-- KDZBT QBLHM QWM NWh WASHhB ALRS WRSMWD , W'AAD WFI'AWN WAKHWAN LWTH . WASHhB ALAYKt WQWM TB'A KL KDZB ALRSL FhQ W'AYD (S. Q, 12, 13, 14), dibaca: kadzdzabat qabluhum qawmu nuwhin wa ashha-bur rassi wa tsamu-d. wa 'a-dun wa fir'awnu wa ikhwa-nu Lu-th. wa ashha-bul aykati wa qawmu tubba'in kullun kadzdzabar rusula fahaqqa wa 'iydi (s. qa-f), artinya: Telah mendustakan sebelum mereka kaum Nuh, yang mempunyai telaga, Tsamud . Dan 'Ad, Fir'aun dan Ikhwan Luth . Dan yang mempunyai kebun, dan kaum Tubba', masing-masing mereka itu mendustakan rasul-rasul, maka (mereka) patut mendapat siksa.
Yang dimaksud bangsa kaum yang mempunyai kebun, adalah bangsa Midyan yang kepada mereka Allah mengutus Nabi Syu'aib AS. Bangsa ini adalah keturunan Midyan, putera Nabi Ibrahim AS dari isterinya yang ketiga, Sitti Katurah. Nabi Syu'aib AS adalah mertua Nabi Musa AS. Tubba' adalah nama seorang Raja Yaman. Adapun bangsa Pemilik Telaga masih memerlukan kajian sejarah siapa mereka gerangan.
Perhatikan redaksional ayat-ayat itu. Atas orang-orang ingkar itu dipergunakan kata kaum, tetapi kepada yang ingkar terhadap Mabi Luth AS dipergunakan kata Ikhwan, sedangkan pada ayat-ayat lain dalam Ql Quran yang ingkar itu disebutkan juga dengan kata Kaum Luth. Adapun rahasianya adalah kode matematis huruf Qaf, yang dituliskan setelah Basmalah dari surah yang diberi bernama dengan huruf kode matematis, yaitu Surah Qaf. Ada kaidah yang dapat digali dari kode matematis huruf dan gabungan huruf yang disebut Al Muqaththa'aat (potongan huruf-huruf). Jumlah huruf yang dinyatakan oleh huruf kode matematis itu dalam Surah bersangkutan adalah kelipatan 19. Yang dalam hal ini jumlah huruf Qaf 57 = 3 x 19. Andaikata dalam surah Qaf ini juga dipergunakan istilah Qawmu Luwth, maka akan kelebihan satu huruf Qaf dalam surah Qaf ini, dan akan menjadi 58, sehingga tidak habis dibagi 19. Contoh lain untuk menunjukkan kaidah itu: Kombinasi Al Muqaththa'aat huruf-huruf Alif, Lam, Mim, Shad dalam surah alA'raaf:
Huruf | Jumlah |
Alif | 2572 |
Lam | 1523 |
Mim | 1165 |
Shad | 98 |
Jumlah | 5358 = 282 x 19 |
***
Nabi Luth AS beserta ummatnya adalah emigran dari Ur datang bermukim di Sodom dan Qamran (Gomorra). Mereka dalam pergaulan dengan orang-orang kota dijangkiti wabah penyakit kejiwaan, yaitu homo seks dan lesbian. Di Ur mereka normal-normal saja, nanti setelah mereka bermukim di Sodom dan Qamran baru kejangkitan penyakit itu. Itu berarti bahwa homo seks dan lesbian bukan genetik.
Dalam ayat Qawliyah disebutkan tiga malaikat yang menjelma sebagai manusia yang ditugaskan oleh Allah SWT untuk membinasakan negeri Sodom dan Qamran.Sebelum ketiga malaikat itu "bekerja", terlebih dahulu mendatangi Nabi Luth AS menyuruh beliau dan pengikutnya (Ali Luth) untuk meniggalkan pemukimannya itu. Bagaimana caranya malaikat itu "bekerja", maka perlu dipelajari ayat Kawniyah.
