of Barnabas, 23] And his disciples came to his side to listen to his words. Then said Jesus: "Adam the first man having eaten, by fraud of satan, the food forbidden of God in paradise, his flesh rebelled against his spirit; whereupon he sweared, saying: 'by God I will cut thee!' And having broken a piece of rock, he seized his flesh to cut it with the sharp edge of the stone; whereupon he was rebuked by the angle Gabriel. And he answered: 'I have sworn by God to cut it; I will never be a liar!'
The angle showed him superfluity of his flesh and that he cut off. And hence , just every man taketh flesh from the flesh of Adam , so he bound to observe all that Adam promised with an oath. This did Adam observe in his sons, and from generation to generation came down the obligation of circumcision. But in the time of Abraham there were but few circumcised upon the earth, because that idolatry was multiplied upon the earth. Where upon God told to Abraham the fact conserning the circumcision and made this covenant, saying: 'The soul that shall not his flesh circumcised, I will scatter him from among my people for ever.'"
("Dan para murid-muridnya datang di sampingnya untuk mendengarkan sabdanya. Kemudian Jesus bersabda: Adam orang pertama makan buah, karena ditipu setan, buah larangan Tuhan dalam taman Firdaus, dagingnya berontak melawan ruhnya: olehnya itu ia bersumpah dan berkata: 'Demi Tuhan, saya akan potong engkau!' Dan setelah memecahkan sebungkah batu karang, ia memegang dagingnya untuk memotongnya dengan sisi tajam dari pecahan batu itu; olehnya itu ia dilarang oleh malaikat Jibril. Dan dia menjawab: 'Saya telah bersumpah atas nama Tuhan untuk memotongnya; saya tidak ingin untuk menjadi pendusta.' Malaikat itu menunjukkan kepadanya daging kulupnya dan dia memotongnya.
Dan oleh karena itu, pantaslah setiap orang mengambil daging (seperti) kulup dari Adam, dengan demikian ia terikat untuk mematuhi semua yang Adam telah janjikan dengan sumpah. Ini telah dipatuhi Adam pada anak-anak laki-lakinya, dan dari generasi ke generasi turun-temurun kewajiban bersunat. Akan tetapi dalam masa Ibrahim hanya sedikit yang disunat di atas bumi, disebabkan oleh penyembahan berhala meningkat jumlahnya di atas bumi. Berhubung dengan itu Tuhan memberitahu Ibrahim kenyataan perihal bersunat itu dan membuat akad yang berbunyi: (Terhadap) orang/diri yang tidak bersunat, Aku akan mencerai-beraikannya dari komunitas hambaKu selama-lamanya. '")
***
Beberapa hasil penelitian yang berhubungan dengan memotong kulup alias bersunat:
Circumcision greatly reduces HIV risk: study
December 14, 2006
CIRCUMCISING men cuts their risk of being infected with the AIDS virus in half, and could prevent hundreds of thousands or even millions of new infections, researchers say.
Researchers previously had noticed that in places where circumcision is common, HIV was less common.
Experts say the reduced HIV risk may be because cells on the inside of the foreskin, the part of the penis cut off in circumcision, are particularly susceptible to HIV infection. HIV also may survive better in a warm, wet environment like that found beneath a foreskin. (the Australian)
Pria yang dikhitan (disunat) mempunyai risiko jauh lebih kecil untuk terinfeksi HIV. Hasil penelitian memperlihatkan pria yang dikhitan yang lapisan kulit luar ujung penisnya (bagian alat kelamin pria) telah diangkat mempunyai risiko enam sampai delapan kali jauh lebih kecil untuk terkena HIV.
Bertrand Auvert dari National Agency for AIDS Research, Prancis, mengatakan bahwa kepala penis yang selalu basah di bawah kulup karena tidak bersunat itu juga berpotensi membantu penularan berbagai penyakit seksual lainnya. (www.infeksi.com)
Wallahu a'lamu bisshawab
***
Makassar, 14 Desember 2008
7 Desember 2008
[+/-] |
853. 'Arafah, dan Adam Beserta Hawa Turun dari Jannah |
'Arafah adalah daerah terbuka dan luas di sebelah timur luar kota suci Makkah. Di padang yang luas ini, pada hari ini 9 Dzulhijjah berkumpullah/bertemulah (waqafa) jutaan ummat Islam dari berbagai pelosok dunia untuk melaksanakan inti ibadah Haji, "waqafa bi 'Arafah", ibadah Wuquf. Dan esok harinya adalah 'Iyd al-Qurbaan.
Dalam hal permulaan puasa dan Idulfitri ada perintah spb:
-- 'An Abiy Hurayrata yaquwlu qaala nNabiyyu Sh M shuwmuw liru'yatihi wafthuruw liru'yatihi fain ghubbiya 'alaykum fakmiluw 'iddata sya'baana tsalaatsiyn, artinya:
-- Dari Abu Hurayrah (ia) berkata: Nabi SAW (telah) bersabda puasalah kamu apabila melihatnya (al Hilal) dan berbukalah apabila kamu melihatnya dan jika (al Hilal) tertutup atasmu maka sempurnakanlah bilangan Sya'ban tiga puluh (HR Bukhari).
-- FMN SyHD MNKM ALsYHR FLYSMH (s. aLBQRt, 2:185), dibaca:
-- Faman syahida minkumusy syahra falyasumhu, artinya:
-- maka siapa menyaksikan syahr (month) wajiblah ia puasa.
Jadi dalam konteks puasa dan Idul Fithri ada perintah umum kepada semua ummat Islam untuk melihat bulan sabit (HR Bukhari) atau menghitung syahr (ayat 2:185), sehingga saat mulai puasa (shuwmuw) dan 'Iyd al-Fithri (wafthuruw) tergantung dari mathla', di tempat mana pada permukaan bumi ini kita berpijak, maka tidak perlu kita di Indonesia ini ataupun di mana saja harus sama dengan Makkah dalam hal waktu pelaksanaan mulai puasa ataupun shalat 'Iyd al-Fithri.
Dalam hal Iyd al-Qurbaan tidak ada perintah melihat dan menghitung bulan kepada seluruh ummat Islam. Iyd al-Qurbaan adalah bagian dari ibadah haji, yang sentralnya ialah wuquf di 'Arafah, dengan demikian 'Iyd al-Qurbaan terkait di samping pada waktu, juga terkait pada tempat. Sedangkan dalam hal 'Iyd al-Fitjri hanya terkait pada waktu saja. Alhasil ummat Islam di seluruh dunia wajib mengikuti Makkah dalam hal puasa 'Arafah hari ini dan shalat 'Iyd al-Qurbaan, yaitu esok hari Senin.
Ibadah Wuquf 'Arafah adalah napak tilas yang diritualkan sebagai inti ibadah Haji, yaitu napak tilas dari kakek dan nenek kita Nabi Adam AS dengan Hawa wuquf (berkumpul) di Jabal Rahmah di tengah padang Arafah, setelah sekian lama berpisah setelah "turun" dari "jannah".
***
Di atas kata "jannah" dan "turun" ditaruh di antara dua tnda kutip. Ini akan diberikan penjelasan.
Apa yang dimaksud "Jannah" dalam Al Quran? Firman Allah:
-- 'AND SDRt ALMNTHY. 'ANDHA JNt ALMaWY (S. ALNJM, 53:14.15), dibaca:
-- 'inda sidratil muntaha-. 'indaha- Janntul ma'wa-, artinya:
-- Dekat Sidratul Muntaha. Di dekatnya Jannah tempat diam.
Dalam ayat di atas itu Jannah berarti surga di akhirat kelak.
Selanjutnya marilah kita perhatikan ayat yang berikut:
-- WMTsL ALDzYN YNFQWN AMWALHM ABTIGhAa MRDhAT ALLH WATTsBYTA MN ANFSHM KMTsL JNt BRBWt AShABHA WABL (S.ALBQRt, 2:265), dibaca:
-- wamatsalu ladzi-na yunfiqu-na amwa-lahumub tigha-a mardha-tiLla-hi wa tatsbi-tam min anfusihim kamatsali Jannatin birabwatin asha-baha- wa-bilun, artinya:
-- Umpama orang-orang yang menafakahkan hartanya, karena mengharapkan ridha Allah dan menetapkan (keimanan) dirinya, seperti Jannah di dataran tinggi yang ditimpa hujan lebat.
Dalam ayat di atas Jannah berarti taman atau kebun di permukaan bumi ini.
Jadi menurut Al Quran yang dipergunakan sebagai kamus, Jannah dapat berarti surga di akhirat, atau dapat pula berarti taman di permukaan bumi ini, sesuai dengan konteks ayat itu masing-masing.
Selanjutnya mengenai kata "turun"
-- FAZLHMA ALSyYThN 'ANHA FAKhEJHMA MMA KAN FYH WQLNA AHBThWA B'DhKM LB'ADh 'ADW WLKM FY ALARDh MSTQR WMT'A ALY hYN (S. ALBQRt, 2:36), dibaca:
-- fa azallahumasy syaytha-nu 'anha- fa akhrajahuma- mimma- ka-na fi-hi wa qulnahbithu- ba'dhukum liba'dhin 'aduwwun wa lakum fil ardhi mustaqarrun wa mata-'un ila- hi-n, artinya:
-- Maka keduanya diperdayakan setan lalu keluarlah keduanya dari apa yang telah dialaminya tadi dan Kami firmankan turunlah kamu, sebahagian menjadi musuh dari sebahagian yang lain dan bagi kamu kediaman dan kesenangan di dunia hingga seketika.
(Sedikit catatan tambahan yang tidak berhubungan dengan pokok pembahasan kita. Yaitu bahwa Adam ditipu setan bukanlah atas pengaruh isterinya, seperti yang disebutkan dalam Israiliyat. Jelas ayat itu mengatakan bahwa fa azallahumasy syaythanu (Maka keduanya diperdayakan setan).
Sebelum Allah memerintahkan Adam, Hawa dan iblis turun dari taman telah terjadi sebelumnya Allah mengusir iblis keluar dari alam malakut, karena sifat takbur iblis, yang tidak mau tunduk kepada Adam dengan alasan:
-- QAL ANA KhYR MNH KhLQTNY MN NAR WKhLQTH MN ThYN (S. ALA'ARAF, 7:12), dibaca:
-- ana khairun minhu khalaqtani- min na-rin wa khalaqtahu- min Thi-n, artinya:
-- Saya (iblis) lebih baik darinya (Adam), Engkau jadikan aku dari api dan Engkau jadikan dia dari tanah.
Adapun makna perintah Allah ihbithuw, turunlah, tidaklah seperti bidadari turun dari kayangan dalam dongeng. Kata turun, habatha, dalam Al Quran dipakai untuk pengertian air yang meluncur turun (S.Al Baqarah 2:74), Nabi Nuh AS turun dari kapalnya (S. Huwd 11:48) dan Banie Israil disuruh turun ke kota, go down town (S.Al Baqarah 2:61).
Kalau kakek dan nenek kita Adam dan Hawa mula-mula tinggal dalam jannah atau surga yang di akhirat kelak, maka sekurang-kurangnya ada dua keberatannya.
- Pertama, Adam dan Hawa ibarat dalam cerita science fiction menerobos waktu berjalan mundur dari akhirat ke alam dunia.
- Kedua, Adam dibuat dari tanah, jadi dibuat di bumi ini. Tidak ada keterangan dalam Al Quran dan Hadits bahwa Adam dan Hawa di"mi'raj"kan ke surga.
***
Makassar, 7 Desember 2008
30 November 2008
[+/-] |
852. 'Iyd Al-Qurbaan, Tidak Ada yang Gratis |
Hari Senin depan ummat Islam sedunia akan melaksanakan shalat 'Iyd Al-Qurbaan. Qurbaan berasal dari akar kata Qaf-Ra-Ba [QRB], dengan wazan (pola) fu'laan, artinya dekat. Diserap ke dalam bahasa Indonesia dengan kurban ataupun korban, yang artinya sudah menyimpang dari arti dekat. Serapan dari bahasa Arab terkadang berubah makna, seperti misalnya lugat yang artinya bahasa, diserap menjadi logat dengan perubahan makna menjadi dialek. Jumlah yang artinya kalimat (sentence) diserap juga dengan bunyi jumlah dalam arti hasil pertambahan. Sedangkan kalimat yang berarti kata diserap juga dengan bunyi kalimat yang sudah berubah artinya menjadi susunan kata (sentence). Kembali pada kata Qurbaan yang diserap menjadi kurban atau korban dalam bahasa Indonesia tsb, maknanya sudah berubah menjadi victim, (bhs Inggris) dan persembahan (offering), ataupun persembahan yang sacral (sacrifice).
