9 November 2003

600. Jawaban yang Mendahului Bantahan, Suatu Mu'jizat

Provokator Abu Jahil berhasil menghasut Al Walid ibn Al Mughirah: "Cobalah terangkan kepada kaum-kaummu itu bahwa engkau membantah Muhammad." Maka sehabis berpikir Al Walid berucap: "Yang dikatakan Muhammad itu tak lain dari sihir yang diterimanya dari orang lain. Itu tidak lain hanya ucapan manusia belaka." Tak lama kemudian, Allah menurunkan ayat 11 sampai dengan ayat 30 surah al Muddatstsir. Ucapan Al Walid itu terpateri dalam ayat 24 dan 25: FQAL AN HDzA ALA SHR YWaTsR * AN HDzA ALA QWL ALBSyR * Dibaca: faqa-la in ha-dza- illa- sihruy yu^tsaru * in ha-dza- illa- qawlul basyari, artinya: Maka ia berkata, ini tidak lain dari sihir yang diterimanya (dari ahli sihir) * Ini tak lain dari perkataan manusia * Maka ayat 30 (yang terakhir dari paket) menyuruh siapa saja yang mengatakan Qur'an itu "man made", mengadakan investigasi: 'ALYHA TS'At 'ASyR, dibaca: 'alayha- tis'ata 'asyara, artinya padanya 19.

Perhatikan, bilangan 19 tidak menunjuk suatu substansi tertentu. Inilah satu-satunya ayat dalam Al Qur'an tentang bilangan yang tidak menunjuk suatu substansi tertentu. Sebagai contoh bilangan 12 menunjuk jumlah bulan dalam setahun, 950 menunjuk tahun, yaitu umur Nabi Nuh AS dll.

Yang ditunjuk oleh nya, Haa adalah muannats (gender perempuan), sehingga semua kitab-kitab tafsir mengatakan bahwa yang ditunjuk itu adalah neraka Saqar (neraka termasuk jenis kata gender perempuan) dalam ayat 26. Sehingga bilangan 19 diberi substansi 19 malaikat penjaga neraka. Alasannya ialah dalam ayat 31 disebutkan (terjemahannya saja): Kami tidak adakan penjaga neraka itu, melainkan malaikat-malaikat dan Kami tidak adakan bilangan mereka melainkan untuk cobaan bagi orang-orang kafir. Ada tiga keberatan kita, jika Haa (nya) menunjuk pada ayat 26:

Pertama, ayat (11 s/d 30) merupakan satu paket, artinya antara ayat 30 dengan ayat 31 tidak diturunkan bersama-sama dalam satu waktu, melainkan dalam waktu yang berbeda, karena diantarai oleh turunnya ayat-ayat yang lain.

Kedua, neraka dalam ayat 31 menunjuk kepada neraka pada umumnya, sedangkan ayat 26 hanya menunjuk kepada neraka yang khusus yaitu Saqar.

Ketiga, jika ayat Haa (nya) pada ayat 30 tidak menunjuk pada ayat 24 dan 25, yaitu bagian dari Al Qur'an, yang dituduhkan oleh Al Walid sebagai kata-kata manusia (bukan wahyu), maka tuduhan Al Walid tidaklah terjawab sama sekali. (Haa adalah muannats, gender perempuan, jadi bukanlah keseluruhan Al Qur'an, yang mudzakkar, laki-laki, karena dalam bahasa Arab, Haa hanya menunjuk sebagiannya saja. Contoh, mala-ikah, yang muannats adalah sebagian dari malak, yang mudzakkar, yang dalam bahasa Indonesia, mala-ikah, malakain dan malak semuanya diterjemahkan dengan malaikat).

***

Dalam melakukan investigasi bilangan 19 dapat saja dilakukan terhadap sebagian isi Al Qur'an SETELAH bantahan Al Walid. Seperti misalnya Surah alA'raaf dibuka dengan kombinasi huruf-huruf Al Muqaththa'a-t (potongan huruf) Alif, Lam, Mim, Shad. Maka jumlah keempat huruf itu dalam Surah tersebut adalah kelipatan 19.

