Kalau dalam Seri 768 yang lalu kita mengajak pembaca sejenak meninggalkan dahulu bumi yang hiruk-pikuk ini, mendahului menyepi, untuk bertamasya ke bola langit, maka dalam Seri 771, kita masih mengajak hal yang sama, sejenak meninggalkan dahulu bumi yang hiruk-pikuk ini. Sebuah pertanyaan yang agak lama dipending menjawabnya, yaitu melalui jalur pribadi (Japri) saya terima e-mail yang menanyakan: "Fungsi angka 19 dalam S. Al-Muddatstsir, ayat 30 sebagai sistem kontrol yang merupakan mekanisme untuk mengontrol keotentikan Al-Quran Mushhaf ‘Utsmani, mengapakah Nabi SAW, yang merupakan keniscayaan tahu sistem kontrol itu, beliau tidak menjelaskannya dalam Hadits?
Adapun ayat itu tergolong dalam ayat yang pendek:
-- ALYHA TS'AT 'ASyR (S. ALMDTsR, 74:30), dibaca:
-- 'alaiha- tis'ata 'asyara, artnya:
-- padanya 19
Pertanyaan ini gampang-gampang susah. Gampangnya ialah, harus diingat bahwa salah satu perbedaan antara Hadits dengan Al-Quran, yaitu seluruh ayat yang diucapkan RasuluLlah termaktub dalam Musshaf 'Utsmani, artinya tidak ada ayat yang kurang, dan tidak ada selain ayat yang termaktub dalam Musshaf 'Utsmani, artinya tidak ada yang berlebih. (Bahasa "Bugis/Makassarnya", the whole ayat, and nothing but the ayat). Sedangkan mengenai Hadits ada yang berlebih yaitu hadits palsu, dan tidak semua Hadits sempat dicatat. Maka tentang Sistem Kontrol angka 19 sebagai mekanisme untuk mengontrol keotentikan Al-Quran Mushhaf ‘Utsmani, termasuklah yang tidak sempat dicatat. Itu gampangnya. Yang susah dijawab ialah, apabila memang RasuluLlah SAW tidak menjelaskannya kepada para sahabat, mengapa beliau membiarkan hal tersebut, yaitu biarlah nanti ummat Islam di belakang hari mengungkapkan fungsi angka 19 itu.
Saya minta kesabaran pembaca dalam hal ini, sebab saya akan bercerita dahulu tentang "telur Columbus". Dalam sejarah yang dipelajari di sekolah yang dikutip oleh guru-guru dari buku-buka sejarah, disebutkah bahwa penemu benua Amerika adalah Christopher Columbus dalam tahun 1492. Padahal itu tidak benar. Sejumlah fakta berupa Dokumen Historis, Eksplorasi Geografis, Prasasti dalam Bahasa Arab menunjukkan bahwa Muslimin dari Spanyol dan Afrika Barat tiba di Amerika sekurang-kurangnya lima abad sebelum Columbus. Pada pertengahan abad ke-10, pada waktu pemerintahan Khalifah Umayyah, yaitu Abdurrahman III (929 - 961) M, Muslimin yang berasal dari Afrika berlayar ke Barat dari pelabuhan Delbra (Palos) di Spanyol menembus "samudra yang gelap dan berkabut". Setelah menghilang beberapa lama, mereka kembali dengan sejumlah harta dari negeri yang "tak dikenal dan aneh". Ada kaum Muslimin yang tinggal bermukim di negeri baru itu, dan mereka inilah kaum emigram Muslimin gelombang pertama yang sempat disaksikan oleh Columbus. Pada hari Senin 21 Oktober 1492 Columbus menuliskan bahwa sementara ia berlayar dekat Gibara pada bagian tenggara pantai Cuba, Columbus menyaksikan masjid di atas puncak bukit yang indah [THACHER,JOHN BOYD: Christopher Columbus, New York 1950].