'Iyd Al-Qurbaan, maksudnya Hari Raya mendekatkan diri kepada Allah (taqarrub ilaLla-h). Nabi Ibrahim AS mendekatkan diri kepada Allah dengan mematuhi perintah Allah akan menyembelih Ismail. Beliau dengan melaksanakan Qurbaan itu mendapat imbalan (reward) berwujud kelahiran Ishaq dari isterinya Sarah yang sudah lanjut umur Dari peristiwa ini dapat dipetik nilai, bahwa di dunia ini tidak ada yang gratis. Setiap pilihan yang diambil mengandung konsekwensi imbalan, pilihan yang benar mendapat imbalan yang baik, sedangkan pilihan yang salah mendapat imbalan yang buruk. Akal itu mempunyai kebebasan untuk memilih, menerima keimanan kepada Allah atau tidak menerimanya. Firman Allah:
-- FMN SYAa FLYWaMN WMN SYAa FLYKFR (S. ALKHF, 29), dibaca:
-- faman sya-a falyu'miw wamansya-a falyakfur (s. alkahf), artinya:
-- maka siapa yang mau berimanlah ia, dan siapa yang mau kafirlah ia (18:29).
Akan tetapi jika orang telah memilih menerima keimanan setelah mempertimbangkan dan tepekur merenungkan dengan akal jernih (rasio dan rasa), maka sebagai konsekwensi logis dari hasil pilihan keimanan itu, segala yang datang dari Allah dan RasulNya wajib diterima tanpa reserve.
***
Peradaban sekuler di dunia ini sekarang telah memilih sistem kapitalisme, yaitu yang terdiri atas:
- sektor real, yang didalamnya terdapat aspek produksi serta pemasaran barang dan jasa secara real,
- sektor non-real, yang di dalamnya terdapat aspek penerbitan dan jual beli surat-surat berharga yang beraneka ragam, seperti saham, obligasi, commercial paper, dsb.
***
RasuluLlah SAW bersabda: "Tidak halal jual-beli barang yang tidak seluruhnya dimiliki olehmu" (HR Abu Dawud)
Memperdagangkan saham bertentangan degan Hadits tsb. Individu yang pemilik saham dari sebuah perusahaan yang go public yang dibelinya di pasar modal, tidaklah memiliki petusahaan itu secara keseluruhan. Orang yang telah memilih menerima keimanan yang telah menerima tanpa reserve segala yang datang dari Allah dan RasulNya, tidak akan memperdagangkan saham. Kalau ia memerlukan uang, maka agar tidak melanggar Syari'at, ia harus menjual kmbali sahamnya kepada perusahaan bersangkutan.
Celakanya pula, uang kini sudah tidak lagi hanya merupakan alat tukar, tetapi telah menjadi barang haram, karena sudah diperjualbelikan dalam sektor non-real. Secara individual, sekurang-kurangnya agar tidak berdosa, kita dapat melawan dengan cara tidak berdagang saham dan tidak berdagang uang.
Alhasil tidak ada yang gratis, semua ada imbalannya. Pemilihan sistem kapitalisme telah menuai krisis keuangan dalam sektor non-real, yang membawa bencana pada sektor real dalam skala global. Itulah harga dari pemilihan sistem kapitalisme. WaLlahu a'lamu bisshawab.
***
Makassar, 30 November 2008
23 November 2008
[+/-] |
851. BaytuLlah |
Seri ini masih dalam konteks menyambut Bulan Haji. Dalam Seri 849 telah dikemukakan Do'a Nabi Ibrahim AS:
-- RBNA ANY ASKNT MN DzRYTY BWAD GhYR DzY ZR'A 'AND BYTK MhRM RBNA LYQYMWA ALShLWt FAJ'AL AfaDt MN ALNAS THWY ALYHM WARZQHM MN ALTsMRT L'ALKM YSyKRWN (S. ABRAHM, 14:37), dibaca:
-- rabbana- inni- askantu min dzurriyati- biwa-din ghiri dzi- zar'in 'inda baitikal muharrami rabbana- liyuqi-mush shala-ta faj'al afidatam minan na-si tahwi- ilaihim warzuquhum minats tsmara-ti la'allahum yasykuru-n, artinya:
-- Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tiada bertanam-tanaman, disisi rumah Engkau yang suci. Ya Tuhan kami, supaya mereka mendirikan shalat. Sebab itu hendaklah Engkau jadikan hati manusia rindu kepada mereka dan beri rezekilah mereka dengan buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.
Siapa sesungguhnya yang membangun BaytuLlah?
Firman Allah:
-- AN AWL BYT WDh'A LLNAS LLDzY BBKt MBARKA WHDYLL'ALMYN (S. AL 'AMRAN, 3:96), dibaca:
-- inna awwala baytin wudhi'a linna-si lallaladzi- bibakkata muba-rakan wahudal lil'a-lami-n, artinya:
-- Sesungguhnya Bayt (Rumah) yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah yang di Bakkah (nama lama dari Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.
Jadi jelas menurut ayat (3:96) BaytuLlah telah didirikan sebelum Nabi Ibrahim AS. BaytuLlah adalah rumah ibadah yang mula pertama didirikan untuk manusia, oleh manusia pertama, yaitu Nabi Adam AS. Nabi Ibrahim AS hanya membangun kembali BaytuLlah, yang pada waktu beliau meninggalkan Ismail yang masih bayi, bangunan itu hanya tinggal berupa fundasi saja berupa gundukan tanah yang ketinggian, berhubung BaytuLlah yang didirikan Nabi Adam AS telah hancur tatkala banjir besar yang melanda permukaan bumi pada zaman Nabi Nuh AS. Nabi Ibrahim AS hanya membangun kembali BaytuLlah bersama putera beliau Ismail, seperti Firman Allah:
-- WADz YRF'A ABRHYM ALQWA'AD MN ALBYT WASM'AYL RBNA TQBL MNA ANK ANT ALSMY'A AL'ALYM (S. ALBQRt, 2:127), dibaca:
-- waidz yarfa'u ibra-hi-mul qawa-'ida minal baiti waisma-'i-lu rabbana- taqabbal minna- innaka antas sami-'ul 'ali-m, artinya:
-- Dan ingatlah, tatkala Ibrahim meninggikan fundasi Al-Bayt bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".
***
Saya timba dari Cyber Space, dari seorang yang bernama Yogi Triyuniardi, yang menulis seperti berikut:
Nampaknya allah swt (allahnya orang islam) mengakui bahwa dirinya tinggal di sebuah bangunan bernama ka'bah. Surat 22 Al Hajj ayat 26: "Dan (ingatlah) ketika Kami tempatkan Ibrahim pada tempat Baitullah (dengan firman): janganlah engkau menyekutukan Aku dengan sesuatu dan sucikanlah rumahKu (Ka'bah) untuk orang-orang yang tinggal (itikaf) dan orang-orang yang ruku dan sujud (shalat)".
Allah adalah yang menciptakan alam semesta ini beserta dengan isinya. jadi, sangat mustahil bila Allah ternyata tinggal di dalam bangunan ciptaan manusia. Allah orang Kristen dengan tegas membantah hal ini.
Ini perlu dijawab sebagai tabayyun (klarifikasi). Pemahaman yang keliru ini perlu diluruskan dengan rasional di atas landasan iman, sesuai dengan thema Serial ini: WAHYU DAN AKAL – IMAN DAN ILMU. Wahyu memayungi Akal dan Iman memayungi Ilmu. Ini Yogi yang mengaku Kristen, tidak membaca Bible seluruhnya. Yang jelas Yogi tidak baca yang ini:
[KJVR-Psalm 9:11] Sing praises to the LORD, which dwelleth in Zion: declare among the people his doings.(Bersenandunglah memuji TUHAN, yang bersemayam di Zion, beritakanlah perbuatan-Nya di antara orang banyak).
Apa dengan ayat Bible di atas itu Yogi akan mengatakan Tuhan itu ada di bukit Zion?
Saya tmbah lagi dari Bible, ini terfokus pada BaytuLlah:
[KJVR-Isaiah, 60:2,7] "For behold darkness shall cover the earth, .... but the LORD will arise upon you, and the glory will be seen upon you .... All the flocks of Kedar shall be gathered to you, .... and I will glorify My Glorious House". (Karena sesungguhnya kegelapan akan meliputi bumi, .... namun (terang) Tuhan akan terbit atas kamu, .... Semua kawanan domba Kedar akan berhimpun kepadamu, .... dan Aku akan menyemarakkan Rumah KeagunganKu)
Siapa itu Kedar (Haidar) dalam: All the flocks of Kedar shall be gathered to you? Ini silsilahnya:
Ismail - Kedar - Jamal - Sahail - Binta - Salaman - Hamyasa - 'Adad - 'Addi - Adnan - Ma'ad - Nizar - Mudhar - Ilyas - Mudrikah - Khuzaimah - Kinanah - Nadhar - Malik - Fihir - Ghalib - Luaiy - Ka'ab - Murrah - Kilab - Qushay - 'Abdul Manaf - Hasyim - 'Abd.Muththalib - 'Abdullah - NABI MUHAMMAD SAW.
Siapa itu you dalam: All the flocks of Kedar shall be gathered to you?
Itulah dia turunan Kedar, yaitu NABI MUHAMMAD SAW (lihat silsilah di atas).
Apa itu Glorious House dalam My Glorious House ?
Itulah dia Ka'bah / BaytuLlah, Rumah milik Allah
Siapa itu My dalam: My Glorious House ?
Itulah Allah Rabb al-Bayt, Allah Pemilik Ka'bah.
WaLlahu a'lamu bisshawab.
***
Makassar, 23 November 2008
16 November 2008
[+/-] |
850. Putera Satu-satunya yang Ditukar Dengan Hewan Sembelihan yang Diabadikan |
Seri ini masih dalam rangka menyambut Bulan Haji.
-- WFDYNH BDzBhN 'AZhYM. (S. AL ShFAT, 37:107), dibaca:
-- wafadaina-hi bidzibhin 'azhi-m. artinya:
-- Dan Kami tukar anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.
[KJVR-Genesis 22:2], And He said, Take now thy son, thine only son Isaac, whom thou lovest and get thee into the land of Moriah; and offer him there. (Dan Dia berfirman, ambillah sekarang puteramu, putera milikmu satu-satunya Ishaq yang kau kasihi, dan bawalah ke tanah Moria; dan persembahkanlah ia di sana.
Secara logika, sesuatu yang satu-satunya tidak perlu disebutkan namanya. Hanya perlu disebutkan nama jika bukan satu-satunya, yaitu ada yang lain, untuk memperjelas yang dimaksud. Tidak ada dalam Tawrah maupun dalam Israiliyat (tradisi/sejarah bangsa Israil) yang menyebutkan bahwa peristiwa itu diabadikan dalam wujud ritual. Sebaliknya, peristiwanya itu diabadikan dalam wujud ritual, sebagai rangkaian Ibadah Haji bagi yang melaksanakan Ibadah Haji dan dilakukan secara ritual oleh ummat Islam di seluruh dunia bagi yang tidak melaksanakan Ibadah Haji, selama 4 hari yaitu pada Iyd al-Qurban dan tiga hari sesudahnya.
Secara historis, sepeninggal Nabi Sulaiman AS, Bani Israil terperangkap dalam sifat kebanggan yang berlebih-lebihan (chauvinism) yang berwujud rasialisme, sehingga Ismail tidak dipandang sebelah mata sebagai putera Ibrahim, karena Hagar, ibu Ismail) bukan dari Bani Israil, ia hanya seorang budak dari Mesir. Yaitu seperti yang disebutkan dalam literatur yang dipengaruhi oleh semangat rasialis secara nalar diberikan justifikasi bahwa Ismail tidak berhak disebut sebagai anak Ibrahim, yang berhak menyandang predikat turunan Ibrahim, karena Hajar itu berasal dari seorang budak persembahan oleh Fir'aun kepada Ibrahim. Yang aneh dan lucu adalah seorang bernama Ahmad Badrudduja yang mengaku Muslim pada sebuah milis yang menyatakan bahwa: "Isamel adalah anak dari gundik Ibrahim." Dalam Al-Quran dan Hadits tidak ada disebutkan bahwa Hajar atau Hagar Ibunda Ismail itu adalah gundik Nabi Ibrahim AS. Sedangkan dalam Bible sendiri termaktub bahwa Hagar itu isteri Abraham.
[KJVR-Genesis 16:3] And Sarai Abram's wife took Hagar her maid the Egyptian, after Abram had dwelt ten years in the land of Canaan, and gave her to her husband Abram to be his wife
(Jadi Sarai, isteri Abram itu, mengambil Hagar, hambanya, orang Mesir itu, tatkala Abram telah sepuluh tahun tinggal di tanah Kanaan,lalu memberikannya kepada Abram, suaminya, untuk menjadi isterinya).
