Demi keotentikan, sebagai pertanggung-jawaban kepada Allah SWT, dalam kolom ini setiap ayat Al Quran ditransliterasikan huruf demi huruf. Bila pembaca merasa "terusik" dengan transliterasi ini, tolong dilampaui, langsung ke cara membacanya saja.
Sarlito W Sarwono itu guru besar UI menulis di Suara Pembaruan (11 Okt 2001) tentang Thaliban spb: Tahukah kita siapa Taliban itu? Tahukah kita siapa orang-orang yang tiba-tiba kita jadikan idola itu? Rasanya di antara yang berunjuk rasa itu tidak banyak yang tahu. Saya pun tidak. Akan halnya negara Afghanistan sendiri, sekarang dikuasai kaum Taliban, yang mengusir kaum Mujahiddin (pejuang-pejuang melawan penjajahan Rusia) dari Kabul, membunuhi pimpinan mereka, dan melarang para wanita yang keluar dari rumah tanpa muhrim sehingga banyak janda dan anak-anaknya mati kelaparan karena tidak bisa bekerja dan perempuan yang sakit mati karena tidak dapat diobati oleh dokter yang semuanya laki-laki (padahal bangsa Indonesia selamanya mati-matian membela hak asasi wanita). Sementara itu, kaum Mujahiddin yang selama ini terdesak ke bagian utara Afghanistan sudah menggerakkan tank-tanknya menuju Kabul untuk merebut kembali ibukota itu. Jadi umat Islam sendiri sedang saling bertikai. Kalau para pengunjuk rasa Indonesia dengan fanatik mengatakan bahwa mereka mendukung umat Islam, pertanyaannya adalah umat Islam yang mana yang dimaksud?
***
Sarlito Wirawan, anda mengaku tidak mengerti tentang Thaliban, mengapa sesumbar berkomentar tentang Thaliban?. Beranikah anda bersumpah DEMI ALLAH bahwa apa yang anda komentari tentang Thaliban itu adalah benar? Anda telah mengumbar issue murahan tentang Thaliban, sanggupkah anda berhadapan dengan hisab Allah di Hari Pengadilan kelak? (Itu kalau anda beriman kepada Hari Kemudian).
Firman Allah SWT:
-- WLA TQF MA LYSLK BH 'ALM AN ALSM'A WALBSHR WALFWaAD KL AWLaK KAN 'ANH MSaWLA (S. BNY ASRAaYL, 36), dibaca: wala- taqfu ma- laysa laka biHi- 'ilmun, innas sam.'a walbashara, walfua-da, kullu ula-ika ka-na 'anHu mas-ula- (s.bani- isra-i-l), artinya: Dan janganlah engkau memperturutkan (prasangka) yang engkau tidak tahu seluk-beluknya, karena sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan rasio, kesemuaya itu akan ditanya (oleh Allah SWT di Hari Pengadilan)(17:36).
Apakah anda tahu tentang Aliansi Utara yang komunis? Anda tahu siapa Rasyid Dustum? Anda tahu apa dan siapa itu Khalq dan Parcam? Betul-betul anda sangat naif dengan komentar anda yang dikunci dengan pertanyaan sbb: "Sementara itu, kaum Mujahiddin yang selama ini terdesak ke bagian utara Afghanistan sudah menggerakkan tank-tanknya menuju Kabul untuk merebut kembali ibukota itu. Jadi umat Islam sendiri sedang saling bertikai. Kalau para pengunjuk rasa Indonesia dengan fanatik mengatakan bahwa mereka mendukung umat Islam, pertanyaannya adalah umat Islam yang mana yang dimaksud?" Sebenarnya walaupun anda mengaku bodoh kurang tahu tentang Thaliban, orang bebalpun tahu bahwa pengunjuk rasa itu tentu mendukung ummat Islam yang dibom Amerika. Anda seorang guru besar, mengapa berlogika bengkok begitu!
Boleh jadi anda mengutip dari sumber berita sekunder yang berita primernya berasal dari NGO internasional yang berkecimpung dalam "pemberdayaan perempuan" spb: "In fact, even as Taliban declare the keeping of caged birds and animals illegal, they imprison Afghan women within the four walls of their own houses. Jehadi fundamentalists such as Gulbaddin, Rabbani, Masood, Sayyaf, Khalili, Akbari, Mazari and their co-criminal Dostum have committed the most treacherous and filthy crimes against Afghan women. And as more areas come under Taliban control, even if the number of rapes and murders perpetrated against women falls, Taliban restrictions --comparable to those from the middle ages-- will continue to kill the spirit of our people while depriving them of a humane existence. "Jehadis were killing us with guns and swords but Taliban are killing us with cotton."
