28 Desember 2008

856. Kebudayaan Masir Kuno Belum Mengenal Sanksi Hukuman Dengan Salib?

Dalam situs Answering Islam ada dikutip ayat (12:41) : Hai kedua temanku dalam penjara, adapun salah seorang diantara kamu berdua, (akan keluar) lalu memberi minum tuannya dengan khamar, adapun yang seorang lagi dia akan disalib, "

Selanjutnya dalam situs tsb dikemukakan dua referens1:
1. Wikipedia:
Crucifixion was in use particularly among the Persians, Seleucids, Carthaginians, and Romans from about the 6th century BC to the 4th century AD.
2. Bible Encyclopedia:
Penyaliban dimulai oleh bangsa fenisia dan kartago, kemudian dipraktekkan secara meluas oleh bangsa roma,
(Karena ini kutipan dari situs tsb, tentu saja ayat 12:41 tidak dituliskan ayat aslinya –HMNA-).
Kemudian selanjutnya hujatan:
al qur'an salah contek! jaman yusuf hidup, kebudayaan romawi yang menghukum dengan salib belum masuk ke mesir.

***
Hujatan (baca: "salah contek") ini perlu dilawan dengan "jihad intelektual". Carthago itu adalah Negara Kota (City State) berpuak Phunicia. Jadi penulisan Fenisia dan Kartago itu rancu, yang benar mestinya orang Kartago (Carthaginians) berpuak Phunicia. Ejaan kata "Phunicia" menurut lidah ras Indo Jerman, sedangkan menurut lidah ras Semit : Finiqiy . Asal tahu saja, puak Finiqiy itu dari ras Semit. Memang ras Indo Jerman yang sekarang disebut bangsa Eropa/Bule suka mengubah-ubah. Orang Cina menyebut Kung Fu Tse, bangsa Bule bilang Confucius. Orang Arab menyebut Ibnu Rusyd, Ibnu Sina, bangsa Bule bilang Averrus, Avicenna.

Dari mana asalnya bangsa Finiqiy? Yang oleh Bible Encyclopedia diakuinya menjalankan praktek penyaliban ! Asal-muasal mereka dari Qabilah (kaum) 'Ad, kaum terkuat ras Semit, penghuni asli Arabia, menguasai padang pasir luas Arabia Tenggara dari pantai teluk Parsi sampai perbatasan Iraq. Al Quran menyebutkan daerah yang dikuasai kaum 'Ad itu dengan Al-Ahqaf (46:21), yang juga menjadi nama Surah. Kaum 'Ad menyombongkan diri dengan mengatakan kepada Nabi Hud AS: "Siapakah yang lebih unggul dari kami dalam kekuatan?" Maka mereka dihancurkan Allah dengan angin kencang dan dingin selama 7 malam 8 hari terus-menerus lalu mereka mati terguling seakan-akan tunggu-tunggul pohon kurma yang keropos (69:6-7).

Nabi Hud AS beserta semua pengikutnya pindah ke Hijaz sebelum angin itu datang. Mereka ini dikenal dalam sejarah sebagai bangsa Finiqiy, atau Al 'Ibriyyah Al Qadimah. Kata 'Ibriyyah berasal dari 'Ain, Ba, Ra, 'Abara artinya menyeberang. Dalam dokumen hieroglyph orang Mesir Kuno menamakan bangsa 'Ibriyah ini dengan nama Khabiru. Mereka menyeberang (beremigrasi) dan mendirikan kerajaan-kerajan di Babilonia, di Kan'an, mendirikan kerajaan maritin seperti Carthago, menguasai Laut tengah, kemudian ke Mesir mendirikan Dinasti Hyksos setelah menundukkan Dinasti Fir'aun. Bangsa Al'Ibriyah Al Qadimah ini disusul kemudian dengan emigrasi gelombang kedua yaitu kaum Al 'Ibriyyah Al Jadidah di bawah piminan Nabi Ibrahim AS. Salitis Raja Pertama dari Dinasti Hyksos mengambil Ibrahim menjadi menantu yaitu mengawinkannya dengan Hajar puteri Salitis. Dinasti Hyksos inilah yang membawa sanksi hukuman salib [ShLB] ke Mesir Kuno.

