Menurut John T. Zadrozny, Professor of Sociology, University of Wisconsin dalam bukunya Dictionary of Social Science, dengan imprint Public Affairs Press Washington DC., 1959, tercatat da!am Library of Congress Catalog Card No.58-13401, status quo berarti conditions as they are, Lalu menurut Laurence Urdang, editor in chief dalam buku The Random House Dictionary of the English Language, dengan imprint Random House Inc., New York, 1968, tercatat dalam Library of Congress Catalog Card No. 68-19699, status quo, juga biasa disehut status in quo, berarti the existing state or condition. Istilah status quo menurut kedua orang pakar penulis kamus di atas itu kurang lebih sama pengertiannya dengan istilah old established forces yang diperkenalkan tokoh Orde Lama Bung Karno, sebagai lawan dari kubu new emerging forces. Dalam dunia perpolitikan di Indonesia dewasa ini status quo dikaitkan dengan Orde Baru. Dan nenurut kelompok yang menepuk dada sebagai reformis sejati predikat status quo itu ditujukan kepada partai Golkar. Adapun kriterianya ialah: tidak menolak dwifungsi ABRI, terlibat KKN, tidak menegakkan supremasi hukum, memposisikan diri sebagai mesin politik Orde Baru, tidak menggunakan budaya demokrasi yang egaliter, tidak setuju terhadap otonoMi daerah yang seluas-luasnya, tidak mendukung amandemen 1945. Saya tidak mengerti apa latar belakang pembuat kriteria ini mengapa kriteria yang sangat penting tidak dimasukkan, yaitu tidak setuju kepada kebebasan pers, dan tidak setuju dengan menjamurnya partai-partai politik. Tak tahulah kita apakah cap status quo itu ditujukan pula atau tidak kepada mantan-mantan tokoh Golkar yang loncat bajing ke IPKI atau mantan tokoh Golkar yang kalah bertarung dengan Akbar Tanjung lalu membentuk partai baru, PKP. Yang menarik pernyataan Sambuaga dalam debat dengan Hikam dilayar kaca, bahwa partai Golkar tidak tergolong dalam kekuatan status quo. Bahkan dalam iklan di Harian FAJAR, edisi Sabtu, 22 Mei 1999, halaman 4, terpampang pernyataan tentang visi, missi, platform dan paradigma baru partai Golkar sebagai pelopor reformasi dan anti status quo. Lehih rancu lagi selagi maraknya demonstrasi mahasiswa dunia pers selalu memberikan gelar atas Arifin Panigoro sehagai pengusaha pro-reformasi. Ternyata Arifin Panigoro ini diproses Kejaksaan Agung karena masalah korupsi, jadi sama keadaannya dengan HM Soeharto yang juga sementara diproses oleh Kejaksaan Agung. Artinya Arifin Panigoro ini termasuk ke dalam golongan penganut status quo, karena kena oleh salah satu kriteria status quo yang telah dibéberkan di atas itu.
Karena demikian rancunya penggunaan istilah status quo dalam dunia poltik tersebut, maka lebih balk kita coba mengaitkan istilah status quo kepada orde sehelum Orde Baru, yaitu Orde Lama. Saya masih ingat tahun lima puluhan di Bandung. Aksi coret-coretan di dinding-dinding, di pagar-pagar yang temanya tentang konsep Bung Karno, yaitu Nasakom dan Marxisme yang diterapkan di indonesia. Pada mulanya ada coretan: dukung konsep Bung Karno. Besoknya coretan itu ditambah dengan kata jangan di depannya, mnenjadilah ia jangan dukung konsep Bung Karno. Besoknya ada terselip kata ragu-ragn sehingga coretan itu menjadi jangan ragu-ragu dukung konsep BungKarno. Besoknya coretan ditambah lagi dengan tanda tanya disertai kata no, nienjadilah jangan ragu-ragu dukung konsep Bung Karno? No.
Firman Allah SWT:
-- YAYHA ALDZYN AMNWA ATQWAALLH WALTNZHR NFS MA QDMT LGHD (S.ALHSYR,18), dibaca: ya-ayyuhal ladzi-na a-manu- ittaqutLla-ha waltandzur nafsum ma- qaddamat lighadin, artinya: Hai orang-orang bermnian, taqwalah kepada Allah dan mestilah setiap diri manusia itu mengkaji masa lalu untuk orientasi masa depan (59:18).
