Firman Allah (transliterasi huruf demi huruf demi keotentikan): AQRA^ BASM RBK ALDZY KHLQ. KHLQ ALANSN MN 'ALQ (S. AL'ALQ, 1-2), dibaca: iqra' bismi rabbikal ladzi- khalaq.khalaqal insa-na min 'alaq (s.al'alaq), artinya: Bacalah atas nama Maha Pengaturmu Yang mencipta. Mencipta manusia dari segumpal darah (96:1-2).
Ayat yang dikutip tersebut merupakan dua di antara paket yang terdiri dari lima ayat dari S. Al'Alaq, yang mula-mula dibawa turun RuhulQudus (malaikat Jibril AS). Syari'at Islam memberikan petunjuk di dalam Surah Al Alaq ayat 2 tentang SunnatuLlah (istilah sekulernya: hukum alam) bagaimana Allah menciptakan manusia di dalam rahim.
S. Al 'Alaq ini mempunyai ciri khas tersendiri. Lima ayat yang pertama merupakan SK pengangkatan Muhammad bin Abdullah menjadi Nabi dan Rasul oleh Allah SWT. Lima ayat tersebut dibawa turun oleh malaikat Jibril AS kepada beliau pada LaylatulQadr. Jumlah kata dari kelima ayat itu sebanyak 19. Jumlah huruf dari kelima ayat itu sebanyak 76 = 4 x 19. Jumlah ayat Surah Al Alaq sebanyak 19. Jumlah huruf dari ke-19 ayat itu sebanyak 285 = 15 x 19. Surah Al 'Alaq terletak pada urutan ke-19 dari belakang. Inilah sebagian yang dimaksud oleh ayat (transliterasi huruf demi huruf demi keotentikan):
-- 'ALYHA TS'AT ASYR (S. ALMDTSR, 30), dibaca:
--'alayha- tis'ata asyara (s. almuddatstsir), artinya: padanya 19 (74:30).
Tahapan pertumbuhan embrio menurut petunjuk Syari'at Islam diperinci dalam Firman Allah:
-- WQD KHLQKM ATHWARA (S. NWh, 14), dibaca:
-- waqad khalaqakum athwa-ran (s. nu-h), artinya:
-- dan (Dia) telah menciptakanmu secara bertahap (di dalam rahim) [71:14].
Bagaimana tahapan itu? Bacalah ayat berikut:
-- TSM KHLQNA ALNTHFT 'ALQT FKHLQNA AL'ALQT MDHGHT FKHLQNA ALMDHGHT 'AZHAMA FKSWNA AL'AZHAM LHMA --TSM ANSYA^NH KHLQA AKHR FTBARK ALLH AHSN ALKHALQYN (S. ALMW^MNWN, 14), dibaca:
-- tsumma khalaqnan nuthfata 'alaqatan fakhalaqnal 'alaqata mudhghatan fakhalqnal mudhghata 'izha-man fakasawnal 'izha-ma lahman tsumma ansya'na-hu khalqan a-khara fataba-rakaLla-hu ahsanul kha-liqi-n (s. almu'minu-n), artinya:
-- Kemudian nuthfah itu Kami jadikan 'alaqah, lalu 'alaqah itu Kami jadikan mudhghah, lalu mudhghah itu Kami jadikan 'izham, maka Kami bungkus 'izham itu dengan lahm, kemudian Kami kembangkan menjadi makhluq lain. Maka Berkat Allah sebaik-baik menciptakan (23:14).
-- YKHLKM FY BTHWN AMHATKM KHLQA MN B'AD KHLQ FY ZHLMAT TSLTS (S. ALZMR, 39:6), dibaca:
-- yakhlukum fi- buthu-ni ummaha-tikum khalqam mim ba'di khalqin zhuluma-tin tsala-tsin (s. azzumar), artinya:
-- Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan.
Kehidupan dalam rahim memiliki tiga tahapan kegelapan: pre-embrionik, tiga setengah pekan pertama; embrionik, sampai akhir pekan ke enam; dan janin, dari pekan ke enam sampai kelahiran. (Williams P., Basic Human Embryology, 3rd edition, 1984, p. 64.)
Pengembaraaan FY ZHLMAT TSLTS, dalam tiga kegelapan:
Tahap kegelapan pertama: pra-kecambah (pre-embrionik)
Nuhtfah artinya tetes, yaitu tetes air mani yang menembus sel telur, memberikan energi pada sel telur itu untuk bertumbuh dengan membelah diri berupa pembelahan sel, dan terbentuklah segumpalan sel yang kemudian membenamkan diri pada dinding rahim, ini yang disebut 'alaqah. 'Alaqah mempunyai tiga arti, yaitu lintah, sesuatu yang menonjol dan kantong selaput berisi darah. 'Alaqah yang membenam pada dinding rahim ini berbentuk lintah, menonjol pada dinding rahim, berwujud gumpalan darah.(*) Seiring pertumbuhan nuthfah yang semakin membesar, sel-sel penyusunnyapun mengatur diri mereka sendiri guna membentuk tiga lapisan. Ini berlangsung tiga setengah pekan.