Sebenarnya selain issue miring mengenai perlakuan Thaliban terhadap perempuan (Taliban imprison Afghan women within the four walls of their own houses), ada tiga issue miring lainnya, yaitu: Pengungsi, Patung Budha dan Opium. Banyak penduduk Afghanistan yg tidak tahan atas perlakuan rejim Thaliban, sehingga mereka mengungsi dan berusaha mengungsi ke negara-negara lain seperti Iran, Pakistan, dan juga Australia. Pemerintahan Thaliban menghancurkan patung-patung Budha, sampai-sampai Kofi Anan turun tangan. Salah satu penghasilan dari kelompok Thaliban ini adalah dari ladang opium yg merupakan ladang opium yg terbesar di dunia. Insya-Allah ini akan diklarifikasi dalam seri yang akan datang. Secara logika sehat tentu klarifikasi itu tidak dirujuk kepada Amerika, ataupun Aliansi Utara yang komunis, melainkan kepada yang menderita issue miring, yaitu dari Thaliban sendiri, melalui Duta Besar Keliling Pemerintahan Thaliban, Sayyid Rahmatullah Hashemi, yang memberi ceramah di LosAngeles 6 bulan sebelum terjadinya serangan atas WTC-Pentagon. WaLlahu a'lamu bishshawab.
*** Makassar, 28 Oktober 2001
28 Oktober 2001
[+/-] |
497. Sarlito W Sarwono Menulis Asal Menulis tentang Thaliban |
21 Oktober 2001
[+/-] |
496. Kontak Bathin Seorang Sufi dengan Afghanistan |
Demi keotentikan, sebagai pertanggung-jawaban kepada Allah SWT, dalam kolom ini setiap ayat Al Quran ditransliterasikan huruf demi huruf. Bila pembaca merasa "terusik" dengan transliterasi ini, tolong dilampaui, langsung ke cara membacanya saja.
Firman Allah SWT:
-- YAYHA ALDZYN AMNWA AN JA^KM FASQ BNBA FTBYNWA AN TSHYBWA QWMA BJHALT FTSHBHWA 'ALY MA F'ALTM NADMYN (S. ALHJRAT, 6), dibaca: ya-ayyuhal ladzi-na a-manu- in ja-kum fa-siqum binabain fatabayyanu- an tushi-bu qawman bijaha-latin fatushbihu- 'ala- ma- fa'altum na-dimi-n (s. al hujura-t), artinya: Hai orang-orang beriman, jika datang kepadamu orang-orang fasiq dengan berita, maka lakukanlah klarifikasi, jangan sampai kamu tanpa pengetahuan menimpakan musibah kepada suatu kaum, lalu kamu menyesal atas perbuatanmu (49:6).
Syahdan, datanglah orang fasiq fundamentalis terrorist Bush-Blair membawa berita: Usamah ibn Laadin yang meluluh-lantakkan WTC dan Pentagon. Maka menurut ayat (49:6) berita dari orang fasiq itu diupayakan untuk diklarifikasi. Lalu kepada siapa berita itu itu mesti diklarifikasikan? Secara logika sehat tentu kepada yang tertuduh, yaitu Usamah ibn Laadin.
***
Di dalam bathinnya seorang sufi dapat merasakan jawaban klarifikasi dari Usamah ibn Laadin, sebab menurut Husni Jamaluddin (bukan Al Afghani) seorang sufi tidak merasa pintar, melainkan pintar merasa. Syahdan, KH Abdullah Gymnastiar (panggilan akrabnya Aa Gim) dalam acara Konser Amal Milad Daarut Tauhiid (DT) XI di gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB, Senin 15 Oktober 2001, membacakan Jawaban Klarifikasi Usamah ibn Laadin. Entah dari mana Aa Gim mendapatkan hasil kontak bathin antara sufi itu dengan Usamah ibn Laadin, itu adalah urusan Aa Gim dengan tokoh sufi yang pintar merasa tersebut.
Majelis (audience) yang memenuhi ruangan auditorium Sabuga pun menjadi terperanjat. Mereka mendengarkan dengan penuh perhatian Aa Gim membacakan jawaban klarifikasi dari Usamah ibn Ladin:
Assalamu ‘alaykum wr.wb.