***
Hasil penelitian ilmiah kontemporer menjelaskan, bahwa Lembah Siddim(*), yang di dalamnya terdapat kota Sodom dan Qamran merupakan daerah patahan yang itu berawal dari tepi Gunung Taurus, memanjang ke pantai selatan Laut Mati dan berlanjut melewati Gurun Arabia ke Teluk Aqaba dan terus melintasi Laut Merah, hingga berakhir di Afrika. Bila patahan lempengan kerak bumi ini sekonyong-konyong bergeser vertikal dengan mendadak maka akan menimbulkan gempa bumi tektonik dahsyat yang diikuti dengan tsunami, yaitu gelombang laut yang sangat besar yang menyapu kawasan pesisir pantai. Juga biasa diikuti dengan letusan lava/lahar panas dari perut bumi. Dari apa yang dipelajari dari ayat Kawniyah tersebut, rupanya dapat diambil kesimpulan bahwa ketiga malaikat itu menggeser lempengan kerak bumi di daerah patahan tersebut, maka timbullah gempa bumi dahsyat. Sebagaimana diungkap peneliti Jerman, Werner Keller, "Bersama dengan dasar dari retakan yang sangat lebar ini, yang tepat melewatai daerah ini, Lembah Siddim, kedua kota Sodom dan Qamran dalam satu hari terjerumus ke kedalaman Laut Mati. Boleh jadi disertai pula dengan letusan petir, yang menyambut keluarnya gas alam yang mengakibatkan berkobarnya lautan api."
Rupanya tatkala ketiga malaikat yang menggeser patahan yang menyebabkan terjadinya gempa dahsyat tersebut, bangkitlah tenaga vulkanik yang telah lama tertidur sepanjang patahan. Serangkaian percobaan ilmiah dilakukan di Universitas Cambridge. Para ilmuwan membangun simulasi (tiruan) lembah Siddim tempat berdiamnya kaum Luth di laboratorium, lalu mengguncangnya dengan gempa buatan. Simulasi lembah tersebut terbenam dan miniatur rumah tergelincir masuk lalu terbenam ke dalam miniatur Laut Mati [http://www.harunyahya.com/indo/artikel/052.htm].
Maka demikianlah adanya, kedua kota Sodom dan Qamran runtuh dan terjungkal ke dalam Laut Mati, yaitu bagian atas kota itu yang lebih dahulu terjun ke dalam Laut Mati, sebagaimana dinyatakan dalam ayat Qawliyah:
-- FLMA JAa AMRNA J'ALNA 'AALYHA SAFLHA WAMTHANA 'ALYHA hJARt MN SJYL MNDHWD (S. HWD, 82), dibaca: falamma- ja-a amarna- 'a-liyaha- sa-filaha- hija-ratan min sijji-lim mandhu-d, artinya: Maka tatkala datang Perintah Kami, Kami (jungkir-balikkan Sodom dan Qamran sehingga) yang di atas ke bawah, dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang keras dengan bertubi-tubi. WaLlahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 18 Januari 2004
---------------------------------------------------
(*)
Karakteristik paling menarik dari struktur Danau Luth adalah bukti yang menunjukkan bagaimana peristiwa bencana yang diceritakan dalam Alquran terjadi: Pada pantai timur Laut Mati, semenanjung Al Lisan menjulur seperti lidah jauh ke dalam air. Al Lisan berarti "lidah" dalam bahasa Arab. Dari daratan tidak tampak bahwa tanah berguguran di bawah permukaan air pada sudut yang sangat luar biasa, memisahkan laut menjadi dua bagian.
Di sebelah kanan semenanjung, lereng menghunjam tajam ke kedalaman 1.200 kaki atau 365,76 meter. Di sebelah kiri semenanjung, secara luar biasa kedalaman air tetap dangkal. Penelitian yang dilakukan beberapa tahun terakhir ini menunjukkan bahwa kedalamannya hanya berkisar antara 15 meter sampai 18 meter. Bagian dangkal dari Laut Mati ini, mulai dari semenanjung
Al Lisan sampai ke ujung paling selatan, dulunya merupakan Lembah Siddim.
Werner Keller menenggarai bahwa bagian dangkal ini, yang ditemukan terbentuk belakangan, merupakan hasil dari gempa bumi dahsyat yang telah ditulis dalam artikel ini pekan lalu. Di sinilah Sodom dan Gomorah berada, yakni tempat kaum Luth pernah hidup.
