18 September 2011

992 Retroaktif dan Sosok Muammar Qaddhafi dalam Terang yang Berbeda

Sidang putusan digelar di Mahkamah Konstitusi (MK), Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (20/6/2011). Putusan MK itu tertuang dalam No:005/UUP-IX/VI/2011 tentang masa jabatan pimpinan KPK. MK mengabulkan permohonan ICW dan Koalisi Masyarakat terkait masa jabatan pimpinan KPK Busyro Muqoddas.
 
Namun Fraksi Partai Golkar, PDIP dan Partai Hanura dalam  Komisi III DPR menganggap logika putusan MK seharusnya berlaku ke depan (prospektif).
 
Tanggapan:
Komisi III DPR yang menganggap logika putusan MK seharusnya berlaku prospektif, itu tidaklah logis. Mengapa?
Pertama, Putusan MK yang tertuang dalam No:005/UUP-IX/VI/2011 tentang masa jabatan pimpinan KPK itu dalam konteks uji materi pasal 34 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK terkait masa jabatan Busyro Muqoddas yang diajukan oleh ICW dan Koalisi Masyarakat. 
Kedua, tidaklah haram Putusan MK berlaku retroaktif, yaitu dalam Putusan MK sebelumya tentang perhitungan tahap III penetapan anggota DPR, yang diberlakukan secara retroaktif dalam hal penetapan anggota DPR pada Pemilu 2009.
Ketiga, jika putusan MK seharusnya berlaku prospektif, berarti masa jabatan Busyro hanya setahun dan itu mubadzdzir karena proses seleksinya memakan waktu dan biaya yang mahal.
-- AN ALMBDzRYN KANWA AKhWAN ALSyYThYN (S. BNY ASRAaYL, 17:27), dibaca: innal mubadzdziriina kaanuu ikhwaanasy syayaathiin (s. banii israaiil), artinya:
-- Sesungguhnya para mubadzdzirin (pemboros) itu adalah saudara-saudara setan-setan.
 
***
 
-- WLA YJRMNKM SyNaAN QWM 'ALY ALA T'ADLWA (S. ALMAaDt, 5:8), dibaca: walaa yajrimannakum syana-aanu qawmin 'alaa allaa ta'diluu, artinya:
-- Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil.
 
Setelah Muammar Qaddhafi lengser dari kekuasaan banyak-banyak ditampilkan dalam nuansa kebencian oleh media massa sebagai diktator kejam, seorang tukang jagal, seorang pria yang mengalami delusi.
 
MOGILNOYE, KOMPAS.com - Mata cokelat Oksana Balinskaya 25 tahun, yang hampir dua tahun bekerja sebagai salah satu dari lima perawat asal Ukraina untuk Muammar Qaddhafi, melihat sosok Qaddhafi dalam terang yang berbeda. Perempuan itu dulu memeriksa tekanan darah Qaddhafi, memonitor jantungnya, menusuk Qaddhafi dengan jarum untuk mengambil darahnya, memberinya vitamin dan pil untuk menyembuhkan penyakitnya, meskipun Qaddhafi tampaknya tidak memiliki banyak penyakit. Qaddhafi seorang pria sehat.
 
Ketika itu Balinskaya bahkan punya panggilan khusus untuk Qaddhafi, yaitu "Daddy". Semua perawat Ukraina memanggil dia begitu. Itu merupakan nama panggilan yang digunakan ketika berbicara tentang Qaddhafi di antara mereka sendiri, tanpa menarik perhatian. "Daddy beri kami pekerjaan, uang dan kehidupan yang baik," katanya seperti dikutip CNN, Minggu (4/9/2011).
 
Balinskaya dulu bergantian dengan para perawat lain mengawal Qaddhafi dalam perjalanan ke luar negeri. Keberadaan mereka di sekitar Qaddhafi kadang-kadang memicu desas-desus di media tentang harem Qaddhafi. Namun semua yang dikatakan tentang Qaddhafi tampaknya bertentangan dengan apa yang Balinskaya tahu tentang pria itu, termasuk tuduhan bahwa mereka disiksa dan dilecehkan.
 
"Penampilan kami sangat sederhana sehingga tidak menarik perhatian siapa pun," kata Balinskaya. "Kami tidak pernah mengenakan lipstik ketika pergi ke rumahnya."
 
Balinskaya selalu dikelilingi orang-orang lain: istri Khadafy, anak-anak, cucu, para pejabat lingkaran dalam kekuasaannya. "Tak seorang pun dari kami yang pernah hanya berduaan dengan dia," katanya. "Bahkan tidak ada satu kamar di rumahnya di mana kami mungkin bisa ditinggal berduaan dengan dia."
 
Maka, dia terkejut dengan gosip bahwa Qaddhafi punya hubungan seksual dengan para perawat luar negerinya. Perawat kawakan Ukraina, Galina Kolonitskaya, 38 tahun, yang telah bekerja dengan Qaddhafi selama hampir satu dekade, digambarkan dalam kawat-kawat diplomatik AS yang diposting WikiLeaks sebagai "si pirang yang menggairahkan" yang "tahu rutinitas Qaddhafi."
 
"Galina perawat yang sama seperti kami semua," kata Balinskaya. "Dia tentu saja seorang wanita yang sangat menarik dan sangat baik hati. Dia banyak membantu saya. Saya tidak tahu siapa yang menciptakan citra tentang kami para perawat, serta tentang pengawal wanitanya," katanya. "Bagaimana bisa orang yang berpikiran waras menganggap bahwa kami bisa punya hubungan intim dengan Qaddhafi?"
 
Balinskaya dan Kolonitskaya meninggalkan Libya pada Februari lalu ketika pemberontakan terhadap Qaddhafi. Namun bukan hanya ancaman perang itu yang mendorong Balinskaya untuk pulang. Dia sedang hamil ketika itu dan perutnya mulai kelihatan membesar. Dia lalu kembali ke tempat asalnya bersama suaminya, Dejan, 38 tahun di Mogilnoye, sebuah desa di selatan Kiev. Bulan lalu, ketika rejim Qaddhafi lengser, Balinskaya melahirkan seorang bayi laki-laki.
 
Para wartawan yang ingin mendengar kisah-kisah Kolonitskaya tentang Qaddhafi, berbaris di pintu apartemennya. "Semua gosip tentang Kolonitskaya tidak benar," kata Balinskaya. Dia benar-benar muak. "Para perawat," kata Balinskaya, "tidak punya hubungan pribadi dengan Qaddhafi."
 
"Qaddhafi cukup perhatian pada kami," kata Balinskaya. "Dia bertanya kepada kami apakah kami bahagia dan apakah kami punya segala sesuatu yang kami butuhkan." Qaddhafi selalu memperlakukan kami dengan sangat baik. Balinskaya menyayangkan apa yang terjadi pada bangsa itu. "Jika bukan Qaddhafi, siapa lagi yang akan membangun negara itu?" katanya. "Dialah yang membangun Libya. Dia yang memindahkan rakyat Libya dari punggung unta ke dalam mobil."
 
WaLlahu a'lamu bishshawab.
 
*** Makassar, 18 September 2011