Saudaraku,
Suratmu sudah kuterima
Aku baik-baik saja di sini
Aku masih minum teh di pagi hari,
menikmati sunset di sore hari,
mengendalikan bisnis, mengontrol
jaringan Al Qaidah di balik
gua-gua Afghanistan,...
Tenanglah Saudaraku di Indonesia,
jadwal kematianku tidak ditulis di
Pentagon atau Gedung Putih.
Saudaraku,
Aku menonton aksi-aksi kalian di Indonesia
dari jaringan TV Aljazirah
Aku senang kalian sudah mulai berani bicara
Aku suka kalian sudah bikin Bush marah-marah
Aku gembira kalian sudah bisa bilang "tidak"
Aku bahagia kalian mulai belajar jadi singa
Aku terharu kalian miskin-miskin
tapi mau nyumbang
Aku terheran-heran kalian kecil-kecil
tapi mau jihad ke Afghanistan
Aku pikir kalian ini anak-anak ajaib.
Saudaraku
Kalau nanti Allah
memilihku menjadi syahid
Utusanku akan datang menemuimu
Membawa sebuah pundi kecil
Itulah darahku
Siramlah taman jihad
di Ambon, di Maluku Utara, dan di Poso
Tapi kalau aku bisa
mengubur keangkuhan Amerika di sini
Aku sendiri
yang akan datang ke Indonesia
Kamu tahu apa yang akan aku lakukan
Aku cuma mau investasi di negerimu.
Wassalam
Konser Amal bertema "Indahnya Kebersamaan" ini, tampaknya dirancang khusus untuk menyambut momentum milad DT ke 11. Sebelum di Kota Bandung, pada hari Jumat 12 Oktober 2001 diadakan acara yang sama di gedung JCC (Jakarta Convention Centre), yang berhasil mengumpulkan dana untuk Muslim Afghanistan dengan total jumlah Rp 100 juta.
"Sebagian dana itu berupa uang, dan sejumlah perhiasan emas atau perhiasan biasa. Setelah dijumlah, ternyata alhamdulillaah jumlahnya mencapai Rp 100 juta. Dana titipan umat itu kami sampaikan ke rakyat Muslim Afghanistan. Bentuknya adalah berupa obat-obatan yang dititipkan melalui tim medis MER-C Jakarta pimpinan dr. Joserizal Jurnalis, Sp.BO," jelas Aa Gim. Untuk acara konser amal di Sabuga ITB, belum selesai perhitungan jumlah dananya.
Kegiatan yang tergolong sukses ini, dihadiri pula oleh perwakilan dari 30 ormas dan OKP tingkat Jabar. Walhasil, berbeda dengan konser-konser amal sebelumnya yang dikemas oleh "Venusa Production" pimpinan Tatang Suherman, pada konser kali ini terlihat sejumlah tamu undangan memakai seragam organisasi. Ya, suasananya mirip temu kangen atau silaturahmi akbar. Dalam kegiatan ini majelis dapat juga mengapresiasi lagu-lagu grup Bimbo yang antara lain berjudul "Antara Kabul dan Washington”, yang sempat menciptakan suasana hangat dan memancing hadirin meneriakkan takbir. WaLlahu a’lamu bishshawab.
*** Makassar, 21 Oktober 2001
14 Oktober 2001
[+/-] |
495. Siri’ na-Pacce dan Perang Informasi |
Demi keotentikan, sebagai pertanggung-jawaban kepada Allah SWT, dalam kolom ini setiap ayat Al Quran ditransliterasikan huruf demi huruf. Bila pembaca merasa "terusik" dengan transliterasi ini, tolong dilampaui, langsung ke cara membacanya saja.
Akhir-ahirnya Amerika Serikat dan Inggris menyerang Afghanistan, yang berpenduduk 26 juta jiwa. Yang baru saja menang perang melepaskan diri dari cengkraman 10 tahun rezim komunis Uni Soviet sejak 1979. Yang pemerintahannya masih belum stabil. Yang tingkat kemajuan ekonominya masih dibawah garis kemiskinan. Yang rakyatnya, yang ummat Islam itu masih hidup dalam kemiskinan. Yang ratusan ribu ummat Islam masih tinggal di kemah-kemah pengungsian. Mereka inilah ummat Islam Afghanistan yang diterror oleh Amerika-Inggris (baca: fundamentalis-terroris Bush-Blair) menjelang serangan atas Afghabnistan. Ratusan ribu, bahkan mendekati angka satu juta ummat Islam Afghanistan yang sengsara yang terdiri atas anak-anak, perempuan, orang-orang jompo yang diterror oleh fundamentalis-terroris Bush-Blair itu. Ummat Islam Afghanistan yang sengsara yang diterror itu mengarungi gurun pasir yang gersang menuju ke negara tetangganya.
