Firman Allah SWT (transliterasi huruf demi huruf):
-- KYF TKFRWN BALLH WKNTM AMWATA FAhYAKM TSM YMYTKM TSM YAHAYYKM TSM ALYH TRJ'AWN (S. ALBQRt, 2:28), dibaca: kayfa takfuru-na biLla-hi wa kuntum amwa-tan faahya-kum tsumma yumi-tukum tsumma yuhyi-kum tsumma ilayhi turja'u-n (tanda - memanjangkan).
- Kayfa takfuru-na biLla-hi, bagaimana mungkin engkau kafir terhadap Allah;
- kuntum amwa-tan, kamu dalam keadaan mati, belum berjasad (alam arwah);
- faahya-kum, maka kamu dihidupkan, janin dihidupkan dengan ditiupkan ruh (alam rahim), lahir ke dunia (alam syahadah);
- tsumma yumi-tukum, kemudian kamu dimatikan, jasad hancur menjadi tanah, jiwa digenggam Allah(*), dan ruh pindah ke alam barzakh;
- tsumma yuhyi-kum, kemudian kamu dihidupkan, jiwa(**) dan ruh menempati jasad baru(***) yang permanen (bukan dari tanah lagi) lalu bangkit (qa-ma, qiya-mun = berdiri, berbangkit). Inilah yang disebut yawmu lqiya-mah, hari berbangkit. Bila tibanya hari berbangkit, atau hari kiamat itu? Itu rahasia Allah SWT. Namun secara isyarat ialah apabila semua arwah di alam arwah sudah pindah ke alam syahadah menjadi manusia, dan semua manusia itu sudah menjalani kehidupan di alam syahadah, semua arwah sudah pindah ke alam barzakh, maka itulah saatnya yawmul qiya-mah, hari kiamat. Adapun prolog hari kiamat ialah gempa global, seperti dalam Surah al Zilzal (silakan baca surah tersebut);
-- tsumma ilayhi turja'u-n, kemudian kepadaNya kamu dikembalikan. Setelah hari kiamat, atau hari berbangkit, kemudian semuanya dikembalikan kepadaNya untuk mempertanggung-jawabkan segala amal baik dan buruk sewaktu masih hidup di dunia. Dikumpulkan di Padang Mahsyar untuk diadili, inilah yang disebut dengan yawmud di-n, hari pengadilan, ini selalu kita baca pada waktu shalat: Ma(-)liki yawmid di-n, Allah adalah Raja atau Pemilik Hari Pengadilan. (Adapun tanda (-) maksudnya bunyi "ma" dapat dipanjangkan atau juga dapat dipendekkan). Sesudah diadili yang selamat masuk surga, yang tidak selamat masuk neraka, itulah Hari Akhirat yang kekal.
Jadi, manusia diciptakan Allah SWT bermula sebagai ruh; inilah pengembaraan manusia menurut Al Quran: "dari alam arwah, ke alam rahim, ke alam syahadah, ke alam barzakh, berakhir di alam akhirat." Imajinasi Jusuf Achmad (mestinya Ahmad) tentang pengembaraan manusia yang mirip-mirip reinkarnasi, tidak dapat dijustifikasi dengan ayat [2:28], baca Seri 648 sebelumnya. Alhasil, tidak ada faham reinkarnasi dalam Al Quran (****).
----------------
(*) Di alam syahadah manusia terdiri atas tiga tataran: jasmani, nafsani (jiwa) dan ruhani. ALLH YTWFY ALANFS hYN MWTHA WALTY IM YMT FY MNAMHA FYMSK ALTY QDHY 'ALYHA ALMWT WYRSL ALAKHRY ALY AJL MSMY (S. ALZMR, 39:42), dibaca: Alla-hu yatawaffal anfusa hi-na mawtiha- wallati- lam yamut fi- mana-miha- fayumsikul lati- qadha- 'alayhal mawta wayursilul ukhra- ila- ajalin musamman (s. azzumar), artinya: Allah mewafatkan jiwa ketika matinya dan yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia genggamlah jiwa yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Ayat (39:42) menunjukkan bahwa di alam barzakh rasanya seperti tidur karena telah berpisah jiwa dan ruh dengan jasad.
(**) YAYHA ALNFS ALMTHMaNt . ARJ'AY ALY RBK RADHYt MRDHYt . FADKHLY FY 'ABADY . WADKHLY JNTY (S. ALFJR, 89:27-30), dibaca: ya-ayyuhan nafsul muthmainnah . irji'i- ila- rabbiki ra-dhiyatan mardhiyyah . fadkhuli- fi- 'iba-diy . wadkhuli- jannatiy, artinya: Hai jiwa yang tenang. Kembalilah engkau kepada Maha Pengaturmu dengan ridha dan diridhai. Maka masuklah engkau dalam golongan hamba-hambaKu. Dan masuklah engkau ke dalam surgaku. Ayat-ayat (89:27-30) tersebut menunjukkan bahwa jiwa juga bersama ruh menempati jasad baru yang permanen pada hari berbangkit (kiamat).
(***) ALYWM NKHTM 'ALY AFWAHHM WTKLMNA AYDYHM WTSYHD ARJLHM BMA KANWA YKSBWN (S. YS, 36:65), dibaca: alyawma nakhtimu 'ala- afwa-hihim watukallimuna- aydi-him watasyhadu arjuluhum bima-ka-nu- yaksibu-n, artinya: Pada hari (kiamat) Kami tutup mulut mereka dan berbicara dengan Kami kedua tangan mereka dan menjadi saksi kedua kaki mereka tentang apa-apa yang mereka kerjakan. Kata-kata mulut, tangan dan kaki dalam ayat (36:65) menunjukkan bahwa pada hari berbangkit jiwa dan ruh menempati jasad yang baru, karena jasadlah yang mempunyai mulut, kaki dan tangan.