Dalam konteks status quo Orde Lama perlu dikaji konsep ideologis Bung Karno tentang Nasakom, nasionalisme, agama, komunisme dan marxisme yang diterapkan di Indonesia. Dalam Seri 37O dan 372 lalu telah dikemukakan Tap No.XXV/MPRS/1966 dan Tap No. MPR/1973 yang masih berlaku hingga sekarang, yang melarang faham marxisme di Indonesia. Historishe materialisme yang atheis dengan metode dialektika atau pertentangan kelas adalah doktrin dari Karl Marx yang menganggap bahwa agama itu adalah candu bagi rakyat. Penganut marxisme masih tetap eksis di Indonesia, yaitu dengan munculnya marxis gaya baru dalam kalangan pemuda, yang radikal, yang menyusup di tengah-tengah masyarakat, di tengah-tengah organisasi sosial politik, ibarat Carbon-radikal (C.) yang ganas yang menyusup ke dalam inti sel menularkan keganasan itu pada DNA yang ditempelinya, sehingga DNA menjadi ganas pula. Bahkan Abd Latif nara pidana Gerakan 30 September yang baru dibebaskan mulai mempengaruhi generasi muda yang kurang memahami liku-liku pemherontakan PKI tahun 1965, dengan mencoba menegakkan benang basah, membangun opini menyalahkan pak Harto yang menindas pemberontakan itu. Memang harus diakui bahwa Pak Harto telab melakukan kesalahan yang menterapkan strategi pembangunan konsep orang-orang sosialis dalam CSIS yang dikenal dengan strategi akselerasi modernisasi yang membuahkan KKN. Akan tetapi kesalahan Pak Harto tidak boleh membutakan mata kita akan jasa beliau secara ideologis yang telah menghancurkan pemberontakan PKI pada 30 September 1965. Itu adalah MA QDMT, dibaca ma- qaddamt, mengkaji masa lalu dalam konteks status quo Orde Lama yang bersifat ideologis.
Kemudian LGHD, dibaca lighadin, untuk orientasi masa depan, terutama sekali masa pasca Pemilu. Rakyat Indonesia yang akan menggunakan hak pilihnya perlu berhati-hati, jangan sampai memilih partai-partai politik yang telah disusupi oleh para penganut status quo Orde Lama. Sebaiknya dalam kampanye, jurkam parpol di samping mengemukakan program-program partainya, tidak pula kurang pentingnya untuk menunjukkan bahwa partainya itu bersih dari status quo Orde Lama. Ada lagi sebuah ciri khas sikap para penganut status quo Orde Lama, yaitu kultus individu, sangat membesarkan bahkan memuja orang yang ditokohkannya, seperti urang-orang komunis memuja Lenin, Stalin dan anggota Partai Ba’ats yang mengkultuskan Saddam Husein. Salah satu ekspresi pengkultusan itu dengan memajang potret tokoh pujaannya itu dalam ukuran besar secara menyolok. WaLlahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 23 Mei 1999
23 Mei 1999
[+/-] |
374. Status Quo |
16 Mei 1999
[+/-] |
373. KPU Tidak Adil Dalam Menimbang |
Barangkali masih ingat dalam Seri 370 yang lalu perangkat halus (baca: keadaan yang abstrak) yaitu tentang hal amal sedekah atas dasar penampilan akan hilang pupus, diibaratkan dalam perangkat kasar (baca: keadaan alam) hujan yang mengguyur lereng bukit, mengikis lapisan tanah hingga timbul batu karang licin, yaitu erosi. Dalam Seri 372 tentang keadaan kejiwaan Al Walid ibn Al Mughirah yang dalam keadaan stress oleh kebimbangan akibat dipropakasi oleh provokator terkenal (berucht, bukan bekend) Abu Jahil, digambarkan oleh Al Quran ibarat orang mendaki gunung tersengal-sengal keletihan. Seperti diketahui menurut ilmu pengetahuan sekarang ini, tersengal-sengal karena mendaki gunung itu disebabkan oleh karena banyaknya energi yang keluar dan makin tinggi di atas permukaan bumi oksigen kian menipis. Sedikit keterangan dalam kurung, bahasa Belanda membedakan antara orang terkenal kejinya dengan yang terkenal baiknya. Yang pertama disebut berucht dan yang kedua disebut bekend.
