5 Mei 2002

523. Para Rasul Allah

Seri ini adalah lanjutan dari Seri 521 yang tertunda-tunda. Untuk kesinambungan kami kutip sebagian kecil dari Seri 521. Menurut Al Quran (2:213), kepada para Nabi itu Allah memberikan kitab suci supaya dapat memberikan keputusan hukum di antara ummatnya yang berselisih, para Nabi itu membawa kabar gembira dan menakutkan. Dalam Al Quran disebutkan 20 orang Nabi [(6:83-86,89); (19:56); (33:40)] Lalu bagaimana dengan: Adam, Dzulkifli, Hud, Saleh, and Syu 'aib, yang sejak kecil kita diajarkan bahwa mereka itu Nabi juga? Inilah yang antara lain telah dikemukakan dalam Seri 521.

***
Adam:
-- AN ALLH ASTHFY ADM W NwhA W AL ABRHM W AL 'AMRAN 'ALY AL'ALMYN (S, AL 'AMRAN, 33), dibaca: Inna Lla-has thafa- a-dama wa nu-han wa a-la ibra-hi-ma wa a-la 'imra-na 'alal 'a-lami-n (s. A-li 'imra-n), artinuya: Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga 'Imran di atas orang-orang di dalam 'alam (3:33).

DZulKifli:
-- W ASM'AYL W ADRYS W DZA ALKFL KL MN ALSHBRYN - W ADKHLNHM FY RhMTNA ANHM MN ALSHLhYN (S. ALANBYAa, 85,86), dibaca: Wa isma-'i-la wa idri-sa wa dzulkifli kullum minash sha-biri-n - Wa adkhalna-hum fi- rahmatina- innahum minash sha-lihi-n (s. Al.anbiya-'), artinya: Dan (ingatlah) Isma'il, Idris dan DzulKifli, masing-masing termasuk orang yang sabar - Kami masukkan mereka itu ke dalam rahmat Kami, sesungguhnya mereka itu orang-orang yang salih (21:85,86).

Hud:
-- ADZQAL LHM AKHWHM HWDA ALA TTQWN - ANY LKM RSWL AMYN (S. ALSY'ARAa, 123,124,125), dibaca: Idzqa-la lahum akhu-hum hu-dan ala- tattaqu-n - inni- lakum rasu-lun ami-n (s. Asysyu'ara-'), artinya: Tatkala berkata Hud, saudara mereka, tidakkah kamu takut (kepada Allah)? - Sesungguhnya aku seorang rasul yang tepecaya untuk kamu (26:124,125).
Shalih:
-- ADZQAL LHM AKHWHM SHLh ALA TTQWN - ANY LKM RSWL AMYN (S. ALSY'ARAa, 142,143), dibaca: Idzqa-la lahum akhu-hum sha-lihun ala- tattaqu-n - inni- lakum rasu-lun ami-n (s. Asysyu'ara-'),artinya: Tatkala berkata Shalih, saudara mereka, tidakkah kamu takut (kepada Allah)? - Sesungguhnya aku seorang rasul yang tepercaya untuk kamu (26: 141,142,143).
Syu'aib:
-- ADZQAL LHM SY'AYB ALA TTQWN (S. ALSY'ARAa, 177,178), dibaca: Idzqa-la lahum akhu-hum syu'aibun ala- tattaqu-n - inni- lakum rasu-lun ami-n (s. Asysyu'ara-'), artinya: - Tatkala berkata Syu'aib, saudara mereka, tidakkah kamu takut (kepada Allah)? - Sesungguhnya aku seorang rasul yang tepercaya untuk kamu (26:177,178).

Dari ayat-ayat yang dikutip itu kita dapat melihat bahwa Adam adalah manusia pilihan (al musthafa), DzulKifli adalah penyabar, mendapat rahmat Allah dan orang shalih, Hud, Salih dan Syu'aib adalah Rasul Allah. Bagaimana ciri-ciri Rasul Allah itu?
-- RSLA MBSYRYN W MNDZRYN (S ALNSAa, 165), dibaca: Rusulam mubasysyiri-na wa mundziri-na (s. Annisa-'), artinya: Rasul-rasul itu membawa kabar gembira dan peringatan (4:165).
-- W MA ARSLNA MN QBLK MN RSWL ALA NwhY ALYH ANH LA LAH ALA ANA FA'ABDWN (S. ALANBYAa, 25), dibaca: Wa ma- arsalna- ming qablika mir rasu-lin illa- nu-hi- ilayhi annahu- la- ila-ha illa- ana fa'budu-ni (s. Al.anbiya-'), artinya: Tiada Kami mengutus seorang Rasul sebelum engkau (hai Muhammad) melainkan Kami mewahyukan kepadanya bahwa sesungguhnya tiada Tuhan kecuali Aku, maka sembahlah Aku (21:25). WMA 'ALY ALRSWLH ALA ALBLGH MBYN (ALNWR, 54), dibaca: Wama- 'alar rasuwli illal bala-ghul mubiyn (s. annu-r), artinya: Tiadalah (kewajiban) atas rasul, melainkan menyampaikan dengan terang (21:45).

Ayat-ayat yang dikutip di atas itu menunjukkan kelebihan Nabi atas Rasul, yaitu kepada para Nabi itu Allah memberikan kitab suci supaya dapat memberikan keputusan hukum di antara ummatnya yang berselisih, sedangkan kepada para Rasul tidak demikian. Jadi apa yang diajarkan kepada kita sejak kecil, bahwa seorang Nabi belum tentu Rasul, sedangkan seorang Rasul adalah dengan sendirinya seorang Nabi, ternyata adalah sebaliknya. Dari hasil kajian ayat-ayat yang telah dilakukan, seorang Nabi dengan sendirinya adalah Rasul, sedangkan seorang Rasul belum tentu Nabi.

Tidak ada lagi Nabi setelah Nabi Muhammad SAW, karena beliau adalah kha-tamun nabiyyi-n, penutup nabi-nabi (33:40). Dan juga tidak ada lagi Rasul sesudah beliau: W RSLA QD QSHSHTHM 'ALYK MN QBL W RSLA LM NQSHSHHM 'ALYK (S ALNSAa, 164), dibaca: Wa rusulang qad qashashta-hum 'alayka ming qablu wa rusulal lam naqshushhum 'alayka (s. Annisa-'), artinya: Ada beberapa rasul sebelum engkau (hai Muhammad) yang telah Kami qisahkan kepada engkau dan ada beberapa rasul tiada Kami qisahkan kepada engkau (4:164). WaLlahu a'lamu bishshawab.

*** Makassar, 5 Mei 2002