Kehancuran World Trade Center (WTC) di New York dan runtuhnya gedung pertahanan Pentagon (Ptg) di Washington sangatlah tidak sebanding dengan kesengsaraan anak-anak, perempuan, orang-orang jompo ummat Islam Afghanistan yang jumlahnya mendekati satu juta orang itu, yang diterror oleh fundamentalis-terroris Bush-Blair itu menjelang hari H-nya penyerangan atas Afghanistan. Bahkan fundamentalis-terroris Bush tidak malu-malu secara arogan dan manipulatif “memanfaatkan” hancurnya WTC dan runtuhnya Ptg untuk menggiring opini seluruh bangsa-bangsa di dunia menjadi opini internasional, dengan menyodorkan ultimatum: "Apakah mau mendukung kami atau mendukung terrorisme”.
Maka inilah jawaban ummat Islam! Firman Allah SWT:
-- ADZN LLDZYN YQATLWN BANHM ZHLMWA WAN ALLH ‘ALY NSHRHM LQDYR. ALDZYN AKHRJWA MN DYARHM BGHYR HQ ALA AN YQWLWA RBNA ALLH (S. ALHJ, 39-40), dibaca: Udzina lilladzi-na yuqa-talu-na biannahum zhulimu- wainnaLla-ha ‘ala- nashrihim laqadi-r. Alladzi-na ukhriju- min diya-rihim bighayri haqqin illa- ayyaqu-lu- rabbunaLla-hu (s. alhjj), artinya: Diizinkan berperang karena mereka dizalimi. Yaitu orang-orang yang diusir dari tempatnya bermukim dengan tidak benar hanya karena mereka berkata Maha Pemelihara kami adalah Allah (22 : 39-40). Dan Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, dari Nu’man ibn Basyir seperti berikut:
-- LMW^MNYN FY TRAHMHM WTWADHM WT’AATHFHM KMTSL ALJSD ADZA ASYTKY ‘ADHWA TDA’AY LH SA^R JSDH BALSHR WALHMY, dibaca: Almu’mini-na fi- tara-humihim watawa-dihim wata’a- thifihim kamatsalil jasadi idzasy taka- ‘udhwan tada-‘a- lahu sa-iru jasadihi bissahri walhumma, artinya: Para mu’min dalam kasih mengasihi, cinta mencintai, tolong menolong, ibarat tubuh, jika ada salah satu anggota yang terkena luka, seluruh tubuh ikut menderita tidak dapat tidur dan meriang (ditimpa demam). Berdasarkan ayat (22 : 39-40) dan Shahih Bukhari yang dikutip di atas itu ummat Islam yang punya harga diri balik bertanya: "Apakah mau ikut bersama-sama menegakkan siri’ na-pacce, harga diri ummat Islam dan solidaritas atas kaum Muslimin Islam Afghanistan yang teraniaya, atau mendukung state-terrorism fundamentalis-terroris Bush-Blair itu?”
Pertanyaan ini ditujukan pula kepada Lembaga Eksekutif serta Lembaga Legislatif Indonesia, dan supaya kedua lembaga itu dan alat-negara, yang kebanyakan terdiri dari ummat Islam juga, dapat “memahami” keinginan sweeping sebagian ummat Islam Indonesia, yang mereka anggap melanggar hukum positif itu, tidak lain karena mereka itu sedang “meriang”. Maka janganlah dihadapi dengan tindakan represif, andai kata mereka mensweeping, takutlah akan sanksi Allah SWT di Hari Pengadilan kelak.