Maka demikianlah kali ini akan dikemukakan tentang keseimbangan, yaitu mengenai apa saja yang imbang, baik perangkat halus maupun perangkat kasar. Dapat bermakna keseimbangan alam, dapat pula bermakna keseimbangan kejiwaan, dapat juga bermakna keseimbangan penilaian, bahkan dapat bermakna suatu alat dalam keadaan keseimbangan yang disebut dengan timbangan. Kesemuanya ini ada dalam S. ALRHMN (dibaca Arrahma-n).
Allah SWT mulai menunjuk kepada keseimbangan makrokosmos. W ALSMA" RF'AHA W WDH'A ALMYZAN (S. ALRHMN, 7), dibaca: Wassama-a rafa'aha- wa wadha'al mi-za-n (S. Arrahma-n), artinya: makrokosmos itu ditinggikan dan dijadikan dalam keadaan seimbang (55:7). Allah SWT menciptakan mizan, keseimbangan di makrokosmos. Adapun keseimbangan di makrokosmos itu sifatnya adalah keseimbangan yang dinamik. Allah sebagai Ar Rabb, Maha Pengatur, mengatur makrokosmos melalui gravitasi. Apapun penafsiran para pakar tentang gravitasi, apakah itu suatu medan gaya, menurut penafsiran Newton, atau apakah itu suatu garis geodesik menurut penafsiran Einstein, maka melalui gravitasilah Allah SWT mengatur gerak makrokosmos yang dalam keseimbangan dinamik. Matahari bersama-sama dengan jutaan bintang, atau najm menurut bahasa Al Quran, dan gas interstellair, yang dalam istilah Al Quran disebut dukhan mengedari pusat Milky Way dalam keseimbangan dinamik. Atau dalam ruang lingkup yang lebih kecil, tata-surya, planet-planet, yang dalam bahasa Al Quran disebut dengan kaukab mengelilingi pusat tata-surya yaitu matahari, juga dalam keadaan mizan, keseimbangan yang dinamik itu.
Itu semua adalah ilustrasi, yang tujuannya adalah sebuah ibarat tentang keseimbangan kejiwaan, keseimbangan perihal kehidupan manusia, keseimbangan dalam penilaian yang disebut keadilan, termasuk di dalamnya membuat keadaan seimbang dalam melakukan pekerjaan menimbang. ALA TATHGHA FY ALMYZAN (S. ALRHMN, 8), dibaca: Alla- tathghaw fil mi-z-an (S. Arrahma-n), artinya: Supaya tidak terjadi ketidak tertiban dalam menimbang.
Khusus mengenai keseimbangan dalam penilaian yang disebut keadilan Komite Pemilihan Umum (KPU) telah menimbang dengan tidak adil alias menilai ganda. Dua orang anggota KPU, yaitu A.Alfian Mallarangeng dan Affan Gaffar walk out dari dalam gelanggang sidang. Dalam sidang yang dipimpin Ketua KPU Rudini akhirnya diputuskan bahwa anggota KPU dibolehkan untuk berkampanye. Keputusan itu sebenarnya sudah final sekitar sebulan yang lalu. Tetapi A.Alfian Mallarangeng, Affan Gaffar dan Adnan Buyung Nasution minta agar ditinjau kembali. Alasan mereka, karena KPU melarang menteri berkampanye, karena itu para anggota KPU juga tidak boleh berkampanye. Dalam tiga hari KPU kembali meninjau dan membahas kembali putusan itu, namun setiap pembicaraan selalu mengalami kunci-mati (deadlock). Akhirnya hari Jum'at kemarin dulu diputuskan ulang bahwa anggota KPU tetap boleh kampanye. "Ini adalah merupakan keputusan KPU, titik," seru Rudini dengan nada berang, demikian saya lihat dalam layar monitor TV, tatkala diwawancarai oleh para wartawan.