Menurut Dokumen Hieroglyph yang tertera dalam Daftar Penguasa Mesir di Turin:

The Hyksos (The Shepherd Kings) [1730 - 1580] BC invaded Egypt, and conquered the Pharao Dynasty:
15th Hyksos Dynasty:
Salitis - Bnon - Apachnan (Khian) - Khamudi

16th Hyksos Dynasty
Anat-Her - User-anat - Semqen - Zaket - Wasa - Qar - Pepi III - Bebankh - Nebmaatre - Nikare II - Aahotepre - Aaneterire - Nubankhre - Nubuserre - Khauserre - Khamure - Jacob-El - Yakbam - Yoam - Apophis (Auserre Apepi) - Amu, defeated by Ahmose in 1580.

Jacob-El tidak lain dari Nabi Yusuf bin Yacob AS yang diberikuasa oleh Raja Khamure dari Dinasti Hyksos sebagai incumbent Khaza-inu lArdh (S. Yusuf, 12:55)

Bahwa Yusuf bersentuhan dalam sejarah dengan yang bukan Fir'aun, ini dijustifikasi Al Quran:
-- WQAL ALMLK AaTWNY BH (S.YWSF, 12:50), dibaca:
-- waqa-lal maliku' tu-ni-, artinya:
-- And the (Shepherd) King said: Bring him (Yusuf) to me,
Dalam ayat tsb disebutkan Yusuf berhadapan dengan Al-Malik, The Shepherd King.
Lain halnya dengan Nabi Musa AS yang berhadapan dengan Fir'aun:
-- WQAL FR'AWN AaTWNY BKL ShR 'ALYM (S. YWNS, 10:79), dibaca:
-- waqa-la fir'aunu' tu-ni- bikulli sa-hirin 'ali-m, artinya:
-- And Fir'aun said: Bring to me every skilful magician.
Dalam ayat tsb disebutkan Fir'aun memanggil tukang sihirnya untuk menghadapi mu'jizat Nabi Musa AS.

Kalau sedikit jeli, juga dapat ditelusuri bahwa dalam Bible sebenarnya yang mengangkat Yusuf menjadi Raja Muda Mesir bukanlah Fir'aun:
[LAI-Kejadian 41:39] Kata Firaun kepada Yusuf: "Oleh karena Allah telah memberitahukan semuanya ini kepadamu, tidaklah ada orang yang demikian berakal budi dan bijaksana seperti engkau.

Coba lihat ! Dalam agama Mesir Kuno, oknum kedua dari Trinitas: Amun-Ra-Osiris, yaitu Ra menitis ke dalam setiap yang memangku jabatan Fir'aun. Para Fir'aun menganggap diri mereka titisan Ra. Tetapi dalam ayat [LAI-Kejadian 41:39] dapat kita lihat, bahwa Fir'aun percaya kepada Allah, sehingga kesimpulannya pengusa Mesir Kuno yang menyerahkan kerajaannya kepada Yusuf, bukanlah sesungguhnya Fir'aun yang menganggap dirinya titisan Ra, melainkan dia adalah Hyksos (The Shepherd King) yang bernabikan kepada Nabi Hud AS, yang mengancurkan candi-candi Mesir: "Josephus quote directly from Manetho, when he describes the conquest and occupation of Egypt by the Hyksos: By main force they easily seized it without striking a blow; and having overpowered the rulers of the land, they then burned ruthlessly, razed to the ground the temples of gods."

Alhasil, Dinasti Hyksoslah yang membawa sanksi hukuman salib [ShLB] ke Mesir Kuno. Nabi Yusuf AS tercatat sebagai Yacob dalam Dokumen Hieroglyph yang tertera dalam Daftar Penguasa Mesir di Turin. Demikianlah pada zamannya Nabi Yusuf AS sudah ada sanksi hukuman salib. Al-Quran mengoreksi kedua referns yang dikemukakan dalam situs Answering Islam di atas itu, WaLlahu a'lamu bisshawab.

***

Makassar, 28 Desember 2008