Pada pertengahan abad ke-16 berlangsung pemaksaan besar-besaran secara kejam atas orang-orang Yahudi dan Muslimin untuk menganut agama Katholik, yang terkenal dalam sejarah sebagai Spanish Inquisition. Penganiayaan itu mencapai puncaknya semasa Paus Sixtus V (1585-1590). Sekurang-kurangnya ada dua dokumen yang menyangkut inkusisi ini. Yang pertama, Raja Spanyol Carlos V mengeluarkan dekrit pada tahun 1539 melarang penduduk bermigrasi ke Amerika Latin bagi keturunan Muslimin yang dihukum bakar dan dieksekusi di kayu sula. Yang kedua dekrit itu diratifikasi pada 1543, dan disertai perintah pengusiran Muslimin keluar dari jajahan Spanyol di seberang laut Atlantik. Ini adalah bukti historis adanya emigran Muslimin gelombang kedua sebelum tahun 1543, yaitu kelompok Muslimin yang meluputkan diri dari inkusisi tersebut dengan hijrah menyeberang Laut Atlantik.
Pada waktu Columbus menemukan benua Amerika itu, di mana-mana ramailah orang-orang Spanyol menjadikan buah bibir percakapan tentang kehebatan Columbus. Dalam suatu perjamuan, di mana Columbus hadir tetapi tidak dikenal orang, tatkala kehebatan Columbus sedang asyik-asyiknya menjadi buah bibir perbincangan, tiba-tiba berdiri seseorang berkata: "Apa hebatnya Columbus, semua orang kalau berlayar ke barat tentu mendapatkan benua baru itu." Perbualan terhenti, hening sejenak. Maka berdirilah Columbus, yang masih belum dikenal itu, berkata: "Tuan-tuan kita bicara lain saja." Sambil mengulurkan tangannya mengambil sebuah telur rebus di atas meja, kemudian mengangkatnya tinggi-tinggi ke atas, menyambung bicaranya: "Siapa di antara tuan-tuan yang dapat menegakkan telur ini di atas meja, ayuh mari kita masing-masing menguji keterampilan". Pendek kata, tidak ada orang yang berhasil menegakkan telur rebus itu. Lalu Columbus mengambil kembali telus rebus itu, menghunus pisau dari pinggangnya, ditetaknya sedikit ujung telur rebus, kemudian ditegakkannya di atas meja. Maka tegaklah telur rebus itu. Secara serempak semua dalam majelis perjamuan itu menimpali: "Kalau begitu semua orang bisa saja melakukannya." Maka Columbus memperkenalkan dirinya: "Sayalah ini Columbus, saya menemukan benua baru itu seperti menegakkan telus rebus ini. Sebelumnya, tidak ada orang mengambil inisiatif untuk berlayar ke barat, demikian pula sebelumnya tidak ada yang terpikir oleh tuan-tuan untuk menetak ujung telur ini. Inilah cerita tentang telur Columbus.
Insya-Allah dalam Seri 772 yang berikut akan diceritakan antara lain siapa yang mendapatkan "telur Columbus" dalam mengungkap ayat (74:30) ALYHA TS'AT 'ASyR, padanya 19, sebagai sistim kontrol, yaitu mekanisme untuk mengontrol keotentikan Al-Quran Mushhaf ‘Utsmani. Dan juga akan dibahas kesulitan teknis yang dialami orang-orang terdahulu dalam mangaplikasikan mekanisme sistem kontrol itu. WaLlahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 25 Maret 2007
25 Maret 2007
[+/-] |
771. Sistem Kontrol Angka 19 adakah Haditsnya? |
18 Maret 2007
[+/-] |
770. Syekh Yusuf Pahlawan Nasional Sejak 1995 |
Judul di atas itu saya ambil dari tulisan saya dalam Rubrik Surat dari Pembaca Harian Fajar edisi 12 Maret 2007. Eloklah juga surat saya itu direkam dalam Seri 770 ini, yakni seperti berikut:
Syekh Yusuf Pahlawan Nasional Sejak 1995
Pada hari ini, 10 Maret 2007 saya baca dalam Harian "FAJAR" halaman 1 dan 11 antara lain seperti berikut:
Mantan Presiden RI, Megawati Soekarno Putri mengusulkan agar pemerintah menetapkan Syech Yusuf sebagai salah seorang pahlawan nasional. Putri proklamator Bung Karno itu menilai, Syech Yusuf adalah seorang pejuang yang menentang Belanda dan akhirnya diasingkan ke Cape Town, Afrika Selatan. Usulan tersebut disampaikan Ketua Umum PDIP ini saat membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) I PDIP Sulsel dan Perayaan HUT ke-XXXIV PDIP, di Hotel Clarion, Jumat, kemarin.
