20 November 1994

154. APEC

Ketenteraman qalbu dan kepuasan intelektual keduanya saling menjalin. Ketenteraman qalbu tidak mungkin akan tercapai puncaknya, jika kepuasan intelektual tidak terpenuhi, karena berdzikir dan berpikir itu merupakan satu kesatuan yang harmonis. Dialog antara Nabi Ibrahim AS dengan Allah SWT lebih memperjelas hal itu.

Wa Idzqa-la Ibra-hiymu Rabbi Ariniy Kayfa Tuhyi lMawtay Qa-la Awalam Tu'min Qa-la Balay wa Lakin Liyuthmainna Qalbiy. Dan ingatlah tatkala Ibrahim berkata: "Hai Maha Pengatur, unjukkan kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan yang mati", firmanNya: "Apakah engkau tidak percaya?" dijawab (Ibrahim): "Bahkan, saya percaya, namun supaya tenteram kalbuku." (S.AlBaqarah, 260).

Dalam upaya meresapkan makna ayat Al Quran, ada kalanya pemahaman itu kita capai dengan menimba pengalaman sehari-hari yang prosesnya sangat sederhana. Dalam seri 043, tanggal 23 Agustus 1992, telah saya kemukakan bagaimana akhirnya saya memahami dengan puas S.Luqma-n,29 dengan pengalaman yang sangat sederhana. Pada musim panas di negeri Belanda tahun 1973 seorang Belanda manula, yang sama-sama menempati gedung pemukiman H.T.O. di Den Haag, menyapa saya dengan ucapan goeden avond yang berarti malam yang baik, atau selamat malam. Pada hal waktu itu matahari masih tinggi di atas ufuk, sekitar 30 derajat. Maklumlah di musim panas siang lebih panjang dari malam. Orang Belanda itu menyapa saya selamat malam pada hal hari masih siang. Buat saya inilah penjelasan S.Luqma-n,29:

Alam Tara anna Lla-ha Yuwliju Llayla fiy nNaha-ri wa Yuwliju nNaha-ra fiy Lalayli, tidakkah engkau lihat sesungguhnya Allah memasukkan malam pada siang dan memasukkan siang pada malam. Selamat malam pada hal hari masih siang itulah makna Allah memasukkan siang pada malam.

***

Kalau kita melihat negeri-negeri yang tergabung dalam Asia Pacific Economic Cooperation (APEC), maka Amerika adalah negeri yang paling timur dan Asia yang paling barat, artinya Amerika terletak di timur dan Asia di barat. Selama ini kita sudah terbiasa mengatakan bahwa Amerika di barat dan Asia di timur. Kita sudah terbiasa memakai tempat berpijak yang tidak diucapkan yaitu kawasan Mediterranian + Samudera Atlantik, from the Wall of Montezuma to the shore of Tripoli. (Sebuah untaian dari mars Angkatan Laut Amerika Serikat. Wall of Montezuma adalah bagian paling barat dari Samudera Atlantik di Teluk Mexico. Montezuma I atau Moctezuma I (1390 - 1464) adalah seorang Raja bangsa Aztec, Mexico, yang kerajaannya meliputi ke barat hingga Samudera Pasifik, ke timur hingga ke Samudera Atlantik. Tripoli yang dimaksud bukanlah Tripoli yang di Libya, melainkan sebuah kota pelabuhan di Lubnan Utara, bagian Mediterranian yang paling timur).

Selama ini memang kita hanya tahu bahwa kalau mengarungi samudera Pasifik ke timur kita akan tiba di Amerika, akan tetapi cuma sampai di situ saja, tidak ada lagi pemikiran lanjut. Setelah akhir-akhir ini kita begitu intensif mendengar dan membaca APEC, maka Allah membuka pikiran saya, bahwa kedudukan kawasan Samudera Pasifik dalam kenyataannya berfungsi pula sebagai tempat berpijak seperti halnya dengan kawasan Mediterranian + Samudera Atlantik.

Maka pengertian barat dan timur relatif adanya, tergantung pada sistem koordinat (tempat berpijak) yang dipergunakan.

Negeri-negeri mana yang disebut timur? Jawabannya adalah negeri-negeri pada Eurasia-Afrika (termasuk tebaran pulau-pulau yang berdekatan) dan Amerika (juga termasuk tebaran pulau-pulau yang berdekatan). Eurasia-Afrika dikatakan negeri timur jika kita mempergunakan kawasan Samudera Atlantik sebagai sistem koordinat. Amerika dikatakan negeri timur jika kawasan Samudera Pasifik dijadikan sistem koordinat.

Yang mana pula disebut barat? Jawabannya negeri-negeri di Eurasia-Afrika dan Amerika pula. Eurasia-Afrika disebut negeri barat jika kawasan Samudera Pasifik yang menjadi sistem koordinat. Benua Amerika disebut negeri barat jika kawasan Samudera Atlantik menjadi sistem koordinat.

Jadi sejak dahulu ada dua timur, negeri-negeri di Eurasia-Afrika dan Amerika, juga ada dua barat, Eurasia-Afrika dan Amerika pula. Maka itulah makna:

Rabbu lMasyriqayni wa Rabbu lMaghribayni, (Allah) Maha Pengatur dua timur dan Maha Pengatur dua barat (S.ArRahma-n,17).

Firman Allah S.ArRahma-n,17 tersebut mengajarkan kita tentang demokratisasi sistem koordinat. Posisi kawasan Samudera Pasifik sama kuatnya dengan Mediterranian + Samudera Atlantik, tidak ada di antara keduanya yang lebih dominan untuk dijadikan sistem koordinat. Siapapun negeri di dunia ini mempunyai hak yang sama untuk memilih sistem koordinat yang relevan dengan kawasannya.

Berasaskan demokratisasi sistem koordinat, kawasan Samudera Hindia dapat pula dijadikan sistem koordinat, namun ini tidaklah bersangkut paut dengan timur dan barat, melainkan selatan (Antarktika) dan utara (Eurasia-Afrika), oleh karena Samudera Hindia berbeda keadaannya dengan Samudera Pasifik dan Samudera Atlantik. Samudera Hindia buntu di tengah tidak mencapai ujung bumi yang utara (Arktika), sedangkan Samudera Pasifik dan Samudera Atlantik meliputi ujung bumi dari selatan (Antarktika) ke utara (Arktika).

Demikian pula Firman Allah tentang dua timur dan dua barat itu memperlihatkan kepada kita gaya Al Quran untuk secara tersirat mengajarkan bahwa bumi itu bulat. Karena bulatnya bumi kita dapat katakan bahwa Amerika itu di barat dan juga di timur. Apabila secara jelas-jelas Al Quran mengatakan bahwa bumi itu bulat maka kebenaran tentang bulatnya bumi itu akan ditolak mentah-mentah oleh masyarakat Arab dan masyarakat dunia dahulu kala, karena pertumbuhan pengetahuan ummat manusia di kala itu masih belum siap untuk menerima kenyataan bahwa bumi itu bulat adanya. WaLlahu a'lamu bisshawab.

*** Makassar, 20 November 1994