Apabila kedudukan budak dijadikan justifikasi Ismail tidak berhak menerima predikat sebagai keturunan sah dari Ibrahim, maka seharusnya ke-12 suku Bani Israil itu harus dibedakan statusnya, karena ada 4 suku yang berasal dari budak. Bahkan Yusuf sendiri pernah menjadi budak Bani Ismail kemudian dijual di Mesir. Dalam Handbook kakek saya Opu Tuan Imam Barat Batangmata, Hajar tidak disebutkan budak, melainkan dayang-dayang. Dalam Targum ada disebutkan:
Hagar had been given as a slave to Abraham by her father the Pharaoh of Egypt who said: "My daughter had better be a slave in the house of Abraham, than mistress in any other (Translation of the Targums by J.W.Etheridge). Sebelum saya terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, terlebih dahulu saya kemukakan penjelasan tentang Targum dan ilustrasi historis seperti berikut:
Yang dikutip di atas itu adalah Targum oleh seorang Rabbi (pendeta Yahudi) yang termasyhur, Salomon bin Ishak (1040-1105) dari Troye. Targum adalah Tafsir Taurat. Kebiasaan membacakan Kitab Suci kepada jemaat di synagoge dengan diikuti uraian secara lisan dalam bahasa Aram (bahasa pribumi) mulai berkembang pada abad-abad akhir Sebelum Masehi. Bahasa Ibrani makin kurang dikenal khalayak ramai sebagai bahasa lisan, maka mereka perlu dilengkapi dengan tafsiran teks Kitab Suci dalam bahasa yang sungguh-sungguh mereka fahami, jika mereka diharapkan untuk mengerti apa yang dibacakan kepada mereka. Rabbi yang bertugas untuk memberikan uraian lisan ini disebut methurgeman (penerjemah atau penafsir) dan uraiannya itu disebut Targum. Rabbi Salomon bin Ishak menyatakan: Hagar adalah puteri dari "Firaun", berhubung pada waktu itu belum ada yang tahu bahwa pernah Dinasti Fir'aun dipotong selama 150 tahun oleh Dinasti Raja-Raja Hyksos. Dalam Al-Quran disebutkan Nabi Yusuf AS berhadapan dengan Malik, bukan Fir'aun.
Asal-usul Hyksos dari qabilah 'Ad, bernabikan Nabi Hud AS. Mereka beremigrasi dan mendirikan kerajaan-kerajan di Babilonia, di Kan'an, kemudian ke Mesir mendirikan Dinasti Hyksos setelah menundukkan Dinasi Fir'aun. Bangsa ini disusul kemudian dengan emigrasi gelombang kedua di bawah piminan Nabi Ibrahim AS. Salitis Raja Pertama dari Dinasti Hyksos mengambil Ibrahim menjadi menantu dengan mengawinkannya dengan Hajar puteri Salitis. Itu karena Hyksos juga beragama tauhid seperti Nabi Ibrahim AS. Hyksos mengancurkan candi-candi Mesir: "Josephus quote directly from Manetho, when he describes the conquest and occupation of Egypt by the Hyksos: By main force they easily seized it without striking a blow; and having overpowered the rulers of the land, they then burned ruthlessly, razed to the ground the temples of gods."
Setelah penjelasan tentang Targum dan ilustrasi historis itu, maka terjemahan bagian Targum oleh J.W.Etheridge yang di atas itu, saya terjemahkan sebagai berikut:
Hajar telah diberikan oleh ayahnya, Salitis yang Raja Mesir dari Dinasti Hyksos, untuk jadi dayang-dayang dalam rumah-tangga Ibrahim, seraya berkata: Puteri saya lebih elok menjadi dayang-dayang dalam rumah tangga Ibrahim ketimbang menjadi permaisuri di keluarga orang lain.
Alhasil, Ismail sungguh layak menyandang predikat turunan Ibrahim yang sah, bukan hanya Ishaq saja. Ismail adalah anak satu-satunya selama 14 tahun sebelum Ishaq lahir dan Ismaillah bukan Ishaq yang akan disembelih. WaLlahu a'lamu bisshawab.
***
Makassar, 16 November 2008
9 November 2008
[+/-] |
849. Do'a Nabi Ibrahim AS |
Seri ini masih rentetan Seri yang lalu, yaitu dalam konteks menjelang Bulan Haji. Seperti dikemukakan dalam Seri yang lalu, dalam Perjanijan Lama [LAI-Kejadian 21:14-19] Hagar dan Ismail dibiarkan pergi sendiri setelah "diusir" oleh Sarah. Sebenarnya tidak demikian. Nabi Ibrahim AS tidak melepaskan kedua ibu dan anak yang masih bayi itu pergi sendiri, melainkan Nabi Ibrahim AS membawa pergi keduanya. Atas petunjuk Allah, Nabi Ibrahim AS meninggalkan Hajar dan Ismail di sebuah tempat yang kelak akan menjadi kota suci Makkah, seperti disebutkan dalam Hadits:
Waktu itu tidak ada seorangpun yang tinggal di Makkah dan di situ airpun tidak ada. Nabi Ibrahim menempatkan keduanya di sana dan diletakkannya di sisi keduanya sebuah tempat makanan yang berisi kurma dan sebuah tempat minum yang berisi air. Kemudian Nabi Ibrahim berangkat. ......……Kata ibu Ismail kepadanya: "Tuhankah yang menyuruh tuan berbuat begini?" Jawab Ibrahim: "Ya!" Katanya: "Jika begitu, Tuhan tiada akan menyia-nyiakan kami. .... Ketika ia (Ibrahim) berada di Saniah, di tempat yang kira-kira tidak kelihatan oleh ibu Ismail, Nabi Ibrahim menghadap ke arah Bait, kemudian ia berdo'a dengan beberapa kalimat, sambil mengangkat kedua tangannya (HR Bukhariy).
Inilah do'a Nabi Ibrahim AS:
-- RBNA ANY ASKNT MN DzRYTY BWAD GhYR DzY ZR'A 'AND BYTK MhRM RBNA LYQYMWA ALShLWt FAJ'AL AfaDt MN ALNAS THWY ALYHM WARZQHM MN ALTsMRT L'ALKM YSyKRWN (S. ABRAHM, 14:37), dibaca:
-- rabbana- inni- askantu min dzurriyati- biwa-din ghiri dzi- zar'in 'inda baitikal muharrami rabbana- liyuqi-mush shala-ta faj'al afidatam minan na-si tahwi- ilaihim warzuquhum minats tsmara-ti la'allahum yasykuru-n, artinya:
-- Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan anak-anakku di lembah yang tiada bertanam-tanaman, disisi rumah Engkau yang suci. Ya Tuhan kami, supaya mereka mendirikan shalat. Sebab itu hendaklah Engkau jadikan hati manusia rindu kepada mereka dan beri rezekilah mereka dengan buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.
Yang dimaksud dengan BYTK ALMhRM {Rumah Engkau yang Suci) dalam ayat (14:37), dan Bait dalam Hadits di atas adalah lokasi bekas Rumah Ibadah yang dibangun oleh Nabi Adam AS yang telah hancur oleh banjir besar pada zaman Nabi Nuh AS, seperti disebutkan dalam Hadits: Dan tinggi Baitullah sebagai gundukan tanah yang dilanda oleh banjir (zaman Nabi Nuh) di sebelah kanan dan kirinya." (HR Bukhariy)
Kemudian ibu Ismail menyusukan anaknya dan meminum air yang disediakan itu. Ketika air yang dalam tempat air itu habis, ia dan anaknya merasa haus. Seperti telah dijelaskan dalam Seri yang lalu, Hajar pulang balik tujuh kali antara Safa dan Marwah mencari air. Dalam Hadist disebutkan:
Ketika ibu Ismail ada di Marwah tiba-tiba di situ ada malaikat lalu ia menggali dengan tumitnya, sehingga keluarlah air zam-zam. …… Malaikat berkata kepadanya: "Janganlah engkau takut akan binasa! Sesungguhnya di sini Baitullah akan dibangun (kembali) oleh anak ini dan ayahnya, dan sesungguhnya Tuhan tidak akan menyia-nyiakan penduduk tempat ini" (HR Bukhariy).
Nabi Ibrahim AS dan Ismail tujuh kali berkeliling hingga pembangunan kembali Baitullah selesai. Ini diabadikan dalam napak tilas tawaf(*) tujuh kali mengelilingi Baitullah. Tatkala pembangunan itu selesai, Nabi Ibrahim AS lalu memerintahkan Ismail: "Pergilah engkau mencari sebuah batu yang akan aku letakkan sebagai penanda bagi manusia". Akhirnya Ismail datang membawa sebuah batu hitam. Nabi Ibrahim AS bertanya: "Dari mana kau dapatkan batu ini?" Maka Ismailpun menceritakan, bahwa batu hitam itu diberikan sambil tersenyum oleh seorang lelaki yang tampan dan gagah. Mendengar penjelasan putera kesayangannya itu, Nabi Ibrahim AS dengan serta merta menciumi batu tersebut dengan rasa suka cita, kemudian berkata: "Tahukah engkau anakku, siapakah lelaki tampan yang memberikan batu ini kepadamu? Lelaki tampan itu tadi adalah Malaikat Jibril AS yang menjelma menyerupai manusia biasa, dan batu ini adalah sisa yang tertinggal dari Bait al-Atiq, rumah ibadah yang pertama dibangun oleh kakek dan nenek kita Nabi Adam AS dan Hawa,"
Sejak itulah dan sampai sekarang ini, setiap orang yang bertawaf mengelilingi BaituLLah, disunatkan pula mencium batu hitam (Hajar al-Aswad) dan nama Hajar al-Aswad pun, diberikan oleh Nabi Ibrahim AS. Mencium Hajar al-Aswad itu juga berupa napak tilas Nabi Ibrahim AS mencium batu hitam itu karena sukacita.
***
Para orientalis yang menganggap dirinya "pintar" dengan naif membual, katanya akan datang segera zaman baru, zaman kemajuan di mana manusia sudah menjadi modern dalam berpikirnya. Bila manusia sudah mulai menggunakan akalnya, tidak akan ada lagi orang yang mau membuang waktu dan tenaga serta dana untuk datang melihat tempat yang gersang. Seperti yang diperbualkan oleh Rev. Zwemmer: "Akan datang masa Makkah dan Madinah akan menjadi sunyi kembali. Bahkan sebaliknya yang terjadi. Andaikata Rev. Zwemmer bangun dari kuburnya, ia akan sangat malu sendiri. Dia bisa menyaksikan terkabulnya do'a Nabi Ibrahim FAJ'AL AfaDt MN ALNAS THWY (hendaklah Engkau jadikan hati manusia rindu). Orang-orang merindukan Baitulah naik Haji dari seluruh dunia sudah jutaan, itupun dibatasi dengan pakai quota. Kalau ada orang yang berniat ingin sendiri berdo'a di Baitullah tanpa kehadiran orang lain, dan ia akan tinggal di sana untuk memperolah kesempatan itu untuk berada sendirian di Baitullah, tidak akan mungkin diperolehnya kesempatan itu, karena Baiullah tidak pernah sunyi walaupun di luar bulan Haji sekalipun.
Demikian pula bobot do'a: WARZQHM MN ALTsMRT (dan beri reezekilah mereka dengan buah-buahan), menjadi kenyataan semua jenis buah-buahan yang disukai orang terdapat diperdagangkan di tempat suci itu. Dalam ibadah Haji dalam keadaan ihram tidak dibolehkan memetik tumbuh-tumbuhan. Dahulu padang Arafah mana ada tanam-tanaman, kok ada larngan memetik tumbuh-tumbuhan. Ini adalah isyarat padang Arafah akan ditumbuhi oleh pepohonan. Kini padang Arafah telah menghijau oleh pepohonan. Wallahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 9 November 2008
---------------------------
(*)
Arab Jahiliyah setelah ratuan tahun ditinggalkan Nabi Ismail AS menyelewengkan tawaf ini mengelilingi Ka'bah dengan telanjang bulat, sehingga para orientalis yang membenci Islam dan ummat Islam memfitnah bahwa ibadah haji itu berasal dari Arap pagan
2 November 2008
[+/-] |
848. Apa yang Dapat disimak dari Drama Ismail yang Akan Disembelih ? |
-- FLMA BLGh M'AH ALS'AY QAL YBNY ANY ARY FY ALMNAM ANY ADzBhK FANDzR MADzA TRY QAL YAaBT AF'AL MA TWaMR STJDNY AN SYAa ALLH MN ALShBRYN (S. ALShFT, 37:102), dibaca:
-- falamma- balagha ma'ahus sa'ya- qa-la Ya- bunayya inni- ara- fil mana-mi anni- adzbahuka fanzhur ma-dza- tara- Qa-la Ya- abatif'al ma- tu'maru satajiduni- insya- ALla-hu minash sha-biri-na (tanda - dipanjangkan membacanya), artinya:
-- Tatkala putra itu sudah balig dan telah sanggup membantu bekerja, berkatalah (Ibrahim): Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam tidurku bahwa aku menyembelihmu, maka bagaimanakah pendapatmu mengenai hal ini. Berkata (Isma'il): Hai ayah, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, engkau akan mendapati aku, insya Allah, termasuk golongan orang yang tabah.
Untuk menghemat runagan, maka ayat-ayat selanjutnya dituliskan terjemahannya saja.
103. tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ).
104. dan Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim,
105. Sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu. Sesungguhnya Demikianlah Kami memberi Balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
106. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.
107. dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.
108. Kami abadikan untuk Ibrahim itu di kalangan orang-orang yang datang kemudian,
109. Salam atas Ibrahim
110. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
111. Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.
112. dan Kami beri dia kabar gembira dengan (kelahiran) Ishaq seorang Nabi yang termasuk orang-orang yang saleh.