Sayangnya, kata Mega, di Indonesia Syech Yusuf tidak dijadikan pahlawan. Untuk itu, Megawati meminta Wakil Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo yang hadir di Clarion menyampaikan kepada gubernur Sulsel untuk mengusulkan Syech Yusuf sebagai pahlawan nasional.
Masya-Allah, Allahu Yarham Syaikh Yusuf sudah lama diangkat menjadi Pahlawan Nasional, bos. Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 November 1995, Kepala Negara telah mengangkat tiga gelar Pahlawan Nasional kepada Syaikh Yusuf Tuanta Salamaka dari Makassar, H. Muhammad Saleh Tuanku Tambusai dari Ranah Minang, dan Nuku Tuan Barakat dari Tidore.
Heran saya, kok mantan Presiden TIDAK TAHU bahwa Syaikh Yusuf Tuanta Salamaka telah diangkat menjadi Pahlawan Nasional (2007 dikurangi 1995) = 12 tahun yang lalu. Mbak Mega ketinggalan informasi sama sekali. WaLlahu a'lamu bisshawab. Wassalamu 'alaykum wr. wb.
***
Kalau dalam Seri 770 ini terjadi proses dari Rubrik Surat dari Pembaca masuk ke dalam kolom, maka pernah terjadi proses sebaliknya dari Kolom, yaitu Seri 123, bertanggal 26 April 1994, 9 hari kemudian masuk Rubrik Surat dari Pembaca, bahkan terjadi polemik kecil. Uniknya Allahu Yarham Syekh Yusuf juga disebutkan.
Saya kutip dari Seri 123:
Saya teringat sebuah peristiwa bertahun-tahun yang silam. Kejadiannya dalam bulan Rajab. Allahu yarham H.AbdulGhani, imam tetap Masjid Syura waktu itu sedang mengimami shalat Maghrib. Sementara membaca pangumpu' beliau diserang batuk. Beliau lalu menyingkir ke samping, lalu Drs Sulthan BM, yang sekarang menjadi salah seorang imam tetap Masjid Syura maju ke depan melanjutkan mengimami shalat Maghrib, bacaan pangumpu' disambung dan bacaan serta gerak shalat diteruskan. Dalam pengertian space-like, Allahu yarham H.AbdulGhani menyamping ke pinggir, dan dalam arti abstrak mundur. Menjelang bagian akhir Seri 123 termaktub seperti berikut:
Adapun nilai lain dalam Shalat yang mengisyaratkan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, seorang imam (baca pemimpin) yang melakukan kesalahan, salah bacaannya atau salah gerakannya wajib ditegur (baca unjuk rasa) oleh makmum (baca pengikut). Kalau yang menegur itu laki-laki ucapan teguran itu adalah kalimah SubhanalLah, untuk gerakan yang salah, dan membacakan bacaan yang benar untuk membenarkan bacaan imam. Dan kalau yang menegur itu perempuan cukup dengan isyarat menepuk punggung tangan. Dan imam harus tunduk pada teguran, memperbaiki bacaannya atau memperbaiki gerakannya. Demikianlah nilai yang dapat disimak yang diisyaratkan oleh nilai dalam Shalat tentang kepemimpinan dan kepengikutan. Seorang pengikut wajib menegur pemimpinnya. Namun cara menegur haruslah sopan, tidak boleh vulgar. Unjuk rasa dengan kalimah SubhanalLah bermakna bahwa Allah Maha Suci, hanya Allah yang luput dari kesalahan. Adapun manusia itu tidak akan sunyi dari kesalahan. Pemimpin harus dengan ikhlas dan berlapang dada menerima unjuk rasa, karena teguran itu adalah untuk memperbaiki demi kemaslahatan bersama, bukan untuk menjatuhkan.
