25 Mei 2008

829. Malaikat dan Panas Setahun Dihapuskan Hujan Sehari

Malaikat adalah makhluq Allah yang ghaib, artinya tidak dapat diindera oleh pancaindera manusia, juga tak dapat dideteksi oleh instrumen laboratorium bikinan manusia bagaimanapun canggihnya. Kita tahu tentang adanya malaikat karena Allah memberi-tahu kita melalui wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad RasuluLlah SAW, yang berwujud ayat Qawliyah. Jadi malaikat itu harus diimani, termasuk salah satu di antara Rukun Iman yang enam.

Malak(un), nama spesi makhluq ghaib tersebut. Spesi makhluq lain seperti misalnya an-Naas, adalah nama spesi makhluq nyata yang berdarah daging yang mempunyai ruh yaitu kita ini, manusia. Dalam qaidah bahasa Arab muannats (gender perempuan) menyatakan sebagian dari muzakkar (gender laki-laki).(*) Malaikah (bentuk muannats) menyatakan satu atau sekelompok sebagian dari malak (muzakkar). Namun dalam bahasa Indonesia, baik malak, malakain (dua malaikat) maupun malaikah, semua itu biasanya diterjemahkan dengan malaikat.(**)

Walaupun malaikat itu makhluq ghaib, namun sewaktu-waktu Allah menyuruh makhluq ini untuk berkomunikasi dengan spesi Basyar. Oleh karena itu malaikat itu diberi kemampuan oleh Allah beralih wujud menjadi Basyar pula. Malaikat Jibril AS menjelma menjadi Basyar ketika berkomunikasi dengan Maryam, untuk menginformasikan kepadanya bahwa Maryam kelak akan melahirkan seorang anak yang suci. Pada waktu malaikat Jibril AS menyampaikan wahyu yang pertama kepada Nabi Muhammad SAW (berupa lima ayat yang pertama dari S. Al Alaq), ia berubah wujud seperti Basyar. Tatkala Jibril AS mendatangi Maryam dan Nabi Muhammad SAW, Jibril AS tidak disaksikan oleh Basyar yang lain oleh karena Maryam dan Nabi Muhammad SAW tatkala itu sedang sendirian. Malaikat Jibril AS yang sedang berwujud Basyar dapat pula disaksikan oleh para sahabat, tatkala Jibril AS berkunjung kepada Nabi Muhammad SAW yang sedang duduk satu majelis dengan para sahabat, Jibril AS bertanya kepada Nabi yang artinya: "Apa itu iman apa itu Islam, dan apa itu ihsan." Jawaban Nabi Muhammad SAW, merupakan dalil tentang Rukun Iman yang enam dan Rukun Islam yang lima (Shahih Bukhari)). Demikian pula tatkala para malaikat yang berwujud Basyar, yang diperintahkan Allah untuk menghubungi Nabi Ibrahim AS, turut pula disaksikan oleh Sarah. Tujuan para malaikat yang berubah wujud menjadi Basyar itu ialah untuk menginformasikan kepada Nabi Ibrahim AS, bahwa pertama, isterinya Sarah akan mempunyai putera kelak, walaupun Sarah pada waktu itu sudah dalam keadaan berhenti haid, dan kedua, bahwa Sodom dan Gomorrah (Qamran), pemukiman Nabi Luth AS akan dibinasakan oleh para malaikat itu, karena penduduknya homosexual dan lesbian. Karena para malaikat itu berwujud Basyar, maka penduduk Sodom dan Gomorrah yang berada sekitar rumah Nabi Luth AS dapat pula melihat malaikat itu, bahkan orang-orang homosexual itu ingin memesumi malaikat dalam wujud Basyar itu.

Firman Allah:
-- WADz QLNA LLMLaKt ASJDWA LADM FSJDWA ALA ABLYS ABY WASTKBR W KAN MN ALKFRYN (S. ALBQRt, 2:34), dibaca:
-- wa idz qulna- lilmala-ikatis judu- lia-dama fasajadu- illa- ibli-sa aba- wastakbara wa ka-na minal ka-firi-n , artinya:
-- Dan (Ingatlah) tatkala Kami berfirman bagi para malaikat: "Sujudlah kamu bagi Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.