Pertama-tama yang dapat disimak adalah patokan menurut Al-Quran, umur berapa yang disebut telah balig. Pada waktu ibunda Hajar memperanakkan Ismail umur Ibrahim 86 tahun [Genesis 16:16]. Pada waktu Ibrahim bermimpi akan menyembelih anak yang masih satu-satunya, anak kedua Ibrahim yaitu Ishaq dari ibunda Sarah belum lahir. Sebagai balasan ketaatan Ibrahim akan menyembelih Ismail, Ibrahim digembirakan Allah dengan kelahiran Ishaq (lihat ayat 112), umur Ibrahim tatkala kelahiran Ishaq itu 100 tahun [Genesis 21:5]. Jadi Ismail lebih tua (100 – 86) = 14 tahun, dengan demikian menurut patokan Al-Quran anak mulai baliq pada umur 14 tahun, bukan 17 tahun menurut patokan akal manusia.
Yang kedua ayat 37:105. Sesungguhnya kamu (Ibrahim) telah membenarkan mimpi itu. Secara harfiah Nabi Ibrahim AS membenarkan mimpi itu, yakni akan menyembelih Ismail. Namun sebagai isyarat sesungguhnya Ismail "telah disembelih", yaitu kegetiran hidup di padang pasir beserta ibundanya menjelang ia remaja.
Yang ketiga ada yang perlu diclearkan:
VAYASYKEM (dan ia bangun dini) 'AVRAHAM (Abraham) BABOQER (pada pagi hari) VAYIQAKH-LEKHEM (dan ia mengambil roti) VEKHEMAT (dan kirbat) MAYIM (air) VAYITEN (dan ia memberikan) 'EL-HAGAR (kepada Hagar) SAM (ia meletakkan) 'AL-SYIKHMAH (atas punggungnya) VE'ET-HAYELED (dan anak itu) VAYSYALEKHEHA (dan ia mengutus/menyuruh pergi) VATELEKH (dan ia berjalan) VATETA' (dan ia mengembara) BEMIDBAR (pada padang gurun) BE'ERSYAVA' (Bersyeba)
Terjemahan dari Lembaga Alkitab Indonesia (LAI):
[LAI-Kejadian 21:14] Keesokan harinya pagi-pagi Abraham mengambil roti serta sekirbat air dan memberikannya kepada Hagar. Ia meletakkan itu beserta anaknya di atas bahu Hagar.
Untuk selanjutnya hanya terjemahannya saja:
15 Ketika air yang dikirbat itu habis, dicampakkanlah anak itu ke bawah semak-semak,
16 dan ia duduk agak jauh, kira-kira sepemanah jauhnya, sebab katanya: "Tidak tahan aku melihat anak itu mati." Sedang ia duduk di situ, menangislah ia dengan suara nyaring.
17 Allah mendengar suara anak itu, lalu Malaikat Allah berseru dari langit kepada Hagar, kata-Nya kepadanya: "Apakah yang engkau susahkan, Hagar? Janganlah takut, sebab Allah telah mendengar suara anak itu dari tempat ia terbaring.
18 Bangunlah, angkatlah anak itu, dan bimbinglah dia, sebab Aku akan membuat dia menjadi bangsa yang besar."
19 Lalu Allah membuka mata Hagar, sehingga ia melihat sebuah sumur; ia pergi mengisi kirbatnya dengan air, kemudian diberinya anak itu minum.
Ayat 14 (Ia meletakkan itu beserta anaknya di atas bahu Hagar) dan ayat 15 (didicampakkanlah anak itu ke bawah semak-semak) menunjukkan pada waktu Hajar "diusir" Sarah, Ismail masih bayi.
Berbeda dengan 12 mata air untuk masing-masing suku Bani Israil di gurun hasil "ketukan" tongkat Musa, yang sekarang ke-12 mata iar itu sudah tidak ada lagi, maka mata air yang disebutkan dalam ayat 19 sampai sekarang masih ada, yaitu sumur zam-zam. Ayat 19 itu kurang lengkap, semestinya Hajar lari pulang balik dari bukit Safa ke Marwah 7 kali, barulah sesudahnya itu tatkala Hajar datang ke tempat bayi Ismail dibaringkan, muncullah mata air zam-zam dekat kaki bayi Ismail. Kejadian ini diabadaikan dalam rangka ibadah Haji, yaitu sa'i di antara Safa dan Marwah.(*)
Namun ayat sebelumnya ada kontradiksi:
[LAI-Kejadian 21: 8,9] Bertambah besarlah anak itu dan ia disapih, lalu Abraham mengadakan perjamuan besar pada hari Ishak disapih itu. Pada waktu itu Sara melihat, bahwa anak yang dilahirkan Hagar, perempuan Mesir itu bagi Abraham, sedang main dengan Ishak, anaknya sendiri.
Menurut ayat di atas, Hajar "diusir" sewaktu perjamuan besar pada hari Ishak disapih, minimum umur 2 tahun. Jadi Hajar dan Ismail diusir tatkala Ismail berumur 14 + 2 = 16 tahun. Bagaimana bisa jadi, remaja berumur 16 tahun ditaruh di atas pundak, dan dicampakkan ke bawah semak-semak. Jadi tidak mungkin tatkala Hajar "diusir" itu Ismail sudah remaja yang berumur 16 tahun, dan tidak mungkin sebelum Hajar "diusir" Ismail bermain-main dengan Ishaq. WaLlahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 2 November 2008
-------------------------------------
(*)
Bukti yang sangat nyata bahwa bukan Ishaq melainkan Ismail yang akan dikurbankan, yaitu tidak ada dalam kalangan Bani Israil peristiwa kurban itu dijadikan upacara keagamaan yang diritualkan, sedangkan dalam kalangan Islam pengurbanan itu diritualkan di mana inti Ibadah Haji adalah napak tilas dari proses Ismail yang akan dikurbankan.
20 Oktober 2008
[+/-] |
847. Wahai Prof, Salah Tembak! |
Di kalangan akademisi Muslim Indonesia, nama Prof. Dr. M. Amin Abdullah tidak asing lagi. Selain menjabat sebagai rektor Universitas Islam Negeri Yogyakarta (dulunya IAIN Yogya), dia juga pernah menjabat posisi penting di PP Muhammadiyah, sebagai Ketua Majlis Tarjih dan Pemikiran Islam. Tetapi, dalam Muktamar Muhammadiyah ke-45 di Malang, tahun 2005, namanya terpental dari jajaran pimpinan pusat Muhammadiyah. Dia berlatarbelakang pendidikan bidang filsafat Islam. Lulus PhD dari Department of Philosophy, Faculty of Art and Sciences, Middle East Technical University (METU), Ankara, Turki, tahun 1990.
Dari sebuah kampus berlabel Islam, seperti UIN Yogya, muncul tesis master yang justru menghujat Al-Qur'an, dan menyatakan, bahwa "Mushhaf itu tidak sakral dan tidak absolut, melainkan profan dan fleksibel. Penanaman keragu-raguan terhadap Islam bagi mahasiswa Muslim tampaknya kini banyak dilakukan oleh para dosen-dosennya sendiri.
Bidang yang sering ditulis Amin Abdullah terutama masalah filsafat dan epistemologi Islam. Tapi, karena sangat gencar mempromosikan penggunaan hermeneutika dalam penafsiran Al-Qur'an, dia kadang kala juga dijuluki "Bapak Hermeneutika Indonesia". Sekian cuplikan dari www.hidayatullah.com.
***
Terkait dengan yang sering ditulis Amin Abdullah perkara epistemologi, elok dikemukakan bahwa hermeneutika epistemologis memperanakkan paradigma: sekularisme, liberalisme, kapitalisme, pluralisme, dan genderisme, yang di atas paradigma ini, komunitas yang menamakan diri Islam Liberal mengadakan pendekatan kontekstual (Sudah dibahas dalam Seri 729). Ayat-ayat yang tidak cocok secara kontekstual dengan paradigma pancatas itu seperti misalnya ayat (24:31) di bawah hanya bersifat lokal dan temporer saja.
-- WLYDHRBN BKHMRHN 'ALY JYWBHN (S. ALNWR, 24:31), dibaca:
-- walyadhribna bikhumurihinna 'ala- juyu-bihinna.
WLYDHRBN - walyadhribna dalam ayat (24:31) terdapat Lam Al Amr (Lam yang menyatakan perintah), maka kata tersebut berarti: Diperintahkan kepada mereka menutupkan, sehingga ayat (24:31) terjemahannya adalah:
-- Diperintahkan kepada mereka menutupkan khumur mereka ke atas dada mereka. (Khumur adalah bentuk jama' = plural dari khimar, artinya tutup kepala, yang di Indonesia ini tutup kepala yang dipanjangkan menutup dada itu disebut "jilbab", padahal dalam bahasa Al-Qur'an: jalabib, bentuk jama' dari jilbab adalah baju longgar yang panjang sampai mata-kaki yang menutupi lekuk-lekuk tubuh).
Dengan demikian pistol mainan anak-anak hermeneutika epistemologis menjadikan semua ayat Al-Quran tidak ada lagi yang qath'i, semua relatif tergantung pada paradigma pancatas cocok atau tidak. Paradigma pancatas mengungguli wahyu.
***
Ada asumsi spekulasi intelektual dari Fazlur Rahman, gurunya Nurcholis Madjid, yaitu bahwa Al-Quran adalah "both the Word of God and the word of Muhammad". Asumsi ini bernuansa hermeneutika filosofis. Asumsi ini berpijak pada paradigma bahwa Al Quran tidaklah diturunkan secara verbal, melainkan merupakan spirit wahyu yang disaring melalui Nabi Muhammad SAW dan sekaligus diekspresikan dalam tapal batas intelek dan kemampuan linguistiknya. Nabi Muhammad SAW sebagai penerima wahyu diposisikan oleh Fazlur Rahman sebagai "pengarang" Al Quran. Fazlur Rahman tidak memahami perbedaan antara Al-Quran dengan Hadits Qudsyi. The Word of God adalah Al-Quran dan both the Word of God and the word of Muhammad adalah Hadits Qudsyi. Inilah latar belakang mengapa yang keranjingan hermeneutika untuk mengkaji Al Quran, bertitik tolak dari sikap "meragukan" Mushhaf (teks) Al Quran Rasm (ejaan) 'Utsmaniy.
Amin Abdullah analog dengan Abu Zayd. Pertama, sama-sama dari perguruan tinggi yang berlabel Kawasan Tengah, kedua sama-sama keranjingan hermeneutika dan ketiga sama-sama meragukan Mushhaf Utsmaniy. Nasr Hamid Abu Zayd pernah tinggal di Amerika selama dua tahun (1978-1980), yang menimba ilmu di di Institute of Middle Eastern Studies, University of Pennsylvania, sangat terpesona dan terbelalak matanya menatap hermeneutika yang baru dikenalnya, ibarat seekor rusa masuk kampung. Ia menulis: "My academic experience in the United States turned out to be quite fruitful. I did a lot of reading on my own, especially in the fields of philosophy and hermeneutics. Hermeneutics, the science of interpreting texts, opened up a brand-new world for me. I owe much of my understanding of hermeneutics to opportunities offered me during my brief sojourn in the United States" (Middle East dan Middle Eastern saya terjemahkan Kawasan Tengah, karena bukankah Middle East dan Middle Eastern itu bagi kita di Indonesia, keduanya terletak di barat?).
Allah memberikan kemampuan bagi sejumlah ummat Islam yang dapat menghafal Al-Quran. Mushhaf Utsmaniy itu berdasarkan "hafalan" para sahabat terhadap Al-Quran (=Bacaan). Hafalan itu diteruskan secara sinambung dengan mengalirnya waktu. Yaitu setiap bulan Ramadhan di Masjid Al-Haram di Makkah dalam shalat Tarwih ditammatkan Al- Quran. Adalah fakta, bahwa belum pernah terjadi perubahan/kesalahan bacaan Imam Masjid Al-Haram. Dan andaikata terjadi kesalahan bacaan Imam, akan langsung dibetulkan oleh makmum yang berasal dari seluruh dunia. Maka terpelihara Bacaan (=Al-Quran) itu sampai kiamat.
Bagi yang keranjingan dengan hermeneutika, yang ibarat rusa masuk kampung itu, mereka "menembak" dengan hermeneutika itu ibarat pistol mainan anak-anak yang dipakai untuk menembak Mushhaf Utsmaniy. Dan itu salah tembak. Mengapa? Karena Mushhaf Utsmaniy itu, seperti disebutkan di atas, berdasarkan "hafalan" para sahabat terhadap Al-Quran (=Bacaan). Jadi teks (Rasm Utsmaniy) itu bersumberkan "Bunyi". Padahal hermeneutika mengkritik teks, bukan mengkaji "bunyi". Lagi pula hermeneutika sama sekali asing dengan "asbabunnuzul" (latar belakang turunnya ayat). Alhasil, hermeneutika hanya cocok (compatible) untuk dipakai menembak Kitab Suci dan substansi apapun juga yang bersumberkan tulisan/teks. Jadi salah tembak dong. WaLlahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 20 Oktober 2008
5 Oktober 2008
[+/-] |
846. Penyaluran Zakat bagi Muzakki |
Insiden yang tragis pembagian zakat harta langsung secara perorangan oleh pengusaha Kota Pasuruan H Syaikhon Fikri, Senin 15 September 2008 yang memakan korban yang semuanya perempuan, 21 orang tewas, seorang kritis, dan 12 lainnya sempat pingsan, menjadi bahan polemik. Melihat "tragedi Pasuruan" tsb umumnya orang berpendapat supaya pembagian zakat harta langsung secara perorangan oleh muzakki itu dihentikan dan semua muzakki menyalurkan zakatnya melalui lembaga amil zakat. Namun buah pikiran yang ekstrem itu sulit terlaksana, karena bagaimanapun juga di satu sisi tidak ada dalam agama maupun dalam undang-undang yang melarang hal penyaluran perorang itu. Dan dari sisi yang lain kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap badan amil zakat. Jadi penyaluran perorang itu tidak perlu dihentikan, melainkan diarahkan. Memang menjadi kebiasaan mendahului nisab, artinya walaupun nisabnya belum sampai waktunya tetapi sudah mengeluarkan zakat harta ditambah dengan sadaqah pada bulan Ramadhan. Namun muzakki yang akan menyalurkan sendiri zakatnya menghilangkan selera "kepercayaan tambahan" untuk mengambil waktu tertentu satu hari saja, seperti misalnya H Syaikhon Fikri yang menetapkan 15 Ramadhan. Menetapkan satu hari saja itulah yang potensial membawa bencana. Muzakki yang akan berzakat perorangan itu mendata fakir miskin di sekitarnya sambil membawa kartu kontrol berupa kupon bernomor, katakanlah 100 orang untuk satu hari, sehingga terhindarlah bahaya berdesak-desakan.
