12 Juni 2011

978 Menyindir Amandemen dan Menghujat Pemotongan Hewan

Pengasuh kolom Swra Setara Hari Kamis 2 Juni 2011 sengaja(?) melupakan kata perwakilan dalam permusyawaratan/perwakilan. Boleh jadi(?) menyindir amandemen UUD-1945 yang telah menurunkan status MPR dari Lembaga Tertinggi negara menjadi hanya sederajat dengan Lembaga Tinggi Negara yang lain. Sehingga MPR tidak lagi memilih presiden. Sejak itu presiden dipilih langsung oleh rakyat, tidak lagi melalui perwakilan cq Lembaga MPR. Pemilihan langsung itu merambah ke bawah sampai kepala daerah tingkat I (gubernur) dan II (bupati-walikota).
 
Minimal yang dikeluarkan seorang calon Rp.20 miliar, bahkan Rp.100 miliar sampai Rp.150 milar untuk daerah yang kaya [kompas.com, 5/7/2010]. Ada 155 kepala daerah yang menjadi tersangka korupsi. Tiap minggu ada tersangka baru. Dari 155 orang itu 74 orang di antaranya gubernur [vivanews.com, 17/1/2011].
 
Pantas saja banyak yang tersangka. Bukan main mahalnya akibat pemilihan langsung itu. Dari mana dana itu didapatkan? Bukankah amandemen tsb telah menyeleweng dari diktum: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan?
 
***
 
Media elektronik menyiarkan bahwa bulan ini Australia mulai menghentikan ekspor sapi hidup ke Indonesia, karena katanya di sini di Indonesia ini (ummat Islam) meperlakukan dengan kejam sapi yang disembelih.
 
Ummat Islam diharamkan makan daging binatang yang tidak disembelih, atau disembelih atas nama selain Allah. Firman Allah:
 
-- hRMT ALYKM ALMYTt WALDM WLhM ALKhNZYR WMA AHL LGhYR ALLH BH WALMNKhNQt WALMWQWDzt WALMTRDYt WALNThYht WMA AKL ALSB'A ALA MA DzKYTM WMA DzBh 'ALY ALNShB WAN TSTQSMWA BALAZLM DzLKM FSQN (S. ALMAaDt, 5:3), dibaca: hurrimat 'alaikumul maitatu waddamul khinziiri wamaa uhilla lighairiLlaahi bihii walmunkhaniqatu walmauquudzatu walmutaraddiyatu wannathiihatu wamaa akalas sabu'u illaa maa dzakkaitum wamaa dzubiha 'alan nushubi wa an tastaqsimuu bilazlaami dzaalikum fisqun, artinya:
-- Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya (sebelum mati), dan yang disembelih untuk berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, itu adalah kefasikan.
 
***
 
Di Barat, undang-undang mereka memperuntukkan supaya haiwan dikenakan kejutan elektrik di kepala sebelum dibunuh, kononnya bagi memastikan haiwan itu pengsan terlebih dulu sebelum ia dibunuh. Selain itu, kononnya tindakan mereka itu bertujuan untuk menghalang binatang berasa sakit sebelum ia mati.
Barat termasuk aktivis hak asasi haiwan menganggap perbuatan menyembelih haiwan yang dilakukan umat Islam mempamerkan sikap tidak berperikemanusiaan kerana banyak darah tertumpah ke bumi terutama ketika amalan korban pada 'Iyd Al-Qurbaan.
Sumber:
http://groups.yahoo.com/group/Relexjap/message/31499
Karena di atas itu kutipan, ejaan Malaysia tidak diubah (-HMNA-)
 
***
 
Mereka menggunakan alasan tsb sebagai salah satu dari alasan mereka untuk membuktikan betapa Islam mengajar ummatnya menjadi ganas. Mereka amat negatif memfokuskan melihat dimensi ajaran Islam dengan kaca mata yg sangat hitam, sehingga bayangan yg ditangkap tak lebih dari kegelapan dan pekat gulita. "Serangan" ini perlu dilawan dengan "jihad intelektual".
 
Sebuah ilustrasi tentang menyayangi binatang.
Ketika pasukan Khilafah Islamiyah bersiap-siap berangkat menyerang Iskandaria di Mesir(*), ada sesuatu yang terlihat janggal. Semua tenda-tenda sudah dibongkar dan dikemas, namun ada satu yang dibiarkan tetap tegak berdiri. Lebih mengherankan lagi, tenda itu milik sang panglima Amr ibn Al-Ash. Ada apa?
 
Ternyata penyebabnya amat sederhana, namun justru memberi jawaban yang sangat berarti. Di atas tenda sang panglima ada seekor burung dara yang sedang mengerami telurnya. Amr ibn Al-Ash tidak tega mengusik ketenangan burung itu. Maka tendanya pun ia biarkanlah tegak tak dirobohkan. Seperti diketahui markas pasukan tidak boleh bertempat dalam kota, melainkan di laur kota berupa tenda-tenda. Sementara rencana pemberangkatan tetap berlangsung. Kalau kepada burung saja panglima menaruh belas kasihan, apalagi terhadap manusia. Sejarah mencatat para mujahidin datang di Mesir dengan penuh kedamaian; memberi jaminan keselamatan kepada penduduk Mesir. Kian hari mereka kian merasakan adanya nuansa kesejukan yang ditebar orang-orang Islam. Mesir segera bergabung dengan Khilafah Islamiyah. Ummat Qibthi tetap exist hingga dewasa ini.
 
***
 
Selanjutnya menyembelih dalam tinjauan ilmu
Profesor Wilhelm Schulze dan rakannya, Dr Hazim di Sekolah Perubatan Veterinar, Universiti Hannover, Jerman, mencari kaedah terbaik proses mematikan haiwan bagi mendapatkan daging yang bersih dan segar. Kajian itu bertajuk, Cubaan untuk mengesan kesakitan dan rasa sedar mengikut kaedah konvensional dan agama ketika menyembelih lembu atau kambing', menyimpulkan kaedah Islam terbaik kerana lebih berperikemanusiaan, bahawa haiwan itu tidak berasa sebaik saja pisau memotong urat leher. Eelectroencephalograph mencatatkan keadaan tidur lena. Ini disebabkan banyak darah mengalir keluar dari badan. Mereka menyimpulkan bahawa amalan mengenakan kejutan elektrik ke atas haiwan sebelum dibunuh seperti yang diamalkan oleh Barat, mendatangkan kesakitan yang amat sangat pada haiwan.
Sumber:
http://groups.yahoo.com/group/Relexjap/message/31499
Kutipan yang ejaan Malaysia di atas itu juga tidak diubah (-HMNA-)
 
-------------------
(*)
Pasukan Khilafah Islamiyah menyerang Iskandaria di Mesir yaitu markas Angkatan Laut Byzantium yang menteror daerah pesisir dari Khilafah Islamiyah. Pasukan Khilafah Islamiyah ini disambut baik oleh Muqawqis Petinggi Qibthi (Copti) dan ummat Qibthi seluruhnya di Mesir, berhubung ummat Qibthi yang penganut unitarian doktrin Arius Alexander, selalu mendapat tekanan dari Byzantium yang penganut Trinitas.
 
WaLlahu a'lamu bishshawab.
 
*** Makassar, 12 Juni 2011