Apa latar belakang sehingga Allah memerintahkan malaikat sujud bagi Adam? Allah SWT memerintahkan sekelompok malaikat itu sujud bagi Adam bukanlah berarti malaikat itu untuk menyembah / mengkultuskan (bukan ila = kepada) Adam, melainkan sebagai pernyataan hormat bagi (li = bagi) Adam, oleh karena Adam telah menjadi guru, mengajar malaikat itu mengenal identitas barang-barang disekitar majelis itu, seperti FirmanNya:
-- QAL YaADM ANBaHM BASMAaHM (S. ALBQRt, 2:33), dibaca:
-- qa-la ya- a-damu anbiahum biasma-ihim, artinya:
-- Allah berfirman: Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini

***
Di dalam buku-buku, makalah-makalah kita disodorkan ungkapan: "proses belajar mengajar". Ini menunjukkan pola pikir yang mengabaikan pendidikan. Secara faktual ini dieja-wantahkan berupa Ujian Akhir Nasional (UAN), yang hanya terkait pada evaluasi hasil pengajaran yang konsumsi otak saja (kognisi). Pendidikan bertahun-tahun dihapuskan oleh evaluasi (UAN) dalam dua/tiga hari. Panas setahun dihapuskan hujan sehari. Sehingga para "guru pahlawan" yang membocorkan naskah ujian walaupun tidak dapat dibenarkan, tetapi dapat dipahami. Itu merupakan "demonstrasi" memprotes sistem evaluasi UAN itu. Pendidikan itu menyangkut tiga unsur: Hati (sikap, afeksi), otak (pengetahuan, kognisi) dan tangan (keterampilan, psikomotoris). Coba lihat sikap anak didik kita, sampai ke bangku perguruan tinggi doyan tawuran. Sikap murid terhadap gurunya sangat terpengaruh hembusan angin liberal. Apa itu? Sama sekali tidak mengormati gurunya. Kalau ditanamkan kepada anak didik tentang makna malaikat sujud kepada Adam, karena Adam itu adalah guru malaikat, niscaya Insya-Allah tidaklah akan terpengaruh pada arus globalisasi liberal itu. Murid yang tidak hormat kepada gurunya itu seperti iblis: "Dan (Ingatlah) tatkala Kami berfirman bagi para malaikat: 'Sujudlah kamu bagi Adam,' maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir (2:34).

Alhasil UAN tidak perlu dihapus, tetapi tujuannya harus diubah, yaitu untuk mengevaluasi sampai di mana lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia apakah sudah merata tarafnya. Dan biarkanlah setiap sekolah menentukan hasil kelulusan anak didiknya dengan mengkombinasi afeksi, kognisi dan psikomotoris yang selama bertahun-tahun itu dengan hsil UAN. Sehingga tidaklah terjadi: "Panas setahun dihapuskan hujan sehari." WaLlahu a'lamu bisshawab.

*** Makassar, 25 Mei 2008


-------------------------
(*)
Referens/maraji': ayat-ayat Al-Quran
Ada pengelompokan kolektif benda yang menunjukkan spesi seperti manusia, binatang, serangga, tumbuh-tumbuhan, mineral dll semacamnya yang berkelompok yang diciptakan Allah secara alamiyah. Benda-benda ini secara gagasan adalah jama' (plural) namun dinyatakan dalam ism mudzakkar mufrad (gender laki-laki tunggal). Dalam jumlah (bhs Indonesia = kalimat), khabar (predikat) ditasrifkan sebagai jama'. WRAYT ALNAS YDKhLWN FY DYN ALLH AFWAJA (S. ALNShR, 110:2), dibaca: wara.aitan naasa yadkhuluwna fiy diyniLla-hi afwaajan, artinya: Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong (110:2). Dalam ayat ini anNaas (spesi manusia secara kolektif, mengandung gagasan jama') adalah fa'il (pelaku) dari khabar yang ditasrifkan jama' (yadkhuluwna).

ALNML (anNaml) adalah muzakkar menunjuk keseluruhan semut dalam komunitas semut. NMLt (Namlah) yang muannats adalah bagain dari anNaml yang mudzakkar. hTY ADZA ATWA 'ALY WAAD ALNML QAALT NMLt YAYHA ALNML ADKHLWA MSKNKM (S. ALNML, 18), dibaca: hatta- idza- ataw 'alay wa-di alnml qa-lat namlatun ya-ayyuhan namlud khulu- masa-kinakum, artinya: Sehingga tatkala mereka sampai ke lembah "semut", berkata "seekor semut", hai "semut" masuklah ke dalam tempat tinggalmu (27:18). Dalam ayat (27:18) khabar ditasrifkan jama' (uDkhuluw) dan maf'ul (object) dalam bentuk jama' (masa-kinakum). Ayat (27:18) menunjukkan kata muannats NMLt (Namlah) adalah bagian dari mudzakkar ALNML (anNaml).
SYJR (Syajar) dan ALSYJR (asSyajar) adalah muzakkar dalam bentuk mufrad, yang menunjuk kepada pohon keseluruhan secara kolektif. Jadi mengandung gagasan jama'.

