Setelah selama lima tahun Taliban memerintah di Afghanistan tidak ada secuilpun negara di planet ini yang mengakui kedaulatannya kecuali tiga negara: Pakistan, Saudi Arabia dan Uni Emirat Arab
Sedangkan di dalam negeri Thaliban pun mendapat seteru yang tak kalah sengitnya dari para "trouble makers" LSM-LSM dari barat dengan dalih menyelamatkan rakyat Afghan dari kehidupan mereka yang mencekam selama ini. Jumlah LSM yang bercokol di bumi Afghan mencapai 240 buah. Dari jumlah tersebut yang bergerak dalam dunia pendidikan berkisar 56 buah. Dengan bertopengkan memberikan berbagai bantuan sosial dan aktivitas pendidikan, LSM-LSM itu sesungguhnya berupaya:
- Mempengaruhi rakyat Afghan dengan model pendidikan yang jauh dari nafas aqidah Islam yang sebenarnya.
- Menanamkan keraguan pada para pelajar dan rakyat Afghan terhadap pelaksanaan Syariat Islam, bahwa sesungguhnya bencana yang menimpa mereka disebabkan mereka berhukum pada hukum Islam, dan bahwa embargo yang menimpa mereka dikarenakan kebodohan Thaliban.
- Melakukan aksi spionase terhadap Thaliban.
- Merancang berbagai strategi busuk untuk menimbulkan khaos di Afghanistan.
- Meninabobokkan rakyat Afghan, bahwa kebahagiaan mereka sepenuhnya di tangan Amerika dan Eropa.
- Membuat negara Afghanistan mengalami multi krisis supaya rakyatnya bekerja ke luar negeri
Sesungguhnya seluruh kekuatan negara-negara anti-Islam telah dikerahkan untuk melumatkan negara manapun yang mencoba menegakkan Syari'at Islam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tak terkecuali Thaliban yang mampu membangun negaranya sesuai dengan sitem al-Quran dan al-Sunnah.
Diantaranya adalah:
- Mengganti sistem demokrasi dengan sistim Syura.
- Menjalin interaksi baik di dalam maupun di luar negeri sesuai dengan petunjuk Al Quran dan Sunnah.
- Mengganti sistem peradilan konvesional dengan sistem peradilan ilahiah (antara lain prinsip anna- laka hadza, dari mana kau peroleh ini, yang di Indonesia disebut dengan "pembuktian terbalik").
- Menegakkan undang-undang Islam.
- Melarang adanya ikhtilath antar lain jenis yang tak bermahram. Menghapus sitem bank konvensional dengan sistem bank syariah.
- Memberikan hak pada perempuan di segala sektor kehidupan berdasarkan Syariat Islam. Membuka seluas-luasnya lapangan kerja dan memerangi pengangguran.
- Menjaga stabilitas keamanan dalam negeri.
- Memberikan pelayanan umum untuk kepentingan rakyat di seluruh Afghanistan membentuk masyarakat Islam yang bersih dari perbuatan ma'siyat.
***
Jika anda mengunjungi wilayah manapun di belahan bumi Afghan pasca invasi Uni Sovyet, pasti anda akan menjumpai pemandangan yang membelalakkan mata anda, karena peperangan yang cukup panjang dengan tentara Rusia meninggalkan korban materi yang tak terhitung jumlahnya. Beberapa kota dan desa rata dengan tanah, banyak industri berat dan ringan yang tidak beroperasi lagi, tidak adanya aliran listrik, jalan-jalan rusak berat serta ladang pertanian yang tampak kering kerontang ditambah lagi korban jiwa yang tak dapat dihitung jumlahnya.
Kemudian datanglah Dustum yang tak kalah bengisnya dengan Rusia yang menambah porak-porandanya negeri ini. Sesungguhnya membangun kembali Afghan dari puing-puing reruntuhan akibat perang tidak kalah pentingnya dengan gerakan jihad yang selama ini didengungkan karena risalah Islam akan tampak timpang jika hanya sebagian saja dilaksanakan dan yang lainnya ditinggalkan. Di pundak Thalibanlah rakyat Afghan mengantungkan harapannya untuk membangun kembali Afghan yang lebih indah dan permai untuk menatap hari esok penuh harapan. Adapun sektor-sektor formal yang harus dibangun kembali oleh Thaliban adalah:
- Membangun beberapa waduk baru serta merenovasi waduk lama dan memperbaiki waduk yang telah rusak.
- Membangun kembali saluran irigasi agar ratusan ribu hektar lahan mendapatkan suplai air yang memadai.
- Membangun kembali beberapa instalasi listrik baru dan merenovasi yang telah rusak agar penduduk Afghan mendapatkan penerangan yang cukup disamping itu untuk menggerakkan roda perindustrian yang sudah tidak beroperasi lagi.
- Membangun sarana dan prasarana pendidikan yang hancur berantakan diakibatkan oleh perang / invasi Uni Sovyet.
- Membangun kembali jalur tranportasi darat.
- Membangun kembali sarana dan prasarana pemerintahan.
- Membangun industri perminyakan dan memproduksinya.
- Mengolah barang-barang pertambangan yang melimpah di perut bumi Afghan.
- Membangun sarana dan prasarana umum Membangun stasiun jaringan informasi.
- Menghacurkan ladang opium sampai titik nol.
Selama ini Thaliban ditinggal sendirian dalam menghadapi makar negara-negara anti-Islam. Mayoritas negara Islam belum mengakui Thaliban secara de facto dan de jure. Tak seorangpun kaum muslimin membantu Thaliban dalam mendakwai rakyat Afghanistan . Inilah sekelumit potret Thaliban menertibkan dan membangun kembali Afghanistan pra serangan membabi-buta dari states terrorists USA + UK. (UK = United Kimgdom, maksudnya kerajaan Inggris), yang selama ini belum terekspos secara menyeluruh oleh media manapun. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua. Potret ini disunting dari tulisan Imam Mukhtar [Mahasiswa Fak. Sastra Universitas Al-Azhar, Kairo]. WaLlahu a'lamu bishshawab.
*** Makassar, 9 Juni 2002