Tahap kegelapan kedua: kecambah (embrio)
Tahap kecambah ini berlangsung selama dua setengah pekan. Dimulai dari mudhghah yang berwujud struktur ada yang berbentuk ada yang belum berbentuk ibarat kayu ataupun permen karet yang telah dikunyah, kenyal-kenyal seperti daging, namun belum berwujud daging yang berotot. Adapun kejelasan tentang mudhghah yang separuh berbentuk, separuh belum berbentuk diperjelas dalam Firman Allah:
-- TSM MN MDHGHT MKHLQT WGHYR MKHLQT (S. ALHJ, 5), dibaca:
-- tsumma mim mudhghatim mukhallaqatiw waghayri mukhallqah (s. alhajj), artinya:
-- kemudian dari mudhghah yang berbentuk dan belum berbentuk (22:5). Pada tahap ini, organ dan sistem tubuh bayi mulai terbentuk dari lapisan-lapisan sel tersebut. Selanjutnya 'izha-mun artinya tulang, lalu lahmun, artinya daging yang berotot, inilah tahapan "Kami bungkus 'izham itu dengan lahm". Inilah akhir tahap kegelapan kedua(**), yaitu setelah enam pekan (dua setengah ditambah tiga setengah) pekan, atau 42 hari.
Tahap kegelapan ketiga: janin (fetus)
Di atas 42 hari terbentuklah mekanisme perlengkapan pendengaran, penglihatan, kulit, otot-otot dan tulang-tulang, bentuknyapun menjadi sempurna dalam arti sudah seperti perawakan manusia. Inilah tahapan khalqun akhar (makhluq yang lain). Hadits yang diriwayatkan oleh Muslim: Setelah 42 malam berlalu, maka Allah mengutus malaikat untuk menyempurnakan bentuk janin itu, memberikan pendengaran, penglihatan, kulit, otot-otot dan tulang-tulang dan meniupkan ruh ke janin. Sejak kehamilan bulan kedelapan dan berakhir hingga masa kelahiran, terlihatlah janin menyerupai manusia, dengan wajah, kedua tangan dan kakinya. Meskipun pada awalnya memiliki panjang 3 cm, kesemua organnya telah nampak.
Seperti telah kita himbau dalam Seri 450 agar klasifikasi bintang-bintang yang berdasar atas kriteria geraknya, supaya diganti dengan tuntunan dari Syari'at Islam yang berdasar atas kriteria keadaan fisik dan jaraknya bintang-bintang itu, maka kita himbau lagi dalam kesempatan ini seperti berikut:
Alangkah eloknya, jika para pakar embryology kita yang beragama Islam, sekurang-kurangnya yang di Indonesia, berdasar atas keimanan tentang Al Quran sebagai mu'jizat abadi, dengan tegar dan berani tidak lagi menggunakan klasifikasi tahapan pertumbuhan embrio menurut klasifikasi ilmu pengetahuan modern kontemporer yang merata di seluruh dunia dengan sistem numerik stage 1, stage 2, stage 3, etc. Klasifikasi tahapan sistem numerik itu, patutlah digantikan dengan petunjuk dari Syari'at Islam, yaitu secara kualitatif, berdasar atas perubahan bentuk setiap proses tahapan yang dilalui oleh pertumbuhan embrio itu, yang mudah dipantau, yakni tahapan: nuthfah, 'alaqah, mudhghah, 'izham, lahm dan khalqun akhar. WaLla-hu a'lamu bishshawa-b.
*** Makassar, 7 Januari 2001
----------------------------
(*)
1) Clinging thing
2) Leech
3) Blood clot
The human embryo is indeed a clinging thing-it clings to the inside of the womb via the umbilical cord. As for the meaning of leech or leech-like, Dr. Moore writes the following:
The word "alaqah" refers to a leech or bloodsucker. This is an appropriate description of the human embryo from days 7-24 when it clings to the endometrium of the uterus, in the same way that a leech clings to the skin. Just as the leech derives blood from the host, the human embryo derives blood from the decidua or pregnant endometrium. It is remarkable how much the embryo of 23-24 days resembles a leech (Fig. 2). As there were no microscopes or lenses available in the 7th century, doctors would not have known that the human embryo had this leech-like appearance. In the early part of the fourth week, the embryo is just visible to the unaided eye because it is smaller than a kernel of wheat.
(**)
On this point, Dr.Bucaille writes:
‘The embryo is initially a small mass. At a certain stage in its development, it appears to the naked eye like chewed flesh. The bone structure develops inside this mass in what is known as mesenchyma. The bones that are formed are covered with muscle, the word ‘lahm’ (intact flesh-bracket mine) applies to them’
The above Ayah explicitly states that the bones are formed first and that this is followed by the formation of flesh or muscles which take their position around the bones (clothing the bones). In fact the primordia or precursors of both the bone and muscle (in the form of myotomes and selertomes(are present together with those of bones and other tissues and organs in a collective primitive structure are formed during the first 40 days and is found in the Mudghah. However, in this stage the primordia of muscle have not yet differentiated into definitive bones and muscles. As they do not have the shapes or forms of bones or muscles, the whole embryo at this stage does not have a human appearance.
During the seventh week- the skeleton begins to spread throughout the body and the bones take their familiar shapes. The embryo then starts to acquire the human appearance. At the end of the seventh week and during the eighth week the muscles take their positions around the bone forms, "definitive muscles of trunk, limbs and head are well represented and foetus is capable of some movement".