FANBTNA BH hDABQ DZAT BHJt MA KAN LKM AN TNBTWA SYJRHA (S. ALNML, 60), dibaca: faambatna- bihi- hada-biqa dza-ta bahjatin ma- ka-na lakum an tumbitu- syajaraha- (s. annaml), artinya: maka Kami tumbuhkan dengannya (air) kebun-kebun yang indah, sedang kamu tidak dapat menumbuhkan pohonnya (27:60). Dalam ayat ini SYJR (pohon) adalah maf'ul dimana khabarnya ditasrifkan jama' TNBTWA, sehingga SYJR mengandung gagasan jama'

ALM TR AN ALLH YSJD LH MN FY ALSMWT WMN FY ALARDH WALSYS WALQMR WALNJWM WALJBAL WALSYjR WALDWAB WKTSYRA MN ALNAS (S. ALhJ, 28), dibaca: alam tara annaLla-ha yasjudu lahu- man fis sama-wa-ti waman fil ardhi wasysyamsu walqamaru wannuju-mu waljiba-lu wasysyajaru waddawa-bbu wakatsi-ran minan na-si (s. alhaj), artinya: Tidak tahukah engkau, bahwa kepada Allah sujud siapa yang diberbilang langit dan siapa yang di bumi, matahari, bulan, bintang-bintang, gunung-gunung, pohon (secara kolektif), binatang-binatang yang melata dan kebanyakan dari manusia (22:28). Dalam ayat ini ALSYJR dikelompokkan dengan ALNJWM, ALJBAL dan ALDWAB yang kesemuanya jama', sehingga ALSYJR adalah pohon secara kolektif, jadi mrngandung gagasan jama'.

SYJRt adalah muannats dalam bentuk mufrad dalam tiga kemungkinan:

1} Sebuah pohon, yaitu pohon larangan. WLA TQRBA HDZH ALSYJRt FTKWNA MN ALZHALMYN (S. ALBQRt, 35), dibaca: wala- taqraba- ha-dzihisy syajarata fataku-na- minazh zha-limi-na (s. albaqarah), artinya: Dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini nanti kamu berdua termasuk golongan orang-orang zhalim (2:35).

2) Sejenis pohon. WSYJRt TKHRJ MN THWR SYNAa TNBT BALDHN WSHYGH LLAKLYN (S. ALMWaMNWN, 20), dibaca: wasyajaratan takhruj min thu-ri sayna-a tambutu bidduhni washi-ghil lila-kili-na (s. almu'minu-n), artinya: Dan pohon yang tumbuh di Thur Saina yang menghasilkan minyak dan bumbu untuk orang-orang yang makan (buah zaitun) (23:20).

3) Beberapa (sebagian) pohon. ALM TR KYF DHRB ALLH MTSLA KLMt THYBt KSYJRt THAYBt (S. ABRAHYM, 24), dibaca: alam tara kayfa dharabaLla-hu matsalan kalimatan thayyibatan kasyajaratin thayyibatin", artinya: Tidakkah engkau perhatikan , sebagaimana Allah mengumpamakan, kata yang baik bagaikan pohon yang baik (14:24). WMTSL KLMt KHBYTSt KSYJRt KHBYTSt (S. ABRHYM, 28), dibaca: wa matsalu kalimatin khabiytsatin kasyajaratin khabitsatin", artinya: Umpama kata yang buruk seperti pohon yang buruk (14:26).

Ayat-ayat di atas itu menunjukkan kata muzakkar SYJR adalah spesi pohon secara kolektif, sedangkan kata muannats SYJRt adalah sebahagian pohon (sebuah, sejenis, beberapa). Alhasil kata muannats adalah bagian dari muzakkar.
Inilah sebuah qaidah, yaitu Muannats adalah bagian dari Muzakkar, yaitu qaidah ilmu nahwu hasil istinbath dari ayat-ayat Al-Quran.

(**)
NLaKt yang muannats adalah bagian (satu, beberapa malaikat) dari MLK yang muzakkar yang menunjuk spesi keseluruhan secara kolektif. ADz QALT ALMLaKt YMRYM AN ALLH YBSyRK BKLMt MNH ASMSMH ALMSYh 'AYS Y ABN MRYM (S. AL'AMRAN, 3:45), dibaca: idzqa-latl mala-ikatu ya-maryamu innaLla-ha yubasysyiruka bikalimatin minhus muhul masi-hu 'iysabnu maryama, artinya: (ingatlah), ketika malaikat berkata: "Hai Maryam, seungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putera Maryam, => satu malaikat yaitu Jibril, khabar ditasrifkan mufrad, tunggal (QALT). WADZ QLNA LLMLaKt ASJDWA LADM FSJDWA (S.ALBQRt, 34), dibaca: waidzaqulna- lilmala-ikatis judu- lia-dama fasasajadu-, =-> ASJDWA dan fASJDWA jama', artinya beberapa malaikat yang diperintahkan sujud.