Pada sisi lain lembaga amil zakat harus memperlihatkan kinerjanya, membuat terobosan sehingga menimbulkan kepercayaan masyarakat muzakki untuk menyalurkan zakatnya melalui lembaga tsb. Dalam BAB V ttg PENDAYAGUNAAN ZAKAT Pasal 16 ayat 2 disebutkan: "Pendayagunaan hasil pengumpulan zakat berdasarkan skala prioritas kebutuhan mustahiq dan dapat dimanfaatkan untuk usaha yang produktif." Mustahiq maksudnya orang atau badan yang berhak menerima zakat {Huruf q yang dipakai, bukan k, karena itu merupakan ejaan baku yang resmi dipakai dalam undang-undang). Adapun mustahiq itu ada delapan, seperti firman Allah:
-- ANMA ALShDQT LOLFQRAa WALMSKYN WAL'AMLYN 'ALYHA WALMWaLFt QLWBHM WFY ALRQAB WALGhRMYN WFY SBYL ALLH WABN ALSBYL FRYDht MN ALLH WALLH 'ALYM Hkym (S. ALTWBt, 9:60), dibaca:
-- innamash shadaqatu lilfuqara-I wal masa-ki-ni wal 'a-mili-na 'alaiha- wal muallafati qulu-bahum wafer riqa-bi wal gha-rimi-na wa fi- sabi-lilla-hi wabnis sabi-l- fari-dhatan minalla-hi walla-hu 'ali-mun hki-m, artinya:
-- Sesungguhnya sedekah-sedekah (zakat) itu hanyalah untuk orang-orang fakir, dan orang-orang miskin, dan amil-amil yang mengurusnya, dan orang-orang muallaf yang dijinakkan hatinya, dan untuk riqab (korban trafikking), dan yang berhutang, dan untuk sabiliLlah dan ibnussabil (yang keputusan belanja/beasiswa). (Ketetapan hukum yang demikian itu ialah) sebagai satu ketetapan (yang datangnya) dari Allah. dan (ingatlah) Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana.
Alhasil, Badan Amil Zakat Infaq dan Sadaqah sudah waktunya membentuk Pilot Proyek yang bertujuan untuk mengarahkan penggunaan dana itu ke arah yang produktif. Mustahiq fakir miskin dan pengaggur yang dimiskinkan oleh sistem yang korup, tidak diberi ikan melainkan pancing. Proyek itu dikelola oleh Badan Amil yang khusus terdiri atas sumberdaya manusia yang pakar yang diambil dari ICMI. Pilot Proyek itu berupa pabrik atau bengkel. Calon-calon karyawan dibina akhlaqnya oleh Lembaga Da'wah dan mereka merupakan ibnussabiel yang mendapat beasiswa dari Bazis. Setelah tammat mereka dipekerjakan pada pabrik atau bengkel tersebut. Dapat pula Pilot Proyek itu Badan Amilnya berupa Badan Konsultan yang memberikan nasihat, bimbingan bahkan kursus pendek (short course) keterampilan bagi pengusaha kecil dan kaki lima yang diberikan modal (bukan pinjaman) oleh Baziz, yang pada gilirannya jika sukses akan menjadi muzakki. Pengusaha kecil dan kaki lima yang akan dimodali oleh Baziz diambil dari para remaja yang putus sekolah. Mereka itu dibina akhlaqnya oleh suatu Lembaga Da'wah, sehingga modal yang dikelolanya itu bukan hanya sekadar dipertanggung jawabkan kepada Baziz, melainkan juga harus mempunyai kesadaran untuk mempertanggung jawabkannya kepada Allah SWT. Pembinaan akhlaq oleh Lembaga Da'wah dan pembinaan keterampilan serta bimbingan oleh Badan Amil bagi para calon pengusaha kecil dan kaki lima hendaknya mengambil lokasi pada sebuah masjid, sehingga masjid itu dapatlah pula difungsikan sebagai pusat kegiatan dan kebudayaan ummat Islam. Dalam hal ini IMMIM dapat pula dimintakan partisipasinya. Demikianlah konsep ini yang dalam realisasinya masih merupakan tantangan yang berat, sehingga tidak pernah dijadikan janji-janji politik dalam berbagai Pilkada. Namun sekali terwujud di samping hasil yang diharapkan, yaitu timbulnya kepercayaan dari masyarakat muzakki, maka sekali gus pula Pilot Proyek ini insya-Allah bisa menjadi wadah komunikasi dan sinergi bagi rganisasi-organisasi Lembaga Da'wah, Bazis, ICMI dan IMMIM, bekerja sama, bukan hanya sekadar sama-sama bekerja sendiri-sendiri tanpa komunikasi dan tanpa sinergi. WaLlahu a'lamu bisshawab.
***
Makassar, 5 Oktober 2008
30 September 2008
[+/-] |
845. Zakat Fithri |
Ada dua macam zakat yaitu Zakat Fithri dan Zakat Harta. Zakat Fithri diberikan kepada fakir miskin berupa bahan makanan untuk dimakan dalam Hari Raya 'Iyd Al-Fithri. Para fakir miskin juga berhak untuk berpesta pada Hari Raya tsb. Jadi Zakat Fithri itu khusus diberikan kepada individu, tidak boleh diberikan kepada lembaga. Sedangkan Zakat Harta boleh diberikan baik kepada individu maupun kepada lembaga sesuai dengan Firman Allah:
-- ANMA ALShDQT LOLFQRAa WALMSKYN WAL'AMLYN 'ALYHA WALMWaLFt QLWBHM WFY ALRQAB WALGhRMYN WFY SBYL ALLH WABN ALSBYL FRYDht MN ALLH WALLH 'ALYM Hkym (S. ALTWBt, 9:60), dibaca:
-- innamash shadaqatu lilfuqara-I wal masa-ki-ni wal 'a-mili-na 'alaiha- wal muallafati qulu-bahum wafer riqa-bi wal gha-rimi-na wa fi- sabi-lilla-hi wabnis sabi-l- fari-dhatan minalla-hi walla-hu 'ali-mun hki-m, artinya:
-- Sesungguhnya sedekah-sedekah (zakat) itu hanyalah untuk orang-orang fakir, dan orang-orang miskin, dan amil-amil yang mengurusnya, dan orang-orang muallaf yang dijinakkan hatinya, dan untuk riqab (korban trafikking), dan yang berhutang, dan untuk sabiliLlah dan ibnussabil (yang keputusan belanja/beasiswa). (Ketetapan hukum yang demikian itu ialah) sebagai satu ketetapan (yang datangnya) dari Allah. dan (ingatlah) Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana.
Mengenai Zakat Harta akan dibahas Insya Allah pada nomor Seri 846 yang akan datang.
***
Konsekwensi syahadat Laa Ilaha IlaLlaah adalah tidak menyembah kecuali hanya kepada Allah saja, sedangkan konsekwensi syahadat Muhammad Rasulullah adalah tidak menyembah Allah kecuali dengan cara-cara yang telah disyari'atkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Zakat fithri adalah ibadah mahdhah (ritual) menurut ijma kaum muslimin, dan semua ibadah mahdhah pada dasarnya tauqifi (mengikuti dalil atau petunjuk).
Zakat Fithri (dari akar Fa-Tha-Ra, makan makanan = berbuka), sebagaimana disebutkan di dalam hadits Rasulullah SAW. Makna zakat fithri atau shadaqah fithri adalah shadaqah yang wajib ditunaikan dengan sebab fithri dari puasa Ramadhan. Namun banyak orang menyebutnya dengan Zakat Fithrah (suci), juga berasal dari akar kata [Fa-Tha-Ra]. Sehingga keduanya boleh dipakai, tidak perlu menjadi masalah yang dipolemikkan, Zakat Fithri dalam konteks Mustahiq yaitu yang berhak menerima zakat {Huruf q yang dipakai, bukan k, karena itu merupakan ejaan baku yang resmi dipakai dalam undang-undang). Sedangkan Zakat Fithrah adalah dalam konteks Muzakki yaitu yang berkewajiban menunaikan zakat.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah mensyari'atkan zakat fithri dengan Hadits yang Shahih : Satu sha' makanan, gandum atau kurma kering atau keju. Imam Bukhari dan Imam Muslim telah meriwayatkan dari Abdullah bin Umar Radhiallahu 'anhu yang berkata, yang artinya : Rasulullah SAW telah mewajibkan zakat fithri dengan satu sha' kurma, atau gandum atas setiap Muslim yang merdeka ataupun budak baik laki mupun perempuan kecil ataupun besar"
Satu sha' adalah empat mud, sedangkan satu mud adalah ukuran sepenuh dua telapak tangan dari Muzakki.
Ternyata dalam Hadits tsb, tidak kita dapati penyebutan beras atau sagu sebagai bahan makanan pokok di negeri ini. Sehingga apakah kita harus mencari bahan-bahan yang tersebut yang dinyatakan dalam Hadits di atas untuk membayar Zakat Fithri kita? Dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Sa'id Al-Khudry mengatakan: "Kami (para sahabat Nabi) memberikan zakat fithri di masa Nabi SAW berupa satu sha' makanan. Dan makanan kami pada saat itu adalah gandum, anggur kering, dan keju."
Riwayat ini menunjukkan bahwa makanan yang dibayarkan adalah makanan pokok yang paling banyak dibutuhkan oleh penduduk suatu negeri. Berdasarkan Hadits tsb, yaitu zakat fithri itu berupa makanan pokok, maka di Indonesia ini makanan pokok beberapa suku bangsa adalah beras, jagung, pisang, sagu dan umbi-umbian.
Dan Rasulullah SAW memerintahkan supaya zakat itu dilaksanakan sebelum orang keluar untuk melakasanakan shalat Idul Fitri.
Barangsiapa menunaikannya sebelum shalat ('Id), maka itu adalah zakat yang diterima. Dan barangsiapa menunaikannya setelah shalat (Id), maka itu adalah satu shadaqah dari shadaqah-shadaqah (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah dan an Nasai).
Inilah sunnah Rasulullah SAW dalam Zakat Fithri. Dan sudah diketahui bersama bahwa pensyari'atan dan pengeluaran zakat ini ditetapkan, di tengah kaum muslimin terutama penduduk Madinah sudah ada Dinar dan Dirham, dua mata uang yang utama kala itu namun Rasulullah SAW tidak menyebutkan keduanya dalam zakat fithri. Kalau seandainya salah satu dari kedua mata uang itu boleh dipakai dalam zakat fithri tentu hal itu sudah dijelaskan oleh Nabi SAW. Dan kalaulah hal itu pernah dikerjakan Rasulullah SAW tentu telah dikerjakan oleh para sahabat Radhiallahu 'anhum.
Ibadah mahdhah Zakat Fithri ini mempunyai keutamaan dan hikmah yang besar.Maka di antara hikmah dari zakat fithri adalah:
- Sebagai pembersih bagi orang-orang yang berpuasa di bulan Ramadhan, menyempurnakan kekurangan pahala puasanya di bulan Ramadhan oleh karena perbuatan sia-sia/ dosa.
- Sebagai bentuk rasa syukur yang ditujukan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, setelah mampu menyelesaikan ibadah Ramadhan dengan baik.
- Mempererat ukhuwwah antara kaum muslimin, di mana dengan pemberian Zakat Fithrah ini akan terjalin hubungan yang baik secara psikologis antara Mustahiq dengan Muzakki. Kaum dhu'afa (Mustahiq) tak lagi disibukkan dengan kerja keras banting tulang bahkan kadang terpaksa mengemis untuk memperoleh makanan yang akan dimakannya pada saat 'Iyd al-Fithri. Dengan demikian mereka akan turut bergembira dan merasakan kemenangan di hari tersebut. Ukuran volume mud (dua telapak tangan) mengisyaratkan bahwa bahan makanan itu diberikan langsung (sodoran telapak tangan) oleh Muzakki kepada Mustahiq. WaLlahu a'lamu bishshawab.