(****)
Dalam diri setiap orang ada makhluq yang mendampinginya yang disebut jin qarin, ada yang baik, ada yang jahat dan ada pula yang netral. Yang terakhir ini hanya sekadar menyertai pengalaman orang yang didampinginya itu. Dia tidak mengganggu orang yang didampinginya, kecuali dalam satu hal, membocorkan apa yang kita pikirkan, sebab apa yang kita pikirkan diketahui pula oelh jin qarin kita itu. Ada orang yang bisa berkomunikasi dengan jin qarin pendampingnya, sehngga orang itu "mampu" membaca pikiran orang lain. Sebenarnya apa yang terjadi, pada waktu ia bertatap muka dengan orang lain, orang yang bisa berkomunikasi dengan jin pendampingnya itu menyuruh jin pendampingnya menanyakan kepada jin qarin pendamping orang lain itu apa yang sedang dipikirkan oleh orang yang didampinginya itu.
Apabila seseorang meninggal dunia, maka jin qarin itu pindah kepada seorang bayi yang baru dilahirkan. Umur rata-rata Jin qarin itu panjang, bisa mencapai ratusan dan ribuan tahun. Ulah jin qarin inilah yang menceritakan masa lalu waktu ia mendampingi manusia yang telah meninggal itu, biasanya berupa mimpi kepada orang yang baru didampinginya, sehingga bagi orang yang bau didampingi itu merasa seakan-akan itu adalah pengalaman kehidupan sebelumnya dari orang yang baru yang didampingi jin qarin itu. Itulah pula yang diceritakan orang itu tatkala ia dihipnotis. Jadi yang berpindah-pindah itu bukanlah ruh orang yang telah mati, melainkan yang berpindah-pindah itu dari orang mati ke bayi yang baru lahir, ialah jin qarin itu.
***
Terkhusus di alam rahim:
-- WQD KHLQKM ATHWARA (S. NWh, 14) waqad khalaqakum athwa-ran (s. nu-h), dan (Dia) telah menciptakanmu secara bertahap (di dalam rahim) [71:14]. Bagaimana tahapan itu? Bacalah ayat berikut:
-- TSM KHLQNA ALNTHFT 'ALQT FKHLQNA AL'ALQT MDHGHT FKHLQNA ALMDHGHT 'AZHAMA FKSWNA AL'AZHAM LHMA --TSM ANSYA^NH KHLQA AKHR FTBARK ALLH AHSN ALKHALQYN (S. ALMW^MNWN, 14), dibaca: tsumma khalaqnan nuthfata 'alaqatan fakhalaqnal 'alaqata mudhghatan fakhalqnal mudhghata 'izha-man fakasawnal 'izha-ma lahman tsumma ansya'na-hu khalqan a-khara fataba-rakaLla-hu ahsanul kha-liqi-n (s. almu'minu-n), artinya: Kemudian nuthfah itu Kami jadikan 'alaqah, lalu 'alaqah itu Kami jadikan mudhghah, lalu mudhghah itu Kami jadikan 'izham, maka Kami bungkus 'izham itu dengan lahm, kemudian Kami kembangkan menjadi makhluq lain. Maka Berkat Allah sebaik-baik menciptakan (23:14).
-- YKHLKM FY BTHWN AMHATKM KHLQA MN B'AD KHLQ FY ZHLMAT TSLTS (S. ALZMR, 39:6), dibaca: yakhlukum fi- buthu-ni ummaha-tikum khalqam mim ba'di khalqin zhuluma-tin tsala-tsin (s. azzumar), artinya: Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan.
- Kehidupan dalam rahim memiliki tiga tahapan kegelapan: pre-embrionik, dua setengah pekan pertama; embrionik, sampai akhir pekan ke delapan; dan janin, dari pekan ke delapan sampai kelahiran. (Williams P., Basic Human Embryology, 3rd edition, 1984, p. 64.)
Pengembaraaan FY ZHLMAT TSLTS, dalam tiga kegelapan:
- Tahap kegelapan pertama: pra-kecambah (pre- embrionik)
Nuthfah tumbuh membesar melalui pembelahan sel, dan terbentuklah segumpalan sel yang kemudian membenamkan diri pada dinding rahim, ini yang disebut 'alaqah. 'Alaqah mempunyai tiga arti, yaitu lintah, sesuatu yang menonjol dan kantong selaput berisi darah. 'Alaqah yang membenam pada dinding rahim ini berbentuk lintah, menonjol pada dinding rahim, berwujud gumpalan darah. Seiring pertumbuhan nuthfah yang semakin membesar, sel-sel penyusunnyapun mengatur diri mereka sendiri guna membentuk tiga lapisan.
- Tahap kegelapan kedua: kecambah (embrio)
Tahap kecambah ini berlangsung selama lima setengah pekan. Inilah yang disebut mudhghah, lalu 'izha-mun, lalu lahmun. Pada tahap ini, organ dan sistem tubuh bayi mulai terbentuk dari lapisan-lapisan sel tersebut.
- Tahap kegelapan ketiga: janin (fetus)
Dimulai dari tahap ini dan seterusnya, inilah yang disebut dengan khalqun a-khar. Tahap ini dimulai sejak kehamilan bulan kedelapan dan berakhir hingga masa kelahiran. Ciri khusus tahapan ini adalah terlihatnya janin menyerupai manusia, dengan wajah, kedua tangan dan kakinya. Meskipun pada awalnya memiliki panjang 3 cm, kesemua organnya telah nampak. Tahap ini berlangsung selama kurang lebih 30 pekan, dan perkembangan berlanjut hingga pekan kelahiran. WaLlahu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 31 Oktober 2004