Sistem Koordinat
Sistem Koordinat dipakai sebagai patokan bagi gerak titik benda. Biasanya memakai sistem orthogonal (Koordinat Kartesis), dalam ruang memakai 3 sumbu saling tegak lurus X, Y, Z dimulai dari titik O yang disebut pusat sistem koordinat. Dalam praktek yang dijadikan titik O ialah bumi, matahari dan kendaraan yang sedang bergerak (termasuk space ship). Di dalam kinematika (ilmu gerak) semua gerak adalah gerak relatif terhadap titik pusat sistem koordinat.
Bumi Sebagai Pusat Sistem Koordinat
Jika orang misalnya menembakkan proyektil dengan sudut α, maka dalam ilmu mekanika dikatakan lintasan proyektil itu membentuk garis lengkung yang disebut dengan "lintasan peluru" yang dalam kacamata matematika disebut kurva berbentuk parabola, dengan pengertian bahwa itu berbentuk parabola terhadap bumi.
Dalam kalkulasi mencari konstante U (urusan, al amr = cosmic affair), terlebih dahulu dikemukakan definisi apa itu satu tahun. Al Quran memakai sistem qamariyah (lunar system), satu tahun = 12 bulan qamariyah. Dalam sistem syamsiyah (solar system) pengertian satu bulan itu tidak tegas/eksak, artinya tidak dapat dirujuk pada gerak bulan dari mana ke mana . Sedangkan dalam sistem qamariyah (lunar system) satu bulan itu tegas/eksak. Dalam bidang falakiyah (astronomis) satu bulan ditegaskan dengan satu kali bulan mengelilingi bumi, dengan bumi sebagai pusat sistem koordinat dengan lintasan mendekati lingkaran. Ini disebut dengan siderial month. Dalam penanggalan (kalender) ditegaskan satu bulan qamariyah adalah jarak waktu antara dua posisi ijtima'. Ini disebut dengan synodic month. (Yang disebut posisi ijtima', ialah bumi, bulan dan matahari hampir-hampir dalam satu garis. Dikatakan hampir-hampir, karena ada kalanya ketiganya betul-betul terletak dalam satu garis, yang dalam hal itu terjadi gerhana matahari, karena bulan menutup matahari).
Jadi kalau dikatakan satu tahun 12 kali bulan mengelilingi bumi (pure lunar system), dan 1000 tahun 12000 kali bulan mengelilingi bumi, maka itu berarti bumi sebagai pusat sistem koordinat, gerak bulan relatif terhadap bumi dalam lintasan mendekati lingkaran. Inilah dasar dari rumus dasar cosmic affair dan untuk menghitung kecepatan tangensial bulan terhadap bumi, seperti yang dilakukan dalam kalkulasi di bawah.
Buruwjun Sebagai Pusat Sistem Koordinat
Dalam tahap permulaan menghitung bumi dijadikan pusat sistem koordinat, sehingga perlu dikoreksi setelah buruwjun dijadikan pusat sistem koordinat. Kalau pada waktu bumi dijadikan pusat sistem koordinat kecepatan tangensial V selalu tegak lurus pada jari-jari lingkaran orbit bulan mengelilingi pusat sistem koordinat yaitu bumi. Namun setelah buruwjun yang dijadikan pusat sistem koordinat, maka V sudah tidak lagi merupakan kecepatan tangensial. Maka dalam satu siderial month arah vektor V perlu dikoreksi dengan mengambil proyeksinya terhadap garis kerja yang tegak lurus jari-jari tak terhingga dari tatasurya ke buruwjun. Dalam satu siderial month bulan sudah menempuh busur α dan sudut ini sama besar dengan sudut yang dibentuk oleh vektor V dengan garis kerja, sebab masing-masing dari kedua kaki dari kedua sudut itu saling tegak lurus, sehingga V harus dikoreksi menjadi V cos α.
***
Demi keotentikan, sebagai pertanggung-jawaban kepada Allah SWT, dalam kolom ini setiap ayat Al Quran ditransliterasikan huruf demi huruf. Bila pembaca merasa "terusik" dengan transliterasi ini, tolong dilampaui, langsung ke cara membacanya saja.