Apabila benar bahwa menurut penelitian budayawan dan pakar sejarah budaya mundur itu bukanlah budaya bangsa Indonesia, maka alangkah sayangnya hal itu, oleh karena pertama, mayoritas bangsa Indonesia adalah Ummat Islam, dan kedua, AGAMA Islam sudah berabad-abad dianut di Indonesia ini, sehingga semestinyalah budaya mundur itu (selesai periode Shalat, maupun sementara melaksanakan keimaman dalam Shalat) telah mengakar di kalangan Ummat Islam di Indonesia ini.
***
Paragrap pendek: Apabila benar bahwa menurut penelitian budayawan dan pakar sejarah budaya mundur itu bukanlah budaya bangsa Indonesia, dst hingga akhir kalimat, mendapat kritikan dari Ir Faisal Habib:
"Namun mendekati bagian akhir tulisan beliau, saya tergoda untuk sedikit meluruskan tentang pihak mana yang mengeluarkan statement bahwa budaya mundur bukan budaya bangsa Indonesia (rasa-rasanya belum pernah ada budaywan atau pakar sejarah budaya yang melakukan penelitian khusus untuk itu apalagi menyimpulkan demikian) melainkan pernyataan bapak Wakil Presiden saat menjawab pertanyaan DPP AMPI beberapa waktu lalu sehubungan dengan skandal Golden Key Group."
Maka saya menulis tanggapan balik dalam Rubrik Surat dari Pembaca tsb. Seyogianya saya perlu menambah sebuah paragraf yang mendahului paragraf pendek tersebut. Saya berasumsi bahwa Wakil Presiden Tri Sutrisno yang berpegang pada nilai kecermatan tidak begitu saja akan berucap bahwa budaya mundur itu bukan budaya bangsa Indonesia, tanpa alasan yang kuat, yang beliau pernah baca dari buku-buku, atau sekurang-kurangnya mendengar dari penasihat pribadi beliau dari kalangan budayawan ataupun pakar sejarah budaya yang telah mengadakan penelitian tentang hal itu. Sebab tanpa adanya penelitian itu akan sukarlah untuk mengabaikan begitu saja kenyataan sejarah, bahwa sejumlah tokoh sejarah yang patut dijadikan teladan mundur dari jabatannya. Untuk menyebut di antaranya cukuplah jika dikemukakan tokoh-tokoh panutan seperti berikut: Syaikh Jusuf Tuanta Salamaka, mengundurkan diri sebagai Penasihat Kerajaan Gowa, setelah kerajaan melalui Karaeng Pattingalloang menepiskan semua nasihat beliau. "Punna tenamo takammanna lakupilari butta Gowa", demikian pernyataan beliau. Karaeng Galesong, mundur dari jabatan Panglima Angkatan Laut Kerajaan Gowa, karena tidak dapat menerima kebijakan Sultan Hasanuddin menanda tangani Perjanjian Bungaya. H.Moh Hatta mundur dari jabatan Wakil Presiden Repulik Indonesia yang pertama, karena merasa tidak sanggup bekerja sama dengan Soekarno, Presiden Republik Indonesia yang pertama. H.Muh.Natsir, Perdana Menteri Republik Indonesia yang pertama setelah RIS dilebur menjadi negara kesatuan kembali, menyerahkan kembali mandatnya kepada Presiden, oleh karena sudah merasa tidak sanggup lagi untuk seterusnya memimpin kabinet. Buya Hamka mundur dari keketuaan MUI, oleh karena pendapatnya tidak diterima oleh Alam Syah yang waktu itu sebagai Menteri Agama.
***
Sebuah cermin ketidak-cermatan karena kekurangan dan ketinggalan informasi dari petinggi RI yang dalam hal ini mantan Presiden dan Wakil Presiden pada waktu itu.