***
Ada dua sisi dari perang antara fundamentalis-terroris Bush-Blair versus Gerakan Pelajar Islam (Thaliban). Sisi yang pertama perang konvensional, yaitu perang senjata lawan senjata dan sisi yang lain perang canggih yaitu perang informasi lawan informasi. Akhir-akhirnya fundamentalis-terroris Bush-Blair tidak berdaya dalam perang informasi di Afghanistan, karena alat propagandanya yaitu CNN, BBC, NBC; ABC telah keok di Afghanistan. Yang selama ini dengan corong pengeras suara CNN, BBC, NBC; ABC dari fundamentalis-terroris Bush dapat seenak perutnya memutar balik informasi ke dunia internasioanl. Namun sekarang dalam perang melawan mujahidin-mujahidin Afghanistan dibawah Usamah bin Ladin dan Muhammad Umar, ternyata alat-alat mesin propaganda pemimpin fundamentalis-terroris Bush dipaksa tunduk kepada strategi kaum Muslimin mujahidin Afghanistan. Sampai-sampai raja berita 24 jam CNN harus menjadi pengecer berita yang berdiri diluar pagar Afghanistan memungut berita-berita yang keluar lewat pagar negara Islam Afghanistan di perbatasan Pakistan. Memang benar-benar fundamentalis-terroris Bush dibuat tidak berkutik oleh alat-alat mesin berita mujahidin Afghanistan. Semua mass media, baik itu tv, radio, kantor-kantor berita dan surat-surat kabar harus melalui jalur dan arus yang dipancarkan oleh Al Jazirah dari Qatar.
Fakta-fakta kerusakan akibat ledakan misil-misil fundamentalis-terroris Bush-Blair yang ditembakkan melalui pesawat-pesawat tempurnya, dan kapal-kapal laut induknya ke arah Kabul, Kandahar, Jalalabad, Kunduz, Mazar-i-Sharif, berhasil dipancarkan dan didengungkan keseluruh dunia melalui pancaran satelit al-Jazirah di Qatar. Sehingga fundamentalis-terroris Bush tidak dapat lagi membohongi dunia internasional, karena jempolan corong pengeras suara CNN hanya sekadar menjadi pengecer berita. Inilah sekadar contoh bagaimana CNN membisu. Al Jazirah memberitakan: “Four USA/UK planes have been shot down by Thaliban since yesterday, but no mention on BBC and CNN. In order to keep the moral of USA/UK air forces the media is playing deaf, dumb and blind. The wreckage of one plane along with its killed crew members have been identified including pilot. The wreckage of three others is actively sought. As soon as it is found we will inform you.” WaLlahu A’lamu bi shShawab.
*** Makassar, 14 Oktober 2001
7 Oktober 2001
[+/-] |
494. Freedom of Speech dan Jihad |
Demi keotentikan, sebagai pertanggung-jawaban kepada Allah SWT, dalam kolom ini setiap ayat Al Quran ditransliterasikan huruf demi huruf. Bila pembaca merasa "terusik" dengan transliterasi ini, tolong dilampaui, langsung ke cara membacanya saja.
Voice of America (VOA) adalah sebuah layanan siaran radio internasional yang didanai oleh pemerintah AS. Tapi pemerintah dilarang mendikte isi laporan yang akan disiarkan. VOA menyiarkan sejumlah program lebih dari 900 jam setiap pekan dengan mencakup lebih dari 91 juta pendengar di seluruh dunia VOA pekan lalu membuat kontroversi dengan mengesampingkan keberatan Deplu AS dan tetap menyiarkan yang juga memasukkan wawancara dengan pemimpin Thaliban, Mullah Muhammad 'Umar. Laporan VOA itu diudarakan dalam berbagai macam bahasa, termasuk dua bahasa di Afghanistan. Padahal jubir Deplu AS, Richard Boucher, menyatakan wawancara dengan Omar itu tidak seharusnya dilakukan oleh stasiun radio milik pemerintah AS itu.
Arkian, dengan demikian apa yang digembar-gemborkan Amerika tentang kebebasan berbicara, ternyata itu slogan saja, omong kosong belaka. Atau paling tidak, harus sesuai dengan keinginan Yang Dipertuan Agong Amerika. Karena begitu VOA menyiarkan wawancara dengan Mullah Muhammad 'Umar seperti diuatarakan di atas, serta-merta George W. Bush menunjuk Robert Reilly, seorang tokoh di pemerintahan Ronald Reagan, sebagai direktur yang baru dari VOA. Reilly dikenal sebagai pemandu acara talk show mingguan soal kebijakan luar negeri di VOA dan Worldnet TV sejak 1990.
Syahdan, Bush sudah berhasil dengan "gemilang" memperlihatkan kemunafikan tingkat tinggi di dunia internasional. Freedom of speech, freedom of the press? Dream On !