Makassar, 30 Ramadhan 1429 H / 30 September 2008
14 September 2008
[+/-] |
844. Urip Tri Gunawan Divonis 20 Tahun, Bisakah Sanksi Potong Tangan Jadi Hukum Positif ? |
Kita mulai dengan prolog drama penangkapan (masih jaksa?) Urip Tri Gunawan (UTG) yang menuntut hukuman mati bagi Imam Samudra. Rumah yang beralamat di Jalan Terusan Hang Lekir II Kavling WG Nomor 9 RT 06/RW08, Simprug, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan adalah milik Sjamsul Nursalim (SN). Siapapun tak akan menyadari, rumah berlantai dua itu akan menjadi saksi nasib sial yang menimpa UTG. Siang hari, 2 Maret 2008, aktivitas warga di sekitar rumah itu berjalan seperti biasa. Drama itu berawal ketika mobil bernomor polisi DK 1832 CF, kode wilayah Bali, keluar dari rumah SN di mana UTG yang menjadi target petugas KPK, berada dalam mobil itu. Petugas KPK yang sudah menunggu di luar rumah menghentikan mobil, namun UTG menambah laju mobilnya. Setelah berhasil menghentikan laju mobil asal Bali itu, petugas KPK masih harus bergelut melawan UTG yang melawan dengan beringas. UTG dibekuk dan dari dalam mobilnya, KPK menemukan setumpuk uang asal negeri Paman Sam berjumlah 660 ribu dolar, yang dimasukkan dalam kardus. Petugas juga membawa serta Arthalita Suryani (AS) yang berada di dalam rumah SN sebagai pemberi uang sogok yang terkait dengan penghentian penyelidikan kasus legendaris, Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Sebelumnya, pada Jumat (29/2), Kejaksaan Agung menyatakan tidak menemukan perbuatan melawan hukum yang mengarah pada tindak pidana korupsi dalam dua kasus BLBI, yaitu penyerahan aset obligor atas kucuran BLBI pada 1997 dan 1998. Kucuran BLBI sebesar Rp37 triliun pada 1997 kepada obligor Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI), bank milik konglomerat SN.
Kini UTG telah divonis 20 tahun penjara, 5 tahun di atas tuntutan jaksa. Sebelumnya AS telah divonis 5 tahun penjara. Vonis 20 tahun bagi UTG adalah hukuman terberat yang pernah menimpa koruptor. Berat memang, tetapi itu tidak cukup membikin jera pada orang-orang lain, selain UTG yang bersangkutan. Mengapa? Itu tidak mengesankan publik, karena tidak nampak UTG terpendam dalam penjara. Lain halnya dengan sanksi potong tangan, terpidana tidak terpendam dalam penjara. Setelah tangan terpidana sembuh, ia dilepaskan, dan ke manapun ia pergi akan nampak oleh masyarakat, dan dampaknya membikin jera orang untuk melakukan korupsi.
Namun masih ada yang tersisa. Apa itu? Pasangan penyogok (AS) dan yang disogok (UTG) keduanya dihukum karena pasal sogok-disogok. KPK harus melanjutkannya pada penyebab sogok-disogok tsb, yakni kucuran BLBI sebesar Rp37 triliun pada 1997 kepada obligor Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI), bank milik konglomerat SN yang telah dihentikan penyelidikannya oleh Kejagung.
***
Bisakah sanksi potong tangan jadi Hukum Positif? Mengapa tidak! Dalam Negara Republik Indonesia sanksi potong tangan dapat saja diupayakan menjadi hukum positif. Ada prosedurnya untuk itu. Menurut UUD-1945, undang-undang dibuat oleh Pemerintah bersama-sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat. Dalam DPR lebih dari cukup suara untuk menggolkan sanksi potong tangan itu untuk dimasukkan dalam Undang-Undang Anti Korupsi. Bukankah jumlah ummat Islam dan ummat Nasrani (Katholik dan Protestan) dalam dewan itu lebih dari cukup?
Bagi ummat Islam, bukankah semuanya telah menerima Al-Quran itu sebagai petunjuk? Bukankah Al-Quran sebagai petunjuk manusia itu merupakan tema sentral dalam peringatan Nuzulu lQuran yang diselenggarakan setiap bulan Ramadhan di mana-mana? Dan bukankah Allah berfirman dalam Al-Quran?:
-- WALSARQ WALSARQt FAQTh'AWA AYDYHMA JZAa BMA KSBA NKLA MN ALLH WALLH 'AZYZ hKYM (S. ALMaDt, 5:38), dibaca:
-- wassa-riqu wassa-riqatu faqtha'u- aidiyahuma- Jaza-am bima- kasaba- naka-lan minalla-hi walla-hu 'azi-zun haki-m, artinya:
-- Terhadap pencuri laki-laki dan pencuri perempuan, maka potonglah tangan keduanya sebagai balasan pekerjaan keduanya, dan sebagai siksaan dari Allah, dan Allah Maha Perkasa dan Maha Bijaksana.
Bukankah dalam Injil juga disebutkan di samping sanksi potong tangan bahkan sanksi potong kaki juga ada?, karena bukankah Yesus bersabda?:
-- [Mat 5:30] Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.
-- [Mat 18:8] Jika tanganmu atau kakimu menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung atau timpang dari pada dengan utuh kedua tangan dan kedua kakimu dicampakkan ke dalam api kekal.
-- [Mar 9:43] Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung dari pada dengan utuh kedua tanganmu dibuang ke dalam neraka, ke dalam api yang tak terpadamkan;
-- [Mar 9:45] Dan jika kakimu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan timpang, dari pada dengan utuh kedua kakimu dicampakkan ke dalam neraka;
Namun jangan harap sanksi potong tangan itu bisa diwujudkan oleh DPR sekarang ini. Mengapa? Rapat paripurna saja yang mengagendakan pengesahan RUU Peradilan Tipikor hanya dihadiri kurang lebih 100 anggota DPR, di Senayan, Selasa 2 September 2008 yang baru lalu. Ini secara tersirat para anggota DPR yang bolos itu melakukan "perlawanan" terhadap pemberantasan korupsi, betapa pula untuk mengharapkan mereka akan menelurkan sanksi potong tangan bagi koruptor. Maka tunggu saja hasil Pemilu yad, semoga terpilih mereka yang taat kepada agamanya. WaLlahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 14 September 2008
4 September 2008
[+/-] |
843. Puasa Meningkatkan Diri dari Beriman Jadi Taqwa |
1. Menyambut bulan suci Ramadan
Menyambut Ramadan mari meningkatkan iman dan taqwa kita. Begitulah kalimat yang saya baca dalam tulisan pada layar monitor TV yang disiarkan stasiun TV swasta. Kalimat yang saya kutip itu secara tersurat untuk menyambut Ramadhan, akan tetapi secara tersirat adalah iklan terselubung dari sebuah perusahaan makanan, karena pada akhir kalimat itu dibubuhkan nama perusahaan tersebut. Tujuan perusahaan itu pada hakikatnya bukan yang tersurat, melainkan yang tersirat. Oleh perusahaan makanan itu kita diajak menyambut Ramadan dengan persiapan meningkatkan iman dan taqwa terlebih dahulu, yang berarti bahwa iman dan taqwa ini sebagai modal dasar, sedangkan puasa adalah tujuan.
Apakah betul ajakannya itu? Bacalah Firman Allah:
-- Yaa ayyuha lladziyna aamanunw kutiba 'alaykumu shshiyaamu kamaa kutiba 'ala lladziyna min qablikum la'allakum tattaquwn (S. Al Baqarah, 2:183), artinya:
-- Hai orang-orang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, mudah-mudahan kamu bertaqwa.
Cobalah tilik ayat itu dengan teliti. Puasa itu hanya diserukan kepada orang-orang beriman. Puasa itu tidak diserukan kepada semua manusia. Orang-orang beriman disuruh latihan spiritual puasa supaya meningkat menjadi orang yang bertaqwa. Beriman lebih rendah tingkatannya dari bertaqwa. Supaya dapat meningkat dari beriman menjadi bertaqwa, maka praktikkanlah latihan spiritual berpuasa. Jadi yang benar yang sesuai dengan ayat di atas, iman adalah modal dasar, puasa adalah upaya untuk mencapal tujuan dan taqwa adalah tujuan.
Apa itu iman? Ada 6 Rukun Iman. Karena umat Islam sejak TK telah diajarkan Rukun Iman itu, maka substansi ini tidak perlu dikemukakan lagi.
Apa itu taqwa? Firman Allah:
-- Ihdina shshiraatha lmustaqiym (S. Al-Fatihah, 1:6), artinya:
-- Tujunjukkanlah kepada kami Jalan Lurus.
Doa yang diucapkan dalam salat itu dijawab Allah:
-- Alif, Lam, Mim. Dzaalika lkitaabu laa rayba fiyhi hudan lilmuttqiyna (S.A!-Baqarah, 2:1-2). Artinya:
-- Alif, Lam, Mim. Al Kitab itu tidak ada keraguan di dalamnya petunjuk bagi orang-orang bertaqwa.
Alif, Lam, Mim adalah kode matematis, tidak dibahas sebab terlalu panjang pembahasannya. Siapakah orang-orang bertataqwawa itu? Bacalah ayat itu selanjutnya:
-- Alladziyna yu'minuna bilghaybi wayuqiymuwna shshalaata wamimma- razaqnaahum yunfiquwn (S. Al Baqarah, 2:3), Artinya:
-- Yaitu orang-orang yang beriman kepada Y/yang G/gaib, mendirikan salat dan dari sebagian yang Kami rezekikan kepada mereka diinfakkannya. (Dituliskan Y/y dan G/g, maksudnya Yang Gaib, yaitu Allah dan yang gaib maksudnya makhluk gaib ciptaan Allah. Gaib artinya yang tidak bisa dideteksi oleh kita punya panca-indra ataupun instrumen.
Berdasarkan ayat itu kita dapat menemukan rumus: Taqwa = Iman + Salat + Infaq. Infaq sukarela disebut sedekah, infaq wajib disebut zakat. Dari rumus itu sangat jelas, bahwa iman adalah salah satu komponen taqwa Jadi taqwa kedudukannya lebih tinggi dari iman, seperti yang telah dibahas dalam bahasan ayat tentang puasa diatas itu. Taqwa akar katanya terdiri dari tiga huruf: Waw-Qaf-Ya artinya terpelihara, ibarat orang menerobos semak-duri terpelihara dari tusukan duri-duri, atau ibarat berjalan/berkendaran di tengah-tengah hiruk-pikuk kesemrawutan lalu-lintas, terpelihara dari tabrakan. Jadi orang bertaqwa itu senantiasa terhindar dari malapetaka melalaikan yang wajib serta mengerjakan yang haram. Artinya orang yang bertaqwa itu senantiasa melakukan suruhan Allah dan senantiasa tidak melanggar larangan Allah yang ada dalam Nash (Al-Quran dan Hadits Shahih). Jadi sesungguhnya apa yang kita harus persiapkan dalam menyambut Ramadan?
Karena puasa itu hanya ditujukan kepada orang-orang beriman, maka fokus perhatian kita dalam menyambut Ramadan adalah mengevaluasi keimanan kita. Allah SWT sebagai Maha Pengatur telah mengatur bahwa dua bulan sebelum Ramadan, yaitu Rajab, terjadi peristiwa Isra-Mi'raj Nabi Muhammad SAW. Sehubungan dengan perisitiwa ini Allah berfirman:
-- Wamaa ja'alna rru'ya llatiy araynaaka illaa fitnatan linnaasi (S. Bany Israaiyl, 17:60). Artinya:
-- dan tidaklah Kami jadikan penglihatan yang Kami perlihatkan kepadamu (hai Muhammad) melainkan sebagai fitnah bagi manusia.
Penglihatan yang diperlihatkan kepada Nabi Muhammad SAW ialah alam gaib tatkala be1iau Mi'raj, sedangkan fitnah dalam ayat ini bermakna ujian ataupun cobaan atas keimanan seseorang. Menurut ayat ini peristiwa Isra-Mi'raj merupakan tolok ukur bagi seseorang untuk mengevaluasi keimanannya. Yang harus kita kerjakan untuk menyambut Ramadan ialah mengevaluasi keimanan kita dengan tolok ukur: Besarnya dorongan hasrat kepuasan intelektual terhadap lsra-Mi'raj berbanding terbalik dengan tingkat keimanan.
Mengapa puasa hanya ditujukan kepada orang-orang beriman? Puasa sifatnya pasif, tertutup. Berbeda dengan keempat Rukun Islam yang lain. Kalimah Syahadatain diucapkan oleh mulut, dibenarkan oleh pikiran dan diyakinkan oleb qalbu. Karena diucapkan oleh mulut berupa bunyi maka sifatnya aktif, terbuka, yaitu dapat ditunjukkan kepada orang lain. Dapat saja diucapkan dimulut, tetapi tidak diyakinkan di qalbu. Artinya Kalimah Syahadatain dapat ditunjukkan proaktif kepada orang lain walaupun sebenarnya tidak beriman. Demikian pula shalat yang berupa gerak dan bacaan, zakat yang berupa gerakan, naik haji yang berupa gerak dan bacaan, keempat-empatnya hersifat terbuka, dapat ditunjukkan proaktif kepada orang lain, jadi dapat saja dikerjakan tanpa berlandaskan iman.