Perlu ditekankan lagi, bahwa kata mundur dalam konteks budaya mundur tidaklah bermakna dalam arti gerak yang konkret, seperti dikemukakan di atas itu, yaitu secara fisik Allahu yarham H.AbdulGhani menyamping ke pinggir, sedangkan secara hakikat mundur mengimami shalat berjama'ah. Seperti juga misalnya yang kita ucapkan dalam Shalat: Wajjahtu Wajhiya lilladziy Fathara sSamawa-ti wa lArdha, kuhadapkan muka kepada Yang menciptakan langit dan bumi. Menghadapkan muka di sini tidaklah bermakna dalam arah yang space-like, melainkan abstrak, karena Allah tidak mengisi ruang yang space-like:
-- SBhN ALLH 'AMA YShFWN (S. ALShFT, 37:159), dibaca:
-- subha-naLla- hi 'ammaa yasshifu-n,
-- SubhanaLlah, Maha Suci Allah dari sifat yang demikian itu. WaLlahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 18 Maret 2007
11 Maret 2007
[+/-] |
769. Latar Belakang Pendudukan Byzantium dan Andalusia |
Sebenarnya Seri 769 ini adalah rentetan Seri 746, yang saya pending. Ini untuk menjawab Paus Benedictus XVI yang mengutip ucapan Kaisar Byzantium Manuel II Paleologos: "Zeig mir doch, was Mohammed Neues gebracht hat und da wirst du nur Schlechtes und Inhumanes finden wie dies, dass er vorgeschrieben hat, den Glauben, den er predigte, durch das Schwert zu verbreiten." (Perlihatkanlah kepadaku hal baru apa yang dibawa Muhammad, dan kau hanya akan menemukan hal-hal yang buruk dan tak manusiawi seperti perintahnya untuk menyebarkan ajaran yang dia khotbahkan dengan pedang).
Setelah Negara Islam Madinah terbentuk, qabilah-qabilah Arab Badui diperbatasan Romawi dan Parsi meminta Negara Islam tsb utk membentuk aliasnsi yang setara. Apa peraturan aliansi didunia ini? Jika satu diserang musuh, maka aliansi yg lain harus membantu melawan musuh! Setelah Nabi SAW wafat, Negara Islam menjadi Khilafah Islamiyah, yaitu Daulah Islamiyah yang dikepalai oleh Khalifah.
Menurut fakta sejarah, "it was the Byzantium first killed the prophet's messenger and attacked Muslims first in the battle of Mu'tah and Tabuk. Both places are in Arab. Not in Byzantium. (Itu dia Byzantium yang mula-mula membunuh utusan Nabi SAW dan mula-mula menyerang ummat Islam dalam perang Mut'ah dan Tabuk. Kedua tempat itu ada di Arab. Tidak di Byzantium). Karena Byzantium merupakan ancaman potensial bagi Khilafah Islamiyah, maka Byzantium dilumpuhkan dan diduduki oleh Khilafah Islamiyah. Jadi itu persoalan keamanan dan politik, sekali-kali BUKAN "den Glauben, den er predigte, durch das Schwert zu verbreiten."
Byzantium dan Parsi membentuk aliansi-aliansi dgn suku arab yang pagan, dan mereka menyerang arab Badui yg beraliansi dengan Khilafah Islamiyah diperbatasan. Khilafah Islamiyah membela aliansi-aliansi Arab Badui di perbatasan yang diserang Romawi dan Parsi tersebut, hingga akhirnya pecah perang terbuka Khilafah Islamiyah versus Byzantium dan Parsi. Perang berlarutan dari abad 7 - 8 Miladiyah, hingga Khilafah Islamiyah yg berperang melawan dua raksasa pada waktu itu mampu mencapai daerah-daerah Byzantium dan Parsi. Setelah Muslim masuk ke daerah kerajaan musuh tsb maka penduduk asli (seperti Mesir dan penduduk negeri-negeri Afrika Utara hingga Maghribi) yang dijajah Byzantium menjadi aliansi baru dengan Khilafah Islamiyah.
Di Andalusia (Iberia, Hispania) setelah Wittiza Raja Visigoth, (Wittiza meninggal dunia pada 710 Miladiyah), Roderic naik takhta dan berlaku kejam pada keluarga Wittiza dan para partisan, sehingga mereka menyingkir ke Ceuta (Septa), pesisir utara Maghribi yang baru saja bergabung dengan Khilafah Islamiyah. Di Ceuta, para pelarian Visigothic yang dikejar Roderic berkumpul dengan orang-orang Yahudi dan Kristen penganut doktrin Arius Alexander yang juga melarikan diri dari kekejaman Uskup Katholik yang mengontrol Kerajaan Visigoth.