Suatu ketika, daerah ini dapat dilintasi dengan berjalan kaki. Namun sekarang, Lembah Siddim, tempat Sodom dan Gomorah dahulunya berada, ditutupi oleh permukaan datar bagian Laut Mati yang rendah. Keruntuhan dasar danau akibat bencana alam mengerikan yang terjadi di awal alaf kedua sebelum Masehi mengakibatkan air garam dari utara mengalir ke rongga yang baru terbentuk ini dan memenuhi lembah sungai dengan air asin.
Jejak-jejak Danau Luth dapat terlihat. Jika seseorang bersampan melintasi Danau Luth ke titik paling utara dan matahari sedang bersinar pada arah yang tepat, maka ia akan melihat sesuatu yang sangat menakjubkan. Pada jarak tertentu dari pantai dan jelas terlihat di bawah permukaan air, tampaklah gambaran bentuk hutan yang diawetkan oleh kandungan garam Laut Mati yang sangat tinggi. Batang dan akar di bawah air yang berwarna hijau berkilauan tampak sangat kuno. Lembah Siddim, di mana pepohonan ini dahulu kala bermekaran daunnya menutupi batang dan ranting merupakan salah satu tempat terindah di daerah ini.
Aspek mekanis dari bencana yang menimpa kaum Luth diungkapkan oleh para peneliti geologi. Mereka mengungkapkan bahwa gempa bumi yang menghancurkan kaum Luth terjadi sebagai akibat rekahan yang sangat panjang di dalam kerak bumi (garis patahan) sepanjang 190 km yang membentuk dasar sungai Sheri'at. Sungai Sheri'at membuat air terjun sepanjang 180 meter keseluruhannya.
Kedua hal ini dan fakta bahwa Danau Luth berada 400 meter di bawah permukaan laut adalah dua bukti penting yang menunjukkan bahwa peristiwa geologis yang sangat hebat pernah terjadi di sini.
Sisa-sisa dari kota yang terkubur ke dalam danau, ditemukan di tepian danau. Peninggalan ini menunjukkan bahwa kaum Luth telah memiliki standar hidup yang cukup tinggi.
Rekahan merekam sejumlah bukt
Struktur Sungai Sheri'at dan Danau Luth yang menarik, hanya merupakan sebagian kecil dari rekahan atau patahan yang melintas dari kawasan bumi tersebut. Kondisi dan panjang rekahan ini baru ditemukan akhir-akhir ini.
Rekahan tersebut berawal dari tepian Gunung Taurus, memanjang ke pantai selatan Danau Luth dan berlanjut melewati Gurun Arabia ke Teluk Aqaba dan terus melintasi Laut Merah, dan berakhir di Afrika. Di sepanjangnya teramati kegiatan-kegiatan vulkanis yang kuat. Batuan basal hitam dan lava terdapat di Gunung Galilea di Israel, daerah dataran tinggi Yordan, Teluk
Aqaba, dan daerah sekitarnya.
Seluruh reruntuhan dan bukti geografis tersebut menunjukan bahwa bencana geologis dahsyat pernah terjadi di Danau Luth. Werner Keller menulis:
"Bersama dengan dasar dari retakan yang sangat lebar ini, yang persis melewati daerah ini, Lembah Siddim, termasuk Sodom dan Gomorrah, dalam satu hari terjerumus ke kedalaman. Kehancuran mereka terjadi melalui sebuah peristiwa gempa bumi dahsyat yang mungkin disertai dengan letusan, petir, keluarnya gas alam, serta lautan api. Pergeseran patahan membangkitkan tenaga vulkanik yang telah tertidur lama sepanjang patahan. Di lembah yang tinggi di Jordania dekat Bashan masih terdapat kawah yang menjulang dari gunung api yang sudah mati; bentangan lava yang luas dan lapisan basal yang dalam yang telah terdeposit pada permukaan batu kapur. "
Belum pernah seorang pun menemukan kota Sodom dan Gomorrah yang dihancurkan, namum para akademisi percaya bahwa mereka berada di Lembah Siddim yang melintang dari tebing terjal ini. Kemungkinan air bah dari Laut Mati menelan mereka setelah gempa bumi. n www.harunyahya.com