24 April 2011

971 Bumerang dan 25 April

Pertanyaan:
Dalam Seri 962 disebutkan: "sidang pengadilan perkara penistaan agama Islam atas terdakwa bernama Antonius Richmond Bawengan (ARB) yang pendeta." Dapatkah ustad menyebutkan bunyi hujatan tersebut?
 
Salamakki
Bulaenna Parangia 
 
Tidak ada manfaatnya saya publikasikan hujatan yang sangat sensitif. Jadi saya pilih yang kurang sensitif saja, yaitu ayat:
-- AHDNA ALShRATh ALMSTQYM (S. ALFATht, 1:6), dibaca: ihdinash shiraatal mustaqiim, artinya:
-- Tunjukilah kami jalan yang lurus,
 
Yang dihujat ARB seperti berikut: Penganut Agama Arabi mentaati ketentuan untuk menyembah Allah, antara lain dalam bentuk shalat 5 waktu, yang berlangsung 17 rekaat setiap hari. Dalam setiap rekaat shalatnya, umat Muhammad umumnya melafazkan Al-Fatihah, yang berisi antara lain: "Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang Engkau telah anugerahkan nikmat kepada mereka" 17 kali sehari kalimat permohonan itu diucapkan oleh muslim yang takwa. Hari ini belum dikabulkan, besok memohon lagi. Tidak dikabulkan, lanjut dengan permohonan di hari berikutnya. 6100 kali dimohonkan dalam setahun, tidak terkabul juga. Fakta menunjukkan bahwa sampai hari ini, sesudah 15 abad agama Islam berkembang, permohonan tentang jalan yang lurus itu berlanjut terus.
 
Logika ARB itu berakibat seperti melempar bumerang yaitu senjata makan tuan jika diterapkan pada Injil:
 
KJVR-Mat 6:13 
And lead us not into temptation, but deliver us from evil.
LAI-Matius 6:13
Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.
Konsekwensi logika ARB yaitu Yesus dan para pengikut beliau adalah orang-orang yang selalu didera percobaan dan kejahatan, sehingga mereka berdoa minta dilepaskan dari pencobaan dan kejahatan.
 
KJVR-Joh 17:1  These words spake Jesus, and lifted up his eyes to heaven, and said, Father, the hour is come; glorify thy Son, that thy Son also may glorify thee.
LAI-Yohanes 17:1 Demikianlah kata Yesus. Lalu Ia menengadah ke langit dan berkata: Bapa, telah tiba saatnya; permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau.
Berdasarkan logika ARB maka konsekwensinya yaitu Yesus belum memuliakan Tuhan dan sebaliknya Yesus belum dimuliakan Tuhan.
 
Alhasil logika ARB juga menghujat agamanya sendiri. Senjata makan tuan.
 
***
 
Besok tanggal 25 April. Mengapa itu ditekankan?
 
Pertama, karena 25 April 1950 dr Soumokil cs memproklamasikan berdirinya Republik Maluku Selatan (RMS) dengan mengibarkan bendera RMS benang raja/pelangi. Tentara RMS berasal dari pasukan ex Koninklijke Nederlands Indische Leger (KNIL), yang terdiri dari etnik Ambon. Setelah pasukan Siliwangi menumpas mereka, beberapa di antaranya melarikan diri keluar negeri utamanya bermukim di negeri Belanda di kota kecil Rijssen. (Saya sempat mengunjungi kota tersebut dalam tahun 1973). Di negeri Belanda RMS melanjutkan aktivitasnya.
Ingat SBY batal ke Belanda, karena ada tuntutan dari kelompok RMS di Belanda kepada pengadilan setempat agar Presiden SBY ditangkap dengan tuduhan pelanggaran HAM. "Ini menyangkut harga diri dan kehormatan bangsa," ujar Presiden dalam jumpa pers di ruang VIP landasan udara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Selasa (5/10-2010).
http://www.beritajatim.com/detailnews.php/6/Politik_%26_Pemerintahan/2010-10-05/79740/Demi_Harga_Diri,_SBY_Batal_ke_Belanda
 
Ingatlah, 1 Syawal 1419 / 19 Januari 1999 terjadi tragedi 'IydulFithri berdarah di Ambon, yang pada waktu itu terdengar yel yel: hidup RMS, hidup RMS, dipekikkan saat mereka membantai ummat Islam yang sedang shalat 'IydulFitri. Sehari sebelumnya, 18 Januari 1999, bendera RMS dikibarkan di Gunung Nona dan Kudamati. Maka jelas, akar penyebab konflik horisontal di Maluku adalah masalah politik separatisme, yaitu dalam rangka menghidupkan kembali RMS. Jadi bukan karena kesenjangan sosial antara BBM (Bugis-Buton-Makassar) yang pendatang versus penduduk setempat, seperti disangka banyak orang selama ini. Mengapa kemudian berwujud menjadi konflik horisontal di antara dua kubu Muslim versus Kristen, oleh karena yang membantai ummat Islam yang sedang shalat 'IydulFithri yaitu orang-orang yang diprovokasi oleh provokator-provokator "penerus RMS" (baca: Neo-RMS) yang kebetulan beragama Kristen. Patut diduga bahwa Neo-RMS ini berideologi marxis, ataupun sekurang-kurangnya neo-marxis, yang berdogma pada historische materialismenya Karl Marx, sehingga mereka senantiasa menempuh upaya mengembangkan klassen strijd (pertentangan kelas) yang dalam hal ini pertentangan penganut agama.
 
Kedua, karena 18 Desember 2000, di hotel Amboina dr. Alex H.Manuputty dan Hengki Manuhutu mendeklarasikan Front Kedaulatan Maluku (FKM). FKM/Neo-RMS meneruskan perjuangan RMS yang sempat tertunda, demikian ditekankan Manuputty dalam jumpa pers seusai pendeklerasian itu. Ketua FKM/Neo-RMS ini mendukung sepenuhnya pengibaran bendera benang raja/pelangi, yang dikibarkan di Gunung Nona dan Kudamati sehari sebelum tragedi 'IydulFithri berdarah seperti telah disebutkan di atas. Bahkan FKM/Neo-RMS mengibarkan bendera benang raja/pelangi pada 25 April 2001.
 
***
 
Sekarang ini dalam beberapa talkshow di media elektronik kalau membicarakan para terrorist dikesankan bahwa para mujahidin yang ke Ambon (dan Poso) dalam Konflik Ambon (dan Poso) itu adalah terrorist. Padahal para mujahidin tsb ke Ambon (dan Poso) itu untuk membela ummat Islam yang dibantai berhubung pada saat permulaan insiden berdarah itu alat negara tidak mampu melindungi ummat Islam yang diterror berupa pembantaian.
 
Dalam Konflik Poso ingat misalnya antara lain pembantaian dan penghangusan Pondok Pesantren Walisongo, kilometer 9, di poros jalan PoSo - Tentena pada Tanggal 28 Mei 2000, sekitar jam 09.00 WITA yang dilakukan oleh Kelompok Merah dikepalai Fabianus Tibo.
Sumber: SURAT DAKWAAN NO .REG.PERK. PDM-18/POSO/11/2000  vs  Novum / Bukti baru Persidangan PK di PN Palu tgl 9 Maret 2006
 
WaLlahu a'lamu bishshawab.
 
*** Makassar, 24 April 2011