HurufJumlah
Alif 2572
Lam 1523
Mim 1165
Shad 98
Jumlah 5358 = 282 x 19

Oleh sebab itu kita akan melakukan investigasi dalam 3 contoh saja SEBELUM Al Walid melakukan bantahannya, seperti dinyatakan dalam judul di atas: "Jawaban yang Mendahului Bantahan."

***

Pertama, SK pengangkatan Muhammad menjadi Nabi dan Rasul Allah, yaitu ayat 1 s/d 5 dari surah AL'ALQ (dibaca al 'alaq). AQRA BASM RBK ALDZY KhLQ * KhLQ ALANSN MN 'ALQ * AQRA WRBK ALAKRM * ALDzY 'ALM BALQLM * 'ALM ALANSN MALM Y'ALM * Tidak dijelaskan cara membacanya, tidak juga artinya. Yang penting pembaca dapat menghitung sendiri jumlah kata dan huruf seperti termaktub dalam tabel di bawah:

AyatJumlah KataJumlah Huruf
1518
2414
3314
4313
5417
Jumlah1976

Yaitu dengan catatan:
  1. Bagi yang tidak bisa membaca huruf 'Arab Al Qur'an: Kh dan Dz itu SATU huruf.
  2. Bagi yang bisa mengaji, dalam hadiah Kitab Al Quran dari Kerajaan Arab Saudi kepada para Jama'ah Islamiyah yang melaksanakan ibadah haji, pada halaman sampul termaktub bi alRasm al'Utsmaan (dengan ejaan 'Utsman), ayat 2 dan 5 dari surah AL'ALQ kata insa-an dengan memanjangkan sa-, menurut ejaan 'Utsman dituliskan ANSN (empat huruf), sa- yang panjang dinyatakan dengan tanda baca, tidak seperti dengan Kitab Al Quran cetakan Indonesia, perpanjangan sa- dinyatakan dengan Alif, sehingga dituliskan dengan ANSAN (lima huruf). Jadi kalau mau menghitung jumlah huruf dari ayat 1 s/d 5 dari surah AL'ALQ, jangan pakai Kitab Al Qur'an cetakan Indonesia.
Kedua, Al Qur'an dituliskan dengan ejaan yang dipakai oleh bangsa Quraisy, yang belum mengenal titik dalam huruh-huruf, seperti berikut:
  1. alif
  2. ba, ta, tsa
  3. jim, ha. kha
  4. dal, dzal
  5. ra, zay
  6. sin, syin
  7. shad, dhad
  8. tha, zha
  9. 'ain, ghain
  10. fa
  11. qaf ⇒ tidak masuk dalam (2), karena pakai kepala
  12. kef
  13. lam
  14. mim
  15. nun ⇒ tidak masuk dalam (2), karena berbentuk mangkuk
  16. waw
  17. ha
  18. hamza
  19. ya ⇒ juga tidak masuk dalam (2) karena pakai kepala
Ketiga, dalam SK pengangkatan Muhammad menjadi Nabi dan Rasul Allah termaktub kata ANSN (dibaca: insa-n) artinya manusia. Coba kita adakan investigasi dalam bagian tubuh manusia yaitu telapak tangan. Semua telapak tangan kanan manusia ada terlukis angka Arab ١٨ (18), pada telapak tangan kiri angka Arab ٨١ (81). Nah coba jejerkan, maka menjadi 1881 = 99 x 19. Istimewanya pula, bilangan 99 itu adalah jumlah dari Asmaau lHusna, nama-nama Allah yang terbaik. Para santri sudah tahu ini semua, yaitu kedua bilangan itu dijumlahkan 18 + 81 = 99, juga didapatkan Asmaau lHusna, tetapi bilangan 19 tersembunyi, baru muncul jika dijejerkan 1881. Apakah itu bukan Mu'jizat yang dikandung Al Qur'an?

Sayangnya agama Bahai yang juga memungut angka 19 dari Al Qur'an dijadikannya khurafat dengan mensakralkan angka 19, yaitu dipengaruhi oleh filsafat Yunani aliran Phytagorean yang mensakralkan bilangan. WaLlahu a'lamu bisshawab.

*** Makassar, 9 November 2003