12 Maret 1995

168. Jaringan Elektrik dalam Tubuh Manusia

Dalam Seri 161 telah dibicarakan tujuan mengkaji ayat-ayat Allah. Di situ dijelaskan ada tiga tujuan mengkaji itu:

Pertama, untuk mendapatkan Rusyd, yaitu liYuthmainna Qalb, untuk keteguhan iman masuk dan bersemayam di dalam qalbu melalui jalur intelek, membuka qalbu terhadap hidayat dari Allah SWT. Inilah makna dari berdzikir dan berpikir. Orang yang mendapatkan Rusyd inilah yang disebut Ulu lAlba-b.

Tujuan yang kedua adalah untuk saling silang menjelaskan makna kedua jenis ayat itu. Artinya dengan mengkaji itu ayat Qawliyah dapat lebih memperjelas makna ayat Kawniyah demikian pula sebaliknya ayat Kawniyah dapat lebih memperjelas ayat Qawliyah.

Ketiga, berhubungan dengan tugas manusia sebagai Khalifah Allah di muka bumi. Yaitu untuk memelihara ayat Kawniyah: kesejahteraan ummat manusia, memelihara binatang, tumbuh-tumbuhan dan lingkungan hidup. Wa ma- Arsalna-ka illa- Rahmatan lil'A-lamiyna, dan tidaklah Kami utus engkau (hai Muhammad) melainkan untuk rahmat bagi alam (S.AlAnbiya-,107).

Dalam Seri ini akan dibahas sebuah ayat Qawliyah yang memberikan isyarat tentang sesuatu yang ada dalam diri manusia, dan isyarat itu akan diungkapkan melalui pengkajian ayat Kawniyah, jadi termasuk dalam tujuan kedua dalam mengkaji ayat-ayat Allah.

Allah berfirman dalam S.Yasin ayat 36:

Subhana Lladziy Khalaqa lAzwa-ja Kullaha mimmma- Tunbitu lArdhu wa min Anfusihim wa mimma- la- Ya'lamuwna, Maha Suci Yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi, dan dari diri mereka dan dari apa yang tidak mereka ketahui (36:36).

Dari 108 unsur yang sudah sempat kita ketahui di bumi ini melalui pengkajian ayat Kawniyah, terdapat 84 unsur dalam air laut dalam keadaan larutan. Adalah menarik bahwa mineral (logam) yang terlarut dalam air laut itu terdapat pula dalam cairan di dalam tubuh kita, yaitu plasma darah, cairan limfa dan cairan amniatik.

Mata air yang kaya dengan larutan mineral adalah air zam-zam. Kelebihan air zam-zam dengan air laut, yaitu air laut terlalu banyak mengandung natrium khlorida (garam dapur). Jika kadar garam dari laut dikeluarkan sekitar 99.5% barulah ia dapat setara dengan air zam-zam. Inilah salah satu Barakah yang diturunkan Allah pada tanah suci Al Makkatu lMukarramah berupa air zam-zam itu.

Dari 84 mineral yang larut dalam cairan tubuh kita baru 19 mineral yang diketahui mempunyai fungsi tertentu bagi tubuh kita dari segi nutrisi. Kelenjar, hormon dan enzim menggunakan mineral dalam sruktur kimianya. Seperti misalnya yodium digunakan kelenjar tiroid dalam pembentukan hormon. Kehilangan yodium dapat menyebabkan gondok. InsyaAllah dengan kemajuan pengkajian ayat-ayat Kawniyah sedikit demi sedikit akan terungkap lebih banyak lagi fungsi setiap mineral itu bagi tubuh kita.

Disamping fungsi khusus setiap mineral, maka secara umum mineral yang terlarut dalam cairan tubuh kita, yang biasanya dikenal dengan ungkapan elektrolit, berfungsi memberikan tekanan osmotik dan elektromagnetik yang memudahkan berbagai nutrisi bertukar-tukar melalui kapiler dan dinding sel. Elektrolit ini mengatur tekanan dan aktivitas elektrik di antara sel-sel, zat-zat cair di luar sel dan pembuluh-pembuluh kapiler. Elektrolit ini sangat penting dalam hal komunikasi antara ujung syaraf dengan otak. Laporan syaraf ke otak dan perintah otak ke syaraf berwujud pulsa (denyutan) elektrik. Sel-sel syaraf sebenarnya tidak bersentuhan satu dengan yang lain akan tetapi larutan elektrolit inilah yang menjadi penghubung aliran listrik. Jadi tanpa adanya elekrolit ini, maka syaraf kita tidak akan berfungsi meneruskan komunikasi.

Elektrolit itu berupa ion-ion yaitu atom-atom yang bermuatan listrik. Jadi pada hakekatnya larutan itu tidak lain dari molekul-molekul yang terurai dalam atom-atom yang bernuatan listrik yang disebut ion, terdiri atas ion positif dan negatif.

Demikianlah tubuh kita ini merupakan suatu sistem elektrik dan mineral yang terlarut menjadi penghubung sirkuit elektrik. Setiap tubuh manusia memiliki medan elektromagnet.

S.Yasin,36 yang dikutip di atas itu memberikan isyarat bahwa dalam tubuh kita terdapat jaringan elektrik positif dan negatif. Bahwa dalam tubuh kita ini tidak hanya terdapat jaringan darah, jaringan otot, jaringan syaraf dan jaringan limfa saja seperti yang diungkapkan dalam pengkajian ayat Kawniyah khusus dalam ilmu anatomi tubuh manusia dalam bidang kedokteran.

Bahwa jaringan itu telah berabad-abad dimanfaatkan dalam latihan tenaga batin dalam mengamalkan beberapa aliran tarikat, utamanya bertujuan untuk mendapatkan keadaan mizan (keseimbangan) dalam diri pengamalnya sehingga tercapai ketenteraman batin, menuju ma'rifat, menjadi hamba Allah yang sejati. Dalam Handbook Kakek saya dijelaskan bahwa dalam tubuh kita terdapat semacam generator untuk membangkitkan tenaga kemudian mengolahnya dan menyalurkannya melalui jaringan yang belum dikenal dalam ilmu kedokteran itu.

Tenaga termasuk misterius, namun bukanlah sesuatu yang ghaib. Jejak tenaga dapat dideteksi. Tenaga batin atau tenaga rohaniyah sebagai level tenaga yang tertinggi dalam ayat Kawniyah dapat dideteksi. Pada waktu puasa, kita dapat rasakan jejak tenaga ini yaitu dapat mengendalikan nafsun ammarah. Tenaga batin yang disalurkan ke otot dapat dideteksi: orang dapat memecahkan beton. Tenaga yang mengikat proton yang saling tolak dalam inti atom dapat dideteksi pada reaksi nuklir. Tenaga magnetik yang dimiliki proton dan elektron dapat dideteksi sebagai aliran listrik. Tenaga radiasi dapat dideteksi sebagai sinar gamma. Tenaga kinetik molekul dapat dideteksi sebagai panas. Tenaga potensial kimiawi molekul dapat dideteksi dalam reaksi kimia exothermik.

Kesimpulannya jaringan sirkuit elektrik dalam tubuh manusia tidaklah termasuk sesuatu yang ghaib sehingga insyaAllah akan dapat diungkap dalam pengkajian ayat Kawniyah. Ini tantangan bagi bidang kedokteran untuk mengungkapkan jaringan sirkuit ini dalam tubuh manusia. Surat Yasin ayat 36 telah memberikan isyarat untuk itu. WaLlahu a'lamu bishawab.

*** Makassar, 12 Maret 1995