2 Agustus 1998

333. Hai Netanyahu Berdamailah dengan Palestina!

Nabi Ibrahim AS berasal dari Ur, bangsa Al 'Ibriyah Al Jadiydah (Deutro 'Ibriyah). 'Ibriyah dari kata 'ABARA artinya menyeberang lembah dan sungai. Beliau mempunyai tiga orang isteri. Sitti Sarah isteri pertama melahirkan Nabi Ishaq AS, putera tengah. Sitti Hajar isteri kedua melahirkan Nabi Isma'il AS putera sulung. Sitti Katurah isteri ketiga melahirkan Madyan putera bungsu, tidak menjadi nabi. Sitti Sarah adalah sepupu Nabi Ibrahim AS, Sitti Hajar adalah puteri raja Mesir dari dinasti Hyksos yang mengalahkan dinasti Fir'aun dan Sitti Katurah berasal dari Sinai.

Nabi Isma'il AS menurunkan Nabi Muhammad SAW. Bani Isma'il adalah orang-orang Arab sekarang. Dinasti Hyksos berasal dari Kan'an, bangsa Al 'Ibriyah Al Qadiymah (Proto 'Ibriyah), maka Palestina adalah negeri bangsa Arab, baik dinasabkan kepada Nabi Ibrahim AS, maupun dinasabkan kepada Sitti Hajar.

Nabi Ishaq AS memperanakkan Nabi Ya'qub AS juga bernama Israil, yang menurunkan Nabi Musa AS dan Nabi 'Isa AS. Bani Israil mendirikan negara Israel di Palestina sekarang dan mengklaim bahwa daerah itu miliknya, pada hal seperti dijelaskan, merekapun pendatang dari Ur. Jadi sesungguhnya Palestina itu adalah milik bersama antara orang Al 'Ibriyah Al Qadiymah dan Al 'Ibriyah Al Jadiydah, Arab dan Israel.

Sedangkan Bani Madyan yang bermukim di Sinai hanya tercatat sampai Nabi Syu'aib AS, mertua Nabi Musa AS. Menurut Al Quran bangsa Madyan dibinasakan Allah, karena curang dalam timbangan.
-- Wa Lammaa Ja-a amrunaa Najjaynaa Syu'ayban wa Lladziyna A-manuw Ma'ahu- biRahmatin Minnaa wa Akhadzati Lladziyna Zhalamuw lShayhatan fa Shbahuw fiy Diyaarihim Ja-tsimiyna (S. Huwd, 11:94). Tatkala datang siksaan Kami, Kami selamatkan Syu'aib dan orang-orang beriman yang menyertainya atas Rahmat dari Kami, lalu orang-orang zalim itu disambar bunyi
keras, lalu mereka tersungkur dalam rumah mereka.

Anak ke-11 Israil, yaitu Nabi Yusuf AS, menjadi Raja Muda Mesir di bawah daulah dinasti Hyksos, memanggil Bani Israil beremigrasi ke Mesir. Setelah dinasti Fir'aun mendesak dinasti Hyksos kembali ke Kan'an, Bani Israil diperbudak oleh dinasti Fir'aun. Nabi Musa AS memimpin Bani Israil exodus meninggalkan Mesir. Beliau wafat sebelum kaumnya tiba di Palestina. Beliau
hanya sempat menyaksikan Palestina dari tempat ketinggian.

Bani Israil yang exodus dari Mesir masih bermental budak, tidak mempunyai semangat juang. Empat puluh tahun lamanya Bani Israil hidup di gurun pasir dengan makanan manna (sejenis lumut, rasanya manis) dan salwa (sejenis burung). Selama 40 tahun itu terjadilah pergantian generasi. Generasi muda yang ditempa di padang gurun tidak lagi bermental budak seperti orang-orang tua mereka satu generasi sebelumnya, melainkan sudah bermental pejuang. Dengan dipimpin oleh Yosyua, Bani Israil berhasil bermukim di Palestina.