Tentu saja pemimpin-pemimpin kita tidak akan meniru jejak langkah Bush, karena memang ia bukan orang Islam, tidak pernah membaca ayat berikut:
-- KBR MQTA 'AND ALLH AN TQWLWA MA LA TF'ALWN (S. ALSHF, 4), dibaca: kabura maqtan 'indaLla-hi an taqu-lu- ma- la- taf'alu-n (s. ashshaf), artinya: Besar kutukan Allah atas (orang) yang tidak melakukan apa yang dikatakannya (61:4).
***
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Umar Syihab mengatakan, "sebaiknya seruan jihad MUI untuk ummat Islam Indonesia dalam rangka mendukung perjuangan muslim Afghanistan sekaligus menentang rencana agresi Amerika Serikat (AS) janganlah dinilai sebagai langkah politik praktis MUI." Ini tentu saja merupakan reaksi MUI terhadap Menteri Agama yang mengatakan "seruan jihad MUI itu sudah merupakan politik praktis" Umar Syihab menambahkan: "Karena bagaimanapun, MUI sebagai lembaga keagamaan tidak terlepas dari politik. 'Politik juga bagian dari agama,' ujar Umar Syihab disela-sela acara peluncuran Pusat Spiritual Islam di Bidakara, Sabtu 29/9." Umar Syihab, yang juga pakar tafsir itu menegaskan, jika AS benar-benar menyerang salah satu negeri Islam, maka tentu ada menjadi kewajiban jihad bagi ummat Islam lainnya dimanapun karena Ummat Islam itu bersaudara. "Kewajiban jihad muncul bila hak asasi muslim dilanggar," tegasnya.
Menurut arti bahasa (lughawi), jihad adalah bersungguh-sungguh. Jahada filamri, artinya berusaha dengan sungguh-sungguh. Dengan mendasarkan pada pengertian bahasa tersebut, oleh sebagian tokoh agama dan intelektual, kata jihad diimplementasikan dalam banyak aspek. Maka, menurut mereka, semua kegiatan kebaikan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh adalah jihad. Menuntut ilmu, bekerja, atau berbagai kegiatan lain, bila dilakukan secara sungguh-sungguh dan bertujuan baik semua adalah jihad. Tetapi, jihad tidak boleh dibatasi pengertiannya hanya menurut arti bahasa saja. Karena, di samping arti bahasa, jihad juga memiliki makna istilah yang digali dari nash-nash syar'i yang menjelaskan tentang perintah jihad. Berdasarkan pengertian menurut Syari'ah (syar'i) jihad memiliki arti spesifik, yaitu : "qitaalu lkuffaari fiy sabiyliLlahi li i'lai kalimatiLlahi", yaitu memerangi orang-orang kafir di jalan Allah dalam rangka meninggikan kalimat Allah (Islam). Jadi, jihad adalah mengangkat senjata untuk melawan atau memerangi orang-orang kafir, dalam rangka membela kehormatan Islam dan kaum muslimin.
Karena sekarang ma'na lughawi dari kalimah jihad lebih dominan dimasyarakatkan ketimbang ma'na syar'inya, maka menurut hemat saya lebih elok jika sekarang kita pakai saja istilah "qitaal" untuk ma'na syar'i dari kalimah jihad dalam konteks AS memerangi Afghanistan. Maka dalam konteks elok kiranya diintensifkanlah mengemukakan ayat:
-- ADZN LLDZYN YQATLWN BANHM ZHLMWA AN ALLH 'ALY NSHRHM LQDYR (S.ALHJ, 39), dibaca: Udzina lilladziyna "yuqa-talu-na" biannahum zhulimu- wainnaLla-ha 'ala- nashrihim laqadi-r (s. alHjj, 22:39), artinya: Diizinkan "berperang" karena mereka dizalimi, dan Allah berkuasa untuk memenangkan mereka. Untuk menggalang persatuan ummat dalam menghadapi musuh-musuh kaum muslimin, maka hendaklah diintensifkan dibacakan sebagai "pangumpu'" di dalam shalat ayat yang berikut:
-- AN ALLH YHB ALDZYN YQATLWN FY SBYLH SHFA KANHM BNYAN MRSHWSH (S. ALSHF, 4), dibaca: InnaLla-ha yuhibbu lladzi-na "yuqa-tiluwna" fi- sabi-lihi shaffang kaannahum bunya-num marshu-sh (s.ashShaff), artinya: Sesungguhnya Allah mencintai mereka yang "berperang" pada jalannya dengan cara bershaf-shaf laksana bangunan yang kokoh (61:4). WaLlahu A'lamu bi shShawab.
*** Makassar, 7 Oktober 2001