Sedikit tentang doktrin Arius Alexander: Bahwa hanya ada satu Tuhan, yaitu Tuhan yang selalu Ada dan tidak mempunyai asal usul, Dia Ada tanpa keberadaan sebelumnya. Ada perbedaan antara unsur keistimewaan yang tetap Ada di dalam Tuhan, yang merupakan kekuatan yang kekal dengan unsur keistimewaan Jesus sebagai suatu kelebihan yang diberikan oleh Tuhan selayaknya sebagai seorang Nabi. Doktrin Arius Alexander biasa disingkat dengan Arian, menolak unsur ke-ilahian Jesus. Ini bertentangan dengan The Creed of Nicaea: "We believe in one God the Father, Almighty, maker of all things visible and invisible; and in one Lord Jesus Christ, the Son of God, begotten of the Father, only begotten that is, from the substance of the Father; God from God, light from light, Very God from Very God", (100% God, 100% human being)." (The History of Christianity, a Lion handbook, p. 177). The Creed of Nicaea ini berdasar atas doctrin Athanasius, di mana dalam Council of Nicaea (325) doctrine Athanasius memenangkan melalui voting atas doctrine Arius Alexander. Flavius Valerius Aurelius Constantinus (280 - 337), Roman emperor (306 - 377) M. Persuaded to adopt Chritianiy, became sole Emperor of the West (312) M; called the great Council of Nicaea at which Nicene Creed was adopted. [Webster's Biographical Dictionary, Spring field, USA, pg. 342].
Kembali pada orang-orang Yahudi dan Kristen penganut doktrin Arius Alexander yang juga melarikan diri dari kekejaman Uskup Katholik yang mengontrol Kerajaan Visigoth. Pangeran Ceuta Ilyan (Julian) menampung mereka, karena anak perempuan Ilyan yang pergi belajar di Toledo diperkosa oleh Roderik hingga hamil. Ilyan berhubungan baik dengan Thariq bin Ziyad, panglima Amir (Gubernur) Maghribi, Musa ibn Nashir. Demikianlah Gubernur Musa diminta bantuan oleh para pelarian Visigoth yang dizalimi oleh Roderic serta Kristen Arian dan orang-orang Yahudi yang dizalimi oleh Uskup.
Demikianlah Amir Maghribi, Musa ibn Nashir dalam musim semi tahun 711 Miladiyah memerintahkan Panglima Thariq bin Ziyad menyeberangi Selat Hercules, yang mulai waktu itu hingga kini berubah namanya menjadi Selat Gibraltar, yang berarti Jabal Thariq, Bukit Thariq, nama bukit pada ujung selatan semenanjung Iberia itu. Penyerbuan ke Andalusia itu tidak terlepas dari perintah Allah SWT. FirmanNya:
-- WMA LKM LA TQATLWN FY SBYL ALLH WLMSTDh'AFYN MN ALRJAL WALNSAa WALWLDAN ALDzYN YQWLWN RBNA AKhRJNA MN HDzH ALQRYt ALZhALMYN AHLHA WAJ'AL LNA MN LDNK WLYA WAJ'AL LNA MN LDNK NShYRA (S. ALNSAa, 4:75), dibaca:
-- wama- lakum tuqa-tilu-na fi- sabi-liLla-hi walmustadh'afi- na minar rija-li wannisa-i walwilda-nil ladzi-na yaqu-lu-na rabbana- akhrijna- min ha-dzihil qaryatizh zha-limi ahluha- waj'allana- mil ladunka waliyyan waj'allana- mil ladunka nshi-ran (tanda - untuk memanjangkan) , artinya:
-- Mengapakah kamu tiada mau berperang pada jalan Allah untuk (membebaskan) orang-orang yang lemah di antara laki-laki, perempuan-perempuan dan anak-anak, sedang mereka itu berkata: Ya Maha Pemelihara kami, keluarkanlah kami dari negeri yang aniaya penduduknya dan adakanlah untuk kami seorang wali dari sisiMu seorang penolong.
