15 Juli 2007

787. Surah-Surah AL ANSYQAQ, AL DzKhRF, AL ShF

Akhir-akhir ini merebak black campaign mengenai anak “pemberontak”, yang menyinggung rasa keluarga besar Allahu Yarham Abd Qahhar Mudzakkar. Keluarga besar maksudnya keluarga dalam ikatan darah secara khusus dan secara umum keluarga mantan DII/TII serta yang mempunyai ikatan emosional dengan almarhum. Elok kiranya kita mengingatkan kembali pernyataan ummat Islam dalam Kongres II Ummat Islam se Sulawesi Selatan pada 16 Syawwal 1422 H / 31 Desember 2001 M. Dalam Dasar Historis butir 3 termaktub:
DI/TII di bawah pimpinan Kolonel Abdul Qahhar Mudzakkar, seorang pejuang dari Sulawesi Selatan telah berjihad memberlakukan kembali Syari'at Islam sebagai wujud penolakan atas pencoretan 7 (tujuh) kata dalam Piagam Jakarta dan terhadap pengaruh komunis di Sul-Sel pada awal tahun 1951-an. Dan elok kiranya juga dikemukakan fakta baru-baru ini bahwa dalam Pilkada yang terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh adalah mantan “pemberontak” GAM, yang metamorphosa dari DI/TII, yang berarti pula bahwa Pemerintah RI telah menghapus stigma “pemberontak” bagi siapa saja yang tersangkut dalam mantan DI/TII. Damaolah di Aceh, Ambon dan Papua, marilah kita menatap masa depan melupakan stigma GAM masa lalu, menjadi Gerakan Aceh Membangun dengan tanda gamabr bercermin pada PAN yang memakai tanda gambar dari "bendera" Muhammadiyah.

***

Marilah kita sejenak menenangkan pikiran (nawa-nawa) dan rasa (pakkasiaq), mengalihkannya dari kesibukan sehari-hari, biarlah masalah black campaign itu diselesaikan secara hukum. Kita bertamasya melihat pemandangan indah seperti dinyatakan oleh judul di atas. Bagi para pembaca yang selama ini asing baginya ilmu fisika inti, diminta dengan sangat hasil pelacakan fakta (bukan rekayasa) di bawah ini dibaca dengan sabar, tekun, perlahan-perlahan berulang-ulang.

Telah berulang kali dikemukakan ayat 30 S. Al Muddatstsir dalam kolom ini:
-- 'ALYHA TS'AT 'ASYR, dibaca:
-- 'Alayha- tis'ata 'asyar, artinya:
padanya 19.
Angka 19 ini tidak menunjuk kepada jumlah substansi tertentu, tidak seperti dengan bilangan bulat yang lain yang menunjuk jumlah substansi tertentu misalnya angka 12 menunjuk pada jumlah bulan (syahrun, month). Jadi angka 19 itu terbuka untuk dapat menunjuk jumlah substansi apa saja dalam ayat Qawliyah (Al Quran). Demikian pula angka 19 itu terbuka untuk dapat menunjuk jumlah substansi apa saja dalam ayat Kawniyah (alam syahadah) yang ada hubungannya dengan isi Al-Quran. Maka akan ditelusuri angka 19 itu dalam sistem periodik unsur-unsur kimia dihubungkan dengan nomor-nomor Surah dalam Al-Quran, seperti dinyatakan dalam judul di atas: Surah-Surah no.84 AL ANSYQAQ (dibaca al insyiqa-q), no.43 AL DzKhRF (dibaca az zukhruf), No.61 AL ShF (dibaca ash shaf).

Dalam alam didapatkan 81 unsur kimia yang stabil. Ada dua unsur yang terdapat di alam yang tidak stabil yaitu Thorium dan Uranium. Keduanya mempunyai nomor atom 90 dan 92 dalam sistem periodik. Allah sebagai ArRabb (Maha Pengatur) mengendalikan alam semesta dengan TaqdiruLlah yang hingga kini baru dikenal oleh manusia sebagai: medan gravitasi, medan elektromagnet, gaya kuat dan gaya lemah. Medan gravitasi utamanya mengontrol makrokosmos, mengendalikan bintang-bintang. Ketiga jenis yang lain mengontrol mikrokosmos. Medan elektromagnet mengontrol pasangan proton (bermuatan +) dengan elektron (bermuatan -). Proton-proton dalam inti atom yang saling tolak karena bermuatan sama, "direkat" oleh gaya kuat. Sedangkan gaya lemah menyebabkan inti atom Thorium dan Uranium tidak stabil menjadi "lapuk" atau “luluh” terbelah dengan mengeluarkan sinar yang mendapat predikat sinar radioaktif, sehingga Thorium dan Uranium disebut pula zat radioaktif. Karena terbelah itu, maka keduanya memperanakkan zat-zat radioaktif pula, yaitu dalam sistem periodik mempunyai nomor-nomor atom 84, 85, 86, 87, 88, 89 dan 91. Hingga hari ini sudah dikenal 106 unsur dalam sistem periodik. Patut dicatat, bahwa dua di antaranya yaitu Technetium yang menempati nomor atom 43 dan Promethiu yang menempati nomor atom 61 dalam sistem periodik, keduanya adalah unsur "siluman". Keduanya jika tersusun, akan hilang dalam sekejap. Apabila disusun deret 43 + 44 + 45 + 46 + ......+ 61 = 986 = 52 x 19. Selanjutnya kita lacak hubungan nomor atom 43 dan 61 dari kedua unsur "siluman" itu dengan Surah 43 dan Surah 61. Surah 43 terdiri atas 89 ayat dan Surah 61 terdiri atas 14 ayat. Jika ditambahkan masing-masing Surah dengan jumlah ayatnya masing dengan masing-masing pembukaan Surah, yaitu Basmalah, maka akan kita peroleh:
43 + 89 +1 =133 = 7 x 19
61 + 14 +1 = 76 = 4 x 19
Alhasil Surah no.43 dan Surah no.61 mengisyaratkan 2 unsur “siluman” yang mempunyai nomor atom 43 dan 61 dalam susunan sistem periodic yang dikaitkan dengan bilangan 19. Ini fakta (bukan rekayasa) termasuk pula bahwa angka-angka 43 dan 61 adalah sejenis dengan angka 19, yaitu tergolong dalam jenis bilangan prima.

Karena adanya dua unsur siluman, maka sesungguhnya bukan 106 unsur yang aktual, melainkan hanya 104 unsur dalam sistem periodik. Maka di antara 106 unsur kimia dalam sistem periodik ada 81 unsur stabil, 2 unsur siluman dan nomor atom 84 ke atas adalah radioaktif, yang intinya TERBELAH. Kalau dilacak hubungan unsur kimia dalam sistem perodik intinya yang TERBELAH mulai nomor atom 84 dengan Surah no.84, nama Surah tersebut AL ANSYQAQ (dibaca al insyiqa-q), artinya: TERBELAH. Jadi Surah AL ANSYQAQ yang bernomor 84 itu mengisyaratkan bahwa mulai nomor atom 84 intinya TERBELAH, yaitu unsur-unsur yang radio aktif. Apa ini dicari-cari?, ya karena memang sengaja dilacak. WaLlahu a'lamu bishshawab.

*** Makassar, 15 Juli 2007