Perhitungan
Perkara yang tidak ghaib yang disebutkan dalam ayat Qawliyah (Al Quran) pada umumnya dapat diperoleh kejelasannya baik yang kualitatif maupun yang kuantitatif dengan mengkaji ayat Kawniyah (alam syahadah, physical world). Berdasarkan hal itu, maka ilmu pengetahuan alam dapat dipakai sebagai "ilmu bantu" dalam memahamkan ayat Qawliyah yang berhubungan dengan perkara yang tidak ghaib. Di bawah ini disajikan sebuah ilustrasi menyangkut seperti yang dinyatakan judul di atas: "Satu Hari pada Cosmic Affair Setara Seribu Tahun di Bumi."
Firman Allah SWT: YDBR ALAMR MN ALSMAa ALY ALARDH TSM Y'ARJ FYH FY YWM KAAN MQDARH ALF SNT MMA T'ADWN (S. ALSJDT, 5), dibaca: Yudabbirul amra minas sama-i ilal ardhi tsumma ya'ruju ilayhi fi- yawming ka-na miqda-ruhu- alfa sanatin mimma- ta'uddu-n (s. as sajadah), artinya (Dia) mengatur urusan dari langit sampai ke bumi, kemudian naik kepadaNya dalam hari yang kadarnya seribu tahun dari apa yang kamu hitung (32:5).
Yang menjadi fokus perhatian kita dalam ayat (32:5) di atas itu ada dua perkara, pertama, yang kualitatif, yaitu substansi "urusan dari langit" (cosmic affair) dan kedua, yang kuantitatif, yaitu satu hari dalam cosmic affair yang setara dengan seribu tahun di bumi.
Firman Allah SWT: Inna 'iddatasy syuhu-ri 'indaLla-hitsna 'asyara syahran (S. at Tawbah, 36), artinya: Sesungguhnya perhitungan bulan disisi Allah adalah 12 bulan (9:36). Jadi menurut ta'rif (definisi) yang diambil dari Al Quran itu satu tahun terdiri atas 12 bulan qamariyah. Demikianlah pengertian sanatun (tahun) dalam alfa sanatin mimma- ta'uddu-n haruslah ditransformasikan bukan kepada sembarang gerak benda langit, melainkan sudah tertentu ditransformasikan pada gerak bulan, karena menurut ayat (9:36), tahun didefinisikan sebagai bulan 12 kali mengedari bumi. Seperti dijelaskan di atas, bulan qamariyah itu ada dua macam, yaitu siderial month dan synodic month. Satu sidereal month = 27,321661 hari sedangkan satu synodic month = 29,53059 hari.
Ya'ruju ilayhi fi- yawming ka-na miqda-ruhu- alfa sanatin mimma- ta'uddu-n. Ya'ruju adalah fi'il mudha-ri' (present and future tenses), sehingga al amru mina ssamaai (urusan dari langit, cosmic affair) masih sedang dalam perjalanan menempuh ilayhi. Jadi tidak berarti cosmic affair itu telah menempuh "seluruh" jarak dalam satu hari itu. Artinya masih menempuh "sepotong" jarak = Sj dari "seluruh" jarak. Demikianlah urusan langit itu = U, melintasi jarak Sj, sehingga dalam satu hari setara dengan jarak yang ditempuh bulan sejauh 12000 kali mengelilingi bumi. Maka dapatlah ditulis persamaan sederhana, yaitu "rumus cosmic affair" seperti berikut:
Sj = U t = 12000 L, di mana
Sj sepotong jarak yang ditempuh cosmic affair dalam satu hari dan yang ditempuh oleh bulan 12000 kali mengelilingi bumi, U = laju cosmic affair, t = satu hari (terrestrial siderial day) = satu kali bumi berpusing pada sumbunya = 23 jam, 56 menit, 4,0906 detik = 86164,0906 detik dan L = jarak inersial yang ditempuh bulan dalam satu kali mengorbit bumi dalam pengetian gerak geosentrik, bumi menjadi titik pusat sistem koordinat, artinya gerak relatif bulan terhadap bumi.
Karena gerak geosentrik bulan mendekati gerak lingkaran beraturan, maka dengan rumus sederhana dapatlah dihitung kecepatan tangensial bulan:
V = 2πR/T, di mana
V = kecepatan tangensial bulan relatif terhadap bumi, π = 3,1416, R = radius rata-rata orbit gerak geosentrik bulan = 384264 km dan T = satu bulan siderial = 27,321661 hari = 655,71986 jam.
Dengan mensubstitusi harga-harga itu dalam persamaan tersebut di atas, kita dapatkan:
V = [2 x 3,1416 x 384264] : 655,71986 = 3682,07 km/jam, harga ini merupakan harga astronomis yang dipakai pula oleh NASA.
