20 Maret 2011

966 Perwira Belanda Salah Dengar

Dalam peralihan bahasa ada kalanya terjadi karena salah dengar. Misalnya di Makassar ini kepada para pelonco disuruh "kengkreng". Itu salah dengar dari "kikkeren", berlaku seperti kikker (kodok), yaitu pelonco disuruh "loncat kodok".
 
Perbualan benggolan liberal garis keras Ulil Absar Abdalla di media elektronik tentang Reshuffle Kabinet bikin malu "Islam" Liberal dan Partai Demokrat saja. Dikatakan perbualan, karena tidak menjadi kenyataan, yaitu Presiden SBY membantah itu Reshuffle Kabinet.
 
Pertanyaan dan Pernyataan:
1. Departemen agama menterjemahkan S. Al-Muddatstsir ayat 30: Dan di atasnya ada sembilan belas (Malaikat penjaga). Sedangkan terjemahan Ustadz dalam Seri 960 tidak ada itu Malaikat penjaga.
2. Setelah saya baca Seri 963 saya punya pendapat. Saya bukan Ahmadiyah dan bukan pula "Islam" Liberal, tetapi saya sepakat jalan pikiran Prof Qasim Mathar, lihat persamaannya supaya terjalin kerja sama antar agama.
3. Saya tunggu-tunggu ustadz menulis Valentine, tetapi itu tidak ada. Sayang sekali.
 
Salamakki
Bulaenna Parangia
 
***
 
Sekarang gilirannya membahas yang no.3. Ada dua kejadian yang jatuh pada tanggal 14 Februari.
 
Pertama, bangsa Romawi merayakan acara untuk memperingati suatu hari besar mereka, yang jatuh setiap 14 Februari, yang mereka namakan Lupercalia. Peringatan ini dirayakan guna menghormati Juno (Tuhan Perempuan) Pada saat itu, orang-orang muda "laki-laki dan perempuan" memilih pasangannya masing-masing, kemudian pasangan ini saling tukar bertukar hadiah sebagai pernyataan cinta kasih. Acara ini dilanjutkan dengan hura-hura berpesta pora ria-bersex gila-gilaan (sex orgy) bergiliran berganti pasangan.
 
Kedua, adalah konon seorang Bishop di Terni, satu tempat sekitar 60 mil dari Roma melawan Pemerintah Imperum Romawi karena mengawinkan seorang serdadu Romawi. Pasalnya itu adalah pelanggaran karena menurut undang-undang Imperium Romawi serdadu itu tidak boleh kawin. Bishop itupun ditangkap, kemudian menjalani hukuman dipancung di Roma sekitar tahun 273 Masehi. Sebelum kepalanya dipenggal, Bishop itu mengirim surat kepada para penjaga-penjaga penjara dengan mendo'akan semoga bisa melihat dan mendapat kasih sayang Tuhan dan kasih sayang manusia. "Dari Valentinemu" demikian tulis Bishop yang bernama Valentine itu pada akhir suratnya, yang bertanggal 14 Februari 270 M, sehingga tanggal tersebut ditetapkan sebagai Valentine's Day.
 
Adalah kenyataan muda-mudi kita meniru "metode" Romawi, hanya tidak sampai bersex-orgy, hanya mendekati. Namun hanya mendekati saja sudah dilarang Allah, betapa pula kalau berzina, lebih-lebih lagi bersex orgy.
-- WLA TQRBWA ALZNY ANH KAN FhSyt WSAa SBYLA (S. ASRY, 17:32), dibaca: walaa taqrabuz zinaa innahuu kaana faahisyatan wasaa.a sabiilan, artinya:
-- Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.
 
Sebenarnya momen Valentine yang mendunia tanggal 14 Februari itu hanyalah momen untuk "industri cinta" yang beramai-ramai meningkatkan omzet produk mereka.
 
Yang ini di Malaysia.
Hidayatullah.com
Di Kuala Lumpur, petugas pengawas agama menggerebek hotel murah dan taman umum sejak sebelum Hari Valentine, yang setiap tahun diperingati pada 14 Februari. Petugas  menahan 16 Muslim, kebanyakan remaja, kata juru bicara Departemen Urusan Islam Wilayah Federal kepada AFP. "Operasi tersebut merupakan bagian dari penggerebekan berkala agar mencegah khalwat," kata Asmawi Umar, lalu menambahkan para remaja itu membayar 50 ringgit (sekitar Rp150.000) untuk kamar hotel selama dua jam. Mereka akan menghadapi hukuman hingga dua tahun penjara dan denda bila didakwa berdasarkan hukum syariah Islam.
 
Yang ini di Indonesia:
http://www.primaironline.com/berita/sosial/koin-untuk-presiden-diserahkan-ke-istana-di-hari-kasih-sayang
Bertepatan dengan Valentine's Day, massa menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Presiden, Jakarta. Aksi ini mengusung tema "Koin untuk Presiden, jangan biarkan Presiden kita susah, cukup rakyat saja yang susah"
 
Saya timba dari cyber space, seorang bernama Radityo Djadjoeri dengan gaya dagelan (joke) mengkritik Valentine's Day. Ini saya kutip dageman Radityo Djadjoeri itu, dengan impovisasi dari saya sendiri:
 
Para arkeolog berhasil menemukan sebuah lempengan kuno di Ancol, yang ternyata mengungkap asal-mula Hari Valentine yang dirayakan di seluruh dunia.
 
Kita sebagai bangsa Indonesia wajib berbangga, ternyata Hari Valentine asal-usulnya dari negeri kita, kejadian tepatnya di Betawi. Terkisah pada zaman dulu, VOC berhasil mengalahkan Kerajaan Demak yang beberapa puluh tahun menduduki Batavia. Ada dua marsose, seradadu VOC bumiputera bernama Memet dan Udin, yang setelah berbulan-bulan di Batavia, mereka berkenalan dengan Entin, gadis Betawi asli. Keduanya sama-sama naksir Entin. Akhirnya terjadilah perkelahian seru pakai sangkur ngerebutin cinta Entin. Tanpa sengaja Entin kena bacokan Memet di kepala. Melihat kejadian itu Udin berteriak, "Kepale Entin, k'pale...pale Entin.. pale ntin.". Officier VOC yang Belanda totok dikiranya nama gadis itu Valentine. Dibawanya gadis itu ke hospitaal sambil beri instruksi: "Kowe obati Valentine hingga sembuh."
 
Setelah itu mojang (gadis) Entin sembuh dari lukanya, officier Belanda itu kumpulin penduduk Betawi pada 14 Februari 1607, lalu pidato:
Kowe semua inlanders saya ajarkeun democratie (demokrasi). Valentine saya suruh pilih Memet atau Udin. Zeg, kowe berdua Memet dan Udin tanda tangani ini dokumen, bersetuju pilihan Valentine, itu menurut democratie.
 
Kowe Valentine pilih yang kowe suka: Memet atau Udin. Mojang Entin pada 14 Februari itu ternnyata pilih kata DAN ketimbang kata ATAU, saking kasih sayangnya yang seimbang pada keduanya. Itulah sebabnya 14 Februari dinobatkan sebagai hari kasih sayang, hari diremikannya poliyandri berdasarkan demokrasi.
 
WaLlah a'lami bi al-shawaab
 
*** Makassar, 20 Maret 2011