Hasballah M. Saad anggota KPU dari Partai Amanat Nasional mengatakan bahwa keputusan anggota KPU berkampanye sudah final. Karena menurut Saad orang membuat partai bukan untuk menjadi anggota KPU belaka. Lalu bagaimana kalau tidak diizinkan untuk berkampanye, demikian ujar Saad selanjutnya. Untuk itu kepada Saad saya cuma ingin menitipkan pesan kata-kata mutiara bahasa Makassar: Ka'biliki kalennu. Napunna parisiki nusa'ring, e kammatongintu na'sa'ring parannu tau. (Cubitlah dirimu. Kalau nyeri kau rasakan, niscaya demikian pula dirasakan oleh sesamamu manusia). Kalau anda yang bukan ketua partai merasa nyeri dilarang berkampanye, lebih-lebih lagi demikian pula dirasakan oleh Ketum Partai Persatuan Pembangunan dan Ketum Partai Golkar yang dilarang berkampanye. Dan oleh karena dengan melihat nama anda patut saya menduga bahwa anda itu orang Islam. Maka saya titipkan pula pesan dari ayat yang berikutnya dari yang telah dikutip di atas: W AQYMWA ALWZN BALQSTH W LA TKHSRWA ALMYZAN (S. ALRHMN, 9), dibaca: Wa aqi-mul wazna bil qisthi wa la- tukhsarul mi-za-na (S. Arrahma-n), artinya: Tegakkanlah timbangan dengan adil (yang terbit dari nurani kamu) dan janganlah kurangi timbangan (waktu membuat penilaian) (55:9).
Hamzah Haz yang Ketum Partai Persatuan Pembangunan dan Akbar Tanjung yang Ketum Partai Golkar telah mengundurkan diri, melepaskan jabatan menteri, karena ingin berkampanye. Maka seyogianya anggota KPU yang ingin berkampanye kalau punya siri' (ini bahasa Makassar yang artinya lebih tinggi kualitasnya dari malu) berhentilah menjadi anggota KPU, supaya kredibilitas partai anda tidak meluncur turun. Nanti rakyat berkata: Baru anggota KPU saja sudah tidak berlaku adil, bukankah lawannya adil itu zalim? Apapula kalau partainya telah memegang kekuasaan, apakah dapat dijamin tidak akan zalim? Walla-hu a'lamu bishshawa-b.
*** Makassar, 16 Mei 1999
9 Mei 1999
[+/-] |
372. C-Dot |
C-Dot, atau C-Titik (C.), terjadi jika lemak menitik ke bara-api. Asap lemak hasil pembakaran yang mengandung unsur C. tersebut diserap oleh daging yang dipanggang di atasnya. Juga C. ini terdapat banyak dalam sisa minyak goreng yang telah dipakai. Carbon ini sangat ganas, lebih ganas dari virus, sehingga disebut pula Carbon-radikal. Kerjanya menyerang DNA, yaitu bagian tubuh yang paling dalam. DNA (deoxyribonucleicacid) suatu kelas inti asam (nucleic acids) yang mengandung deoxyribose, terdapat utamanya dalam inti sel. Allah SWT mentaqdirkan (qadha dan qadar) makhluqNya khusus dari jenis yang dapat bertumbuh dan berkembang biak dalam wujud rantai DNA. Masing-masing individu memiliki rantai DNA tersendiri. DNA meneruskan sifat-asli (heredity) makhluk kepada turunannya. Juga DNA ini membentuk dan membangun protein.
Jika C. ini menempel pada DNA, maka DNA itu menjadi ganas pula, menjadi DNA.(DNA-dot). Selanjutnya dapat terjadi rambatan (propagasi), yaitu DNA. menempel DNA normal dan menjadikannya DNA. pula. Jika propagasi ini berlangsung terus, maka sel-sel yang intinya terjadi propagasi DNA. yang ganas itu, akan menjadi ganas pula, dan itulah sel-sel kanker. Syukur-syukur kalau Allah SWT melindungi kita, yaitu DNA. bertemu DNA., maka DNA itu kembali normal, tidak ganas lagi. Itulah gunanya selalu berdoa kepada Allah SWT supaya diberi kesehatan, karena tak seorang juapun yang tidak pernah makan ikan atau daging bakar. Dewasa ini bagian teknologi makanan LIPI sudah membuat alat panggang yang bara-apinya di atas, sehingga lemak yang menitik ke bawah itu tidak mengena bara-api. Artinya ikan atau daging panggang itu bebas polusi C.. Informasi mengenai terbentuknya dan tindak-tanduk C. ini saya dapatkan dari seorang dosen senior Unhas, pakar ilmu-obat-obatan, yaitu DR Tjiptasurasa setelah shalat Jum'at di masjid Syura kemarin dulu.