Jadi sekali lagi digaris bawahi, bukan seperti yang diucapkan Paus: "den Glauben, den er predigte, durch das Schwert zu verbreiten." (menyebarkan ajaran yang dia khotbahkan dengan pedang). WaLlahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 11 Maret 2007
4 Maret 2007
[+/-] |
768. S. Ath-Thaariq, 1-3 |
Sudah lama kita tidak menengadah, melihat ke atas ke bola langit, maka kita tinggalkan dahulu bumi yang hiruk-pikuk ini. Marilah kita bertamasya ke bola langit. Maka dengarlah, bacalah Firman Allah SWT:
dibaca: was sama-i wath tha-riq . wa ma- adra-ka math thariq . annajmuts tsa-qib (tanda - dipanjangkan membacanya)
Wa dalam permulaan ayat diikuti oleh kata yang bunyi akhirnya dikasrah (seperti dalam huruf Latin konsonan yang mendapat i) , itu menyatakan sebuah sumpah, namun tidak cocok untuk dibahasa-Indonesiak an dengan "demi". Sebab dalam bahasa Indonesia "demi" itu menyatakan penguatan yang ditumpukan kepada sesuatu yang lebih "tinggi" dari yang bersumpah. Yang bersumpah dalam ayat ini adalah Allah, Yang A'lay, Yang Maha Tinggi, jadi dalam hal ini Wa bermakna penegasan, sehingga Wa tidak cocok di-Indonesia- kan dengan "demi", melainkan "perhatikanlah" . Maka ayat (86:1-3) berarti:
-- Perhatikanlah (benda-benda) langit dan perhatikanlah ath-Thaariq . Tahukah kamu apakah ath-Thaariq? . Itulah bintang ats-Tsaaqib.
Ath-Thaariq dan ats-Tsaaqib belum diterjemahkan. Kata "Thaariq," berasal dari akar kata [Tha-Ra-Qaf] , yang makna dasarnya adalah memukul dengan cukup keras untuk menimbulkan bunyi/getaran yang berdenyut. Makna turunannya adalah "yang datang pada malam hari", oleh karena orang yang datang pada malam hari biasanya mendapati pintu yang sedang terkunci, lalu pintu itu diketuk yang menimbulkan bunyi/getaran yang berdenyut. Kata "Tsaaqib" berasal dari akar kata [Tsa-Qaf-Ba] , yang makna dasarnya cemerlang. Makna turunannya menembus, karena cahaya cemerlang itu, seperti sinar laser menembus kegelapan malam.
Dalam Seri 343 telah dikemukakan klasifikasi benda-benda langit berdasar atas kriteria menurut Al-Quran, yang berbeda dengan kriteria menurut ilmu falak (astronnomi) kontemporer. Dalam Seri 343 dikemukakan bahwa menurut Al-Quran klasifikasi bintang-bintang berdasar atas jarak, keadaan fisik dan penggugusan. Dengan klasifikasi tersebut, bintang-bintang itu dibedakan dalam: tiga jenis bintang yaitu: kawkabun, najmun dan buruwjun. Seperti diketahui klasifikasi bintang-bintang menurut astronomi kontemporer berdasar atas kriteria geraknya, sehingga jenis bintang-bintang dibedakan dalam: bintang-bintang tetap dan planet. Padahal menurut S.Al Anbiyaa 33 dan S.Yasin 40, artinya saja ditliskan: semuanya
berenang dalam jalurnya, dan menurut hasil observasi memang tidak ada benda-benda langit yang diam. Sehingga klasifikasi bintang-bintang berdasar atas geraknya sudah ketinggalan kereta api kemajuan hasil observasi.
Dalam Seri 343 telah dikemukakan benda-benda langit itu secara lengkap seperti berikut:
1. Kawa-kibun:
Utarid (Merkuri),
Kejora (bintang Timur, Venus),
Bumi,
Marikh (Mars),
Mustari (Jupiter),
Zuhal (Saturnus),
Uranus,
Neptunus,
Pluto,
komet,
planetoid (astroid),
meteor
2. Nujuwmun:
bintang-bintang tunggal,
bintang-bintang kembar,
bintang-bintang raksasa,
bintang-bintang redup (kerdil) dan pulsar (bintang bersenyut),
lubang-lubang hitam (black holes)