Puasa yang sifatnya tertutup itu tidak dapat ditunjukkan proaktif kepada orang lain. Yang dapat ditunjukkan secara proaktif hanya berpura-pura loyo, meludah-ludah secara demonstratif, dan berbuka puasa. Orang dapat saja menerima undangan berbuka puasa, tetapi ia sendiri tidak berpuasa. Yang tahu seseorang berpuasa hanya dirinya sendiri dan Allah SWT, artinya orang berpuasa itu mestilah ia beriman. Itulah sebabnya praktik berpuasa hanya ditujukan kepada orang-orang berman.
2. Kaitan Beriman Terhadap Bertaqwa
Jika menyebutkan bertaqwa, tidaklah perlu diikutkan pula kata beriman, oleh karena beriman sudah tercakup dalam bertaqwa. Lalu bagaimana pula dengan ungkapan Imtaq (iman dan taqwa) yang telah sangat popular itu? Rupanya Firman Allah di bawah yang dijadikan dasar:
-- walaw annahum aamanuw wattaqaw lamatsuwbatum min 'indillaahi khayrun law kaanuw ya'lamuwn (S. Al-Baqarah, 2:103). Artinya:
-- Sesungguhnya kalau mereka beriman "dan" bertaqwa, (niscaya mereka akan mendapat pahala), dan sesungguhnya pahala dari sisi Allah adalah lebih baik, kalau mereka mengetahui.
Namun yang perlu mendapat perhatian, yaitu kata WA dalam bahasa Alquran tidak selamanya berarti DAN dalam bahasa Indonesia. Kata penghubung DAN menghubungkan kata ataupun penggalan kalimat yang termasuk dalam kategori skala nominal dan kategori skala ordinal.
Dalam skala nominal yang dihubungkan itu sederajat, seperti misalnya skala nominal jenis kelamin: laki-laki dan perempuan. Sedangkan dalam skala ordinal yang dihubungkan itu tidak sederajat melainkan berjenjang naik bertangga turun, seperti misalnya skala ordinal kepangkatan berjenjang naik dalam jajaran TNI: kapten, mayor dan overste.
Dalam bahasa Al-Quran skala ordinal di samping yang disebutkan di atas, kata WA dapat pula menyatakan skala ordinal dalam kategori proses, yaitu berarti TSUMMA (lalu), seperti Firman Allah:
-- fankihuw maa thaaba lakum mina nnisaai matsnaa watsulaatsa warubaa'a (S. An-Nisaa', 4:3). Artinya:
-- Maka nikahilah apa yang baik bagimu dari peempuan-perempuan, (yaitu) kedua, lalu ketiga, lalu keempat
Maka di sinilah terjadi salah kaprah, karena dalam bahasa Indonesia kata dan tidak pernah menyatakan skala ordinal dalam kategori proses, sehingga dalam bahasa Indonesia kata dan tidak pernah berarti lalu. Maka rangkaian iman dan taqwa dalam membaca terjemahan bahasa Indonesia, orang bisa terkecoh memahamkan iman sederajat dengan taqwa (skala nominal), ataupun iman tidak termasuk dalam taqwa (skala ordinal).
Yang perlu menjadi perhatian rangkaian iman dengan taqwa dengan kata WA dalam kategori ordinal proses, yaitu dari segi qiraat WATQWA (transliterasi huruf demi huruf) selalu diucapkan wattaqaw (qaf difatah A), bukan wattaquw (qaf didhammah U).
3. Tolok Ukur Keberhasilan Puasa Ramadan
Ayat (2:183) yang telah dituliskan di atas itu adalah ayat pertama dalam paket ayat-ayat menyangkut puasa, di mana di dalamnya ada termaktub mudah-mudahan kamu bertaqwa, itu menunjukkan tidaklah menjamin bahwa semua orang beriman setelah melakukan latihan spiritual bisa mencapai derajat taqwa.
Itulah sebabnya dalam kenyataan para koruptor (tidak terkecuali sebagian anggota DPR yang "terhormat") walaupun sudah beriman, bisa saja dijangkiti juga penyakit sosial korupsi itu. Tolok ukur keberhasilan latihan spiritual adalah Firman Allah yang berupa penutup dari paket ayat-ayat puasa:
-- Wa laa ta'kuluw amwaalakum baynakum bilbaathili wa tudluw bihaa ila lhukkaami lita'kuluw fariyqam min amwaali nnaasi bilitsmi wa antum ta'lamuwn (S. Al-Baqarah, 2:188). Artinya,
-- Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.
Oleh karena tidak semua orang beriman berhasil dalam latihan spiritual untuk meningkat menjadi bertaqwa, maka perlu mekanisme hukum, yaitu firman Allah:
-- Walsarqt Walsarqt Faqth'awa Aydyhma Jzaa Bma Ksba Nkla Mn Allh Wallh 'Azyz Hkym (S. ALMaDt, 5:38), dibaca:
-- wassaariqu wassaariqatu faqtha'uw aidiyahumaa Jazaaan bimaa kasabaa nakaalan minallaahi wallaahu 'aziyzun hakiym (S. Al-Maaidah, 5:38). Artinya:
-- Terhadap pencuri laki-laki dan pencuri perempuan, maka potonglah tangan keduanya sebagai balasan pekerjaan keduanya, dan sebagai siksaan dari Allah, dan Allah Maha Perkasa dan Maha Bijaksana.
*** Makassar, 3 Ramadhan 1429
24 Agustus 2008
[+/-] |
842. Mempertautkan Dua Rumah Ibadah Tertua di Dunia |
Dua kali saya berkunjung ke Studio TVRI Makassar dalam rangka peringatan Isra-Mi'raj Nabi Muhammad SAW. Yang pertama, seperti disebutkan dalam Seri 839, talkshow yang disiarkan oleh TVRI Makassar pada Rabu malam (malam Kamis) 30 Juni 2008, duduk di kursi dalam studio. Yang kedua pada hari Kamis 14 Agustus 2008 duduk bersila juga dalam studio TVRI Makassar di depan majelis (audience) pimpinan dan karyawan TVRI Makassar dalam rangka memperingati Isra-Mi'raj intern komunitas TVRI Makassar. Berbeda dengan cara peringatan yang biasa, yaitu acara peringatan bukan berupa ceramah, melainkan langsung yang bersifat dua arah. Seperti pada kali yang pertama saya berjanji pada diri sendiri untuk merekam yang saya rasa perlu direkam dalam Serial ini, yaitu substansi yang agak sulit dicerna pendengar yang dikemukakan secara lisan.
Substansi yang direkam dalam Seri 842 ini adalah jawaban pertanyaan: "Apakah yang bisa disimak dari isyarat Allah mengapa mesti singgah dahulu di Bayt Al-Maqdis untuk transit di sana, tidak langsung saja ke Sidrah Al-Muntaha?"
Di dalam Al-Quran Al-Karim, secara tegas Allah SWT menetapkan bahwa rumah yang pertama didirikan di muka bumi untuk menyembah Allah SWT adalah di Bakkah (nama lama dari Makkah), seperti FirmanNya:
-- AN AWL BUT WDh'A LLNAS LLDzY LLDzY BBKt MBARKA WHDY LL'ALMYN (S. AL'AMRAN, 3:96) dibaca:
-- inna awwala baitin wudhi'a linna-si lalladzi- bibakkata muba-rakan wahudan lil'a-lami-n, artinya:
-- Sesungguhnya rumah ibadah yang mula-mula dibangun untuk manusia, ialah yang di Bakkah yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.
Manusia dan Nabi yang pertama ialah Nabi Adam AS, jadi rumah ibadah yang pertama dan kedua dibangun oleh Nabi Adam AS. Menurut Hadits rumah ibadah yang kedua dibangun 40 tahun kemudian di Bayt Al-Maqdis (HR Imam Ahmad). Demikianlah, rumah ibadah pertama dibangun Makkah, yang secara geografis Makkah terletak di titik tengah pulau besar yang pertama yaitu tatkala Eurasia-Afrika-Amerika-Indo/Australia masih belum terpisah. Rumah ibadah kedua di Bayt Al-Maqdis yang secara geografis dan topografis terletak di tengah-tengah bukit, titik tertinggi di Darussalam (Jeruzalem)
Kedua rumah ibadah itu hancur tatkala banjir besar melanda permukaan bumi pada zaman Nabi Nuh AS. Nabi Ibrahim AS diberitahu oleh Jibril tempat bekas rumah ibadah pertama yang dibangun Nabi Adam tsb, yaitu gundukan tanah yang lebih tinggi dari tanah sekelilingnya. Tatkala pembinaan rumah ibadah itu selesai, Nabi Ibrahim AS lalu memerintahkan anakanda baginda, Ismail: "Pergilah engkau mencari sebuah batu yang akan aku letakkan sebagai penanda bagi manusia". (Jadi berbeda dengan kebiasaan kita sekarang dilazimkan "perletakan batu pertama", maka Nabi Ibrahim AS melakukan "perletakan batu terakhir"). Maka Ismailpun pergi mencari batu seperti yang diminta oleh Nabi Ibrahim AS. Akhirnya Ismail datang membawa sebuah batu hitam. Nabi Ibrahim AS bertanya: "Dari mana kau dapatkan batu ini?" Maka Ismailpun menceritakan, bahwa batu hitam itu diberikan sambil tersenyum oleh seorang lelaki yang tampan dan gagah. Mendengar penjelasan putera kesayangannya itu, Nabi Ibrahim AS dengan serta merta menciumi batu tersebut dengan rasa suka cita, kemudian berkata: "Tahukah engkau anakku, siapakah lelaki tampan yang memberikan batu ini kepadamu? Lelaki tampan itu tadi adalah Malaikat Jibril AS yang menjelma menyerupai manusia biasa, dan batu ini adalah sisa yang tertinggal dari Bait al-Atiq, rumah ibadah yang pertama dibangun oleh kakek dan nenek kita Nabi Adam AS dan Hawa,"
Sejak itulah dan sampai sekarang ini, setiap orang yang bertawaf mengelilingi BaituLLah, disunatkan pula mencium batu hitam (Hajar al-Aswad) dan nama Hajar al-Aswad pun, diberikan oleh Nabi Ibrahim AS. Nabi Ibrahim AS bersama Ismail 7 kali berkeliling dalam membangun itu, dan tawaf 7 kali berkeliling BaituLlah merupakan napak tilas mereka berdua. Mencium Hajar al-Aswad itu juga berupa napak tilas Nabi Ibrahim AS mencium batu hitam itu karena sukacita.
Rumah ibadah yang kedua dibangun kembali oleh Nabi Sualiman AS yang dikenal sebagai Haikal Sulaiman di atas bukit, yaitu Bait Al-Maqdis tersebut. Di tengah-tengah bukit di titik tertinggi masih dijumpai batu yang tersisa dari rumah ibadah kedua yang hancur oleh banjir besar di zaman Nabi Nuh AS. Sekarang ini batu tersebut terletak di tengah-tengah bangunan Qubbat as-Sakhrah.
Demikianlah di BaituLlah ada Hajar Al-Aswad sisa dari banguna rumah ibadah yang pertama dan di Bayt Al-Maqdis ada batu tersisa dari bangunan rumah ibadah yang kedua yang kedunya dibangun oleh Nabi Adam AS dalam selisih waktu 40 tahun.
Maka dapatlah dijawab pertanyaan tersebut di atas, saya ulangi menulisnya: "Apakah yang bisa disimak dari isyarat Allah mengapa mesti singgah dahulu di Bayt Al-Maqdis untuk transit di sana, tidak langsung saja ke Sidrah Al-Muntaha?"
Bahwa Nabi Muhammad SAW sebagai nabi terakhir mempertautkan kembali tiga hal yaitu pertama mempertautkan dua bangunan rumah ibadah yang dibangun oleh Nabi Adam AS, kedua mempertautkan kembali Millah Ibrahim dan ketiga mempertutkan jalur silsilah Nabi Ismail AS dengan Nabi Ishaq AS. Wallahu a'lamu disshawab.
*** Makassar, 24 Agustus 2008
17 Agustus 2008
[+/-] |
841. Bukan Hukuman Mati, Melainkan Sanksi Potong Tangan bagi Koruptor |
Firman Allah:
-- WALSARQ WALSARQt FAQTh'AWA AYDYHMA JZAa BMA KSBA NKLA MN ALLH WALLH 'AZYZ hKYM (S. ALMaDt, 5:38), dibaca:
-- wassa-riqu wassa-riqatu faqtha'u- aidiyahuma- Jaza-am bima- kasaba- naka-lan minalla-hi walla-hu 'azi-zun haki-m, artinya:
-- Terhadap pencuri laki-laki dan pencuri perempuan, maka potonglah tangan keduanya sebagai balasan pekerjaan keduanya, dan sebagai siksaan dari Allah, dan Allah Maha Perkasa dan Maha Bijaksana.