Metode Al Quran dengan mengambil peristiwa di alam ini sebagai bahan kiasan untuk penjelasan bandingan. Dalam Seri 370 dikemukakan sebuah ayat tentang pergolakan batin Al Walid ibn Al Mughirah yang dikiaskan ibarat orang mendaki: SARQH SH'UWDA (S. ALMDTSR, 17), dibaca: Sa.urhiquhu- sa'u-dan (S. Almuddatstsir), artinya: Aku membebaninya (seperti beban orang) mendaki (74:17). Pada suatu waktu Al Walid ibn Al Mughirah datang kepada Nabi Muhammad SAW, maka Nabipun membaca beberapa ayat Al Quran. Rupanya bunyi dan isi ayat itu dapat menggugah batin Al Walid. Ketika Abu Jahil mendapat kabar bahwa Al Walid mulai terpengaruh, segera ia menemui Al Walid. Abu Jahil memprovokasi Al Mughirah sehingga menjadi bimbang. Ayat (74:17) mengungkapkan potret batin Al Mughirah, ibarat orang mendaki. Jika orang mendaki makin tipis oksigen yang dihirupnya, lalu menjadi sesak nafas.
Metode Al Quran dengan mengambil peristiwa di alam ini sebagai bahan kiasan untuk penjelasan bandingan, dalam seri ini dipakai pula. Yaitu C. diibaratkan golongan marxist di dalam tubuh Republik Indonesia yang kita cintai ini. Bukan penyusupan komunis saja yang patut diwaspadai, melainkan seluruh penganut marxisme. Komunis hanya salah satu di antaranya. Seperti misalnya negara mantan Yugoslavia, yang dijagokan oleh golongan sosialis di Indonesia dahulu. Yugoslavia bukan negara komunis, melainkan negara sosialis yang berideologi marxisme. Bagi golongan sosialis di Indonesia negara Yugoslavia merupakan idola mereka sebagai suatu negara sosialis. Menurut Tap No.XXV/MPRS/1966 dan Tap No.V/MPR/1973 yang masih berlaku hingga sekarang, yang dilarang di Indonesia bukan hanya komunisme saja, melainkan marxisme pada umumnya.
Dewasa ini muncul marxisme dengan bulu baru dan gaya baru. Bulu baru, yaitu neo-marxisme, musang berbulu ayam. Dengan berbulu ayam mengagitasikan pemahaman baru yang diadopsi dari apa yang terjadi di Amerika Selatan. Berupaya membangkitkan semangat perlawanan kelas tertindas dengan apa yang dikenal sebagai "teologi pembebasan". Gaya baru, yaitu melakukan trik-trik penyusupan, ibarat C. yang menyusup ke dalam inti sel dan menempel DNA. Dimulai dengan menyusup ke dalam para mahasiswa pengunjuk rasa yang masih murni menyampaikan aspirasi secara damai kepada SI MPR. Mereka menyusup proaktif pada bagian depan. Setelah berdekatan dengan petugas keamanan, mereka memprovokasi petugas keamanan untuk menaikkan emosinya, ibarat C. menempel pada DNA. Setelah petugas menjadi DNA. (baca: emosi petugas naik), mereka membuka jalan, sehingga mahasiswa yang murni hendak menyampaikan aspirasi secara damai pada lapisan di belakangnya yang menjadi korban emosi petugas keamanan. Teknik gaya baru C. (baca: penyusupan orang-orang marxis) ini patut diwaspadai oleh Orsospol, khususnya partai-partai politik para kontestan Pemilu.