Sekitar tahun 1020 seb.M. Thalut (Saul), menjadi raja yang pertama Bani Israil, setelah Daud membunuh Jalut (Goliath) dalam perang tanding, yang berakhir dengan dihancurkannya balatentera Jalut. Kemudian sekitar 1004 seb.M. Nabi/Raja Daud AS (menantu Thalut) menjadi raja bagian selatan dari Palestina, yaitu Kerajaan Yahuza (Yudah). Selanjutnya tahun 998 seb.M. Nabi/Raja Daud AS menjadi raja atas seluruh Palestina, setelah menaklukkan Darussalam (Jeruzalem) dan menjadikannya ibu kota kerajaan.

Nabi/Raja Daud AS digantikan oleh puteranya yaitu Nabi/Raja Sulaiman AS menjadi raja. Setelah Nabi/Raja Sulaiman wafat (926 seb.M.), maka kerajaan utara dan selatan yang telah dipersatukan oleh Nabi/Raja Daud, kembali lagi pecah dua, Israil di utara dan Yahuza di selatan, masing-masing dengan ibu kota Samaria dan Jeruzalem.

Tahun 721 seb.M. Samaria ditaklukkan oleh bangsa Asysyria dan penduduknya yang terdiri atas 10 suku dibawa pergi semuanya oleh penakluk itu. Ke-10 suku bangsa Israil itu hilang ditelan sejarah tak tentu di mana rimbanya (Ten Lost Tribes of Israel).

Kerajaan selatan yaitu Kerajaan Yahuza yang hanya terdiri atas dua suku (turunan Yahuza dan Bunyamin, anak Israil) dapat bertahan 2 abad lamanya. Tahun 586 seb.M. Kerajaan Yahuza ditaklukkan oleh bangsa Babilonia. Kedua suku itu diangkut semuanya ke Babilonia. Tahun 538 seb.M. mereka dimerdekakan dan dikembalikan ke Yeruzalem oleh Cyrus, raja Parsi.

Tahun 65 seb.M. Pompey menaklukkan Palestina dan dijadikannya provinsi dari Kerajaan Romawi. Jadi Nabi Isa AS lahir pada waktu Palestina menjadi provinsi dari Kerajaan Romawi. Akhirnya mereka berontak untuk melepaskan diri dari jajahan Romawi, namun ditindas oleh Titus dalam tahun 70 Miladiyah. Dalam tahun itu juga Yeruzalem dibinasakan, yang tertinggal hanyalah sebuah dinding dari Haikal Sulaiman. Pada hari besar agama Yahudi, Yom Kippur, orang-orang Yahudi pergi menangis di dinding itu.

Sejak tahun 70 Miladiyah orang-orang Yahudi berserak-serak dalam wilayah kekaisaran Romawi, bahkan ada yang ke selatan mencari sepupunya Bani Ismail dan diterima dengan baik oleh orang-orang Arab di Madinah, bahkan diizinkan mendirikan benteng. Dalam perang Khandaq mereka menghianati ummat Islam, yaitu secara diam-diam membantu kaum kafir Quraisy yang mengepung Madinah, padahal ada perjanjian antara ummat Islam dengan orang-orang Yahudi itu untuk bersama-sama mempertahankan Madinah dari serangan kaum kafir Quraisy. Pengkhianatan orang-orang Yahudi itu sangat membahayakan kedudukan ummat Islam, karena lini pertahanan kota Madinah itu terdiri atas khandaq (parit), pohon-pohon kurma dan benteng orang-orang Yahudi itu. Setelah para pengepung kafir Quraisy mundur dari Madinah disebabkan pertolongan langsung dari Allah SWT dengan turunnya angin ribut pada waktu malam, disertai dengan hawa yang sangat dingin, maka orang-orang Yahudi itu diusir dari Madinah, dan itulah akhir pemukim Yahudi di Madinah.

Hai Netanyahu, berdamailah dengan Palestina! Karena sesungguhnya Palestina itu adalah milik bersama antara orang Al 'Ibriyah Al Qadiymah (Arab) dan Al'Ibriyah Al Jadiydah (Israel). Walahu a'lamu bisshawab.

*** Makassar, 2 Agustus 1998