Tidak seperti biasanya kolom ini ditutup dengan ayat, maka sekali ini kita mulai dengan ayat. Mengapa? Hari ini tepat 2008 – 1945 = 63 tahun bangsa Indonesia "merdeka". Merdeka di antara dua tanda kutip sebab kita ini pada hakikatnya belum merdeka, di bidang politik, ekonomi, membuat dan menjalankan hukum positif. Tetapi bukan itu yang akan dibahas, melainkan seperti ayat (5:38) dan judul di atas, sanksi bagi koruptor kelas kakap.
Karena para koruptor kelas kakap itu lebih banyak yang beragama Islam, maka agama Islamlah yang disalahkan. Saya pungut dari cyber space. Seorang yang memakai nama leonardo rimba (tentu ini nama samaran, sebab di cyber tidak banyak yang berlaku jantan yang memakai nama sebenarnya) yang menulis seperti berikut: Nggak usah jauh-jauh, lihat saja semua Wakil Rakyat itu. Lihat saja semua Hakim-Hakim itu. Apakah mereka itu bukan orang beragama ??? Apakah mereka bukan beragama ISLAM ??
Ada yang mengaggap agama dan sanksi hukum itu tidak ada gunanya, seperti pernyataan Anak Bangsa (ini jelas nama samaran juga): Jadi permasalahannya bukan hukum yang di gunakan atau sangsinya (saya tidak ubah ejaannya-HMNA-) tapi kembali pada individu tersebut mempunyai itikad tidak baik (=berniat jahat -HMNA) dalam melakukan kesaharian meraka, terus kalo mereka beragama kenapa juga melakukan tindakan tercela yang sudah jelas jelas dilarang agama.
Leo menyalahkan agama Islam, Anak Bangsa menyepelekan agama dan sanksi hukum. Siapapun juga yang berpandangan demikian, jawabannya sangat sederhana: Apakah Syari'at Islam sudah dijalankan di Indonesia ini sesuai dengan amanat Konstitusi, Dekrit 5 Juli ???
Dekrit 5 Juli 1959
Bahwa kami berkeyakinan bahwa Piagam Jakarta tertanggal 22 Juni 1945 menjiwai Undang-undang Dasar 1945 dan adalah merupakan suatu rangkaian kesatuan dengan konstitusi tersebut;
Maka atas dasar-dasar tersebut di atas,
KAMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA/PANGLIMA TERTINGGI ANGKATAN PERANG,
Menetapkan pembubaran Konstituante;
Menetapkan Undang-undang Dasar 1945 berlaku lagi bagi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah-darah Indonesia, terhitung mulai hari tanggal penetapan dekrit ini, dan tidak berlakunya lagi Undang-undang Dasar Sementara.
Pembentukan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara, yang terdiri atas anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat ditambah dengan utusan-utusan dari daerah-daerah dan golongan-golongan serta pembentukan Dewan Pertimbangan Agung Sementara, akan diselenggarakan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
Pada tanggal 5 Juli 1959.
Atas nama rakyat Indonesia :
Presiden Republik Indonesia/Panglima Tertinggi Angkatan Perang
Piagam Jakarta alinea keempat:
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada: Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Hanya yang berpikiran picik saja yang menyepelekan sanksi hukum. Ya memang kalau sanksi hukum tidak memberikan efek jera baik yang melakukan korupsi maupun bagi masyarakat luas, iya-iyalah wajar-wajar saja disepelekan yang demikian itu. Akan tetapi kalau amanat Konstitusi Dekrit 5 Juli dilaksanakan dengan diterapkannya sanksi hukum menurut Syari'at Islam seperti ayat (5:38) yang membuka Seri 841 ini, sanksi potong tangan laki-laki dan perempuan yang pencuri (koruptor itukan pencuri, mengambil harta yang bukan haknya), apa tidak ngeri kemana-mana dengan tangan buntung?, mana tahan, orang akan ngeri !
Dalam kaitannya dengan Orang yang beritikad tidak baik, tegasnya berniat jahat, ada rumus:
berbuat kejahatan = niat jahat + kesempatan. Fungsi agama secara internal, yaitu energi iman memperbaiki niat individu, dan fungsi agama secara eksternal, yaitu mekanisme hukum Syari'at potong tangan bagi koruptor menghalangi kesempatan bagi yang berniat jahat. Dari mana datangnya niat jahat? Itu dari energi iblis.
Alhasil, tanpa pelasanaan Syari'at Islam kita tidak bisa berharap mendapat kebaikan dari agama Islam yang diyakini datang untuk membawa rahmat. Lalu mengapa kita masih suka berlama-lama hidup seperti sekarang, dimana korupsi sudah menirbudaya (kalau pakai ungkapan korupsi sudah membudaya, itu salah sama sekali). Itu sama saja dengan seseorang yang marah-marah ketika tubuhnya didera penyakit, tapi obat di tangan hanya dilihat-lihat saja. Mana bakal sembuh?
Tentu tidak semua pencuri harus dihukumi potong tangan. Harus dikenali dahulu apa penyebabnya. Di zaman khalifah Umar RA seorang pencuri yang diketahui karena keluarganya kelaparan bahkan diberi santunan oleh negara. Sanksi potong tangan itu sangat efektif untuk memberantas korupsi kelas kakap yang triliunan rupiah. Tentu saja kriteria korupsi kelas kakap itu perlu dijabarkan ke dalam fiqh konpemporer. WaLlahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 17 Agustus 2008
10 Agustus 2008
[+/-] |
840. Halo Afghanistan, Apa Kabar? Riwayatmu Kini dan Dulu |
Bengawan Solo (baca: Thaliban) riwayatmu ini, sedari dulu jadi perhatian insani (baca: Rusia dan Amerika-Inggris). Apa kata dunia Kini? Thaliban kini dicap oleh dunia gelar kehormatan: "terroris".
Berita terbaru:
Irish Sun
Monday July 21st, 2008
(IANS)
Kabul, July 21 (Xinhua) Taliban militants have captured a district in the central Afghan province of Ghazni, a provincial official said Monday. 'The enemies overran Ajiristan district late last night,' police officer Ghani Khan said.
Earlier in July, Osman Osmani, the governor of Ghazni province, had warned that Taliban fighters have gathered in Ghazni and were trying to use the province as the frontline to mount pressure on the Afghan capital. Militia loyal to Taliban had massed hundreds of fighters in Arghandab district of the southern Kandahar province last month..
(source : irishsun.com)
Pada pokoknya berita terbaru tsb menyebutkan bahwa Xinhua memberitakan Thaliban telah menduduki sebuah distrik bernama Ajiristan pada tengah-tengan provinsi Ghazni di Afghanitan. Osman Osmani, gubernur provinsi Ghazni memperingatkan agar berjaga-jaga karena rupanya provinsi Ghazni akan dijadikan oleh Thaliban sebagai garis front untuk menekan ibu-kota Afghanistan. Milisi yang loyal kepada Thaliban telah "memassa" ratusan bala-tentara pemerintah di distrik Arghandab sebelah selatan provinsi Kandhahar dalam bulan terakhir. Inilah dia riwayatmu ini.
Sedangkan riwayatmu dulu? Inilah dia. Rusia dengan tentara sebanyak 140,000 orang telah menyerang Afghanistan pada bulan Desember 1979, membunuh 1.5 juta rakyat Afghanistan, melumpuhkan sejuta orang, dan 6 juta dari 18 juta rakyat Afganistan telah melarikan diri dari kekejaman Russia dan menjadi pengungsi dinegara-negara lain. Setelah Rusia dikalahkan, kelompok-kelompok Mujahidin ini tidak bersatu dibawah satu pemerintahan tetapi telah bersengketa sesama mereka sendiri di Afghanistan. Akibat dari pertempuran sesama sendiri ini, sebanyak 63,000 orang telah terbunuh di Kabul. Sebanyak sejuta rakyat lagi menjadi pengungsi, melarikan diri situasi huruhara tersebut ke negara-negara lain. Pengungsi Afghanistan melarikan diri dari kekejaman Rusia dan akibat dari huru-hara yang ditimbulkan oleh pertempuran kelompok-kelompok Mujahidin yang lebih buruk dari perang melawan Rusia.
Thaliban mulai ada sebagai sebuah gerakan ketika seorang "warlord" (ketua kelompok bersenjata - bandit) telah menculik dan memperkosa dua anak perempuan. Ibu bapak kedua anak perempuan tersebut telah pergi ke sebuah`pondok pesantren' dan meminta Mullah Muhammad Umar, guru di sekolah tersebut menolong mereka. Mullah Umar bersama-sama 53 orang murid beliau, dengan bersenjatakan hanya 16 pucuk, pergi menyerang pangkalan bandit tersebut. Setelah membebaskan kedua kanak-kanak perempuan yang diculik itu, mereka menggantung mati sang pimpinan, juga beserta beberapa orang anak buahnya. "Kekejaman" Thaliban menggantung warlord itu dijadikan isu pers American Zionism, bagaimana "kejam"-nya Thaliban.
Mendengar kejadian ini, maka banyak pelajar ikut bergabung dengan gerakan (Thaliban) tersebut, dan mereka mulai bertindak dengan merampas senjata-senjata dari semua bandit tsb. Gerakan pelajar ini akhirnya menguasai 95% Afghanistan termasuk ibu kota Kabul. Setelah menguasai 95 % wilayah Afghanistan, yang perlu dicatat dari riwayatmu dulu mengenai Thaliban yang tidak kurang pentingnya, yaitu:
Pertama, Thaliban memusnahkan sebanyak 75% tanaman opium dunia. Sebelum Thaliban menghapuskannya, 75% pasok opium dunia dihasilkan di Afghanistan. Pada tahun 2001, ketua Program Pengawasan Opium PBB di bawah naungan UNDCP, Mr. Barnard F. mengatakankan Afghanistan bebas sepenuhnya dari tanaman opium -- 0% of opium cultivation. Zero, zilch, kosong -- langsung tak ada lagi. Sayangnya sebanyak 700 pakar UNDCP yang memantau tanaman opium telah kehilangan pekeerjaan. Pakar-pakar PBB itu tidak menyukai Thaliban karena mengeluarkan perintah mengharamkan tanaman opium tsb.
Kedua, Thaliban dikenakan embargo ekonomi. Padahal rakyat Afghanistan telah menderita begitu lama, yaitu 23 tahun berperang, infrastruktur habis musnah, masalah pengungsi, dan masalah ranjau yang sengaja ditanam oleh Rusia di ladang-ladang, lalu dengan tiba-tiba PBB dengan hasutan Russia mengenakan embargo ekonomi atas Afghanistan. Akibatnya? Ratusan anak-anak mati setiap bulan karena kekurangan makanan dalam keadaan iklim yang dingin. Dunia tidak peduli. Tetapi dunia sangat peduli dengan patung Budha. Dunia lebih memilih memulihkan patung, sementara anak-anak dibiarkan mati yang berarti masa depan rakyat Afghan juga akan mati. Majelis Rakyat Afghanistan memohon agar uang untuk memulihkan patung tersebut digunakan untuk menyelamatkan nyawa anak-anak Afghanistan. Tetapi dunia bilang: "Tidak bisa, uang ini hanya untuk patung Budha." Kalau anda berada dalam keadaan demikian apakah yang akan anda lakukan ? Anak-anak anda akan mati di depan mata anda, anda dibawah embargo ekonomi, dan orang-orang yang memaksakan embargo ekonomi atas anda itu datang untuk memugar patung. Apa yang akan anda lakukan? Ini benar-benar tidak masuk akal. Maka Mullah Umar memerintahkan meroket patung tersebut, supaya dana yang tersedia untuk patung itu dapat dialihkan kepada penduduk Afghan yang menderita. Tetapi PBB / dunia tetap tidak peduli. Pemusnahan patung tsb dijadikan isu pers American Zionism untuk menydudutkan Thaliban di mata dunia, sehingga apa kata dunia? Fundamentalis Thaliban sama sekali tidak menghargai agama lain.
Firman Allah:
-- YAYHA ALDZYN AMNWA AN JA^KM FASQ BNBA FTBYNWA (S. ALHJRAT, 49:6), dibaca:
-- ya-ayyuhal ladzi-na a-manu- in ja-kum fa-siqum binabain fatabayyanu-artinya:
-- Hai orang-orang beriman, jika datang kepadamu orang-orang fasiq dengan berita, maka lakukanlah klarifikasi.
Tulisan dalam Seri 840 ini telah melakukan klarifkasi(*). WaLlahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 10 Agustus 2008
(*)
Comments on this story
Taliban overruns Afghan district
These taliban raids would not be possible with out the support of the local population. The People are to the guerilla what water is to the fish. If it's really that bad, NATO has lost the support of the people. It is clear to most Afghans that US and NATO have lojavascript:void(0)st the trust of the Afghan people; they have killed too many innocent Afghans for the past seven years. A few thousand more troops is not going to make a difference.The Russians had 140,000. Afganistan free of US /NATO occupation. The US and their stooges of NATO invaded Afganistan, not to install the democrazy joke in that country, but to promote and protect the drug business there. Under the Taliban this was nearly wiped out ,remember! Drugs are BIG business for the CIA and the rulers of the "free world", or who ever is hiding behind this front. Obama already received his cue from the zionist masters and will send some more troops there to secure dope supply to the lucrative market for the addicted democratic zombies in the west... Halleluya! When will poor Europe wake up and really look after their own interests?!