Doktrin marxisme adalah historishe materialisme yang atheis dengan metode dialektika atau pertentangan kelas. Memang PKI telah hancur, akan tetapi penganut marxisme masih tetap eksis di Indonesia. Itulah dia para provokator yang mempraktekkan doktrin pertentangan kelas Karl Marx dengan mengadu domba antar agama, antar etnis, menteror, radikal, kejam. Kekejaman mereka itu dapat kita lihat tatkala mereka merusak mayat-mayat pemuda dan remaja masjid anggota Pam Swakarsa yang mereka bantai pada waktu SI MPR yang baru lalu. Kekejaman mereka itu serupa dengan kekejaman PKI Madiun dan PKI Getapu, serta kekejaman tentera mantan Yugoslavia (Serbia). Mereka itulah C. yang merusak DNA tubuh Republik Indonesia. Walla-hu a'lamu bishshawa-b.
*** Makassar, 9 Mei 1999
2 Mei 1999
[+/-] |
371. Mobil yang Bebas Pencemaran, Cara Pandang Parsial |
Syahdan, kolom Wahyu dan Akal - Iman dan Ilmu ini berpaling dahulu dari percaturan politik di tanah air. Kolom ini bertempat pada halaman Iptek dan Kesehatan, oleh sebab itu kolom ini tidak boleh sunyi dari substansi tersebut yang aktual.
Pemerintah California bersama-sama dua buah perusahaan otomotif Daimler Chrysler AG dan Ford Motor CO memaklumkan pemakain fuel-cell untuk alat propulsi kendaraan beroda empat. Fuel-cell menghasilkan energi listrik arus searah dengan cara hidrogen (H) yang dialirkan ke anoda dan oksigen (O) yang dilairkan ke katoda. Kedua unsur tersebut diperoleh dengan cara pemisahan H dengan O dari H2O (air), sedangkan air mudah didapat.
Masalahnya, memisahkan unsur H dengan O dari air bukan pekerjaan yang mudah dalam kontex biaya. Sebagai perbandingan, biaya produksi massal sistem fuel-cell sekitar $30.000, sedangkan untuk bahan bakar minyak hanya $3000, jadi lipat 10 kali. Namun Michael Brown yang chief executive officer dari perusahaan minyak Atlantic Richfield Co optimis dengan mengatakan bahwa ia tidak bicara soal revolusi melainkan evolusi. Suatu saat katanya di masa depan fuel-cell juga akan didukung oleh perusahaan-perusahaan minyak, oleh karena unsur H dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk minyak. John White dari Sierra Club meramalkan, fuel-cell akan menggantikan minyak, karena teknologi ini memungkinkan kita merespons pemanasan global.
Benarkah sistem fuel-cell ini tidak akan turut berperan khusnya dalam pemanasan global (baca: pencemaran termal, thermal pollution) ataupun pencemaran pada umumnya? Al Quran mengajarkan kepada kita untuk berkecimpung secara kaffah, secara totalitas, secara sistem, artinya kita jangan hanya melihat, memandang, berkecimpung secara parsial, secara berkotak-kotak. YAYHA ALDZYN AMANWA ADKHLWA FY ALSLM KAFT (S. ALBQRT, 2:208), dibaca: Ya-ayyhal ladzi-na a-manud khulu- fis silmi ka-ffah (S. Albaqarah), artinya: Hai orang-orang beriman masuklah ke dalam Islam secara totalitas (2:208).
Kalau kita melihat hanya secara parsial, maka kendaraan dengan sistem fuel-cell yang mempergunakan unsur H dan O tersebut hanya akan memberikan emisi uap air ke lingkungan sekitarnya, sehingga fuel-cell bebas pencemaran. Sekali lagi kalau hanya melihat secara parsial, fuel-cell tidak akan terlibat dalam pemanasan global, karena tidak mengemisi gas penyebab efek rumah kaca, disingkat dengan gas rumah kaca.