3. Burujun:
galaxy,
cluster
4. Dukhan (fluida interstellair) , dll yang manusia belum dapat dan belum sempat mengenalnya.
Adapun pembahasan ayat (86:1-3) difokuskan pada arti dasar "Thaariq", yaitu memukul dengan cukup keras untuk menimbulkan bunyi/getaran yang berdenyut dan "Tsaaqib", yaitu cemerlang. Silakan dilihat dalam perincian Nujumun ada yang disebut bintang-bintang raksasa, pulsar dan lubang hitam. Akan dipergunakan hasil observasi sebagai ilmu bantu untuk menjelaskan ayat (86:1-3).
Bintang-bintang biru yang merupakan julukan bagi deret kelompok bintang raksasa yang massanya lebih besar dari 1,4 kali massa matahari, yang telah menghabiskan seluruh bahan bakarnya ambruk hancur ke dalam dirinya, mengalami keruntuhan gravitasi menghasilkan ledakan dahsyat yang disebut supernova dengan peningkatan kecemerlangan cahaya hingga miliaran kali cahaya bintang biasa, yang kemudian "memperanakkan" dua jenis benda langit, yaitu pulsar dan lubang hitam tersebut.
Melalui penelitian oleh Jocelyn Bell Burnell, di Universitas Cambridge pada tahun 1967, sinyal elektromagnet yang terpancar secara teratur ditemukan. Namun, hingga saat itu belumlah diketahui bahwa terdapat benda langit yang berkemungkinan menjadi sumber getaran atau denyut/detak teratur yang agak mirip pada jantung. Para pakar astronomi menyatakan bahwa, ketika materi menjadi semakin rapat di bagian inti karena perputarannya mengelilingi sumbunya sendiri, medan magnet bintang tersebut juga menjadi semakin kuat, sehingga memunculkan sebuah medan magnet pada kutub-kutubnya sebesar 1 triliun kali lebih kuat dari yang dimiliki Bumi. Sebuah benda yang berputar sedemikian cepat dan dengan medan magnet yang sedemikian kuat memancarkan berkas-berkas sinar yang terdiri dari gelombang-gelombang elektromagnet yang sangat kuat berbentuk kerucut di setiap putarannya. Tak lama kemudian, dapat diobservasi bahwa sumber sinyal-sinyal ini adalah perputaran cepat dari bintang-bintang yang disebut pulsar tersebut. Sejumlah pulsar berputar 600 kali per detik. Pulsar berputar pada sumbunya sendiri dengan sangat cepat. Telah dihitung bahwa terdapat lebih dari 500 pulsar di galaksi Milky Way (Kabut Susu), yang di dalamnya terdapat Tata-Surya kita. Pulsar itu dikenal pula dengan nama bintang neutron.
Lubang hitam itu mempunyai kerapatan tak terhingga serta medan magnet yang amat kuat. Kita tidak mampu melihat lubang hitam dengan teropong terkuat sekalipun, sebab tarikan gravitasi lubang hitam tersebut sedemikian kuatnya. Bahkan, cahaya pun tidak mampu melepaskan diri darinya. Di dalam kaidah fisika, besaran gaya gravitasi berbanding terbalik dengan kuadrat jarak menurut rumus:Dari rumus tsb dapat difahami mengapa lubang hitam mempunyai gaya gravitasi yang sangat dahsyat. Dengan nilai r yang makin kecil atau mendekati nol, gaya gravitasi akan menjadi tak hingga besarnya. Materi pembentuk lubang hitam mengalami pengerutan yang tidak dapat mencegah apapun darinya. Lubang hitam menjadi sangat mampat sampai menjadi suatu titik massa yang kerapatannya tidak terhingga, yang disebut singularitas.
Jadi ayat [86:1-3] terjemahannya spb;
Perhatikanlah (benda-benda) langit dan perhatikanlah pulsar yaitu bintang neutron yang datang pada malam hari . Tahukah kamu apakah pulsar atau bintang neutron yang datang pada malam hari itu? . Itulah bintang yang terjadi melalui ledakan supernova yang cemerlang yang menembus kegelapan malam.
*** Makassar, 4 Maret 2007