Dengan demikian L sudah dapat dihitung, yaitu dengan rumus sederhana:
L = V T
Namun karena kita berurusan dengan cosmic affair maka harga V yang relatif terhadap bumi di atas itu harus dikoreksi, bukan lagi relatif terhadap bumi, melainkan relatif terhadap buruwjun (cosmic, fixed stars). Yaitu harus dikoreksi dengan cos α, seperti telah dijelaskan pada pendahuluan dalam fasal Buruwjun menjadi pusat sistem koordinat. Jadi yang harus dihitung sekarang ialah besarnya sudut α. Ini dapat dihitung dengan rumus sederhana, yaitu perbandingan antara satu siderial month (27, 321661 hari) dengan satu tahun syamsiyah (365,25636 hari). Maka kita dapatkan sudut α seperti berikut:
α = 27, 321661 : 365,25636 x 360 = 26,92848o
cos α = cos 26,92848 = 0,89157
Setelah dikoreksi dengan cos α, maka
L = V T menjadilah
L = 0,89157 V T, dan apabila rumus ini disubstitusi ke dalam rumus cosmic affair:
U t = 12000 L, kita akan peroleh:
U t = 12000 x 0,89157 V T
Dengan demikian laju cosmic affair dapatlah dihitung:
U = 12000 x 0,89157 VT/t, dan dengan mensubsitusi harga-harga V, T dan t ke dalamnya, kita akan dapatkan:
U = (12000 x 0,89157 x 3682,07[km/jam] x 655,71986 [jam]) / 86164,0906 [detik]
U = 299792,4989 km/detik.
Data yang diperoleh menurut ilmu fisika ekperimental:
- Weber dan Kohlrauch (1856) C = 310000 km/detik,
- Curtis (1929) C = 299790 km /detik,
- Froome (1952) C = 299792 km/detik,
- the US National Bureau of Standards, C = 299792,4574 ± 0,0011 km/detik,
- the British National Physical Laboratory, C = 299792,4590 ± 0,0008 km/detik
(C adalah laju cahaya di tempat vakum).
Maka konstante C itu identik dengan konstante U = 299792,4989 km/detik, yaitu laju semua cosmic affairs seperti laju cahaya, laju semua jenis gelombang elektro-magnet, laju gelombang gravitasional, laju semua partikel yang melaju seperti neutrino, dll yang belum didapatkan (discovered), yang melaju merambat di langit di seantero cosmos, ya, seluruh cosmos affairs.
Hasil ini adalah konstante yang diperoleh dalam cosmic affair. Berdasar atas Firman Allah: Wayasta'jilu-naka bil 'adza-bi wa lan yukhallifaLla-hu wa'dahu- wa inna yawman 'inda rabbika ka alfi sanatin mimma- t'uddu-n (S. al Hajj, 47), artinya: Mereka minta segerakan siksa kepada engkau, padahal Allah tiada akan memungkiri janjiNya. Sesungguhnya sehari di sisi Maha Pengaturmu seperti seribu tahun dalam perhitunganmu (22:47). Apa yang di sisi Allah Yang Maha Mutlak, itu mutlak juga keadaannya. Sehingga patokan 1000 tahun dalam cosmic affair yang melaju U = 299792,4989 km/detik itu merupakan laju mutlak yang INVARIAN terhadap semua sistem koordinat. Dengan demikian Laju U TIDAKLAH dinyatakan laju relatif terhadap bulan, laju relatif terhadap matahari, laju relatif terhadap galaxy Milky way, laju relatif terhadap cluster Local Group, melainkan berarti laju terhadap bulan = laju terhadap bumi = laju terhadap matahari = laju terhadap Milky Way = laju terhadap Local Group = U = 299792,4989 km/detik. Harus dapat difahami bahwa U yang invarian terhadap semua sistem koordinat tidak identik pengertiannya dengan laju maximum. Sebab menurut Al Quran ada yang melebihi laju U yaitu seperti firman Allah SWT: Ta'rujul mala-ikatu ar ru-hu ilayhi fi- yawmin ka-na miqda-ruhu- khamsi-na alfa sanatin (S.al a'a-rij, 4), artinya: Malaikat-malaikat dan ruh (Jibril AS) naik kepadaNya dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun (70:4). Artinya malaikat-alaikat itu naik kepadaNya dengan laju 50 kali dari "cosmic affair"., yaitu = 50 U. Tidak ada penegasan dari ayat lain, sehingga laju malaikat ini walaupun lebih besar dari U, namun ia tidaklah invarian.
*** Makassar, 20 Januari, 2002