Seperti telah berulang kali dibahas dalam kolom ini gas rumah kaca yang paling (tidak) bertanggung-jawab atas pemanasan global adalah emisi gas karbon-dioksida, hasil pembakaran bahan bakar fosil (kayu, batu-bara, minyak bumi dan gas alam) dengan oksigen. Karbon-dioksida ini mengurung permukaan bumi membentuk ruang ibarat rumah kaca yang besar. Sinar matahari menembus lapisan karbon-dioksida, analog dengan atap dan dinding gelas dari rumah kaca. Setelah masuk ke dalam ruang tersebut energi radiasi matahari itu beralih menjadi energi panas. Gas dan gelas adalah penghantar panas yang jelek, sehingga ruang rumah kaca itu berfungsi menjadi perangkap panas. Rumah kaca yang dibuat oleh manusia memang tujuannya untuk menangkap panas bagi pohon buah-buahan dan sayur-sayuran ditanam di daerah dingin. Namun perangkap panas yang terbentuk oleh lapisan karbon-dioksida itu menyebabkan terjadinya panas global, yang menaikkan permukaan laut, akibat mencairnya es di kedua kutub, yang juga menjadi penyebab ganasnya el Nino dan la Nina.
Untuk memisahkan unsur H dengan O dari air dibutuhkan energi. Dari mana energi itu didapatkan? Energi untuk pengolahan itu tidak jatuh dari langit, melainkan diperoleh dari industri daya (power industry). Apa yang menjalankan industri daya itu? Itu dapat diambil dari sumber-sumber tenaga alam: Pertama, sinar matahari dengan anak-anaknya, yaitu tenaga angin, tenaga potensial air (batu-bara putih), dan tenaga potensial kimiawi hasil kerja zat hijau pohon (bahan bakar fosil); kemudian cucu sinar matahari yaitu tenaga arus laut dan ombak (anak tenaga angin), tenaga biogas (anak tenaga potensial kimiawi). Kedua, tenaga panas dari dalam bumi (ini bersaudara dengan panas letupan gunung berapi). Ketiga, energi dari gravitasi bulan yang menyebabkan terjadinya aliran laut pasang surut. Keempat, energi dari dalam inti (nuklir) atom melalui pemecahan inti, biasa dijuluki bahan bakar inti. (Energi inti melalui proses penyusunan inti atom, yaitu reaksi thermo-nuklir, sampai sekarang belum dapat dikontrol, jadi hanya dipakai sebagai bom saja).
Dari semua sumber tenaga yang diperinci di atas itu hanya bahan bakar fosil dan bahan bakar nuklir yang dapat memenuhi kebutuhan energi peradaban ummat manusia. Dalam industri daya tenaga yang tersimpan dalam bahan bakar dimunculkan menjadi tenaga panas dalam dapur (untuk bahan bakar fosil) atau dalam reaktor (bagi bahan bakar nuklir). Kemudian tenaga panas itu dialihkan menjadi tenaga mekanis dalam wujud putaran poros oleh alat penggerak mula orde pertama yang umumnya turbin uap. Tenaga mekanis berupa putaran poros itu tidak dapat dikirim jauh-jauh, karena putaran poros itu hanya dapat dipindahkan melalui roda-gigi, rantai dan sabuk. Untuk itu tenaga mekanis itu dialihkan pula menjadi tenaga listrik oleh alat penggerak mula orde kedua, yaitu generator listrik. Kombinasi alat penggerak mula orde pertama dengan orde kedua berwujud turbo-generator. Energi listrik dapat dengan mudah dikirim jauh-jauh dengan rentangan kabel. Energi listrik adalah komoditas yang dapat diperjual-belikan.
Bahan bakar fosil memuntahkan karbon-dioksida penyebab pemanasan global, sedangkan bahan bakar inti memuntahkan sampah nuklir yang tidak kurang bahanya pula. Di samping itu industri daya yang memakai bahan bakar nuklir membutuhkan air pendingin yang banyak, sehingga mengakibatkan pula terjadinya pencemaran termal yang menaikkan suhu air sungai dan pesisir laut. Ini menyebabkan ikan-ikan mati lemas, karena pertambahan suhu air sungai atau pesisir laut dapat mengurangi larutan oksigen di dalamnya, sehingga ikan-ikan sesak nafas.
Alhasil, mobil dengan fuel-cell yang dipromosikan bebas pencemaran seperti juga trem lisrik (dahulu ada di Jakarta dan Surabaya) secara tidak langsung berperan pula dalam pemanasan global. Walla-hu a'lamu bishshawa-b.
*** Makassar, 2 Mei 1999